Indonesia Conference Directory


<< Back

Search Paper

Page 3 (data 61 to 90 of 753) | Displayed in 30 data/page

Analisa Keterkaitan Antar Simpang Jalan Terhadap Simpang Merdeka-Aceh di kota Bandung
Melyana Dwitasari, Mahardika I Takaendengan, Sparisoma Viridi

PDF (642 kB) Show More

Corresponding Author
Melyana Dwitasari

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Permasalahan lalu lintas di kota – kota besar di Indonesia, khusunya di kota Bandung saat ini sudah mulai meresahkan masyarakat khusunya pengguna jalan. Dimana volume kendaraan sudah hampir tidak dapat ditampung lagi oleh jalan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu semakin banyak penggunaan kendaraan pribadi, hambatan samping yang berupa pertokoan, sekolah, pusat perbenlanjaan, rumah sakit, dan kantor, serta penggunaan ruas jalan yang tidak semestinya seperti angkutan umum yang berhenti ditempat yang bukan tempat pemberhentian angkutan umum. Faktor – faktor tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan pada setiap jalan. Penumpukan dapat dipengaruhi oleh keterhubungan antar jalan tersebut. Oleh karena itu, untuk menganalisis penumpukan pada suatu ruas jalan, maka jalan dan simpang sebelumnya harus diperhitungkan. Sehingga pada paper ini, dapat dianalisa bahwa penumpukkan yang terjadi pada simpang Merdeka-Aceh berkaitan dengan simpang Merdeka-Riau yang memiliki tiga ruas jalan yaitu jalan R. E Martadinata dan jalan Ir.Juanda. dengan masing – masing ruas memiliki penjadwalan lampu lalu lintas yang berbeda – beda. Dengan demikian, secara dinamis arus lalu lintas kendaraan, semakin banyak jumlah kendaraan pada ruas jalan sebelumnya yang menuju ke ruas jalan pada simpang Merdeka-Aceh, maka akan terjadi penambahan jumlah kendaran pada ruas jalan tersebut pada waktu tertentu.

Keywords
Penumpukkan, Arus lalu lintas, Durasi lampu lalu lintas

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/MG4rpHPzQc3a


Karakterisasi XRD pada penumbuhan CNT diatas substrat gelas corning 7059 menggunakan nanokatalis ag dengan metife HWC in plasma-VHF-PECVD.
Kurniati abidin, Toto Winata, Fatimah a.noor, ajeng eliyana, Jasruddin D.Malago

PDF (354 kB) Show More

Corresponding Author
Kurniati Abidin

Institutions
1. Jurusan Fisika ITB
2. Jurusan Fisika UNM

Abstract
Telah dilakukan penumbuhan CNT dengan metode HWC in plasma-VHF-PECVD pada temperatur 275 C dan tekanan 300 mTorr, dengan optimasi daya 20, 10 dan 8 watt. Serta waktu deposisi 50, 25 dan 14 detik. Dengan menggunakan nano-katalis Ag yang ditumbuhkan di atas subatrat gelas Corning 7059. Melalui karakterisasi SEM dihasilkan diameter dan panjang CNT yang terbentuk adalah 125 nm dan 1,650 - 2,989 mikrometer untuk daya 10 dan 8 watt, sedangkan pada daya rf 20 watt belum nampak CNT yang berbentuk tube. Selanjutnya akan dilakukan karakterisasi XRD untuk sampel daya rf 8 watt.

Keywords
CNT, HWC in plasma-VHF- PECVD, evaporasi

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/DngdRwmPj6zB


Karakterisasi Uv-Vis pada Studi Awal Penumbuhan CNT dengan Prekursor Nanokatalis Ag Menggunakan Metode HWC In Plasma-VHF-PECVD
Ajeng Eliyana dan Toto Winata

PDF (2,769 kB) Show More

Corresponding Author
Ajeng Eliyana

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Telah dilakukan penumbuhan nano-katalis Perak (Ag) di atas substrat gelas Corning 7059 dengan metode evaporasi dan diikuti proses annealing pada suhu 400 0C selama 4 jam. Karakterisasi morfologi nano-katalis Ag menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan Energy Dispersive Analysis X-ray (EDX). Studi selanjutnya yang telah dilakukan adalah penumbuhan lapisan tipis CNT di atas substrat nano-katalis Ag dengan metode HWC In Plasma-VHF-PECVD pada temperatur deposisi 275 oC dan tekanan 300 mTorr. Daya rf yang digunakan yaitu 8 watt, dengan waktu deposisi selama 60 menit. Sumber karbon yang digunakan adalah gas metan (CH4) 99,999 %. Gas hidrogen (H2) digunakan untuk mengetsa lapisan oksida yang mungkin terbentuk selama proses pra-deposisi. Diameter dan panjang CNT di atas Ag/CG 7059 masing-masing sekitar 393 nm dan 376 nm, untuk sebaran partikel yang masih berbentuk bundel. Sedangkan diameter dan panjang untuk partikel yang berbentuk tube (CNT) masing-masing 125 nm dan 2,989 m. Pada daya tersebut terlihat adanya material CNT tumbuh dengan arah tegak lurus terhadap permukaan substrat dan sejajar permukaan substrat. Kakterisasi selanjutnya pada penumbuhan lapisan tipis CNT ini yaitu menggunakan UV-Visible Dari hasil pengukuran ini dihasilkan band gap 2,096 eV.

Keywords
Nano-katalis Ag, evaporasi, Uv-Vis, CNT, HWC In Plasma-VHF-PECVD,

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/4Pcm8GKEpgDz


Perubahan Struktur Wet Granular Berbentuk Silinder yang Dipanaskan
Zahrotul Firdaus Tri Wahyu Lestari, Erlina, Sparisoma Viridi

PDF (929 kB) Show More

Corresponding Author
Zahrotul Firdaus Tri Wahyu Lestari

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Meterial Granular merupakan kumpulan dari partikel makroskopik, seperti pasir atau butiran-butiran kaca yang dapat terlihat dengan mata secara langsung. Pengaruh adanya zat cair antar granular pada suatu material sangat mempengaruhi sifat dari material tersebut, shingga material granular dapat dibagi menjadi dry granular dan wet granular. Salah satu perbedaan yang mencolok diantara keduanya adalah sudut yang dapat dicapai oleh masing-masing material. Wet granular material dengan sudut 90o dapat berubah menjadi dry granular dengan sudut kritis yang umumnya 35o jika dilakukan pengeringan. Pengeringan dilakukan dengan cara memanaskan sample berupa wet granular dengan kadar air tertentu yang berbentuk silinder. Pemanasan dilakukan pada suhu stabil sehingga dapat teramati perubahan struktur dari wet granular menjadi dry granular dan sudut kritis yang dapat dicapai. Struktur yang terbentuk pada eksperimen menjadi dasar untuk pemodelan secara komputasi. Pemodelan dilakukan secara 2 dimensi dengan menyusun butiran menjadi persegi panjang dengan ketinggian tertentu. Liquid bridge pada granular dimodelkan dengan pegas, sehingga untuk setiap perubahan waktu 2 detik maka pegas akan menghilang, perubahan ini memodelkan proses penguapan pada wet granular yang dipanaskan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa struktur akhir dari sample berupa piramida granular, struktur akhir sample ini mirip dengan struktur pada struktur akhir sample pada eksperimen yang berupa sandpile.

Keywords
Dry Granular, Pemanasan, Penurunan kadar air, Sand Pile, Struktur, Sudut Kritis, Wet Granular

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/TG2vhWxXjkVD


Perhitungan Rancangan Turbin Air dengan Head 1 m dan Debit Air 0,120 m3/s untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Henny Sudibyo

PDF (535 kB) Show More

Corresponding Author
Henny Sudibyo

Institutions
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik

Abstract
Pembangunan Mikrohidro atau lebih dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) cukup menjanjikan karena Indonesia memiliki potensi air yang besar. Turbin sebagai mesin penggerak yang mengubah tenaga air menjadi energi mekanik yang menghasilkan daya atau energi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Pengembangan turbin air sebaiknya direncanakan sesuai dengan kondisi potensi sungai-sungai di Indonesia memiliki yaitu debit besar dan head yang rendah. Pada makalah ini dipaparkan perhitungan rancangan turbin untuk pembangkit listrik tenaga air. Perancangan Turbin Propeler merupakan jenis turbin reaksi, seluruh energi potensial dari air dirubah menjadi energi kinetik pada saat air melewati lengkungan sudu-sudu pengarah, dengan demikian putaran runner disebabkan oleh perubahan momentum oleh air.. Hasil perancangan turbin Propeler dengan debit air (Q) desain 0,120 m3/s, tinggi jatuh 0,9 m dan efisiensi desain 70 % diperoleh daya turbin efektif 740,936 watt dengan kecepatan putar (N) desain 500 rpm , putaran spesifik 573 rpm diperoleh dimensi diameter luar turbin sebesar 0,3 m. Perhitungan dimensi turbin dengan menggunakan segitiga kecepatan turbin.

Keywords
PLTMH, Turbin Propeller, Segitiga Kecepatan

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/BwjXzpR7Z3VH


Analisis karakteristik butiran terfluidisasi berdasarkan karakteristik butiran dan tekanan fluida dalam fluidisasi
Hilman Fikry (a), Alika Rahma Gumilar (a), Aufa Numan Fadhilah Rudiawan (b), Erlina (c), Sparisoma Viridi (c)

PDF (637 kB) Show More

Corresponding Author
Hilman Fikry

Institutions
a) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha no. 10, Bandung 40132, Indonesia
b) Program Studi Magister Sains Komputasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha no. 10, Bandung 40132, Indonesia
c) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha no. 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Telah dibuat suatu rancangan yang berfungsi untuk melakukan fluidisasi pada butiran seperti pasir. Pembuatan rancangan ini secara garis besar menggunakan kompresor angin sebagai sumber aliran fluida, pipa berlubang sebagai tempat keluarnya fluida menuju butiran, dan kotak kontainer sebagai tempat butiran tersebut diletakkan. Fluidisasi merupakan suatu proses pengubahan keadaan butiran dari keadaan padat statis menjadi keadaaan fluida dinamis. Proses tersebut terjadi ketika suatu fluida dialirkan ke atas melalui butiran sehingga butiran tersebut bersifat sebagai fluida. Efek peristiwa ini serupa dengan likuifaksi. Pada eksperimen ini ditentukan massa jenis butiran terfluidisasi berdasarkan prinsip gaya Archimedes. Dengan penentuan massa jenis butiran terfluidisasi, dapat ditentukan penurunan tekanan butiran tersebut. Selain itu, ditentukan juga kecepatan fluidisasi minimum melalui pengaturan tekanan angin kompresor dalam eksperimen.

Keywords
Fluidisasi, butiran terfluidisasi, gaya Archimedes

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/vwJthCam2QXL


Penentuan Profil 2D Resistivitas Tanah dan Material Tembaga Menggunakan Metode Geolistrik Schlumberger
Ryna Aulia Falamy, Siti Humairo’ dan Triati Dewi Kencana Wungu

PDF (754 kB) Show More

Corresponding Author
Ryna Aulia Falamy

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Pada penelitian ini dilakukan suatu eksperimen geolistrik resistivitas menggunakan konfigurasi Schlumberger sebagai pembelajaran untuk memetakan profil bawah permukaan tanah. Eksperimen dilakukan pada suatu bak plastik berukuran 40x28x30 cm yang diisi tanah dengan injeksi air dan lempeng tembaga. Hasil pemetaan menggunakan software Res2Dinv menunjukkan bahwa metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Schlumberger dapat digunakan untuk mengetahui adanya kandungan/potensi air serta mineral lainnya dalam tanah. Hal ini dapat dilihat dari perubahan penampang isoresistivitas tanah sebelum dan setelah injeksi air serta lempeng tembaga. Nilai resistivitas tanah sebelum injeksi berkisar antara 10-800 ohm-m, dengan injeksi air berkisar 10-100 ohm-m dan injeksi tembaga 1,7×〖10〗^(-7)ohm-m.

Keywords
Geolistrik, Resistivitas, Schlumberger

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/23P8WjUHrpKY


Optimasi Eksponen Orbital Slater Dua Suku untuk Keadaan Dasar Atom Helium Berdasarkan Metode Hartree-Fock-Roothaan dengan Mathematica
Lukas P. A. Krisna, Fiqhri H. Murdaka, Nova L. Rizkiyah, Inge M. Sutjahja

PDF (452 kB) Show More

Corresponding Author
Lukas Primahatva Adhitya Krisna

Institutions
Departemen Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Perhitungan keadaan dasar atom helium secara analitik sangat sulit dilakukan karena kompleksitas integral pemecahan persamaan Schroedinger kasus terkait. Salah satu metoda perhitungan yang telah berkembang hingga saat ini adalah metoda Hartree-Fock-Roothan. Dalam penelitian ini, digunakan dua buah orbital Slater untuk mendekati fungsi gelombang sistem. Nilai optimal kedua eksponen orbital didapat dengan mencari titik global maksimum fungsi kedua parameter tersebut terhadap hasil konvergensi energi keadaan dasar atom helium. Konvergensi energi keadaan dasar itu sendiri dicapai melalui metode SCF (Self Consistent Field) pada persamaan Fock. Didapat bahwa nilai optimum eksponen orbital adalah (zeta_1)=1.435 dan (zeta_2)=2.595, yang merepresentasikan energi keadaan dasar sebesar 2,8736 Hartrees, atau 78,19 eV, dengan galat sekitar 1,27% dari hasil eksperimen.

Keywords
atom helium, Hartree-Fock-Roothaan, orbital slater, self consistent field

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/teD3LpXzRFrY


Perhitungan Energi Ikat Minimum Molekul H2 dengan Metode Hartree-Fock-Roothan dalam Program Berbasis Matlab
R. Fadli, M. Y. P. Akbar, Z. Yudha, N. Amalia, I. M. Sutjahja

PDF (614 kB) Show More

Corresponding Author
Rizqi Fadli

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Molekul (H_2) dibangun dari dua atom H, yang masing-masing memiliki satu inti dan satu elektron, sehingga secara total memiliki dua inti dan dua elektron. Penghitungan energi keadaan dasar (ground state) molekul tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya yaitu Hartree-Fock-Roothan (HFR). Pada tugas ini, energi keadaan dasar molekul H2 dihitung menggunakan metode HFR dengan perangkat basis STO-4G, yakni pendekatan orbital tipe Slater dengan menggunakan 4 buah kombinasi linier fungsi Gaussian primitif. Perhitungan ini menghasilkan energi ikat minimum -1.126 Hartree dengan jarak antar atom yaitu 0.7408 Ã…. Perhitungan kemudian diperluas menggunakan perangkat basis lain, seperti STO-2G, STO-3G, STO-5G, dan STO-6G.

Keywords
energi ikat minimum, fungsi basis, Hartree-Fock-Roothan, jarak antar atom, molekul H2

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/X2u39JjxmvA4


Program dan Fasilitas Pelatihan dan Belajar STEM di Nusa Tenggara Timur
Premana W. Premadi (a), Yatny Yulianty (b), Kiki Vierdayanti (a*), Hesti R. T. Wulandari (a), Lucky Puspitarini (a), Fera Gustina (b), Novia Ekawanti (b), Harti U. Mala (c) dan Juliany N. Mohamad (c)

PDF (503 kB) Show More

Corresponding Author
Kiki Vierdayanti

Institutions
a) Observatorium Bosscha dan Kelompok Keahlian Astronomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha10, Bandung 40132, Indonesia
*kiki[at]as.itb.ac.id

b) Observatorium Bosscha, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Lembang 40391, Indonesia

c) Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adisucipto, Penfui, Kupang 85001, Indonesia

Abstract
Program dan fasilitas pelatihan dan belajar STEM (Science Technology Engineering Mathematics) telah dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika dan IPA di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Program dan fasilitas pelatihan dan belajar ini merupakan salah satu dari serangkaian langkah sinergi program pembangunan observatorium astronomi di Gunung Timau, NTT. Program pelatihan telah dilaksanakan sejak tahun 2014 untuk mempersiapkan sumber daya manusia lokal (mahasiswa, alumni, dan staf muda Universitas Nusa Cendana) yang diawali dengan pelatihan pengenalan teleskop dan materi astronomi dan astrofisika dasar. Program pelatihan tersebut terus belanjut dan berkembang hingga mencakup materi STEM yang lebih luas. Salah satu indikator yang dapat dipakai untuk mengukur capaian program pelatihan tersebut adalah terselenggaranya berbagai kegiatan pengembangan komunitas, oleh sumber daya manusia lokal yang telah mendapatkan pelatihan, berupa pengenalan materi STEM ke sekolah-sekolah maupun masyarakat luas di berbagai wilayah Nusa Tenggara Timur. Fasilitas utama yang tersedia untuk kegiatan pengenalan dan pembelajaran STEM berupa Pusat Sains di Tilong dan planetarium keliling yang dapat dan telah menjangkau daerah pelosok NTT. Fasilitas informal ini dapat menjadi sumber belajar interaktif jika disertai dukungan program dan sumber daya manusia yang memadai, yang pada akhirnya dapat memicu rasa ingin tahu, daya pikir rasional, dan kreativitas yang terintegrasi dalam bidang STEM pada siswa maupun guru.

Keywords
Pendidikan STEM, astronomi

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/u6d8cJHhXBpm


PENGARUH JUMLAH SHOT TERHADAP HASIL PENAMPANG SEISMIK REFRAKSI DENGAN METODE INTERCEPT TIME DAN TOMOGRAFI SEISMIK
Arizal Taufik(1), Reny(1), Saudiah Mawaddah(1)

PDF (563 kB) Show More

Corresponding Author
Reny Reny

Institutions
1Jurusan Fisika ITB, Jl. Ganesa 10, Bandung 40132
2Fisika Bumi dan Sistem Kompleks ITB Jl. Ganesa 10, Bandung 40132
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Karakteristik lapisan bawah permukaan bumi dapat dilihat dari perbedaan nilai parameter fisisnya. Nilai-nilai parameter fisis tersebut dapat diketahui dengan melakukan pengukuran di atas permukaan tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode seismik refraksi. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui efek dari jumlah shot terhadap kualitas hasil penampang yang didapatkan. Pengambilan data dilakukan menggunakan 24 geophone dengan spasi antar geophone berjarak 2.5 meter. Data pertama menggunakan 5 shot, data kedua menggunakan 9 shot. Kedua data tersebut berada pada lintasan dan geometri yang sama. Tahapan penentuan kecepatan dan kedalaman lapisan menggunakan metode intercept time dan metode tomografi seismik. Model yang dihasilkan memiliki dimensi panjang 60 meter dan kedalaman rata-rata 20 meter dari permukaan tanah. Berdasarkan hasil dari model lintasan pengukuran, didapatkan variasi distribusi kecepatan gelombang mulai dari 200 m/s sampai dengan ± 3000 m/s. Penggambaran hasil dari data 5 shot dan 9 shot memiliki perbedaan yang kontras dimana pada data 5 shot, lapisan yang tergambar hanya terlihat dua lapisan. Pada data 9 shot, hasil penampang ditemukan dua lapisan, namun pada lapisan kedua terdapat perbedaan kecepatan di titik 0-8 meter dan 44-60 meter. Data dengan 9 shot ini dapat digunakan untuk interpretasi menggunakan tomografi karena memiliki resolusi data lebih baik dibandingkan dengan data dari 5 shot.

Keywords
Seismik, refraksi, intercept time, tomografi.

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/UrzfeRpM7DLx


Pendeteksi Gempa Bumi dengan Menggunakan Sensor Akselerometer MPU6050 pada Prototipe Berbasis Unbalanced Mass
Laurentius Michael George, Nicola Gianina Suryadi, Yudhistira Yoga Semeru, Daryanda Dwiammardi Djamal, Elsanita Sinaga, Maria Evita, Mitra Djamal

PDF (710 kB) Show More

Corresponding Author
Laurentius Michael George

Institutions
Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10,Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Gempa adalah suatu getaran osilasi dengan frekuensi dan amplitudo tertentu. Gempa selalu menyebabkan kerusakan yang besar terhadap suatu bangunan atau infrastruktur mekanik lainnya seperti jembatan, jalan dan lain-lain. Sistem alat yang dibuat bermaksud untuk mensimulasikan gempa bumi beserta dengan metode pendeteksiannya. Gempa bumi disimulasikan dengan menggunakan sistem aktuator yang disusun oleh pasangan motor DC dan massa tak seimbang. Kecepatan motor DC tersebut dapat diatur dengan menggunakan PWM (pulse width modulation). Pendeteksian gempa tersebut dilakukan dengan menggunakan sensor accelerometer (MPU6050) yang terpasang langsung pada media simulasi osilasi gempa. Nilai threshold yang terdeteksi oleh sensor dicari dengan cara melakukan kalibrasi terhadap nilai acuan minimal terjadinya gempa. Data yang didapatkan dari sensor berupa amplitudo dan frekuensi yang akan dilakukan pengolahan untuk mendapatkan nilai besaran gempa (SR) dan perbandingan terhadap nilai frekuensi maksimal deteksi gempa. Ketika nilai threshold telah terlampaui, maka alat akan berbunyi menggunakan buzzer sebagai indikator dari gempa tersebut. Sistem aktuator, sensor, dan indikator diatur menggunakan Arduino.

Keywords
akselerometer, Arduino, gempa, unbalanced mass

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/GWD8tdFHxkLj


Hand Sign Translating Apparatus (HASTA)
Azka Zakiyyatuddin1,a), Yudhistira Yoga Semeru2, b), Bambang Haryo P3, b), Eko Satria4, a), Mitra Djamal5, a), Maria Evita6, a)

PDF (869 kB) Show More

Corresponding Author
Azka Zakiyyatuddin

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Menurut PPLS terdapat 130.572 anak yang memiliki disabilitas dari keluarga miskin. Dimana 12.51% diantaranya, atau 16.335 anak menyandang tunawicara. Ketidakmampuan seorang tunawicara untuk berbicara normal menjadikan mereka kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Saat ini, bahasa isyarat yang digunakan di Indonesia adalah BISINDO dan SIBI. Namun masih banyak yang tidak memahami bahasa isyarat tersebut. Proyek ini bertujuan untuk menjembatani komunikasi itu dengan membuat sebuah devais yang dapat mendeteksi gestur tangan penggunanya. Devais tersebut dilengkapi dengan gyroscope dan accelerometer dalam satu modul MPU6050. Sensor tersebut diletakan di setiap jari untuk mendeteksi orientasi setiap jari. Sebuah mikrokontroler Arduino Nano akan menganalisis data dari setiap sensor tersebut untuk mengidentifikasi gestur-nya dari library gestur yang telah dibuat. Kemudian, suara dari huruf/kata tersebut akan dikeluarkan oleh speaker sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lebih mudah

Keywords
komunikasi, tunawicara, bahasa isyarat, gestur

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/ZqAykV8P6xMF


Pendeteksi uv DI PANTAI Menggunakan uvm 30a BERBASIS IOT
M. Iqbal M. (10215095) M.Syahman Samhan (10216047) M. Al Solkajer (10215065) Khayima Arnisti (10215034) Y. B. Wijaya B. (10216031) Maria Evita, S.Si, M.Si. Prof.Dr.Ing Mitra Djamal

PDF (392 kB) Show More

Corresponding Author
M.Iqbal Mauludi (Ben Gurion)

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Abstrak Lebih dari 60% kasus baru dan sekitar 70% kematian akibat kanker di dunia terjadi setiap tahunnya di Afrika, Asia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Sinar UV merupakan salah satu penyebab kanker, yang memiliki panjang gelombang kurang dari 330 nm. Pada paper ini, akan dibuat alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang sinar UV dan intensitas sinar UV menggunakan sensor UV ML8521. Dalam proses pembuatan deteksi sensor UV ini, dilakukan beberapa proses kerja yang meliputi :pembuatan skema, karakterisasi sensor, Pembuatan rangkaian sensor , signal conditioning dan grafik fungsi transfernya, desain user interface dan merancang komunikasi antara sensor dengan smartphone. Data yang diperoleh akan diolah sehingga dapat ditampilkan tingkat radiasi sinar UV dan saran agar terhindar dari paparan sinar UV tersebut pada layar LCD. Tingkat radiasi sinar UV dan saran akan dikirim ke smartphone yang terhubung ke internet sehingga pengguna dapat mengetahuinya secara langsung.

Keywords
IoT, LCD, Radiasi UV, UV ML8521

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/arTbh6ydBzq3


Pengembangan Sistem Eksperimen untuk Pengamatan Fenomena Efek Kacang Brazil menggunakan Otomasi Periode Vibrasi dan Penangkapan Citra
Muhammad Iqbal Rahmadhan Putra (a*), Sparisoma Viridi (b)

PDF (987 kB) Show More

Corresponding Author
Muhammad Iqbal Rahmadhan Putra

Institutions
a) Kelompok Keahlian Fisika Nuklir dan Biofisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*miqbalrp[at]gmail.com
b) Kelompok Keahlian Fisika Nuklir dan Biofisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Sebuah sistem ekperimental telah dikembangkan untuk mempelajari fenomena Efek Kacang Brasil dengan peningkatan akurasi pada waktu periodik vibrasi menggunakan otomasi hidup-mati. Pada sistem ini digunakan beberapa komponen utama, yakni; (1) pembangkit audio, (2) amplifier, (3) modul relay Arduino, (4) modul kamera Arduino, dan (5) vibrator berupa speaker. Sistem granular dan intruder dimodelkan dengan Komponen ke-(3) dan komponen ke-(4) merupakan komponen pengembangan yang berfungsi untuk melakukan otomasi hidup-mati pada vibrator serta menangkap citra kondisi sistem granular pada wadah yang terbuat dari akrilik. Lama waktu vibrator dalam keadaan hidup serta lama waktu dalam keadaan mati diunggah menggunakan Arduino. Citra kondisi sistem granular diambil selama vibrator dalam keadaan mati. Untuk menguji efektifitas sistem ini, maka telah dilakukan pengamatan terhadap pergerakan intruder tunggal dalam sistem granular dengan variasi frekuensi serta amplitudo vibrator.

Keywords
efek kacang Brasil, granular, intruder, otomasi

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/Ybq3MfLxVRdT


Aplikasi Remote Sensing untuk Deteksi Keberadaan Lokasi Ladang Nanas ( Studi Kasus di Wilayah Kab. Subang , Jawa Barat)
Dr. Plato Martuani Siregar (a*) ,Musa Ali.M (b) Ni Putu N.D (b) Sujeki R.Y(b)

PDF (1,057 kB) Show More

Corresponding Author
Plato Martuani Siregar

Institutions
a*) KK Sains Atmosfer, Fakulty of earth science and Technology,Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
paltirajass[at]gmail.com

b) Meteorology Study Programme, Fakulty of earth science and Technology,Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Buah nanas (Ananas comosus) adalah salah satu komoditi andalan Kabupaten Subang. Produksi buah nanas di Kabupaten Subang pada 2016 sebesar 95.266 ton, menempati peringkat ke dua setelah buah pisang sebesar 2.274.779 ton. Produksi buah nanas yang dihasil berasal dari lahan kebun seluas 2.103 hektar dengan luas kebun yang dipanen seluas 42 hektar,wilayah kebun nanas in sebagian besar berada di Kecamatan Cagak, tentunya hal ini masih dikatakan kecil bila dibanding dengan luas potensi tanah di Kabupaten Subang. Kecamatan Cagak berada pada ketingggian 517 m dan pH tanah sebesar 4,3-6,0. Kondisi ini tentunya merepakan kondsi yang optimal untuk pertumbuhan pohon nanas. Selain kondisi fisik tanah,faktor iklim juga memberikan sumbangan yang signifikan terhadap pertumbuhan dan produktivitas pohon nanas. Maka untuk meningkatkan produksi nanas secara optimal di Kabupaten Subang maka perlu dilalukan studi secara spasial dan temporal untuk optimalisasi pemanfaat lahan untuk pohon nanas yang ada di Subang. Metoda yang terbaik untuk studi ini adalah dengan menggunakan teknologi remote sensing dan survai langsung kondisi kebun nanas,karena dengan metoda ini akan didapatkan gambaran spasial kondisi tataguna lahan daerah kajian secara detil dan bias di gabungkan scara spasial dengan unsur iklimnya. Data satelit yang digunakan dalam studi ini adalah data satelit lansat 8, yang beresolusi 30mx30m. Data diambil dari LAPAN dengan data yang dipilih merupakan data terbaru yang tidak ada halangan awan. Dengan bantuan software pengolah citra, dibuat peta indek hijau tanaman (NDVI) dan peta rupa Bumi, peta jenis tanah dibuat analisa peta kesesuaian tanah untuk pohon nanas. Dari tiga peta tersebut kemudian dioverlay untuk menghasilkan klasifikasi peta kesesuaian lahan untuk pohon nanas. Survey lapangan di beberapa nanas dilakukan untuk memverikasi kecocokan hasil pengolahan data dengan kenyataan yang ada. Dari pengolahan data didapatkan bahwa daerah yang paling cocok untuk perkebunan nanas terpusat pada kecematan Cagak dengan luas 50 % luas totalnya. Kondisi Iklim dengan curah hujan rata-rata 4000mm/tahun, hari hujan 17 hari serta pada level 517 dpl merupakan kondisi terbaik untuk pertumbuhan nanas.

Keywords
nanas,ndvi,landsat,hujan,citra

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/8Zm3YhpUP4Mj


Karakterisasi Kandungan Gas Gaharu Gyrinops versteegii Berbasis Sistem Hidung Elektronik
Lalu Zulfikri(a), Laili Mardiana(a*), Rahadi Wirawan(a), Nurul Qomariyah(a), Kasnawi Al Hadi(a)

PDF (541 kB) Show More

Corresponding Author
Lalu Zulfikri

Institutions
a) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
Jl. Majapahit No. 62, Mataram 83115, Indonesia
*lailimardiana[at]unram.ac.id

Abstract
Gaharu merupakan salah satu jenis kayu yang memiliki nilai jual tinggi, hal ini terbukti bahwa lebih dari 2000 tahun Gaharu menjadi komoditas dengan nilai ekonomis tinggi karena memiliki aroma tersendiri. Kualitas gaharu alam ditentukan oleh kadar resin yang terkandung di dalamnya, semakin tinggi kadar resinnya semakin baik kualitasnya. Oleh karenanya pada penelitian ini dilakukan karakterisasi kandungan gas pada gaharu dari pohon Gyrinops versteegii. Karakterisasi gaharu dilakukan dengan bantuan sistem instrumentasi hidung elektronik yang dirancang untuk menentukan porsi masing-masing gas target yang teridentifikasi pada sampel gaharu Gyrinops versteegii. Penentuan porsi kandungan gas target pada sampel gaharu dibuat menjadi acuan dalam penentuan kualitas resin gaharu. Perancangan sistem hidung elektronik menggunakan sensor gas resistif, bekerja apabila material sensor berinteraksi dengan gas gaharu akan mengakibatkan penurunan resistivitas sensor. Sistem hidung elektronik terdiri dari sistem Hardware dan sistem Software yang memiliki fungsi tersendiri. Sistem hardware berfungsi membaca data dari uap pemanasan gaharu dan sistem software berfungsi mengakuisisi data. Sampel gaharu dibagi menjadi 3 tipe yang dibedakan berdasarkan warna dari gelap ke terang. Pada masing-masing tipe sampel gaharu, nilai konsentrasi dari kandungan gas target berupa alkohol terlihat berbeda pada waktu pengambilan data ke 50 detik oleh sensor TGS 822. Untuk konsentrasi gas target metana, propana dan isobutana terlihat berbeda pada waktu pengambilan data ke 60 detik oleh sensor TGS 813. Pada masing-masing sampel gaharu memiliki porsi kandungan gas target berupa gas alkohol lebih tinggi untuk gaharu dengan warna yang lebih gelap dan sebaliknya untuk nilai konsentrasi gas metana, propana dan isobutana yang rendah.

Keywords
Gaharu; Gyrinops versteegii; Hidung Elektronik; Kandungan gas; Karakterisasi

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/vz6HbA7TMZdF


Evaluasi Koreksi Tidal (Solid Earth Tide) pada Survei Time-Lapse Microgravity menggunakan Gravimeter Relatif
Eko Januari Wahyudi, Indra Gunawan, dan Dadi Abdurrahman

PDF (1,857 kB) Show More

Corresponding Author
Eko Januari Wahyudi

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Perhitungan teoretis dari koreksi tidal (solid earth tide) di permukaan Bumi akibat Bulan dan Matahari sangat umum digunakan untuk pengolahan awal data gravimeter relatif. Koreksi tidal merupakan koreksi utama pada data mentah gravimeter relatif dengan orde bisa mencapai ± 300 μGal. Setelah koreksi tidal dilakukan pada data gravimeter relatif, beda pembacaan pada waktu yang berbeda dan pada lokasi pengamatan yang sama akan memperlihatkan kualitas drift dari skema pengukuran loop gravimeter relatif. Pada studi ini, kami melakukan evaluasi pada algoritma koreksi tidal yang sudah disusun dengan bahasa pemrograman Scilab pada penelitian sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan program koreksi tidal yang sudah disusun dengan nilai koreksi tidal yang terekam pada gravimeter Scintrex CG5 dari kegiatan survei time-lapse microgravity 2014 dan 2016. Daerah penelitian seluas 25 km2 berada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah diamati dengan gravimeter Scintrex CG5 dengan distribusi stasiun berupa grid. Lebih dari 4000 rekaman data mentah Scintrex CG-5 pada daerah penelitian memberikan perbedaan dengan rentang nilai antara -3 sampai 5 μGal. Berdasarkan sampel-sampel tersebut, rata-rata perbedaan nilai koreksi tidal adalah 1,46 μGal. Peta time-lapse terkait perbedaan koreksi tidal pada selang waktu akuisisi data dari perhitungan program yang dibuat dan rekaman gravimeter Scintrex CG5 pada titik pengamatan di daerah penelitian menunjukkan perbedaan pada rentang nilai antara -0.60 sampai 0.80 μGal.

Keywords
koreksi tidal, gravimeter relatif, akuisisi, time-lapse microgravity

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/cBweNQCYZHdn


Deteksi dan Penghitung Orang Menggunakan Sistem Kamera Statis (CCTV) Dipadukan dengan Pengolahan Citra dan Internet of Things
Achmad Zacky Fairuza(1), Eko Satria(2), Mitra Djamal(3)

PDF (615 kB) Show More

Corresponding Author
Achmad Zacky Fairuza

Institutions
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
(1) fairuza.zacky1[at]gmail.com
(2) ekosatria004[at]gmail.com
(3) mitra.djamal[at]yahoo.co.id

Abstract
Closed Circuit Television (CCTV) semakin banyak digunakan di berbagai tempat salah satunya di ruang kelas. Fungsi dari CCTV adalah sebagai kamera pemantauan atau pengawasan yang tersambung dengan monitor dan menampilkan video secara langsung (Real-Time). Pada penelitian ini, dilakukan proses deteksi dan penghitungan orang pada suatu ruang kelas dengan memanfaatkan sistem kamera CCTV yang terpasang di pintu kelas dipadukan dengan pengolahan citra dan IoT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem kamera CCTV dengan pengolahan citra sehingga sistem dapat mendeteksi keberadaan orang serta menghitung jumlah orang yang masuk ke dalam kelas. Deteksi orang dilakukan dengan cara memisahkan antara background dan foreground menggunakan pengolahan citra berbasis OpenCV. Dalam kasus ini, karena pengukuran dilakukan di pintu ruang kelas, maka yang menjadi foreground object adalah manusia. Kemudian penghitungan jumlah orang juga menggunakan pengolahan citra berbasis OpenCV memanfaatkan prinsip virtual counting line. Selanjutnya dengan menggunakan IoT, pengiriman data ke cloud maupun client dapat dilakukan secara langsung, sehingga hasil pemantauan CCTV dapat diakses kapanpun dan dari lokasi manapun menggunakan gadget. Kemudian notifikasi akan muncul apabila ada perubahan data, misalnya kamera CCTV mendeteksi keberadaan atau perubahan jumlah orang di dalam kelas.

Keywords
IoT, Kamera, Pengolahan Citra, People Counting

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/JgQDtLNxWTBq


Uji Laboratorium pada Sistem Pemantauan "Gempa Tektonik-Vulkanik" berbasis IoT ("Internet of Things")
Fakhri Rahadian Budi1, Muhammad Siddiq P.1, Kelvin William W.1, Tri Eko Putra Manvi1, Yoga Satrio Utomo1, Maria Evita1, Mitra Djamal1.

PDF (837 kB) Show More

Corresponding Author
yoga satrio utomo

Institutions
Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Pemantauan Gempa Tektonik-Vulkanik dilakukan agar dapat memprediksi letusan dan untuk mengevaluasi seberapa bahaya letusan gunung berapi. Monitoring tersebut menggunakan seismometer dengan transmisi nirkabel menggunakan frekuensi radio. Tetapi transmisi frekuensi radio dengan frekuensi rendah tidak dapat menembus objek penghalang (pohon, batu, dan lain-lain) dan terdapat ketidakseimbangan ukuran data transmisi dengan kecepatan transmisi. Oleh karena itu, penulis mencoba menggunakan transmisi sinyal berbasis IoT. Untuk riset yang dilakukan, penulis membandingkan data pemantauan gempa tektonik-vulkanik hasil pengamatan langsung dengan data hasil transmisi berbasis IoT secara uji laboratorium menggunakan 2 akselerometer (ADXL 335) yang salah satunya terhubung langsung dengan komputer dan yang lain terhubung melalui internet dengan jarak ±2 km. Pada pengujian alat, digunakan palu godam sebagai sumber frekuensi. Palu godam dilapisi karet untuk memfilter frekuensi agar menghasilkan frekuensi rendah yang sesuai dengan frekuensi V-T earthquake sekitar >10 Hz. Hasil data yang diperoleh dari kedua sensor berupa sinyal keluaran yang akan ditampilkan melalui web.

Keywords
Akselerometer, Frekuensi, IoT, Transmisi, V-T Earthquake

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/pE9TGqyVUBau


Home Automation Based on Internet of Things (IoT)
Hendra Halim(a), Eko Satria(b), Mitra Djamal(c)

PDF (472 kB) Show More

Corresponding Author
Hendra Halim

Institutions
Laboratorium Fisika Instrumentasi,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132

Abstract
Keadaan rumah yang tidak berpenghuni untuk jangka waktu yang cukup lama bukanlah menjadi hal yang aneh di Indonesia, terutama pada perayaan Hari Raya Idul Fitri dimana mayoritas penduduknya melakukan mudik ke daerah asalnya meninggalkan rumah dalam keadaan kosong tak berpenghuni yang menjadi sasaran empuk untuk para pelaku pencurian dan perampokan untuk melakukan aksinuya. Karena itu, penulis ingin membuat sistem pengamanan rumah yang tidak berpenghuni yang berbasis Internet of Things (IoT). Sistem yang digunakan merupakan sistem sederhana dimana di dalam rumah yang kosong akan dipasangkan Passive Infrared Sensor (PIR) yang dapat mendeteksi keberadaan orang serta webcam camera yang berfungsi untuk melakukan pengambilan gambar. Kemudian gambar dikirim dengan menggunakan perangkat ESP8266 NodeMCU ke USER dan dari USER dapat dilihat gambar yang diambil. Jika USER merasa orang yang datan bukan orang yang dikenali maka USER apat menyalakan perintah untuk menyalakan alaram agar orang yang datang tidak melakukan aksinya. Semua pengiriman data dilakukan di dunia maya sehingga semua perangkat harus diregistrasikan dahulu ke dunia maya. Microcontroller yang digunakan untuk mengolah data dari PIR sensor adalah Arduino. Serta aplikasi yang digunakan untuk meliha gambar serta memberikan perintah untuk menyalakan alaram adalah Blynk App. Protokol yang digunakan adalah MQTT dan HTTP.

Keywords
Blynk App, ESP8266 NodeMCU, IoT, PIR Sensor, protokol, USER

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/A8vayzpL9NMX


Penentuan Tumor Control Probability (TCP) dengan Memperhitungkan Efek Repair Menggunakan Model Equivalent Uniform Dose (EUD)
Nurul Fatimah; Rena Widita, Ph.D.

PDF (282 kB) Show More

Corresponding Author
Nurul Fatimah

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Tumor control probability (TCP) merupakan salah satu alat evaluasi hasil perencanaan penyinaran radioterapi yang merepresentasikan probabilitas tumor yang mati akibat penyinaran radioterapi. Pada penelitian sebelumnya, diketahui bahwa faktor biologis sel yang paling dominan mempengaruhi nilai TCP adalah efek repair, yaitu kemampuan sel untuk memperbaiki diri setelah mengalami kerusakan akibat radiasi. Terdapat berbagai model yang dapat digunakan dalam perhitungan TCP, salah satunya adalah model equivalent uniform dose (EUD) yang dibuat berdasarkan surviving fraction pada distribusi dosis non-uniform. Hingga saat ini, belum ada TCP model EUD yang memperhitungkan efek repair. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memodifikasi TCP model EUD sehingga dapat memperhitungkan efek repair, serta menentukan pengaruh efek repair terhadap perhitungan TCP model EUD. Modifikasi pada model EUD dilakukan dengan substitusi parameter Lea-Catcheside G(tr) pada persamaan EUD berdasarkan asumsi bahwa surviving fraction sel klonogen pada tumor mengikuti model linear-kuadratik. Hasil modifikasi model ini disebut dengan model rEUD. Perhitungan TCP menggunakan model rEUD dan beberapa model EUD lain (cEUD dan cEUD-LQ) telah dilakukan pada 7 pasien kanker otak jenis glioblastoma. Pada penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa perhitungan TCP model cEUD-LQ sensitif terhadap cold spot, sehingga kurang sesuai jika digunakan pada pasien kanker otak dengan volume tumor yang relatif besar (hingga membentuk benjolan di kepala). Jika pasien dengan cold spot diabaikan, penambahan efek repair pada perhitungan TCP menggunakan model rEUD menyebabkan penurunan nilai TCP sebesar 0.0107% dan 13.9923% jika dibandingkan dengan model cEUD dan cEUD-LQ, sehingga efek repair perlu diperhitungkan dalam penentuan TCP model EUD.

Keywords
Efek repair, Equivalent uniform dose, Surviving fraction, Tumor control probability

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/UhWVFmH3KQXJ


Sistem Deteksi dan Penanggulangan Kebakaran Dini Berbasis IoT
Nicola Gianina Suryadi, Eko Satria, Mitra Djamal

PDF (1,216 kB) Show More

Corresponding Author
Nicola Gianina Suryadi

Institutions
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung

Abstract
Kebakaran rumah merupakan hal yang sering terjadi, terutama di daerah pemukiman warga dimana api dapat dengan cepat menyebar ke rumah-rumah lainnya. Kebakaran dapat menyebabkan korban jiwa maupun kerugian materiil, oleh karena itu alangkah baiknya jika kebakaran dapat dideteksi dini dan ditangani secara cepat. Sistem prevensi kebakaran rumah sederhana berbasis IoT dibuat dengan modul sensor suhu dan kelembaban DHT11, modul sensor gas/asap MQ2, dan modul flame detector. Ketika dideteksi ada asap, suhu yang tinggi, dan api yang menandakan terbentuknya api, maka sistem pemadam sederhana akan menyala dan memberitahu pengguna lewat aplikasi Android. Namun jika setelah beberapa saat masih terdeteksi asap, suhu tinggi, dan api maka sistem akan mengirim pesan kepada pemadam kebakaran untuk segera memadamkan sumber api di rumah. Sistem kebakaran dini ini diprogram dengan Arduino IDE menggunakan board Wemos D1 mini dengan ESP8266, sedangkan aplikasi Android untuk monitoring dibuat dengan menggunakan MIT App Inventor.

Keywords
aplikasi monitoring, IoT, kebakaran rumah, Wemos

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/2tBghfEan8mZ


Pengolahan dan Pemodelan Data Gravity pada Area Gunung Pandan, Jawa Timur
Waskito Aji (a*), Eko Januari Wahyudi (b), Djoko Santoso (c), Wawan Gunawan A. Kadir (d)

PDF (770 kB) Show More

Corresponding Author
Waskito Aji

Institutions
Laboratorium Geofisika Eksplorasi,
Kelompok Keahlian Geofisika Terapan dan Eksplorasi,
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan,
Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*waskitoaji46[at]gmail.com

Abstract
Gunung Pandan merupakan salah satu gunung api yang berada di Jawa Timur. Tercatat pernah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 4,2 pada Kamis 25 Juni 2015, pukul 22.35 WIB berlokasi di daerah Gunung Pandan. Gempa tersebut mengindikasikan tektonik Gunung Pandan yang masih aktif. Selain itu, Gunung Pandan termasuk satu dari sebelas prospek panas bumi di Jawa Timur. Sehingga, menarik untuk dilakukan studi terkait kondisi geologi dari Gunung Pandan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait kondisi bawah permukaan dari Gunung Pandan berdasarkan data gayaberat. Digunakan teknik pemodelan inversi data gayaberat untuk mencitrakan kondisi bawah permukaan dari Gunung Pandan. Teknik inversi yang digunakan adalah inversi non linier dengan metode perhitungan iteratif. Pada skema pemodelan ini, model yang akan ditentukan adalah model kedalaman batas lapisan dari dua lapisan batuan berdasarkan dari data anomali gayaberat. Pada tiap lapisan batuan diasumsikan tersusun atas kumpulan prisma segiempat dengan dimensi tertentu. Kumpulan prisma yang merepresentasikan lapisan batuan ini selanjutnya dihitung respon modelnya dan dievaluasi dengan cara membandingkannya terhadap data observasi. Dari evaluasi ini, dilakukan modifikasi panjang bodi vertikal prisma sehingga model batas lapisan batuan akan berubah. Proses evaluasi dan modifikasi terhadap model dilakukan secara iteratif hingga mencapai jumlah iterasi yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh dari pemodelan inversi gaya berat ini adalah model batas lapisan bawah permukaan Gunung Pandan. Model bawah permukaan yang didapatkan adalah adanya suatu bentukan yang menyerupai intrusi batuan, dalam hal ini diinterpretasikan sebagai batuan andesitis yang mengintrusi lapisan batuan yang berada diatasnya. Bentukan intrusi ini terletak pada daerah puncak dari Gunung Pandan dan tampak menerus ke arah utara, dengan daerah intrusi terdangkal terletak di sekitar puncak dari Gunung Pandan.

Keywords
Gayaberat; Gunung Pandan; Inversi; Pemodelan

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/7jcwum6a9JBK


Studi Arkeoastronomi: Kesegarisan Candi-Candi di Jawa Tengah dengan Objek Langit
Nurul Aini (a*), Aprilia (b)

PDF (493 kB) Show More

Corresponding Author
Nurul Aini

Institutions
(a) Astronomy, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*nrulaini15[at]gmail.com
(b) Astronomy, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Arkeoastronomi merupakan ilmu yang mempelajari pengetahuan manusia jaman dahulu tentang benda langit melalui peninggalan artefak, bangunan, dan budaya. Salah satu praktek arkeoastronomi adalah menjelaskan kesegarisan bangunan dengan posisi benda langit. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa candi di Jawa tengah, seperti candi Prambanan, Borobudur, Kalasan, Sewu, dan Pawon memiliki kesegarisan dengan objek yang ada di langit (Matahari dan/atau Bulan). Dalam Tugas Akhir ini, dicari kesegarisan candi-candi yang ada di Jawa Tengah dengan cara menghitung deklinasi dari arah hadap candi. Dari perhitungan deklinasi candi pada nilai ketinggian horison untuk objek langit saat terbit dan/atau terbenam didapatkan 12 dari 32 deklinasi candi di Jawa Tengah memiliki kesegarisan dengan equinox, winter solstice dan zenith passage Matahari. Selain itu, kemungkinan kesegarisan dicari dengan melakukan perhitungan deklinasi arah hadap candi pada berbagai ketinggian (0 derajat-90 derajat). Berdasarkan hasil tersebut, 6 dari 20 candi yang ada di Jawa Tengah pada ketinggian hampir zenith passage memiliki kesegarisan dengan Matahari.

Keywords
arkeoastronomi, candi, orientasi, kesegarisan

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/zcndVphBt7DT


Pengukuran Ketinggian dan Aliran Air Sungai Sebagai Deteksi Terjadinya Banjir Bandang
Husni Ihsudha , Achmad Zacky Fairuza , M. Iqbal Rahmadhan P. , Aji Insan Kamil , Ismu Achmad Syarofi , Maria Evita , Mitra Djamal

PDF (405 kB) Show More

Corresponding Author
Husni Ihsudha

Institutions
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Banjir bandang yang terjadi di area pariwisata air terjun telah menjadi bencana yang merenggut korban jiwa. Salah satu contoh tempat pariwisata yang mengalami hal tersebut adalah Air Terjun Dua Warna di Kecamatan Sibolangit, Sumatera Utara. Untuk mencegah terjadinya korban jiwa, perlu diadakan peringatan dini di lokasi pariwisata apabila terindikasi banjir bandang. Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan sistem peringatan dini berbasiskan sensor dan sistem komunikasi. Sensor yang digunakan pada penelitian ini adalah sensor ketinggian dan sensor aliran yang dipasang pada sungai sebelum air terjun. Dari sensor tersebut akan didapatkan data berupa ketinggian permukaan sungan dan aliran air sungai. Data tersebut dikirimkan melalui sistem komunikasi dengan frekuensi menuju penerima di dekat lokasi air terjun yang kemudian diolah untuk mengetahui apakah sudah melewati ambang batas dan dapat dikategorikan banjir bandang. Melalui model penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan pada situs-situs pariwisata terutama pariwisata air terjun untuk membantu pendeteksian terjadinya bencana banjir bandang.

Keywords
Banjir Bandang, Komunikasi Radio, Sensor Aliran, Sensor Ketinggian

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/audWFPkGUrwq


DETEKSI AKTIVITAS SESAR LOMBOK BERDASARKAN DATA ANOMALI GAYABERAT MIKRO ANTAR WAKTU DAN GEODETIK
Suhayat Minardi, Teguh Ardianto, Alfina Taurida Alaydrus

PDF (735 kB) Show More

Corresponding Author
Suhayat Minardi

Institutions
Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62 Mataram 83125

Abstract
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi adanya aktivitas sesar di Pulau Lombok yang membentang dari Lombok Timur hingga Lombok Tengah. Sumber anomaly gayaberat mikro antar waktu berada di permukaan dan di bawah permukaan, sehingga anomaly yang terdeteksi akan mencerminkan aktivitas yang terjadi di permukaan maupun di bawah permukaan. Data yang digunakan adalah data hasil pengukuran pada bulan Agustus 2016 dan April 2018. Pada periode tersebut terdeteksi adanya anomaly gayaberat mikro antar waktu sebesar 77 hingga 475 mikroGal. Hasil tersebut kemudian diverifikasi dengan data pengukuran geodetic (GPS) yang diukur pada periode waktu yang sama, dan hasilnya menunjukkan adanya aktivitas sesar di daerah penelitian.

Keywords
aktivitas sesar, anomaly antar waktu, gayaberat, geodetic

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/gbWnPxmYuzfk


Optimasi Sudut Berkas Penyinaran Pada Radioterapi Menggunakan Metode Simulated Annealing
Rina Ratnasari (a*), Rena Widita, Ph.D. (b)

PDF (708 kB) Show More

Corresponding Author
Rina Ratnasari

Institutions
a) Program Studi Fisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*rinaratnaa[at]gmail.com

b) Laboratorium Biofisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
rena[at]fi.itb.ac.id

Abstract
Radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan yang digunakan untuk merusak sel-sel kanker pada tubuh pasien dengan memanfaatkan energi radiasi pengion tanpa merusak struktur normal di sekitarnya. Sebelum dilakukan penyinaran, diperlukan suatu perencanaan terapi radiasi (Radiotherapy Treatment Planning, RTP) yang optimal agar tujuan radioterapi dapat tercapai. Pada saat pasien disinari dengan radiasi terdapat kemungkinan organ beresiko (Organ at Risk, OAR) di sekitar volume target mendapatkan dosis yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan parameter RTP (jumlah dan sudut penyinaran) yang sesuai agar RTP optimal, yaitu maksimum dosis diterima oleh volume target dan OAR di sekitarnya mendapatkan dosis radiasi seminimal mungkin. Pemilihan parameter RTP yang optimal dapat diperoleh melalui proses optimasi. Saat ini telah banyak berkembang metode optimasi, salah satunya yaitu optimasi sudut berkas penyinaran. Pada penelitian kali ini akan dilakukan proses optimasi sudut berkas penyinaran kasus kanker prostat dengan menggunakan metode Simulated Annealing pada perangkat lunak MATLAB untuk 5, 7, dan 9 sudut penyinaran. Berdasarkan proses optimasi yang dilakukan didapat konfigurasi sudut untuk kasus kanker prostat, yaitu (50.3º, 115.7º, 247.6º, 278.1º, 358.2º) untuk RTP 5 sudut penyinaran; (38.0º, 97.1º, 135.1º, 181.5º, 252.6º, 294.8º, 345.0º) untuk RTP 7 sudut penyinaran; dan (2.1º, 75.4º, 118.5º, 168.6º, 229.6º, 244.9º, 271.5º, 283.1º, 305.2º) untuk RTP 9 sudut penyinaran. Setelah didapatkan konfigurasi sudut berkas penyinaran hasil optimasi, kemudian dilakukan analisis melalui tampilan distribusi dosis dengan skala warna (dose color wash) dan kurva Dose Volume Histogram (DVH) kumulatif untuk RTP sebelum dan setelah optimasi. Dapat dilihat bahwa besar dosis yang diterima oleh OAR di sekitar volume target lebih kecil daripada sebelum dilakukan proses optimasi.

Keywords
Dose Volume Histogram, Optimasi, Radiotherapy Treatment Planning, Simulated Annealing, Sudut

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/c4zUaFtyTeDR


Analisis Percepatan Sentripetal dan Kemiringan Sudut pada Sepeda yang Bergerak Melingkar Menggunakan Sensor Ghyroscope dan Accelerometer pada Smartphone
Risky Afandi Putri (1,a), Sitri Wuryanti (1,b), Nela Guspita (1,c) dan Triati Dewi Kencana Wungu (2,d)

PDF (634 kB) Show More

Corresponding Author
Risky Afandi Putri

Institutions
1) Program Magister Pengajaran Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132

2) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis percepatan sentripetal sepeda yang melintasi bundaran jalan dan kemiringan sudut antara sepeda dan garis normal. Pengambilan data dilakukan menggunakan sensor Ghyroscope dan sensor Accelerometer pada smartphone yang masing-masing digunakan untuk mengukur percepatan sentripetal dan kemiringan sudut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada lintasan dengan radius lingkaran R diperoleh hasil bahwa semakin besar percepatan sentripetal maka sudut yang dibentuk antara sepeda dan garis normal akan semakin besar. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan, nilai percepatan gravitasi bumi yang diperoleh sebesar 9,13 m/s2. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sensor Ghyroscope dan Accelerometer dapat digunakan untuk menganalisis percepatan sentripetal dan kemiringan sudut pada benda yang bergerak melingkar.

Keywords
Smartphone, Ghyroscope, Accelerometer, Sepeda.

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/XV42KaEy6Uqx


Perhitungan Optimasi Kendaraan: Kasus 3-Lajur pada Persimpangan Merdeka-Aceh
Mahardika Inra Takaendengan(a*), Melyana Dwitasari(a), Sparisoma Viridi(b)

PDF (373 kB) Show More

Corresponding Author
Mahardika Inra Takaendengan

Institutions
a) Magister Sains Komputasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, 40132, Indonesia.
b) Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, 40132, Indonesia.

Abstract
Panjang jalan utama dihitung dari *I* masukan dan *O* keluaran yang adalah persimpangan. Jalan utama memiliki 4 lajur, dimana 3 lajur yang di amati merupakan lajur utama menuju ke persimpangan dan mengabaikan 1 lajur lainya yang mengarah ke arah lain. Perhitungan kendaraan yang dilakukan secara konvensional didasarkan pada waktu pengamatan yang pendek diantara 5 sampai 10 menit dengan cara menyebarkan beberapa iorang ke tiap-tiap sudut persimpangan untuk menghitung kendaraan(mobil, motor dan lainya). Data dari hasil observasi dikumpulkan kemudian diproses sebgai prediksi penjadwalan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas). Prediksi yang dihasilkan tidak akurat dikarenakan metode observasi konvensional dan waktu yang singkat. Pada penelitian ini, observasi dilakukan dengan mengolah data visual. Observasi lebih di khususkan kepada mobil dan mengabaikan jenis kendaraan lainya. Kemudian, penambahan waktu observasi untuk mendapatkan banyak data untuk diolah. Kendaraan terhitung pada saat melintasi *zebra-cross*. Kendaraan yang mendahului juga terhitung dalam persentase pada tiap hentian.Penumpukan pada hentian dihitung sebagai jumlah volume yang bisa tertampung pada jalan utama. Pada penelitian ini, kami mengusulkan cara membuat perhitungan, analisis dan prediksi arus lalu-lintas pada jalan utama.

Keywords
Optimasi; Lalu-lintas; Persimpangan; Kendaraan

Topic
Physics

Link: https://ifory.id/abstract/cYvX7w2Ub9CN


Page 3 (data 61 to 90 of 753) | Displayed in 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats