Indonesia Conference Directory


<< Back

Conference Proceedings

Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains (SNIPS 2015)

Event starts on 2015.06.08 for 2 days in Bandung

http://portal.fi.itb.ac.id/snips2015 | https://ifory.id/proceedings/z4pZjcJkq

Front PDF (2,836 kB) Back PDF (166 kB)

Page 1 (data 1 to 30 of 168) | Displayed ini 30 data/page

�BALLOON POWERED CAR� SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, DAN MATHEMATICS)
Irma Rahma Suwarma, S.Si, M.Pd, PhD, Puji Astuti, S.Pd, Endah Nur Endah, S.Si

PDF (340 kB) Show More

Corresponding Author
Irma Rahma Suwarma

Institutions
Universitas pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini merupakan bagian dari implementasi pertama pendidikan STEM dalam rancangan pembelajaran formal pada tingkat sekolah menengah pertama di Indonesia. Siswa diminta merancang mobil bertenaga balon (balloon-powered car) sebagai media untuk memahami konsep gerak lurus beraturan dalam pembelajaran IPA. Sampel dari penelitian ini adalah 30 orang siswa sekolah menengah pertama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis STEM ini mampu meningkatkan motivasi dan memberikan pengalaman dalam proses engineering (rekayasa). Selain itu, pembelajaran ini mampu meningkatkan prestasi siswa dalam ujian akhir sekolah.

Keywords
STEM, balloon-powered car, motivasi, prestasi

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/tA2LzVHWJfCv


Aktifitas Siswa SMP Pada Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Media Video Game IPA
Rosita Putri Rahmi Haerani* dan Riandi

PDF (292 kB) Show More

Corresponding Author
rosita putri rahmi haerani

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siwa pada saat pembelajaran IPA menggunakan media video game. Game yang digunakan dalam penelitian ini adalah game yang telah dikembangkan peneliti untuk pembelajaran IPA pada konsep Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan, Game ini berjudul �Selamatkan Dunia Digital!�. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan dilaksanakan disalah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat pada kelas VII Tahun ajaran 2015/2016,melibatkan 1 kelas berjumlah 22 siswa yang dipilih secara acak untuk memperoleh gambaran aktivitas siswa saat berinteraksi dan belajar dengan menggunakan video game. Pada penelitian ini digunakan Instrumen berupa Lembar observasi selama pembelajaran berlangsung sebanyak dua kali pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan video game baik pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebesar 100%. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pada setiap pertemuan, seluruh aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran video game IPA dapat terlaksana. Walapun seluruh kegitatan terlaksana, berdasarkan hasil pengamatan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada aktivitas dalam masing-masing kegiatan pembelajaran menggunakan media video game IPA.

Keywords
media pembelajaran, Video game IPA, Aktifitas siswa.

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/FG8JHEN2gv7a


Aktivitas Siswa Melalui Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam Berbantuan Mind Map
Shelly Efwinda* dan Wahyu Sopandi

PDF (306 kB) Show More

Corresponding Author
Shelly Efwinda

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam berbantuan mind map diimplementasikan untuk memperoleh gambaran aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif dan dilaksanakan di salah satu SMP Negeri di Bandung Barat kelas VII semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Melibatkan 2 kelas yang memiliki karakteristik yang sama dan dipilih secara acak sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari 39 siswa menggunakan pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam berbantuan mind map sedangkan kelas kontrol terdiri dari 37 siswa menggunakan pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam tanpa bantuan mind map. Pada penelitian ini digunakan lembar observasi selama pembelajaran berlangsung sebanyak dua kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) persentase rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar 94% 2) persentase rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran pada kelas kontrol sebesar 91%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran IPA Terpadu berbasis masalah tema Hujan Asam dengan bantuan mind map hampir seluruh tahapan pembelajarannya dapat terlaksana. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada masing-masing model pembelajaran yang diimplementasikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Keywords
aktifitas siswa, pembelajaran berbasis masalah, hujan asam, mind map

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/fwhzW9cDJtdC


Alat Ukur Nilai Transmisi dan Absorpsi Cahaya Pada Suatu Material (Mika dan Cairan) dengan Memanfaatkan Hukum Lambert-Beer Berbasis Arduino dan Labview
Wenny Wahyuni*, Nanda Novita, Fajriani dan Hendro

PDF (459 kB) Show More

Corresponding Author
Wenny Wahyuni

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Besarnya cahaya yang ditransmisi dan di absorpsikan dapat dianalisa dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Transmisi dan absorpsi dari material dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya warna, konsentrasi dan ketebalan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu alat yang dapat menghitung transmisi dan absorpsi yang berbasis arduino dan labview. Alat ukur yang digunakan menggunakan sensor photodioda dengan dua sumber cahaya yang berbeda, yaitu laser dan super bright. Arduino berfungsi sebagai perangkat elektronika yang menggunakan IC Atmega, dimana arduino ini juga dibutuhkan untuk memberi tegangan input pada alat ukur selain itu arduino juga dapat membaca sinyal output dari alat ukur tersebut dan dalam penampilan data digunakan labview. Labview disini dapat menampilkan data output yang dikirim dari arduino, tampilan Labview tersebut dapat berupa data digital, analog dan grafik. Dari percobaan yang telah dilakukan, untuk absorpsi oleh sumber cahaya super bright hasil yang paling besar ditunjukkan oleh mika dengan warna merah, sedangkan absorbsi yang terkeecil diperlihatkan oleh mika yang berwarna putih hal ini juga terjadi pada cairan, sedangkan untuk sumber cahaya laser absorpsi terbesar dihasilkan oleh mika yang berwarna biru dan yang paling rendah oleh warna putih. Sedangkan untuk trasmisi terbesar cahaya super bright diberikan oleh mika berwarna putih dan terkecil oleh mika merah, untuk sumber cahaya laser transmisi terbesar oleh mika putih dan transmisi terkecil pada mika biru. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan panjang gelombang dari masing-masing sumber cahaya.

Keywords
hukum Lambert-Beer, LED super bright, laser, arduino, Labview

Topic
Instrumentasi (INS)

Link: https://ifory.id/abstract/bPm3XNQhpnDa


Analisis dan Kontribusi Kemampuan Konsep Dasar Fisika, Literasi Kurikulum Pembelajaran dan Psikologi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Mahasiswa Pendidikan Fisika
Chaerul Rochman

PDF (444 kB) Show More

Corresponding Author
Chaerul Rochman, M.Pd

Institutions
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya gambaran yang memadai dan komprehensif tentang katakteristik dan kontribusi kemampuan mahasiswa calon guru fisika dalam menguasai materi subyek (literasi konsep dasar fisika) (Norris & Phillips, 2003; Fensham, 2002; Uus, 2013), literasi pedagogi/kurikulum dan pembelajaran (Chaerul, 2013; Hobson, 2008; Soobard & Rannikmae, 2011), literasi psikologi pembelajaran (Farida dkk, 2014; Post, 2011), serta kemampuan dalam menyusun lembar kegiatan peseta didik (LKPD) pada jenjang persekolahan. Untuk itu dilakukan penelitian yang menitik beratkan kepada bagaimana analisis literasi konsep dasar fisika, literasi kurikulum pembelajaran, literasi prikologi pembelajaran serta bagaimana kemampuan dalam menyusun LKPD para mahasiswa program studi Fisika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis kolaboratif menggunakan metode kombinasi/mixed methods (Creswell, 2012; Trowbridge, 1996; ) yang menggunakan data kuantitatif dan kualitatif secara terintegrasi baik sekuensi maupun konten. Data diperoleh dari 75 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika yang sedang dan telah mengikuti mata kuliah Fisika Dasar, Kurikulum dan Pembelajaran, Belajar dan Pembelajaran serta mereka yang sudah melakukan praktik penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Teknik pengumpulan data menggunakan data ujian semester, pertanyaan terbuka, kuesioner pernyataan serta portofolio penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) (. Analisis data yang digunakan adalah analisis konstruk dari keempat data dan analisis korelasional sederhana dari seluruh variabel penelitian serta analisis katagorisasi literasi dari jawaban sampel. Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) adanya profil literasi konsep dasar fisika, literasi kurikulum pembelajaran, literasi psikologi pembelajaran serta kemampuan dalam menyusun LKPD para mahasiswa program studi Fisika yang bervariasi, (2) Adanya kecenderungan jawaban literasi konsep dasar fisika mahasiswa berturut-turut berkatagori nominal, procedural/konsepsional, fungsional dan multidimensional; (3) Adanya korelasi pada katagori sedang antara masing-masing variabel; (4) Kontribusi yang paling besar terhadap Kemampuan mahasiswa dalam penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah literasi Kurikulum dan Pembelajaran dibanding dengan kedua variabel lainnya.

Keywords
Kemampuan konsep dasar fisika, literasi kurikulum dan pembelajaran, literasi psikologi pembelajaran, dan kemampuan penyusunan lembar kegiatan peserta didik (LKPD)

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/YRTyXW63LcVK


Analisis Deskriptif Tes Tiga Tingkat pada Materi Optika Geometri dan Alat Optik
Dea Agnes, Ida Kaniawati, Agus Danawan

PDF (257 kB) Show More

Corresponding Author
Dea Agnes

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi optika geometri dan alat optik dengan menggunakan tes tiga tingkat. Tes tiga tingkat adalah tes diagnostik yang dapat mengukur tingkat pemahaman siswa dengan melihat alasan siswa memilih jawaban dan tingkat keyakinannya. Setiap butir soal dirancang memiliki tiga tingkat, tingkat konten (content tier) untuk mengukur kemampuan pengetahuan Optika Geometri dan Alat Optik; tingkat alasan (reason tier) untuk mengukur kemampuan penjelasan atau eksplanatori pengetahuan yang mendasari memilih salah satu jawaban; dan tingkat kepercayaan (confidence tier) untuk mengukur derajat keyakinan dalam menentukan jawaban dan alasan yang dipilih. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di salah satu SMA di Kota Bandung dengan jumlah sekitar 25 � 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen tes diagnostik yang disusun mampu mengklasifikasikan tingkat pemahaman siswa yakni siswa yang memahami konsep, siswa yang tidak memahami konsep dan siswa yang mengalami miskonsepsi.

Keywords
Tes Tiga Tingkat, Miskonsepsi, Optika Geometri dan Alat Optik

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/REcWNvKJHthj


Analisis Didaktik Berdasarkan Profil Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Topik Suhu dan Kalor
Sanny Suryanty Silaban S.Pd, Dr. Setya Utari M.Si

PDF (360 kB) Show More

Corresponding Author
Sanny Suryanty Silaban

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis didaktik berdasarkan profil penguasaan konsep siswa pada Suhu dan Kalor. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam memahami konsep Suhu dan Kalor, baik konsep secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan konsep mempengaruhi bagaimana siswa menerapkan konsep yang sudah dipelajarinya ke dalam masalah Fisika maupun peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Hasil observasi di lapangan membuktikan proses pembelajaran di sekolah belum melatihkan penguasaan konsep secara optimal. Maka penelitian ini dilakukan untuk menemukan cara-cara dalam mengajarkan materi Suhu dan Kalor yang dapat melatihkan kemampuan penguasaan konsep siswa secara optimal. Metode penelitian ini adalah deskriptif, Untuk mendapatkan profil penguasaan konsep siswa, penelitian dilakukan pada 40 orang siswa di salah satu SMA di kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan profil penguasaan konsep siswa masih rendah. Kelemahan siswa dalam menjawab soal materi Suhu dan Kalor adalah: kesalahan dalam memahami konsep, kesalahan menghitung, dan kesalahan pada penerapan materi suhu dan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan profil penguasaan konsep siswa, maka dilakukan analisis didaktik dan hasilnya digunakan untuk perancangan proses pembelajaran yang dapat melatihkan kemampuan penguasaan konsep siswa pada materi Suhu dan Kalor

Keywords
Analisis didaktik, Penguasaan Konsep, Suhu dan Kalor

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/mcjvt2LWudbx


Analisis Hubungan Aktivitas Writing to Learn dengan Keterampilan Komunikasi Lisan Siswa dalam Pembelajaran Science Writing Heuristic
Winda Yusefni

PDF (322 kB) Show More

Corresponding Author
Winda Yusefni

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas writing to learn terhadap keterampilan berkomunikasi siswa secara lisan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan Science Writing Heuristic (SWH). Keterampilan komunikasi lisan yang diamati terdiri dari empat aspek, yaitu mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan yang diamati saat diskusi kelompok dan diskusi kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang mengambil sampel satu kelas terdiri dari 23 siswa kelas VIII di salah satu SMPN Sumatera Barat tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai aktivitas writing to learn diperoleh dari penulisan laporan menggunakan format SWH yang dinilai menggunakan rubrik penskoran yang dirumuskan Burke dan Greenbowe, sedangkan data keterampilan komunikasi lisan siswa diperoleh dari lembar observasi. Teknik pengolahan data hasil penelitian dianalisis dengan melakukan perhitungan persentase menggunakan bantuan program Microsoft office excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum aktivitas writing to learn memberikan kontribusi mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara lisan. Namun tidak semua siswa yang mempunyai kemampuan menulis yang baik dapat menunjukkan kemampuan yang baik dalam berkomunikasi lisan.

Keywords
Writing to Learn, Keterampilan Komunikasi Lisan, Pendekatan SWH

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/MBpaxwn6NQkV


ANALISIS KANDUNGAN FREKUENSI HARMONIK AKORD DMayor PADA ALAT MUSIK GITAR
Khairil Anwar*, Sparisoma Viridi

PDF (822 kB) Show More

Corresponding Author
Khairil Anwar

Institutions
*Program Pascasarjana Pendidikan IPA Fisika,
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
dan
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Bunyi alat musik gitar merupakan salah satu gejala fisika yang menarik untuk dikaji, karena menghasilkan nada kompleks yang merupakan superposisi dari banyak nada murni (harmonik). Kualitas bunyi, warna bunyi, dan karakteristik akustik berbagai alat musik gitar berbeda-beda, salah satu nya bergantung pada kandungan frekuensi harmonik sebagai akibat dari kualitas dawai dan resonator gitar. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas bunyi gitar adalah menganalisis kandungan harmonik bunyi nada dan akord. Akord merupakan prinsip utama dalam memainkan alat musik gitar, salah satunya akord Dmayor yang dapat dibentuk dengan berbagai konfigurasi senar pada suatu fret, misalnya akord Dmayor pola-1, pola-2, dst. merupakan superposisi berbagai nada. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui kandungan frekuensi harmonik nada-nada penyusun akord dan akord Dmayor sendiri. Data sinyal gelombang bunyi dianalisis dengan teknik FFT (Fast Fourier Transform) berbantuan software MacScope II dan Matlab untuk memperoleh frekuensi harmonik. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa akord Dmayor pola-1 tersusun oleh nada-nada D3IV, l = 0,651 m, f0 = 147,81 Hz, A3III, l = 0,569 m, f0 = 221,66 Hz, D4II, l = 0,528 m, f0 = 292,73 Hz; dan F4

Keywords
Tangga Nada, akord Dmayor, Fast Fourier Trasform.

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/M8PXr7GWU4ay


ANALISIS KARAKTER SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GAMES EDUKATIF TERINTEGRASI MATERI GERHANA PADA SISWA SD
Diki Abdul Kodir Munsyi (a*), Winny Liliawati (a), Ika Mustika Sari (a)

PDF (312 kB) Show More

Corresponding Author
DIKI ABDUL KODIR MUNSYI

Institutions
a)Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
*diki.abdul[at]student.upi.edu

Abstract
Seiring dengan semangat pemerintah untuk memperbaiki atau meningkatkan karakter masyarakat Indonesia, semua elemen masyarakat terutama para pendidik diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang mendukung program pemerintah tersebut. Semakin dini menanamkan karakter, maka penanaman karakter itu akan semakin kuat. Peneliti telah melakukan penelitian untuk menganalisis karakter siswa yang tertanam melalui pembelajaran Games Edukatif Terintegrasi pada materi Gerhana kelas VI di SDN Sukaresmi II Kabupaten Garut. Karakter yang tertanam pada pada siswa dalam penelitian ini yaitu religius, jujur, disiplin, komunikatif, kerja keras, kreatif, tanggung jawab dan gemar membaca. Bentuk penelitian yang dilakukan yaitu metode analisis deskriptif. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi karakter siswa mencakup lembar peniaian karakter oleh diri sendiri, lembar penilaian karakter oleh observer, dan lembar penilaian karakter oleh teman kelompok, dan angket respon siswa terhadap pembelajaran. Pengolahan data karakter yang tertanam pada siswa dengan menghitung karakter total siswa yang muncul kemudian disusun dalam bentuk statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan karakter yang tertanam pada siswa rata-rata yaitu Religius 85%, Jujur 73 %, Kerja Keras 65 %, Komunikatif 65 %, Kreatif 64 %, Disiplin 84 %, Tanggung jawab 78 %, dan Gemar Membaca 88 %. Aktifitas kegiatan siswa mempunyai kategori tinggi dengan presentase kegiatan pembelajaran masing-masing pertemuan yaitu 95 %, 99 %, 96 %, dan 99 %. Berdasarkan angket respon terhadap pembelajaran, siswa mempunyai tanggapan positif terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran games edukatif terintegrasi dapat menanamkan karakter pada siswa sekolah dasar.

Keywords
Model Pembelajaran Games Edukatif Terintegrasi; Karakter

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/RAVNTdbHBGkm


Analisis Kemampuan Interpretasi Grafik Kinematika pada Mahasiswa Calon Guru Fisika
Bambang Subali (a*,b), Dadi Rusdiana (b), Ida Kaniawati (b), Harry Firman (b)

PDF (328 kB) Show More

Corresponding Author
Bambang Subali

Institutions
a) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
Jl. Raya Sekaran Gunungpati, Semarang, Indonesia.

b) Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Jl. Raya Setiabudi 229 Bandung, Indonesia.

Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kemampuan membaca grafik kinematika pada mahasiswa pendidikan fisika. Metode penelitian yang dipergunakan ini adalah metode penelitian campuran (Mixed Method Research) dengan desain Exploratory Design : Instrumen Development Model (QUAN Emphasized). Sampel penelitian ini adalah 58 mahasiswa terdiri atas 38 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan 20 mahasiswa sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kemampuan interpretasi grafik mahasiswa calon guru fisika untuk kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yaitu pada kelas eksperimen sebesar 84 % mampu menginterpretasi grafik kinematika sedangkan kelas kontrol sebesar 82 %. Hasil analisis kemampuan interpretasi grafik mahasiswa calon guru fisika diperoleh bahwa 1) mahasiswa masih kesulitan dalam menempatkan sumbu koordinat sebagai varibel penelitian, 2) dalam penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa yang hanya membaca trend garis pada grafik kinematika tanpa mengkaitkan dengan arti fisisnya, 3) Mahasiswa masih kesulitan dalam merumuskan persamaan matematik dari grafik yang telah dibuat, sehingga membuat interpretasi menjadi tidak tajam, serta 4) kemampuan interpretasi mahasiswa berkait dengan kemampuan pemahaman konsep, oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan interpretasi yang baik, maka perlu dibangun kemampuan konsep kinematika pada mahasiswa calon guru fisika.

Keywords
Kemampuab grafik, Kinematika, Calon guru fisika

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/actDqnE8Lej2


Analisis Kinerja Mengajar Calon Guru Biologi Pada Kegiatan Pembelajaran Biologi
Popong Nurasiah*, Bambang Supriatno

PDF (319 kB) Show More

Corresponding Author
Popong Nurasiah

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Telah dilakukan penelitian deskriptif tentang kinerja calon guru Biologi sebagai agen pembelajaran Biologi di sekolah. Penelitian ini bertujuan menggali informasi tentang kualitas kinerja mahasiswa calon guru Biologi dalam pembelajaran Biologi pada saat kegiatan Program Latihan Profesi (PLP). Kinerja disini adalah kemampuan calon guru Biologi dalam merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian pembelajaran Biologi. Populasi adalah seluruh kinerja mahasiswa calon guru Biologi UPI yang sedang melaksanakan kegiatan PLP di SMA Negeri Kota Bandung semester genap tahun ajaran 2014/2015. Sampel adalah 8 kinerja calon guru Biologi yang diambil dengan teknik sampel acak. Instrumen yang digunakan adalah rubrik penilaian menggunakan rating scale. Data yang didapat berasal dari data hasil analisis rencana pelaksanaan pembelajaran, data observasi proses pembelajaran, dan data penilaian pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kinerja calon guru Biologi dalam merencanakan pembelajaran adalah 78,04% (baik), sementara kinerja dalam melaksanakan pembelajaran di kelas adalah 70,68% (cukup), dan kegiatan penilaian pembelajaran adalah 59,75% (cukup).

Keywords
Kata-kata kunci: kinerja, mahasiswa calon guru Biologi, pembelajaran Biologi, PLP

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/g9nNJGtH4ke3


Analisis Kualitas Tanah Pantai Sawarna Kabupaten Lebak Provinsi Banten
Muhammad Bahri Amran*, Nur Komala Eka Sari, Dian Ayu Setyorini, Yuhelmi Wahyu, Dian Widiani, Dira Irnameria

PDF (304 kB) Show More

Corresponding Author
Nur Komala Eka Sari

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Tanah secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman serta menyuplai kebutuhan air dan udara. Secara kimiawi tanah berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana serta unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl), dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme). Namun seiring dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan manusia, maka pencemaran tanah dapat terjadi. Pencemaran tanah biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri, penggunaan pestisida, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu perlu dilakukannya analisis tanah. Pada penelitian ini, parameter untuk mengetahui kualitas tanah yang digunakan, yaitu keasaman tanah (pH), kapasitas tukar kation, kapasitas tukar anion dan penentuan logam berat. Sampel yang diambil yaitu tanah kebun dan tanah muara. Penentuan pH dilakukan dengan dua metode dan secara duplo, yaitu dengan mengekstrak tanah dengan air(pH H2O) dan KCl (pH KCl). Berdasarkan hasil pengukuran, pH H2O tanah kebun yaitu 7,395 sedangkan tanah muara 8,925. pH H2O menunjukkan banyaknya ion yang terdapat pada permukaan tanah. Berbeda halnya dengan pH H2O, pH KCl yang menunjukkan banyaknya ion yang terikat didalam tanah. Tanah kebun mempunyai pH KCl sebesar 6,02 sedangkan tanah muara sebesar 9,2. Kapasitas tukar kation secara in situ ditentukan dengan terlebih dahulu mengekstrak tanah dengan KCl dengan perbandingan 1:5. Selanjutnya ekstrak tersebut dengan larutan NaOH. Kapasitas tukar kation tanah kebun yaitu 0,010524. Sementara itu, kapasitas tukar anion ditentukan dengan mentritrasi larutan ekstrak dengan H2SO4. Kapasitas tukar anion tanah muara sebesar 0,0201. Penentuan logam berat Cu, Cd, Pb, Cr dilakukan dengan AAS dengan mengekstrak tanah menggunakan HNO3 pekat, HF pekat dan H2O2 pekat. Kadar logam berat pada tanah berada di bawah batas akumulasi.

Keywords
Tanah, pH, kapasitas tukar kation, kapasitas tukar anion, logam berat, Sawarna

Topic
Lain-lain (ETC)

Link: https://ifory.id/abstract/nDcCQJpeyBmH


Analisis Penalaran Moral Menggunakan Defining Issue Test (DIT) dan Soal Isu-Isu Sains pada Tema Hidrosfer
Elis Yudianingsih*, Winny Liliawati, Heni Rusnayati, dan Nuryani Y Rustaman

PDF (305 kB) Show More

Corresponding Author
Elis Yudianingsih

Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
*elis_yudia[at]yahoo.com

Abstract
Penelitian dilatarbelakangi oleh munculnya permasalahan pembentukan karakter siswa di sekolah yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral. Untuk mengungkap permasalahan tersebut, penelitian dimulai dengan merancang soal penalaran moral berbasis isu-isu sains. Dengan mengacu pada rubrik Lickona, diharapkan instrument tersebut dapat mengukur moral feeling, moral knowing, dan moral behavior siswa. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian survey crosssectional. Subjek penelitiannya adalah siswa SMP dari berbagai strata yang ada di wilayah Bandung. Sebagai pembanding tingkat penalaran moral siswa mengenai isu-isu sains, digunakanlah instrument standar Defining Issue Test (DIT) yang merupakan adaptasi dari James Rest. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum memiliki moral feeling, moral knowing, dan moral behavior sepenuhnya, serta penalaran moralnya masih berada dalam tahap konvensional. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan pembelajaran berbasis karakter khususnya dalam ilmu sains, sehingga pendidikan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotor.

Keywords
Penalaran moral, Karakter, Isu-isu sains, Defining issue test

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/Ctp2WRf9qgJh


Analisis Pola Hubungan Kecerdasan Majemuk dengan Karakter Siswa Sekolah Menengah Pertama Pada Kasus Gunung Meletus
Maryam Musfiroh, Winny Liliawati, Heni Rusnayati, Nuryani Y. Rustaman

PDF (316 kB) Show More

Corresponding Author
Maryam Musfiroh

Institutions
Departemen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Pendidikan karakter telah menjadi wacana yang hangat dibicarakan oleh para pakar pendidikan. Pasalnya, kasus-kasus moral yang sering terjadi pada beberapa siswa sekolah menengah pertama, khususnya di kota Bandung, disebabkan oleh pendidikan yang hanya menekankan pada aspek kognitif saja dengan mengabaikan penanaman karakter di dalamnya. Penelitian kualitatif dengan metode survey crossectional terhadap 40 siswa SMP kelas 9 di Kota Bandung telah memberikan suatu pola hubungan antara tipe kecerdasan siswa berdasarkan angket identifikasi kecerdasan majemuk yang diadaptasi dari model Howard Gardner dengan karakter siswa yang diukur melalui Tes Dilema Moral pada kasus gunung meletus. Pola tersebut menghasilkan siswa dengan kecerdasan Verbal-Linguistik; Logis-Matematis memiliki karakter tinggi pada Moral-Knowing. Siswa dengan kecerdasan Visual-Spasial; Musikal; dan Intrapersonal memiliki karakter tinggi pada Moral-Feeling. Sedangkan untuk Moral-Action, tingkatan tertinggi dimiliki oleh kelompok siswa dengan kecerdasan Kinestetik; Interpersonal; dan Naturalis.

Keywords
Kecerdasan Majemuk, Karakter, dan Tes Dilema Moral (TDM).

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/QyfATLnpEPqg


ANALISIS PROFIL PEMAHAMAN KONSEP DAN KONSISTENSI KONSEPSI SISWA SMA PADA TOPIK FLUIDA STATIS
Marlis

PDF (260 kB) Show More

Corresponding Author
Marlis s.pd

Institutions
Sekolah Pascasarjana Program Pendidikan Fisika
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa dalam memaknai dan memahami suatu konsep yang diberikan. Pemahaman konsep ini mencakup kemampuan mengubah suatu informasi dari suatu bentuk kebentuk lain, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menarik kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan. Dengan pemahaman konsep, semua permasalahan yang mencakup konsep tersebut dapat dipecahkan. Pemahaman konsep yang baik akan membawa seorang siswa pada kekonsistenan terhadap konsepsi yang dimilikinya, dimana siswa dapat menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang menguji konsep yang sama walaupun disajikan dalam konteks yang berbeda. Hasil studi pendahuluan menunjukkan kebanyakan siswa masih memiliki pemahaman konsep yang rendah. sehingga kebanyakan dari mereka inkonsistensi terhadap konsepsi yang dimilikinya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap pengembangan tes esai sebagai langkah awal dan hasilnya dapat digunakan dalam analisis didaktik. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode survei pada siswa kelas X yang sudah mempelajari materi fluida statis. Hasil penelitian dapat memberikan informasi untuk kajian penelitian selanjutnya yang dihipotesiskan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan menjadikan siswa konsistensi terhadap konsepsinya.

Keywords
Pemahaman konsep, konsistensi konsepsi, fluida statis

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/mv7qX8CZcL6E


Analisis Reasoning Skill Siswa dan Strategi Pembelajaran yang digunakan Guru pada Pembelajaran Biologi
Ardi Kurniaid* dan Ari Widodo

PDF (279 kB) Show More

Corresponding Author
Ardi Kurniadi

Institutions
master student of UPI

Abstract
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran siswa pada pembelajaran biologi kelas XI SMA di wilayah Kota Bandung. Data penelitian ini didapatkan melalui observasi dan analisis video pembelajaran di kelas, pre-test dan post-test siswa, dan analisis RPP guru kelas tersebut. Berdasarkan hasil analisis, guru menerapkan pembelajaran konvensional dengan menggunakan media power point dan tanya jawab. Hasil pre-test siswa menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan penalaran pada tingkat generating reasons (tingkat pertama) lebih banyak dibandingkan elaborating reasons (tingkat kedua). Pada hasil post-test siswa yang telah menunjukkan pada tingkatan kedua meningkat jumlahnya dibandingkan hasil pre-test. Hasil penelitian ini menggambarkan kondisi nyata di lapangan yang dapat dimanfaatkan guru dalam mengembangkan reasoning skill siswa.

Keywords
reasoning skill siswa, strategi pembelajaran, argumentative, biologi

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/HVEtjvZuBpnw


Analisis Strategi Metakognisi Guru Biologi Kelas XI SMA di Kabupaten Sumedang
Dian Anggriani Melinda* dan Ana Ratna Wulan

PDF (300 kB) Show More

Corresponding Author
DIAN ANGGRIANI MELINDA

Institutions
master student of UPI

Abstract
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menggali strategi metakognisi yang biasa digunakan guru mata pelajaran biologi kelas XI SMA di wilayah Kabupaten Sumedang. Data di dalam penelitian ini digali melalui observasi kelas, wawancara dan analisis RPP kelas XI. Penelitian ini melibatkan 5 orang guru sampel yang dipilih dari sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 di Kabupaten Sumedang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semua guru sampel telah menerapkan strategi metakognisi pada tahap Planning dan secara tidak langsung pada tahap Monitoring namun belum untuk tahap Evaluating. Tahap planning yang dilakukan guru memiliki perbedaan terutama dalam jenis pertanyaan yang diajukan guru, penyampaian kegiatan, dan strategi pembentukan kelompok. Hasil penelitian ini menggambarkan kondisi nyata di lapangan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan profesionalisme guru terutama dalam kemampuan menggunakan strategi metakognisi sehingga meningkatkan output siswa.

Keywords
strategi metakognisi,planning,monitoring,evaluating,biologi

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/Ayg6bqrhD9LM


Analisis Suhu Pada Simulasi Aliran Hagen-Poiseulli dalam Saluran Persegi Panjang Dua Dimensi Dengan Metode Multi-Particle Collision Dynamics
Annas Nasrudin (a*), Sparisoma Viridi (b), dan Yudha Satya Perkasa (a)

PDF (404 kB) Show More

Corresponding Author
Annas Nasrudin

Institutions
a) Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan A. Haji Nasution No.105, Bandung 40614, Indonesia

b) Nuclear Physics and Biophysis Research Division
Institut Teknologi Bandung
dudung[at]fi.itb.ac.id

Abstract
Model berbasis partikel untuk dinamika fluida skala mesoskopik digunakan untuk mensimulasikan aliran fluida di dalam saluran persegi panjang dua dimensi. Dengan metode Multi-Particle Collision Dynamics (MPCD) pada kasus aliran Hagen-Poiseuille. Partikel berinteraksi didalam sebuah saluran pipa berukuran (x_0 = 0 ) , (x_1 = L ) dan (y_0 = 0 ) , (y_1 = H ). Dimana (L ) dan (H ), berturut turut adalah panjang dan lebar saluran. Interaksi partikel di dalam saluran dibatasi dengan menggunakan syarat batas kontinuitas pada sumbu x dan inversi kecepatan (Gamma = 0 ) untuk interaksi partikel dengan dinding saluran sumbu y. Saluran di dalam pipa diberikan beda tekanan, antara tekanan masuk dan tekanan keluar. Viskositas fluida diperoleh dengan melakukan fitting profil kecepatan yang diperoleh (u_x (y) ) dengan teori. Dari penelitian ini didapat bahwa hubungan interaksi antara viskositas dan suhu berbanding terbalik.

Keywords
aliran Hagen-Poiseulli, suhu, metoda MPCD, saluran persegi panjang

Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)

Link: https://ifory.id/abstract/BMLXWQkN3xmf


ANALOGI SISTEM TERMODINAMIKA GAS IDEAL DENGAN TEGANGAN PERMUKAAN PADA SELAPUT TIPIS SABUN UNTUK PEMBUATAN MESIN PANAS
Bambang Achdiat, Euis Sustini, Khairurrijal

PDF (414 kB) Show More

Corresponding Author
bambang achdiat achdiat

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Mesin panas gas ideal merupakan alat yang mampu mengkonversi energi panas menjadi usaha mekanik. Mesin ini bekerja dengan cara mengubah volume dan tekanan gas pada mesin akibat dari perubahan suhu. Jika perubahan suhu juga mampu mengubah besaran fisika pada sistem yang lain, maka memungkinkan adanya mesin panas dengan sistem selain gas ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan dihasilkannya usaha mekanik dari mesin panas dengan sistem tegangan permukaan pada selaput tipis sabun. Emile Clapeyron menuliskan persaman umum gas ideal (PV = nRT) yang kemudian digunakan untuk membuat mesin panas gas ideal. Persamaan ini analogi dengan persamaan keadaan tegangan permukaan selaput tipis sabun, ((ɣ- ɣo)A = aT). Langkah-langkah yang dilakukan adalah menemukan kesamaan besaran intensif dan ekstensif dari gas ideal dan selaput tipis sabun dalam persamaan keadaannya, kemudian menurunkan fungsi energi dalamnya, kapasitas panasnya, menggambarkan proses isotermik dan adiabatiknya dalam siklus Carnot, kemudian menghitung usaha mekanik dan efisiensi dari masing-masing sistem. Besaran intensif pada gas ideal adalah tekanan (P) dan pada selaput tipis sabun adalah tegangan permukaan ( ). Besaran Ekstensif pada gas ideal adalah volume (V) dan pada selaput tipis sabun adalah luas permukaan (A). Besaran intensif dan ekstensif ini sama-sama terpengaruhi oleh suhu. Perbedaan sistem termodinamika gas ideal dan selaput tipis sabun terlihat jelas pada bentuk siklus Carnot yang dihasilkan, khususnya pada proses adiabatik. Hal ini dikarenakan perbedaan notasi kerja, dimana kerja pada gas ideal dW = -PdV, sedangkan pada selaput tipis sabun dW = dA. Sehingga pada gas ideal nilai CP > CV, sedangkan pada selaput tipis sabun Cγ < CA. Penurunan persamaan keadaan pada selaput tipis sabun menunjukan bahwa mesin panas juga bisa dibuat dengan menggunakan sifat tegangan permukaan pada selaput tipis sabun.

Keywords
Kata kunci : Mesin panas, Usaha Mekanik, Selaput tipis sabun

Topic
Energi (ENG)

Link: https://ifory.id/abstract/gpK6FRUyTmaA


ASSISTED PRETREATMENT WITH MICROWAVE HEATING UNTUK PENINGKATAN KADAR SELULOSA BATANG PISANG PADA PRODUKSI BIOETANOL
Khulafaur Rosyidin, Yusuf Khaharudin, Roisul Amin, Nur Kaifah Andriani, Dewi Maya Maharani

PDF (471 kB) Show More

Corresponding Author
Khulafaur Rosyidin

Institutions
Agricultural Engineering Department
Agricultural Technology Faculty
Brawijaya University

Abstract
Telah dilakukan pretreatment pada pohon (gedebog) pisang kepok terhadap kandungan selulosa menggunakan bantuan gelombang mikro (microwave) dan pelarut NaOH 0,5 M. Selulosa ini sangat penting dalam dalam proses hidrolisis dan fermentasi untuk biokonversi menjadi bioetanol sebagai sumber karbon (gula). Riset ini membahas potensi penggunaan gelombag microwave dalam proses pretreatment batang pisang yang didapat dari desa Sumberjo Jombang. Metode pretreatment menggunakan microwave-NaOH dinilai lebih baik, karena selain interaksi yang terjadi antara gelombang micro dengan bahan pada saat pretreatment akan menghasilkan efek panas (heating), penambahan NaOH juga membantu dalam reaksi pemecahan lignoselulosa bahan. Rancangan percobaan menggunakan Rangkaian Acak Kelompok (RAK) yang tersusun atas 2 faktor yaitu volume pelarut NaOH dan lama waktu pretreatment . Ukuran serbuk batang pisang yang digunakan yaitu 100 mesh bermassa 40 gram dan besar daya microwave yaitu 950 watt. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan 500 mL dan lama waktu 40 menit, yaitu menghasilkan selulosa sebesar 27,265%, hemiselulosa 17,86% dan lignin 3,26%. Uji SEM menunjukkan kenampakkan sel telah rusak setelah dikenai paparan gelombang mikro (microwave).

Keywords
microwave, NaOH, pohon pisang, pretreatment, selulosa

Topic
Energi (ENG)

Link: https://ifory.id/abstract/NKYvmgaJq6hr


Belajar Fisika di Teluk dan Delta Kepulauan Indonesia Timur (Persiapan Materi Praktikum Fisika Alam untuk Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Pattimura dan Universitas Musamus)
Sanny Virginia Aponno (a*), Lilik Hendarjaya (b)

PDF (344 kB) Show More

Corresponding Author
Sanny Virginia Aponno

Institutions
a) Program Studi Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*sanny.aponno[at]gmail.com
b) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Indonesia Timur secara fisika tektonik terdiri dari pulau-pulau yang muncul dari lempeng Samudra Pasifik ( Maluku Utara ), busur kepulauan subduksi pinggiran Eurasia dan Samudra Hindia yang terdorong dan tertekuk ( Maluku tengah ) dan Pulau Papua yang merupakan kaki benua Australia yang terangkat. Kepulauan gunung api mempunyai pantai dan teluk sempit dengan jalan raya sejajar, pantai. Pulau besar mempunyai pantai berbakau, banyak sungai dan endapan delta yang subur serta pegunungan tinggi mengandung intrusi dan urat-urat mineral. Praktikum Fisika Alam seperti berikut dapat dikembangkan : mekanika/kinematika jalan raya, aliran sungai curam, erosi dan sedimentasi, geometri topografi, perhitungan volume puncak-pucak pegunungan, angin, matahari, penguapan, sifat listrik bumi yang dapat menuju ke rekayasa penelolaan smberdaya alam ( hayati dan ESDM ).

Keywords
tektonik Indonesia Timur, karakter pulau-pulaunya, fisika kontekstual, praktikum fisika alam.

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/6hqVf74LGHjY


Bentuk Pemodelan Pergerakan Serat-Benang dalam Tampang Lintang Struktur Benang Ring Spinning (Tinjauan Fisika Teori)
Valentinus Galih Vidia Putra*, Resty Mayseptheny Hernawati, dan Wine Regyandhea Putri

PDF (721 kB) Show More

Corresponding Author
valentinus galih vidia putra

Institutions
Universitas Gadjah Mada
Politeknik STTT

Abstract
Proses pembentukan benang dalam industri tekstil di Indonesia umumnya menggunakan mesin ring spinning. Benang yang diproduksi menggunakan mesin ring spinning memiliki suatu tekstur yang berbeda dengan benang yang diproduksi dengan jenis mesin yang lain seperti mesin OE, mesin Air jet dsb. Pada penelitian ini dikaji bentuk pergerakan serat-benang dalam tampang lintang yang mendekati bentuk struktur benang Ring Spinning menggunakan persamaan geodesik yang menggunakan prinsip mekanika analitik

Keywords
Benang pintal,Ring spinning,Persamaan geodesik

Topic
Material (MAT)

Link: https://ifory.id/abstract/pyBqzV93ckFh


Commissioning Linear Accelerator Varian Clinac iX Foton Beam 10 MV Menggunakan Simulasi Monte Carlo EGSnrc Code System
Ridwan Ramdani(a,b*), Sitti Yani(a), Moh. Fahdillah Rhani(c), Idam Arif(a), Freddy Haryanto(a)

PDF (388 kB) Show More

Corresponding Author
Ridwan Ramdani

Institutions
a) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*ridwanramdani[at]students.itb.ac.id
b) Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jalan A.H. Nasution 105, Bandung 40614, Indonesia
c) Tan Tock Seng Hospital (TTSH), Singapura

Abstract
Salah satu tahapan penting dalam perhitungan dosis pada radioterapi dengan menggunakan algoritma Monte Carlo (MC) adalah tahapan commissioning. Tahapan ini bertujuan untuk memvalidasi model virtual yang telah dibangun dengan menggunakan algoritma MC terhadap Pesawat Linear Accelerator (Linac) yang sebenarnya. Pada penelitian ini dilakukan kalibrasi model virtual pesawat Linear Accelerator Varian Clinac iX foton beam 10 MV. Pembuatan model virtual Linac menggunakan data karakteristik treatment head pesawat Linac Varian Clinac iX yang berada di Tan Tock Seng Hospital (TTSH), Singapura. Proses commissioning ini dilakukan 2 tahap yakni pemodelan virtual linac dan simulasi pada phantom air. Tahap awal dilakukan dengan menggunakan BEAMnrc/EGSnrc code system. Model Linac ini dilengkapi dengan 60 pasang Millenium MLC (multileaf collimator). Model virtual ini dibuat dengan membagi menjadi 2 bagian yakni patien-dependent component dan patient-independent component. Pembagian ini bertujuan untuk mereduksi waktu simulasi yang dibutuhkan dan mempermudah simulasi jika menggunakan field size yang berbeda. Selanjutnya, model virtual linac yang telah dibuat digunakan untuk menghitung Percentage Depth Dose (PDD) dan profil dosis di phantom air (water phantom) yang berukuran 40x40x40 cm3 menggunakan simulasi Monte Carlo pada BEAMnrc/DOSXYZnrc dengan variasi energi elektron awal 10.1 MeV, 10.2 MeV, 10.3 MeV dan 10.4 MeV. Field size dan SSD (source to surface distance) masing-masing sebesar 10x10 cm2 dan 100 cm. Tahap akhir, hasil perhitungan kemudian akan dibandingkan dengan hasil pengukuran, jika deviasi hasil perhitungan dengan pengukuran kurang dari 5% maka model virtual linac yang dibuat dikatakan telah terkalibrasi. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa energi elektron 10.3 MeV memiliki deviasi yang paling kecil yaitu PDD 1.07 %, Dmax 4.16 % dan profil dosis 19.52 %. Sehingga model virtual Linac ini terkalibrasi dengan energi elektron 10.3 MeV.

Keywords
Commissioning, Monte Carlo, EGSnrc User Code

Topic
Lain-lain (ETC)

Link: https://ifory.id/abstract/pTZagt8uvRcC


Demi Penyadaran Ilmu dan Literasi Sains: Mengapa Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi Bernilai Sama Dengan Kuadrat Bilangan Pi?
Aloysius Rusli

PDF (356 kB) Show More

Corresponding Author
Aloysius Rusli

Institutions
Jurusan Fisika, FTIS, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung 40141, Indonesia

Abstract
Literasi sains (Science Literacy) merupakan salah satu kelengkapan penting seorang manusia di peradaban mutakhir ini, yang makin diwarnai dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Literasi biasanya didahului oleh kesadaran akan sains dan manfaatnya. Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan keterkaitan dua satuan dasar pertama Sistem Internasional, yaitu detik dan meter, diajukan hasil studi kecil ini. Sebagai picu perhatian, dipilih judul yang menonjolkan "keanehan" bahwa nilai percepatan gravitasi di permukaan Bumi praktis sama dengan nilai kuadrat bilangan yang menunjukkan perbandingan keliling suatu lingkaran dengan garis tengahnya; dua besaran yang sepintas tidak tampak memiliki hubungan apapun. Maka bagaimana mungkin nilainya dapat amat, atau cukup mirip satu dengan lainnya. Ternyata ini terjadi akibat pengaitan satuan detik yang sudah dikenal sejak jaman Sumeria 30 abad yang lalu, dengan satuan meter yang dirintis menjelang Revolusi Perancis 2+ abad yang lalu, melalui apa yang disebut sebagai "bandul detik". Akhirnya, ternyata satuan meter bukannya dikaitkan dengan satuan detik, melainkan dikaitkan dengan ukuran Bumi, akibat pertimbangan yang dapat disebut pertimbangan politik. Dengan demikian dapat ditunjukkan betapa berbagai pertimbangan dalam komunitas manusia, dapat saling berpengaruh, sehingga literasi sains kiranya perlu disertai pula oleh literasi tentang pergaulan manusia sedunia.

Keywords
science literacy, science awareness, time unit, distance unit

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/fzXMAg9nPKyc


Desain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Dual Sensor Cahaya Light Dependent Resistor (LDR) Berbasis Arduino
Linda Handayani*, Rhyan Prayudda R, Lulu Brianni Puteri, Hendro

PDF (409 kB) Show More

Corresponding Author
Linda Handayani

Institutions
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Abstract
Pada penelitian ini, penulis merancang alat yang berbasis dual sensor untuk mengukur kualitas air, dalam hal ini yang diukur adalah kekeruhan air. Tingkat kekeruhan air ini dikonversi ke besarantegangan listrik. Alat ini nantinya dapat digunakan sebagai penelitian dasar dalam merancang alat pendeteksi kekeruhan air sehingga secara otomatis dapat mendaur ulang air yang kotor menjadi air yang layak pakai. Dual sensor LDR pada alat ini masing-masing digunakan sebagai sensor pembanding dan digunakan untuk mengukur tingkat kejernihan air. Alat ini dikalibrasi dengan menggunakan standar kejernihan air dari Kementrian Lingkungan Hidup. Setelah dikalibrasi, alat ini diujikan pada beberapa larutan yang memiliki tingkat kejernihan yang berbeda. Setelah dilakukan penelitian, dapat diketahui bahwa bahwa ada perbedaan nilai voltase antara air yang jernih dan beberapa sampel air yang digunakan.

Keywords
Sensor LDR, Kejernihan Air, Arduino

Topic
Instrumentasi (INS)

Link: https://ifory.id/abstract/FAmDLB6z2Uyb


DESAIN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA CAHAYA DAN WARNA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP
Uzi Fauziah

PDF (298 kB) Show More

Corresponding Author
Uzi Fauziah

Institutions
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain penelitian pengembangan bahan ajar IPA Terpadu Tema Cahaya dan Warna. Bahan ajar merupakan komponen yang sangat penting untuk menunjang tercapainya Proses Belajar Mengajar (PBM) yang optimal, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang khusus, sebab masih banyak bahan ajar yang keluasan dan kedalamannya belum sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar juga terkait dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru seperti yang tercantum dalam lampiran Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, bahwa guru sebagai pendidik profesional diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar sesuai mekanisme yang ada dengan memperhatikan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik. Kurikulum 2013 menuntut adanya keterpaduan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sehingga diperlukan pengintegrasian keterampilan, tema, konsep, serta topik. Penyajian konsep-konsep IPA pada bahan ajar IPA Terpadu diawali dengan fenomena yang ada di sekitar siswa dan membahasnya dengan tinjauan dari empat bidang kajian, yakni Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Salah satu fenomena yang dekat dengan siswa adalah fenomena cahaya dan warna. Cahaya dan Warna penting serta menarik untuk dipelajari karena fenomena ini dialami siswa setiap saat, dan berkaitan dengan semua benda/objek dalam kehidupan sehari-hari khususnya objek yang dipelajari dalam IPA.

Keywords
Bahan Ajar, IPA, IPA Terpadu

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/GvUfkWFqzQ8H


Deskripsi Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis Materi Alat Optik
Rd. Risma Farissa Nurasiah, Parsaoran Siahaan, dan Achmad Samsudin

PDF (325 kB) Show More

Corresponding Author
Rd. Risma Farissa Nurasiah

Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Abstract
Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang perlu dimiliki setiap siswa supaya tidak tertinggal dalam persaingan dunia yang semakin ketat. Berbagai upaya untuk melatihkan dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa perlu diimbangi dengan alat ukur tes yang sesuai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menyusun dan mengkaji karakteristik instrumen tes keterampilan berpikir kritis pada materi alat optik untuk siswa SMP. Tes disusun dari lima indikator yang dikembangkan berdasarkan keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985) pada aspek ability. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang mendeskripsikan data kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui teknik tes dan telaah kualitatif oleh beberapa ahli (expert judgement). Data kuantitatif diperoleh dari pola jawaban siswa pada tes sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil judgement instrumen oleh ahli materi dan ahli evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes keterampilan berpikir kritis yang disusun layak digunakan sebagai instrumen tes untuk mengidentifikasi keterampilan berpikir kritis siswa SMP pada materi alat optik, yaitu pada sub materi mata, kamera, dan lup.

Keywords
instrumen tes, keterampilan berpikir kritis, alat optik

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/mRpLgZDX3HNA


DETEKTOR KETEBALAN KABUT/ASAP BERBASIS ARDUINO UNO SEBAGAI ANTISIPASI TERJADI KECELAKAAN DI JALAN RAYA
Fatimah, Hardi Hamzah, Lintang Ratri Prastika, Hendro

PDF (456 kB) Show More

Corresponding Author
Lintang Ratri Prastika

Institutions
Departemen Fisika
Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Kabut/asap merupakan salah satu bentuk polusi yang sangat mengganggu aktivitas manusia, terutama kabut/asap yang berada di jalan raya. Kabut/asap tersebut dapat menjadi salah satu senjata alam yang bisa menelan korban jiwa. Hal ini dapat terjadi karena terbatasnya pandangan pengemudi saat melintasi jalan raya yang berkabut sehingga kecelakaan dapat terjadi begitu saja. Salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan tersebut adalah dengan menggunakan detektor ketebalan kabut/asap. Detektor ketebalan kabut/asap tersebut dirancang menggunakan sensor cahaya (LDR) berbasis Arduino. LDR dipasang sejajar dengan LED sebagai sumber cahaya utama pada alat dan dirangkai dalam sebuah kotak hitam untuk menghindari pengaruh cahaya dari luar yang mengenai LDR. Apabila ada kabut/asap yang masuk ke dalam kotak, maka intensitas cahaya LED yang diterima LDR akan berkurang. Data yang ditangkap sensor akan dikirim ke Arduino. Data hasil pengolahan Arduino ditampilkan dalam tiga indikator, yaitu LCD untuk menampilkan kondisi ketebalan asap, LED, dan alarm ketebalan kabut/asap berupa sound menggunakan buzzer. Nilai perubahan tegangan dapat dilihat pada layar serial Arduino. Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa apabila tingkat ketebalan kabut/asap bertambah maka tegangan yang terbaca pada serial Arduino akan berkurang. Keadaan tersebut dijadikan dasar untuk membuat range keondisi asap, yaitu tipis, sedang dan pekat.

Keywords
LDR, Arduino, kabut/asap

Topic
Instrumentasi (INS)

Link: https://ifory.id/abstract/mypteVfFAKvu


DEVELOPING TOOL KIT OF BIPOLAR MOTOR STEPPER CONTROLER
Cahyaning Nur Karimah, Syifaul Fuada, Dyah Lestari

PDF (1,306 kB) Show More

Corresponding Author
FUADA S

Institutions
Electronic and Photonic Universitas Indonesia
Microelectronic, Institut Teknologi Bandung
Teknik Elektro, Universitas Negeri Malang

Abstract
Abstract� Motor stepper is one an example electromagnetic device that change electric energy to mechanic energy, now motor stepper is implemented on every industrial activity in this technology era, we are know that Selecting the best motor for your application depends on a few key design criteria for your system including cost, positional accuracy requirements, torque requirements, drive power availability, and acceleration requirements. Seeing a lot of applied science on the stepper motor, so the trainer of Stepper Motor controlling is required to developed for understanding of students both from theory and practice very easy. Through this project, hopes to materialize a learning media that caters to the learning process at Vocational High School. This project contains material about: (1) Stepper motors principle, and (2) Shaft drive control, (3) Controller and driver wiring, (4) Control of the number of pulses, and (5) Sequential control. This paper described how to develop motor stepper controlling focus on bipolar motor and controlling CW and CW. With the trainer allows the learners to be able to learn with easy, fun and achievable goals as expected. Accordingly, an educator is required to be able to improve the effectiveness of learning so that the learning can be useful..

Keywords
Trainer of Motor Stepper controlling, Make easy learning, CW and CCW controlling, Vocational High School applied, development

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/mK6REuYb9TJU


Page 1 (data 1 to 30 of 168) | Displayed ini 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats