Event starts on 2018.07.09 for 2 days in Bandung
http://portal.fmipa.itb.ac.id/snips2018 | https://ifory.id/proceedings/GNceYnjvT
Front PDF (1,535 kB) Back PDF (326 kB)
Page 2 (data 31 to 60 of 80) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Ariq Dhia Irfanudin
Institutions
1) Program Sarjana Fisika,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A.H Nasution 105, Bandung, Indonesia 40614
a) 1157030004[at]student.uinsgd.ac.id
b) dinda.ravi.algifari[at]gmail.com
c) ikhsanmnoor[at]gmail.com
2) Laboratorium Fisika Nuklir dan Biofisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
d) dudung[at]fi.itb.ac.id
3) Laboratorium Sistem Modeling,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir Teori,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
Jl. A.H Nasution 105, Bandung, Indonesia 40614
e)yudha[at]uinsgd.ac.id
Abstract
Telah dibuat sebuah program untuk memodelkan fenomena fisis khususnya gerak parabola yang terjun ke air sebagai bahan pembelajaran yang mudah diakses melalui browser. Besaran-besaran seperti posisi awal, kecepatan awal, massa benda dan sudut tembakan dapat diatur sendiri oleh pengguna. Untuk menghasilkan data dan ilustrasi yang mendekati kejadian sebenarnya, ditambahkan faktor gravitasi maupun hambatan udara dan air. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode Euler untuk mendapatkan nilai perubahan posisi setiap waktunya. Program dan perhitungan disusun dalam bahasa pemograman javascript dan library p5.js agar dapat diakses dengan mudah melalui browser. Adapun hasil akhir pemodelan ini adalah nilai posisi dan waktu yang ditunjukan dalam bentuk animasi dan grafik.
Keywords
Pemodelan; Javascript; Gerak parabola; Metode Euler
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Asri Setyaningrum
Institutions
ITB
Abstract
Pemodelan fenomena efek Doppler dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara frekuensi yang didengar oleh pengamat dan frekuensi yang dipancarkan oleh sebuah sumber bergerak dengan kecepatan atau percepatan tertentu. Selanjutnya pemodelan ini dapat digunakan untuk pembuatan instrumen untuk mengukur kecepatan dan percepatan dari sebuah benda bergerak yang memancarkan bunyi dengan frekuensi tertentu Perancangan instrumen ini dijelaskan secara menyeluruh dimulai dari jenis “sensing element†yang digunakan,jenis “signal conditioning†yang digunakan, hingga tahap “signal processing†yang akan dilakukan. Hasil pemodelan data pada penelitian ini menunjukkan beberapa contoh perbandingan frekuensi yang ditangkap oleh receiver dengan frekuensi yang dipancarkan dari sebuah benda bergerak dengan kecepatan tertentu. Pemodelan ini juga menunjukkan data seperti apa yang akan didapatkan dari keluaran sebuah “mic condenser†dan yang kemudian akan dianalisis pada mikrokontroler menjadi data kecepatan dan percepatan benda. Kesimpulan dari penelitan ini adalah pembuatan instrumen pengukur kecepatan dan percepatan benda dengan menggunakan prinsip efek Doppler mungkin untuk dilakukan.
Keywords
Kecepatan, Percepatan, Efek Doppler, Frekuensi
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Ike Fitriyaningsih
Institutions
(a*)Fakultas Teknik Informatika dan Elektro, Institut Teknologi Del, Jl. Sisingamangaraja, Laguboti, Sumatera Utara, ike.fitriyaningsih[at]gmail.com
(b)Fakultas Teknik Informatika dan Elektro, Institut Teknologi Del, Jl. Sisingamangaraja, Laguboti, Sumatera Utara
Abstract
Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara. Pesona keindahan Danau Toba menjadikan daerah di kawasan tersebut layak menjadi tujuan wisata. Potensi kawasan Danau Toba sebagai obyek wisata telah diakui secara nasional. Namun, pengunjung Danau Toba mengalami pasang surut sejak adanya asap yang mengganggu lalu lintas udara dan krisis moneter pada tahun 1998. Taman Eden, Museum TB Silalahi Center dan Pulau Samosir adalah tiga destinasi wisata yang menarik di kawasan Danau Toba. Pemodelan jumlah wisatawan yang mendatangi ketiga daerah tersebut dapat dilakukan secara serentak menggunakan GSTAR (Generalized Space Time Autoregressive). GSTAR merupakan model data deret waktu yang mempertimbangkan aspek lokasi. Lokasi tempat wisata Taman Eden, Museum TB Silalahi Center dan Pulau Samosir berdekatan dan telah dihitung matriks bobonya menggunakan metode invers jarak (Fitriyaningsih, 2016) menggunakan data jumlah wisatawan bulanan selama tahun 2011-2015. Selama tiga tahun tersebut, pengunjung pulau samosir adalah yang terbanyak disusul kemudian TB Silalahi Center baru setelahnya Taman Eden. Struktur model GSTAR (3,1,0)12 yang akan digunakan untuk memodelkan jumlah wisatawan tiga tempat wisata tersebut adalah sebagai berikut: egin{bmatrix}Z1 \Z2\Z3 end{bmatrix}=egin{bmatrix} heta_1 & 0&0 \0 & heta_2&0\0&0& heta_3 end{bmatrix}+egin{bmatrix}0 & w_1&w_2 \w_3 & 0&w_4\w_5&w_6&0 end{bmatrix}egin{bmatrix}Z1_t \Z2_t\Z3_t end{bmatrix} Pendugaan parameter dapat menggunakan software R yang bersifat open source. Model GSTAR tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk meramalkan berapa jumlah wisatawan yang akan mengunjungi ketiga tempat wisata tersebut secara serentak.
Keywords
wisatawan, danau toba, peramalan, GSTAR, invers jarak.
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Aufa Numan Fadhilah Rudiawan
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Magnet kuat, seperti magnet NdFeB, saat ini banyak diproduksi dan dijual dalam bentuk bola. Bola-bola magnet ini dapat membentuk rantai panjang yang mengingatkan kita kepada sifat mekanik dari tali elastis. Dalam makalah ini akan ditunjukkan pemodelan kelengkungan kurva pada kasus rantai butiran magnetik terentang horizontal dengan mengasumsikan bahwa rantai tersebut menyerupai sebuah tali. Kemudian, ditunjukkan pula sejumlah kasus berbeda dengan menambahkan beberapa bola besi diantara rantai bola magnet. Sampel seperti ini (terdiri dari 2 bahan berbeda) dikenal sebagai bahan komposit. Pendekatan yang digunakan adalah persamaan gelombang pada tali dan fungsi kuadrat, dan metode beda hingga untuk membandingkan hasil eksperimen dan numerik, serta metode dinamika molekular untuk simulasi gaya antar butiran.
Keywords
besi, butiran, gaya, kelengkungan, komposit, magnet, tali
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Richardo Barry Astro
Institutions
1Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2Kelompok Keilmuan Fisika Material Elektronik,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
3Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a)richardobarryastro[at]gmail.com
b)fayfaridahratnaningsih[at]gmail.com
c)rina.asmarani16[at]gmail.com
d)akfiny[at]fi.itb.ac.id
e)neny[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Pengukuran parameter gerak benda pada eksperimen pesawat Atwood umumnya dilakukan secara manual. Pengukuran jarak tempuh menggunakan mistar atau meteran sedangkan pengukuran waktu tempuh benda dengan menggunakan stopwatch. Kedua proses pengukuran ini sangat rentan akan kesalahan, baik kesalahan dari faktor alat ukur ataupun kesalahan pada waktu pengambilan data. Salah satu solusi untuk mengurangi kesalahan pengukuran adalah dengan menggunakan aplikasi †Trackerâ€.†Tracker†merupakan perangkat lunak untuk menganalisis gerak benda melalui video. Selanjutnya dengan aplikasi†Trackerâ€, video dipecah menjadi kumpulan â€frame†sehingga dihasilkan parameter pengukuran yang lebih akurat. Data yang diperoleh dari eksperimen pesawat Atwood ini kemudian digunakan untuk menentukan momen inersia katrol yang digunakan. Momen inersia katrol yang diperoleh dari eksperimen pesawat Atwood dengan metode video tracking ini memberikan hasil sebesar 10,854 x10-5 kg.m2.
Keywords
Pesawat Atwood, â€Video Trackerâ€, Momen inersia katrol
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Fahyuddin Fahyuddin
Institutions
Universitas Halu Oleo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing dalam pengembangan pemahaman konsep dan penalaran siswa pada materi stoikiometri (bersifat kuantitatif) dan struktur atom (bersifat konseptual). Sampel penelitian ini terdiri dari 78 siswa kelas XI sekolah menengah atas yang terstribusi pada dua kelas. Salah satu kelas mendapatkan pembelajaran menggunakan inkuiri terstruktur dan satu kelas lainnya dengan inkuiri terbimbing. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa pada materi stoikiometri lebih baik pada kelas pembelajaran inkuiri terstruktur dibandingkankan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada materi kimia yang bersifat konseptual (struktur atom), tidak ada perbedaan pemahaman konsep siswa dari hasil pembelajaran kedua level inkuiri. Siswa dengan pengalaman yang relatif kurang pada proses inkuiri membutuhkan bimbangan secara terstruktur untuk dapat memahami dengan baik materi stoikimetri. Hasil analisis penalaran siswa menunjukkan bahwa penerapan level inkuiri terbimbing lebih baik dalam mengembangkan penalaran pengendalian variabel siswa dibandingkan dengan inkuiri terstruktur. Akan tetapi, pada pengembangan penalaran proporsional dan korelasional siswa tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa penerapan berbagai level inkuiri pada pembelajaran kimia harus disesuaikan dengan karekateristik materi dan pengalaman inkuiri siswa
Keywords
Level inkuiri, pemahaman konsep, penalaran, kimia kuantitatif, kimia konseptual
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Rivan Sudiarta
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika,
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia,
Jl. Setiabudhi no. No. 229, Isola, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154
Abstract
Kemampuan berpikir analisis merupakan kemampuan yang perlu dilatihkan dalam pembelajaran fisika. Namun hasil observasi menunjukkan kemampuan ini masih belum secara optimal dibekalkan dalam pembelajaran. Penelitian bertujuan menemukan cara melatihkan kemampuan berpikir analisis melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada topik pemanasan global ini menggunakan Quasi Experiment. Desain penelitian yang diterapkan adalah one-group pre-test post-test. Populasi yang dipilih adalah salah satu SMA Negeri di Kota Cimahi dengan purposive sampel 31 siswa. Instrumen penelitian berupa 7 butir soal essay kemampuan berpikir analisis dengan validitas 0.6 dan reliabilitas 0.6 Hasil penelitian melalui analisis jawaban siswa menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir analisis secara umum dengan nilai gain ternormalisasi berkategori sedang. Peningkatan aspek kemampuan berpikir analisis didapatkan nilai gain ternormalisasi berkategori sedang pada aspek differentiating (
Keywords
model pembelajaran berbasis masalah, kemampuan berpikir analisis, pemanasan global
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Yanuar Asmara
Institutions
(a) Program Pendidikan Fisika, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia,
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Indonesia, 40154
*yanuar.asmara[at]gmail.com
(b) Departemen Pendidikan Fisika,
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Pendidikan Indonesia,
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Indonesia, 40154
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari implementasi model pembelajaran FERA dengan pendekatan SWH terhadap peningkatan kemampuan memahami konsep siswa. Penelitian ini dimotivasi oleh pentingnya kemampuan memahami konsep siswa. Salah satu cara untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan konsep adalah dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan alasan mereka. Template SWH untuk siswa terdiri dari: (1) ide awal; (2) tes; (3) pengamatan; (4) klaim; (5) bukti; (6) membaca; dan (7) refleksi. Metode yang digunakan adalah quasy-experiment dengan kelas eksperimen dan kontrol. Instrumen yang digunakan termasuk tes kemampuan memahami konsep dan lembar observasi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X sains sekolah menengah atas dan ditentukan dengan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model FERA dengan pendekatan SWH berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan memahami konsep siswa.
Keywords
Model Focus Explore Reflect and Apply (FERA), Pendekatan Scientific Writing Heuristic (SWH), Kemampuan Memahami Konsep.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Devi Saidulloh
Institutions
a) Departemen Pendidikan Fisika,
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Indonesia , 40154
*devisaidulloh[at]student.upi.edu
b)Departemen Pendidikan Fisika,
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Indonesia , 40154
**ad[at]upi.edu
c) Departemen Pendidikan Fisika,
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Indonesia , 40154
***amsor.fisika[at]gmail.com
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan analisis siswa yang mengikuti pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan komputer. Penelitian ini menggunakan satu kelompok sampel dengan diberi perlakuan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan komputer atau Computer Assisted Instruction (CAI). Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan desain one-group pretest-posttest design. Hasil peningkatan kemampuan analisis menunjukkan nilai
Keywords
Kemampuan Analisis, Computer Assisted Instruction (CAI), Problem Based Learning (PBL), Global Warming
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Ismi Yasifa
Institutions
a) Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*ismi.yasifa[at]students.itb.ac.id
Abstract
Simulasi sel darah merah diperlukan untuk pemodelan berbagai kondisi patofisiologi yang berhubungan dengan sel darah merah. Simulasi sel darah merah yang kompleks dapat lebih sederhana dengan pemodelan berbasis granular. Sel darah merah dimodelkan tersusun dari partikel-partikel granular yang saling terhubung oleh pegas. Pegas yang menghubungkan satu partikel dengan partikel tetangganya merupakan pegas stretching. Sedangkan, pegas yang menghubungkan satu partikel dengan partikel tetangga keduanya merupakan pegas bending. Sistem pegas stretching dan bending ini dapat memodelkan sistem elastis yang dapat berubah bentuk dan kembali ke bentuk semula. Nilai konstanta pegas, panjang pegas, dan viskositas darah yang berbeda menghasilkan mode deformasi yang berbeda pula. Pada paper ini akan dibahas pengaruh nilai konstanta pegas, panjang pegas, serta viskositas darah terhadap deformabilitas sel darah merah.
Keywords
Deformabilitas; Granular; Konstanta Pegas; Panjang Pegas; Sel Darah Merah; Viskositas
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Fathimah Salma Mahfuzhah
Institutions
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (PJBL) terhadap berpikir kreatif siswa pada materi Plantae. Metode yang digunakan adalah desain quasi eksperimen jenis pretest posttest control group design. Prosedur yang dilakukan dengan pemberian pretest, pelaksanaan pembelajaran, pemberian posttes, dan penarikan kesimpulan hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa SMAN 74 Jakarta Selatan Tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu random sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas X MIA1 berjumlah 34 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas X MIA 2 berjumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen. Instrumen penelitian berupa soal uraian sebanyak 10 soal, lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Berdasarkan pengujian hipotesis statistik dengan uji-t pada taraf signifikan 0,05 didapat hasil thitung lebih besar dari ttabel (2,47>1,99) sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (PJBL) terhadap berpikir kreatif peserta didik pada materi plantae di SMA Negeri 74 Jakarta Selatan.
Keywords
Berpikir Kreatif, Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL), Plantae
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Muhammad Hardian Taufiqurrahman
Institutions
Kelompok Keilmuan Kimia Anorganik, ITB, Jalan Ganesa no. 10 Bandung
Abstract
Paduan TiAl memiliki beberapa potensi, di antaranya sebagai bahan baku alternatif komponen dalam mesin turbin dan katalis untuk reaksi sintesis senyawa organik. Namun paduan TiAl sebagai bahan baku komponen mesin turbin memiliki kekurangan berupa keuletan yang rendah pada suhu ruang dan ketahanan mulur yang rendah pada suhu tinggi. Pada tugas akhir ini dilakukan sintesis paduan TiAl yang ditambahkan Ni dengan metode pemaduan logam secara mekanik (mechanical alloying). Penambahan Ni pada paduan TiAl ini diharapkan dapat meningkatkan sifat mekanik seperti kekerasan. Sintesis paduan TiAl dilakukan dengan memvariasikan waktu penggerusan (5, 15, 30 dan 50 jam), suhu sintering (500 C, 700 C dan 900 C) dan waktu sintering (2, 4 dan 6 jam). Pada variasi tersebut diperoleh kondisi terbaik dengan waktu penggerusan 50 jam, suhu sintering 900 0C dan waktu sintering 6 jam. Penambahan Ni (3, 6 dan 9 %) dilakukan setelah mendapat kondisi terbaik (50 jam, 900 C selama 6 jam) pada saat sintesis paduan TiAl. Tahap selanjutnya dilakukan karakterisasi PXRD dan SEM-EDS, uji kekerasan serta uji aktivitas katalitik. Berdasarkan hasil karakterisasi PXRD paduan TiAl dan TiAlNi sudah sesuai dengan referensi yaitu pada difraktogram muncul puncak tertinggi 2θ = 40 dan 2θ = 43,86 secara berturut-turut. Karakterisasi SEM-EDS menunjukkan bahwa paduan TiAl dan TiAlNi telah terbentuk. Pengujian kekerasan untuk paduan TiAl dengan penambahan Ni memperlihatkan peningkatkan nilai kekerasan secara signifikan. Nilai kekerasan paduan TiAl meningkat dari 194 HV ke 440 HV untuk penambahan 9 % Ni. Penambahan Ni pada paduan TiAl juga menyebabkan meningkatnya sifat katalitik. Hal ini terlihat pada reaksi asetalisasi benzaldehida dengan pelarut metanol pada suhu ruang selama 1 jam. Benzaldehida yang terkonversi menjadi produk asetal adalah 36 % dan 67 % berturut-turut untuk katalis paduan TiAl dan TiAlNi.
Keywords
paduan TiAl, paduan TiAlNi, mechanical alloying, sifat mekanik, sifat katalitik
Topic
Material
Corresponding Author
Ardika Lathif Marcharis
Institutions
Program Studi Kimia dan New and Renewable Energy Research Group
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia
Jln. Kaliurang KM. 14,5 Yogyakarta 55584
Abstract
Telah dilakukan eksperimen pengaruh konsentrasi NaCl, tegangan dan jenis elektroda dalam proses elektrolisis air terhadap nilai pH. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produksi ion H+ dan OH- dalam proses elektrolisis air sebagai katalis alami dalam sistem. Eksperimen dilakukan dengan elektrolisis aquades 100 mL yang ditambahkan elektrolit NaCl dengan variasi konsentrasi 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,6; dan 0,8 M pada variasi tegangan DC 5; 7,5; 10; 12,5; 15; dan 20 V. Elektroda yang digunakan berupa grafit, stainless steel dan Titanium beserta gabungannya. Pengukuran berupa pH, konduktivitas listrik dan arus setiap 5 menit selama 60 menit. Hasil penelitian menunjukan, nilai pH meningkat secara signifikan sebesar 5,6 hingga >9 pada kondisi konsentrasi elektrolit yang tinggi dan atau tegangan yang tinggi menggunakan elektroda grafit. Konsentrasi NaCl rendah (4x10-4 M) menggunakan elektroda C(And)-SS(Ktd) dan C(And)-Ti(Ktd) pada tegangan 10V menghasilkan nilai pH yang tinggi yaitu 5,6-10 pada 5 menit pertama dan selanjutnya. Alkalinitias dan asiditas yang terbentuk membantu proses laju reaksi transesterifikasi dan esterifikasi metil ester. Maka dengan terproduksinya ion H+ dan OH- pada permukaan elektroda akan mempengaruhi tingkat asiditas alkalinitas sistem yang menunjang proses laju reaksi sehingga elektrosintesis biodiesel dapat dilakukan tanpa menggunakan katalis tambahan.
Keywords
Biodiesel, Elektrolisis, pH, Elektrolit, Elektroda
Topic
Energi
Corresponding Author
Kevin Yapri
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Untuk meningkatkan ketertarikan dan pemahaman pelajar mengenai teknologi, pembelajaran secara teoretik dari buku tidaklah cukup. Oleh karena itu, penggunaan alat peraga diperlukan untuk mendemonstrasikan fenomena ilmiah dalam kehidupan nyata, khususnya untuk fenomena ilmiah yang terbilang baru yang tidak banyak dikenal oleh masyarakat. Pengembangan dan penggunaan alat peraga ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan dan pemahaman secara signifikan terhadap dunia ilmu pengetahuan. Saat ini teknik pendinginan terbaru yang dinamakan pendinginan termoakustik sedang dikembangkan. Mesin pendingin termoakustik adalah jenis mesin yang memanfaatkan fenomena akustik untuk menciptakan efek pendinginan yang timbul dari interaksi termodinamika antara partikel gas yang berosilasi dengan dinding padatan, sehingga gradien temperatur dihasilkan. Mesin pendingin termoakustik menggunakan gas-gas inert sebagai fluida kerja sehingga tidak menyebabkan pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. Mesin pendingin termoakustik ini terdiri dari empat komponen dasar, yaitu penggerak akustik, tabung resonator, komponen penukar panas, dan stack. Perbedaan mendasar mesin pendingin termoakustik dibandingkan dengan mesin pendingin konvensional adalah tidak menggunakan kompresor mekanikal ataupun termal dan tidak ada aliran refrigeran, tetapi gas refrigeran bergetar dan tidak mengalir serta kerja kompresor digantikan oleh penggerak akustik (loudspeaker). Kinerja mesin pendingin ini dapat dihitung dengan mengukur perbedaan temperatur gas refrigeran antara sisi dingin dengan sisi panas pada stack yang digunakan. Berdasarkan hasil pengujian dari pengembangan awal ini, mesin pendingin termoakustik gelombang tegak yang dibuat mampu menghasilkan beda temperatur sebesar 25,99oC, dengan kenaikan temperatur sisi panas sebesar 18,97oC dan penurunan temperatur sisi dingin sebesar 7,02oC. Hasil tersebut diperoleh dengan menggunakan tabung resonator sepanjang 100 cm, stack dengan panjang 10 cm, dan frekuensi suara 100 Hz.
Keywords
Alat peraga, mesin pendingin, gelombang tegak, termoakustik
Topic
Energi
Corresponding Author
Cherly Salawane
Institutions
a)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halmahera
Jalan Raya Wari Ino Tobelo, Halmahera Utara, Indonesia, 97762
dan
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
Jl. Kelud Utara III Semarang, Indonesia 50237
*salawanecherly[at]yahoo.co.id
b)Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia 50229
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan perangkat perkuliahan, mengembangkan perangkat perkuliahan berpendekatan SETS (science, environment, technology, and society) untuk mitigasi bencana debu vulkanik, mengetahui nilai validitas, realibilitas, dan efektivitas dari perangkat perkuliahan. Perangkat perkuliahan yang dikembangkan meliputi RPS (rencana pembelajaran semester), SAP (satuan acara pembelajaran), buku ajar, media pembelajaran, LKM (lembar kerja mahasiswa), panduan simulasi PRB (pengurangan resiko bencana), produk pembelajaran, dan instrumen evaluasi. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan research and development (R&D). Pengembangan perangkat perkuliahan mengadaptasi model penelitian pengembangan 4-D (define, design, develop, and disseminate) seperti yang disarankan oleh Thiagarajan (1974). Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian ini diharapkan menghasilkan perangkat perkuliahan berpendekatan SETS untuk mitigasi bencana debu vulkanik yang valid, praktis, dan efektif untuk digunakan dalam kegiatan perkuliahan sehingga menghasilkan mahasiswa/masyarakat yang tanggap terhadap bencana debu vulkanik, serta menghasilkan perguruan tinggi/universitas siaga bencana di Indonesia.
Keywords
Mitigasi Bencana; Debu Vulkanik; Perangkat Perkuliahan; SETS
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Yoseph Kristianto Gaspersz
Institutions
1Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta,
Jl Pemuda No.10 Rawamangun, Jakarta, Indonesia, 13220
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video klip pada materi termodinamika khususnya efisiensi mesin yang layak digunakan dalam proses pembelajaran fisika untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE. Hasil penelitian ini adalah berupa video klip berisi lagu mengenai efisiensi mesin yang dapat digunakan di dalam kegiatan pembelajaran fisika. Video klip ini akan divalidasi oleh tiga ahli, yakni ahli materi, ahli metodologi, serta ahli media. Hasil validasi dari ahli media 76,92%. Setelah divalidasi oleh para ahli dan dinyatakan layak, video klip diujicoba kepada peserta didik kelas XI IPA.
Keywords
Video Klip, termodinamika, efisiensi mesin
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Mirzanur Hidayat
Institutions
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Jl. Tanah Merdeka, Pasar Rebo, Jakarta, Indonesia, 13830
(a) mirza[at]uhamka.ac.id (corresponding author)
(b) s.arjo[at]uhamka.ac.id
Abstract
Salah satu keahlian yang harus dimiliki bagi mahasiswa jurusan pendidikan fisika adalah keahlian dalam visualisasi saintifik. Keahlian ini berguna baik pada saat mereka menempuh pendidikan selama kuliah maupun saat mereka menjadi guru fisika kelak. Di manuskrip ini disajikan pengenalan visualisasi saintifik bagi mahasiswa pendidikan fisika khususnya mereka yang sedang duduk di bangku kuliah tingkat tahun pertama. Visualisasi saintifik yang dimaksud adalah visualisasi saintifik sederhana yaitu bagaimana cara membuat atau memplot grafik dengan menggunakan komputer. Jenis software yang dipilih adalah yang bersifat free dan/atau open, dalam hal ini dipilih gnuplot sebagai graphing utility dan linux sebagai sistem operasi komputernya. Beberapa plot grafik yang dikenalkan yaitu plot grafik model 2D dan 3D; plot grafik yang didasarkan pada rumus dan pada data numerik; multi-plot dan multi-axis; serta animated plot. Dalam pelaksanaannya, proses pengenalan visualisasi saintifik dilakukan pada saat proses perkuliahan berlangsung (matakuliah TIK dalam pembelajaran fisika) serta dengan diadakannya sebuah workshop.
Keywords
visualisasi saintifik, plot grafik, gnuplot graphing utility, pembelajaran fisika
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Yusni Puspha Lestari
Institutions
[1]Program Magister Sains Komputasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
[2]Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
[3]Kelompok Keilmuan Fisika Teori Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Perubahan iklim, misalnya seperti perubahan pola curah hujan, menyebabkan pengetahuan petani lokal terhadap pola cuaca menjadi tidak dapat diandalkan untuk kepentingan bercocok tanam. Untuk membantu kebutuhan petani tersebut maka pada penelitian ini dibuat suatu sistem ramalan hujan yang dapat memperkirakan curah hujan di masa yang akan datang dengan menggunakan sistem Evolving Fuzzy. Sistem Evolving Fuzzy ini menggunakan meode Fuzzy Logic yang dioptimasi dengan Genetic Algorithm yang diaplikasikan sebagai jalan untuk memprediksi curah hujan di hari berikutnya dengan mempertimbangkan aspek data temperatur, kelembapan, lama penyinaran, kecepatan angin, dan curah hujan pada hari ini. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa akurasi prediksi curah hujan dengan metode Evolving Fuzzy dengan Algorima Genetika sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai parameternya
Keywords
Evolving Fuzzy, Fuzzy Logic, Algoritma Genetika, Perkiraan curah hujan
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Pribadi Mumpuni Adhi
Institutions
a) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
Jl. Prof. G. A. Siwabessy, Kampus UI, Depok 16425, INDONESIA
*pribadi.adhi[at]mesin.pnj.ac.id
b) Politechnica University of Bucharest
Str. Splaiul Independenței nr 313, District 6, Bucharest, 060042 ROMANIA
c) Laboratory for Advanced Nuclear Energy, Institute Innovative Research, Tokyo Institute of Technology
2-12-1 Ookayama, Meguro-ku,
Tokyo, 152-8550, JAPAN
Abstract
Pb-Bi cair merupakan salah satu kandidat bahan pendingin untuk reaktor nuklir Generasi IV. Masalah utama penggunaan Pb-Bi cair adalah korosi yang disebabkan oleh keberadaan oksigen pada bahan pendingin. Kontrol oksigen yang tepat perlu dilakukan untuk menekan tingkat korosi dan oksigen sensor terbuat dari zirkonia sebagai elektrolit padat telah digunakan untuk memantau konsentrasi oksigen. Prinsip kerja oksigen sensor ini berdasarkan prinsip elektrokimia dimana perbedaan aktivitas oksigen pada elektroda acuan dan elektroda kerja (di Pb-Bi cair) dapat menghasilkan beda potential. Beda potensial diukur menggunakan elektrometer dan dikonversi menjadi konsentrasi oksigen berdasarkan persamaan Nernst. Pada penelitian ini, Besi (Fe)/Magnetit digunakan sebagai bahan untuk elektroda acuan. Pengukuran konsentrasi oksigen pada Pb-Bi cair dilakukan masing-masing pada suhu 450 - 600° C untuk kondisi statis dan 450 - 500° C untuk kondisi dinamis. Kadar konsentrasi oksigen diatur pada kondisi oksigen jenuh Pb-bi. Oksigen sensor berbasis zirconia dengan Besi (Fe)/Magnetit sebagai elektroda acuan telah berhasil mengukur konsentrasi oksigen pada Pb-Bi cair. Hasil yang didapatkan sesuai dengan perhitungan teoretis menggunakan persamaan Nernst.
Keywords
Sensor Oksigen; Pb-Bi Cair; Zirkonia
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Aribah Zulfa Hidayah
Institutions
1 Program Studi Kimia,
Laboratorium Penelitian Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang KM.14,5 Yogyakarta 55584
2 Environmental Remediation Research Group,
Laboratorium Penelitian Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang KM.14,5 Yogyakarta 55584
a aribahzulfahidayah[at]gmail.com
b elisaputri54.69[at]gmail.com
c sitijumrah12[at]gmail.com
d rudy.syahputra[at]uii.ac.id
Abstract
Telah dilakukan penelitian pengolahan limbah air lindi menggunakan metode Elektro-Bio. Elektro-Bio adalah pengolahan limbah air lindi dengan proses elektroflotasi dengan bantuan koagulan alami. Koagulan alami yang digunakan yaitu Jagung, Kacang Arab dan Biji Asam Jawa dengan variasi dosis sebesar 0,025; 0,05; 0,1; 0,15; 0,2 dan 0,25 g/500 mL. Proses elektroflotasi dilakukan dengan elektroda Stainless Steel sebagai katoda dan Titanium sebagai anoda pada tegangan konstan 40 V DC selama 30 menit. Efektivitas proses Elektro-Bio dievaluasi dengan melihat penurunan angka Total Zat Padat Terlarut (TDS), Konduksi Listrik (EC) dan peningkatan Oksigen Terlarut (DO). Kondisi awal sampel air lindi yang telah diencerkan sebanyak 20 kali memiliki angka TDS, EC dan DO berturut turut sebesar 719 ppm; 1 ms/cm dan 2,3 mg/L. Hasil terbaik yang diperoleh dari Elektro-Bio koagulan Jagung berturut-turut sebesar 603 ppm; 0,84 ms/cm dan 4,0 mg/L dan pada Kacang Arab memiliki nilai berturut-turut sebesar 599 ppm; 0,84 ms/cm dan 3,6 pada dosis optimum yang sama yaitu 0,025 g/500 mL. Sedangkan dosis optimum yang diperoleh pada Elektro-Bio koagulan Biji Asam Jawa yaitu pada 0,05 g/500 mL dengan hasil berturut turut sebesar 584 ppm; 0,85 ms/cm dan 3,8 mg/L. Berdasarkan hasil yang diperoleh, metode Elektro-Bio untuk pengolahan limbah air lindi terbukti mampu menurunkan zat pencemar yang terdapat pada air lindi.
Keywords
Air Lindi, Elektroflotasi, Koagulan Alami
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Estiyanti Ekawati
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Kemampuan merepresentasikan berbagai fenomena fisis dalam persamaan bentuk persamaan matematis sangat penting dalam pengembangan keahlian bidang instrumentasi dan kontrol di Perguruan Tinggi. Karena itu, dalam lima tahun terahir telah dilaksanakan berbagai pengembangan sistem pembelajaran pada kuliah Dinamika Sistem dan Simulasi pada tingkat sarjana Program Studi Teknik Fisika ITB. Salah satu pengembangan sistem pembelajaran tersebut adalah penggunaan metode Bond Graph untuk memodelkan interaksi fenomena fisis yang berbeda, contohnya sistem elektromekanis, sistem elektrohidraulik dan sejenisnya. Pada penelitian ini dianalisis perkembangan kemampuan mahasiswa dalam pemodelan sistem dinamik dalam kurun waktu empat tahun akademik dan metode pengajaran yang berbeda. Metode yang diperbandingkan adalah penggunaan (1) metode Bond Graph sepenuhnya, (2) metode First Principles sepenuhnya dan (3) metode First Principle dilanjutkan dengan metode Bond Graph. Perbandingan kemampuan mahasiswa dianalisis secara statistik melalui evaluasi langsung terhadap penyelesaian kasus pemodelan yang setara tingkat kesulitannya. Hasilnya juga ditriangulasi dengan kuesioner persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan perkuliahan, juga terhadap kompetensi mahasiswa di kuliah Kontrol Otomatik, yaitu kuliah lanjutan yang menggunakan kemampuan pemodelan dan simulasi.
Keywords
Pemodelan, Dinamika Sistem, First Principles, Bond Graph
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Istiqomah Dini Pratiwi
Institutions
a) Laboratorium Fisika Bumi, Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha no. 10 Bandung, 40132, Indonesia
*istiqomahdinip13[at]gmail.com
b) Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Jalan Diponegoro no. 57 Bandung, 40144, Indonesia
Abstract
Struktur geologi bawah permukaan suatu daerah dapat diketahui melalui survei geofisika. Salah satu metode survei geofisika adalah metode magnetotelurik yang memanfaatkan medan elektromagnetik bumi untuk memetakan struktur geologi bawah permukaan berdasarkan distribusi resistivitas material bawah permukaan. Adanya sumber gangguan elektromagnetik di daerah penelitian menyebabkan rendahnya kualitas data. Pada makalah ini, kami akan meningkatkan kualitas data hasil survei magnetotelurik dengan menggunakan analisis time series dan local reference sehingga diperoleh data dengan kualitas tinggi untuk merepresentasikan kondisi bawah permukaan yang sebenarnya.
Keywords
koherensi, local reference, magnetotelurik, resistivitas, time series
Topic
Kebumian
Corresponding Author
RACHMAD LASAKA
Institutions
SMP NEGERI 2 LUWUK, SULAWESI TENGAH
Abstract
Salah satu perilaku siswa yang menunjukkan rendahnya minat belajar terhadap pelajaran matematika adalah mendengarkan musik melalui earphone pada saat jam pelajaran. Alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media presentasi PowerPoint yang telah disisipkan file musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa pada pembelajaran matematika yang dibelajarkan dengan menggunakan media presentasi PowerPoint yang telah disisipkan file musik. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Luwuk kelas IXA2 yang berjumlah 36 orang, terdiri dari 16 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Metode pengumpulan data melalui observasi dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas IXA2 terhadap mata pelajaran matematika dapat dikategorikan berminat dengan persentase predikat berminat 50% dan predikat sangat berminat 36,11%. Ini berarti bahwa sebagian besar siswa kelas IXA2 berminat mengikuti pelajaran matematika yang dibelajarkan dengan menggunakan media presentasi PowerPoint yang telah disisipkan file musik. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat, pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran meningkat dan minat belajar siswa semakin tinggi.
Keywords
Minat belajar, Microsoft PowerPoint, Musik
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Djoko Untoro Suwarno
Institutions
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Abstract
Kemajuan di bidang komponen elektronika menghasilkan berbagai modul sensor dan modul mikrokontroler yang siap dipakai. Melalui board Arduino dapat dengan mudah dilakukan interfacing dengan banyak modul sensor. Hal ini dapat sebagai pendorong untuk pemanfaatan teknologi dalam pendidikan sains. Pengukuran konstanta waktu suatu sistem memerlukan peralatan yang dapat mengukur dengan waktu sampling yang cepat. Dahulu diperlukan peralatan yang besar seperti osciloskop atau DAQ menggunakan komputer. Pengukuran parameter yang berubah terhadap waktu dapat dilakukan dengan mudah menggunakan bantuan mikrokontroler. Pada penelitian ini telah dirancang dan diuji coba modul untuk pengukuran konstanta waktu sistem RC yang dapat terhubung dengan komputer sebagai media penyimpan dan penampil secara grafis. Peralatan yang dibangun sendiri dapat menangkap sinyal masukan berupa tegangan analog untuk 15 kanal. Resolusi untuk setiap kanal sebesar 12 bit. Peralatan yang dibuat sendiri membutuhkan biaya yang relatif murah dengan kemampuan yang tidak kalah dengan pabrikan.
Keywords
Pengukuran konstanta waktu RC, mikrokontroler, peralatan buatan sendiri, ADC
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Ikhsan Mochammad Noor
Institutions
a) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Komputasi,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri SunanGunungDjati Bandung,
Jl. A.H Nasution no. 105 Bandung, Indonesia, 40614
*ikhsanmnoor[at]gmail.com
b) Laboratorium Fisika Nuklir dan Biofisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Penelitian ini membandingkan efektivitas visualisasi gerak gelombang antara Visual Basic Application (excel) dan javascript (web browser). Dibutuhkannya sebuah visualisasi sederhana mengenai gerak gelombang dengan tersedia dan akrab dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan, membandingkan secara langsung antara proses pembuatan dan penggunaan sehingga didapat analisis tingkat kesulitannya. Dengan demikian didapatkan hasil program yang lebih effektif digunakan dan dibuat untuk simulasi gelombang.
Keywords
visualisasi, VBA , javascipt, gerak gelombang , efektivitas
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Iman Nurzaman
Institutions
1,2 Departemen Fisika,
Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
3Laboratorium Fisika Material Elektronik,
Kelompok Keilmuan Fisika Fisika Material Elektronik,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
4Laboratorium Fisika Bumi,
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) yogaswarayuri[at]students.itb.ac.id (corresponding author)
b) aiman.378[at]gmail.com
c) akfiny[at]fi.itb.ac.id
d)neny[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Rambut merupakan biomaterial berserabut yang tumbuh dari folikel dan ditemukan dalam dermis. Biomaterial penting pada rambut terdiri dari protein terutama keratin. Salah satu hal yang memengaruhi sifat mekanik rambut adalah diameter serat rambut tersebut. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan diameter dan modulus elastisitas dari rambut manusia dengan metode difraksi berbasis citra digital. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga sampel yang dikategorikan berdasar usia muda (17 tahun), usia sedang (30 tahun), dan usia tua (76 tahun). Diameter sampel rambut yang dihitung berdasarkan data percobaan difraksi berbasis citra digital diperoleh dalam orde 10^-5 meter (puluhan mikron); sedangkan modulus elastisitas sampel rambut berada pada orde 10^8 hingga 10^9 N/m2. Berdasarkan ketiga sampel yang digunakan, diameter terkecil dimiliki oleh rambut usia muda; modulus elastisitas rambut terbesar dimiliki oleh rambut usia muda juga; dan semakin besar diameter rambut, semakin kecil modulus elastisitasnya.
Keywords
Difraksi Cahaya, Diameter Rambut, Modulus Elastisitas Rambut, Citra Digital
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Henny Sudibyo
Institutions
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik - LIPI
Komplek LIPI Gedung 20, Jalan Sangkuriang, Bandung, Indonesia,40135
Abstract
Penelitian tentang potensi pembangkit listrik tenaga air telah dilakukan di Jorong Buah Dama, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat. Pada penelitian tersebut telah dihasilkan pengukuran potensi debit air 1,1m3/kg dan ketinggian air yang didapatkan yaitu sebesar 110.65m. Dari data tersebut dilakukan perhitungan dan diperoleh daya sebesar 985kW. Untuk membawa air dari bak penenang ke turbin diperlukan pipa yang mampu menahan tekanan yang cukup tinggi, pipa ini disebut pipa pesat atau penstock. Dasar perancangan pipa pesat ini adalah sama dengan perencanaan tangki dan vessel (bejana tekan). Kehilangan energi di penstock yang disebut head loss disebabkan faktor-faktor, seperti kekasaran permukaan pipa, tikungan, kerugian gesekan pada penstock, adanya percabangan dan sebagainya. Dari perhitungan di peroleh nilai- nilai head loss pada pipa penstock sebesar 0.05 m (entrance losses), 1.626m (pipe friction loses), 0.057m (losses of bends), 0.039m (losses of branches), 0.0495m (losses of branch pipe to gate valve), 0.05838m (losses of bend on branch, 0.053m losses of valve, 0.046m (losses of reducer),0.016m (losses of drafttube, jika dijumlahkan total head loss sbesar 2,33m. Sehingga net head sebesar 108,32m.
Keywords
head losses, penstock, pembangkit listrik, turbin
Topic
Energi
Corresponding Author
Eko Januari Wahyudi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Formula percepatan gravitasi tidal akibat Bulan dan Matahari membantu kita untuk menghitung koreksi tidal secara teoritis pada setiap waktu dan titik di permukaan Bumi. Aplikasi dari perhitungan percepatan gravitasi tidal tersebut sangat umum dilakukan pada tahap awal pengolahan gravimeter relatif. Pada pekerjaan ini, kami menyusun program koreksi tidal dengan menggunakan bahasa pemrograman scilab. Hasil perhitungan pada program tersebut selanjutnya diperbandingkan dengan nilai variasi tidal yang diamati dengan gravimeter kontinu (gPhone). Pola kurva yang ditunjukkan dari perbedaan nilai variasi tidal yang teramati dan perhitungan teoritis masih terlihat sebagai osilasi yang harmonik dengan rentang -6 sampai 6 μGal. Pola tersebut menunjukkan pengaruh ocean tidal loading (OTL) yang belum diperhitungkan pada pekerjaan ini.
Keywords
koreksi tidal, gravimeter relatif, gravity.
Topic
Kebumian
Corresponding Author
siti aminah
Institutions
1) Prodi kimia dan 2) New and Renewable Energy Reaserch Group, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Jl.kaliurang km 14,5 Yogyakarta 55584
*rudy.syahputra[at]uii.ac.id
Abstract
Telah dilakukan penelitian produksi gas H2 menggunakan metode biomass electroyisis. Biomass electrolysis adalah proses penguraian biomassa dengan proses oksidasi sehingga menghasilkan filtrat yang dielektrolisis untuk memproduksi H2. proses ini berjalan dengan menggunakan oksidator FeCl3.6H2O (0,179 mol) dan 5 mL HCl (37%) sebagai katalisator yang direfluks pada suhu 95-97 °C. Pada penelitian ini digunakan 0,5 g ; 5,0 g dan 10 g biomasa dengan waktu refluks selama 2 jam dan filtrat yang diperoleh dianalisis dengan spektroskopi UV-vis untuk mengetahui sisa konsentrasi Fe2+. Filtrat kemudian dicampur dengan aquadest pada perbandingan rasio volume 1:5, 1:10, dan 1:15 sebelum dielektrolisis dengan tegangan DC sebesar 15 V menggunakan elektroda titanium pada anoda dan stainles steel pada katoda. Volume gas H2 yang terbentuk dihitung dengan menggunakan prinsip pemindahan massa gas dalam bejana mengikuti asas Bernouli. Perubahan arus yang terbentuk akibat pembentukan gas H2 selanjutnya digunakan untuk menghitung volume gas H2 yang diperoleh secara teoritik mengikuti hukum Faraday. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar rasio campuran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume gas H2 yang dihasilkan, akan tetapi berpengaruh positif terhadap waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan gas H2. Pengukuran langsung volume gas H2 melalui percobaan yang dibandingkan dengan perhitungan teoritik menggunakan persamaan Faraday yaitu sebesar 12%. Gas H2 yang dihasilkan dapat digunakan pada pembangkit listrik dengan proses fuel cell.
Keywords
Biomass electrolysis, fuel cell, gas H2, Jerami padi
Topic
Energi
Corresponding Author
Resti Yunia Amri
Institutions
a) Jurusan Kimia dan b) New and Renewable Energy Research Group , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang km. 14, Yogyakarta, 55584 Indonesia
*rudy.syahputra[at]uii.ac.id
Abstract
Ketersediaan sumber daya untuk produksi energi listrik saat ini kian menipis. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya terbarukan yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Biomassa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan residu pertanian yang berpotensi untuk produksi energi listrik. Penelitian ini mengkonversi TKKS menjadi energi listrik melalui metode konversi langsung menggunakan media pasangan reaksi redoks pada temperatur rendah (80-100 ºC) dan tekanan atmosfer. Biomassa dan oksidator FeCl3.6H2O direfluks dan kemudian filtrat yang dihasilkan dari filtrasi digunakan sebagai reduktor dalam kompartemen anoda pada pengukuran densitas arus listrik menggunakan multimeter yang menghubungkan larutan elektrolit KMnO4 sebagai oksidator dalam kompartemen katoda dengan jembatan garam (7,45 gram KCl dan 4 gram agar). Potensi densitas arus listrik yang dihasilkan dievaluasi dengan menggunakan perbedaan konsentrasi oksidator FeCl3.6H2O (0,1; 0,2; 0,3 dan 0,4 mol) dan jenis elektroda (grafit dan Pt/C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas arus listrik yang diperoleh dari penggunaan elektroda Pt/C lebih tinggi dibandingkan dengan elektroda grafit. Pengukuran densitas arus menggunakan elektroda Pt/C dengan konsentrasi 0,2 dan 0,4 mol oksidator menghasilkan arus yang stabil selama 24 jam pengukuran dibandingkan dengan konsentrasi 0,1 dan 0,3 mol oksidator, sedangkan pada densitas arus yang stabil pada penggunaan elektroda grafit dihasilkan pada konsentrasi 0,1 dan 0,4 mol oksidator dibandingkan dengan konsentrasi 0,2 dan 0,3 mol oksidator. Densitas arus listrik mula-mula tertinggi yang dihasilkan pada penggunaan elektroda Pt/C yaitu pada konsentrasi 0,1 mol oksidator sebesar 7,97 mA sedangkan pada penggunaan elektroda grafit pada konsentrasi 0,1 mol oksidator yaitu sebesar 3,43 mA.
Keywords
produksi listrik, biomassa, tandan kosong kelapa sawit, reaksi redoks
Topic
Energi
Page 2 (data 31 to 60 of 80) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats