Indonesia Conference Directory


<< Back

Abstract Topic: Kearifan Lokal

Page 1 (data 1 to 21 of 21) | Displayed ini 30 data/page

Gerakan Sehat Mental Melalui Program Meditasi Transcedental Pada Anggota Kepolisian di Sekolah Polisi Negara (SPN), Singaraja, Bali
Kartika Sari, Saktivi Harkitasari, Asih Primatanti

Show More

Corresponding Author
Kartika Sari

Institutions
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Abstract
Dewasa ini, setiap orang memiliki peluang untuk mengalami stres. Stres adalah kondisi tertekan secara psikis yang disebabkan oleh pengalaman fisik maupun psikis yang tidak menyenangkan. Stres berkepanjangan dapat berdampak buruk bagi kondisi fisik, psikologis, intelektual, sosial, spiritual dan dapat mengancam keseimbangan fisiologis tubuh. Manajemen stres adalah upaya untuk mengendalikan dan menurunkan ketegangan yang muncul bersama dengan situasi yang sulit diatasi sehingga terjadi perubahan emosional dan fisik. Salah satu upaya manajemen stres adalah dengan Transcedental Meditation (TM). TM merupakan salah satu teknik meditasi yang diperkenalkan oleh Maharishi Mahesh Yogi. Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini, sasaran utama kami adalah anggota kepolisian di SPN Singaraja, Bali dan bekerjasama dengan Yayasan Maharishi Global Raam Raj terkait inisiasi program Transcedental Meditation yang selanjutnya kegiatan ini kami beri nama Gerakan Sehat Mental Melalui Program Meditasi Transcedental. Kegiatan ini akan dilaksanakan di SPN Singaraja, Bali. Hasil yang diperoleh adalah penurunan tingkat stress berdasarkan data hasil DASS-42 serta gelombang EEG yang menggambarkan otak dalam kondisi relaks.

Keywords
meditasi, polisi, stress

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/R2prfQuqNt4P


Lalu, Bagaimana Nasib Subak?: Transformasi dan Tantangan Pengembangan Ekowisata
I Ngurah Suryawan

Show More

Corresponding Author
I Ngurah Suryawan

Institutions
Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Warmadewa

Abstract
Subak sebagai salah satu kearifan lokal dan ruang berlangsungnya ekowisata menghadapi transformasi yang hebat. Pondasinya yaitu pertanian tersingkir di tengah arus modernisasi yang dibawa oleh pariwisata. Subak menjadi medium kehidupan sekaligus tercipta kebudayaan masyarakat Bali sendiri. Nasib subak kini berada di bawah hegemoni pariwisata. Salah satunya adalah melalui pengembangan ekowisata yang menjadikan subak sebagai destinasinya. Subak sebagai roh dari kebudayaan pertanian mengalami perubahan. Justru yang menjadi roh subak saat ini adalah pariwisata yang dibawa oleh ekowisata subaknya.

Keywords
subak, transformasi, ekowisata, pengembangan, pertanian, hegemoni

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/6dZvTHm8txbe


Market orientation practices as driver towards SMEs performance in Bangli
Ni Made Wahyuni (a*), I Made Sara (b), Anak Agung Gede Raka (c)

Show More

Corresponding Author
Ni Made Wahyuni Wahyuni

Institutions
Warmadewa University

Abstract
The silver and metal crafters group in Banjar Pande Cempaga, Bangli faced obstacles in marketing management practices, financial transaction reporting, and the decreasing philosophy of fine arts of silver and metal products among the younger generation. The application of online and offline marketing management practices and accounting is important in business management. Management as a function of managing the companys activities and operations in relation to the achievement of performance, makes the group of artisans need a training in order to achieve performance. The purpose of community service is to provide training, increase insight, and mentoring. Training was given to 15 artisans who were members of several crafters groups. This Community Service Program (PKM) service uses lecture, training, and mentoring methods. Lectures have the benefit of increasing insight. Training to improve crafters understanding of fine arts philosophy, marketing management practices, and recording financial transactions. The response of participants to the training was very good. Participants stated that this program was beneficial for them in the effort to strengthen the handicraft business and preservation of fine arts.

Keywords
Market orientation practices; performance

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/fetMW24KuDFp


Optimalisasi Lahan dan Fungsi Bangunan Melalui Perencanaan dan Penataan Pura Panti Pasek Padang Subadra di Banjar Pegongan, Desa Adat Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali
I Gede Surya Darmawan, S.T., M.T., I Wayan WiryaSastrawan, S.T., M.Sc., Dewa Ayu Nyoman Sriastuti, S.T., M.T.

Show More

Corresponding Author
i gede surya darmawan

Institutions
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Abstract
Pura di Indonesia terutama di Bali yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, merupakan media/sarana utama dalam melaksanakan persembahyangan dan wujud yadnya/persembahan secara tulus ikhlas terhadap Sang Pencipta. Sehingga keberadaan Pura sangat dijaga kelestariannya termasuk kelestarian fisik bangunannya. Kenyataannya, cukup banyak ditemukan Pura-Pura di Bali yang memiliki kondisi fisik arsitektur bangunan yang memprihatinkan. Keterbatasan dana dan sumber daya manusia menjadi faktor utama terjadinya hal tersebut. Seperti yang terjadi pada Pura Panti Pasek Padang Subadra, yang mana merupakan Pura Soroh (kelompok/disembah oleh kelompok masyarakat) yang keberadaannya sangat vital di Desa Taman Abiansemal. Keberadaan Pura yang sudah ada sejak tahun 1969 dan saat ini dikelola oleh 65 orang ini terbilang cukup memprihatinkan. Berbagai permasalahan seperti lapuknya bangunan Pelinggih Gedong Pesimpenan, Ratu Penglurah akibat termakan usia perlu mendapat perhatian. Dari sisi tata letak bangunan pada tapak, peletakan dari masing-masing bangunan pada tapak/site juga perlu ditata ulang karena saat hari pioadalan Pura berlangsung, ruang kosong tempat warga bersembahyang terbatas sehingga tidak dapat melaksanakan persembahyangan secara bersama-sama. Selain itu, kelengkapan Pura juga sangat minim yang belum terdapat bangunan Panggungan (Bale bertiang 4 sebagai stana Dewa dari 4 penjuru mata angin), Bale Pawedan sebagai tempat pemangku (pemimpin upacara) duduk dan memimpin ritual upacara Pura, serta bangunan tempat berstana Dewa Surya di sudut Timur Laut Site. Berdasarkan permasalahan ini, pihak ketua pengelola beserta perangkat desa yang menjadi mitra pengabdian ini menjalin kerjasama dengan Universitas Warmadewa dalam wujud Program Kemitraan Masyarakat (PKM), yang mana Univ. Warmadewa yang menunjuk 3 dosen dari bidang ilmu arsitektur dan teknik sipil untuk terjun ke lapangan menyelesaikan permalahan tersebut. Solusi yang ditawarkan yang juga merupakan luaran dari PKM ini adalah Dokumen Perencanaan dan Penataan Pura Panti Pasek Padang Subadra yang terdiri dari gambar kerja 2 dimensi dan 3 dimensi Pura dan disertai dengan rencana anggaran biaya berdasarkan alternatif-alternatif desain yang dihasilkan didasarkan pada perbedaan spesifikasi material yang berimbas pada anggaran biayanya. Dokumen perencanaan dan perancangan ini akan dipakai pihak mitra untuk mengajukan proposal penggalian dana dalam bentuk audensi ke instansi pemerintah seperti Kantor Gubernur, Dinas Kebudayaan dan Kantor DPRD. Selain itu, dokumen ini dipakai untuk penggalian dana internal ke masyarakat Desa Taman melalui pengadaan bazzar, lomba mancing air deras, dan pertandingan voli antar desa. Tidak hanya di bidang perencanaan, kerjasama dengan mitra dan masyarakat juga dilanjutkan pada tahap pembangunan yang mana tim PKM akan mengawal jalannya pembangunan melalui pengawasan berkala di lapangan agar sesuai dengan rencana anggaran biaya, spesifikasi bangunan dan waktu pengerjaannya.

Keywords
perencanaan, penataan, pura panti pasek padang subadra

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Hk3n79QYedRP


PELATIHAN KADER DALAM MENGELOLA KELAS IBU BALITA DI DESA KERTA PAYANGAN-GIANYAR
Anak Agung Sri Agung Aryastuti (a*), Putu Nita Cahyawati (a), Pande Ayu Naya Kasih Permatananda (a)

Show More

Corresponding Author
Sri Agung Aryastuti

Institutions
a) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
*sriagungary[at]gmail.com

Abstract
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten di Bali dengan prevalensi stunting yang tinggi. Salah satu daerah dengan angka stunting yang tinggi adalah di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Dari hasil observasi dan wawancara singkat dengan kader dan bidan desa, selain stunting ditemukan pula beberapa permasalahan kesehatan anak seperti kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang pada anak, gadget addict pada anak, paparan asam rokok pada anak, dan pola asuh yang kurang tepat. Saat ini Puskesmas Payangan yang membawahi wilayah Desa Kerta Payangan telah memiliki berbagai program untuk mendukung kesehatan anak-anak, diantaranya program kesehatan ibu dan anak (KIA) yang salah satunya diwujudkan dalam kegiatan layanan Posyandu anak-anak. Di Desa ini juga telah dibentuk kader Bina Keluarga Balita (BKB) sebagai salah satu implementasi dari program yang dicanangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berecana Nasional (BKKBN). Meskipun telah terbentuk kader BKB di masing-masing Banjar di Desa Kerta, namun sayangnya kader ini belum berfungsi secara optimal dikarenakan kurangnya pelatihan-pelatihan yang mereka dapatkan terkait kesehatan anak. Melalui PkM ini kader-kader BKB di Desa Kerta dilatih untuk merancang dan mengelola suatu kelas ibu balita sebagai wadah bagi para ibu balita untuk berbagi dan bertukar pengalaman mengenai kesehatan balita. Kegiatan ini dilakukan pada Bulan Agustus-September 2019 dengan melibatkan kader BKB di Desa Kerta Payangan. Kegiatan dihadiri oleh 37 orang peserta yang berasal dari 8 Banjar di Desa Kerta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan kader mengenai kelas ibu balita meningkat setelah penyuluhan. Peserta juga dilatih untuk merancang kelas ibu balita yang nantinya dapat diterapkan secara mandiri di wilayah kerjanya masing-masing. Simulasi dan pendampingan dilakukan di akhir kegiatan untuk memberikan pengalaman yang nyata dan meningkatkan pemahaman peserta mengenai kelas ibu balita. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran kader BKB dalam meningkatkan kesehatan balita di Desa Kerta Payangan Gianyar.

Keywords
kelas ibu balita, kader, bina keluarga balita

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/mDkcfLj3pQyu


PEMBELAJARAN “MASATUA BAHASA BALI”: SEBUAH STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA BALI DAN PENDIDIKAN KARAKTER GENERASI MUDA BALI
I Nyoman Kardana, A.A. Istri Manik Warmadewi, I Gusti Ayu Agung Dian Susanthi

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Kardana Kardana

Institutions
Fakultas Sastra, Universitas Warmadewa

Abstract
Abstrak Perkembangan pariwisata Bali telah membawa dampak yang besar terhadap perilaku masyarakat Bali. Wisatawan domestik dan asing yang berkunjung dan tinggal menetap di Bali telah mempengaruhi warna kehidupan masyarakat Bali. Di samping itu, kemajuan teknologi informasi juga memberikan pengaruh yang besar terhadap pola hidup dan pola pikir masyarakat Bali. Misalnya, penghargaan masyarakat Bali terhadap bahasa Bali sebagai salah satu unsur budaya Bali semakin lama semakin menurun. Masyarakat lebih senang dan bangga untuk bisa menguasai dan menggunakan bahasa asing dari pada bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari. Alasannya, bahwa menguasai bahasa asing jauh lebih menjanjikan dari pada bahasa Bali. Menguasai bahasa asing lebih membuka peluang untuk mampu bersaing dalam dunia pekerjaan di sektor pariwisata. Kenyataan yang telah mengubah perilaku masyarakat Bali tersebut perlu mendapat perhatian berbagai pihak, khususnya dunia pendidikan. Bahasa Bali sebagai media komunikasi masyarakat Bali dalam kaitannya dengan aktifitas adat, agama, dan budaya Bali harus dijaga kedudukan dan fungsinya. Sesungguhnya, bahasa Bali tidak saja sebagai alat komunikasi, tetapi dalam bahasa Bali juga terbungkus pesan dan nilai-nilai moral yang berhubungan dengan kearifan lokal (local genius) masyarakat Bali. Dengan demikian, ketidakmampuan sebagaian generasi muda Bali memahami dan menggunakan bahasa Bali telah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kemerosotan moral dan perilaku generasi muda Bali. Sehubungan dengan itu, untuk menghasilkan generasi penerus yang handal dan memiliki perilaku (soft skill) yang baik, pendidikan di Bali tidk hanya menekankan pada kemampuan akademik siswa tetapi juga memberikan pengetahuan perilaku (soft skill) yang baik kepada siswa sebagai generasi muda Bali dan memotivasi generasi muda untuk menyukai dan memahami bahasa Bali. Jadi, penguasaan bahasa Bali (sebagai bahasa lokal) dan pendidikan karakter sangat perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk menghasilkan generasi muda yang berdaya saing tinggi dalam era globalisasi dewasa ini. Karakter itu sendiri merupakan suatu kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, seperti kejujuran seseorang, yang biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat relative tetap (Gulo, 1987).. Salah satu upaya yang memungkinkan dilakukan dalam kaitannya dengan pendidikan karakter adalah pembelajaran “Masatwa Bahasa Bali”. Dengan sistem pembelajaran ini siswa akan termotivasi untuk menyenangi dan memahami bahasa Bali dan siswa juga mengetahui nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap alur cerita dan karakter dari masing-masing tokoh yang ada dalam cerita tersebut. Cerita /satwa bahasa Bali banyak mengandung nilai-nilai yang berhubungan dengan kearifan lokal Bali.

Keywords
Kata Kunci :Bahasa Bali, nilai moral, pendidikan karakter, kearifan lokal.

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/ju9VgkwJ6vHh


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENYURATAN PARAREM DI DESA ADAT BELATUNGAN, PUPUAN, TABANAN, BALI
I Ketut Sukadana1, Diah Gayatri Sudibya2, Luh Putu Suryani3, Ni Made Puspasutari Ujianti4, I Wayan Werasmana Sancaya5

Show More

Corresponding Author
I Ketut Sukadana

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bawah koordinasi Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat ini, memberdayakan masyarakat Desa Adat Belatungan. Mitra 1 dalam program ini adalah Desa Adat Belatungan dan Mitra 2 adalah Prebekel ( Desa Dinas ) Belatungan. Fenomena ataupun persoalan yang ditemukan adalah belum mampu merancang sebuah pararem sebagai tindak lanjut pengejawantahan dari awig-awig yang sudah ada. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, focus group disccussion, dan pendampingan. Tujuan dari kegiatan penyuluhan, focus group disccussion, dan pendampingan tersebut adalah memberikan suatu pemahaman, penyamaan persepsi dan akhirnya dapat terwujudnya sebuah pararem yang sesuai dengan norma dan kebutuhan masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memperlihatkan terwujudnya sebuah pararem desa yang akan dipakai sebagai pedoman bertingkah laku prajuru desa (pengurus desa adat) dan krama desa (warga desa) adat Belatungan.

Keywords
pedoman, pengurus desa, warga desa.

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/47byVcj9nmUd


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI PASAR KUTA KABUPATEN BADUNG DALAM PENCEGAHAN IMS DAN HIV/AIDS
Luh Gede Pradnyawati, Dewa Ayu Putu Ratna Juwita

Show More

Corresponding Author
Luh Gede Pradnyawati

Institutions
Bagian IKK-IKP Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa

Abstract
Perkembangan masalah IMS (Infeksi Menular Seksual) saat ini di negara maju maupun di negara berkembang sangat mengkhawatirkan. IMS dan HIV/AIDS merupakan satu kelompok penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Selain pada kelompok populasi berisiko tinggi, populasi berisiko rendah seperti para pedagang perempuan di pasar juga rentan terkena IMS dan HIV/AIDS. Salah satu tempat di Bali yang interaksi masyarakatnya tinggi adalah pasar, dimana populasi masyarakatnya tergolong kelompok risiko rendah. Daerah Badung merupakan daerah yang cukup tinggi terhadap insiden IMS dan HIV/AIDS. Dari hasil wawancara dengan kader didapatkan beberapa permasalahan terkait program pencegahan IMS dan HIV/AIDS adalah minimalnya informasi yang didapatkan kader serta rendahnya pengetahuan kader tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS di Pasar Kuta Kabupaten Badung. Dari hal tersebut pemberdayaan perempuan di Pasar Kuta Kabupaten Badung sangat diperlukan untuk pencegahan IMS dan HIV/AIDS dimana jumlah kader yang diberdayakan adalah sejumlah 5 orang. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS. Selain itu juga melaksanakan dialog interaktif, memberikan pelatihan pada kader. Secara umum, program ini dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator-indikator yang ditentukan. Saran yang dapat disampaikan adalah agar kedua kelompok mitra dapat menjadi ujung tombak keberlanjutan program pencegahan IMS dan HIV/AIDS secara berkesinambungan di wilayah masing-masing sehingga dapat memberdayakan para pedagang yang ada di Pasar Kuta Kabupaten Badung.

Keywords
pemberdayaan, perempuan, IMS, HIV/AIDS, pasar, Badung

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/2gejbAcWxYMD


PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA KOPERASI DALAM MENUNJANG KETAHANAN PEREKONOMIAN RAKYAT DI DESA PEMOGAN KEC. DENPASAR SELATAN
Putu Ngurah Suyatna Yasa, Ni Wayan Sitiari, I Nyoman Sujana, I Wayan Wesna Astara

Show More

Corresponding Author
Putu Ngurah Suyatna Yasa

Institutions
Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Warmadewa

Abstract
Kegiatan pengabdian ini dilakukan Prodi Magister Manajemen bekerja sama dengan Pogram Studi Magister Kenotariatan (MKN ) Program Pascasarjana Universitas Warmadewa. Tujuan pengabdian adalah untuk membantu Koperasi dalam memecahkan permasalahan antara lain: koperasi belum memiliki pedoman kerja yang mengatur tugas pokok, fungsi, dan peran diantara pengurus koperasi, rendahnya pengetahuan dan ketrampilan pengurus Koperasi dalam membuat perjanjian kredit untuk dituangkan dalam sebuah akta perjanjian kredit yang berfungsi sebagai bukti pengelolaan dana Koperasi secara jujur, rendahnya ketrampilan pengurus koperasi dalam menjalankan operasional koperasi serta dalam menyelesaikan menyelesaikan kredit bermasalah. Target yang ditetapkan untuk penyebaran informasi tentang penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran Kredit di Koperasi, membina pengurus koperasi agar mampu membuat perjanjian kredit sesuai dengan standar hukum perikatan, sehingga dapat meminimalisir penyimpangan kredit. Tempat pengabdian adalah Desa Adat Pemogan Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat: Pengurus Koperasi se-Desa Pemogan Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar. Jenis kegiatan dalam bentuk ceramah dan pendampingan. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran adalah Badan Hukum Koperasi sebagai lembaga penunjang ketahanan perekonomian Rakyat di Desa Pemogan Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar mampu bertahan didukung oleh sarana prasarana yang memadai, memiliki pedoman kerja dan mampu memecahkan sengketa yang dihadapi Koperasi sehingga tercipta kenyamanan dan ketentraman dalam menjalankan usaha yang bertujuan mensejahterakan para anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat Desa Pemogan pada umumnya.Luaran pengabdian ini berupa laporan PKM terkait pemberdayaan Sumberdaya manusia, Artikel yang diterbitkan dalam jurnal CSJ.

Keywords
Pemberdayaan, sumberdaya manusia, dan ketahanan

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Y89JbfrdcmVy


PENDAMPINGAN KADERISASI SISWA KONSUMEN CERDAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI 10 DENPASAR
Paramasatiari AAA L (a*), Suryanditha PA (a), Winianti NW (a)

Show More

Corresponding Author
Anak Agung Ayu Lila Paramasatiari

Institutions
a) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa

Abstract
Kota Denpasar terbagi menjadi beberapa desa atau kelurahan.Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada pemegang program kesling di wilayah kota Denpasar, ditemukan kantin dengan higienitas dan sanitasi yang masih kurang di beberapa sekolah di daerah kelurahan Pemecutan. Kelurahan tersebut memiliki 9 kantin yang tersebar di setiap sekolah. Sekolah Dasar No 10 Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat menjadi salah satu tempat untuk melakukan pendampingan berdasarkan data-data yang diperoleh dari puskesmas. Permasalahan yang didapatkan pengetahuan mengenai makanan dan jajanan yang sehat, aman dan bergizi masih kurang, belum memiliki kader siswa konsumen cerdas di sekolah tersebut, belum dilakukan pendampingan terhadap kader siswa mengenai pemilihan jajanan dan makanan anak sekolah yang sehat. Berdasarkan permasalahan tersebut, pengabdian dilakukan dengan pembentukan kader siswa konsumen cerdas, penyuluhan dan pendampingan kader siswa konsumen cerdas yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 10 Pemecutan, Denpasar. Pembentukan kader dilakukan pada siswa kelas 5 yang dipilih oleh guru sekolah sehingga dapat memberikan pengetahuan mengenai konsumen cerdas kepada adik kelasnya. Penyuluhan dilakukan dengan melibatkan puskesmas sebagai narasumber cara menjadi konsumen cerdas. Pendampingan kader dilakukan dengan fasilitator oleh anggota peneliti kepada kader siswa konsumen cerdas yang telah terbentuk dengan menunjukkan cara memberikan pemahaman dalam pemilihan makanan jajanan yang sehat kepada teman-temannya.

Keywords
Makanan/Jajanan, siswa konsumen cerdas, dan sekolah dasar

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Em3kUu7WbZdB


PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA(ODGJ) DALAM KONTEKS KETENTRAMAN BERMASYARAKAT DI DESA ABIAN SEMAL, KABUPATEN BADUNG
Komang Ema Marsitadewi, Ni Made Anggriyani, I Wayan Sudemen

Show More

Corresponding Author
Ema Marsitadewi Komang

Institutions
UNIVERSITAS WARMADEWA

Abstract
Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi emosi, sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku dan terjadi karena menurunnya semua fungsi kejiwaan . Adanya penyimpangan perlakuan tersebut menyebabkan ODGJ cenderung diperlakukan berbeda, bukan hanya berdasarkan penyebutan ODGJ yang masih kerap dipanggil orang gila. Salah satu bentuk ketimpangan perlakuan bahkan cenderung mengarah pada tindakan yang salah dalam menghadapi ODGJ yakni pemasungan terhadap ODGJ. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, diantara para 1.7 dari 1000 penduduk Indonesia yang mengalami skizofernia atau psikosis tersebut, kurang lebih 14,8% pernah dipasung dalam masa hidupnya . Padahal pemasungan bukan bentuk penangan atau tindakan tepat dalam memperlakukan ODGJ. Melihat cukup banyaknya jumlah penderita ODGJ di Provinsi Bali mengindikasikan bahwa harus ada tindakan penangan yang tepat baik dari pemerintah dan masyarakat. Memiliki keluarga dengan status ODGJ merupakan hal yang berat bagi keluarga. Beban yang ditanggung oleh keluarga yang hidup bersama penderita ODGJ meliputi beberapa faktor, baik secara ekonomi maupun sosial. Stigma di masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa juga mempersulit penanganan penderita gangguan jiwa secara komprehensif. Goffman dalam Lestari menyatakan bahwa stigma terhadap penderita gangguan jiwa memiliki dua komponen utama, Berdasarkan permasalahan tersebutlah, disusun sebuah pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat terkait penanganan ODGJ. Hal ini secara otomatis membantu menghilangkan stigma di masyarakat dan membantu kelurga yang memiliki ODGJ dalam penangan ODGJ sendiri.

Keywords
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Pendidikan dan Pelatihan Penanganan, Ketentraman Bermasyarakat.

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Y4JmDuMPpaB9


PENGEMBANGAN PRODUK PINDANG DESA KUSAMBA MELALUI APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN PENGEMASAN VAKUM
Pande Ayu Naya Kasih Permatananda1, I Gde Suranaya Pandit2, I Ketut Irianto2

Show More

Corresponding Author
Pande Ayu Naya Kasih Permatananda

Institutions
1Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa
2Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa

Abstract
Tempat pemindangan ikan di Kusamba merupakan tempat pemindangan ikan yang bersifat tradisional dan masih menggunakan alat-alat yang sangat konvensional, para pemindang juga bukan merupakan tenaga yang terlatih dan terdidik dalam hal produksi makanan, sehingga pindang produksi desa Kusamba tidak memiliki kualitas yang baik, pengemasannya pun cenderung asal, serta keamanannya pun patut dipertanyakan. Untuk meningkatkan kualitas produk olahan ikan Desa Kusamba, kami mengadakan pelatihan dan simulasi yang dapat membantu para pemindang Desa Kusamba dan mengangkat derajat pindang Kusamba untuk menjadi produk berkelas internasional. Metode pengabdian yang dilakukan adalah meliputi penyuluhan mengenai pentingnya higienitas pengolahan makanan, senam cuci tangan, demonstrasi pemindangan, pelatihan pengemasan dengan metode vakum, serta simulasi pemasaran melalui media sosial. Evaluasi dan monitoring akan dilakukan melalui observasi selama kegiatan dan kuisioner pretest dan posttest. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok pemindang dalam menerapkan aplikasi teknologi tepat guna dari pengolahan hingga pengemasan pindang.

Keywords
Pindang, Kusamba, Tempat Pengolahan Ikan, Pengabdian Masyarakat

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/XrjdRUDhmKQL


PENGUATAN HUKUM ADAT BALI MELALUI PENYURATAN AWIG-AWIG DESA ADAT STUDI KASUS DI DESA ADAT PEKUTATAN NEGARA
I Made Suwitra, I Wayan Wesna Astara, I Ketut Kasta Arya Wijaya, I Wayan Arthanaya

Show More

Corresponding Author
made suwitra

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Tujuan dari penulisan ini adalah ingin memberikan hasil analisis aspek kepastian hukum terhadap Awig-Awig dalam upaya peguatan Desa Adat yang dilandasi falsafah Tri Hitakarana. Penyuratan Awig-Awig sebagai bentuk kodifikasi hukum adat Bali yang di dalamnya mengatur tentang Krama Desa Adat dengan berbagai aktivitasnya, Parhyangan sebagai wadah bagi krama desa untuk menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dan sekaligus sebagai sarana pelestarian kebudayaan Bali, Palemahan sebagai manisfestasi wilayah kekuasaan dan sekaligus sebagai wilayah yang menjadi fondasi sumber kehidupan dan tempat berpijak dalam menjalani kehidupan sampai meninggal dunia dalam hubungan harmonisasi. Dalam perkembangan kehidupan krama desa yang selalau berproses diperlukan penegasan pengaturan melalui penyuratan Awig-Awig baik dalam bidang keanggotaan krama desa dengan hak dan kewajibannya, perkawinan, waris dengan maksud dapat ditegakkan secara konsisten secara dinamis sesuai nilai kepatutan dalam masyarakat.

Keywords
Awig-awig, budaya Bali, desa adat, kepatutan

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/V6W2KPxLkjvu


Peningkatan Kenyamanan Beraktivitas Seni melalui Perancangan Gedung Serba Guna Komunitas Seni Candi Ghana di Kelurahan Sesetan, Denpasar
I Wayan Wirya Sastrawan, S.T, M.Sc., I Gede Surya Darmawan, S.T., M.T.

Show More

Corresponding Author
i wayan wirya sastrawan

Institutions
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik dan Perencanaan
Universitas Warmadewa

Abstract
Dalam menjaga dan mendidik anak-anak saat ini terkendala dampak negative dari perkembangan teknologi terutama gadget (handphone dan sejenisnya). Terlebih lagi keterbatasan waktu orang tua dengan kesibukan pekerjaan sehingga tidak maksimal memberikan perhatian dan pengawasan pemakaian gadget pada anak-anak. Kondisi serupa dialami orang tua dilingkungan Banjar Suwung Batan Kendal, sehingga munculah ide untuk mendirikan suatu komunitas seni “Candi Ghana”sebagai media pengalihan perhatian anak-anak ke aktivitas lebih positif. Dampak positif komunitas seni ini sudah mulai dirasakan warga, dimana anak-anak sudah mulai teralihkan ke aktivitas positif di dalam komunitas seni ini. Sejak pendiriannya 2 Juni 2018 komunitas seni ini berkembang pesat dengan jumlah anggota sudah mencapai 268 orang. Sementara itu Komunitas Seni Candi Ghana masih memanfaatkan fasilitas baik alat maupun tempat yang ada di Bale Banjar Suwung Batan Kendal. Dengan pemanfaatan fasilitas yang ada di bale banjar, tentu memiliki batasan baik dari segi waktu dan kebutuhan ruangan. Seperti kegiatan rutin di komunitas sering terganggu bahkan harus dibatalkan akibat dimanfaatkannya bale banjar oleh kegiatan adat. Selain itu aktivitas dan kebutuhan besaran ruang komunitas cenderung lebih besar dari fasilitas yang tersedia di bale banjar. Belum lagi adanya event rutin kenaikan tingkat bagi anggota kursus tari dan tabuh/kerawitan/kerawitan, yang membutuhkan stage dengan kapasitas cukup besar sehinga dapat menampilkan seluruh gambelan yang diujikan. Untuk itu Warga/Krama Banjar Suwung Batan Kendal, Yayasan Batan Kendal, beserta pengurus komunitas seni sepakat untuk memindahkan kegiatan komunitas ini ke tempat yang lebih representative. Maka dimohonkanlah pendamping dari Universitas Warmadewa untuk mengatasi permasalahan terutama kebutuhan ruang aktivitas di dalam komunitas melalui sebuah perencanaan dan perancangan arsitektur. Dari permasalahan kondisi Komunitas Seni dan permohonan pendampingan mitra tersebut memerlukan penyelesaian berupa Perencanaan dan Perancangan Gedung Serba Guna Komunitas Seni Candi Ghana. Nantinya dokumen ini dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan RAB dalam proposal pengalian dana, panduan pelaksanaan pembangunan, dan proses pemeliharaan/perawatan gedung. Tentunya keterlibat semua pihak dari warga Banjar Suwung Batan Kendal (pemilik dan pengguna), Yayasan (badan pengengelola), Pengurus dan anggota komunitas (pengguna), dan Universitas Warmadewa (ahli pendamping / desainer) sangat dibutuhkan untuk saling memberikan masukan dan informasi untuk mendukung Perencanaan dan Perancangan Gedung Serba Guna Komunitas Seni Candi Ghana.

Keywords
perencanaan, perancangan, gedung serba guna, komunitas seni

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/NftkVrvTG9EK


PKM "Processed Banana" in KWT Kusuma Dewi Banjar Segah Asahduren Village, Pekutatan Jembrana
Ni Made Yudiastari1) , Ni Ketut Etty Suwitari1), dan Luh Suariani1)

Show More

Corresponding Author
Ni Made Yudiastari

Institutions
Agriculture Faculty Warmadewa University

Abstract
Processing processes that are increasingly developing in the food sector, produce increasingly diverse processed products which are circulating in the market. Banana is a fruit that does not know the season, always there every time. Especially in Bali which is very close to religious activities, where bananas are one of the fruits that are always used in making ceremonies. This causes the presence of bananas is very abundant and easily obtained. In empowering village communities by increasing knowledge, attitudes, skills, and behavior, it is necessary to have an activity program and assistance in accordance with community needs. One of the Banjars in the village of Asahduren is the Banjar Segah, where one of the temples is Tri Karya Utama, whose mothers are members of the Kusuma Dewi Women Farmers Group. The location of the hamlet is located directly adjacent to the State Forest and Regional Corporation (Perusda) making the village far from the crowds. This resulted in KWT activities only revolving around the village and helping the husband as a farmer. The method used is a method of active community participation and exploratory. The activity was carried out in July 2019, beginning with field assessments, program socialization, training and mentoring. The main products produced are banana dodol, banana brownies, banana sponge and banana steamed buns. The byproducts are banana pancakes, banana pudding and banana aromas. Monitoring and assistance is carried out on July 21, 2019. All activities run smoothly, KWT members are able to practice all preparations and are able to package their products properly. This will certainly provide increased nutritional value, selling value and shelf life.

Keywords
empowerment, processed, banana

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/KeURyWzNDMF6


PKM Kelompok Pembudidaya Ikan di Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng
I Made Kawan1; Dewa Sadguna2; Ni Made Darmadi3

Show More

Corresponding Author
I Made Kawan

Institutions
Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa

Abstract
Teknologi Tepat Guna penggunaan “Grider Jaring” untuk memisahkan ukuran (sortasi) benih ikan nila diterapkan pada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) “Mina Sakti”sebagai Mitra Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berlokasi di Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng . Kendala kelompok mitra adalah sering mendapat komplain dari pembeli benih karena adanya kematian ikan pada saat melakukan sortasi benih, belum memahami pentingnya tahap pasca panen benih, belum mengetahui alat pemisah benih (Grider Jaring) dan belum mengetahui cara-cara menggunakan alat “Grider Jaring” dengan baik. Tujuan PkM adalah diharapkan 100 % anggota kelompok mitra memahami pentingnya pasca panen benih, 95 % terampil menggunakan “Grider Jaring” dan omset penjualan benih meningkat menpapai 80%. Metode pelaksanaan PkM dilakukan melalui penyuluhan dan pelatihan tentang penerapan teknologi sortasi atau seleksi ukuran benih ikan pada tahap pasca panen benih dalam usaha pembenihan ikan nila dengan menggunakan alat “Grider Jaring” dengan baik dan benar. PkM yang telah dilaksanakan, semua peserta(100%) anggota kelompok mitra yang hadir dalam penyuluhan dan diskusi dapat memahami pentingnya pasca panen dan penggunaan alat “Grider Jaring”. Melalui praktek penggunaan alat “Grider Jaring” yang dilaksanakan oleh peserta kelompok mitra menghasilkan 100% benih ikan nila dapat hidup sehat dan dapat meningkatkan omset penjualannya tanpa adanya komplain dari para pembeli benih.

Keywords
Cara Sortasi, Grider Jaring, Benih Ikan Nila.

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/GbMP7Kpnh9TF


PKM Pelestarian Dua Lembar Prasasti di Desa Gelgel, Klungkung, Bali
I Made Mardika Anak Agung Rai Sita Laksmi I Wayan Runa

Show More

Corresponding Author
I Made Mardika

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Desa Gelgel pernah menjadi pusat kerajaan Bali abad XIV-XVI masehi memiliki potensi warisan budaya yang cukup beragam. Satu diantaranya, adalah dua lembar prasasti yang tersimpan di Pura Ibu Kawitan Pasek Gelgel Bendesa Tangkas Kori Agung. Dua lembar prasasti ini dipercaya sebagai anugerah raja sehingga dijadikan sarana pemujaan, dan dipersembahkan upacara secara berkala. Permasalahan yang dihadapi penyungsung pura yang dijadikan mitra PKM adalah tidak diketahuinya cara pelestarian warisan budaya, dan belum dipahaminya isi yang tersurat dalam dua lembar prasasti tersebut. PKM ini berupaya mengadakan pendampingan teknik konservasi arkeologi dan pembacaan, penerjemahan, serta penafsiran isi prasasti dalam konteks sejarah. Tiga tahapan yang dilakukan meliputi: (1) melakukan teknik konservasi /perawatan arkeologi, (2) melakukan pembacaan isi prasasti, dan (3) membuat duplikat prasasti yang ditulis pada daun lontar. Hasil dari pelaksanaan PKM sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam pelestarian warisan budaya adalah terkonservasinya dua lembar prasasti, terungkapnya isi prasasti, dan tersedianya duplikat prasasti. Luaran kegiatan PKM ini adalah: (1) publikasi di media massa pada koran Pajar Bali telah terbit, (2) dokumentasi audiovisual dalam bentuk vedio di WarmadewaTV, (3) makalah seminar nasional (oral presentation), dan (4) Publikasi yang diterbitkan dalam jurnal CSJ.

Keywords
pelestarian, warisan budaya, prasasti.

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/DC68Yh9eucgM


PKM PENGRAJIN GERABAH DI BANJAR BASANGTAMIANG DESA KAPAL KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG
Dra. Ni Putu Sri Mariyatni,M.M ,Ni Made Rai Juniariani,S,E.,M.Si. ,Dr. Agus Darma Yoga Pratama, SS.,M.Hum.

Show More

Corresponding Author
Sri Mariyatni

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Bali memiliki warisan budaya kuno dan masih bertahan lestari sampai saat ini, salah satunya adalah pengrajin gerabah yang ada di banjar Basangtamiang, desa Kapal, Mengwi, Badung. Pengrajin gerabah yang ada di banjar Basangtamiang, desa Kapal ini merupakan warisan budaya dari para leluhur yang sampai saat ini masih tetap dilestarikan oleh beberapa pengrajin yang ada banjar Basangtamiang. Gerabah tetap masih diproduksi oleh masyarakat ini, umumnya untuk kebutuhan upacara keagamaan khususnya agama Hindu seperti carat, coblong, cobek, kumba, dulang, pengasepan, jempere, dan lain-lain, disamping untuk kebutuhan yang lain seperti :produk kebutuhan rumah tangga dan benda-benda hias lainnya. Seiring laju berkembangnya pariwisata di Bali, maka permintaan terhadap produk gerabah semakin bervariasi, sehingga jenis produk yang dihasilkan semakin beragam. Khalayak sasaran program kemitraan bagi masyarakat ini adalah Ni Luh Surati sebagai pengrajin gerabah dan Ni Ketut Ratna yang memasarkan produk kebeberapa tempat seperti pasar tradisional, toko dan warung yang menjual alat-alat kebutuhan upacara keagamaan terutama agama Hindu. Kedua mitra ini berlokasi di banjar Basangtamiang, desa Kapal, kecamatan Mengwi, kabupaten Badung . Kontribusi mendasar dari program ini adalah untuk dapat meningkatkan pemasaran melalui beberapa sistem pemasaran baik media cetak seperti kartu nama, katalog produk maupun media elektronik, pengelolaan manajemen keuangan dan laporan keuangan terkait pengeluaran maupun pendapatan, meningkatkan dan memperlancar proses produksi, pengadaan bahan baku yang dibutuhkan dalam berproduksi, melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal. Permasalahan yang dihadapi kedua mitra meliputi : Ni Luh Surati sebagai pengrajin : (a) Belum memiliki pembukuan terkait pendapatan, pengeluaran, biaya produksi dan laba ruginya, (b) Sarana dan prasarana yang dimiliki pengrajin masih terbatas, (c) Kesulitan dalam penyediaan bahan baku, karena terbatasnya pemasok bahan baku berupa tanah liat. (d) Sulitnya melakukan pengeringan terutama di musim hujan sehingga proses produksi terganggu, sedangkan Ni Ketut Ratna yang melakukan pemasaran: (a) Belum memiliki sistem pemasaran yang baik seperti media cetak maupun media elektronik, (b) Belum memiliki pembukuan terkait pembelian produk, penjualan produk maupun rugi labanya 3) Kedua mitra kurang memahami makna warisan budaya dan kearifan lokal. Solusi yang ditawarkan atas permasalahan tersebut adalah : (1) Pendampingan dan membantu dalam pembuatan pembukuan dan laporan keuangan sederhana, (2) Membantu dalam proses pengadaan bahan baku berupa tanah liat untuk memperlancar proses produksi, (3) Membantu memberi pendampingan dalam sistem pemasaran produk agar mampu berkiprah di pasar global, (4) Pendampingan dalam memberikan pemahaman makna warisan budaya dan kearifan lokal. Rencana target luaran capaian: (1) Publikasi pada media cetak ( sudah terbit ), (2) Publikasi jurnal ilmiah (prosiding ), (3) Peningkatan omset

Keywords
Gerabah, Warisan Budaya, Kearifan Lokal

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/RuMLYGw4v9rN


PKMS PEMBERDAYAAN TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) DALAM PENGELOLAAN PENYAKIT MENULAR SERTA SKRINING TUMBUH KEMBANG ANAK DI TPA PURI RARE KOTA DENPASAR
Ni Putu Diah Witari*1, Anny Eka Pratiwi1, Ni Komang Trisna Sumadewi1

Show More

Corresponding Author
Diah Witari

Institutions
1 Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmaewa

Abstract
Tempat Penitipan Anak pada saat ini mengalami perkembangan yang signifikan dengan banyaknya kebutuhan masyarakat dan tuntutan orang tua untuk bekerja. Sehingga banyak orang btua menitipkan anaknya di tempat penitipan anak (TPA). Puri Rare Day Care merupakan salah satu TPA yang ada di kota Denpasar. Beberapa balita dan anak dititipkan di sana. Balita dan anak-anak rentan untuk terkena infeksi di TPA, sehingga tujuan Pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan mengenai penyakit menular serta pencegahannya dan pelatihan untuk menggunakan alat perlindungan diri dan skrining tumbung kembang anak. Partisipasi mita mencapai 100% dan terjadi peningkatan pengetahuan mitra mengenai penyakit infeksi anak dan cara pencegahannya serta tumbuh kembang anak peningkatan dari 53.33 menjadi 86.67%. serta dilakukan monitoring evaluasi setiap setiap 2 minggu untuk melihat kemampuan mitra dalam melakukan skreaning tumbuh kembang dan pencegahan infeksi. Setelah melakukan kegiatan PKM dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan mitra mengenai penyakit infeksi dan pencegahannya serta cara skrining tumbuh kembang anak.

Keywords
TPA, Puri Rare, Penyakit Infeksi, Tumbuh kembang

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/zKJFHBTRrEXc


STRATEGI PEMBANGUNAN EKOWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL INTANGABLE HERITAGES
Dr I Gusti Agung Ayu Gita Pritayanti Dinar SH MH dan Prof Dr I Nyoman Putu Budiartha SH MH

Show More

Corresponding Author
I GUSTI AGUNG AYU GITA PRITAYANTI DINAR

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Ekowisata berimplikasi positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, untuk memahami fenomena alam, budaya dan memberikan dukungan terhadap pelestarian alam dan budaya itu sendiri sehingga format pariwisata Bali yang kental dengan pariwisata budaya tidak akan pernah pudar. Karakter kebudayaan dan warisan budaya Bali yang mencakup simbol, tanda, bentuk ekspresi seni tulisan, bahasa, gaya hidup, sistem ritual, pengetahuan tradisional dan mitologi yang diwariskan oleh pendahulu masyarakat Bali menjadikan daya tarik tersendiri bagi dunia pariwisata. Perubahan dan pergeseran cara hidup, budaya, sistem ritual dalam masyarakat tidak dapat terhindarkan, hal ini merupakan cerminan budaya yang fleksibel dan ramah terhadap masuknya budaya lain dan perkembangan teknologi global. Pergeseran ini bukanlah sebuah problema jika karakter dan identitas budaya Bali idealnya selalu mencerminkan warisan budaya pendahulunya. Ketika warisan budaya berwujud (tangible heritages) dapat dipugar kembali pada saat terjadi kerusakan karena seleksi alam, bagaimanakah dengan tata kelola pelestarian warisan budaya tidak berwujud yang telah bercampur dan mengalami perubahan bahkan terlupakan akibat percampuran berbagai budaya di dunia yang sedikit demi sedikit dikhawatirkan dapat menggantikan warisan budaya intangable Bali? Rumusan masalah dalam penelitian ini: (i) Bagaimanakah kajian filosofis mengenai hakikat pelestarian warisan budaya intangible? (ii) Bagaimanakah konsep tata kelola warisan budaya intangable Bali sehingga dapat dilestarikan dengan dinamika perkembangan budaya global? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan mengembangkan validasi data melalui dialog, wawancara khusus dengan memperhatikan fenomena sosial di masyarakat, dengan peneliti sebagai instrumen pokok. Teknik pengumpulan data yang relevan dalam penelitian ini yaitu dengan cara: (i) pengamatan (observasi lapangan) dan (ii) studi dokumen. Teori yang digunakan dalam mengkaji permasalahan dalam penelitian ini yaitu teori korelasi ruang, manusia dan kebudayaan. Melalui penelitian ini dapat ditentukan hakikat dari pelestarian warisan budaya intangable Bali dan konsep tata kelola warisan budaya intangable Bali dengan adanya dinamika perkembangan budaya global dengan mengkaji secara komprehensif melalui obyeknya, proses terbentuknya dan kemanfaatan untuk masyarakat setempat, nasional dan internasional. Diperlukan konsep tata kelola yang saling mendukung dan saling menentukan sehingga tercapai pelestarian sistem budaya yang ideal dan berkelanjutan di Bali. Tolak ukur pelestarian warisan budaya tidak hanya terfokus pada wujud warisan budaya itu sendiri namun dengan memperhatikan berbagai faktor disekitar warisan budaya secara mendalam, terstruktur dan sistematis.

Keywords
tata kelola, pelestarian, intangable heritages

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Mj2e7BCbuvhm


Upaya Pengembangan Media Penghubung Penyandang Disabilitas Dengan Pekerjaan di Kota Denpasar
A.A. Gd. Oka Wisnumurti, Komang Ema Marsitadewi, dan Indah Permatasari

Show More

Corresponding Author
Ema Marsitadewi Komang

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Penyandang disabilitas masih mengalami kesulitan untuk memperoleh pekerjaan. Rendahnya tingkat partisipasi kerja penyandang disabilitas ke dalam pekerjaan sektor formal tentu saja diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya diakibatkan oleh belum adanya sarana atau media untuk menghubungkan penyadang disabilitas dengan pekerjaan. Mitra dalam program ini adalah Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali. Persoalan yang dialami oleh mitra adalah belum maksimalnya peran mitra dalam memfasilitasi penyandang disabilitas dengan penyedia pekerjaan. Tujuan dari program ini adalah untuk melindungi hak penyandang disabiltas khususnya hak dalam memperoleh pekerjaan. Hasil pengabdian ini ialah adanya website yang bernama lokerbilitas dan media sosial lainnya yang dapat menghubungkan penyandang disabilitas dengan penyedia lapangan pekerjaan sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan yang dialami oleh mitra. Lokerbilitas ini akan menghubungkan penyedia lapangan pekerjaan yang membutuhkan pekerja penyandang disabilitas langsung dengan penyandang disabilitas itu sendiri. Hal ini akan mempermudah penyandang disabilitas di Bali untuk menemukan pekerjaan dengan khususnya di Kota Denpasar.

Keywords
penyandang disabilitas, pekerjaan, lokerbilitas

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/DX9RN3UWm7rA


Page 1 (data 1 to 21 of 21) | Displayed ini 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats