Event starts on 2016.07.21 for 2 days in Bandung
http://portal.fi.itb.ac.id/snips2016 | https://ifory.id/conf-abstract/4chQ7E9Cp
Page 5 (data 121 to 150 of 325) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Yanne Irene
Institutions
Program studi Matematika,Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (a)
Program studi Matematika,Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (b)
Abstract
Suatu pelabelan (a,d) - C_3 -antiajaib adalah suatu fungsi bijektif yang memetakan himpunan titik dan sisi pada graf ke bilangan positif (g∶V(G)∪E(G)→{1,2,�,|V(G) |+|E(G) | } yang memenuhi suatu barisan aritmetika a,a+d,a+2d,�,a+(t-1) untuk dua bilangan bulat positif a dan d tertentu serta t adalah banyaknya subgraf C_3 di G. Penelitian ini membahas tentang pelabelan total (a,d)-C_3 -antiajaib super pada graf kincir Wn untuk n≥3 . Penelitian ini menghasilkan teorema-teorema yang menyatakan pelabelan total (a,d)-C_3-antiajaib super pada graf kincir Wn dengan d=1, 3, 5, 7, dan 9.
Keywords
Pelabelan Total (a,d)-C_3-Antiajaib, Selimut-C_3, Antiajaib Super, Graf Kincir
Topic
Teoretik
Corresponding Author
Triyanta Triyanta
Institutions
1SEAMEO Regional Centre for QITEP in Science,
Jl. Diponegoro no. 12 Bandung, Indonesia, 40132
2Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) triyanta[at]fi.itb.ac.id (corresponding author)
b) director[at]qitepinscience.org
Abstract
Pembelajaran sains berbasis inkuiri merupakan salah satu pendekatan pembelajaran sains di antara sejumlah pendekatan atau metode pembelajaran sains yang dikenal. Di dalam pembelajaran sains berbasis inkuiri, pembelajar membangun sebuah pengetahuan seperti yang dilakukan para ilmuwan dalam memahami alam semesta. Keuntungan dari pendekatan ini adalah, selain membangun pengetahuan, pembelajar sekaligus juga membangun sikap ilmiah dan kemampuan berproses ilmiah. Keberhasilan penerapan pendekatan inkuiri di dalam kelas sangat bergantung pada kemampuan guru berinkuiri dan keseriusan guru dalam mempersiapkan rencana kegiatan inkuiri siswa. Tulisan ini akan menyajikan uraian singkat tentang pembelajaran berbasis inkuiri, kegiatan peningkatan profesional guru sains yang berkaitan dengan inkuiri oleh Regional Centre for QITEP in Science, dan menyajikan satu contoh usaha pemahaman interaksi elektromagnetik yang lebih dalam melalui pendekatan inkuiri. Contoh ini berguna bagi guru dan dosen pembelajar, dalam bidang fisika.
Keywords
inkuiri, guru pembelajar, interaksi elektromagnetik
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Mitra Rahayu
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan ampas sagu (Metroxylon sp) sebagai pakan ternak, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak dengan memanfaatkan limbah ampas sagu. Tepung ampas sagu yang telah dikukus kemudian difermentasi dengan menggunakan ragi tape selama 48 jam. Pada penelitian ini dilakukan perbandingkan 2 sampel dengan perlakuan yang berbeda, sampel 1 terdiri dari ampas sagu fermentasi dan sampel 2 terdiri dari ampas sagu fermentasi, ikan asin dan daun pepaya. Hasil uji komposisi karbohidrat, protein, lemak, serat dan abu dari 2 sampel tersebut menunjukkan adanya peningkatan protein, lemak, serat dan abu pada sampel 2.
Keywords
ampas sagu, pakan ternak
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Risya Pramana Situmorang
Institutions
Universitas Kristen Satya Wacana
Abstract
Penelititan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfataatan Flexible learning dipadukan dengan aplikasi mindmaple-lite untuk meningkatkan motivasi, daya retensi dan hasil belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain pretest-postest with nonequivalent group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa peserta mata kuliah Psikologi Pendidikan. Sampel yang digunakan sebanyak 1 kelas eksperimen. Teknik analisis data yang dilakukan adalah uji ANAVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pemanfataatan Flexible learning dipadukan dengan aplikasi mindmaple-lite untuk meningkatkan (1) motivasi (2) daya retensi dan (3) hasil belajar mahasiswa
Keywords
Flexible learning, mindmaple-lite, motivasi, daya retensi, hasil belajar mahasiswa
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
diah kartika sari
Institutions
*) mahasiswa pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, FKIP Unsri
**) Dosen PPs Pendidikan IPA UPI
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan material lokal sebagai inovasi bahan praktikum kinetika enzim untuk meningkatkan ketrampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru kimia. Implementasi penelitian dengan metode deskriptif dan desain one group pre-test post test diikuti oleh 33 orang mahasiswa calon guru kimia. Instrumen penelitian berupa soal pre tes dan post tes yang menggunakan tes ketrampilan berpikir kreatif dalam bentuk uraian serta angket mahasiswa. Analisis dilakukan berdasarkan nilai N-Gain dan persentase mahasiswa yang setuju terhadap pemanfaatan material lokal dalam praktikum. Hasil penelitian menunjukkan ketrampilan berpikir kreatif mahasiswa meningkat dengan kategori sedang (Ngain : 0,37) dan terdapat sebanyak 70,97% mahasiswa menyatakan setuju bahwa pemanfaatan material lokal membuat mereka lebih kreatif dalam melaksanakan praktikum kinetika enzim.
Keywords
material lokal, praktikum kinetika enzim, ketrampilan berpikir kreatif
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Horasdia Saragih
Institutions
Universitas Advent Indonesia
Jl. Kol. Masturi No. 288 Parongpong, Bandung
e-mail: horas[at]unai.edu
Abstract
Gelembung udara berukuran mikro-nanometer telah digunakan untuk membasmi bakteri yang terdapat dan tumbuh pada susu sapi perah segar. Gelembung udara yang dikungkung oleh molekul air (H2O) seperti di dalam susu sapi perah segar dapat membangkitkan radikal bebas H2O2. Radikal bebas H2O2 yang dihasilkan di dalam susu akan secara aktif merusak sel mikroorganisme (bakteri) yang terdapat di dalam susu. Susu segar, yang oleh karena kandungan nutrisinya yang tinggi, membuat bakteri sangat mudah berkembang. Bila tidak diberi tindakan, 3-5 jam setelah pemerahan, susu sapi perah segar akan mengalami kebasian (kebusukan). Gelembung udara berukuran mikro-nanometer telah diberikan (dibangkitkan) di dalam susu sapi perah segar untuk menghindari kebasian. Beberapa ragam durasi pemberian gelembung telah dilakukan, yaitu: 1, 2, 3, 4 jam. Ragam hasil pembasmian bakteri diperoleh sebagai hasil dari ragam durasi pemberian gelembung. Semakin lama durasi pemberian gelembung, semakin sedikit bakteri yang ditemukan di dalam susu. Pada paper ini mekanisme dan proses pembangkitan gelembung di dalam susu, dan mekanisme dan proses pembangkitan H2O2 oleh gelembung, serta mekanisme bagaimana H2O2 dapat membasmi sel bakteri, akan diuraikan.
Keywords
Susu sapi perah segar, Gelembung Udara
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Hasan Albanna
Institutions
a) Program Studi Astronomi, Universitas Leiden, Belanda
*hasanalb5[at]gmail.com
b) Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Abstract
Sebagai salah satu cabang ilmu tertua dunia, astronomi masih kurang mendapatkan perhatian masyarakat Indonesia. Fakta ini sangat disayangkan, mengingat Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara dalam hal pengembangan astronomi. Salah satu faktor utamanya adalah ketidaktersediaan teleskop di daerah. Kami, dengan konsep "OpenTelescope", mencoba menjangkau daerah-daerah tersebut. Pada prinsipnya, "OpenTelescope" adalah pengendalian teleskop jarak jauh melalui koneksi internet dan terbuka bagi umum, sehingga institusi pendidikan tidak harus memiliki teleskop untuk dapat memberikan pengalaman mengamati langit bagi masyarakat sekitarnya. Pengembangan konsep ini diharapkan dapat jauh memudahkan pembelajaran astronomi di Indonesia.
Keywords
Pembelajaran, Teleskop
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Mariny Rilen Simamora
Institutions
Physics Education Department
Mathematics and Science Education Faculty
Indonesia University of Education (UPI), Bandung
Abstract
Pembelajaran Fisika Menggunakan Multirepresentasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Smp Pokok Bahasan Getaran Dan Gelombang Simamora Mariny Rilen Abstrak Multirepresentasi adalah mempresentasi ulang konsep yang sama dengan format yang berbeda diantaranya secara verbal, gambar, grafik dan matematika (Prain & Waldrip, 2007). Penelitian yang dilakukan merupakan pembelajaran fisika menggunakan multirepresentasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre experiment, dan desain penelitian menggunakan one group pretest-posttest design ,yang dilakukan selama tiga kali pertemuan. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 siswa kelas VIII pada salah satu SMP di Kota Bandung. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan sebelum dan sesudah treatment . Dari hasil penelitian, diperoleh skor N-gain untuk kemampuan kognitif adalah 0,70 dengan kategori tinggi, kemampuan pemecahan masalah adalah 0,69 dengan kategori sedang, dan skor rata-rata yang didapat dari hasil respon siswa adalah 3,123 dengan kategori baik, serta keterlaksanaan pembelajaran pertemuan pertama adalah 88,88% dan pertemuan kedua adalah 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran fisika menggunakan pendekatan multirepresentasi dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa ditunjukkan dengan skor N-gain yang cukup tinggi, baik pada kemampuan kognitif maupun kemampuan pemecahan masalah serta hasil skor rata-rata menunjukkan respon yang positif terhadap Pembelajaran dengan menggunakan multirepresentasi. Kata kunci: Multirepresentasi, Kemampuan Kognitif , Kemampuan Pemecahan Masalah
Keywords
Multirepresentasi, Kemampuan Kognitif dan Kemampuan Pemecahan Masalah
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Rani Alfiah
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Fisika sebagai salah satu ranah sains berisi pengetahuan, proses dan sikap ilmiah. Pembelajaran fisika diperoleh melalui rangkaian observasi dan penyelidikan berbasis penemuan atau inkuiri. Inkuiri terbimbing sebagai salah satu pembelajaran inkuiri memberikan peran pada guru untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang mampu merangsang siswa menemukan alternatif solusi. Pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan pengalaman secara langsung pada siswa dalam menemukan dan membuktikan suatu teori. Implementasi suatu model pembelajaran memerlukan bahan ajar sebagai penunjang aktivitas pembelajaran. Bahan ajar memberikan dukungan yang positif bagi guru ketika memberikan dan mengarahkan proses pembelajaran. Fisika tidak hanya berkaitan dengan teori yang bersifat nyata namun juga abstrak yang akan lebih optimal ketika disampaikan melalui pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan bahan ajar berbantuan komputer. Bahan ajar menggunakan multimodus visualisasi adalah salah satu alternatif bahan ajar yang mengembangkan berbagai pencitraan visual dengan dukungan komputer dalam kegiatan pembelajaran, baik melalui representasi gambar, video, laboratorium virtual atau animasi. Keunggulan bahan ajar ini (1) menyediakan siswa untuk belajar dengan cepat, (2) memfasilitasi pembelajaran, dan (3) memberikan harapan untuk mengulang isi pembelajaran di luar sekolah. Sehingga kemampuan memahami yang merupakan kemampuan prasyarat dalam mencapai tujuan pembelajaran fisika menuju jenjang koognitif selanjutnya dapat tercapai.
Keywords
pembelajaran, inkuiri terbimbing, bahan ajar multimodus visualisasi, kemampuan memahami
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Dede Trie Kurniawan
Institutions
1Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon
dhe3kurniawan[at]gmail.com atau dedetriekurniawan[at]fkip-unswagati.ac.id
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan penguasaan konsep mekanika melalui pembelajaran berbantuan praktikum virtual pada mahasiswa calon guru matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian �control group pretest-posttest design�. Penelitian ini dilaksanakan pada pokok bahasan kinematika dan dinamika untuk mahasiswa calon guru matematika tingkat I disuatu LPTK swasta kota cirebon tahun ajaran 2015/2016. Subyek penelitian terdiri dari dua kelas dengan jumlah sampel masing-masing sebanyak 23 mahasiswa calon guru matematika. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data penguasaan konsep dengan indikator tingkatan berpikir menurut bloom dari C1 sampai C4. Uji hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji t pada N-gain penguasaan konsep setelah dilakukan pembelajaran menggunakan praktikum virtual. Hasil analisis data menunjukkan N-gain penguasaan konsep sebesar 0,31 (sedang). Indikator Tingkat berpikir yang tinggi berada di C2 (pemahaman) dengan N Gain sebesai 0.33 sedangkan Terendah berada di C4 (analisis) dengan N Gain sebesar 0.14. Dari analisis ini maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis praktikum virtual bagi mahasiswa calon guru matematika secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa calon guru matematika. Disamping itu pada umumnya, mahasiswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran menggunakan praktikum virtual.
Keywords
Mekanika, Praktikum virtual, penguasaan konsep, mahasiswa calon guru matematika
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Resti Warliani
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan TBCT (Technology Based Constructivist Teaching) pada materi gelombang mekanik dalam meningkatkan kemampuan memahami siswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperiment dengan desain the randomized pretest�posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA (matematika dan ilmu pengetahuan alam) pada salah satu SMA di kabupaten Garut dengan sampel sebanyak dua kelas yang dipilih dengan metode randomized sampling class. Dua kelas tersebut dibedakan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan TBCT sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan CT . Instrumen yang digunakan adalah butir soal tes kemampuan memahami. Analisis data yang dilakukan dengan menghitung skor rata-rata gain yang dinormalisasi dibantu dengan SPSS Statistic 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning cycle 7E dengan pendekatan TBCT secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan memahami siswa daripada penerapan model pembelajaran Learning cycle 7E dengan pendekatan CT pada materi gelombang mekanik.
Keywords
Model pembelajaran learning cycle 7E, TBCT, Kemampuan memahami
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Estiyanti Ekawati
Institutions
Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Penguasaan terhadap prinsip dan aplikasi desain kerekayasaan merupakan salah satu capaian pembelajaran pendidikan tinggi sarjana bidang rekayasa. Hal ini telah digariskan, baik pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang mendasari penyusunan kurikulum pendidikan di Indonesia, maupun pada kriteria capaian pembelajaran berbagai lembaga akreditasi internasional, seperti ABET, ASIIN e.v. dan JABEE. Di Institut Teknologi Bandung (ITB), upaya mencapai penguasaan prinsip dan aplikasi kerekayasaan dirintis sejak dini melalui kuliah KU1101 Pengenalan Rekayasa dan Desain I (PRD I) dan KU1201 Pengenalan Rekayasa Desain II (PRD II) yang merupakan mata kuliah wajib untuk seluruh mahasiswa ITB pada tahun pertama sejak berlakunya Kurikulum ITB 2013. Pelaksanaan kedua kuliah ini diorganisasikan dalam enam kluster Fakultas dan Sekolah di ITB. Dalam struktur tersebut, jumlah mahasiswa yang besar, jenis fakultas dan sekolah serta jenis keahlian dosen yang beragam pada satu kluster merupakan aset yang perlu dikelola dengan baik agar mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal. Paper ini fokus pada pelaksanaan pembelajaran prinsip dan aplikasi instrumentasi dan kontrol, yang merupakan bagian dari topik mata kuliah KU1101 PRD I di kluster II di ITB. Pada Semester I Tahun Akademik 2015-2016, kluster II melibatkan 702 orang mahasiswa dan 10 dosen dari berbagai program studi dari Fakultas Teknologi Industri, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati dan Sekolah Farmasi. Untuk dapat memahami tantangan pengelolaan mahasiswa dan dosen pada kuliah ini, perlu dikenali lebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mata kuliah KU1101 PRD I pada semester I tahun pertama studi di ITB mempersiapkan mahasiswa untuk mengenal dan memahami karakter profesi dan dasar ilmu kerekayasaan dalam bentuk kuliah tatap muka yang dikombinasikan dengan diskusi maupun studi kasus singkat. Topik yang disampaikan meliputi pengenalan identitas dan pengembangan profesi ahli rekayasa, yang meliputi : jenis-jenis profesi kerekayasaan, etika profesi kerekayasaan, organisasi profesi kerekayasaan. Selanjutnya, mahasiswa diingatkan kembali pada konsep yang mendasari seluruh ilmu kerekayasaan, yaitu gaya dan energi. Kemudian disampaikan pengembangan wawasan terhadap berbagai ilmu kerekayasaan, antara lain ilmu rekayasa mekanikal, rekayasa proses, rekayasa biologi, serta bidang rekayasa kembangannya, termasuk konsep dan aplikasi instrumentasi dan kontrol. Akhirnya mahasiswa dikenalkan dengan tahapan kerja dalam desain kerekayasaan. Pembekalan ini dilanjutkan pada mata kuliah KU1201 PRD II di semester II yang membimbing mahasiswa melaksanakan tahapan desain kerekayasaan dalam bentuk studi kasus kerekayasaan yang dilaksanakan secara berkelompok. Pada tahun akademik 2013-2014 serta 2014-2015, mahasiswa dikelompokkan berdasarkan Fakultas/ Sekolah, sehingga pad kluster II terdapat enam kelas yang berisi mahasiswa FIT, dan empat kelas yang berisi kombinasi mahasiswa SITH/SF. Seluruh dosen PRD I
Keywords
Pembelajaran, Instrumentasi dan Kontrol
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Hasby Hasby
Institutions
Mahasiswa Program Studi Magister Pengajaran Kimia ITB
*Dosen Kelompok Keahlian Kimia Fisik Program Studi Kimia ITB
Mahasiswa Program Studi Magister Kimia ITB
Abstract
Reaksi isomerisasi HOCN-HNCO merupakan reaksi yang sederhana, namun reaksi ini memiliki dua jalur reaksi. Kedua jalur reaksi tersebut adalah pergeseran 1,3-H dan dalam pergeserannya terjadi proses yang kompleks. Proses tersebut banyak mengandung informasi fundamental dari aspek struktur dan sifat elektronik, termodinamika, dan kinetika. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari reaksi isomerisasi HOCN-HNCO dilihat dari aspek struktur dan sifat elektronik, termodinamika, dan kinetika melalui studi komputasi ab initio. Hasil pembelajaran reaksi isomerisasi melalui studi komputasi ini kemudian dikembangkan kedalam bentuk modul praktikum. Modul praktikum ini menjelaskan bagaimana tahap-tahap dalam melakukan pemodelan komputasi secara ab initio, sampai dengan analisis dasar untuk mendapatkan parameter termodinamik dan kinetik untuk dibandingkan dengan eksperimen. Modul praktikum ini diharapkan dapat membantu siswa/mahasiswa mengetahui fenomena-fenomena dalam reaksi kimia, yang tidak dapat dijelaskan secara eksperimen. Studi komputasi ab initio ini menggunakan pendekatan teori DFT, fungsional B3LYP, dan basis set 6-31(d). Hasil perhitungan komputasi menunjukkan bahwa struktur HNCO (produk) lebih stabil dibandingkan dengan reaktan. Hal ini sesuai dengan nilai energi bebas Gibbs reaktan dan produk secara berturut-turut -168,611 hartree dan -168,657 hartree yang dihitung basis set B3LYP/6-31G(d). Secara termodinamika dan kinetika jalur reaksi melalui (TS1) lebih disukai dibandingkan jalur reaksi melalui TS2. Energi pengaktifan (Ea) untuk TS1 dan TS2 berturut-turut 248,746 kJ/mol dan 452,002 kJ/mol.
Keywords
isomerisasi, DFT, jalur reaksi, Ab initio
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
SRI HARYATI
Institutions
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Abstract
Telah dibuat tiga jenis kit untuk pembelajaran reaksi kimia. Kit set 1 terdiri atas 6 jenis larutan asam basa yang jernih tak berwarna. Kit set 2 terdiri atas 5 jenis larutan yang sebagian larutannya berwarna, difokuskan untuk mempelajari reaksi pengendapan dan reaksi yang menghasilkan gas. Sementara itu, kit set 3 dibuat dengan tujuan sebagai kit uji yang bahan kimianya merupakan campuran dari kit set 1 dan kit set 2. Konsentrasi semua bahan kimia yang digunakan dalam kit sekitar 0,25 M � 0,3 M. Perangkat kit yang dibuat diujikan pada siswa kelas XI SMA dengan kurun waktu satu jam. Sebagai panduan untuk pelaksanaan praktikum menggunakan kit set 1 dan set 2, telah dibuat juga Lembar Kerja Siswa (LKS). Saat melakukan eksperimen, siswa mencoba menemukan ciri khas dari produk reaksi yang merupakan petunjuk bagi siswa untuk menemukan senyawa apa yang dicampurkan. Dari hasil uji coba kit set 1 kepada 30 kelompok siswa yang tersebar di 3 kelas, didapatkan 53 % kelompok dapat menemukan semua senyawa secara sempurna dan hanya 10 % yang tidak mampu menemukan senyawa yang merupakan bahan kimia kit tersebut. Uji coba terhadap kit set 2 diterapkan pada siswa yang sudah mencoba kit set 1. Ternyata, semua kelompok siswa dapat menjawab dengan sempurna. Tetapi uji coba untuk kit set 3 di kelas yang sama dengan kit set 2, diperoleh hasil 91% kelompok siswa dapat menjawab dengan sempurna dan sisanya masing-masing hanya 2% kelompok siswa yang dapat menemukan 5, 4, 3, dan 2 senyawa dari 6 senyawa yang diberikan. Hasil angket yang dibagikan pada semua siswa menunjukkan bahwa menggunakan kit berskala kecil dapat dijadikan sebagai metode pembelajaran reaksi kimia yang lebih efisien.
Keywords
Kit, Praktikum Skala-kecil, Reaksi Kimia
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Florentin Anggraini Purnama
Institutions
Fisika Institut Teknologi Bandung
Abstract
Dalam lingkungan perkotaan yang semakin padat, kebutuhan akan tempat parkir semakin bertambah seiring dengan banyaknya pemilik kendaraan bermotor. Selain kebutuhan akan tempat parkir, ketersediaan informasi tentang tempat parkir dan jalur perjalanan di sekitar pengendara juga menjadi krusial. Berbagai aplikasi telepon genggam telah mencoba mengakomodasi hal itu. Namun, aplikasi yang tersedia belum bisa memberikan data kapasitas tempat parkir secara real-time dan waktu yang dibutuhkan untuk mencari tempat kosong dalam tempat parkir. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan itu dengan menambahkan fitur untuk memperhitungkan kemacetan dalam jalur perjalanan ke tempat parkir dan jalur angkutan umum dari tempat parkir ke tujuan perjalanan ketika jarak tempat parkir terdekat ke tujuan terlalu jauh. Metode yang digunakan adalah perhitungan probabilitas dan luas daerah yang dihitung secara analitis dan disimulasikan dengan C++. Pengambilan data langsung dari petugas parkir dan Google Maps. Waktu yang dibutuhkan pengemudi untuk mencari tempat parkir secara langsung dan dengan menggunakan aplikasi akan dibandingkan. Ke depannya, hasil penelitian ini bisa dikembangkan untuk membuat aplikasi telepon genggam yang komersil.
Keywords
C++, Google Maps, Macet, Parkir
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Ribka Uli
Institutions
1. Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No 10 Rawamangun, Jakarta 13220
2. BMKG, Jl. Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta Pusat 10720
Abstract
Sebagai daerah yang dilalui oleh 3 lempeng, Indonesia memiliki resiko bencana gempa bumi tektonik yang tinggi. Besar getaran gempa dapat diukur dengan Seismometer. Seismometer yang pengukurannya tepat dan akurat bila nilai sensitivitasnya terselusur ke satuan internasional ataupun nasional, yaitu dengan menjalani kalibrasi berkala. Pada peneltian ini penulis melakukan kalibrasi Seismometer menggunakan meja getar volna karena frekuensi getaran gempanya dapat didefinisikan sehingga nilai keakuratan Seismometer dapat diketahui disetiap test poin frekuensinya. Dalam mengkalibrasi Seismometer tersebut dibutuhkan software akuisisi dan analisa kalibrasi. Karena program akuisisi dan analisa kalibrasi yang ada saat ini belum sempurna yaitu masih banyak parameter-parameter yang belum diketahui, maka peneliti membuat program akuisisi dan analisa kalibrasi dengan berbasis software builder LabVIEW. Hasil kalibrasi yang diperoleh program buatan tersebut pada frekuensi 0,8Hz, 1Hz, 2Hz, dan 5Hz memiliki rata-rata selisih yang cukup kecil ketika dibandingkan dengan nilai sensitivitas Seismometer tersebut yang telah terselusur sebelumnya yaitu sekitar 0,3 s/d 10%. Signal keluaran yang dihasilkan program buatan ini juga lebih smooth ketika dibandingkan dengan program terdahulu yang sudah ada. Artinya program akuisisi dan analisa kalibrasi berbasis software builder LabView ini sudah cukup tepat dan akurat untuk digunakan dalam mengkalibrasi Seismometer pada meja getar volna.
Keywords
kalibrasi seismometer, seismometer short-periode, meja getar volna, LabVIEW
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Sari Dewi Tarigan
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Air merupakan kebutuhan pokok yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Air yang biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari diambil dari dalam tanah dan disebut air tanah. Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan air tanah adalah metode geolistrik. Metode geolistrik tahanan jenis mempelajari keadaan bawah permukaan bumi dengan menganalisis nilai resistivitas lapisan bawah permukaan bumi sehingga dapat diketahui keberadaan air tanahnya. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan keberadaan air tanah (akuifer) berdasarkan data nilai tahanan jenis lapisan bawah permukaan bumi. Metode yang digunakan untuk pemodelan akuifer air tanah yaitu metode geolistrik tahanan jenis dengan menggunakan konfigurasi Dipole-dipole dan dapat ditampilkan pencitraannya dengan menggunakan Software Res2Dinv. Pemodelan ini ditunjukkan untuk melihat karakteristik dan sifat fisis akuifer air tanah sehingga dapat memperkenalkan pembelajaran fisika tentang kelistrikan melalui metode geolistrik tahanan jenis.
Keywords
Air tanah, Metode geolistrik, Konfigurasi Dipole-dipole, Software Res2Dinv
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Dian Nur Aini
Institutions
a) Departemen Fisika FMIPA ITB
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*dianaini16[at]gmail.com
b) Departemen Fisika FMIPA ITB
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Dilakukan pemodelan ke depan (Forward Modelling) distribusi resistivitas bawah permukaan menggunakan metode numerik Finite Difference. Sebagai perbandingan, digunakan pula metode rumusan analitik integral fungsi Bessel dan metode bayangan dari penyelesaian persamaan Laplace untuk model bumi berlapis. Rumusan tersebut didapatkan dari penerapan dua syarat batas yakni: pertama, rapat arus bernilai nol di permukaan bumi, dan kedua, syarat kontinyuitas pada batas antar lapisan bawah permukaan yang ditinjau harus terpenuhi. Dari penurunan rumus untuk model bumi satu, dua, tiga, empat dan lima lapisan, maka didapatkan rumus umum suatu fungsi resistivitas untuk model bumi n lapisan. Selanjutnya dilakukan pemrograman komputer untuk mendapatkan model bumi yang diharapkan dengan menggunakan dua metode pemodelan, yakni metode numerik dan metode analitik. Terakhir dilakukan perbandingan hasil pemodelan dari dua metode analitik tersebut dengan cara analisis kurva resistivitas semu yang disebandingkan dengan kurva potensial yang diperoleh dari metode Finite Difference. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa metode bayangan memiliki akurasi lebih tinggi dari metode integral fungsi Bessel.
Keywords
Forward Modelling, Metode Bayangan, Metode Finite Difference, Metode Integral Fungsi Bessel, Resistivitas.
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Trisha Gustiya
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Metoda gravity merupakan salahsatu metoda geofisika yang digunakan untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat massa. Pemodelan inversi gravity 2D ini menggunakan metoda talwani. Sifat ambigu dalam pemodelan dihindari dengan menambahkan informasi a prior berupa bentuk geometri dan sifat fisis dari model bawah permukaan. Pemodelan inversi gravity diujikan terhadap data sintetik dengan model bawah permukaan berbentuk patahan. Metode ini dapat diaplikasikan pada distribusi massa yang linier.
Keywords
Gravity, rapat massa, talwani, patahan
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Jainal Abidin
Institutions
1) Program Studi Magister Sains Komputasi, FMIPA ITB,
2) Kelompok Keahlian Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
Abstract
Perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positif yaitu terjadinya kemudahan dalam aktivitas sehari-hari serta pertumbuhan ekonomi karena tersedianya lapangan pekerjaan. Sedangkan dampak negatif yaitu terjadinya polusi udara yang diakibatkan dari aktivitas manusia, industri, pembangkit listrik, kendaraan bermotor dan lainnya yang menyumbangkan polusi tiap harinya. Dalam penelitian ini, akan dibahas tentang pemodelan polusi udara yang salah satu sumbernya yaitu berasal dari cerobong pabrik. Pola sebaran polutan akan dimodelkan dengan Gaussian Plume. Gaussian Plume adalah suatu formulasi matematika untuk menghitung dan simulasi pola sebaran polutan di udara karena turbulensi difusi dan adveksi yang diakibatkan angin. Sehingga dalam memodelkan penyebaran konsentrasi dengan menggunakan Matlab akan didapatkan hasil pola sebaran konsentrasi, hal itu didapatkan dengan menginput difusivitas, laju emisi (Q), dan memvariasikan nilai dari tinggi efektif emisi (H). Hasil yang didapatkan adalah pola sebaran konsentrasi, konsentrasi maksimun pada jarak tertentu dan jarak jangkauan yang berbeda akibat adanya variasi dari tinggi efektif emisi (H).
Keywords
Polusi udara, Gaussian Plume
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Ruth Helen Simarmata
Institutions
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No.10, Bandung;
ruth.helen7[at]gmail.com
Abstract
Metakognisi adalah kesadaran berpikir seseorang tentang proses berpikirnya sendiri. Metakognisi memiliki dua komponen, yaitu: (1) pengetahuan metakognitif dan (2) keterampilan metakognitif. Pemecahan masalah matematika berkaitan dengan memori, dan komponen metakognisi untuk mendukung proses pemecahan masalah. Metakognisi dirancang melatih siswa untuk merancang strategi terbaik dalam memilih, mengingat, mengorganisasi informasi yang dihadapinya dalam menyelesaikan masalah. Metakognisi berperan penting mengatur dan mengontrol proses-proses kognitif seseorang dalam belajar dan berpikir, sehingga dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Kemampuan pemecahan masalah ini berkaitan erat dengan komponen pemahaman siswa dalam bermatematika. Tahapan pertama dalam memecahkan masalah matematika adalah memahami masalah matematika itu sendiri. Kaitan antara kemampuan pemahaman dengan pemecahan masalah yaitu, jika seseorang telah memiliki kemampuan pemahaman terhadap konsep-konsep matematika, maka ia mampu menggunakannya untuk memecahkan masalah.
Keywords
Metakognisi, Pemahaman, Pemecahan masalah
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Sena Prayoga
Institutions
1 Program Magister Pengajaran Fisika-ITB
2 Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Program Studi Fisika-ITB
Jl.Ganesha No.10.Bandung.
3SEAMEO Regional Centre for QITEP in Science
Jl. Diponegoro 12 Bandung
a) sena.prayoga[at]gmail.com
b) triyanta[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Pendidikan di Taiwan terus mengalami perubahan menuju arah yang lebih baik. Reformasi bidang pendidikan dilaksanakan pada semua jenjang,yakni reformasi di tingkat perguruan tinggi, tingkat pendidikan anak usia dini, tingkat pendidikan dasar dan menengah serta reformasi keguruan. Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran mengenai kondisi terkini pendidikan di Taiwan, mendeskripsikan sistem pendidikan yang siap menghadapi tantangan era globalisasi dengan program-program pendidikan yang dapat menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
Keywords
sistem pendidikan, reformasi, revisi undang-undang
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Rufaida Nurnaini
Institutions
Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor, Sumedang 45363
Abstract
Dalam paper ini dibahas permasalahan transportasi dengan faktor diskon dan pembelian dari sumber eksternal. Terdapat ketidaktentuan pada jumlah permintaan konsumen sehingga menyebabkan pembelian dari sumber eksternal yang sulit di prediksi. Selain itu, terdapat jumlah kendaraan yang harus disewa dan jumlah kendaraan yang akan digunakan untuk mendapatkan potongan harga (discount) yang sesuai pada setiap pengiriman. Penyelesaian masalah tersebut diatas dilakukan dengan Adjustable Robust Counterpart. Model awal dalam bentuk masalah transportasi yang dapat diselesaikan dengan Pemrograman Linear, diubah menjadi bentuk Robust. Sehingga, bedasarkan hasil eksperimen numerik dapat disimpulkan bahwa model yang diimplementasikan dapat menyelesaikan permasalahan ini. Biaya transportasi yang dihasilkan dari model ini tergantung kepada banyaknya pembelian dari sumber ekternal dan besar diskon yang didapatkan. Semakin kecil selisih antara kendaraan yang dipakai dan kendaraan yang dipesan pada setiap perjalanan, maka semakin optimum biaya transportasi yang dihasilkan.
Keywords
Masalah Transportasi; Optimisasi Robust; Pemrograman Linear; Adjustable Robust Counterpart
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Azis Mutaqin
Institutions
Program Studi Pendidikan Fisika
Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Pendidikan Indonesaia
Abstract
Untuk menumbuhkembangkan keterampilan berpikir kreatif, dibutuhkan penerapan model pembelajaran yang mengonstruksi cara berpikir. Pendekatan pembelajaran berbasis project mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam menemukan konsep dan prinsip, memiliki pengalaman dan melakukan percobaan, menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah, mengomunikasikan, dan melatih keterampilan proses sainsnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains (KPS), dan keterampilan berpikir Creative Problem Solving siswa setelah diberi pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) yang disisipkan pada model pembelajaran berbasis project (PjBL). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI pada salah satu SMA Negeri di Kabupaten Sumedang. Metode penelitian yang digunakan berupa metode quasi experiment dengan randomized control group pretest-posttest design. Kelas eksperimen memperoleh perlakuan pembelajaran CPS yang disisipkan pada model PjBL, sedangkan kelas kontrol memperoleh perlakuan pembelajaran PjBL tanpa CPS. Dari hasil perhitungan rata-rata N-gain yang dinormalisasi, diperoleh N-gain keterampilan proses sains untuk kelas eksperimen 0,69 dan kelas kontrol 0,35; dan N-gain keterampilan berpikir creative problem solving untuk kelas eksperimen 0,73 dan kelas kontrol 0,39. Berdasarkan hasil uji perbedaan rata-rata N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol, didapatkan bahwa pembelajaran CPS yang disisip pada model PjBL, secara signifikan lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir kreatif problem solving, dibandingkan dengan pembelajaran PjBL tanpa CPS. Berdasarkan angket, hampir seluruh siswa menyatakan bahwa pembelajaran CPS yang disisipkan pada model PJBL sangat membantu dalam memperbaiki cara berpikir, sehingga siswa merasa lebih mudah dalam mengusai konsep dan prinsip, bekerja dan bersikap ilmiah, mengembangkan keterampilan, dan creative problem solving mereka.
Keywords
KPS; CPS; PjBL
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Dewi Ranti
Institutions
SMK Negeri 5 Kota Bekasi
Abstract
Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang unik. Mengenali gaya belajar peserta didik adalah modal dari suksesnya sebuah pembelajaran di kelas. Pada kajian bidang psikologi, dikenal 3 gaya belajar, yaitu kinestetik, audio dan visual. Dengan mengenali gaya belajar, guru diharapkan bisa memaksimalkan potensi siswa. Differentiated Instruction Approach (DI) adalah sebuah pendekatan dalam proses belajar yang menggunakan faktor gaya belajar sebagai bagian terpenting dari prosesnya. Selain gaya belajar, ada dua karakteristik lain yang dijadikan acuan, yaitu kesiapan dan minat peserta didik. Kesiapan diartikan sebagai refleksi kondisi pengetahuan dan pemahaman peserta didik, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk rencana pembelajaran berikutnya. Minat dapat diartikan sebagai sebuah proses belajar, berpikir dan mencoba yang sangat dinikmati oleh peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, DI memfasilitasi guru dengan Open Question dan Paralel Tasking sebagai strategi utama dalam mengenali karakter dan kebutuhan peserta didik pada tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Dengan demikian, DI sangat berkaitan erat dengan pola pikir peserta didik. Dalam pembelajaran sudut antar dua vektor, strategi pembelajaran yang digunakan adalah open question. Dengan open question, peserta didik diharapkan dapat mencoba semua cara sehingga variasi jawaban sangat dimungkinkan.
Keywords
Differentiated Instruction Approach, Open Questions, Paralel Tasking, Vektor
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
naim naim
Institutions
institut teknologi bandung
Abstract
Konsep pusat massa yang ada dalam ilmu fisika bisa diselesaikan dengan menggunakan integral. Secara sederhana pusat massa suatu benda yang memiliki sumbu simetri maka pusat massanya akan terletak di pusat simetrinya. Hal ini terbukti dengan menyelesaikan menggunakan integral. Dengan menggunakan integral pusat massa bola terletak di pusat jari-jarinya begitu juga kubus terletak pada seperdua panjang sisi-sisinya. Boneka pusat massa merupakan suatu benda yang memiliki bentuk yang sembarang namun bila di teliti makan boneka ini terdiri dari beberapa bentuk yang teratur yang tersusun secara teratur. Untuk mengatur boneka pusat massa ini agar bisa tetap berdiri dengan sendirinya walaupun di baringkan makan diatur agar pusat massa boneka ini terletak di bagian bawah. Kalkulus merupakan alat perhitungan yang digunakan dalam memecahkan masalah-masalah fisika. Dalam memecahkan masalah fisika ini selain mengerti rumus-rumus yang digunakan juga harus mengerti penerapan konsep fisika dalam rumus dan proses operasinya. Pemecahan masalah dalam fisika akan lebih mudah bila dibuatkan model atau praktikum sederhana.
Keywords
Kalkulus, Integral, Fisika, Pusat massa
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Mochammad Irfan Noviana
Institutions
SEKOLAH PASCASARJANA - UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Abstract
Dunia telah mengalami banyak perubahan pada berbagai aspek. Siswa di abad ke-21 harus memiliki seperangkat keterampilan, salah satunya keterampilan belajar abad ke-21 4C�s (Critical Thinking, Creativity, Communication, dan Collaboration), yang berbeda bila dibandingkan dengan siswa pada abad sebelumnya. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA-Fisika masih dilaksanakan secara direct instruction dan kurang kontekstual. Hasil studi pendahuluan dengan tes tertulis uraian yang mengukur kemampuan Critical Thinking dan Creativity pada siswa pun masih rendah. Model pembelajaran Levels Of Inquiry dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan keterampilan abad ke-21 4C�s pada siswa yang masih kurang dalam pengalaman kerja ilmiah di laboratorium. Penelitian quasi experiment dengan menggunakan One group Pretest-Postest Design dilakukan di kelas VII pada salah satu SMP Swasta di kota Bandung untuk mengetahui peningkatan keterampilan 4C�s siswa setelah penerapan Levels Of Inquiry pada topik Kalor dan Perpindahan Kalor dengan asesmen berupa soal uraian untuk keterampilan Critical Thinking dan Creativity serta rubrik dan portofolio untuk keterampilan Collaboration dan Communication. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran tersebut mampu meningkatkan keterampilan Critical Thinking, Creativity, Communication, dan Collaboration secara signifikan dengan rata-rata gain ternormalisasi berturut-turut yaitu 0.62, 0.45, 0.65, dan 0.68 yang berarti terjadi peningkatan berkategori sedang pada empat keterampilan tersebut.
Keywords
Keterampilan Abad ke-21, Keterampilan 4C�s, Levels Of Inquiry
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
NURYAKIN -
Institutions
Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pedidikan Indonesia (UPI)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peningkatkan keterampilan proses sains siswa SMP melalui penerapan model discovery learning bermuatan reading insfusion dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain tes awal-tes akhir kelompok kontrol (the pretest-postest control group designs). Subyek penelitian terdiri atas 55 siswa kelas depalan SMP Negeri di Kabupaten Tasikmalaya yang terbagi ke dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen sebanyak 28 siswa dan kelas kontrol sebnayak 27 siswa. Keterampilan proses sains diukur dengan menggunakan tes keterampilan proses sains dalam bentuk soal pilihan ganda. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS16.0 for Windows. Rata-rata N-Gain kedua kelompok dalam kategori sedang untuk kelas eksperimen (0,6) dan kelompok kontrol (0,46). Hasil uji perbedaan rata-rata N-Gain menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikans antara kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning bermuatan reading insfusion lebih dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa SMP dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Keywords
discovery learning, reading infusion, pembelajaran IPA, keterampilan proses sains.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Silvia Frisca Hartini
Institutions
Universitas Pemdidikan Indonesia
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa SMA setelah penerapan model inkuiri abduktif pada konsep usaha dan energi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di sekolah yang sama dengan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasy experiment. Desain penelitian menggunakan one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI salah satu SMA di Bandung yang diambil melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui tes keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep. Data uji coba keterampilan berpikir kritis dianalisis menggunakan product moment, sedangkan data uji coba penguasaan konsep dianalisis menggunakan point biserial. Keterampilan berpikir kritis terdiri dari lima aspek yaitu inferensi, evaluasi, analisis, interpretasi, dan eksplanasi. Penguasaan konsep terdiri dari tiga indikator yaitu mengingat, pemahaman,dan analisis. Dari hasil analisis data, diperoleh nilai gain yang sudah ternormalisasi. Nilai gain yang sudah ternormalisasi untuk keterampilan berpikir kritis secara keseluruhan adalah 0,59, termasuk kedalam kategori sedang. Sedangkan, nilai gain yang sudah ternormalisasi untuk penguasaan konsep secara keseluruhan adalah 0,35, termasuk kedalam kategori sedang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuri abduktif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.
Keywords
Inkuiri Abduktif, Berpikir Kritis, Penguasaan Konsep
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Isti Fuji Lestari
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa SMA melalui model pembelajaran berbasis pengalaman dengan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) pada materi fluida statis. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen dengan desain one shoot pretest posttest group. Teknik pengambilan sampel penelitian ini dengan cara mengambil satu kelas secara acak (random class) pada tingkat kelas XI Ilmu Alam di salah satu SMA Negeri di kabupaten Garut. Data keterampilan berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) keterampilan berpikir kritis yang berupa soal uraian. Hasil penelitian yang diperoleh setelah penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman dengan pendekatan STEM yaitu peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa berdasarkan nilai N-Gain sebesar 0,60 dengan kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman dengan pendekatan STEM dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada materi fluida statis.
Keywords
Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman, Pendekatan STEM, Keterampilan Berpikir Kritis, Fluida Statis
Topic
Pembelajaran
Page 5 (data 121 to 150 of 325) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats