Event starts on 2016.07.21 for 2 days in Bandung
http://portal.fi.itb.ac.id/snips2016 | https://ifory.id/conf-abstract/4chQ7E9Cp
Page 10 (data 271 to 300 of 325) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Yustiandi yustiandi
Institutions
SMAN CAhaya Madani Banten Boarding School,
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Interpretasi grafik merupakan salah satu bagian yang penting dalam mempelajari sains. Interpretasi grafik merupakan bagian dari representasi yang menunjukkan pemahaman konseptual siswa. Penelitian ini difokuskan pada profil kemampuan interpretasi grafik kinematika siswa SMA kelas X salah satu SMA di Banten. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik survey. Sampel penelitian sejumlah 21 siswa yang telah memperoleh pembelajaran Kinematika gerak lurus. Instrumen tes yang digunakan merujuk pada tes standar Test of Understanding Graphs- Kinematics version 2.6 (Robert J. Beichner ). Hasil penelitian menunjukkan beberapa kesulitan terbanyak siswa diurutkan sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan grafik posisi benda sebagai fungsi waktu untuk benda yang bergerak dengan percepatan tertentu (soal no 9) . Hanya 14 % siswa yang menjawab benar soal. Kedua, Penentuan perubahan posisi benda ketika kecepatan benda setiap saat dideskripsikan dalam grafik ( soal no 4, 19 %). Ketiga, penentuan kecepatan sesaat yang dimiliki benda dari grafik posisi sebagai fungsi waktu ( soal no 3, 29 %).
Keywords
Interpretasi Grafik, Kinematika, SMA
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Nina Agustina
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil kemampuan kognitif yang dimiliki oleh siswa SMA dalam menguasai materi Hukum Newton. Kemampuan kognitif dijaring dengan menggunakan instrumen tes yang sudah dikembangkan pada penelitian sebelumnya. Instrumen tes tersebut merupakan lembar soal bentuk pilihan ganda yang mencakup enam dimensi proses kognitif yang dikombinasikan dengan tiga dimensi pengetahuan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Jumlah subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak 28 siswa SMA cluster tinggi dan 40 siswa SMA cluster rendah. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah dengan memberikan soal kepada siswa yang kemudian jawaban siswa tersebut diolah kedalam bentuk nilai persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMA cluster tinggi maupun siswa SMA cluster rendah memiliki kemampuan yang tinggi hanya pada dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan tingkat rendah. Secara keseluruhan, siswa SMA cluster tinggi memiliki kemampuan yang cukup dalam menguasai materi Hukum Newton jika ditinjau berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Persentase yang diperoleh oleh siswa SMA cluster tinggi tersebut mencapai 66,47%. Sedangkan siswa SMA cluster rendah masih memiliki kemampuan yang sangat kurang dalam menguasai materi tersebut, karena hanya mencapai 45%.
Keywords
kemampuan kognitif, Taksonomi Bloom Revisi, Hukum Newton
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Alfiansah Sandion Prakoso
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
*alfisandion[at]outlook.com
Abstract
Saat ini perubahan terjadi dimana-mana. Ilmu pengetahuan berkembang secara eksponensial, dan teknologi terus menerus mengubah bagaimana cara kita hidup dan bekerja. Inovasi menjadi kebutuhan yang mendesak, sedangkan kreativitas menjadi kunci dari lahirnya inovasi. STEM Education menawarkan kesempatan yang luar biasa untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menghadapi tantangan dan persaingan abad 21 yang semakin kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre experimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Profil keterampilan berpikir kreatif yang dimaksud adalah aspek fluency, flexibility, originality, dan abstractness yang diukur menggunakan instrumen Torrance Test of Creative Thinking (TTCT). Rata-rata profil keterampilan berpikir kreatif untuk aspek fluency adalah 83.9%. Sedangkan untuk aspek flexibility, originality, dan abstractness berturut-turut adalah 73.2%, 75.8%, dan 74.7% yang seluruhnya termasuk dalam kategori tinggi.
Keywords
Keterampilan Berpikir Kreatif; STEM Education; TTCT
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Hira Amalia Purnama
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memaksa kita untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki berbagai keterampilan agar mampu menjawab berbagai tantangan abad 21. Berdasarkan 21st Century Partnership Learning Framework, salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi abad 21 adalah keterampilan memecahkan masalah. Hasil Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2011 dan Programme for International Student Assessment (PISA) 2012 untuk siswa Indonesia grade 8th (sekolah menengah) menunjukkan bahwa keterampilan memecahkan masalah yang dimiliki oleh siswa Indonesia masih tergolong rendah sehingga dibutuhkan suatu perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan memecahkan masalah siswa Sekolah Menengah Pertama dalam penerapan ekstrakulikuler IPA berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Penelitian dilakukan di salah satu SMP di Kota Bandung dengan metode quasi experimental design dan desain penelitian pretest and posttest Group. Keterampilan memecahkan masalah diukur dengan menggunakan beberapa contoh pertanyaan dari OECD�S PISA Assessments. Terdapat tujuh indikator keterampilan memecahkan masalah yang diukur melalui OECD�S PISA Assessments. Berdasarkan hasil pengolahan data pretest yang telah dilakukan, profil awal keterampilan memecahkan masalah siswa SMP yaitu: mengidentifikasi isu-isu ilmiah 33,08%; mengevaluasi bukti ilmiah secara kritis 34,78%; menerapkan pengetahuan ilmiah ke dalam situasi sekarang 56,52%; menjelaskan fenomena-fenomena secara ilmiah 39,20%; mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahaman 30,43%; mengkomunikasikan kesimpulan yang sah berdasarkan bukti/data 22,93%; menggambarkan atau mengevaluasi kesimpulan 13,04%.
Keywords
Ekstrakulikuler IPA berbasis STEM, Keterampilan Memecahkan Masalah
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Unang Purwana
Institutions
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penalaran (reasoning) merupakan salah satu bagian dari berpikir yang aplikasinya dalam proses inkuiri ilmiah dikenal sebagai penalaran ilmiah (scientific reasoning). Kompetensi bernalar ilmiah selayaknya dimiliki oleh mahasiswa calon guru di LPTK agar dapat menjadi pemikir yang kritis dan pemecah masalah yang efektif. Penelitian awal ini merupakan rangkaian penelitian yang secara umum bertujuan mengembangkan model pembelajaran inovatif sebagai wahana melatihkan dan mengembangkan kompetensi bernalar ilmiah mahasiswa pada matakuliah Fisika Sekolah. Penelitian awal ini bertujuan mengukur kondisi awal (base-line) mahasiswa peserta matakuliah tersebut sebanyak 20 orang pada tahun akademik 2015/2016 dengan menggunakan instrumen Lawsons Classroom Test of Scientific Reasoning � LCTSR (Lawson, 2000), yang mencakup aspek kemampuan: konservasi siswa (students� conservation) , berpikir proporsional (proportional thinking), identifikasi dan kontrol variabel (identification and control of variables), berpikir probabilistik (probabilistic thinking), berpikir korelatif (correlative thinking), dan berpikir hipotetik deduktif (hypothetic-deductive thinking ability). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi awal mahasiswa dalam bernalar ilmiah pada aspek proporsional dan probabilitas berada pada kategori cukup, pada aspek konservasi dan kontrol variabel berada pada kategori kurang, sedangkan pada aspek korelasi dan hipotesis deduktif berada pada kategori kurang sekali. Hasil pengukuran tersebut kemudian dikaji relevansinya dengan tahap perkembangan berpikir mahasiswa sehingga menghasilkan rancangan model pembelajaran hypothesis-based inkuiri untuk meningkatkan kompetensi bernalar ilmiah mahasiswa calon guru fisika.
Keywords
penalaran, penalaran ilmiah, dan model pembelajaran hypothesis-based inkuiri
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Muhammad Fahrung
Institutions
Program Studi Pendidikan IPA
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian deskriptif ini dilaksanakan untuk mengetahui profil literasi sains dan sikap siswa terhadap sains pada pembelajaran IPA tema makanan dalam rangka studi pendahuluan untuk merancang pembelajaran IPA tema makanan bagi siswa SMP. Tema makanan mencakup lima materi inti, yaitu ion dan molekul, nutrisi, energi, sistem pencernaan, zat aditif dan bioteknologi. Sebanyak 62 siswa kelas VIII SMPN 52 Bandung dilibatkan untuk menyelesaikan tes literasi sains berbentuk pilihan ganda sebanyak 28 butir yang dilengkapi dengan 34 butir skala sikap setelah mereka memperoleh pembelajaran IPA yang mencakup lima materi inti yang diujikan dalam penelitian ini. Tes literasi sains dikonstruk untuk mengases dua domain utama, yaitu pengetahuan dan kompetensi dalam konteks spesifik pada pembelajaran IPA tema makanan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara umum capaian literasi sains seluruh siswa berada pada kategori rendah dengan perolehan rata-rata 26 dari 100. Capaian rata-rata literasi sains siswa pada domain pengetahuan sains dan tentang sains berturut-turut sebesar 36 dan 18, sedangkan rata-rata capaian siswa pada domain kompetensi mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah dan menggunakan bukti ilmiah berturut-turut sebesar 13, 34, dan 36. Persentase rata-rata skor sikap siswa terhadap sains berturut-turut sebesar 62%, 63% dan 65% dengan kategori pada tiap indikator cukup berminat terhadap sains, sangat tertarik untuk mendukung penyelidikan ilmiah dan sangat tertarik akan tanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan. Temuan penelitian ini berguna untuk menyediakan informasi lebih lanjut dalam rangka menyempurnakan kelemahan pembelajaran sebelumnya.
Keywords
literasi sains, sikap siswa, pembelajaran IPA, tema makanan
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Herni Yuniarti Suhendi
Institutions
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil miskonsepsi mahasiswa pendidikan fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggunakan instrumen three tier test pada materi perpindahan kalor. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment kepada sampel sebanyak 80 mahasiswa. Teknik pengambilan data dilakukan dengan memberikan tes tertulis berupa soal tes pemahaman konsep taksonomi Bloom Revisi dalam bentuk tes pilihan ganda dengan pola three tier test sebanyak 20 butir soal. Tes disusun melalui tiga fase, yaitu (1) defining the content boundaries; (2) identifying students� misconceptions; dan (3) developing instrument.
Keywords
miskonsepsi, three tier test
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
yoana nurul asri
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Sikap merupakan salah satu hal penting dalam dunia pendidikan. Menjadikan siswa memiliki ketertarikan terhadap fisika merupakan model utama untuk pembelajaran selanjutnya. Hal ini dapat dilatihkan dengan pengajaran melalui model ICARE dengan tahapan introduction (pendahuluan), connection (koneksi), application (aplikasi), reflection (refleksi) dan extension (perluasan). Sampel penelitian terdiri dari 40 siswa kelas sepuluh SMA di kota Bandung. Instrumen yang digunakan berasal dari skala sikap The Colorado Learning Attitudes about Science Survey (CLASS). Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan: 1) persiapan termasuk studi literatur, pesiapan instrumen dan skenario pembelajaran; 2) penerapan, termasuk pemberian perlakuan pada sampel penelitian; dan 3) akhir termasuk teknik pengolahan data dan analisis hasil. Indikator dikatagorikan menjadi beberapa hal yaitu hubungan dengan dunia nyata, ketertarikan pribadi, kemauan/usaha, hubungan konseptual, penerapkan pemahaman konseptual, pemecahan masalah umum, pemecahan masalah kepercayaan diri, dan penyelesaian masalah pengalaman. Diantara indikator tersebut, penerapan pemahaman konseptual merupakan sikap yang paling menonjol diantara yang lainnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model ICARE dapat menumbuhkan sikap positif pada pembelajaran fisika.
Keywords
fisika, ICARE, sikap
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Aulia Alfa Fithriyah
Institutions
Program Studi Magister Pengajaran Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Kapal Magnetohydrodinamic (MHD) Propulsion merupakan salah satu aplikasi dari kelistrikan dan kemagnetan. Kapal memanfaatkan medan listrik dan medan magnet untuk mempercepat dan mengarahkan ion dalam air laut sehingga timbul gaya dorong yang dapat menggerakkan kapal. Pada penelitian ini dibuat sebuah prototipe kapal MHD Propulsion sederhana dengan menggunakan sepasang elektroda dari bahan yang berbeda, yaitu tembaga dan seng, sehingga terdapat beda potensial antar elektroda yang menimbulkan medan listrik. Medan magnet berasal dari dua buah magnet permanen berbentuk batang dan berjenis NdFeB dengan grade N38. Satu unit pendorong terdiri dari sepasang elektroda dan dua buah magnet permanen. Uji coba kapal dengan menggunakan sebuah unit pendorong mampu membuat kapal bergerak dengan kelajuan sebesar 0.12 cm/s. Kelajuan yang dihasilkan relatif rendah, namun dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah unit pendorong atau menghubungkan elektroda dengan baterai. Penambahan sebuah unit pendorong dapat menambah kelajuan kapal sebesar 0,10 cm/s sedangkan penambahan sebuah baterai 9 Volt dapat menambah kelajuan kapal sebesar 0,09 cm/s.
Keywords
prototipe kapal, magnetohydrodinamic propulsion, elektroda, magnet permanen
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Devi Alfionita Manalu
Institutions
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Advent Indonesia
Jl. Kolonel Masturi No. 288 Parongpong, Bandung Barat 40559
e-mail: devyalfionita[at]gmail.com
Abstract
Di dalam paper ini kami akan menjelaskan metode purifikasi air yang terkontaminasi pakan ikan dengan menggunakan gelembung udara berukuran mikro-nanometer. Beragam lamanya pemberian gelembung yaitu 2 jam, 4 jam, 6 jam, dan 8 jam digunakan untuk meningkatkan konsentrasi kandungan oksigen dan menurunkan Total Suspended Solid. Diperoleh bahwa 6 jam pemberian gelembung dapat meningkatkan konsentrasi kandungan oksigen dan menurunkan Total Suspended Solid secara optimum. Air terkontaminasi pakan ikan perlu dipurifikasi agar tidak menimbulkan masalah seperti matinya ikan secara massal dan turunnya kualitas air untuk dijadikan air minum karena air terkontaminasi pakan ikan sering digunakan untuk hal-hal tersebut.
Keywords
Purifikasi, Air Terkontaminasi, Pakan Ikan, Gelembung udara berukuran mikro-nanometer.
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Pathya Rupajati
Institutions
Institut Teknologi Indonesia
Abstract
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Kampung Margasari adalah penggunaan cara konvensional dalam memisahkan biji padi dari tangkainya. Cara konvensional atau cara manual ini memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan banyak tenaga manusia, serta menghasilkan kualitas gabah yang rendah. Hasil perancangan mesin perontok padi terbuat dari material logam besi dengan ketebalan 3 cm dan menggunakan tenaga mesin sebesar 5 hp. Kapsitas kerja mesin paddy thresher ini adalah 500 kg/jam dan mempunyai kecepatan putar silinder 600-630 rpm. Tipe mesin perontok padi ini menggunakan konstruksi tipe drum tertutup. Mesin ini dilengkapi dengan dua roda, sehingga mesin tersbut dapat dipindah-pindahkan ke tempat lokasi panen yang berbeda-beda. Hal ini yang menjadi salah satu kelebihan dari mesin perontok padi ini. Proses pembuatan diawali dengan persiapan material, yaitu batangan besi yang dibengkokan sebagai alat perontok padi. Mesin perontok padi yang telah dilakukan proses uji coba di Kampung margasari ini telah menghasilkan kualitas padi yang lebih baik dengan kadar pengotor yang minimum. Keberadaan pengotor pada padi mengalami penurunan yang awalnya sebelum menggunakan paddy thresher 15,72% turun menjadi 2,40%. Selain itu, dengan penggunaan mesin secara efektif menurunkan waktu produksi sebesar 75% dan mengalami pengurangan jumlah pekerja sebesar 50%.
Keywords
paddy thresher, konvensional, kecepatan putar silinder, drum tertutup.
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Topan Setiawan
Institutions
Mahasiswa Program Studi Magister Pengajaran Kimia
*Dosen Kelompok Keahlian Biokimia Program Studi Kimia
Institut Teknologi Bandung
Email Korespondensi: rukman[at]chem.itb.ac.id
Abstract
Mobile learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan perangkat bergerak seperti telepon genggam dan tablet PC, dimana pembelajar dapat mengakses materi, arahan dan aplikasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Aplikasi mobile learning berbasis e-book interaktif ini dibuat dengan tujuan sebagai media pembelajaran struktur dan fungsi biomolekul dengan fokus tahap pengembangan awal pada materi struktur dan fungsi asam amino dan protein. Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi ini meliputi penyusunan materi, desain visualisasi materi, pengkodean, implementasi dan pemeliharaan. Penyusunan dan visualisasi materi didesain lebih menarik dan mudah dipahami oleh pengguna. Tahap pengkodean dilakukan dengan bahasa pemrograman Java dan Android. Konten aplikasi terdiri dari materi, tutorial, kuis dan petunjuk praktikum. Selain itu, aplikasi dilengkapi dengan halaman masuk bersandi, sehingga diperlukan tahap registrasi oleh pengguna untuk mendapatkan kode sandi agar dapat mengakses aplikasi, membaca materi, membaca prinsip dan prosedur dari praktikum yang berkaitan dengan materi, mengerjakan latihan-latihan, dan membaca info mengenai aplikasi. Aplikasi ini dapat digunakan oleh siswa maupun mahasiswa, dengan standar handphone berbasis android. Minimum versi android yang digunakan adalah versi android 2.1. Tampilan aplikasi bersifat user friendly dengan cara kerja yang mudah dan dapat diakses hanya dengan sentuhan jari. Konten materi disajikan dalam bentuk teks, gambar, slide, video animasi dan kuis-kuis sehingga lebih bersifat interaktif dibanding aplikasi e-book pada umumnya.
Keywords
mobile learning, mobile learning interaktif, struktur dan fungsi asam amino dan protein
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Hilman Imadul Umam
Institutions
Kelompok Keahlian Fisika Material dan Elektronik, Program studi Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132 Indonesia
Abstract
Salah satu metode enhance oil recovery (EOR) yang sering digunakan dalam ekstraksi minyak dari sumur minyak adalah proses aquathermolysis. Proses aquathermolysis merupakan suatu reaksi antara minyak berat dengan air pada temperature dan tekanan tinggi. Dalam skala laboratorium, proses aquathermolysis umumnya dilakukan dengan menggunakan autoclave yang dipanaskan pada suhu tinggi sehingga mensimulasi kondisi di lapangan. Pada penelitian ini telah dikembangkan sebuah reaktor termal yang bisa digunakan dalam proses aquathermolysis. Reaktor termal berkelanjutan atau Continuous Thermal Reactor (CTR) didesain sedemikian rupa sehingga mampu menggantikan proses aquathermolysis dengan menggunakan autoclave yang tidak bisa dimonitor secara real time. Parameter volume glassbead, laju aliran uap air yang masuk ke dalam reaktor, temperature reaktor, serta jenis katalis yang digunakan dalam proses reaksi divariasikan untuk melihat kondisi optimal dari penggunaan reaktor. Hasil penelitian menunjukan dengan penggunaan reaktor termal berkelanjutan proses aquathermolysis bisa berlangsung relatif lebih singkat dengan penurunan viskositas yang hampir sama ketika menggunakan autoclave. Oleh karena itu penggunaan reaktor termal berkelanjutan memiliki efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan autoclave pada proses aquathermolysis.
Keywords
Reaktor termal berkelanjutan, aquathermolysis, viskositas, minyak berat
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Muhammad Arief Mustajab
Institutions
a) Program Studi Magister Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*mustajab.arief[at]gmail.com
Abstract
Telah dibuat sistem pengukur tekanan bawah air dengan mengukur perubahan tekanan udara. Alat ukur tekanan bawah air dirancang menggunakan prinsip manometer tertutup, dengan menggunakan sensor tekanan udara BMP180. Tekanan yang diukur oleh sensor diolah menggunakan mikrokontroler Arduino UNO dan hasilnya ditampilkan pada antar muka LabVIEW di komputer. Alat ukur tekanan bawah air mampu mengukur tekanan bawah air hingga 110 kPa atau pada kedalaman 10 m air. Hasil uji pengukuran menunjukkan bahwa alat ukur mampu memberikan hasil pengukuran dengan kesalahan mencapai 0,293 %. Alat ukur tekanan bawah air juga mampu mengukur dinamika perubahan tekanan air dengan resolusi pengukuran mencapai 10 Pa.
Keywords
alat ukur; sensor BMP180; tekanan bawah air
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Adhita Reztin Widayaksa
Institutions
Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
*adhitareztinwidayaksa[at]gmail.com
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Set Praktikum Teori Kinetik Gas (SETIKUM TITIK GAS) sebagai media praktikum pembelajaran fisika SMA kelas XI. Penelitian dilakukan di SMA N 90 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang mengacu pada proses penelitian pengembangan Dick dan Carey. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu (1) mengkaji tuntutan standar kurikulum 2013, (2) perancangan media dan pembuatan, uji keterbacaan atau uji skala kecil, pengembangan, dan uji tenaga ahli, (3) tahap implementasi, diuji cobakan terhadap guru Fisika dan siswa SMA kelas XI. Instrumen penilaian menggunakan skala Likert. SETIKUM TITIK GAS dilengkapi sensor LM35 untuk membaca suhu gas di dalam tabung kaca dan sensor MPX100 untuk membaca tekanan gas, serta Lembar Kerja Siswa (LKS). SETIKUM TITIK GAS dapat memperlihatkan fenomena pada teori kinetik gas seperti hukum Boyle, hukum Charles-Gay Lussac, hukum Gay Lussac, dan Boyle-Gay Lussac. Hasil uji SETIKUM TITIK GAS terhadap tenaga ahli dan siswa memperoleh tingkat penilaian yang sangat baik yaitu berada pada rentang interpretasi skor 81-100%. Berdasarkan data tersebut, menunjukkan SETIKUM TITIK GAS yang dibuat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada materi kinetik gas.
Keywords
SETIKUM TITIK GAS, Penelitian Pengembangan Dick dan Carey, Teori Kinetik Gas, Media Pembelajaran Fisika, SMA Kelas XI
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Yulida Amri
Institutions
a) Mahasiswa Magister Pengajaran Kimia, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*amri.rumia[at]gmail.com
b) Staf Pengajar FMIPA Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB)
Abstract
Kimia sebagai salah satu bidang sains mengandung banyak konsep yang bersifat abstrak. Oleh karena itu praktikum memainkan peranan penting dalam menjelaskan konsep-konsep kimia kepada peserta didik. Selain itu, keahlian mahasiswa (peserta didik) juga dapat dikembangkan melalui percobaan di laboratorium. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam penyusunan modul praktikum adalah penggunaan bahan-bahan kimia. Para pendidik dituntut mampu menerapkan konsep green chemistry melalui penggunaan bahan-bahan kimia yang mudah diperoleh, murah, tidak volatil, aman dan tidak berbahaya sehingga dapat mengurangi resiko bahaya dalam percobaan. Konsep green chemistry ini dapat diterapkan pada praktikum reaksi kondensasi aldol. Pada penelitian ini polietilen glikol (PEG-400) digunakan sebagai pelarut pada reaksi kondensasi aldol antara benzaldehid dengan asetofenon pada suhu kamar. Reaksi benzaldehid dan asetofenon mengasilkan benzalasetofenon (chalkon) diperoleh dengan rendemen 74,0%. Rekristalisasi produk dengan etanol-air diperoleh kembali sebesar 47,0% dengan titik leleh 55-57 oC. Hasil karakterisasi spektroskopi 1H-NMR memperlihatkan adanya sinyal proton pada geseran kimia 7-8 ppm yang menunjukkan adanya proton yang terikat pada gugus aromatik. Selain itu terdapat sinyal proton pada geseran kimia 7,8 ppm (J=15,7 Hz) dan 7,5 ppm (J=16,25 Hz) menunjukkan adanya dua proton yang terikat pada alkena trans. Pengukuran spektrum MS menghasilkan sinyal [M+H]+ pada m/z 209,0958 sehingga diperoleh m/z dari senyawa chalkon adalah 208,0880. Modul sintesis benzalasetofenon (chalkon) disusun dan diujicobakan kepada mahasiswa S-1 Kimia Institut Teknologi Bandung. Respon positif mahasiswa terhadap modul dan praktikum dengan pendekatan green chemistry adalah sebesar 83,66%.
Keywords
Green Chemistry, kondensasi aldol, modul praktikum, chalkon, PEG-400.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
ANNA SUTRIANAH
Institutions
Anna Sutrianah, Elvira Hermawati dan Lia Dewi Juliawaty
Abstract
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan-bahan alam hayati dan jenisnya sangat bervariasi terutama tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang ada di hutan Indonesia yaitu Cryptocarya. Genus ini dikenal dengan nama daerah �medang-medangan� dan merupakan salah satu genus dengan tingkat evolusi tinggi pada famili Lauraceae. Cryptocarya tersebar di daerah tropis dan subtropis yaitu di dataran Aftika bagian Selatan, Asia, Australia, Melanesia dan Brazil. Cryptocarya selain memiliki nilai ekonomis karena batangnya dapat digunakan untuk bahan bangunan dan bahan pembuat kertas. Selain itu tumbuhan ini juga digunakan sebagai obat tradisional di antaranya sebagai obat sakit kepala dan demam. Sekitar 26 spesies Cryptocarya yang tumbuh di Indonesia telah dikaji kandungan metabolit sekundernya. Adapun metabolit sekunder utama pada Cryptocarya adalah alkaloid, α-piron dan flavonoid, selain metabolit sekunder lain yaitu stilben, lignan, terpenoid, steroid dan asam karboksilat. Metabolit sekunder tersebut memiliki bioaktivitas yang beragam seperti antikanker, antimalaria, antiinflamasi dan antimikroba. Salah satu spesies Cryptocarya yang ada di Indonesia adalah C. densiflora, yang kulit batangnya digunakan oleh masyarakat sebagai obat terhadap serangan hewan beracun, menghilangkan sakit kejang, TBC, disentri dan penyakit kelamin. Pada penelitian dilakukan isolasi metabolit kulit batang C. densiflora yang diperoleh dari Taman Hutan Raya Dago Pakar Bandung. Isolasi metabolit sekunder dilakukan melalui serangkaian metode pemisahan meliputi maserasi menggunakan aseton, fraksinasi serta pemurnian dengan menggunakan teknik kromatografi cair vakum (KCV) dan kromatografi radial (KR). Dua senyawa aromatik sederhana yaitu benzilbenzoat dan 4-alil-2,6-dimetoksifenol telah berhasil dipisahkan dari ekstrak aseton kulit batang C. densiflora. Struktur senyawa hasil isolasi ditentukan berdasarkan data spektroskopi meliputi 1D NMR (1H, 13C) serta 2D NMR (HSQC, HMBC, 1H-1H COSY). Dua senyawa tersebut untuk pertama kalinya dilaporkan dari kulit batang C. densiflora.
Keywords
Cryptocarya densiflora, benzilbenzoat, 4-alil-2,6-dimetoksifenol
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Wai Lup Chong
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
A simple mechanical tool is a non-electrical powered device that can be easily replicated using materials found in daily life. The lungs tidal volume is the lungs volume representing the normal volume of air displaced between normal inhalation and exhalation when extra effort is not applied. This simple mechanical spirometer is essential for the general public to detect lungs related diseases without having to go to the hospitals.
Keywords
simple, mechanical, tool, lungs, tidal volume, spirometer
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Muliady Faisal
Institutions
1Magister Sains Komputasi, FMIPA ITB
2Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
a) muliadyfaisalalmandary[at]gmail.com
b)acep[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Plasma pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuan bernama Langmuir pada tahun 1919. Plasma adalah kondisi khusus dari gas yang terionisasi dimana gas tersebut melepaskan elektronnya, sehingga elektron tersebut tidak lagi mengelilingi inti atom. Teknologi plasma adalah penerapan dari ilmu fisika, khususnya fisika atom dan molekul. Salah satu yang menarik dikaji dari plasma adalah bagaimana bentuk aliran difusinya. Fenomena aliran plasma merupakan hal yang menarik untuk diamati baik secara eksperimen maupun simulasi. Dalam penelitian ini akan diperlihatkan bentuk difusi aliran plasma yang terjadi akibat variasi kecepatan injeksi plasma pada sebuah potensial penghalang dalam posisi melayang pada kasus distribusi kerapatan muatan dan daerah potensial listrik yang diturunkan dari persamaan Poisson. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Particle-In-Cell (PIC). Dalam metode PIC, elektron dan proton merupakan sumber dari plasma. Secara numerik step waktu yang digunakan dalam penelitian yaitu setiap 1 detik dengan periode plasma selama 200 s dan grid yang digunakan yaitu 20 � 20. Adapun potensial penghalangnya berbentuk persegi. Dari variasi kecepatan injeksi berpengaruh terhadap kerapatan muatan sehingga jika kecepatan injeksinya diperbesar maka akan terdapat daerah kosong yang tidak terisi dibelakang potensial penghalang. Sedangkan untuk daerah potensial listrik jika kecepatan injeksi plasmanya diperbesar maka daerah dibelakang potensial penghalang akan terdapat daerah yang berpotensial yang lebih kecil.
Keywords
Plasma, PIC, Potensial penghalang
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Srie Soedewi
Institutions
Institute of Technology Bandung
Abstract
Keberlimpahan sumber daya alam, khususnya komoditas pertambangan di Indonesia, membuat sektor pertambangan menjadi pilihan investasi saham yang menarik perhatian para pemodal. Dinamika stokastik dalam pergerakan harga saham, menarik perhatian fisikawan untuk melakukan simulasi maupun analisis terhadap data saham. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi Geometric Brownian Motion (GBM) untuk memprediksi pergerakan harga saham dari delapan perusahaan sector pertambangan yang terdaftar dalam BEI, yaitu PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Antam (Persero) Tbk (ANTM), PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Golden Eagle Energy (d.h Setiamandiri Mitratama Tbk) Tbk (SMMT) dan PT Timah Tbk (TINS). Kemudian dilakukan analisis terhadap delapan saham tersebut dengan menggunakan metode ARCH-GARCH. Metode ARCH-GARCH digunakan untuk mengestimasi keberadaan residual yang tidak konstan (heteroskedastisitas) dalam sebuah data. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa pergerakan harga saham di masa mendatang dengan simulasi GBM fluktuatif. Saham ANTM dan TINS tidak bersifat heteroskedastisitas. Model volatilitas yang diperoleh ADRO, INCO, MEDC, PTRO dan SMMT adalah model GARCH (1,1) dan ARTI memiliki model ARCH (2). Saham ARTI dan SMMT memiliki potensi dan resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan keempat saham lainnya.
Keywords
Kata Kunci : ARCH, GARCH, Heteroskedastisitas, Geometric Brownian Motion, Saham, Volatilitas
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Devi Handaya
Institutions
School of ELectrical Engineering, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*compyuno[at]gmail.com
Abstract
Penelitian berbasis laboratorium ini membangun sebuah sistem simulasi aplikasi mesin cuci yang dapat digunakan pada industri. Parameter simulasi untuk mengendalikan motor DC didasarkan pada tingkat kekotoran pakaian dan massa pakaian. Metoda kendali kecepatan pada motor DC yang dipilih dalam penelitian ini adalah Fuzzy Inference System. Eksperimen dilakukan dalam tiga tahapan yaitu dengan pengujian menggunakan matlab script, matlab tool box dan menggunakan labview 2014. Implementasi metoda kendali pada motor DC memanfaatkan protokol VISA LabView untuk menghubungkan sistem akuisisi data dan komputer. Sistem akuisisi data yang digunakan bebasis mikrokontroller AT91SAM3X8E dengan platform Arduino Due yang dilengkapi dengan sistem data logger. Hasil simulasi pada ke tiga tahapan dibandingkan untuk melihat performansi yang efektif digunakan untuk metoda kendali motor DC menggunakan Fuzzy Inference Systems.
Keywords
simulasi mesin cuci; fuzzy; LabView; interface; arduino due
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Mustapa
Institutions
(a) Magister Kimia, FMIPA ITB
(b) KK Kimia Analitik, FMIPA ITB
(c) KK Kimia Analitik, FMIPA ITB
Abstract
Metilen biru merupakan zat warna kationik (zat warna basa) dengan afinitas yang tinggi pada permukaan suatu bahan. Pada umumnya metilen biru digunakan dalam pewarnaan wool, produksi cat, tekstil, kertas, dan dalam bidang mikrobiologi. Keberadaan zat warna tersebut dalam air meskipun pada konsentrasi rendah dapat berpengaruh terhadap tampilan dan kualitas air. Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk menghilangkan zat warna tersebut dari air. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah adsorpsi. Penggunaan adsorben seperti karbon aktif, zeolit dan biomassa telah banyak digunakan namun adsorben-adsorben tersebut memiliki keterbatasan dalam proses regenerasi dan penggunaan kembali. Salah satu material yang menarik untuk dikaji adalah molecularly imprinted polymer (MIP). MIP merupakan suatu jenis material polimer sintetik yang memiliki kemampuan pengenalan spesifik terhadap molekul target, memiliki selektivitas yang lebih tinggi, dan dapat digunakan kembali. Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis MIP dengan asam metakrilat (MAA) sebagai monomer, divinil benzena (DVB) sebagai pengikat silang, 2,2-azo bis-isobutironitril (AIBN) sebagai inisiator, dan metilen biru sebagai template/cetakan. Karakterisasi polimer dilakukan dengan menggunakan FTIR dan SEM untuk melihat gugus-gugus fungsi dan bentuk morfologi permukaan MIP. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan adanya pergeseran vibrasi C=O yang berasal dari asam metakrilat, hal ini menunjukkan adanya interaksi antara polimer dengan metilen biru. Karakterisasi morfologi permukaan MIP menunjukkan adanya perbedaan yaitu pada permukaan MIP sebelum leaching terlihat adanya butiran-butiran sedangkan pada MIP setelah leaching tidak terlihat lagi. Karakterisasi sifat retensi dari MIP dan NIP yang disintesis dilakukan dengan mengevaluasi pH larutan, waktu kontak, dan konsentrasi awal larutan. Hasil pengujian adsorben terhadap adsorpsi metilen biru menunjukkan kapasitas adsorpsi NIP sebesar 27,76 mg/g dan kapasitas adsorpsi MIP sebesar 37,89 mg/g pada pH 10 dengan waktu kontak selama 60 menit.
Keywords
metilen biru, molecularly imprinted polymer, kapasitas adsorpsi
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
firli roza nur rakhman
Institutions
Jurusan kimia UIN sunan kalijaga yogyakarta
Abstract
Telah dilakukan sintesis zeolit dari abu dasar batu bara dan modifikasi zeolit sintesis dari ligan ditizon sebagai adsorben logam Fe. Tujuan dari penelitian ini mengetahui karakterisasi zeolit sintesis dan zeolit termodifikasi ditizon, mengetahui kemampuan adsorpsi terhadap logam Fe, mengetahui parameter kinetika, isoterm, dan termodinamika. Zeolit sintesis dilakukan dengan metode hidrotermal, dilakukan pada suhu 1000C selama 12jam. Modifikasi ditizon dilakukan dengan menambahkan 2,56 gram ditizon dan dilarutkan etanol 96% dengan pemanasan 500C. Zeolit sintesis dan zeolit termodifikasi ditizon di karakterisasi menggunakan XRF, FTIR, XRD, dan GSA. Hasil karakterisasi XRF menunjukkan kandungan zeolit sinteis adalah SiO2 dan Al2O3 , sedangkan FTIR menunjukkan adanya vibrasi Si-O/Al-O dan pada XRD zeolit sintesis dan zeolit termodifikasi ditizon merupakan kristal berbentuk faujasit. Hasil dari GSA menunjukan bentuk pori-pori dari zolit sintesis dan zeolit termodifikasi ditizon berbentuk mesopori. Kemampuan adsorpsi zeolit sintesis untuk variasi waktu dan suhu lebih baik dari pada zeolit termodifikasi ditizon. Sedangkan zeolit termodifikasi ditizon mempunyai kemampuan adsorpsi yang baik pada variasi konsentrasi. Sedangkan untuk persamaan kinetika adsorbsi mengikutu orde dua dengan nilai linearitas (R2) 1. Isoterm adsorpsi zeolit sintesis dan zeolit termodifikasi ditizon mengikuti persamaan freundlich dengan nilai Z=0,977 ZD=0,898. Parameter termodinamika meliputi nilai ∆H0 yang negatif Nilai ∆G0 negatif yang berarti reaksi berlangsung secara spontan dan ∆S0 nilai negatif maka reaksi zeolit sintesis dan zeolit termodifikaisi ditizon berlangsung secara spontan.
Keywords
zeolit, abu dasar, adsorpsi, ditizon.
Topic
Material
Corresponding Author
Ahzab Sandi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Hidroponik merupakan salah satu metode bercocok tanam yang cukup populer belakang ini sebagai alternatif bercocok tanam dibandingkan metode konvensional. Dengan mengatur kandungan nutrisi pada sistem hidroponik, petani dapat melakukan suatu rekayasa tanaman untuk meningkatkan hasil pertaniannya dimana parameter suhu, derajat keasaman (pH) dan konduktivitas listrik (EC) menjadi tiga faktor penting dalam hal ini. Sayangnya untuk skala perkebunan yang besar, pemantauan ketiga parameter ini cukup memakan waktu dan membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan suatu rancangan sistem sensor untuk melakukan pemantauan ketiga parameter ini dimana hasil pantauan dapat diakses secara cepat kapanpun dan dimanapun. Dengan mengadopsi sistem Internet of Things (IoT), data hasil pengukuran dapat diakses oleh petani pada suatu website ataupun dikirim langsung ke telepon seluler sehingga didapatkan data real time yang dapat dipantau dari jarak jauh. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sistem sensor yang telah dibuat cukup akurat untuk melakukan pemantauan pada parameter suhu, derajat keasaman (pH), ataupun konduktivitas listrik (EC) pada larutan pupuk hidroponik, sedangkan untuk kondisi lingkungan yang ekstrim, masih dibutukan suatu improvisasi pada sistem ini.
Keywords
Derajat Keasaman (pH), Hidroponik, Internet of Things (IoT), Konduktivitas Listrik (EC), Sistem Sensor, Suhu.
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Lia Yuliantini
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Metode yang telah berkembang selama ini untuk penggukuran sedimen layang yaitu metode gravimetrik. Metode ini cukup akurat dalam pengukuran sedimen layang. Akan tetapi metode gravimetrik belum efisien dalam permasalahan waktu. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menghasilkan instrumen yang dapat mengukur konsentrasi sedimen layang pada air yang mengalir secara real time. Konsentrasi sedimen layang diukur berdasarkan hukum Beer-Lambert. Ketika sampel ditembak dengan sinar inframerah, maka sampel akan menyerap sebagian energi dari sinar inframerah tersebut dan sebagian lagi akan ditransmitansikan yang akan dideteksi oleh fotodioda. Sebelum kalibrasi, sampel dikeringkan terlebih dahulu kemudian disaring menggunakan ayakan berdiameter kurang dari 2 mm. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tegangan keluaran dari fotodioda terhadap konsentrasi sedimen layang membentuk grafik eksponensial dengan nilai R2=0.96743. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai konsentrasi dan debit sedimen layang cenderung meningkat terhadap penambahan massa tanah. Selain itu, juga diperoleh bahwa nilai transmitansi menurun dengan penambahan massa tanah, sedangkan nilai absorbansinya meningkat. Nilai konsentrasi dan debit sedimen layang serta absorbansi paling tinggi yaitu 0.0119 gr/ml, 1.168x10-6 gr/s, dan 2,977% dengan nilai massa tanah 300 gr sedangkan nilai transmitansi paling tinggi yaitu 95.888% dengan massa tanah 150 gr. Pada penelitian ini ,display grafik dan konsentrasi sedimen layang pada PC menggunakan LabVIEW versi 14.1 dan interface sensor dengan PC menggunakan mikrokontroler ATmega328.
Keywords
Sedimen layang, inframerah, fotodioda
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Fify Mapalita
Institutions
a) Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr. Setiabhudi 229, Bandung 40154
b) Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr. Setiabhudi 229, Bandung 40154
Abstract
Pompa peristaltik merupakan pompa yang memanfaatkan selang fleksibel sebagai tempat mengalirnya fluida akibat adanya tekanan sejumlah roller yang dikopel dengan motor. Aliran fluida pada selang fleksibel dipengaruhi oleh kecepatan putar motor (ω) dalam Rotation per Minute (RPM). Di pasaran sudah banyak tersedia pompa peristaltik dengan berbagai pilihan, namun jarang yang dilengkapi dengan sistem pengukuran RPM. Pada penelitian ini dibuat sistem RPM counter pompa peristaltik menggunakan rotary encoder berbasis Arduino UNO. Pompa peristaltik yang digunakan telah dibuat pada penelitian sebelumnya, memiliki tiga buah roller dan selang fleksibel dengan jari-jari lingkaran dalam (rd) 0,21 cm. Ada dua bagian utama pada rotary encoder yaitu encoder disc dengan indeks 36 dan chip sensor optocoupler. Sinyal output rotary encoder diproses sedemikian rupa pada Arduino UNO menjadi nilai kecepatan putar motor (ω) dalam RPM dan kecepatan linier motor (ʋ) dalam cm/min. Kemudian hasil perhitungan ini ditampilkan pada display berupa LCD. Rentang tegangan operasional pompa peristaltik yang dapat digunakan antara 1,5-9,0 VDC. Pada rentang tegangan ini pompa peristaltik menghasilkan rentang kecepatan putar antara 3,76-33,83 RPM. Sistem RPM counter pompa peristaltik yang dibuat mampu mengukur RPM dengan baik, dengan persentase akurasi rata-rata 99,51% dan persentase error rata-rata 0,49% terhadap nilai RPM hasil perhitungan manual.
Keywords
pompa peristaltik; RPM counter; rotary encoder; Arduino UNO
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Yudiansyah Akbar
Institutions
a) Biophysics and Medical Physics Laboratory
Department of Physics, Institut Teknologi Bandung
*yudiansyahakbar1[at]gmail.com
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi perbedaan aktivitas kelistrikan sinyal Electroencephalogram (EEG) pada penderita skizofrenia dan kelompok kontrol menggunakan teknik analisis spektral entropi. Sampel pada penelitian ini sebanyak 8 orang, terdiri dari 4 orang penderita skizofrenia dan 4 orang subjek normal sebagai kelompok kontrol. Subjek direkam menggunakan EEG Wireles 12 elektroda yaitu AF3, F7, FC5, T7, P7, O1, O2, P8, T8, FC6, F8, AF4 dan 2 elektroda referensi pada kondisi resting state (menutup mata). Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Data hasil perekaman diolah dan dinalisis dengan teknik centering, filtering, estimasi spektral dengan menggunakan Periodogram Welch, Window diaplikasikan pada analisis spektral ini yaitu window Hamming, kemudian dilakukan analisis spektral entropi. Hasil analisis spektral entropi menunjukan penurunan nilai rata-rata spektral entropi penderita skizofrenia pada lobus AF3 sebesar 0.0452, F7 sebesar 0.0042, T7 sebesar 0.0016, T8 sebesar 0.0313, FC6 sebesar 0.0209, F8 sebesar 0.0441, dan AF4 sebesar 0.0201.
Keywords
spektral entropi, resting state, EEG, skizofrenia
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Mona Berlian Sari
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Rancang bangun spektrometer menggunakan sumber cahaya dari cahaya tampak telah dibuat. Spektrometer ini menggunakan LED RGB sebagai sumber cahayanya. Selama ini pengukuran menggunakan spektrometer Visible relatif mahal. Pada penelitian ini dirancang spektrometer Visible yang secara keseluruhan memiliki harga yang terjangkau. Sistem ini menggunakan dua buah sumber cahaya dan juga dua buah sampel holder. Sampel pertama merupakan larutan yang diukur dan sampel kedua adalah larutan standar. Pada penelitian ini digunakan satu buah sensor photodioda yang pergerakannya dikontrol menggunakan motor stepper. Keluaran sensor diolah di mikrokontroller Atmega8 dan dikirim ke PC. Interface tampilan PC menggunakan GUI Visual Basic. Data hasil pengukuran disimpan di PC dalam format *.xls. Pada penelitian ini diukur nilai absorbansi dan konsentrasi larutan glukosa. Untuk mengetahui kadar glukosa dalam larutan tertentu digunakan larutan benedict. Dari hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh hasil yang memuaskan dimana nilai absorbansi larutan glukosa menggunakan sumber led merah adalah 0.000595, menggunakan sumber led hijau 0.00079, dan dengan menggunakan sumber led biru diperoleh 0.000411. Nilai ini yang digunakan untuk menghitung konsentrasi glukosa dalam larutan. Konsentrasi diukur dalam satuan ppm. Penelitian ini dapat dijadikan alternatif dalam pengukuran yang membutuhkan spektrometer, dapat digunakan untuk pengukuran menggunakan larutan lainnya yang peka terhadap cahaya tampak, dan dapat dikembangkan untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah.
Keywords
Spektrometer, Konsentrasi Glukosa, Benedict, Visible Light, Visual Basic
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Rahmat Hidayat
Institutions
*Program Studi Doktor Fisika, Institut Teknologi Bandung
E-mail : pina.pitriana[at]gmail.com
Abstract
Teori fungsional kerapatan (Density Functional Theory) telah banyak digunakan untuk menyelesaikan persoalan banyak partikel (many-body problems) dengan tingkat akurasi yang tinggi. Dalam makalah ini, disajikan penggunaan perumusan Khon-Sham yang merupakan awal dari teori fungsional kerapatan untuk menyelesaikan energi dasar satu partikel dalam satu dimensi. Hasil dari perumusan yang dibangun dapat digunakan untuk sistem yang belum diketahui kerapatan awalnya, atau bisa juga digunakan untuk sistem yang sudah diketahui kerapatan awalnya seperti yang sudah dibuktikan dengan persamaan Schrodinger untuk satu partikel dalam satu dimensi. Hal ini diharapkan menjadi model pembelajaran untuk memahami teori fungsional kerapatan dengan lebih menyeluruh.
Keywords
-
Topic
Teoretik
Corresponding Author
Haerul Jusmar Ibrahim
Institutions
a) Program Studi Magister Sains Komputasi, FMIPA ITB
*haerul.jusmar[at]gmail.com
b) Fisika Nuklir dan Biofisika, FMIPA ITB
Abstract
Penelitian mengenai gerak suatu benda dalam suatu sistem fisis dengan simulasi numerik telah banyak dikaji. Pada penelitian ini, dilakukan studi komputasi pada gerak bouncing ball. Fenomena bouncing ball merupakan sebuah kasus klasik yang dapat diselesaikan secara numerik dengan menyelesaikan persamaan diferensial dari persamaan gerak dengan integrasi secara numerik. Gaya-gaya yang mempengaruhi gerak bola pada sistem yang diamati yaitu gaya gravitasi, gaya drag, dan interaksi bola dengan permukaan pantul. Simulasi dilakukan untuk mempelajari gerak bola yang dijatuhkan terhadap pengaruh perbedaan ketinggian awal bola, massa bola, dan jari-jari bola dengan asumsi sistem dapat dipandang sebagai sistem satu dimensi dengan gerak bola hanya pada arah y saja. Simulasi telah divalidasi dengan hasil eksperimen sederhana. Parameter-parameter dari hasil eksperimen tersebut digunakan dalam simulasi. Dari hasil simulasi, diperoleh bahwa waktu berhenti bola semakin cepat jika massa bola lebih ringan, jari-jari bola lebih kecil, atau ketika bola dijatuhkan pada ketinggian awal yang lebih rendah. Pada pengujian lain, dilakukan variasi pada permukaan pantul dengan memberikan permukaan yang bergetar dengan frekuensi tertentu. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh hasil yang menunjukkan kestabilan sistem dapat teramati pada daerah frekuensi 1.00 Hz sampai 3.75 Hz.
Keywords
bouncing ball, simulasi gerak, vibrasi.
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Page 10 (data 271 to 300 of 325) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats