SNIPS 2015 Conference

Dinamika Longsoran dan Penentuan Kondisi Kristisnya Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas di Desa Negeri Lima Ambon
Matheus Souisa, Lilik Hendrajaya, Gunawan Handayani

Jurusan Fisika FMIPA ITB


Abstract

Pulau Ambon merupakan pulau busur vulkanis dan termasuk berada dalam wilayah kepulauan pulau-pulau kecil yang berhubungan dengan zona penunjaman sehingga mempunyai tingkat kerentanan tinggi terhadap berbagai bencana alam, seperti erosi dan tanah longsor pada kondisi kelerengan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika longsoran bawah permukaan di daerah longsor dan menentukan posisi bidang gelincirnya. Lokasi penelitian di pegunungan Ulak Hatu Negeri Lima Ambon. Penelitian menggunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger dan metode geomekanik. Hasil interprestasi geolistrik dikorelasikan dengan data bor sehingga diperoleh bidang longsor terletak pada kedalaman sekitar 5 m � 20 m dan litologi didominasi oleh nilai resistivitas rendah dengan struktur lapisan berupa lapisan lempung yang bercampur dengan batuan lapuk dan lapisan lempung dengan jenuh air. Kedua lapisan tersebut saling kontak dan membentuk kemiringan terhadap permukaan tanah sehingga menyebabkan adanya potensi kritis gelincir diatasnya dan memungkinkan terjadinya longsor susulan. Lokasi kritis longsor searah dengan kemiringan bidang longsoran yaitu menuju tebing dan geometri longsoran tipe runtuhan batuan dan aliran debris. Pendugaan longsor terjadi selain kondisi geologi setempat, namun sangat dipengaruhi oleh curah hujan > 200 mm ditambah dengan kemiringan lereng 49.970. Longsoran ini bergerak dengan kecepatan bisa mencapai 134.53 km/jam dengan koefisien gesek 0.88 dan membawa energi gerak yang besar.

Keywords: Longsoran, kondisi kritis, konfigurasi Wenner-Schulmberger

Topic: Kebumian (EPS)

Link: https://ifory.id/abstract-plain/4uNGPKTZctb3

Web Format | Corresponding Author (Matheus Souisa)