ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DAN KEARIFAN LOKAL (Studi Kasus : Desain Pusat Riset dan Teknologi Energi Terbarukan di Bali)
Noviani Rahmadiah(a), Popi Puspitasari(b), Khatijah Lahji(b)
(a)Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta
(b)Dosen Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta
Abstract
Untuk menanggapi isu terkini, yang mempertimbangkan bahwa pelestarian kearifan lokal dan keperluan akan solusi dampak global warming menjadi penting dalam perancangan bangunan, maka dibutuhkan pendekatan tertentu yang sesuai. Sehubungan dengan hal tersebut, penggabungan pendekatan arsitektur Bioklimatik dan arsitektur tradisional Bali pada tulisan ini mungkin dapat menjadi alternatif solusi. Integrasi kedua pendekatan tersebut dipertimbangkan sesuai dalam kasus perancangan proyek Pusat Riset dan Teknologi Energi Terbarukan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah merumuskan konsep pola bangunan dan ruang berdasarkan prinsip – prinsip dari kedua pendekatan tersebut. Metode yang digunakan untuk merumuskan integrasi konsep tersebut adalah melalui survei lapangan dan studi pustaka. Rumusan konsep sebagai hasil studi mengadopsi unsur arsitektur bioklimatik dalam aspek kenyaman termal (pencahayaan alami, penghawaan dan material bangunan) yang digabungkan dengan aspek kearifan lokal dalam hal tata letak bangunan, zonasi dan material
Keywords: Pusat Riset, Bioklimatik, Arsitektur Bali.
Topic: Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun