EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SAWO MANILA (Manilkara zapota (L.) P. Royen) SEBAGAI ANTIHIPERURISEMIA PADA TIKUS JANTAN GALUR Sprague Dawley
Ema Dewanti, Ani Pahriyani, Fitri Arista
Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta
Abstract
Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah. Daun sawo manila (Manilkara zapota (L.) P. Royen) diketahui mampu menghambat kerja enzim xantin oksidase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antihiperurisemia ekstrak etanol daun sawo manila secara in-vivo pada tikus hiperurisemia. Tahapan penelitian adalah ekstraksi dan uji antihiperurisemia. Daun sawo manila dimaserasi dengan etanol 70%. Hewan uji dibagi menjadi enam kelompok yaitu kelompok normal, kontrol positif dengan allopurinol (4,107 mg/200gBB), kontrol negatif, dosis I, dosis II, dosis III (41,45 mg/KgBB, 82,9 mg/KgBB, 165,8 mg/KgBB). Tikus diberikan pakan tinggi purin selama 14 hari dan diberi sediaan uji selama 7 hari. Data hasil penurunan kadar asam urat dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Berdasarkan hasil yang diperoleh ekstrak etanol daun sawo manila memiliki aktivitas antihiperurisemia dan aktivitas pada dosis 165,8 mg/KgBB dengan presentase penurunan sebesar 42,3% tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif.
Keywords: : Daun Sawo Manila (Manilkara zapota (L.) P. Royen) , ekstrak etanol, Antihiperurisemia
Topic: Farmakologi dan Klinik TOOT