SNIPS 2015 Conference

Prioritas Pemeliharaan Bangunan Pengendali Sedimen Pasca Erupsi Gunung Kelud 2014
Dita Widyo Putro, Wasis Wardoyo, Theresia Sri Sidharti

Institut Teknologi 10 Nopember


Abstract

Bencana lahar dingin yang terjadi pasca letusan Gunung Kelud tahun 2014 lalu membawa material sedimen menyebabkan kerusakan infrastruktur di sepanjang Sungai Konto Kediri. Material tersebut membawa batu-batu besar yang menghantam bangunan sabo sehingga menyebabkan kerusakan struktur dan degradasi/agradasi dasar sungai serta tergerusnya daerah kanan kiri tebing sungai yang membahayakan penduduk sekitar. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan infrastruktur yang ada ke kondisi semula namun permasalahan yang timbul adalah dana yang tersedia tidak mencukupi untuk melakukan semua usaha perbaikan infrastruktur tersebut. Untuk itu perlu dilakukan prioritas penanganan. Pada penelitian ini dilakukan analisa untuk memperkirakan laju angkutan sedimen Sungai Konto menggunakan metode Yang�s dengan proses analisa butiran sedimen, analisa struktur bangunan sabo dengan parameter Balai Sabo Kementerian Pekerjaan Umum, serta kondisi terakhir berikut tampungan infrastruktur sabo. Dari kajian didapat dari 10 bangunan sabo hanya 4 bangunan yang memiliki pintu pengambilan air baku sawah. Sabo 1 Siman menyuplai sawah 22.576 Ha sisa tampungan penuh, Sabo 2 Lemurung menyuplai 15.450 Ha sisa tampungan penuh, Sabo 3 Damarwulan sisa tampungan 7000 m3 , sabo 4 kantong lahar badas sisa tampungan 500,000 m3

Keywords: Angkutan Sedimen, Metode Yang, Sabo Dam, Kerugian Bencana

Topic: Lain-lain (ETC)

Link: https://ifory.id/abstract-plain/AvYZrnH7GNeq

Web Format | Corresponding Author (Dita Widyo Putro)