PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA(ODGJ) DALAM KONTEKS KETENTRAMAN BERMASYARAKAT DI DESA ABIAN SEMAL, KABUPATEN BADUNG
Komang Ema Marsitadewi, Ni Made Anggriyani, I Wayan Sudemen
UNIVERSITAS WARMADEWA
Abstract
Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi emosi, sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku dan terjadi karena menurunnya semua fungsi kejiwaan . Adanya penyimpangan perlakuan tersebut menyebabkan ODGJ cenderung diperlakukan berbeda, bukan hanya berdasarkan penyebutan ODGJ yang masih kerap dipanggil orang gila. Salah satu bentuk ketimpangan perlakuan bahkan cenderung mengarah pada tindakan yang salah dalam menghadapi ODGJ yakni pemasungan terhadap ODGJ. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, diantara para 1.7 dari 1000 penduduk Indonesia yang mengalami skizofernia atau psikosis tersebut, kurang lebih 14,8% pernah dipasung dalam masa hidupnya . Padahal pemasungan bukan bentuk penangan atau tindakan tepat dalam memperlakukan ODGJ. Melihat cukup banyaknya jumlah penderita ODGJ di Provinsi Bali mengindikasikan bahwa harus ada tindakan penangan yang tepat baik dari pemerintah dan masyarakat. Memiliki keluarga dengan status ODGJ merupakan hal yang berat bagi keluarga. Beban yang ditanggung oleh keluarga yang hidup bersama penderita ODGJ meliputi beberapa faktor, baik secara ekonomi maupun sosial. Stigma di masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa juga mempersulit penanganan penderita gangguan jiwa secara komprehensif. Goffman dalam Lestari menyatakan bahwa stigma terhadap penderita gangguan jiwa memiliki dua komponen utama, Berdasarkan permasalahan tersebutlah, disusun sebuah pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat terkait penanganan ODGJ. Hal ini secara otomatis membantu menghilangkan stigma di masyarakat dan membantu kelurga yang memiliki ODGJ dalam penangan ODGJ sendiri.
Keywords: Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Pendidikan dan Pelatihan Penanganan, Ketentraman Bermasyarakat.
Topic: Kearifan Lokal