Pengaruh Tanaman Obat dalam Lontar Usada Bali Terhadap Leukosit dan Eritrosit Tikus Putih yang Terpapar Logam Berat
Dwi Arymbhi Sanjaya (a*), Asthadi Mahendra Bhandesa (a)
a) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali, Jalan Tukad Balian no.180, Denpasar 80227, Bali, Indonesia
*arymbhi[at]gmail.com
Abstract
Lontar Usada Pemunah Cetik merupakan salah satu catatan pengobatan Bali yang berisi tentang gejala terkena racun (cetik) serta penawarnya. Salah satu jenis cetik yaitu cetik kerikan gangsa dari tembaga, timah, dan arsenik yang bersifat toksik. Jenis tanaman yang digunakan untuk mengatasi keracunan tersebut yaitu campuran bawang putih (Allium sativum), sereh (Cymbopogon citratus), dan kelapa (Cocos nucifera L). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekstrak bawang putih dan sereh yang dicampur air kelapa terhadap jumlah leukosit dan eritrosit tikus putih jantan yang terpapar racun tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan the one group pretest posttest. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur jumlah leukosit dan eritrosit 8 ekor tikus jantan yang terpapar logam berat sebelum dan sesudah diberikan campuran ekstrak. Jumlah leukosit sebelum dan sesudah diberikan campuran ekstrak bawang putih, sereh dan air kelapa diuji secara statistik dengan uji T-berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pemberian ekstrak bawang putih, sereh dan air kelapa terhadap penurunan jumlah leukosit tikus putih jantan (p = 0,001 dan r = 0,667) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah leukosit tikus putih jantan (p = 0,001 dan r = 0,935). Namun, diperlukan uji lebih lanjut dengan metodelogi yang lebih baik.
Keywords: usada; kerikan gangsa; logam berat; sereh; bawang putih; kelapa
Topic: Etnomedisin dan Etnofarmakologi