Laboratorium Alam dan Fenomena Alam Mengembalikan Fisika Sebagai Ilmu Alam
Lilik Hendrajaya*, Kendid Mahmudi, dan Nur Faizin
Department of Physics, FMIPA, ITB
Abstract
Pembelajaran fisika berbasis buku teks di negara maju masih menitikberatkan pada teori yang hanya memberikan sedikit contoh - contoh mengenai fenomena yang tersedia di alam. Banyak sekali fenomena alam yang sangat jelas karakteristik fisikanya seperti pemanfaatan dan pengolahan sumberdaya alam yang seringkali terabaikan dari perhatian pengajar fisika untuk dibahas sebagai contoh penerapan fisika secara nyata. Membangun Laboratorium Fisika Alam tidak membutuhkan biaya yang mahal dan dapat diaplikasikan pada beberapa bidang praktikum. Dengan demikian, program studi fisika dan pendidikan atau pengajaran fisika dapat didirikan di banyak perguruan tinggi. Modul-modul praktikum berikut dapat menjadi modul dasar diantaranya, volume dan luas permukaan benda dengan bentuk geometri tertentu, penentuan tinggi suatu tempat dari dua tempat yang diketahui secara ilmu ukur segitiga, kinematika dan mekanika jalan raya, pengukuran dinamika aliran sungai, fisika longsoran dengan peninjauan bidang miring, menggeser, runtuh, menggelinding dan mengalir, percepatan gravitasi: bandul matematika, pengukuran potensial dari muka bumi (deteksi benda terpendam), gaya lorentz sebagai dasar kereta super cepat, angin dan umbul-umbul magnet (generasi listrik), dan fisika batumulia/akik. Laboratorium Fisika Alam dapat digunakan untuk mengelola sumber daya alam dan juga menghasilkan pembelajaran fisika kontekstual sumberdaya alam yang akan membuat fisika mudah dipahami. Dalam fisika generik, bukunya yang pinter dan dalam fisika kontekstual, pengajarnya yang pinter. Marilah kita awali sejarah baru untuk hasilkan bangsa yang lebih pandai.
Keywords: pembelajaran, modul, kontekstual
Topic: Pembelajaran (EDU)