SNIPS 2016 Conference

Model periode pemanenan optimal dalam kaitannya dengan faktor pencurian kayu jati di KPH Ngawi
Aris Alfan(a), Nuning Nuraini(b)

(a) Mathematics Department, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia, Intitute Teknologi Bandung.
arisalfan[at]gmail.com
(b) Mathematics Department, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia, Intitute Teknologi Bandung.
nuning[at]math.itb.ac.id


Abstract

Jati merupakan jenis kayu yang sangat dibutuhkan didalam kehidupan sehari-hari karena selain keindahan seratnya, kekuatan kayu ini paling bagus dibandingkan jenis kayu lain sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Layaknya barang berharga lainnya, pohon jati juga rawan dicuri. Dengan pembiayaan yang tetap tetapi terjadi pengurangan volume kayu akibat pencurian pasti menyebabkan berkurangnya besar keuntungan dan dapat mempengaruhi hasil periode pemanenan yang optimal. Dalam makalah ini dijelaskan secara matematis bagaimana tingkat pencurian di area KPH Ngawi berpengaruh terhadap nilai Soil Expectation Value (SEV) yang selanjutnya juga mempengaruhi periode pemanenan optimal. Dari pembahasan diperoleh nilai SEV optimal KPH Ngawi tanpa pencurian dicapai saat periode pemanenan 42 tahun. Dengan memasukkan faktor pencurian 0.375896 per sepuluh tahun yang diperoleh dari data KPH Ngawi, SEV optimal turun sebesar 21% yang terjadi saat periode pemanenan 38 tahun. Sesuai dengan hasil diskusi diperoleh kesimpulan semakin tinggi tingkat pencurian pohon akan menurunkan nilai SEV dan mempersingkat periode pemanenan optimal.

Keywords: periode pemanenan optimal, SEV, tingkat pencurian pohon

Topic: Komputasi dan Pemodelan

Link: https://ifory.id/abstract-plain/fhJwn4BxEGup

Web Format | Corresponding Author (Aris Alfan)

PDF (489 kB)