SKF 2019 Conference

MONITORING DEFORMASI PERMUKAAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH DAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR MENGGUNAKAN METODE GAYABERAT MIKRO ANTAR WAKTU
Suhayat Minardi, Teguh Ardianto, Alfina Taurida Alaydrus

Program Studi Fisika, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62 Mataram, Indonesia


Abstract

Deformasi permukaan adalah peristiwa yang alami terjadi di permukaan bumi ini. Deformasi tersebut dapat berupa penurunan (subsidence) ataupun kenaikan (uplift) permukaan tanah. Dalam penelitian ini akan diterapkan metode gayaberat mikro antar waktu untuk memonitor deformasi permukaan yang terjadi di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur. Metode gayaberat mikro antar waktu adalah pengukuran gayaberat secara berulang di titik yang sama dengan selang waktu tertentu, Besaran yang diukur berupa perubahan nilai percepatan gravitasi dan skala mikroGal. Pengukuran dilakukan pada bulan Agustus 2016, April 2018, dan Juni 2019. Nilai perubahan percepatan gravitasi yang terukur merupakan hasil penjumlahan dari perubahan yang diakibatkan oleh sumber di bawah permukaan dan di permukaan. Pemisahan kedua nilai tersebut dilakukan dengan menggunakan filter striping, yang mempertimbangkan perbandingan densitas, ketebalan, dan kedalaman dari lapisan di pemukaan dan di bawah permukaan. Hasil analisis penampang melintang arah utara-selatan menunjukkan perubahan ketinggian sebesar (-8,4 sampai -4,9) cm untuk periode Agustus 2016 hingga April 2018, (7,4 sampai 9,4) cm untuk periode April 2018 hingga Juni 2019, dan (-0,9 sampai 3,8) cm untuk periode Agustus 2016 hingga Juni 2019. Sedangkan penampang melintang arah timur-barat perubahan ketinggian yang terjadi sebesar (-10,7 sampai -7,1) cm untuk periode Agustus 2016 hingga April 2018, (4,2 sampai 8,6) cm untuk periode April 2018 hingga Juni 2019, dan (-3,7 sampai -0,1) cm untuk periode Agustus 2016 hingga Juni 2019. Penurunan muka tanah terjadi selama perioda Agustus 2016 sampai April 2018 dan kenaikan permukaan tanah terjadi selama perioda April 2018 sampai Juni 2019. Penurunan muka tanah ini terjadi akibat kompaksi alamiah dan aktivitas tektonik minor (gempa-gempa kecil yang tidak dirasakan) sedangkan kenaikan muka tanah yang terjadi diakibatkan oleh aktivitar tektonik mayor, berupa Gempa Lombok pada bulan Juli hingga September 2019

Keywords: aktivitas tektonik, deformasi permukaan, fiter striping, gempa Lombok, kompaksi alamiah

Topic: Fisika Bumi

Link: https://ifory.id/abstract-plain/gcdKyjN86DFh

Web Format | Corresponding Author (Suhayat Minardi)