PENGARUH FERMENTASI TERHADAP KUALITAS BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.)
Siti Mudaliana1*, Retno Indriatie1, Febriyana Rizky Hapsari1
1UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Abstract
Buah mengkudu sering digunakan dalam pengobatan tradisional, terutama untuk diabetes. Masyarakat Jawa Timur memanfaatkan buah mengkudu dengan dua cara, yaitu dengan meminum jus buah mengkudu segar atau jus hasil proses fermentasi. Hanya saja, keamanan dan kualitas sediaan hasil fermentasi ini belum teruji secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jus buah mengkudu segar dan sediaan hasil fermentasi. Sediaan pertama berasal dari jus buah mengkudu yang sudah matang di pohon. Buah mengkudu ini dihaluskan dengan blender. Sediaan kedua berasal dari proses fermentasi yang dilakukan dengan cara, buah mengkudu dimasukkan ke dalam toples kaca transparan steril, kemudian ditutup rapat dan didedahkan di bawah sinar matahari langsung selama 6 minggu. Jus yang keluar dari proses ini kemudian ditampung untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis dilakukan terhadap angka lempeng total, angka kapang khamir, serta kandungan fitokimia. ALT dan AKK pada sediaan fermentasi adalah 0 dan 5,1x103 cfu/ml, sedangkan jus segar mengandung bakteri 3,1x103 dan fungi 0 cfu/ml. Mengkudu hasil fermentasi diketahui mengandung flavonoid dan triterpenoid, sedangkan mengkudu segar mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, dan triterpenoid. Analisis lebih lanjut menunjukkan kedua jenis sediaan tidak mengandung flavonoid jenis quercetin, rutin, dan katekin. Dapat disimpulkan bahwa proses fermentasi tidak menghasilkan produk yang lebih berkualitas, bahkan terlihat fermentasi mengurangi kandungan fitokimia buah mengkudu.
Keywords: Mengkudu, buah noni, Morinda citrifolia, fermentasi, jus buah mengkudu
Topic: Etnomedisin dan Etnofarmakologi