SKENARIO PENGELOLAAN LAHAN UNTUK TANAMAN SERAI WANGI, JERUK LEMON DAN AREN BERBASIS METEOROLOGI DAN KEEKONOMIAN (Studi Kasus: Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat)
Dr. Plato Martuani Siregar (a*) , Diema Octaviani(b*)
a) Meteorology Department, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*paltirajass[at]gmail.com
b) Meteorology Department, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*diemaoctaviani[at]students.itb.ac.id
Abstract
Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah yang menjadi salah satu penghasil komoditas tanaman kopi, serai wangi, dan aren dengan kondisi curah hujan sekitar 2500-3000 mm/tahun. Meskipun memiliki wilayah yang luas, Gununghalu juga memiliki struktur tanah dengan kemiringan di bawah 40% seluas 2.584 Ha yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Petani disekitar wilayah ini sebagian masih merasa lahan satu hektarnya kurang ekonomik karena keuntungan hanya menghasilkan Rp 7 juta/tahun,jadi sangat penting dilakukan penelitian metoda-metoda skenario pengelolaan lahan melibatkan perhitungan parameter meteorologi dalam proses tumbuh,kembang dan produksi dengan maksimal agar diperoleh keuntung yang lebih besar. Pengerjaan dimulai dari pengolahan data curah hujan dan suhu permukaan untuk menghasilkan tabel kesesuaian iklim. Lalu data topografi dan jenis tanah diproses untuk menghasilkan tabel kesesuaian lahan. Kedua tabel tersebut digabungkan menggunakan metode pengharkatan sehingga akan menghasilkan peta kesesuaian lahan dan iklim yang baru. Untuk koreksi hasil,dipakai metoda citra satelit landsat 8 untuk memeriksa perhitungan produktivitas tanaman di lapangan yang sebenarnya dan hasil ini akan dimanfaatkan untuk rancangan skenario pengelolaan lahan,sementara keekonomian komoditi dihitung menggunakan manfaat langsung. Wilayah ini memiliki tipe iklim B berdasarkan iklim Schmidt-Fergusson,iklimnya dominan dikendalikan antara lain: monsun, MJO, ENSO dan siklon tropis. Selain itu, Kecamatan Gununghalu sendiri memiliki kelas kesesuaian lahan dan iklim S1(2942 Ha) dan S2 (8370 Ha) untuk tanaman lemon, serai wangi, dan aren. Dari keempat skenario pengelolaan lahan yang dilakukan dengan metoda manfaat langsung diperoleh hasil bahwa jeruk lemon memiliki nilai ekonomi Rp 480 juta per hektar/tahun, lalu setelah itu tanaman aren Rp 100 juta pertahun dan yang terakhir serai wangi Rp 10 juta pertahun.
Keywords: Gununghalu, curah hujan,lahan, iklim, keekonomian
Topic: Kebumian
Link: https://ifory.id/abstract-plain/kgvpT4rbycWY