POKJANASTOI 2019 Conference

POTENSI RAMUAN HERBA SEBAGAI ANTAGONIS RESEPTOR H1 DAN PENGHAMBAT DEGRANULASI SEL MAST UNTUK PENGOBATAN ASMA
Galuh Ratnawati (a*), Kiki Damayanti (b), Agung Endro Nugroho (c)

a). Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Karanganyar
* galuhratnagaluh[at]gmail.com
b). Bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Wahid Hasyim, Semarang
c). Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta


Abstract

Asma merupakan penyakit peradangan kronik saluran pernafasan yang ditandai mengi, batuk, dan rasa sesak di dada yang berulang. Gejala biasanya timbul pada malam atau menjelang pagi hari karena adanya penyumbatan saluran pernafasan. Asma masih menjadi permasalahan kesehatan di seluruh dunia, yang diderita anak-anak sampai orang dewasa. Masyarakat telah banyak menggunakan tanaman obat sebagai antiasma. Penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi ramuan herba antiasma yang terdiri dari simplisia daun sembung, biji kemukus, akar teki, dan herba patikan kebo terhadap sistem pernafasan hiperresponsif yang diperantarai histamin pada model asma in vitro dan in vivo. Ramuan uji terdiri dari 3 ramuan dengan perbandingan tertentu. Penelitian in vitro dan in vivo berturut-turut menggunakan marmut dengan teknik organ terisolasi menggunakan transduser isotonik, dan marmut yang disensitisasi dengan ovalbumin dan diberikan perlakuan pemberian infusa ramuan herba, kemudian diambil organ trakheanya untuk dibuat preparat histopatologi dengan metode pewarnaan toluidine blue (pemarnaan sel mast). Nilai pD2 pengaruh pemberian histamin pada trakea marmut adalah 6,08 ± 0,13. Hasil uji aktivitas antiasma secara in vitro menunjukkan pretreatment dengan 100 mL ramuan 1 menekan nilai tersebut menjadi 4,32 ± 0,06. Nilai ini sebanding dengan kontrol positif menggunakan pretreatment difenhidramin HCl. Pada uji relaksasi ketiga ramuan terbukti tidak menunjukkan aktivitas relaksan. Pada uji secara in vivo, pengamatan terhadap histopatologi trakhea marmut uji menunjukkan bahwa ramuan herba tidak menghambat degranulasi sel mast. Ramuan antiasma 1 menurunkan kontraksi otot polos trakhea marmut. Ramuan 3 menimbulkan relaksasi paling besar pada otot polos trakhea marmut.

Keywords: antiasma, teknik organ terisolasi, ovalbumin, antagonis reseptor H1

Topic: Farmakologi dan Klinik TOOT

Link: https://ifory.id/abstract-plain/n8U4NQ2CpXwj

Web Format | Corresponding Author (Galuh Ratnawati)