PENETAPAN KADAR ALKALOID TOTAL FRAKSI DIKLOROMETANA, ETIL ASETAT, n-BUTANOL, DAN AIR EKSTRAK DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.)
Vivi Anggia1, Kori Yati1, Sitti Mutia Mawaddah1, Mahdi Jufri2, Misri Gozan3, Mardiastuti4
1Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta
2Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok
3Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok
4Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Depok.
Abstract
Daun tembakau mengandung senyawa alkaloid, utamanya adalah nikotin yang saat ini merupakan bahan baku pembuatan rokok. Selain itu, daun tembakau juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, antijamur dan bioinsektisida. Perbedaan pelarut yang digunakan dalam fraksinasi akan mempengaruhi kelarutan senyawa dan menyebabkan perbedaan jumlah alkaloid yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar alkaloid total dalam fraksi daun tembakau. Hasil skrining fitokimia fraksi daun tembakau mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, saponin, tanin. Penetapan kadar alkaloid total menggunakan metode gravimetri pada fraksi diklorometana, etil asetat, n-butanol, dan air. Hasil penelitian menunjukkan kadar alkaloid yang terkandung dalam fraksi daun tembakau yang paling besar pada fraksi diklorometana sebesar 32,3926%, disusul fraksi etil asetat sebesar 21,6085%, fraksi n-butanol sebesar 18,5284%, dan yang paling rendah yaitu fraksi air sebesar 12,6654%.
Keywords: Fraksi Diklorometana, Fraksi etil asetat, Fraksi n-butanol, Fraksi Air, Alkaloid Total
Topic: Farmakognosi dan Fitokimia