SIM-2 2019 Conference

Pengaruh Persentase Retarder Terhadap Waktu Ikat Beton Geopolimer Berbasis Fly Ash Tipe C
Marsekal Asyhadi, Liana Herlina

Universitas Trisakti


Abstract

Peningkatan dampak kerusakan pada lingkungan dari pembuatan bahan bangunan seperti semen Portland menjadikan dorongan besar pada beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan pemanfaatan limbah. Maka dibutuhkan bahan pengikat yang menggantikan semen. Beton Geopolimer merupakan beton yang 100% menggantikan semen dengan limbah yang berasal dari pembakaran batu bara PLTU yaitu fly ash. Namun, beton geopolimer mengalami waktu pengikatan beton jauh lebih cepat dibandingkan beton biasa. Natrium hidroksida dan natrium silikat sebagai alkali yang digunakan untuk pembuatan beton geopolimer. Konsentrasi molaritas natrium hidroksida yang dipakai yaitu 10M. Perbandingan alkali natrium hidroksida dengan natrium silikat adalah 1:1,5. Pada penelitian ini zat additive yang digunakan merupakan tipe retarder Plastiment HE P121R dari PT. Sika Indonesia sebanyak 0%, 1%, 1,5%, dan 2% dari berat fly ash. Pengujian yang dilakukan pada beton segar adalah pengujian slump dan waktu ikat beton. Hasil yang didapat dengan menggunakan fly ash tipe C pada penelitian ini dapat dilihat bahwa penambahan zat additive retarder Sika Plastiment HE P12R dapat meningkatkan nilai slump dan waktu ikat beton geopolimer untuk fly ash tipe C. The increased impact of damage to the environment from the manufacture of building materials such as Portland cement has made a big boost in recent years to increase waste utilization. Then we need a binder that replaces cement. Geopolymer concrete is 100% concrete that replaces cement with waste that comes from coal fired coal fired power plants, namely fly ash. However, geopolymer concrete improves the bonding time of concrete much faster than normal concrete. Sodium hydroxide and sodium silicate as alkalis are used for making geopolymer concrete. The molarity concentration of sodium hydroxide used is 10M. The ratio of sodium hydroxide to sodium silicate is 1: 1.5. In this study the additive used was a retarder type Plastiment HE P121R from PT. Sika Indonesia is 0%, 1%, 1.5%, and 2% of the weight of fly ash. Tests carried out on fresh concrete are slump testing and concrete bonding time. The results obtained by using fly ash type C in this study can be seen that the addition of additive retarder Plastiment HE P12R can increase the slump value and the bonding time of geopolymer concrete for fly ash type C.

Keywords: beton geopolimer, alkali, slump, waktu ikat, retarder.

Topic: Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun

Link: https://ifory.id/abstract-plain/pkrAVQtaqeU2

Web Format | Corresponding Author (Marsekal Asyhadi)