Aspek Fisik Pasir Besi di Pantai Nangaba Kecamatan Ende Flores Nusa Tenggara Timur
Christine Mbiliyora (a)*, Lilik Hendrajaya (b)
(a) Mahasiswa MIPA FISIKA-Institut Teknologi Bandung
(b) Dosen Fisika-ITB
jl, Ganesha 10, Bandung
Abstract
Telah dilakukan penelitian geofisika untuk mengamati kondisi tektonik dan gunung api yang menghasilkan endapan pasir besi di sepanjang pantai Nangaba, Ende Flores. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi tektonik dan pembentukan gunung api di Ende Flores yang mengakibatkan terbentuknya endapan pasir besi di pantai Nangaba. Endapan pasir besi di kawasan Pantai Nangaba merupakan endapan yang terbentuk dari proses fisika dan kimia batuan vulkanik yang terbentuk dari gunung api di Ende. Digunakan dua metode geofisika untuk mengetahui pola penyebaran pasir besi di daerah pantai Nangaba yaitu metode Self Potential dan metode Geolistrik. Penyelidikan geolistrik pada dua lintasan di daerah pesisir pantai memberikan hasil yaitu lintasan 1 nilai resistivitas antara 5,76-715 Ωm, dengan resistivitas 5,76-11,5 Ωm dan kedalaman (1-7,46) m diasumsikan sebagai pasir besi, nilai resistivitas batuan berkisar (22,8 - 715) Ωm diasumsikan sebagai pasir, resistivitas 715 > Ωm diperkirakan sebagai beton dan pada lintasan 2 nilai resistivitasnya adalah 41,7-431 Ωm, nilai resistivitas antara 41,7-58,2 Ωm dan kedalaman berkisar (1,25-6,38) m diasumsikan sebagai pasir besi, kemudian pada daerah yang berwarna biru muda diinterpretasikan sebagai pasir. Warna hijau, kuning, merah dan ungu diinterpretasikan sebagai batuan basalt dengan kedalaman sekitar 9,29 – 15,9 m. Dari hasil interpretasi data Self Potential diduga sumber batuan yang mengandung besi terletak di bukit yang berjarak sekitar 200 meter dari daerah pantai yang ditandai dengan nilai negatif pada data pengukuran.
Keywords: struktur tektonik pulau Flores, endapan pasir besi, self potential, resistivitas
Topic: Kebumian
Link: https://ifory.id/abstract-plain/uzNKeBQnhFwM