Riview Bioprospecting Artemisinin Dari Tanaman Artemisia Annua
Maratu Soleha1
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Abstract
Bioprospecting merupakan salah satu cara meneliti tanaman obat untuk mendapatkan manfaat dari efek farmakologis dan memberi nilai tambah dari sisi perekonomian. Efek farmakologis dari di uji secara experimental. Nilai ekonomis juga dapat di lihat dari kebutuhan obat berdasarkan prevalensi penyakit. Di Indonesia kebutuhan artemisinin untuk pengobatan malaria cukup besar dengan prevalensi malaria tahun 2013 adalah 6,0 persen. Tanaman artemisinin yang berasal dari China dapat tumbuh di Indonesia sehingga dapat di kembangkan lebih lanjut pemanfaatanya. Artemisinin yang memponyai struktur jembatan peroksida banyak di teliti adalah melalui pembentukan radikal bebas sehingga dapat menyebabkan kematian sel(Apotosis) Di samping untuk pengobatan malaria artemisinin artemisini diketahui memiliki antibakteri, antijamur, antileishmanial, antioksidan, antitumor, dan aktivitas anti-inflamasi. Artemisinin di gunakan sebagai antimalaria saat ini sesuai dengan guideline dari WHO dalam bentuk Artemisinin combination therapy (ACTs) dengan pipegauin atau pirimetamin. Artemisinin sebagai anti kanker telah di uji klinik skala pilot. Artmisinin sebagai antibiotik susceptible pada beberapa bakteri gram negative dan positif, E.coli dan H. Pilory. Artemisini juga telah diuji khasiatnya sebagai anti inflamasi dan anti oksidan.
Keywords: Artemisinin, Antimalaria, Kanker, Antibiotik, Jembatan peroksida
Topic: Farmakologi dan Klinik TOOT