Indonesia Conference Directory


<< Back

Abstract Topic: Inovasi (INV)

Page 1 (data 1 to 11 of 11) | Displayed ini 30 data/page

ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR IPBA TERINTEGRASI YANG MENGAKOMODASI KECERDASAN MAJEMUK DAN MENANAMKAN KARAKTER DIRI SISWA SMP
Winny Liliawati, Judhistira Aria Utama, Taufik Ramlan Ramalis

Show More

Corresponding Author
Winny Liliawati

Institutions
Department of Physics Education UPI

Abstract
Siswa SMP memiliki pemahaman yang rendah mengenai materi ilmu pengetahuan Bumi dan Antariksa. Hal ini salah satunya dikarenakan ketersediaan bahan ajar IPBA di SMP masih relatif terbatas. Siswa dan guru pada umumnya menggunakan buku ajar pada buku paket IPA fisika kelas IX untuk dengan materi yang terbatas. Serta buku yang ada tidak mengembangkan kecerdasan majemuk dan menanamkan karakter diri siswa. Berdasarkan hal itu pengadaan bahan ajar IPBA yang terintegrasi yang mengakomodasi kecerdasan majemuk iri dan menanamkn karakter sangat diperlukan, disusun berdasarkan kurikulum, pengetahuan awal, sumber belajar yang tersedia, kondisi dan karakteristik siswa, penyajian materi dihubungkan dengan situasi dunia nyata sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memenuhi validitas isi dan keterbacaan siswa serta kemampuan mengembangkan kecerdasan majemuk. Adanya bahan ajar ini diharapkan dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran IPBA yang kreatif dan inovatif dan siswa dapat mengembangkan berbagai kecerdasan majemuk dan siswa memiliki karakter (moral) yang baik

Keywords
bahan ajar, IPBA, terintegrasi, kecerdasan majemuk, karakter

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/MpLP2uEhr3tW


APLIKASI SELF SIPHON PADA PROSES PEMURNIAN BIOETANOL DENGAN METODE DEHIDRASI MENGGUNAKAN ZEOLIT
Sparisoma Viridi, Anjar Purba Asmara, dan Nurhayati

Show More

Corresponding Author
Sparisoma Viridi

Institutions
Institut Teknologi Bandung
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Abstract
Salah satu kendala dalam proses produksi bioetanol adalah teknik pemurniannya. Teknik pemurnian dilakukan dengan cara distilasi. Teknik distilasi biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian tidak lebih dari 95,6 % sehingga belum memenuhi fuel grade etanol. Pada konsentrasi tersebut, air dan alkohol akan membentuk azeotrop yang sulit dipisahkan sehingga diperlukan teknik dehidrasi menggunakan adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi penerapan self siphon dalam teknik dehidrasi bioetanol menggunakan zeolit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi literatur dengan cara mengumpulkan referensi tentang aplikasi Self Siphon dan metode dehidrasi bioetanol menggunakan zeolit dengan teknik batch adsorption. Teknik ini umumnya dijalankan bersamaan dengan proses distilasi biasa, dimana aliran uap distilatnya hanya mengandalkan tekanan yang dihasilkan dari pembakaran. Self Siphon dapat digunakan untuk modifikasi alat proses dehidrasi bioetanol dengan jalan memasangnya pada rangkaian alat distilasi yaitu tepatnya di sisi setelah labu distilasi dan sebelum pendingin Leipzig. Zeolit diletakkan pada segmen Self Siphon yang memiliki potensi tekanan paling optimal. Pemasangan ini dilakukan untuk meningkatkan laju alir uap distilat sehingga gaya tekan molekul H2O ke dalam pori-pori zeolit meningkat. Dengan perlakuan ini, proses adsorpsi uap air akan berlangsung secara maksimal dan proses dehidrasi akan berjalan lebih efektif dan efisien.

Keywords
pemurnian bioetanol, Self Siphon, distilasi, dan dehidrasi

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/KZkJDe8GTB6g


DESAIN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KALOR
Saprudin (1), Samad Hasyim Jamlean (2)

Show More

Corresponding Author
Saprudin M.Pd

Institutions
Prodi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Khairun

Abstract
Pada pelaksanaan kurikulum 2013, model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang ditekankan untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika. Namun, tidaklah sedikit guru fisika di Kota Ternate yang ditemukan masih mengalami kesulitan dalam menerapkannya di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media video pembelajaran materi kalor dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Adapun penelitian yang dilakukan baru sampai pada tahap Desain. Uji coba produk dilakukan pada beberapa guru fisika SMP/ MTs dan SMA/ MA di Kota Ternate. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket yang ditujukan untuk ahli materi, ahli media video, dan guru sebagai pengguna produk. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa produk media video model pembelajaran berbasis masalah pada materi kalor dinyatakan layak dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran tersebut.

Keywords
Media video, Model pembelajaran berbasis masalah, kalor

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/bXnhGQtYvVrC


FISIKA GUNUNG API : MENGAPA GUNUNG RAUNG MERAUNG ?
Kendid Mahmudi, Enjang J. Mustopha

Show More

Corresponding Author
Kendid Mahmudi

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Deretan gunungapi di Busur kepulauan Sumatra-Jawa-Nusatenggara dihasilkan oleh zone subduksi di mana Lempeng Eurasia diselusupi dan terangkat oleh Lempeng Indo-Australia. Gesekan antar kedua lempeng pada kedalaman sekitar 135 km menghasilkan lelehan ( magma) yang naik keatas ke daerah ekstensi cari dan hasilkan retakan ke atas dan muncul permukaan menjadi gunungapi. Jalan magma keatas suatu waktu tertentu tertutup/terekat oleh magma, sehingga magma mencari jalan lain sehingga terbentuk gunungapi baru lebih muda. Gunung Raung termasuk gunungapi yang telah mempunyai kaldera, sehingga kantung magmanya agak dangkal dari dasar kalderanya. Perjalanan magma ke puncak bisa terdeteksi getarannya oleh seismograf di permukaan. Dengan mempelajari karakter aliran , getaran dan rekaman seismogramnya, status kegiatan gunung dapat diketahui. Adanya danau dan air tanah di sekitar kawah, maka Raung akan secara berkala akan mengembuskan uap air ( erupsi freatik). Pemelajaran lanjut akan dilakukan untuk menentukan tingkat kebahayaan Raung.

Keywords
gunungapi subduksi, episod erupsi, tingkat kebahayaan

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/VAgZzBurNDfn


FISIKA TENTANG BAHAN BANGUNAN GALIAN C (Persiapan dosen fisika dalam Prodi Fisika dan Pendidikan Fisika)
Arik Aguk Wardoyo (a), Nurfaizin(b), Lilik Hendrajaya(b)

Show More

Corresponding Author
ARIK AGUK WARDOYO

Institutions
a) Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

b) Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Bahan Galian C adalah : batu ( dari tubuh gunung atau dari sungai), pasir, pasir besi, tanah urug, batu kapur, batu lempung, dan batu gipsum. Pengolahan lanjut bahan ini menghasilkan : bata merah, batako, semen, batu belah, pasir batu, tepung batu, kapur tohor. Selain itu diperlukan tulang besi yang diproses dari pasir besi dan besi bekas. Fisika kontekstual bahan Galian C akan mencakup : ekplorasi, proses produksi dan penggunaannya. Berbagai modul praktikum fisika terkait dapat disusun.

Keywords
Galian C, fisika kontekstual, modul praktikum terkait

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/dGV4TYUBDLjg


MEMBUAT ALAT GEOLISTRIK (DENGAN LISENSI) UNTUK MENGEMBANGKAN BERBAGAI PRAKTIKUM DETEKSI LAPISAN BATUAN YANG MENGANDUNG AIR TANAH ATAUMINERAL (Persiapan Materi Fisika Mineral-Pertambangan Untuk Prodi Pendidikan Fisika, STKIP Weetabula Dan Universitas Cendrawasih).
Yohanes Engge, M.Akbar, Herman S. Pakpahan, Gunawan Handayani.

Show More

Corresponding Author
Yohanes Engge

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Alat ukur geolistrik mudah dibuat sendiri secara ijin (lisensi Gunawan Handayani), sehingga dapat diperbanyak untuk kepentingan akademik. Teori pengukuran dan penafsiran ditetapkan melalui pemodelan bumi, kemudian penyelesaian syarat batas perubahan potensial dan arus listrik sehingga mendapatkan perlapisan yang tepat beserta sifatnya. Hasil penafsiran data hasil, pengukuran bermanfaat sebagai hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan jasa profesi yang dibutuhkan masyarakat. Berbagai modul praktikum dapat dikembangkan dengan mempergunakan alat ini.

Keywords
Alat geolistrik, Model perlapisan, Medan listrik, Syarat batas, Model penafsiran, Pengembangan modul praktikum.

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/7Jk8nvNLMfwG


MODIFIKASI DAN ANALISIS KUALITAS BAHAN KONTROL DARI TIGA JENIS EMPEDU UNTUK PEMERIKSAAN BILIRUBIN KUALITATIF (METODE HORRISON) DAN KADAR BILIRUBIN TOTAL (METODE DMSO)
Riyani, A., Nurhayati, B., Rinaldi, SF.*

Show More

Corresponding Author
Ani Riyani

Institutions
Poltekkes Kemenkes Bandung, Jl. Babakan Loa 01/06, Bandung

Abstract
Dalam melakukan pengajaran praktikum Kimia Klinik di Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Bandung untuk bahan pemeriksan atau sampel yang memerlukan serum ikterik atau bahan yang mengandung bilirubin, kalau sampel tersebut berasal dari pasien yang terkena hepatitis tentunya akan sangat berbahaya. Bahan kontrol yang tersedia di pasaran pun cukup mahal, sehingga dibuatlah modifikasi sampel dan bahan kontrol dari 3 jenis empedu, yaitu empedu ikan lele, ayam dan empedu sapi. Pemilihan bahan empedu didasarkan pada kemudahan bahan tersebut didapat dan juga kandungan bilirubinnya. Untuk pembuatan sampel modifikasi urine, empedu tersebut ditambahkan pada urine kemudian diperiksa adanya kandungan bilirubin dalam sampel. Untuk pembuatan sampel modifikasi serum, pada serum ditambahkan empedu dengan kandungan biirubin sekitar 1; 3; dan 5 mg/dL, ditambahkan juga Natrium azida sebagai pengawet, kadar bilirubin total dan stabilitasnya diperiksa selama 3 hari berturut-turut, Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis empedu dapat digunakan untuk pemeriksaan bilirubin secara kualitatif metode Horrison dan metode carik celup, sehingga bahan ini dapat digunakan untuk modifikasi sampel urine. Secara kuantitatif bilirubin dari bahan empedu ini dapat ditetapkan kadarnya dengan metode DMSO dimana kadar bilirubin total pada sampel modifikasi empedu ikan lele (1,39�0,07, CV 5,36%; 2,98�0,16, CV 5,35%; 7,05�0,28, CV 3,91%), kadar bilirubin total pada sampel modifikasi empedu sapi (1,53�0,04, CV 2,73%; 3,08�0,15, CV 4,91%; 4,38�0,26, CV 5,87%), sedangkan kadar bilirubin total pada sampel modifikasi empedu ayam (3,97�0,25, CV 6,43%; 4,59�0,21, CV 4,55%; 5,57�0,13, CV 2,35%). Stabilitas dari ketiga sampel berbeda, sampel modifikasi empedu sapi lebih stabil pada penyimpanan selama 3 hari. Disarankan dilakukan penelitian lanjut dengan mencari pengawet yang cocok dan dilakukan liofilisasi dari serum modifikasi tersebut sehingga diharapkan lebih stabil.

Keywords
sampel modifikasi, bilirubin, empedu, Horrison, carik celup, DMSO.

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/RMrHpVdwJ6At


Penentuan Koefisien Momen Inersia Benda Tegar Dengan Pendekatan Dinamik Menggunakan Pemrosesan dan Analisis Video Digital
Melisa Cahyadi, Nadia Azizah, Rini Puji Astuti, Rodiah Ulfah Lubis, Dr.Fourier Dzar Eljabbar Latief

Show More

Corresponding Author
Melisa Cahyadi

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Benda tegar yang menggelinding melakukan gabungan dua gerakan sekaligus yaitu gerak translasi dan gerak rotasi. Saat melakukan gerak rotasi benda tersebut memiliki kecepatan sudut sedangkan saat melakukan gerak translasi benda tersebut memiliki kecepatan linier. Momen inersia benda tegar dirumuskan dengan I=k MR^2dimana k merupakan koefisien momen inersia. Kecepatan linier benda tegar pada setiap waktudapat diketahui dari grafik hubungan kecepatan linier terhadap waktu selama bernda tersebut bergerak. Penggabungan persamaan tinjauan gerak translasi dan rotasi pada benda tegar yang menggelinding dapat digunakan untuk menentukan besarnya koefisien momen inersia tersebut. Dalam penelitian ini, objek yang digunakan berupa bola pejal homogen, bola pejal heterogen dan silinder heterogen. Pengumpulan data dilakukan dengan perekaman video saat benda tegar menggelinding pada bidang miring. Video tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Video Tracker.Gerak benda tegar dalam video tersebut kemudian dirunut (track) untuk menghasilkan data posisi terhadap waktu.Metode perunutan data dilakukan dengan dua cara yaitu manual tracking dan auto tracking. Data hasil perunutan (tracking) dibuat menjadi grafik hubungan kecepatan linear terhadap waktu. Kurva kecepatan linier terhadap waktu ini kemudian dicocokkan (fit) secara linier yang kemudian akan menghasilkan nilai percepatan. Dari hasil perhitungan dan analisis data diperoleh koefisien momen inersia bola besi pejal homogen adalah sebesar 0,393 pada sudut 45�, bola pejal heterogen sebesar 0,59 pada sudut 45�, dan silinder pejal heterogen 0,229 pada sudut 36�. Jika dibandingkan dengan nilai koefisien momen inersia dari literatur data yang dihasilkan untuk bola pejal mempunyai nilai error sebesar 2,45%.

Keywords
video tracker, konstanta momen inersia,bola pejal

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/Rc2wnx7TNP6u


Pengaruh Jenis Sumber Karbon terhadap Pembuatan dan Sifat Bacterial Cellulose
Anas Santria(*a), Djulia Onggo (b)

Show More

Corresponding Author
Anas Santria

Institutions
a) Program Studi Magister Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung
*anas.santria[at]gmail.com
b) Program Studi Magister Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung

Abstract
Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh jenis sumber karbon terhadap pembuatan dan sifat bacterial cellulose (BC). Sumber karbon yang digunakan adalah air kelapa, air cucian beras, air rambutan, air singkong, jagung, pisang, gula tebu, glukosa dan fruktosa. Masing-masing sumber karbon tersebut difermentasi menggunakan acetobacter xylinum dengan sumber nitrogen ammonium sulfat, (NH4)2SO4. Semua sumber karbon berhasil difermentasi menjadi BC kecuali glukosa. Glukosa bukan sumber karbon yang sesuai bagi perkembangan acetobacter xylinum dengan sumber nitrogen ammonium sulfat. Semua BC hasil fermentasi dipanen ketika BC sudah mencapai ketebalan 1 cm. BC yang paling cepat dipanen adalah BC dari sumber karbon air kelapa (6 hari), sedangkan BC dari sumber karbon yang lain berkisar antara 9-18 hari. Kadar air BC dari masing-masing sumber karbon dihitung dengan cara membandingkan selisih massa BC basah dan kering terhadap BC basah. Hasilnya, BC dengan kadar air tertinggi adalah BC air singkong (99,6%) dan kadar air BC dari sumber karbon lainnya berkisar antara 98% � 99%. Morfologi BC dianalisis dengan menggunakan SEM (Scanning Electronic Microscope) pada pembesaran 20.000 kali. Hasilnya menunjukkan bahwa BC air singkong memiliki celah serat paling besar, yaitu 5-200 nm, sedangkan BC sumber karbon lain seperti air cucian beras dan rambutan memiliki celah serat 5-100 nm.

Keywords
bacterial cellulose, fermentasi, acetobacter xylinum, SEM

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/BZYahjvHPxAm


PENJELASAN FISIKA SEKOLAH MENENGAH TENTANG TSUNAMI ACEH 2004.
Ulil Azmi(a), Lilik Hendrajaya(b)

Show More

Corresponding Author
Ulil Azmi

Institutions
a. Pengajaran Fisika fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
b. Fisika fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Terjadinya gelombang Tsunami dapat dijelaskan melalui persamaan perambatan gelombang akibat pemberian energi awal atau kekekalan energi mekanik dari proses pelemparan massa air laut dalam jumlah besar. Cara kedua lebih mudah dipahami. Gelombang air Tsunami tidak merupakan gelombang permukan yang mempunyai rotasi retardasi ( membalik), tetapi merupakan " tranlasi " massa air. Kedalaman dasar samudra yang terdislokasi menentukan besarnya energi/massa yang dilemparkan. Ketika menerjang pantai gelombang akan merayap pantai landai dengan amplitudo tinggi, sedangkan jika pantai itu curam, gelombang akan terpantul balik. Fakta Tsunami 2004 sesuai teori tersebut.

Keywords
mekanisme , ciri dan perilaku gelombang

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/jKeH2Ztf7TqN


Studi Pemanfaatan Self-Siphon pada Pemurnian Bioetanol Menggunakan Teknik Distilasi dan Dehidrasi dengan Zeolit
Nurhayati, Anjar Purba Asmara, dan Sparisoma Viridi

Show More

Corresponding Author
Nur Hayati

Institutions
UIN Ar-Raniry Banda Aceh
ITB Bandung

Abstract
Salah satu kendala dalam proses produksi bioetanol adalah teknik pemurniannya. Teknik pemurnian dilakukan dengan cara distilasi. Teknik distilasi biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian tidak lebih dari 95,6 % sehingga belum memenuhi fuel grade etanol yaitu 99%. Pada konsentrasi tersebut, air dan alkohol akan membentuk azeotrop yang sulit dipisahkan sehingga diperlukan teknik dehidrasi menggunakan adsorben. Adsorben dilakukan menggunakan zeolit yang ditanam pada alat distilasi. Zeolit digunakan untuk menyerap uap air (H2O). Kedua proses pemurnian tersebut memerlukan waktu yang cukup lama. Pada skala industri, kedua teknik ini memakan biaya yang besar. Self Siphon adalah alat yang dapat mengalirkan fluida dari potensial rendah ke potensial tinggi dengan hanya memanfaatkan perbedaan tekanan udara pada ujung-ujung pipanya. Dengan memasang Self Siphon pada labu distilasi, diduga dapat membantu mempercepat proses pemurnian etanol dengan memanfaatkan tekanan udara luar sehingga memperbesar gaya dorong yang akan mempercepat proses penjerapan molekul H2O di permukaan zeolit. Ujung utama Self Siphon dihubungkan dengan bagian atas labu distilasi dan ujung akhir dihubungkan ke pipa sebelum pendingin Leipzig. Zeolit ditanam pada dinding bagian dalam Self Siphon pada segmen pertama untuk meningkatkan tekanan udara agar penjerapan H2O meningkat di permukaan zeolit dan etanol yang dihasilkan dapat mencapai kadar 99%. Pemasangan ini dilakukan untuk meningkatkan laju alir uap distilat sehingga gaya tekan molekul H2O ke dalam pori-pori zeolit meningkat. Dengan perlakuan ini, proses adsorpsi uap air akan berlangsung secara maksimal dan proses pemurnian bioetanol akan berjalan lebih efektif dan efisien dengan satu tahap pemurnian yang menggabungkan distilasi dan dehidrasi.

Keywords
Self-Siphon, Bioetanol, Distilasi, Dehidrasi, dan Tekanan Udara

Topic
Inovasi (INV)

Link: https://ifory.id/abstract/FKAJygCdPMEW


Page 1 (data 1 to 11 of 11) | Displayed ini 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats