Event starts on 2015.06.08 for 2 days in Bandung
http://portal.fi.itb.ac.id/snips2015 | https://ifory.id/conf-abstract/z4pZjcJkq
Page 4 (data 91 to 120 of 256) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Disah Nur Afifah
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
*disahnurafifah[at]yahoo.co.id
Abstract
Pada umumnya dalam pembelajaran Fisika SMA nilai percepatan gravitasi Bumi telah ditentukan sebesar 9,8 m/s^2 tanpa dibuktikan kebenarannya. Salah satu metode sederhana untuk menentukan nilai percepatan gravitasi Bumi dalam pembelajaran Fisika SMA yaitu melalui gerak parabola suatu objek Dalam penelitian ini digunakan aplikasi Tracker untuk menganalisis pergerakan parabola suatu objek. Penelitian dilakukan dengan cara merekam gerak objek yang dilontarkan menggunakan pegas dengan sudut elevasi berbeda-beda, video rekaman dianalisis menggunakan aplikasi Tracker untuk menentukan nilai percepatan gravitasi Bumi. Hasil pengolahan aplikasi tracker menunjukan nilai rata-rata percepatan gravitasi bumi di daerah Bandung adalah sebesar 9,676 m/s^2. Hasil yang diperoleh menunjukan nilai percepatan gravitasi yang mendekati nilai literatur. Dengan demikian, terlihat bahwa aplikasi tracker ini dapat dijadikan sebagai salah satu metode alternatif untuk memperoleh nilai percepatan gravitasi bumi dalam pembelajaran fisika SMA.
Keywords
percepatan gravitasi Bumi, aplikasi Tracker, gerak parabola
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
anwar dolu
Institutions
1). Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah
email : anwardolu[at]yahoo.com
2). Jurusan Teknik Sipil, FTSL, ITB Bandung, Jawa Barat
email: ancedin[at]bdg.centrin.net.id
Abstract
Dalam kondisi nyata sebagian besar sistem konstruksi teknik bersifat non linier sampai taraf tertentu, dan untuk kasus khusus disederhanakan menjadi sistem yang linier. Kaitannya dengan getaran acak merupakan gejala fisik sebagai fungsi pemaksa beban luar yang bersifat stokastik, seperti gelombang laut, gempa bumi, tekanan angin, gaya-gaya aerodinamis lainnya. Tanggap dinamis struktur merupakan fungsi karakteristik sistem struktur baik linier maupun non linier dan fungsi pemaksa beban luar yang bekerja secara deterministik maupun stokastik. Model non linier yang ditinjau berkaitan dengan kekakuan dan redaman nonlinier yang merupakan tipe persamaan Duffing dan Van der Pol. Kaitannya dengan beban tipe stokastik yang ditinjau adalah beban gelombang dan gangguan acak derau putih (white noise), sedangkan beban gravitasi diasumsikan tipe deterministik. Identifikasi sistem dinamis non linier dengan tanggap deterministik berdasarkan tinjauan sejarah waktu (time history), bidang fase (phase plane) dan pemetaan Poincare (Poincare map). Penyelesaian persamaan diferensial parsial linier dan non linier menggunakan metode modal, kemudian diselesaikan dengan metode Runge � Kutta. Untuk tanggap stokastik, karena berhubungan dengan variabel acak dan mengikuti proses stokastik, maka tanggap yang diperoleh berupa tanggap statistik berupa nilai rata-rata (mean value), standar deviasi dan fungsi kepadatan probabilitas (probability density function, PDF). Analisis getaran acak dengan penyelesaian persamaan diferensial stokastik linier dan nonlinier dengan pendekatan Linearisasi Statistik (statistical linearization) dan simulasi Monte Carlo, serta aplikasi persamaan Fokker-Planck-Kolmogorov (FPK)
Keywords
Deterministik, Stokastik, Runge-Kutta, sejarah waktu, Poincare map, standar deviasi, FPK, linearisasi statistik, Monte Carlo
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Agus Solehudin
Institutions
Abstract
Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh konsentrasi hidrogen sulfida dan temperatur terhadap laju korosi baja karbon yang direndam selama 24 jam dalam larutan 3,5% natrium klorida dengan pH 4 menggunakan metode Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Variasi konsetrasi hidrogen sulfida sebesar 50, 150, 300, 500, dan 750 ppm dan temperatur sebesar 30, 50 dan 70 oC. Analisis data hasil percobaan mengunakan metode regresi linier. Nilai konstanta β dan Q yang diperoleh adalah 0,85 dan 39,085 KJ/mol secara berurutan. Jenis korosi sumuran teridentifikasi pada permukaan spesimen dengan uji Scanning Electron Microscope (SEM).
Keywords
model, konstanta, EIS, laju korosi, baja karbon
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
Petrus Fendiyanto
Institutions
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Abstract
Petri net adalah suatu perangkat untuk pemodelan dan menganalisis sistem sehingga dapat diperoleh informasi tentang struktur dan perilaku dinamik dari sistem yang di modelkan. Petri Net menggunakan bahasa grafis dan matematis untuk pemodelan dan analisis sistem bersifat diskrit, dimana variabel-variabel sistem hanya berada pada dua keadaan seperti on atau off maupun aktif atau tidak aktif. Representasi grafis dari petri net membuat petri net banyak digunakan diberbagai bidang seperti halnya yang berlaku pada sistem pengatur lalu lintas di bandara khususnya pesawat terbang. Dengan model petri net pergerakan pesawat dibandara dapat disimulasikan dengan menjamin keteraturan gerakan pesawat terbang, menghindarkan tabrakan antar pesawat terbang, menghindarkan pesawat terbang yang berada di daerah pergerakan pesawat dengan penghalang lainnya, dan terciptanya kelancaran lalu lintas di bandara. Pergerakan pesawat di bandara yang disimulasikan memiliki 3 terminal dengan 5 pesawat (siap untuk take off) yang berada di bandara dan tiga pesawat yang menuju ke bandara tersebut siap untuk landing (pendaratan). Dari model petri net diperoleh 11 place yang menunjukkan keadaan atau kondisi yang terjadi dan 9 transisi yang menyatakan event dari suatu sistem.
Keywords
Petri net dan sistem pengatur lalu lintas di bandara
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Ani Riyani
Institutions
Poltekkes Kemenkes Bandung, Jl. Babakan Loa 01/06, Bandung
Abstract
Dalam melakukan pengajaran praktikum Kimia Klinik di Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Bandung untuk bahan pemeriksan atau sampel yang memerlukan serum ikterik atau bahan yang mengandung bilirubin, kalau sampel tersebut berasal dari pasien yang terkena hepatitis tentunya akan sangat berbahaya. Bahan kontrol yang tersedia di pasaran pun cukup mahal, sehingga dibuatlah modifikasi sampel dan bahan kontrol dari 3 jenis empedu, yaitu empedu ikan lele, ayam dan empedu sapi. Pemilihan bahan empedu didasarkan pada kemudahan bahan tersebut didapat dan juga kandungan bilirubinnya. Untuk pembuatan sampel modifikasi urine, empedu tersebut ditambahkan pada urine kemudian diperiksa adanya kandungan bilirubin dalam sampel. Untuk pembuatan sampel modifikasi serum, pada serum ditambahkan empedu dengan kandungan biirubin sekitar 1; 3; dan 5 mg/dL, ditambahkan juga Natrium azida sebagai pengawet, kadar bilirubin total dan stabilitasnya diperiksa selama 3 hari berturut-turut, Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis empedu dapat digunakan untuk pemeriksaan bilirubin secara kualitatif metode Horrison dan metode carik celup, sehingga bahan ini dapat digunakan untuk modifikasi sampel urine. Secara kuantitatif bilirubin dari bahan empedu ini dapat ditetapkan kadarnya dengan metode DMSO dimana kadar bilirubin total pada sampel modifikasi empedu ikan lele (1,39�0,07, CV 5,36%; 2,98�0,16, CV 5,35%; 7,05�0,28, CV 3,91%), kadar bilirubin total pada sampel modifikasi empedu sapi (1,53�0,04, CV 2,73%; 3,08�0,15, CV 4,91%; 4,38�0,26, CV 5,87%), sedangkan kadar bilirubin total pada sampel modifikasi empedu ayam (3,97�0,25, CV 6,43%; 4,59�0,21, CV 4,55%; 5,57�0,13, CV 2,35%). Stabilitas dari ketiga sampel berbeda, sampel modifikasi empedu sapi lebih stabil pada penyimpanan selama 3 hari. Disarankan dilakukan penelitian lanjut dengan mencari pengawet yang cocok dan dilakukan liofilisasi dari serum modifikasi tersebut sehingga diharapkan lebih stabil.
Keywords
sampel modifikasi, bilirubin, empedu, Horrison, carik celup, DMSO.
Topic
Inovasi (INV)
Corresponding Author
noer hardianty
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Memahami Nature of Science (NoS) merupakan bagian penting dari literasi sains dan banyak dokumen dalam pendidikan sains menekankan peran penting meningkatkan pemahaman aspek NoS siswa. Aspek pemahaman NoS mencakup pemahaman bahwa ilmu pengetahuan adalah tentatif, empiris, subjektif, imajinasi dan kreatifitas, sosial budaya, metode penelitian beragam serta hubungan antara teori dan hukum ilmiah. NoS dapat diajarkan dengan dua pendekatan yaitu pendektan implisit dan pendekatan eksplisit. Instrumen yang umumnya digunakan untuk menilai pemahaman NoS siswa adalah kuesioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan open-ended yang mengarahkan siswa untuk mengeksplorasi pemahaman NoS.
Keywords
Nature of Science
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Meilin Imelda Tilukay
Institutions
Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura
Combinatorial Mathematics Research Group, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
Institut Teknologi Bandung
Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura
Abstract
Misalkan G = (V,E) adalah suatu graf. Suatu fungsi f : V ∪ E → {1, 2, ⋯, k} dari graf G disebut pelabelan-k total tak teratur total jika untuk setiap dua titik yang berbeda x dan y di V(G) bobot titik x dan titik y berbeda dan untuk setiap dua sisi yang berbeda xy dan uv di E(G), bobot sisi xy dan sisi uv juga berbeda, dimana bobot dari titik x adalah penjumlahan dari label titik x dan label-label semua sisi yang terkait dengan titik x, dan bobot xy dari sisi xy adalah penjumlahan dari label sisi xy, label titik x, dan label titik y. Bilangan bulat positif terkecil k sedemikian sehingga suatu graf G mempunyai pelabelan-k total tak teratur total didefinisikan sebagai nilai ketakteraturan total dari G, dinotasikan dengan ts. Pada makalah ini, ditentukan nilai ketakteraturan total dari t-copy gabungan terpisah dari hasil korona graf lintasan dengan graf lintasan, graf lingkaran, dan graf bintang.
Keywords
hasil hasil korona, lintasan, nilai ketakteraturan total, pelabelan-k total tak teratur total
Topic
Teoretik (THE)
Corresponding Author
Ani Riyani
Institutions
aPoltekkes Kemenkes Bandung, Jl. Babakan Loa 01/06, bStaba Bandung, jl. Padasuka Bandung.
Abstract
Untuk melakukan ekstraksi flavonoid dalam suatu bahan simplisia dapat digunakan berbagai metode dan berbagai jenis pelarut agar didapat ekstrak yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi flavonoid dari batang pohon pisang ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut akuades, metanol, etanol, dan etil asetat. Ekstrak yang didapat dihitung rendemennya, diamati warnanya, diuji adanya flavonoid, dan ditetapkan kadar flavonoid dalam ekstrak yang didapat. Hasil dari penelitian ini didapat jumlah rendemen ekstraks dengan pelarut akuades 11,51%, pelarut metanol 9,01%, pelarut etanol 9,03%, dan pelarut etil asetat 1,08%. Hasil uji fitokimia flavonoid dari ekstrak batang pohon pisang metode soxhletasi menunjukkan hasil positif flavonoid pada ekstrak metanol, ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat, sedangkan pada ekstraks akuadest flavonoid negatif. Penetapan kadar flavonoid secara spektrofotometri menggunakan standar kuersetin, didapat kadar rata-rata flavonoid dari ekstrak akuades 2,6633 mg/L, ekstraks metanol 8,4301 mg/L, ekstraks etanol 7,7842 mg/L, dan ekstraks etil asetat 5,3754 mg/L. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstraksi flavonoid metode soxhletasi dari batang pohon pisang ambon (Musa paradisiaca var sapientum) optimal menggunakan pelarut metanol dengan kadar flavonoid 8,4301 mg/L.
Keywords
batang pohon pisang, soxhletasi, flavonoid, jenis pelarut
Topic
Lain-lain (ETC)
Corresponding Author
Nurul Huda
Institutions
*Departemen Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr Setiabudi No. 229, Bandung, 40154
Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikas-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. Cisitu/Sangkuriang, Bandung, 40135
Abstract
Optimasi Mach Zehnder Interferometer (MZI) optic dengan variasi panjang sensor dan indeks bias efektif dilakukan untuk aplikasi sensor lingkungan. Pada struktur MZI tersebut, bahan Polymide loss free digunakan sebagai inti dari pemandu gelombang dan silicon dioskida digunakan sebagai substrate dari pemandu gelombang optik tersebut. Optimasi dari struktur MZI optik dilakukan menggunakan program Computer Simulation Technology (CST) dengan menvariasikan nilai dari panjang sensor dan indeks bias efektif dari MZI tersebut, dimana nilai sudut persimpangan dibuat tetap. Dengan perubahan nilai panjang sensor dan indeks bias efektif pada MZI optik, maka terjadi pergeseran besar panjang gelombang optik pada keluaran MZI tersebut. Panjang sensor sebesar 4 dan 6 m dan indeks bias efektif sebesar 1,01 ; 1,1 ; dan 1,2 telah dianalisa dan dioptimasi serta didiskusikan pada makalah ini dimana nilai dari sudut persimpangan ditetapkan tidak berubah sebesar 8 derajat. MZI optik ini sangat menjanjikan digunakan untuk aplikasi pada sensor lingkungan pada suatu limbah cair dengan mendeteksi zat-zat tertentu.
Keywords
Mach Zehnder Interferometer optik, panjang sensor, indeks bias, pemandu gelombang optik
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
dewi ranti
Institutions
SMK Negeri 5 Kota Bekasi
Abstract
Matematika sebagai ratu ilmu pengetahuan memegang peranan penting dalam semua bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Di sisi lain, matematika termasuk mata pelajaran yang dihindari oleh banyak peserta didik. Hal ini terjadi karena berbagai macam faktor, salah satunya adalah kemasan dari penyajian yang kurang menarik. Konsep bilangan merupakan dasar pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika saat ini hanya menitikberatkan pada hasil dan tidak bertumpu pada proses. Sehingga matematika lebih bersifat hafalan. Pada makalah ini dikemukakan suatu teknik untuk menyajikan materi yang lebih menarik tentang pembuktian sifat perkalian bilangan. Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu post it. Post it dipilih, karena menurut teori otak kiri dan otak kanan, warna dan bentuk bersifat long term memory (memori jangka panjang). Teknik ini juga bisa diterapkan untuk mengajarkan berbagai bahasan dalam matematika.
Keywords
Bilangan , post it, Perkalian Bilangan.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Diah Chaerani
Institutions
Program Studi S1 Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor Sumedang 45363
Abstract
Dalam makalah ini dipaparkan mengenai pemanfaatan software aplikasi dalam pengajaran rumpun matakuliah Matematika Industri di Program Studi Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran khususnya untuk matakuliah Optimisasi dengan sub topik Pemrograman Linear Integer. Secara khusus penggunaan Microsoft Excel, Maple dan Matlab dibahas untuk mempermudah tingkat pemahaman mahasiswa dalam pencarian solusi optimal dari masalah Pemrograman Linear Integer. Terdapat dua permasalahan penting dalam pembahasan pemanfaatan software aplikasi ini, yang pertama adalah bagaimana menguasai semua software aplikasi yang dianjurkan untuk digunakan dan kedua bagaimana menggunakan semua software aplikasi tersebut dalam penentuan solusi dari kasus-kasus yang diberikan di kelas. Dalam makalah ini diberikan pembahasan penggunaan praktis dan interaktif software aplikasi tersebut dalam pengajaran di kelas, serta pembahasan aspek pedagogik mengenai penggunaan software aplikasi tersebut. Di Laboratorium Matematika Terapan dan Pemodelan Simulasi Departemen Matematika FMIPA Unpad, telah diperkenalkan secara terus menerus penggunaan ketiga software aplikasi tersebut di atas dalam penyelesaian berbagai masalah dan kasus pemodelan riset operasi dan optimisasi. Pengalaman mengampu rumpun matakuliah Matematika Industri selama tujuh tahun yang meliputi matakuliah Pemrograman Linear, Pemrograman Nonlinear, Pemgrograman Dinamik dan Optimisasi (yang secara khusus membahas Pemrograman Linear Integer) menunjukkan perlunya pengembangan dan peningkatan keterampilan mahasiswa untuk menguasai dan menggunakan software aplikasi Excel, Maple dan Matlab. Hasil pengamatan pada tugas mandiri maupun kelompok, menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan kedalaman penyelesaian masalah dengan menggunakan bantuan software aplikasi ini.
Keywords
Optimisasi, Pengajaran, Software aplikasi, Excel, Maple, Matlab, Pemrograman linear integer.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Agus Budiyono
Institutions
Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia
Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia
Pendidikan Fisika Universitas Islam Madura
Abstract
Pembelajaran fisika menitikberatkan pada pembelajaran inkuiri, Pembelajaran inkuiri dengan kegiatan praktikum akan melibatkan siswa secara langsung dalam berbagai aktivitas. Selain itu, hal lain yang perlu dikembangkan pada siswa adalah kemampuan argumentasi. tujuan pendidikan sains tidak hanya penguasaan konsep-konsep ilmiah, tetapi juga belajar bagaimana untuk terlibat dalam wacana ilmiah. pembelajaran yang mampu memfasilitasi kedua hal tersebut adalah argument based acience inquiry (ABSI), kompunen utama dalam ABSI yaitu inkuiri dan argumentasi, ABSI mempunyai karakteristik: (1) Pembelajaran praktikum berbasis inkuiri secara berkelompok, (2) Siswa bertukar pemahaman dalam kelompok dalam bentuk beradu argumen berdasarkan data hasil praktikum, (3) Membandingkan ide-ide sains dari hasil diskusi kelompok dengan buku atau sumber lainnya melalui diskusi kelas dan saling beradu argumen antar kelompok.
Keywords
Pembelajaran, Argumentasi, Inkuiri Sains
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Rahmiati Darwis
Institutions
Pendidikan IPA SPs Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Abstract
Studi ini dilakukan untuk menemukan perbedaan peningkatan penguasaan konsep antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran latihan inkuiri yang dilakukan di sebuah SMPN di Bone. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain the static group pretest- posttest. Sejumlah siswa kelas VII (n = 42) terlibat sebagai subjek penelitian yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes penguasaan konsep (pretest dan posttest). Teknik pengolahan data melalui validitas, reliabilitas, uji normalitas dan homogenitas, uji N-gain, serta uji-t dua pihak dengan bantuan program Anatest V.4 for Windows, IBM SPSS Statistics 22, dan Microsoft office excel. Hasil analisis data penguasaan konsep menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep yang signifikan antara siswa yang belajar melalui model inkuiri terbimbing dan model latihan inkuiri, dengan nilai Sig. 0,032 < 0,05 yang berarti H�0 ditolak, H1 diterima. Hasil perhitungan N-gain menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui model inkuiri terbimbing memiliki rata-rata N-gain 0,73 yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar melalui model latihan inkuiri yang memiliki rata-rata N-gain 0,63. Sehingga, penggunaan model inkuiri terbimbing dapat membantu siswa meningkatkan penguasaan konsep yang lebih baik daripada penggunaan model latihan inkuiri.
Keywords
Inkuiri Terbimbing, Latihan Inkuiri, Penguasaan Konsep
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Ria Izahyanti
Institutions
Department of physics, FMIPA, ITB
Abstract
Batuan reservoir merupakan wadah berpori yang diisi oleh minyak dan gas bumi. Pori pada batuan reservoir akan menampung migrasi fluida reservoir dari batuan sumber. Cebakan pada batuan reservoir akan memenuhi syarat jika cebakan menempatkan minyak dan gas bumi mengapung di atas air yang mengalir dibawahnya. Hidrokarbon terbentuk karena proses termodinamika tekanan, temperatur dan kondisi reduksi. Volumetris reservoir menentukan besarnya cadangan minyak dan gas bumi disuatu lapangan. Yang sangat penting dalam reservoir adalah terjadi prinsip neraca material yang mengaitkan adanya minyak dan gas bumi yang diambil dan adanya sisa minyak dan gas bumi yang ditinggalkan tetap dalam cebakan. Konteks reservoir ini merupakan fenomena yang tidak dapat dilihat secara langsung. Oleh karena itu perlunya media pembelajaran yang representatif untuk menunjukkan fenomena berkaiatan dengan sumber daya yang sangat melimpah berupa minyak dan gas bumi. Diharapkan dengan adanya pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam mengerti dan memahami bagaimana mengolah sumber daya yang ada diwilayahnya khususnya untuk potensi alam berupa minyak dan gas bumi.
Keywords
batuan reservoir, karakteristik cebakan, neraca material, pembelajaran
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Bardan Bulaka
Institutions
a) Program Studi Pengajaran Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
bardanbul[at]gmail.com
b) Program Studi Pengajaran Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
c) Jurusan Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Lengan barat dan utara Sulawesi adalah bagian dari pinggiran Eurasia. Lengan timur (tenggara dan timur) berasal dari Lempeng Pasifik yang terlipat ke atas (buckling) karena tertahan oleh kaki benua Eurasia. Bergabungnya menjadi Sulawesi ditandai batas aktif oleh sistem sesar Palu-Koro. Lengan timur kaya mineral ultramafik yang mengandung logam transisi Mg, Fe, Co, Ni. Inilah sebab mengapa Sulawesi Tenggara kaya akan Nikel. Proses eksplorasi dan penambangan tidaklah sulit, karena Nikel dalam bentuk laterit. Aneka Tambang telah mempunyai sistem pengolahan laterit Nikel menjadi senyawa Nikel dengan nilai ekonomi lebih tinggi dalam ukuran sedang Sedang dipersiapkan sistem pengolahan oleh industri swasta dalam ukuran besar. Fisika kontekstual akan menunjukkan peran fisika pada rekayasa dan teknologi dari tahap eksplorasi sampai pengolahan, disamping peran kuantum dari Nikel sebagai material magnetik dan pengikat elektron, pelindung oksidasi/karat dari logam utamanya.
Keywords
tektonik lengan timur , kandungan Nikel, fisika kontekstual.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Tika Resti Pratiwi
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian bertujuan meningkatkan sikap ilmiah melalui pembelajaran IPA terpadu tipe integrated. Konsep perubahan dipilih sebagai tema keterpaduan konten IPA Biologi, Fisika, dan Kimia SMP seperti perubahan materi, perubahan suhu, metabolisme, fotosintesis, kalor. Sedangkan sikap ilmiah dipilih sebagai keterpaduan sikap. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen yang menggunakan desain non-equivalent pretest and posttest control group. Subyek penelitian terdiri atas 70 siswa kelas 7 SMP di Kabupaten Cilacap yang terbagi kedalam dua kelas. Pengukuran Sikap ilmiah menggunakan performance checklist selama kegiatan eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji N-Gain, uji t, dan uji Mann Withney. Analisis data menggunakan program IBM SPSS 22 statistics dan Microsoft Excell. Hasil uji N-Gain menunjukkan adanya peningkatan sikap ilmiah siswa kelas eksperimen sebesar 0,68 dengan kategori sedang dan kelas kontrol sebesar 0,29 dengan kategori rendah. Hasil uji t nilai N-Gain juga menunjukkan signifikansi Sig (2-Taliled) sebesar 0,00 yang berarti penolakan terhadap H0. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran IPA terpadu tipe integrated dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa.
Keywords
IPA terpadu, tipe integrated, sikap ilmiah, perubahan
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Amelia Herlina
Institutions
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Pembelajaran terpadu merupakan suatu model memadukan beberapa pokok bahasan atau bidang studi atau berbagai materi dalam satu sajian pembelajaran. Pembelajaran terpadu tipe shared adalah bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau kemampuan pada dua mata pelajaran. Pembelajaran IPA terpadu tipe shared ini akan menghubungkan materi pelajaran pada pelajaran IPA khususnya biologi dan kimia SMP pada topik teknologi sehingga siswa dapat melihat keterhubungan konsepnya. Pembelajaran akan disampaikan melalui model cooperative learning yang mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan makalah ini dilakukan berdasarkan hasil review dari kajian pustaka dan penelitian. Dari penelitian ini diharapkan pembelajaran IPA terpadu tipe shared yang dilaksanakan melalui model cooperative learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada topik teknologi.
Keywords
Integrasi Pembelajaran Tipe Shared, Cooperative Learning, Keterampilan Berpikir Kritis
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Aurista Miftahatul Ilmah
Institutions
a) Fisika Bumi, Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung
jalan Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia
*aurista.ilmah[at]students.itb.ac.id
b) Fisika Bumi, Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung
jalan Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Dunia perminyakan mengambil peran yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi hal itu tidak diimbangi dengan Sumber Daya Manusia yang merata disetiap daerah penghasil minyak ,hal ini menjadi tugas rumah yang besar bagi perguruan tinggi daerah untuk memperluas pengetahuan dalam bidang tersebut. Dalam mempelajari produksi minyak dan gas bumi (migas) salah satu yang terpenting adalah menganalisis aliran migas dari reservoir ke permukaan. Berawal dari aliran migas dari reservoir kedalam sumur adalah aliran darcy yang laminer, sedangkan ke permukaan adalah aliran turbulen dari pipa vertikal. Untuk menghubungkannya dilakukan pendekatan analisis di masing- masing segmen dan secara empirik di bagian bawah sumur tempat penampungan aliran dari dinding sumur (formasi produksi). Dalam menentukan formasi produksi dari migas diperlukan pengujian sumur, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tekanan reservoir, permeabilitas formasi serta batas-batas reservoir, karena pada pengangkatan minyak bumi ke permukaan tentunya akan menimbulkan kerusakan formasi produksi yang dapat mengakibatkan penurunan tekanan sumur, sehingga akan mengakibatkan jumlah produksi minyak dari sumur tersebut akan menurun pula. dan salah satu penyebab dari kerusakan formasi tersebut dapat ditinjau dari sifat fisik dari reservoir seperti nilai permeabilitas, skin effect.
Keywords
aliran darcy, aliran turbulen vertikal,formasi produksi, permeabilitas formasi, tekanan reservoir
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
agi dahtiar
Institutions
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Literasi sains merupakan kemampuan yang dipandang penting untuk dilakukan agar memiliki kemampuan dalam menjelaskan dan menerapkan sains yang berkaitan dengan fenomena ilmiah, merancang dan mengevaluasi penelitian ilmiah, serta menginterpretasikan data dan bukti ilmiah. Namun faktanya di lapangan kemampuan ini belum dilatihkan dengan baik. Hal ini didukung oleh hasil tes yang menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa masih rendah. Pembelajaran inkuiri memberikan sarana untuk melatihkan kemampuan-kemampuan tersebut, namun menurut Wenning (2005) faktanya di lapangan kebanyakan guru masih kebingungan dalam membedakan antara demonstrasi, lesson, dan labs serta aturan dalam menggunakan inkuiri, sehingga penelitian ini menggunakan Levels of Inquiry (LoI) yang terdiri dari discovery learning, demonstrasi interaktif, inquiry lesson,iquiry lab, dan hypothetical inquiry (Wenning, 2005). Penelitian dengan metode weak eksperimen dan desain one-group pretest-posttest design yang melibatkan satu kelas dengan jumlah sampel 23 siswa, bertujuan untuk memberikan gambaran peningkatan literasi sains siswa menggunakan pembelajaran LoI pada konteks energi alternatif. Energi merupakan isu yang menyangkut masalah global pada era ini sehingga dibutuhkan pengenalan yang sangat dini bagi siswa untuk mengetahui permasalahan dan solusinya. Hasil analisis data menggunakan Kruskal Wallis dengan uji t-test (α=0,05), menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan LoI dapat meningkatkan literasi sains siswa karena t berada di daerah penolakan Ho (8,352), begitu pula untuk setiap domain literasi sains PISA (2015) yang terdiri dari domain konteks, kompetensi, pengetahuan, dan sikap siswa.
Keywords
Levels of Inquiry (LoI), literasi sains, energi alternatif
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Risa Rahmawati Sunarya
Institutions
Prodi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Telah dilakukan penelitian pembuatan biobaterai dari limbah kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dihasilkan biobaterai dan daya tahan biobaterai dari berbagai varietas pisang. Pisang yang digunakan yaitu pisang raja sere, pisang raja bulu dan pisang ambon. dengan massa masing-masing sampel 5 gram. Pada penelitian ini dilakukan penambahan garam dan kanji pada kulit pisang sebagai pasta biobaterai. Garam yang digunakan yaitu: NaCl, MgCl2 dan KCl dengan massa 0,25, 0,50 dan 0,75 gram. Serta penambahan kanji sebanyak 0,3 gram. Hasil penelitian menunjukan bahwa varietas pisang raja bulu memiliki tegangan dan daya tahan terbaik. Tegangan yang dihasilkan sebesar 1,28 volt dan tegangan dengan penambahan garam yang paling optimum dihasilkan dari penambahan KCl dengan massa 0,75 gram sebesar 1.40 volt. Untuk penambahan kanji menghasilkan tegangan 1.42 volt pada pisang raja bulu. Listrik dapat bertahan mengalir dalam lampu selama 5880 menit.
Keywords
biobaterai, kulit pisang, tegangan, elektrolit.
Topic
Energi (ENG)
Corresponding Author
FUADA S
Institutions
(1) Mikroelektronika, Institut Teknologi Bandung
(2) Teknik Elektro, Universitas Negeri Malang
Abstract
Oscilator adalah sebuah rangkaian atau alat yang digunakan untuk membangkitkan keluaran berbentuk gelombang dengan bentuk dan frekuensi tertentu. Aplikasinya dalam sistem elektronika sangat luas misalnya saja pada radio, televisi, perangkat nirkabel, radar yang kesemuanya membutuhkan pembangkitan sinyal. Untuk membantu mahasiswa belajar tentang oscillator dibutuhkan media pembelajaran yang berupa alat praktikum. Peneliti telah menghasilkan 5 (lima) jenis oscilator dalam bentuk alat peraga, salah satu diantaranya adalah jenis Astable Multivibrator. Makalah ini menerangkan tentang proses pembuatan dan pengujian teknis untuk Astable Multivibrator. Teknik pengujiannya adalah dengan cara membandingkan persamaan teoritik dengan hasil pengukuran frekuensi oleh osciloskop dan Frequency Counter. Alat peraga ini dikembangkan di jurusan teknik elektro universitas negeri malang dan telah digunakan dalam praktikum pada mata kuliah workshop instrumentasi industri.
Keywords
Alat peraga Astable Multivibrator, Osciloskop, Frequency Counter, Universitas Negeri Malang
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Melisa Cahyadi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Pesatnya kemajuan teknologi sudah merambah di semua bidang termasuk bidang pendidikan. Penggunaan perangkat elektronik baik komputer maupun handphone sudah menjadi hal yang biasa di kalangan pelajar. Adanya aplikasi microsoft excel di komputer dapat kita gunakan sebagai media pembelajaran yang tidak terikat ruang dan waktu. Salah satu aplikasinya adalah pembuatan simulasi dengan menggunakan Visual Basic for Application (VBA) yang ada di microsoft excel. Dengan pembuatan simulasi ini, diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep fisika pada materi osilasi pegas. Pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan VBA memberikan manfaat diantaranya konten pembelajaran dapat dikemas dalam bentuk yang lebih menyenangkan. Selain itu konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak atau sulit dilakukan percobaannya karena keterbatasan alat dan jam tatap muka di sekolah dapat divisualikasikan dengan bantuan simulasi. Simulasi yang dibuat meliputi osilasi harmonik sederhana, osilasi teredam dan osilasi paksa. Untuk osilasi harmonik sederhana, variabel-variabel yang dapat divariasikan adalah amplitudo, massa beban dan konstanta pegas. Variasi massa beban atau konstanta pegas mempengaruhi periode pegas yang telah diuji secara eksperimen. Untuk osilasi harmonik teredam ada tambahan variabel faktor redaman yang akan menentukan jenis osilasinya yaitu critically damped, under damping atau over damping. Osilasi teredam dalam eksperimen dilakukan dengan cara mencelupkan benda yang berosilasi dalam cairan air, air sabun, dan alkohol. Pada osilasi harmonik paksa, ada tambahan variabel gaya eksternal yang akan mempengaruhi amplitudo dari pegas.
Keywords
Visual Basic for Application, osilasi, pegas
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Agustina Nur Herawati
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Agar dapat menghasilkan bahan ajar yang dapat mengidentifikasi dan memperbaiki miskonsepsi pada siswa salah satu cara yang telah terbukti berhasil adalah dengan mengembangkan bahan ajar dengan Teks Perubahan Konseptual (TPK). TPK adalah teks saintifik yang secara spesifik didisain untuk menunjukan dan memperbaiki miskonsepsi pada siswa. TPK telah terbukti efektif untuk mengkoreksi miskonsepsi pada siswa dalam semua pelajaran sains. Beberapa siswa menunjukan TPK lebih efektif dari instruksi standar untuk memperbaiki miskonsepsi dalam berbagai topik sains. Namun, dalam penelitian-penelitian tersebut tidak dijelaskan bagaimana cara peneliti menghasilkan bahan ajar yang dengan dasar TPK, setiap penulis memiliki gaya yang berbeda-beda dalam membuat TPK. Salah satu cara untuk mengembangkan bahan ajar adalah dengan metode Empat tahap pengembangan bahan ajar/ Four Steps Teaching Material Development (4S TMD). 4S TMD merupakan salah satu metode pengembangan abahan ajar yang dapat membantu guru agar menyajikan materi pembelajaran dengan optimal sesuai dengan kurikulum dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Penelitian yang berjudul "Pembuatan Teks Perubahan Konseptual dengan Menggunakan Metode 4S TMD pada pokok bahasan Pencemaran Air" dirancang untuk menghasilkan satu bahan ajar IPA terpadu yang tersusun secara sistematis dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, namun juga dapat dapat meminimalisir miskonsepsi pada siswa. Pengembangan bahan ajar dengan metode 4S TMD memiliki empat tahapan pengembangan, diantaranya seleksi, strukturisasi, karakterisasi dan reduksi didaktik. Keempat tahapan dilakukan peneliti dengan memadukannya dengan tahapan pembuatan teks perubahan konseptual. Topik Pencemaran Air merupakan salah satu bagian dari pokok bahasan pencemaran lingkungan. Topik ini sangat penting karena sangat terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Keywords
Teks Perubahan Konseptual, Pengembangan Bahan Ajar, 4S TMD
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Yudiansyah Akbar
Institutions
Nuclear Physics and Biophysis Research Division
Bandung Institute of Technology
Abstract
Telah dilakukan pemetaan spasial 2D distribusi potensial listrik gelombang EEG pada penderita skizofrenia dan subjek normal. Sampel pada penelitian ini sebanyak 4 orang, terdiri dari 2 penderita skizofrenia dan 2 orang subjek normal sebagai kelompok kontrol. Perekaman data penderita skizofrenia dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, sedangkan perekaman subjek normal dilakukan di Laboratorium Biofisika ITB. Subjek direkam menggunakan Neuroheadset Emotiv Epoc (Brain Computer Interface and Scientific Contextual EEG) dengan menggunakan 14 elektroda, yaitu AF3, F7, F3, FC5, T7, P7, O1, O2, P8, T8, FC6, F4, F8, AF4 dan 2 elektroda referensi. Lama perekaman masing-masing subjek berkisar 4-6 menit pada saat resting state. Durasi pencuplikan data selama 3 menit kemudian diolah dan dianalisis menggunakan centering, filtering kemudian dilakukan pemetaan distribusi potensial listrik menggunakan software Matlab 2010a. Hasil pemetaan distribusi potensial listrik menunjukan penurunan aktivitas lobus frontal pada penderita skizofrenia. Hal ini dapat dilihat dari kontur warna lobus frontal pada subjek normal lebih merah di banding penderita skizofrenia. Hasil kuantifikasi data menunjukkan rata-rata penurunan potensial listrik lobus frontal pada penderita skizofrenia sebesar 54.56 μV.
Keywords
pemetaan distribusi potensial listrik, gelombang otak, EEG, skizofrenia
Topic
Lain-lain (ETC)
Corresponding Author
Hairil Anwar
Institutions
Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Fluida ideal adalah fluida yang tidak termapatkan dan tidak memiliki vikositas. Aliran tunak fluida ideal dalam medium berpori dapat dimodelkan dengan menggunakan metode elemen hingga. Metode elemen hingga adalah salah metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan syarat batas yang diatur oleh persamaan diferensial dan suatu syarat batas. Ide utama dalam metode elemen hingga adalah membagi geomerti domain dari permasalahan menjadi sub-sub domain yang lebih kecil atau sering disebut sebagai elemen hingga. Dalam pemodelan ini, sistem persamaan matriks global diturunkan dengan menggunakan pendekatan Galerkin untuk elemen segitiga linier. Model yang digunakan berupa variasi distribusi permeabilitas medium pada domain pemodelan. Solusi yang diperoleh dari pemodelan ini berupa distribusi fluid head dan kecepatan aliran fluida di sepanjang domain pemodelan.
Keywords
aliran tunak, fluida ideal, metode elemen hingga, metode Galerkin, permeabilitas
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Nur Faizin
Institutions
a*,b) Earth Physics and Complex System Research Division
Institut Teknologi Bandung
payizin[at]gmail.com
Abstract
Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan mineral bawah permukaan bumi berdasarkan variasi sifat kelistrikan. Dalam metode ini dikenal tiga konfigurasi yaitu Schlumberger, Wenner, dan Dipole-dipole. Dalam penelitian ini telah dimodelkan konfigurasi Sclumberger 1-D untuk dua lapis dan tiga lapis. Pemodelan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama forward modeling lalu invers modeling. Dari proses forward modeling diperoleh data awal yang selanjutnya digunakan sebagai data input dalam proses invers modeling. Proses pemodelan dalam penelitian ini menggunakan software MATLAB R2013a. Data awal yang diperoleh dari proses forward modeling yaitu ρ1= 320 Ωm, ρ2= 120Ωm, h= 5m (dua lapis), dan ρ1= 320Ωm, ρ2= 120Ωm, ρ3= 160Ωm, h= 5m (tiga lapis). Pada proses invers modeling untuk dua lapis didapatkan ρi1= 321,75Ωm, ρi2= 121Ωm dan hi= 5,24m. Sedangkan untuk tiga lapis diperoleh ρi1= 320,45Ωm, ρi2= 120,65Ωm, ρi3= 158,19Ωm dan hi= 5,43m. Nilai error RMS yang digunakan pada penelitian ini sebesar 10-6. Setelah dibandingkan antara hasil inversi dengan data awal maka dapat disimpulkan bahwa proses invers modeling sudah sesuai.
Keywords
forward modeling, invers modeling, hasil inversi
Topic
Kebumian (EPS)
Corresponding Author
Fadhli Muhammad
Institutions
a) Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*fadhli[at]metallurgy.itb.ac.id
Abstract
Pada penelitian ini, dipelajari interdifusi antara lapisan coating dan substrat paduan intermetalik berbasis TiAl yaitu paduan Ti-47Al-2Cr-2Nb-0,5Zr-0,5Y yang di-coating menggunakan metode pack aluminizing. Serangkaian percobaan dimulai dari proses pembuatan paduan, proses pack aluminizing, hingga pengujian interdifusi telah dilakukan untuk melihat perilaku interdifusi antara lapisan coating dengan substrat paduan. Selain itu, analisis SEM/EDS juga dilakukan untuk mengetahui morfologi dan profil konsentrasi paduan. Hasil analisis EDS kemudian digunakan untuk menentukan nilai koefisien interdifusi dengan teknik Boltzmann-Matano. Nilai koefisien interdifusi dapat ditentukan yaitu sebesar (7,091 x 10^-14), (1,650 x 10^-12), dan (5,261 x 10^-12) cm2/detik secara berurutan untuk temperatur 800�C, 900�C, dan 1.000�C. Metode analitik maupun metode numerik dapat digunakan untuk memprediksi dengan cukup baik profil konsentrasi terhadap jarak antara lapisan coating, lapisan interdifusi, dan substrat paduan pada setiap waktu percobaan.
Keywords
Coating, Interdifusi, Intermetalik, Pack Aluminizing, Titanium Aluminide
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Ikha Rizky Ramadani
Institutions
a) Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
*ikharizky[at]gmail.com
Abstract
Extreme Value Theory (EVT) merupakan salah satu metode statistika untuk mengidentifikasi kejadian ekstrim. Metode ini biasanya digunakan untuk memodelkan kejadian-kejadian yang bersifat ekstrem, seperti kerugian yang jarang terjadi tetapi memiliki dampak yang sangat besar. EVT banyak diterapkan pada bidang lingkungan (environment) misalnya kejadian cuaca ekstrim seperti badai salju, gelombang panas (heat waves), dan curah hujan ekstrim yang kerap menimbulkan dampak destruktif pada kehidupan manusia. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, analisis kejadian ekstrim seringkali dilakukan secara univariat atau pada satu lokasi saja. Sedangkan kuantitas unsur cuaca seperti suhu dan curah hujan biasanya diukur berdasarkan lokasi dan waktu atau merupakan data spasial. Oleh sebab itu, pemodelan spasial dan temporal diperlukan pada analisis kejadian ekstrim. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kejadian ekstrim secara spasial adalah Max Stable Processes (MSP). Metode ini berfungsi untuk memodelkan dependensi ekstremal antar lokasi dengan mentransformasikan distribusi marjinal nilai ekstrim ke dalam distribusi Frechet. Pada perkembangannya, aspek temporal atau dependensi waktu turut diperhitungkan ke dalam MSP atau yang disebut dengan Space-Time Max Stable Processes. Pada penelitian ini dikaji mengenai prosedur analisis Space-Time Max Stable Processes dengan aplikasi data curah hujan ekstrim di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Keywords
Extreme value theory; max stable processes; space-time max stable processes; curah hujan ekstrim; dependensi ekstremal
Topic
Lain-lain (ETC)
Corresponding Author
Suka Prayanta Pandia
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk memodelkan reservoir panasbumi dengan menggunakan metode poligon Talwani dua dimensi. Energi panasbumi adalah salah satu energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap energi. Umumnya energi panasbumi digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan listrik. Dalam penelitian ini, reservoir panas diasumsikan adalah fluida dengan rapat massa 1000 kg/m3. Untuk menemukan lokasi reservoir, maka digunakan beberapa metode eksplorasi, salah satunya adalah metode gravitasi. Metode gravitasi menggunakan prinsip gaya tarik antar massa, sehingga rapat massa berbeda akan memberikan nilai percepatan terukur yang berbeda. Nilai akhir yang dicari dalam metode ini adalah anomali Bouguer, yang merupakan hasil dari nilai hasil pengukuran yang kemudian dilakukan koreksi � koreksi. Dalam menginterpretasi objek penyebab anomali, maka dalam penelitian ini digunakan metode poligon Talwani. Metode ini mengasumsikan bahwa reservoir panas tersebut dapat dianggap sebagai benda berbanyak sisi. Pemrograman yang digunakan dalam penelitian ini adalah C++ karena bahasa tersebut cepat dalam melakukan eksekusi perintah.
Keywords
Eksplorasi, energi panasbumi, interpretasi, metode gravitasi, poligon Talwani.
Topic
Kebumian (EPS)
Corresponding Author
Rosna Malika
Institutions
a) Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Jawa Timur 60111
*rosna23[at]gmail.com
Abstract
Kejadian cuaca dan iklim ekstrem merupakan sesuatu yang langka dan sulit untuk dihindari serta memberikan dampak yang seringkali merugikan terhadap berbagai segi kehidupan. Berdasarkan data observasi yang ada dan perkembangan ilmu pengetahuan berkaitan dengan model iklim menunjukkan bahwa kejadian bencana alam akan semakin meningkat di masa mendatang. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan untuk mempelajari kejadian-kejadian ekstrem, khususnya secara spasial. Pada kasus Extreme Value Theory (EVT) univariat, data ekstrem hanya diukur dan dianalisis pada satu titik atau lokasi, namun kejadian alam seperti suhu, curah hujan, dan angin terjadi karena proses alamiah serta dipengaruhi oleh kondisi suatu tempat (unsur spasial). Spatial extremes modeling berawal dari pemodelan nilai ekstrem dengan distribusi nilai ekstrem multivariat sehingga data ekstrem pada beberapa titik lokasi observasi dipandang sebagai variabel multivariat. Kesulitan utama dalam mempelajari metode spatial extreme adalah kurangnya model yang fleksibel dan metode inferensial yang sesuai. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan lain salah satunya dengan menggunakan proses max-stable. Proses max-stable analog dengan nilai ekstrem multivariat yang mempunyai pendekatan distribusi Generalized Extreme Value (GEV). Konsep dasar proses max-stable adalah memperluas distribusi nilai ekstrem multivariat ke dimensi yang tak terbatas yaitu konteks spasial. Pada penelitian ini akan dilakukan pemodelan spatial extreme di Indonesia dengan proses max-stable model Schlather pada studi kasus data curah hujan ekstrem di Kabupaten Lamongan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengidentifikasi dependensi spasial curah hujan ekstrem dengan ekstremal koefisien dan madogram yang merupakan pendekatan dari variogram. Selain itu juga dapat menentukan nilai estimasi parameter distribusi Generalized Extreme Value (GEV).
Keywords
Curah hujan ekstrem, Spatial extreme modeling, Proses Max-stable, Distribusi Generalized Extreme Value (GEV)
Topic
Lain-lain (ETC)
Page 4 (data 91 to 120 of 256) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats