Event starts on 2017.07.26 for 2 days in Bandung
http://portal.fmipa.itb.ac.id/snips2017 | https://ifory.id/proceedings/RFdrG9aTL
Front PDF (5,768 kB) Back PDF (1,495 kB)
Page 3 (data 61 to 69 of 69) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Inggit Alfiani Julianti
Institutions
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka No.1, Jakarta, 13220, Indonesia
Abstract
Telah dilakukan proses sintesis dari komposisi matriks Al-Cu-Mg dengan filler SiC dengan proses anneling hasil dari stir casting untuk mendapatkan komposit logam Al-Cu-Mg/SiC. Diawali dengan peleburan Alumunium yang dicampur dengan Cu (1.8%) , Mg (4.4%) dan variasi SiC dalam bentuk serbuk yang terlebih dahulu dicampurkan agar lebih homogen. Variasi SiC yang digunakan antara lain 2.5 % , 2.8% , dan 3.1 % . Proses peleburan terjadi pada suhu 900oC sampai berbentuk fasa semisolid. Setelah itu dilakukanlah proses pengadukan komposit menggunakan stirr casting dengan kecepatan 250 rpm selama 10 menit. Paduan yang dihasilkan akan dicetak dan di dinginkan pada suhu ruang untuk selanjutnya akan dipotong. Setelah itu dilakuakan prosses anneling selama 2 jam dengan suhu 450 oC dan di aging selama 16 jam pada 160 oC. Setelah itu sampel akan dipotong untuk di uji SEM (Scanning Electron Microscope), XRD (X-Ray Diffraction), EDS (Energy Dispersive X-ray Spectroscopy), DTA (Differential Thermal Analysis), serta uji kekerasan bahan Hardness Vickers dan pengujian densitas. Hasil penelitian ini menunjukan pada pengujian SEM ditemukannya partikel SiC yang menunjukan bahwa Al-Cu-Mg/SiC merupakan material komposit dan terjadi peningkatan sifat mekanik dan termal dari komposit logam setelah mengalami proses anneling dan aging.
Keywords
matriks Al-Cu-Mg ; filler SiC; komposit logam Al-Cu-Mg/SiC; stir casting ;anneling; aging
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
Adhi Kusumadjati
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Telah dibuat suatu program untuk menggambarkan gerakan osilator harmonis dan osilator teredam terkopel 1D menggunakan bahasa pemrograman JavaScript. Program dibangun berdasarkan metode Euler. Sistem pertama terdiri dari sebuah benda yang berada dalam sistem pegas tanpa redaman sehingga osilasi yang terjadi berupa osilasi harmonis sederhana. Sistem kedua terdiri dari 1 benda, 2 benda, dan 3 benda yang diberikan redaman sehingga osilasi yang terjadi berupa osilasi teredam. Hasil simulasinya berupa waktu dan posisi tiap benda yang digambarkan melalui grafik. Diperoleh hubungan antara amplitudo maksimum terhadap banyaknya benda dalam sistem osilasi terkopel.
Keywords
Simulasi, Osilasi terkopel, Amplitudo maksimum
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Anisya Lisdiana
Institutions
1 Program Magister Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2 Kelompok Keilmuan Kimia Fisik dan Anorganik
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Kompleks nikel(II) berstruktur oktahedral umumnya berwarna dan dapat menyerap sinar tampak dan inframerah dekat sehingga dapat digunakan untuk menentukan kekuatan ligan secara spektrometri. Dari deret spektrokimia diketahui air berperan sebagai ligan lemah dengan energi pembelahan orbital ( extit{d}) ((Delta_o)) sebesar 8518 cm(^{-1}). Sedangkan 2,2( ^{prime} )-bipiridin adalah contoh ligan kuat dengan (Delta_o) sebesar 12660 cm(^{-1}) karena ligan tersebut mengandung dua atom donor nitrogen yang dapat berperan sebagai bidentat dan membentuk kompleks mono inti. Ligan ( extit{1H})-1,2,4-Triazol (Htrz) memiliki tiga atom nitrogen tetapi hanya dua yang menjadi donor pasangan elektron terhadap ion pusat dan kompleks yang terbentuk umumnya berupa kompleks polimerik. Kompleks Ni(Htrz)(_3)Cl(_2).3H(_2)O telah disintesis dari NiCl(_2).6H(_2)O dan Htrz. Kompleks ini berupa padatan berwarna ungu dan bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan. Dari data IR diperoleh energi vibrasi torsi cincin triazol pada 634 cm(^{-1}) yang membuktikan bahwa kompleks tersebut memiliki struktur polimerik. Kompleks ini larut sempurna dalam air menghasilkan larutan yang warnanya sama dengan warna padatannya. Spektrum larutan kompleks ini pada daerah tampak dan inframerah dekat menunjukkan tiga puncak khas yang merupakan identitas struktur oktahedral. Dari puncak ketiga pada 929 nm (10764 cm(^{-1})) dapat ditentukan bahwa ligan Htrz memiliki kekuatan menengah.
Keywords
Komples Nikel(II), 1H-1,2,4-Triazol, Oktahedral, Kekuatan Medan Ligan
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
Herlina Panggabean
Institutions
Institute Teknologi Bandung
Abstract
Gas karbondiokasida (CO2) digunakan sebagai contoh dalam mempelajari sintesis dan reaksi gas pada mata pelajaran kimia di lingkungan sekolah menengah atas (SMA). Di laboratorium, gas CO2 disintesis dari padatan kapur dan asam. Kemudian, gas dialirkan ke dalam larutan barium hidroksida untuk menghasilkan kekeruhan pada larutan, tetapi kekeruhan tersebut seringkali tidak teramati. Ini dikarenakan kelarutan barium hidroksida dalam air. Kondisi tersebut diatasi dengan penambahan zat atau pereaksi. Namun, penambahan zat mengakibatkan bertambahnya limbah di lingkungan yang tidak sejalan dengan konsep Green Chemistry. Oleh karena itu didesaian suatu alat skala kecil untuk sintesis gas. Alat skala kecil tersebut terdiri dari botol plastik sebagai tempat terjadinya reaksi yang dilengkapi alat suntik plastik kecil berisi pereaksi dan alat suntik plastik sebagai penampung gas. Untuk mengetahui kelayakan alat tersebut dilakukan uji coba berupa sintesis gas CO2 dari 0,1 g sampel CaCO3 yang tidak murni. Gas yang dihasilkan dapat mendorong piston pada alat suntik penampung gas hingga mencapai volume 11,5 mL. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat diketahui kerapatan gas CO2 rata-rata sebesar 1,8 g/L dan kemurnian sampel rata-rata 46%. Hasil lain dari percobaan diperoleh gas CO2 yang dapat menghilangkan warna indikator phenolphthalein dari larutan basa. Dengan demikian, alat sintesis gas skala kecil dapat digunakan untuk mengetahui volume gas CO2, kemurnian sampel, kerapatan gas CO2, dan reaksi gas CO2.
Keywords
Sintesis, Gas CO2, Alat Skala Kecil
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Ahmad Suaif
Institutions
a) Laboratorium Elektronika,
Kelompok Keilmuan Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*ahmadsuaif[at]s.itb.ac.id
b) Departemen Fisika ,
Institut Teknologi Sumatera,
Jl. Terusan Ryacudu, Lampung 35365, Indonesia
Abstract
Pengukuran sedimentasi layang dikembangkan secara luas dengan menerapkan beragam metode spektroskopi. Pada paper ini, telah dikembangkan Sistem Pengukuran Sedimentasi Layang Sungai Cikapundung Bandung dengan menggunakan Spektroskopi Infrared. Selain digunakan pasangan transmiter dan receiver berupa LED dan fotodioda, dikembangkan pula sistem monitoring yang wireless dengan tujuan mengirimkan informasi secara kontinu yang dapat dipantau kapan saja dan dimana saja. Pada pengukuran ini, pengambilan data dilakukan pada Pintu Air Teras Cikapundung Bandung. Sejumlah air yang masuk ke sensor membawa informasi tegangan yang lantas kemudian diterjemahkan untuk mendapatkan informasi sedimentasi layang air Sungai Cikapundung Bandung. Berdasarkan pengukuran, diperoleh nilai laju sedimentasi layang sebesar 0.058701553 g/mL, dengan nilai transmitansi terukur sebesar 84.65% dan nilai absorbansi 15,35%
Keywords
Sungai Cikapundung Bandung, sedimentasi layang, wireless system
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
Harianto Wibowo
Institutions
1) Laboratorium Elektronika,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) hariantowb[at]gmail.com
b) husniihsudha[at]yahoo.co.id
c) alsolkajer[at]gmail.com
d) nina[at]fi.itb.ac.id
e) mitra[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Pada penelitian ini telah dirancang sistem penghitungan jumlah penumpang kendaraan menggunakan dua buah sensor ultrasonik HC SR04. Dengan menggunakan Internet of Things (IoT), data hasil pengukuran diolah dan dikirim oleh NodeMCU ESP8266 ke ponsel sehingga didapatkan data jumlah penumpang secara real time yang dapat dipantau dari jarak jauh. Data dapat diakses melalui aplikasi Blynk pada ponsel bersistem operasi android.
Keywords
Sensor ultrasonik; Internet of Things; jumlah penumpang
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
Meqorry Yusfi
Institutions
Laboratorium Komputasi Lanjut
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda Density Functional Theory (DFT) untuk menghitung sifat-sifat elektronik dan struktur geometri dari Cadmium (Cd)-montmorillonite berbasis mineral lempung untuk aplikasi di bidang lingkungan. Untuk mendapatkan optimasi struktur maka dalam perhitungan ini dilakukan variasi penempatan posisi Cd diatas permukaan montmorillonite. Dari hasil perhitungan didapat bahwa energi adsorpsi Cd pada permukaan montmorillonite sebesar positif 36,114 eV. Energi gap berubah dari 4,327 eV menjadi 2.588 eV dengan penambahan Cd.
Keywords
Cadmium-montmorillonite, DFT, lempung
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Annisa Aprilia
Institutions
1 Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21, Jatinangor 45363
2 Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10, Bandung 40132
Abstract
Lapisan tipis ZnO Nanorod terdoping aluminium telah berhasil dipreparasi menggunakan metoda self-assembly. Proses penumbuhan dilakukan di atas substrat konduktif AZO (aluminum doped ZnO) dan FTO (fluorine tin oxide). Lapisan ZnO:Al nanorod selanjutnya akan digunakan sebagai fotoanoda pada sel surya tersensitisasi dye / DSSC (dye sensitized solar cell). Untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh dopan aluminium terhadap pertumbuhan struktur ZnO nanorod pada jenis subtrat yang berbeda, maka konsentrasi aluminium (Al) pada lapisan inisiator (seed layer) dan larutan penumbuh (growth solution) divariasikan sebesar 0 wt% (undoped), 1 wt% dan 0,5 wt% terhadap zinc nitrate heksahidrat dan Zinc acetate dihidrate (raw material). Struktur ZnO yang terbentuk dianalisa berdasarkan data spektrum difraksi sinar-X (XRD) dan diketahui bahwa terdapat puncak Zinc Aluminate (ZnAl2O4) pada lapisan ZnO: Al nanorod yang ditumbuhkan di atas substrat AZO maupun FTO. Spektrum XRD pada lapisan ZnO:Al nanorod yang dilapisi pada substrat AZO menghasilkan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan penumbuhan pada subtrat FTO. Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh kondisi lattice mismatch antara substrat dan lapisan ZnO: Al, sehingga menghasilkan kualitas Kristal yang berbeda. Morfologi dari lapisan ZnO: Al nanorod diamati menggunakan perangkat scanning electron microscope (SEM) dan diketahui bahwa orientasi pertumbuhan ZnO tegak lurus terhadap substrat sehingga membentuk struktur rod (batang). Lapisan ini kemudian diaplikasikan sebagai fotoanoda pada sel surya tersensitisasi dye dengan efisiensi yang berhasil dicapai sebesar 0,78 % untuk lapisan FTO/ZnO:Al (1 wt%).
Keywords
ZnO nanorod, Zinc aluminate, self assembly, difraksi sinar-x, sel surya dssc
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
Yudhi Kurniawan
Institutions
Quantum Semiconductors and Devices Laboratory, Kelompok Keilmuan Fisika Material Elektronik,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*yudhi_kurniawan[at]s.itb.ac.id
**yudi[at]fi.itb.ac.id (corresponding author)
Abstract
Pada studi ini, kami mempelajari struktur pita energi dan rapat keadaan elektron sistem ZnO dan ZnO_{1-delta} (delta = 12.5%) wurtzite yang dihitung dengan metode generalized gradient approximation (GGA) + U (U = energi Hubbard) berbasis density-functional theory (DFT). Perhitungan struktur pita energi menghasilkan celah pita energi (it E_{g}) pada sistem ZnO dan ZnO_{1-delta}; masing-masingnya sebesar 1.10 eV bertipe langsung (Gamma
ightarrow Gamma;) dan 1.78 eV bertipe tak langsung (M
ightarrow K). Sementara itu, perhitungan rapat keadaan elektron terpolarisasi spin pada kedua sistem tersebut menghasilkan bentuk simetri yang menunjukkan sifat nonmagnetik. Rapat keadaan elektron kedua sistem tersebut juga menunjukkan dua pita valensi terdekat dengan tingkat Fermi yang berasal dari hibridisasi keadaan Zn 3d dan O 2p. Dengan adanya vakansi oksigen, kedua pita valensi tersebut bergeser menuju tingkat energi yang lebih rendah dan sebuah puncak tambahan, yang berasal dari hibridisasi Zn 4s dan O 2p, muncul di daerah it E_{g}. Di sisi lain, pita konduksi kedua sistem tersebut berasal dari hibridisasi keadaan Zn 4s dan O 2p. Studi ini menunjukkan peran penting vakansi oksigen terhadap modifikasi sifat elektronik ZnO dan dapat digunakan sebagai panduan untuk eksperimen.
Keywords
Celah pita energi, Density functional theory, Generalized gradient approximation, Koreksi Hubbard, Rapat keadaan elektron
Topic
Material (MAT)
Page 3 (data 61 to 69 of 69) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats