Review: PerkembanganTeknologi Neuroimaging Sebagai Modalitas Deteksi Dini Penyakit Alzheimer Nita Handayani*, Idam Arif, Siti Nurul Khotimah, Freddy Haryanto, Warsito P. Taruno
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Penyakit Alzheimer (Alzheimer�s Disease, AD) merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang terkait dengan gangguan fungsi neuronal dan kerusakan kognisi, fungsi, dan perilaku secara bertahap. Ada dua teori tentang penyebab terjadinya AD. Pertama dari luar sel, adanya penumpukan peptida amyloid yang disekresikan oleh sel-sel otak sehingga membentuk plak beta-amyloid yang dapat merusak sel. Kedua dari dalam sel, adanya tau protein yang saling berikatan membentuk tangles (neurofibrillary tangles) yang dapat merusak fungsi sel dan menyebabkan kematian sel. Terdapat beberapa biomarker yang dapat digunakan sebagai acuan diagnostik dan prognostik dalam deteksi dini penyakit alzheimer, salah satunya adalah neuroimaging marker. Beberapa teknik pencitraan otak sering digunakan untuk mempelajari proses neuropatologis dan perubahan fungsional dan morfologis yang terjadi pada AD. Metode neuroimaging ini tidak hanya bermanfaat untuk deteksi dini namun juga mampu membedakan AD dari penyakit neurodegeneratif lainnya. Teknik neuroimaging secara umum dibedakan menjadi dua yaitu structural neuroimaging (CT, MRI) dan functional neuroimaging (PET, SPECT dan fMRI). Pengembangan teknik neuroimaging saat ini diarahkan pada modalitas yang bersifat non-invasif, non-radiatif, cepat, murah dan reiabel diantaranya adalah EEG dan Brain ECVT. Dalam makalah ini akan dipaparkan perkembangan terbaru dari kemampuan beberapa teknik neuroimaging baik yang berbasis pencitraan struktural, pencitraan fungsional maupun pengukuran sinyal listrik otak untuk studi deteksi dini AD.
Keywords: teknik neuroimaging, Alzheimer, pencitraan otak, deteksi dini
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website.
Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):