PERBANDINGAN AKTIFITAS SISWA DAN GURU DALAM PEMBELAJARAN ARGUMENT DRIVEN INQUIRY DAN INQUIRY TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU KELAS VII Yuli Andriani*(1) Riandi(2)
(1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Indonesia (2)Dosen Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Indonesia
Abstract
Keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas merupakan salah satu hal yang penting, karena siswa diharuskan untuk lebih aktif dibandingkan guru. Siswa diharapkan dapat menjadi subjek dalam proses pembelajaran, bukan menjadi objek yang hanya menerima pengetahuan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang ingin menggambarkan bagaimana aktifitas siswa dan keterlaksaan tahapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran inquiry terbimbing yang biasa mereka lakukan saat kegiatan praktikum pada pembelajaran IPA sehari-hari dengan aktifitas siswa dengan pembelajaran Argument Driven Inquiry yang secara khusus dirancang untuk melatihkan siswa dalam membuat argumen dan memiliki waktu yang lebih untuk kegiatan refleksi dibandingkan kegiatan inquiry biasa. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP kelas VII di salah satu SMP Negeri di kabupaten Garut dengan jumlah sampel 66 orang yang dibagi kedalam dua kelas yang menggunakan dua pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan lembar observasi, wawancara dan catatan lapangan sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran Argument Driven Inquiry lebih tinggi jika dibandingkan aktifitas siswa pada pembelajaran Inquiry terbimbing. Dari lembar observasi diperoleh rata-rata aktifitas siswa pada pembelajaran Argument Driven Inquiry selama empat pertemuan besar 94% sedangkan pada pembelajaran Inquiry terbimbing rata-rata aktifitas siswa selama empat pertemuan hanya 83% dan untuk keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru untuk pembelajaran Argument Driven Inquiry selama empat pertemuan adalah 97% dan untuk pembelajaran Inquiry terbimbing adalah 95%. Sedangkan dari wawancara dan catatan lapangan diperoleh kekurangan dan kelebihan masing-masing kegiatan pembelajaran diantaranya salah satu kelebihan pembelajaran Argument Driven Inquiry adalah adanya sesi argumentasi dengan menggunakan teknik Round Robin.
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website.
Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):