Gabungan Proses EAPR-Aerasi (Electro-Assisted Phytoremediation Aerasi) dengan Tanaman Kiambang (Salvinia molesta) untuk Remediasi Air Limbah Logam Cu dan Zn Nike Kusumawati1,a), Maiza Endang Trismiarni1,b), Nurcholis Ma’arif1,c), Rudy Syah Putra2,d)
1Prodi Kimia 2Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang KM 14, Yogyakarta 55584
a) 14612216[at]students.uii.ac.id b) 14612215[at]students.uii.ac.id c) 14612236[at]students.uii.ac.id d) rudy.syahputra[at]uii.ac.id (Penulis Korespondensi)
Abstract
Logam berat hasil pembuangan limbah pada badan air dalam konsentrasi tinggi akan menimbulkan pencemaran air dan memberikan pengaruh pada makhluk hidup di sekitarnya. Logam-logam berat tersebut memiliki sifat yang stabil dan sulit untuk didegradasi, sehingga perlu dilakukan tindakan remediasi. Salah satu metode remediasi yang dapat digunakan adalah gabungan proses EAPR (Electro-assisted phytoremediation) dan aerasi dengan tanaman kiambang (Salvinia molesta) sebagai akumulator logam berat dalam limbah cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan tanaman kiambang menyerap logam Cu dan Zn pada media limbah logam berat dengan parameter kualitatif dan kuantitatif yaitu pengamatan perubahan morfologi tanaman dan penurunan konsentrasi logam berat Cu dan Zn. Dalam penelitian ini dilakukan juga perbandingan empat proses yaitu fitoremediasi, fitoremediasi-aerasi, dan EAPR-Aerasi dengan lama waktu pengamatan selama 7 hari dan 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tanaman kiambang yang lebih cepat menyerap logam berat Cu dan Zn adalah pada perlakuan EAPR-Aerasi dengan persentase (49%) pada akar tanaman dan (50%) pada daun; (4,5%) pada akar tanaman dan (20%) pada daun. Sedangkan metode Fitoaerasi sebesar (37%) pada akar dan (35%) pada daun; (4%) pada akar dan (14%) pada daun serta metode Fitoremediasi sebesar (26%) pada akar dan (25%) pada daun; (3%) pada akar dan (10%) pada daun. Hasil analisis konsentrasi klorofil tanaman pada proses EAPR-Aerasi menunjukkan tanaman mengalami tingkat stress lebih rendah dibandingkan dengan proses fitoaerasi mengalami stress paling tinggi. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa metode EAPR-Aerasi mampu meningkatkan remediasi logam Cu dan Zn dengan efektif dan cepat dari kedua metode lainnya.
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website.
Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):