Optimasi Sudut Berkas Penyinaran Pada Radioterapi Menggunakan Metode Simulated Annealing Rina Ratnasari (a*), Rena Widita, Ph.D. (b)
a) Program Studi Fisika, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 *rinaratnaa[at]gmail.com
b) Laboratorium Biofisika, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 rena[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan yang digunakan untuk merusak sel-sel kanker pada tubuh pasien dengan memanfaatkan energi radiasi pengion tanpa merusak struktur normal di sekitarnya. Sebelum dilakukan penyinaran, diperlukan suatu perencanaan terapi radiasi (Radiotherapy Treatment Planning, RTP) yang optimal agar tujuan radioterapi dapat tercapai. Pada saat pasien disinari dengan radiasi terdapat kemungkinan organ beresiko (Organ at Risk, OAR) di sekitar volume target mendapatkan dosis yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan parameter RTP (jumlah dan sudut penyinaran) yang sesuai agar RTP optimal, yaitu maksimum dosis diterima oleh volume target dan OAR di sekitarnya mendapatkan dosis radiasi seminimal mungkin. Pemilihan parameter RTP yang optimal dapat diperoleh melalui proses optimasi. Saat ini telah banyak berkembang metode optimasi, salah satunya yaitu optimasi sudut berkas penyinaran. Pada penelitian kali ini akan dilakukan proses optimasi sudut berkas penyinaran kasus kanker prostat dengan menggunakan metode Simulated Annealing pada perangkat lunak MATLAB untuk 5, 7, dan 9 sudut penyinaran. Berdasarkan proses optimasi yang dilakukan didapat konfigurasi sudut untuk kasus kanker prostat, yaitu (50.3º, 115.7º, 247.6º, 278.1º, 358.2º) untuk RTP 5 sudut penyinaran; (38.0º, 97.1º, 135.1º, 181.5º, 252.6º, 294.8º, 345.0º) untuk RTP 7 sudut penyinaran; dan (2.1º, 75.4º, 118.5º, 168.6º, 229.6º, 244.9º, 271.5º, 283.1º, 305.2º) untuk RTP 9 sudut penyinaran. Setelah didapatkan konfigurasi sudut berkas penyinaran hasil optimasi, kemudian dilakukan analisis melalui tampilan distribusi dosis dengan skala warna (dose color wash) dan kurva Dose Volume Histogram (DVH) kumulatif untuk RTP sebelum dan setelah optimasi. Dapat dilihat bahwa besar dosis yang diterima oleh OAR di sekitar volume target lebih kecil daripada sebelum dilakukan proses optimasi.
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website.
Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):