Pengembangan Desa Wisata berbasis Partisipasi Masyarakat dengan Pendekatan Creative Share Value - CSV untuk Menunjang Ketahanan Ekonomi Nasional Dr. Rahmawati., SE., MM & Marsekal Muda TNI Dr. Sungkono., SE., M.Si
Universitas Mulawarman (UNMUL) & Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN)
Abstract
Pada era ini Pariwisata disinyalir merupakan pendorong utama perekonomian negara, indonesia sebagai negara yang memiliki 17 ribu pulau dan kekayaan alam lainnya merupakan negara yang menjadi buruan banyak wisatawan dunia. Meskipun Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, wilayah pedalaman yang indah, reruntuhan budaya dan sejarah yang menarik, pantai-pantai, kehidupan malam (Jakarta dan Bali), dan banyak lagi, negara ini gagal menarik jumlah turis asing yang besar. Memang betul bahwa Indonesia mungkin mencapai targetnya untuk menyambut 10 juta turis asing di Tahun 2015 , namun angka ini jauh lebih rendah dari jumlah turis yang mengunjungi negara-negara tetangga Singapura (15 juta) atau Malaysia (27 juta). Indonesia tidak kalah cantik ataupun menarik. Jadi, apa yang telah menghambat pertumbuhan yang lebih cepat di sektor pariwisata Indonesia? Saat ini, sektor pariwisata Indonesia berkontribusi untuk kira-kira 4% dari total perekonomian. Pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan angka ini dua kali lipat menjadi 8% dari PDB, Dalam rangka mencapai target ini, Pemerintah berfokus pada memperbaiki infrastruktur termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, akses, kesehatan & kebersihan dan juga meningkatkan kampanye promosi online marketing di luar negeri. Pemerintah juga merevisi kebijakan akses visa gratis di 2015. Sejalan dengan hal tersebut gerakan massive dari akar rumput (grass root) perlu dilakukan, pendekatan pemberdayaan dan partisipasi aktif dari masyarakat perlu dikembangkan demi menciptakan inovasi-inovasi yang berbanding lurus pada peningkatan kunjungan dari wisatawan asing, selain itu faktor ancaman keamanan baik yang datang dari dalam ataupun dari luar, juga perlu mendapat perhatian khusus guna menjamin pengalaman yang menarik bagi wisatawan. Sebuah objek wisata akan menarik ketika dapat memenuhi faktor-faktor seperti aksesibilitas yang mudah, pemandangan alam yang eksotis, fasilitas dan akomodasi yang memadai serta ekonomis, dan yang terpenting lagi adalah keunikan dari objek wisata tersebut, selain tentunya pengemasan dalam urusan marketing menjadi prioritas utama ketika di publikasi ke masyarakat Dunia. Untuk mencapai itu semua penting kiranya menciptakan sebuah budaya dimasyarakat desa tentang sadar wisata, peningkatan kapasitas masyarakat melalui berbagai pembekalan dan pelatihan mulai dari pembekalan manajemen, pemasaran, hingga sikap (attitude) masyarakat guna menjaga nilai jual dari objek wisata yang akan dikembangkan, tentunya perlu banyak pihak yang diharapkan terlibat dalam industri ini, keterlibatan Perusahaan melalui program CSR mungkin dapat dikolaborasikan, dengan asas mutualisme dan pengemasan program yang menarik dan berkelanjutan tentunya akan menjadi nilai tersendiri bagi Perusahaan. Melalui kegiatan pengembangan desa wisata berbasis pemberdayaan masyarakat ini kedepan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tentunya akan berimplikasi pada ketahanan ekonomi negara.
Keywords: Desa wisata, CSV, Pemberdayaan Masyarakat, Penta Helix, Ketahanan Ekonomi
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website.
Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):