Event starts on 2015.06.08 for 2 days in Bandung
http://portal.fi.itb.ac.id/snips2015 | https://ifory.id/conf-abstract/z4pZjcJkq
Page 1 (data 1 to 30 of 256) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Irma Rahma Suwarma
Institutions
Universitas pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini merupakan bagian dari implementasi pertama pendidikan STEM dalam rancangan pembelajaran formal pada tingkat sekolah menengah pertama di Indonesia. Siswa diminta merancang mobil bertenaga balon (balloon-powered car) sebagai media untuk memahami konsep gerak lurus beraturan dalam pembelajaran IPA. Sampel dari penelitian ini adalah 30 orang siswa sekolah menengah pertama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis STEM ini mampu meningkatkan motivasi dan memberikan pengalaman dalam proses engineering (rekayasa). Selain itu, pembelajaran ini mampu meningkatkan prestasi siswa dalam ujian akhir sekolah.
Keywords
STEM, balloon-powered car, motivasi, prestasi
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
MOHAMAD FAHMI
Institutions
PENDIDIKAN BIOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati menggunakan metode resitasi dengan pembelajaran konvensional, pengaruh penggunaan metode resitasi dan untuk mendeskripsikan respon siswa pada materi keanekaragaman hayati menggunakan metode resitasi. Hipotesis penelitian ini adalah metode resitasi berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati. Pada penelitian ini digunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilaksanakan di kelas VII SMPN 17 Kota Bandung. Populasi 10 kelas, diambil dua kelas untuk sampel sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah siswa masing-masing kelas 36 siswa. Pengumpulan data menggunakan tes kognitif sebanyak 20 soal pilihan ganda dan angket. Data penelitian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji Mann-Whitney. Rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi sangat baik (87,36), peningkatan hasil belajar (N-Gain) sedang (0,63). Pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional sangat baik (82,73), peningkatan hasil belajar (N-Gain) sedang (0,59). Hasil uji t nilai posttest kelas eksperimen dan kontrol diperoleh thitung 2,89 > ttabel 2,36. Hasil uji Mann-Whitney untuk nilai N-Gain diperoleh Zhitung 7,89 > Ztabel 1.65 pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis angket menunjukan respon siswa kuat terhadap pembelajaran dengan metode resitasi (80,34%) dan respon siswa terhadap pembelajaran konvensional kuat (77,03%). Dapat disimpulkan bahwa metode resitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati.
Keywords
metode resitasi, keanekaragaman hayati, hasil belajar, analisis dan N-Gain.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
FUADA S
Institutions
Microelectronic, Institut Teknologi Bandung
Abstract
NEMS (Nano Electromechanical Systems) comes from needs of an integrated system able to characterize the electro-mechanical systems at nanoscale.This paper reviews and discusses recent progress in nano-electro-mechanical system (NEMS) based memory devices and their main figures of basic knowledge, advatages-disadvatages, opportunities and challenges.
Keywords
NEMS, Memory
Topic
Lain-lain (ETC)
Corresponding Author
rosita putri rahmi haerani
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siwa pada saat pembelajaran IPA menggunakan media video game. Game yang digunakan dalam penelitian ini adalah game yang telah dikembangkan peneliti untuk pembelajaran IPA pada konsep Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan, Game ini berjudul �Selamatkan Dunia Digital!�. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan dilaksanakan disalah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat pada kelas VII Tahun ajaran 2015/2016,melibatkan 1 kelas berjumlah 22 siswa yang dipilih secara acak untuk memperoleh gambaran aktivitas siswa saat berinteraksi dan belajar dengan menggunakan video game. Pada penelitian ini digunakan Instrumen berupa Lembar observasi selama pembelajaran berlangsung sebanyak dua kali pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan video game baik pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebesar 100%. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pada setiap pertemuan, seluruh aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran video game IPA dapat terlaksana. Walapun seluruh kegitatan terlaksana, berdasarkan hasil pengamatan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada aktivitas dalam masing-masing kegiatan pembelajaran menggunakan media video game IPA.
Keywords
media pembelajaran, Video game IPA, Aktifitas siswa.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Shelly Efwinda
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam berbantuan mind map diimplementasikan untuk memperoleh gambaran aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif dan dilaksanakan di salah satu SMP Negeri di Bandung Barat kelas VII semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Melibatkan 2 kelas yang memiliki karakteristik yang sama dan dipilih secara acak sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari 39 siswa menggunakan pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam berbantuan mind map sedangkan kelas kontrol terdiri dari 37 siswa menggunakan pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam tanpa bantuan mind map. Pada penelitian ini digunakan lembar observasi selama pembelajaran berlangsung sebanyak dua kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) persentase rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar 94% 2) persentase rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran pada kelas kontrol sebesar 91%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran IPA Terpadu berbasis masalah tema Hujan Asam dengan bantuan mind map hampir seluruh tahapan pembelajarannya dapat terlaksana. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada masing-masing model pembelajaran yang diimplementasikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Keywords
aktifitas siswa, pembelajaran berbasis masalah, hujan asam, mind map
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Wenny Wahyuni
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Besarnya cahaya yang ditransmisi dan di absorpsikan dapat dianalisa dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Transmisi dan absorpsi dari material dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya warna, konsentrasi dan ketebalan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu alat yang dapat menghitung transmisi dan absorpsi yang berbasis arduino dan labview. Alat ukur yang digunakan menggunakan sensor photodioda dengan dua sumber cahaya yang berbeda, yaitu laser dan super bright. Arduino berfungsi sebagai perangkat elektronika yang menggunakan IC Atmega, dimana arduino ini juga dibutuhkan untuk memberi tegangan input pada alat ukur selain itu arduino juga dapat membaca sinyal output dari alat ukur tersebut dan dalam penampilan data digunakan labview. Labview disini dapat menampilkan data output yang dikirim dari arduino, tampilan Labview tersebut dapat berupa data digital, analog dan grafik. Dari percobaan yang telah dilakukan, untuk absorpsi oleh sumber cahaya super bright hasil yang paling besar ditunjukkan oleh mika dengan warna merah, sedangkan absorbsi yang terkeecil diperlihatkan oleh mika yang berwarna putih hal ini juga terjadi pada cairan, sedangkan untuk sumber cahaya laser absorpsi terbesar dihasilkan oleh mika yang berwarna biru dan yang paling rendah oleh warna putih. Sedangkan untuk trasmisi terbesar cahaya super bright diberikan oleh mika berwarna putih dan terkecil oleh mika merah, untuk sumber cahaya laser transmisi terbesar oleh mika putih dan transmisi terkecil pada mika biru. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan panjang gelombang dari masing-masing sumber cahaya.
Keywords
hukum Lambert-Beer, LED super bright, laser, arduino, Labview
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
desyana olenka margaretta
Institutions
ITB
Abstract
Meja optic yang digunakan dalam praktikum atau penelitian yang bergubungan dengan Pengujian material atau instrument dengan bantuan laser sering tidak terdeteksi kemiringannya. Kemiringan meja optic yang berpengaruh pada tidak ratanya arah sumber laser atau detector dan lensa prisma dapat menmpengaruhi kualitas pengukuran. Telah dibuat sebelumnya rancangan alat deteksi sederhana yang memanfaatkan perbedaan Intensitas absorbansi sinar melewati bidang tertentu. Rancangan alat ini merupakan perbaikan dari model alat sebelumnya . Dalam alat sebelumnya sudut yang terukur dalam rentang perubahan yang besar, sedangkan model alat yang baru ini lebih memanfaatkan perubahan sudut kecil, agar dapat mengamati perubahan sudut pada meja optic dengan orde pengukuran yang relative teliti.
Keywords
kemiringan,meja optik, photodioda
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
Masruro Tufani Ahmad
Institutions
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Abstract
Daerah Irigasi (DI) Pondok Waluh memanfaatkan potensi air dari Sungai Tanggul melalui Bendung Pondok Waluh dan melayani areal baku sawah seluas 7263 Ha. DI ini secara administratif terletak di Kabupaten Jember. Kondisi Jaringan Irigasi (JI) Pondok Waluh saat ini masih cukup baik, namun pada saluran terdapat sedimentasi yang menyebabkan kapasitas saluran mengalami penurunan. Permasalahan sedimen ini menyebabkan penyediaan, pembagian, dan pendistribusian air irigasi ke petak-petak tersier pada DI Pondok Waluh sangat berkurang dibandingkan dengan debit rencana. Di sisi lain, ketersediaan anggaran atau dana pemeliharaan sangat terbatas atau tidak mencukupi bila pengerukan sedimen dilakukan serentak seluruh DI Pondok Waluh dalam satu tahun anggaran. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini bermaksud mengadakan analisa kapasitas saluran dengan pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah besar kapasitas saluran dan sedimentasi yang ada di saluran. Kemudian hasil penelitian ini akan digunakan sebagai model optimalisasi pemeliharaan saluran dengan biaya pemeliharaan yang terbatas menggunakan metode goal programming. Setelah adanya pengerukan sedimen maka kapasitas saluran eksisting akan berangsur-angsur kembali seperti kondisi semula atau sesuai dengan kapasitas rencana. Dengan begitu maka debit air yang tersedia untuk irigasi juga semakin meningkat, sehingga diharapkan bisa mengoptimalkan layanan areal irigasi.
Keywords
Jaringan Irigasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, Linear Programming
Topic
Lain-lain (ETC)
Corresponding Author
ARYA DWI CANDRA
Institutions
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Abstract
Sumatra berada pada pertemuan dua lempeng besar, yaitu lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia sehingga menjadi salah satu wilayah dengan gejala seismik paling aktif di dunia. Sumatra bagian utara terdiri dari beberapa segmen tektonik, seperti zona subduksi, sesar Sumatra dan sesar Mentawai. Diperlukan suatu analisis agar dapat mengidentifikasi perbedaan segmen tektonik di wilayah Sumatra bagian utara, yaitu metode shear wave-splitting. Analisis shear-wave splitting dilakukan untuk mengamati sifat anisotropi struktur lapisan bumi di wilayah Sumatra bagian utara. Data pengamatan diperoleh dari 4 stasiun BMKG dengan besar magnitude lebih dari 6.3 Mw dan rentang jarak episentral 85̊-140̊. Pengukuran shear-wave splitting dilakukan dengan menggunakan program Splitlab berdasarkan metode Rotation-Correlation. Dari hasil pengukuran shear-wave splitting di wilayah Sumatra bagian utara menunjukkan adanya dua lapisan anisotropi. Terdapat kesesuaian hasil antara stasiun TPTI, TSI dan TRSI yaitu menunjukkan arah polarisasi sejajar dengan sesar Sumatra pada lapisan atas dan polarisasi tegak lurus dengan sesar Sumatra pada lapisan bawah. Pada stasiun PSI menunjukkan arah polarisasi yang berbeda dengan ketiga stasiun lainnya, yaitu menunjukkan arah polarisasi tegak lurus sesar dengan sesar Sumatra pada lapisan atas dan arah polarisasi sejajar sesar Sumatra pada lapisan bawah. Pada lapisan pertama waktu delay berkisar antara 0.5-0.9 s yang diduga disebabkan oleh shear-strain akibat dari sesar Sumatra. Pada lapisan kedua, waktu delay berkisar antara 1.4-1.8 s yang diperkirakan disebabkan oleh pergerakan lempeng subduksi pada lapisan mantel. Adanya perbedaan hasil pengukuran pada stasiun PSI dengan ketiga stasiun yang lain diduga disebabkan oleh kaldera Toba.
Keywords
Shear-wave splitting, Anisotropi seismik, Splitlab, Sumatra bagian utara
Topic
Kebumian (EPS)
Corresponding Author
Chaerul Rochman, M.Pd
Institutions
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya gambaran yang memadai dan komprehensif tentang katakteristik dan kontribusi kemampuan mahasiswa calon guru fisika dalam menguasai materi subyek (literasi konsep dasar fisika) (Norris & Phillips, 2003; Fensham, 2002; Uus, 2013), literasi pedagogi/kurikulum dan pembelajaran (Chaerul, 2013; Hobson, 2008; Soobard & Rannikmae, 2011), literasi psikologi pembelajaran (Farida dkk, 2014; Post, 2011), serta kemampuan dalam menyusun lembar kegiatan peseta didik (LKPD) pada jenjang persekolahan. Untuk itu dilakukan penelitian yang menitik beratkan kepada bagaimana analisis literasi konsep dasar fisika, literasi kurikulum pembelajaran, literasi prikologi pembelajaran serta bagaimana kemampuan dalam menyusun LKPD para mahasiswa program studi Fisika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis kolaboratif menggunakan metode kombinasi/mixed methods (Creswell, 2012; Trowbridge, 1996; ) yang menggunakan data kuantitatif dan kualitatif secara terintegrasi baik sekuensi maupun konten. Data diperoleh dari 75 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika yang sedang dan telah mengikuti mata kuliah Fisika Dasar, Kurikulum dan Pembelajaran, Belajar dan Pembelajaran serta mereka yang sudah melakukan praktik penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Teknik pengumpulan data menggunakan data ujian semester, pertanyaan terbuka, kuesioner pernyataan serta portofolio penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) (. Analisis data yang digunakan adalah analisis konstruk dari keempat data dan analisis korelasional sederhana dari seluruh variabel penelitian serta analisis katagorisasi literasi dari jawaban sampel. Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) adanya profil literasi konsep dasar fisika, literasi kurikulum pembelajaran, literasi psikologi pembelajaran serta kemampuan dalam menyusun LKPD para mahasiswa program studi Fisika yang bervariasi, (2) Adanya kecenderungan jawaban literasi konsep dasar fisika mahasiswa berturut-turut berkatagori nominal, procedural/konsepsional, fungsional dan multidimensional; (3) Adanya korelasi pada katagori sedang antara masing-masing variabel; (4) Kontribusi yang paling besar terhadap Kemampuan mahasiswa dalam penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah literasi Kurikulum dan Pembelajaran dibanding dengan kedua variabel lainnya.
Keywords
Kemampuan konsep dasar fisika, literasi kurikulum dan pembelajaran, literasi psikologi pembelajaran, dan kemampuan penyusunan lembar kegiatan peserta didik (LKPD)
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Dea Agnes
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi optika geometri dan alat optik dengan menggunakan tes tiga tingkat. Tes tiga tingkat adalah tes diagnostik yang dapat mengukur tingkat pemahaman siswa dengan melihat alasan siswa memilih jawaban dan tingkat keyakinannya. Setiap butir soal dirancang memiliki tiga tingkat, tingkat konten (content tier) untuk mengukur kemampuan pengetahuan Optika Geometri dan Alat Optik; tingkat alasan (reason tier) untuk mengukur kemampuan penjelasan atau eksplanatori pengetahuan yang mendasari memilih salah satu jawaban; dan tingkat kepercayaan (confidence tier) untuk mengukur derajat keyakinan dalam menentukan jawaban dan alasan yang dipilih. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di salah satu SMA di Kota Bandung dengan jumlah sekitar 25 � 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen tes diagnostik yang disusun mampu mengklasifikasikan tingkat pemahaman siswa yakni siswa yang memahami konsep, siswa yang tidak memahami konsep dan siswa yang mengalami miskonsepsi.
Keywords
Tes Tiga Tingkat, Miskonsepsi, Optika Geometri dan Alat Optik
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Sanny Suryanty Silaban
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis didaktik berdasarkan profil penguasaan konsep siswa pada Suhu dan Kalor. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam memahami konsep Suhu dan Kalor, baik konsep secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan konsep mempengaruhi bagaimana siswa menerapkan konsep yang sudah dipelajarinya ke dalam masalah Fisika maupun peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Hasil observasi di lapangan membuktikan proses pembelajaran di sekolah belum melatihkan penguasaan konsep secara optimal. Maka penelitian ini dilakukan untuk menemukan cara-cara dalam mengajarkan materi Suhu dan Kalor yang dapat melatihkan kemampuan penguasaan konsep siswa secara optimal. Metode penelitian ini adalah deskriptif, Untuk mendapatkan profil penguasaan konsep siswa, penelitian dilakukan pada 40 orang siswa di salah satu SMA di kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan profil penguasaan konsep siswa masih rendah. Kelemahan siswa dalam menjawab soal materi Suhu dan Kalor adalah: kesalahan dalam memahami konsep, kesalahan menghitung, dan kesalahan pada penerapan materi suhu dan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan profil penguasaan konsep siswa, maka dilakukan analisis didaktik dan hasilnya digunakan untuk perancangan proses pembelajaran yang dapat melatihkan kemampuan penguasaan konsep siswa pada materi Suhu dan Kalor
Keywords
Analisis didaktik, Penguasaan Konsep, Suhu dan Kalor
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Ahmad Busyairi
Institutions
Magister Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa Barat 40154
SMA Negeri 1 Margasih, Jl.Taman Kopo Indah No. 3 Bandung, Jawa Barat 40218&
Abstract
snips_2015_ahmad_busyairi_d1ced6e7e6f515fb198f5cb725091fe7.pdf
Keywords
8206;
Topic
Keterampilan berpikir kreatif, pemecahan masalah, Listrik Dinamis
Corresponding Author
Winda Yusefni
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas writing to learn terhadap keterampilan berkomunikasi siswa secara lisan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan Science Writing Heuristic (SWH). Keterampilan komunikasi lisan yang diamati terdiri dari empat aspek, yaitu mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan yang diamati saat diskusi kelompok dan diskusi kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang mengambil sampel satu kelas terdiri dari 23 siswa kelas VIII di salah satu SMPN Sumatera Barat tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai aktivitas writing to learn diperoleh dari penulisan laporan menggunakan format SWH yang dinilai menggunakan rubrik penskoran yang dirumuskan Burke dan Greenbowe, sedangkan data keterampilan komunikasi lisan siswa diperoleh dari lembar observasi. Teknik pengolahan data hasil penelitian dianalisis dengan melakukan perhitungan persentase menggunakan bantuan program Microsoft office excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum aktivitas writing to learn memberikan kontribusi mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara lisan. Namun tidak semua siswa yang mempunyai kemampuan menulis yang baik dapat menunjukkan kemampuan yang baik dalam berkomunikasi lisan.
Keywords
Writing to Learn, Keterampilan Komunikasi Lisan, Pendekatan SWH
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Khairil Anwar
Institutions
*Program Pascasarjana Pendidikan IPA Fisika,
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
dan
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Bunyi alat musik gitar merupakan salah satu gejala fisika yang menarik untuk dikaji, karena menghasilkan nada kompleks yang merupakan superposisi dari banyak nada murni (harmonik). Kualitas bunyi, warna bunyi, dan karakteristik akustik berbagai alat musik gitar berbeda-beda, salah satu nya bergantung pada kandungan frekuensi harmonik sebagai akibat dari kualitas dawai dan resonator gitar. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas bunyi gitar adalah menganalisis kandungan harmonik bunyi nada dan akord. Akord merupakan prinsip utama dalam memainkan alat musik gitar, salah satunya akord Dmayor yang dapat dibentuk dengan berbagai konfigurasi senar pada suatu fret, misalnya akord Dmayor pola-1, pola-2, dst. merupakan superposisi berbagai nada. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui kandungan frekuensi harmonik nada-nada penyusun akord dan akord Dmayor sendiri. Data sinyal gelombang bunyi dianalisis dengan teknik FFT (Fast Fourier Transform) berbantuan software MacScope II dan Matlab untuk memperoleh frekuensi harmonik. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa akord Dmayor pola-1 tersusun oleh nada-nada D3IV, l = 0,651 m, f0 = 147,81 Hz, A3III, l = 0,569 m, f0 = 221,66 Hz, D4II, l = 0,528 m, f0 = 292,73 Hz; dan F4
Keywords
Tangga Nada, akord Dmayor, Fast Fourier Trasform.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
DIKI ABDUL KODIR MUNSYI
Institutions
a)Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
*diki.abdul[at]student.upi.edu
Abstract
Seiring dengan semangat pemerintah untuk memperbaiki atau meningkatkan karakter masyarakat Indonesia, semua elemen masyarakat terutama para pendidik diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang mendukung program pemerintah tersebut. Semakin dini menanamkan karakter, maka penanaman karakter itu akan semakin kuat. Peneliti telah melakukan penelitian untuk menganalisis karakter siswa yang tertanam melalui pembelajaran Games Edukatif Terintegrasi pada materi Gerhana kelas VI di SDN Sukaresmi II Kabupaten Garut. Karakter yang tertanam pada pada siswa dalam penelitian ini yaitu religius, jujur, disiplin, komunikatif, kerja keras, kreatif, tanggung jawab dan gemar membaca. Bentuk penelitian yang dilakukan yaitu metode analisis deskriptif. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi karakter siswa mencakup lembar peniaian karakter oleh diri sendiri, lembar penilaian karakter oleh observer, dan lembar penilaian karakter oleh teman kelompok, dan angket respon siswa terhadap pembelajaran. Pengolahan data karakter yang tertanam pada siswa dengan menghitung karakter total siswa yang muncul kemudian disusun dalam bentuk statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan karakter yang tertanam pada siswa rata-rata yaitu Religius 85%, Jujur 73 %, Kerja Keras 65 %, Komunikatif 65 %, Kreatif 64 %, Disiplin 84 %, Tanggung jawab 78 %, dan Gemar Membaca 88 %. Aktifitas kegiatan siswa mempunyai kategori tinggi dengan presentase kegiatan pembelajaran masing-masing pertemuan yaitu 95 %, 99 %, 96 %, dan 99 %. Berdasarkan angket respon terhadap pembelajaran, siswa mempunyai tanggapan positif terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran games edukatif terintegrasi dapat menanamkan karakter pada siswa sekolah dasar.
Keywords
Model Pembelajaran Games Edukatif Terintegrasi; Karakter
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Winny Liliawati
Institutions
Department of Physics Education UPI
Abstract
Siswa SMP memiliki pemahaman yang rendah mengenai materi ilmu pengetahuan Bumi dan Antariksa. Hal ini salah satunya dikarenakan ketersediaan bahan ajar IPBA di SMP masih relatif terbatas. Siswa dan guru pada umumnya menggunakan buku ajar pada buku paket IPA fisika kelas IX untuk dengan materi yang terbatas. Serta buku yang ada tidak mengembangkan kecerdasan majemuk dan menanamkan karakter diri siswa. Berdasarkan hal itu pengadaan bahan ajar IPBA yang terintegrasi yang mengakomodasi kecerdasan majemuk iri dan menanamkn karakter sangat diperlukan, disusun berdasarkan kurikulum, pengetahuan awal, sumber belajar yang tersedia, kondisi dan karakteristik siswa, penyajian materi dihubungkan dengan situasi dunia nyata sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memenuhi validitas isi dan keterbacaan siswa serta kemampuan mengembangkan kecerdasan majemuk. Adanya bahan ajar ini diharapkan dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran IPBA yang kreatif dan inovatif dan siswa dapat mengembangkan berbagai kecerdasan majemuk dan siswa memiliki karakter (moral) yang baik
Keywords
bahan ajar, IPBA, terintegrasi, kecerdasan majemuk, karakter
Topic
Inovasi (INV)
Corresponding Author
Ria Izahyanti
Institutions
Department of Physics, FMIPA, ITB
Abstract
Telah dilakukan simulasi aliran fluida 2-dimensi pada medium pipa berpori menggunakan metode Lattice Boltzman model BGK D2Q9. Penghalang diasumsikan berbentuk lingkaran yang diletakkan di bagian tengah pipa. Diasumsikan bahwa fluida dianggap tak mampu mampat serta fluida mengalir secara horizontal dari kiri ke kanan. Dari simulasi yang dilakukan diketahui bahwa kecepatan aliran fluida yang diberi penghalang secara kuantitatif mengalami perubahan kecepatan aliran saat fluida melewati penghalang berbentuk lingkaran. Terlihat bahwa fluida yang mengalir dibagian tengah saat melewati penghalang memiliki kecepatan aliran yang lebih tinggi dibandingkan dengan fluida yang mengalir dibagian tepi. Aliran fluida dibagian tepi yang bersentuhan langsung dengan penghalang silinder nilai kecepatannya mendekati 0.02 m/s. Perbedaan kuantitas kecepatan pada aliran fluida terjadi karena tumbukan antara molekul fluida dibagian tengah hanya antar partikel fluida saja sedangkan aliran fluida di bagian tepi selain bertumbukan dengan anatar partikel fluida juga mengalami tumbukan dengan dinding medium.
Keywords
simulasi, fluida, penghalang, kecepatan fluida
Topic
Kebumian (EPS)
Corresponding Author
Bambang Subali
Institutions
a) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
Jl. Raya Sekaran Gunungpati, Semarang, Indonesia.
b) Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Jl. Raya Setiabudi 229 Bandung, Indonesia.
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kemampuan membaca grafik kinematika pada mahasiswa pendidikan fisika. Metode penelitian yang dipergunakan ini adalah metode penelitian campuran (Mixed Method Research) dengan desain Exploratory Design : Instrumen Development Model (QUAN Emphasized). Sampel penelitian ini adalah 58 mahasiswa terdiri atas 38 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan 20 mahasiswa sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kemampuan interpretasi grafik mahasiswa calon guru fisika untuk kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yaitu pada kelas eksperimen sebesar 84 % mampu menginterpretasi grafik kinematika sedangkan kelas kontrol sebesar 82 %. Hasil analisis kemampuan interpretasi grafik mahasiswa calon guru fisika diperoleh bahwa 1) mahasiswa masih kesulitan dalam menempatkan sumbu koordinat sebagai varibel penelitian, 2) dalam penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa yang hanya membaca trend garis pada grafik kinematika tanpa mengkaitkan dengan arti fisisnya, 3) Mahasiswa masih kesulitan dalam merumuskan persamaan matematik dari grafik yang telah dibuat, sehingga membuat interpretasi menjadi tidak tajam, serta 4) kemampuan interpretasi mahasiswa berkait dengan kemampuan pemahaman konsep, oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan interpretasi yang baik, maka perlu dibangun kemampuan konsep kinematika pada mahasiswa calon guru fisika.
Keywords
Kemampuab grafik, Kinematika, Calon guru fisika
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Popong Nurasiah
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Telah dilakukan penelitian deskriptif tentang kinerja calon guru Biologi sebagai agen pembelajaran Biologi di sekolah. Penelitian ini bertujuan menggali informasi tentang kualitas kinerja mahasiswa calon guru Biologi dalam pembelajaran Biologi pada saat kegiatan Program Latihan Profesi (PLP). Kinerja disini adalah kemampuan calon guru Biologi dalam merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian pembelajaran Biologi. Populasi adalah seluruh kinerja mahasiswa calon guru Biologi UPI yang sedang melaksanakan kegiatan PLP di SMA Negeri Kota Bandung semester genap tahun ajaran 2014/2015. Sampel adalah 8 kinerja calon guru Biologi yang diambil dengan teknik sampel acak. Instrumen yang digunakan adalah rubrik penilaian menggunakan rating scale. Data yang didapat berasal dari data hasil analisis rencana pelaksanaan pembelajaran, data observasi proses pembelajaran, dan data penilaian pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kinerja calon guru Biologi dalam merencanakan pembelajaran adalah 78,04% (baik), sementara kinerja dalam melaksanakan pembelajaran di kelas adalah 70,68% (cukup), dan kegiatan penilaian pembelajaran adalah 59,75% (cukup).
Keywords
Kata-kata kunci: kinerja, mahasiswa calon guru Biologi, pembelajaran Biologi, PLP
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Nur Komala Eka Sari
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Tanah secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman serta menyuplai kebutuhan air dan udara. Secara kimiawi tanah berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana serta unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl), dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme). Namun seiring dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan manusia, maka pencemaran tanah dapat terjadi. Pencemaran tanah biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri, penggunaan pestisida, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu perlu dilakukannya analisis tanah. Pada penelitian ini, parameter untuk mengetahui kualitas tanah yang digunakan, yaitu keasaman tanah (pH), kapasitas tukar kation, kapasitas tukar anion dan penentuan logam berat. Sampel yang diambil yaitu tanah kebun dan tanah muara. Penentuan pH dilakukan dengan dua metode dan secara duplo, yaitu dengan mengekstrak tanah dengan air(pH H2O) dan KCl (pH KCl). Berdasarkan hasil pengukuran, pH H2O tanah kebun yaitu 7,395 sedangkan tanah muara 8,925. pH H2O menunjukkan banyaknya ion yang terdapat pada permukaan tanah. Berbeda halnya dengan pH H2O, pH KCl yang menunjukkan banyaknya ion yang terikat didalam tanah. Tanah kebun mempunyai pH KCl sebesar 6,02 sedangkan tanah muara sebesar 9,2. Kapasitas tukar kation secara in situ ditentukan dengan terlebih dahulu mengekstrak tanah dengan KCl dengan perbandingan 1:5. Selanjutnya ekstrak tersebut dengan larutan NaOH. Kapasitas tukar kation tanah kebun yaitu 0,010524. Sementara itu, kapasitas tukar anion ditentukan dengan mentritrasi larutan ekstrak dengan H2SO4. Kapasitas tukar anion tanah muara sebesar 0,0201. Penentuan logam berat Cu, Cd, Pb, Cr dilakukan dengan AAS dengan mengekstrak tanah menggunakan HNO3 pekat, HF pekat dan H2O2 pekat. Kadar logam berat pada tanah berada di bawah batas akumulasi.
Keywords
Tanah, pH, kapasitas tukar kation, kapasitas tukar anion, logam berat, Sawarna
Topic
Lain-lain (ETC)
Corresponding Author
Elis Yudianingsih
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
*elis_yudia[at]yahoo.com
Abstract
Penelitian dilatarbelakangi oleh munculnya permasalahan pembentukan karakter siswa di sekolah yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral. Untuk mengungkap permasalahan tersebut, penelitian dimulai dengan merancang soal penalaran moral berbasis isu-isu sains. Dengan mengacu pada rubrik Lickona, diharapkan instrument tersebut dapat mengukur moral feeling, moral knowing, dan moral behavior siswa. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian survey crosssectional. Subjek penelitiannya adalah siswa SMP dari berbagai strata yang ada di wilayah Bandung. Sebagai pembanding tingkat penalaran moral siswa mengenai isu-isu sains, digunakanlah instrument standar Defining Issue Test (DIT) yang merupakan adaptasi dari James Rest. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum memiliki moral feeling, moral knowing, dan moral behavior sepenuhnya, serta penalaran moralnya masih berada dalam tahap konvensional. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan pembelajaran berbasis karakter khususnya dalam ilmu sains, sehingga pendidikan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotor.
Keywords
Penalaran moral, Karakter, Isu-isu sains, Defining issue test
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Lina Purwanti
Institutions
a) Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Kimia Universitas Jambi, Jambi
*purwantilina29[at]yahoo.com
b) Dosen Program Studi Magister Pendidikan Kimia Universitas Jambi, Jambi
Abstract
Artikel ini melaporkan hasil penelitian terkait persepsi guru terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif di Kerinci Jambi. Kegiatan pembelajaran dan kendala-kendala yang dihadapi guru juga akan dilaporkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari tiga responden yang memilki kualifikasi pendikan berbeda. Data dikumpulkan menggunakan wawancara. Metode kualitatif Miles dan Huberman digunakan dalam menganalisis data. Berdasarkan hasil analisis diperoleh informasi bahwa semua responden setuju jika diterapkan model pembelajaran kooperatif di kelas karena menurut responden pembelajaran tersebut akan memberikan manfaat yang positif bagi siswa termasuk meningkatkan aktivitas pembelajaran. Namun seorang responden menyatakan belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif. Sementara dua orang responden telah menggunakan model kooperatif dengan frekuensi minimal. Guru melaporkan bahwa sebagian besar siswa belum siap dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif. Fasilitas yang kurang dan waktu yang terbatas juga ikut berkontribusi terhadap minimnya penerapan model kooperatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif belum dilaksanakan secara optimal di Kerinci Jambi. Temuan ini merekomendasikan pentingnya pelaksanaan penelitian lanjutan dalam usaha mengoptimalkan penerapan model kooperatif bagi guru kimia di daerah pedesaan seperti Kerinci Jambi.
Keywords
Persepsi Guru, Kegiatan Pembelajaran, Kendala, Model Pembelajaran Kooperatif
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Pauline Dewi Triani
Institutions
1) Mahasiswa Magister Program Studi Pendidikan KimiaUniversitas Jambi, Jambi Email:dwitirani93[at]gmail.com
2) DosenProgramStudi Pendidikan KimiaUniversitas Jambi, Jambi
Abstract
Artikel ini melaporkan hasil penelitian yang berhubungan dengan persepsi guru IPA terhadap kebutuhan perangkat pembelajaran berpendekatan pemecahan masalah di Kota Jambi.Sejauh mana guru IPA dalam memahami pendekatan pemecahan masalah serta hal-hal apa saja yang diperlukan dalam mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran juga dilaporkan. Metode deskriptif kualitatif telah digunakan pada penelitian ini.Data dari tiga orang responden yang dipilih secara random dikumpulkan menggunakan metode wawancara.Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua responden setuju terhadap pengembangan perangkat pembelajaran berpendekatan pemecahan masalah.Namun,peneliti menemukan bahwa guru hanya sekedar tahu apa itu pendekatan pemecahan masalah, guru juga kurang memahami penerapan penggunaan pendekatan pemecahan masalah. Selain itu, guru masih menggunakan perangkat pembelajaran yang belum berbasis pemecahan masalah saat mengajar. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan perangkat pembelajaran berpendekatan pemecahan masalah belum banyak ditemukan disekolah. Untuk itu perlu dilakukannya kegiatan penelitian lanjutan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang mampu melatih siswa untuk dapat memecahkan masalah yang sesungguhnya.
Keywords
persepsi guru, perangkat pembelajaran, pendekatan pemecahan masalah, Pembelajaran IPA.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Maryam Musfiroh
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Pendidikan karakter telah menjadi wacana yang hangat dibicarakan oleh para pakar pendidikan. Pasalnya, kasus-kasus moral yang sering terjadi pada beberapa siswa sekolah menengah pertama, khususnya di kota Bandung, disebabkan oleh pendidikan yang hanya menekankan pada aspek kognitif saja dengan mengabaikan penanaman karakter di dalamnya. Penelitian kualitatif dengan metode survey crossectional terhadap 40 siswa SMP kelas 9 di Kota Bandung telah memberikan suatu pola hubungan antara tipe kecerdasan siswa berdasarkan angket identifikasi kecerdasan majemuk yang diadaptasi dari model Howard Gardner dengan karakter siswa yang diukur melalui Tes Dilema Moral pada kasus gunung meletus. Pola tersebut menghasilkan siswa dengan kecerdasan Verbal-Linguistik; Logis-Matematis memiliki karakter tinggi pada Moral-Knowing. Siswa dengan kecerdasan Visual-Spasial; Musikal; dan Intrapersonal memiliki karakter tinggi pada Moral-Feeling. Sedangkan untuk Moral-Action, tingkatan tertinggi dimiliki oleh kelompok siswa dengan kecerdasan Kinestetik; Interpersonal; dan Naturalis.
Keywords
Kecerdasan Majemuk, Karakter, dan Tes Dilema Moral (TDM).
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Marlis s.pd
Institutions
Sekolah Pascasarjana Program Pendidikan Fisika
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa dalam memaknai dan memahami suatu konsep yang diberikan. Pemahaman konsep ini mencakup kemampuan mengubah suatu informasi dari suatu bentuk kebentuk lain, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menarik kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan. Dengan pemahaman konsep, semua permasalahan yang mencakup konsep tersebut dapat dipecahkan. Pemahaman konsep yang baik akan membawa seorang siswa pada kekonsistenan terhadap konsepsi yang dimilikinya, dimana siswa dapat menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang menguji konsep yang sama walaupun disajikan dalam konteks yang berbeda. Hasil studi pendahuluan menunjukkan kebanyakan siswa masih memiliki pemahaman konsep yang rendah. sehingga kebanyakan dari mereka inkonsistensi terhadap konsepsi yang dimilikinya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap pengembangan tes esai sebagai langkah awal dan hasilnya dapat digunakan dalam analisis didaktik. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode survei pada siswa kelas X yang sudah mempelajari materi fluida statis. Hasil penelitian dapat memberikan informasi untuk kajian penelitian selanjutnya yang dihipotesiskan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan menjadikan siswa konsistensi terhadap konsepsinya.
Keywords
Pemahaman konsep, konsistensi konsepsi, fluida statis
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Ardi Kurniadi
Institutions
master student of UPI
Abstract
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran siswa pada pembelajaran biologi kelas XI SMA di wilayah Kota Bandung. Data penelitian ini didapatkan melalui observasi dan analisis video pembelajaran di kelas, pre-test dan post-test siswa, dan analisis RPP guru kelas tersebut. Berdasarkan hasil analisis, guru menerapkan pembelajaran konvensional dengan menggunakan media power point dan tanya jawab. Hasil pre-test siswa menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan penalaran pada tingkat generating reasons (tingkat pertama) lebih banyak dibandingkan elaborating reasons (tingkat kedua). Pada hasil post-test siswa yang telah menunjukkan pada tingkatan kedua meningkat jumlahnya dibandingkan hasil pre-test. Hasil penelitian ini menggambarkan kondisi nyata di lapangan yang dapat dimanfaatkan guru dalam mengembangkan reasoning skill siswa.
Keywords
reasoning skill siswa, strategi pembelajaran, argumentative, biologi
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Silviana Maya Purwasih
Institutions
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
Abstract
Virus influenza terus berkembang dan berevolusi menjadi virus-virus baru, ini berarti setiap orang dapat terinfeksi beberapa kali sepanjang hidupnya. Virus H1N1-p yang mewabah pada manusia dan H5N1 yang menyerang hewan dan manusia dapat menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Dengan demikian, adanya dinamika mobilitas penduduk yang terjadi dalam suatu populasi, dapat memperluas daerah penyebaran virus. Perluasan ini, memungkinkan terjadinya pandemik dari koalisi kedua virus tersebut. Pada makalah ini, akan dilakukan analisis stabilitas pada model pra-koalisi antara virus H1N1-p dan H5N1 berdasarkan Bilangan Reproduksi Dasar, yang kemudian disimulasikan secara numerik.
Keywords
model pra-koalisi virus, bilangan reproduksi dasar, Stabilitas
Topic
Lain-lain (ETC)
Corresponding Author
DIAN ANGGRIANI MELINDA
Institutions
master student of UPI
Abstract
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menggali strategi metakognisi yang biasa digunakan guru mata pelajaran biologi kelas XI SMA di wilayah Kabupaten Sumedang. Data di dalam penelitian ini digali melalui observasi kelas, wawancara dan analisis RPP kelas XI. Penelitian ini melibatkan 5 orang guru sampel yang dipilih dari sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 di Kabupaten Sumedang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semua guru sampel telah menerapkan strategi metakognisi pada tahap Planning dan secara tidak langsung pada tahap Monitoring namun belum untuk tahap Evaluating. Tahap planning yang dilakukan guru memiliki perbedaan terutama dalam jenis pertanyaan yang diajukan guru, penyampaian kegiatan, dan strategi pembentukan kelompok. Hasil penelitian ini menggambarkan kondisi nyata di lapangan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan profesionalisme guru terutama dalam kemampuan menggunakan strategi metakognisi sehingga meningkatkan output siswa.
Keywords
strategi metakognisi,planning,monitoring,evaluating,biologi
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Annas Nasrudin
Institutions
a) Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan A. Haji Nasution No.105, Bandung 40614, Indonesia
b) Nuclear Physics and Biophysis Research Division
Institut Teknologi Bandung
dudung[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Model berbasis partikel untuk dinamika fluida skala mesoskopik digunakan untuk mensimulasikan aliran fluida di dalam saluran persegi panjang dua dimensi. Dengan metode Multi-Particle Collision Dynamics (MPCD) pada kasus aliran Hagen-Poiseuille. Partikel berinteraksi didalam sebuah saluran pipa berukuran (x_0 = 0 ) , (x_1 = L ) dan (y_0 = 0 ) , (y_1 = H ). Dimana (L ) dan (H ), berturut turut adalah panjang dan lebar saluran. Interaksi partikel di dalam saluran dibatasi dengan menggunakan syarat batas kontinuitas pada sumbu x dan inversi kecepatan (Gamma = 0 ) untuk interaksi partikel dengan dinding saluran sumbu y. Saluran di dalam pipa diberikan beda tekanan, antara tekanan masuk dan tekanan keluar. Viskositas fluida diperoleh dengan melakukan fitting profil kecepatan yang diperoleh (u_x (y) ) dengan teori. Dari penelitian ini didapat bahwa hubungan interaksi antara viskositas dan suhu berbanding terbalik.
Keywords
aliran Hagen-Poiseulli, suhu, metoda MPCD, saluran persegi panjang
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Page 1 (data 1 to 30 of 256) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats