Event starts on 2018.12.04 for 2 days in Bandung
http://portal.fmipa.itb.ac.id/skf2018 | https://ifory.id/proceedings/DmfrcVE6y
Front PDF (1,100 kB) Back PDF (211 kB)
Page 2 (data 31 to 40 of 40) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Mahardika Inra Takaendengan
Institutions
a) Magister Sains Komputasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, 40132, Indonesia.
b) Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, 40132, Indonesia.
Abstract
Panjang jalan utama dihitung dari *I* masukan dan *O* keluaran yang adalah persimpangan. Jalan utama memiliki 4 lajur, dimana 3 lajur yang di amati merupakan lajur utama menuju ke persimpangan dan mengabaikan 1 lajur lainya yang mengarah ke arah lain. Perhitungan kendaraan yang dilakukan secara konvensional didasarkan pada waktu pengamatan yang pendek diantara 5 sampai 10 menit dengan cara menyebarkan beberapa iorang ke tiap-tiap sudut persimpangan untuk menghitung kendaraan(mobil, motor dan lainya). Data dari hasil observasi dikumpulkan kemudian diproses sebgai prediksi penjadwalan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas). Prediksi yang dihasilkan tidak akurat dikarenakan metode observasi konvensional dan waktu yang singkat. Pada penelitian ini, observasi dilakukan dengan mengolah data visual. Observasi lebih di khususkan kepada mobil dan mengabaikan jenis kendaraan lainya. Kemudian, penambahan waktu observasi untuk mendapatkan banyak data untuk diolah. Kendaraan terhitung pada saat melintasi *zebra-cross*. Kendaraan yang mendahului juga terhitung dalam persentase pada tiap hentian.Penumpukan pada hentian dihitung sebagai jumlah volume yang bisa tertampung pada jalan utama. Pada penelitian ini, kami mengusulkan cara membuat perhitungan, analisis dan prediksi arus lalu-lintas pada jalan utama.
Keywords
Optimasi; Lalu-lintas; Persimpangan; Kendaraan
Topic
Physics
Corresponding Author
Henny Sudibyo
Institutions
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik
Abstract
Pembangunan Mikrohidro atau lebih dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) cukup menjanjikan karena Indonesia memiliki potensi air yang besar. Turbin sebagai mesin penggerak yang mengubah tenaga air menjadi energi mekanik yang menghasilkan daya atau energi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Pengembangan turbin air sebaiknya direncanakan sesuai dengan kondisi potensi sungai-sungai di Indonesia memiliki yaitu debit besar dan head yang rendah. Pada makalah ini dipaparkan perhitungan rancangan turbin untuk pembangkit listrik tenaga air. Perancangan Turbin Propeler merupakan jenis turbin reaksi, seluruh energi potensial dari air dirubah menjadi energi kinetik pada saat air melewati lengkungan sudu-sudu pengarah, dengan demikian putaran runner disebabkan oleh perubahan momentum oleh air.. Hasil perancangan turbin Propeler dengan debit air (Q) desain 0,120 m3/s, tinggi jatuh 0,9 m dan efisiensi desain 70 % diperoleh daya turbin efektif 740,936 watt dengan kecepatan putar (N) desain 500 rpm , putaran spesifik 573 rpm diperoleh dimensi diameter luar turbin sebesar 0,3 m. Perhitungan dimensi turbin dengan menggunakan segitiga kecepatan turbin.
Keywords
PLTMH, Turbin Propeller, Segitiga Kecepatan
Topic
Physics
Corresponding Author
Masrifah M
Institutions
1Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung, Indonesia, 40154
2Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Khairun Ternate, Jl. Bandara Baabullah, Kota Ternate, Indonesia, 97728
3Departemen Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 207, Bandung, Indonesia, 40154
4Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung, Indonesia, 40154
5Program studi Pendidikan Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung, Indonesia,40154
Abstract
Guru merupakan kunci keberhasilan dari pendidikan sehingga harus dipersiapkan secara profesional. Salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas guru di Indonesia adalah membekali guru dengan buku panduan untuk membantu guru dalam menyiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran sehingga diharapkan kualitas mengajar guru dapat meningkat. Buku panduan guru berperan penting dalam menunjang implementasi kurikulum 2013. Buku panduan guru adalah alat pembelajaran yang berfungsi untuk memfasilitasi kinerja guru dengan menunjukkan tujuan yang akan dicapai dalam setiap disiplin, konten yang akan diajarkan dan metodologi pedagogis yang harus diikuti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap buku panduan guru Fisika SMA/MA Kelas X yang beredar di lapangan. Instrumen yang digunakan berupa angket yang terdiri-dari 26 item. Angket sebelumnya divalidasi oleh ahli untuk melihat validitas isinya. Responden dalam penelitian ini adalah 30 guru Fisika SMA (17 wanita dan 13 pria) yang berasal dari 10 sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi guru terhadap buku guru Fisika SMA/MA yang ada di lapangan dapat disimpulkan bahwa buku guru yang ada di lapangan masih terdapat keterbatasan baik dari segi konten, pedagogik maupun penyajiannya. Oleh karena itu, upaya perbaikian dan pengembangan buku guru masih mutlak diperlukan untuk meningkatkan kualitas buku guru agar dapat berfungsi secara lebih maksimal dan tepat sasaran dalam memandu dan memfasilitasi guru dalam proses pembelajaran.
Keywords
Persepsi, Buku Panduan Guru, Konten, Pedagogik
Topic
Physics
Corresponding Author
Zahrotul Firdaus Tri Wahyu Lestari
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Meterial Granular merupakan kumpulan dari partikel makroskopik, seperti pasir atau butiran-butiran kaca yang dapat terlihat dengan mata secara langsung. Pengaruh adanya zat cair antar granular pada suatu material sangat mempengaruhi sifat dari material tersebut, shingga material granular dapat dibagi menjadi dry granular dan wet granular. Salah satu perbedaan yang mencolok diantara keduanya adalah sudut yang dapat dicapai oleh masing-masing material. Wet granular material dengan sudut 90o dapat berubah menjadi dry granular dengan sudut kritis yang umumnya 35o jika dilakukan pengeringan. Pengeringan dilakukan dengan cara memanaskan sample berupa wet granular dengan kadar air tertentu yang berbentuk silinder. Pemanasan dilakukan pada suhu stabil sehingga dapat teramati perubahan struktur dari wet granular menjadi dry granular dan sudut kritis yang dapat dicapai. Struktur yang terbentuk pada eksperimen menjadi dasar untuk pemodelan secara komputasi. Pemodelan dilakukan secara 2 dimensi dengan menyusun butiran menjadi persegi panjang dengan ketinggian tertentu. Liquid bridge pada granular dimodelkan dengan pegas, sehingga untuk setiap perubahan waktu 2 detik maka pegas akan menghilang, perubahan ini memodelkan proses penguapan pada wet granular yang dipanaskan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa struktur akhir dari sample berupa piramida granular, struktur akhir sample ini mirip dengan struktur pada struktur akhir sample pada eksperimen yang berupa sandpile.
Keywords
Dry Granular, Pemanasan, Penurunan kadar air, Sand Pile, Struktur, Sudut Kritis, Wet Granular
Topic
Physics
Corresponding Author
Kiki Vierdayanti
Institutions
a) Observatorium Bosscha dan Kelompok Keahlian Astronomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha10, Bandung 40132, Indonesia
*kiki[at]as.itb.ac.id
b) Observatorium Bosscha, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Lembang 40391, Indonesia
c) Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adisucipto, Penfui, Kupang 85001, Indonesia
Abstract
Program dan fasilitas pelatihan dan belajar STEM (Science Technology Engineering Mathematics) telah dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika dan IPA di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Program dan fasilitas pelatihan dan belajar ini merupakan salah satu dari serangkaian langkah sinergi program pembangunan observatorium astronomi di Gunung Timau, NTT. Program pelatihan telah dilaksanakan sejak tahun 2014 untuk mempersiapkan sumber daya manusia lokal (mahasiswa, alumni, dan staf muda Universitas Nusa Cendana) yang diawali dengan pelatihan pengenalan teleskop dan materi astronomi dan astrofisika dasar. Program pelatihan tersebut terus belanjut dan berkembang hingga mencakup materi STEM yang lebih luas. Salah satu indikator yang dapat dipakai untuk mengukur capaian program pelatihan tersebut adalah terselenggaranya berbagai kegiatan pengembangan komunitas, oleh sumber daya manusia lokal yang telah mendapatkan pelatihan, berupa pengenalan materi STEM ke sekolah-sekolah maupun masyarakat luas di berbagai wilayah Nusa Tenggara Timur. Fasilitas utama yang tersedia untuk kegiatan pengenalan dan pembelajaran STEM berupa Pusat Sains di Tilong dan planetarium keliling yang dapat dan telah menjangkau daerah pelosok NTT. Fasilitas informal ini dapat menjadi sumber belajar interaktif jika disertai dukungan program dan sumber daya manusia yang memadai, yang pada akhirnya dapat memicu rasa ingin tahu, daya pikir rasional, dan kreativitas yang terintegrasi dalam bidang STEM pada siswa maupun guru.
Keywords
Pendidikan STEM, astronomi
Topic
Physics
Corresponding Author
Nurjannah Nurjannah
Institutions
1Laboratorium Fisika Elektronika,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2Laboratorium Fisika Bumi,
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
3Laboratorium Fisika Magnetik,
Kelompok Keilmuan Fisika Magnetik dan Fotonik
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) nur.jannah.a2f[at]gmail.com
b) zulhendraphetir[at]gmail.com
c) yp.akbar027[at]gmail.com
d)hd.hendro[at]gmail.com
Abstract
Telah dibuat rancang bangun alat untuk mengukur kelajuan dan arah angin untuk mengendalikan posisi kincir pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) skala mikro. Pengukuran kelajuan memanfaatkan anemometer berbasis sensor optik MOC70T3 dan arah angin memanfaatkan sensor efek Hall. Sedangkan, kincir angin direpresentasikan dengan motor stepper. Data hasil pengukuran dapat diamati secara langsung pada serial monitor Arduino uno. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor kelajuan dapat mengukur kelajuan angin dengan baik dan motor stepper dapat bergerak ke delapan arah mata angin mengikuti gerakan sensor arah. Rancang bangun ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk pembangkit listrik tenaga bayu skala mikro sehingga dapat menunjang kebutuhan energi listrik primer.
Keywords
arah angin, arduino uno, laju angin, motor stepper, posisi kincir
Topic
Physics
Corresponding Author
Nicola Gianina Suryadi
Institutions
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Kebakaran rumah merupakan hal yang sering terjadi, terutama di daerah pemukiman warga dimana api dapat dengan cepat menyebar ke rumah-rumah lainnya. Kebakaran dapat menyebabkan korban jiwa maupun kerugian materiil, oleh karena itu alangkah baiknya jika kebakaran dapat dideteksi dini dan ditangani secara cepat. Sistem prevensi kebakaran rumah sederhana berbasis IoT dibuat dengan modul sensor suhu dan kelembaban DHT11, modul sensor gas/asap MQ2, dan modul flame detector. Ketika dideteksi ada asap, suhu yang tinggi, dan api yang menandakan terbentuknya api, maka sistem pemadam sederhana akan menyala dan memberitahu pengguna lewat aplikasi Android. Namun jika setelah beberapa saat masih terdeteksi asap, suhu tinggi, dan api maka sistem akan mengirim pesan kepada pemadam kebakaran untuk segera memadamkan sumber api di rumah. Sistem kebakaran dini ini diprogram dengan Arduino IDE menggunakan board Wemos D1 mini dengan ESP8266, sedangkan aplikasi Android untuk monitoring dibuat dengan menggunakan MIT App Inventor.
Keywords
aplikasi monitoring, IoT, kebakaran rumah, Wemos
Topic
Physics
Corresponding Author
Nurul Aini
Institutions
(a) Astronomy, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*nrulaini15[at]gmail.com
(b) Astronomy, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Arkeoastronomi merupakan ilmu yang mempelajari pengetahuan manusia jaman dahulu tentang benda langit melalui peninggalan artefak, bangunan, dan budaya. Salah satu praktek arkeoastronomi adalah menjelaskan kesegarisan bangunan dengan posisi benda langit. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa candi di Jawa tengah, seperti candi Prambanan, Borobudur, Kalasan, Sewu, dan Pawon memiliki kesegarisan dengan objek yang ada di langit (Matahari dan/atau Bulan). Dalam Tugas Akhir ini, dicari kesegarisan candi-candi yang ada di Jawa Tengah dengan cara menghitung deklinasi dari arah hadap candi. Dari perhitungan deklinasi candi pada nilai ketinggian horison untuk objek langit saat terbit dan/atau terbenam didapatkan 12 dari 32 deklinasi candi di Jawa Tengah memiliki kesegarisan dengan equinox, winter solstice dan zenith passage Matahari. Selain itu, kemungkinan kesegarisan dicari dengan melakukan perhitungan deklinasi arah hadap candi pada berbagai ketinggian (0 derajat-90 derajat). Berdasarkan hasil tersebut, 6 dari 20 candi yang ada di Jawa Tengah pada ketinggian hampir zenith passage memiliki kesegarisan dengan Matahari.
Keywords
arkeoastronomi, candi, orientasi, kesegarisan
Topic
Physics
Corresponding Author
Rindi Wulandari
Institutions
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, Gedung Fisika FMIPA ITB Indonesia
Email: wulandarindi [at]gmail.com, psidik[at]fi.itb.ac.id
Abstract
PLTN generasi IV adalah reaktor daya hasil pengembangan inovatif dari PLTN generasi sebelumnya yang dikembangkan oleh the Generation IV Forum (GIF) dengan kriteria aspek ekonomi yang tinggi, tingkat keselamatan lanjut, menghasilkan limbah dengan kuantitas yang sangat rendah, dan tahan terhadap aturan NPT. Molten Salt Reactor (MSR) adalah salah satu reaktor nuklir generasi IV yang menggunakan molten salt sebagai bahan bakar dan pendingin, sehingga teknologi yang digunakan berbeda dengan reaktor berbahan bakar padat atau reaktor konvensional. Pada penelitian ini, penulis fokus pada analisis karakteristik sistem keselamatan MSR, dengan menggunakan persamaan poin kinetik dan heat transfer pada teras yang telah dimodelkan dengan pengembangan model matematika untuk MSR. Model ini diaplikasikan untuk analisis karakteristik keselamatan dari the molten salt actinide recycler and transmuter system (MOSART) dengan mensimulasikan kondisi transien dasar yaitu unprotected loss of flow (ULOF) dan unprotected overcooling accident (UOC). Hasil simulasi kecelakaan reaktor adalah distribusi daya dan temperatur pada teras reaktor terhadap waktu dan menunjukkan bahwa desain konseptual MOSART adalah desain reaktor yang stabil secara inheren. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang karakteristik keamanan MSR.
Keywords
Analsisi Keselamatan, ULOF, UOC, MSR
Topic
Physics
Corresponding Author
yoga satrio utomo
Institutions
Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Pemantauan Gempa Tektonik-Vulkanik dilakukan agar dapat memprediksi letusan dan untuk mengevaluasi seberapa bahaya letusan gunung berapi. Monitoring tersebut menggunakan seismometer dengan transmisi nirkabel menggunakan frekuensi radio. Tetapi transmisi frekuensi radio dengan frekuensi rendah tidak dapat menembus objek penghalang (pohon, batu, dan lain-lain) dan terdapat ketidakseimbangan ukuran data transmisi dengan kecepatan transmisi. Oleh karena itu, penulis mencoba menggunakan transmisi sinyal berbasis IoT. Untuk riset yang dilakukan, penulis membandingkan data pemantauan gempa tektonik-vulkanik hasil pengamatan langsung dengan data hasil transmisi berbasis IoT secara uji laboratorium menggunakan 2 akselerometer (ADXL 335) yang salah satunya terhubung langsung dengan komputer dan yang lain terhubung melalui internet dengan jarak ±2 km. Pada pengujian alat, digunakan palu godam sebagai sumber frekuensi. Palu godam dilapisi karet untuk memfilter frekuensi agar menghasilkan frekuensi rendah yang sesuai dengan frekuensi V-T earthquake sekitar >10 Hz. Hasil data yang diperoleh dari kedua sensor berupa sinyal keluaran yang akan ditampilkan melalui web.
Keywords
Akselerometer, Frekuensi, IoT, Transmisi, V-T Earthquake
Topic
Physics
Page 2 (data 31 to 40 of 40) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats