Identifikasi Badai Geomagnet berdasarkan Indeks Dst Kaitannya dengan Siklus Matahri ke 23 Newton B. S. Jefons, Eko Khoirunnas Priyadi, Wendi Cahya Setiadi
a), b), c), Prodi Astronomi ITB Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia newtonsailendrajefons[at]yahoo.com
Abstract
Aktivitas matahari dapat memengaruhi kehidupan manusia di Bumi. Aktivitas matahari ditandai dengan beberapa hal, misalnya perubahan jumlah bintik Matahari sepanjang siklus Matahari 11 tahunan, munculnya lubang korona, munculnya flare, dan adanya lontaran massa korona (CME), kejadian-kejadian ini dapat mempengaruhi cuaca antariksa dan berdampak juga untuk Bumi. Jika lubang korona, flare maupun CME sedang mengarah ke-Bumi, maka cepat atau lambat Bumi akan mendapat pengaruhnya. Variasi energi elektromagnetik dan pancaran plasma di ruang antar planet kemudian berinteraksi dengan atmosfer Bumi (magnetosfer, ionosfer, dan troposfer) dan berdampak pada aspek-aspek kehidupan manusia. Salah satu dampak dari cuaca antariksa adalah badai geomagnet. Indeks yang menyatakan kuatnya badai geomagnet adalah indeks Kp dan indeks Dst. Indeks Kp adalah indeks geomagnet pada daerah kutub dan indeks Dst adalah indeks geomagnet untuk daerah ekuatorial. Dengan identikfikasi indeks Dst selama siklus Matahari ke 23, kita dapat mengetahui seberapa banyak kejadian badai geomagnetik yang terjadi di daerah ekuatorial dan hubungan antara aktivitas matahari dengan indeks Dst, selain itu bagaimana mitigasi dan antisipasi dari kejadian badai geomagnet yang mungkin akan terjadi nanti.
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website.
Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):