SENYAWA TURUNAN AROMATIK DARI KULIT BATANG CRYPTOCARYA DENSIFLORA (LAURACEAE) Anna Sutrianah, Elvira Hermawati dan Lia Dewi Juliawaty
Anna Sutrianah, Elvira Hermawati dan Lia Dewi Juliawaty
Abstract
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan-bahan alam hayati dan jenisnya sangat bervariasi terutama tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang ada di hutan Indonesia yaitu Cryptocarya. Genus ini dikenal dengan nama daerah �medang-medangan� dan merupakan salah satu genus dengan tingkat evolusi tinggi pada famili Lauraceae. Cryptocarya tersebar di daerah tropis dan subtropis yaitu di dataran Aftika bagian Selatan, Asia, Australia, Melanesia dan Brazil. Cryptocarya selain memiliki nilai ekonomis karena batangnya dapat digunakan untuk bahan bangunan dan bahan pembuat kertas. Selain itu tumbuhan ini juga digunakan sebagai obat tradisional di antaranya sebagai obat sakit kepala dan demam. Sekitar 26 spesies Cryptocarya yang tumbuh di Indonesia telah dikaji kandungan metabolit sekundernya. Adapun metabolit sekunder utama pada Cryptocarya adalah alkaloid, α-piron dan flavonoid, selain metabolit sekunder lain yaitu stilben, lignan, terpenoid, steroid dan asam karboksilat. Metabolit sekunder tersebut memiliki bioaktivitas yang beragam seperti antikanker, antimalaria, antiinflamasi dan antimikroba. Salah satu spesies Cryptocarya yang ada di Indonesia adalah C. densiflora, yang kulit batangnya digunakan oleh masyarakat sebagai obat terhadap serangan hewan beracun, menghilangkan sakit kejang, TBC, disentri dan penyakit kelamin. Pada penelitian dilakukan isolasi metabolit kulit batang C. densiflora yang diperoleh dari Taman Hutan Raya Dago Pakar Bandung. Isolasi metabolit sekunder dilakukan melalui serangkaian metode pemisahan meliputi maserasi menggunakan aseton, fraksinasi serta pemurnian dengan menggunakan teknik kromatografi cair vakum (KCV) dan kromatografi radial (KR). Dua senyawa aromatik sederhana yaitu benzilbenzoat dan 4-alil-2,6-dimetoksifenol telah berhasil dipisahkan dari ekstrak aseton kulit batang C. densiflora. Struktur senyawa hasil isolasi ditentukan berdasarkan data spektroskopi meliputi 1D NMR (1H, 13C) serta 2D NMR (HSQC, HMBC, 1H-1H COSY). Dua senyawa tersebut untuk pertama kalinya dilaporkan dari kulit batang C. densiflora.
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website.
Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):