Indonesia Conference Directory


<< Back

PENGATURAN RUANG TUMBUH DALAM SISTEM TUMPANG SARI TANAMAN OKRA DAN SAYURAN
Ir. Made Sri Yuliartini,M.Si ; Ir. Luh Kartini, M.Si

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa


Abstract

Peningkatan intensitas budidaya okra di Bali memerlukan teknologi tepat guna, untuk peningkatan mutu dan nilai tambah serta mudah diaplikasikan sesuai dengan kemampuan petani dan memberi dampak terhadap peningkatan pendapatan, yaitu salah satunya dengan sistem pola tanam tumpang sari antara tanaman okra dan tanaman sayuran (kangkung, sawi hijau dan bawang ). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaturan ruang tumbuh yang tepat dalam menerapkan sistem tumpang sari yang memberikan hasil yang tinggi. Penelitian dilaksanakan di Desa Sumerta, Kecamatan Denpasar timur, Kota Denpasar. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu Pengaturan Ruang Tumbuh (J) terdiri dari 3 taraf yaitu J1 = 50 cm x 50 cm, J2 = 60 cm x 50 cm, dan J3 = 70 cm x 50 cm; dan Sistem Tumpang Sari (O) terdiri dari 3 taraf yaitu OK = tumpang sari okra dengan kangkung, OS = tumpang sari okra dengan sawi dan OB = tumpang sari okra dengan bawang. Hasil penelititan menunjukkan interaksi antara pengaturan ruang tumbuh dengan sistem tumpang sari memberikan pengaruh nyata terhadap berat segar sayuran tumpang sari (kangkung, sawi dan bawang) per petak. Berat segar sayuran tumpang sari perpetak tertinggi diperoleh pada interaksi antara pengaturan ruang tumbuh 50 cm x 50 cm dengan sistem tumpang sari okra dengan kangkung yaitu 1666,67 g dan terendah didapat pada interaksi antara pengaturan ruang tumbuh 50 cm x 50 cm dengan sistem tumpang sari okra dengan bawang yaitu 650,00 g. Pengaturan ruang tumbuh, sistem tumpang sari dan interaksi antara pengaturan ruang tumbuh dengan sistem tumpang sari memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar berangkasan dan berat kering oven berangkasan) dan hasil (jumlah buah, berat segar buah dan berat kering oven buah) tanaman okra. Berat segar buah okra per tanaman lebih tinggi didapat pada pengaturan ruang tumbuh 70 cm x 50 cm yaitu 861,83 g , mengalami peningkatan sebesar 8,24 % bila dibandingkan dengan pengaturan ruang tumbuh 50 cm x 50 cm yaitu 796,22 g. Sistem Tumpang sari okra dengan bawang mampu memberikan berat segar buah okra per tanaman lebih tinggi yaitu 892,33 g yang mengalami peningkatan sebesar 9,44 % dan 10,33 % bila dibandingkan sistem tumpang sari okra dengan kangkung yaitu 815,33 g dan sistem tumpang sari okra dengan sawi yaitu 808,75 g.

Keywords: Pengaturan Ruang Tumbuh, Sistem Tumpang sari; Tanaman Okra

Topic: Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/vgVNjTYFMeH9

Conference: Seminar Nasional (Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pengembangan Kawasan Berbasis Ekowisata Menuju Bali Era Baru) (SEMNAS 2019)

Plain Format | Corresponding Author (Made Sri Yuliartini)

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats