Event starts on 2019.12.13 for 1 days in Bali
http://semnas2019.confworld.org | https://ifory.id/conf-abstract/XjGTn2QVc
Page 1 (data 1 to 30 of 94) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Made Setena
Institutions
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa
Abstract
Abstract Tanaman hortensia merupakan tanaman bunga yang prospektif untuk dikembangkan karena bunga hortensia selain sebagai tanaman hias juga digunakan sebagai sarana upacara adat di Bali yang dibutuhkan hampir setiap hari. Perkembangan harga bunga hortensia ditingkat produsen (petani) sangat berpluktuasi mulai dari harga terndah Rp 2.000,- sampai rp 25.000,-. Pemasaran bunga hortensia melibatkan beberapa lembaga pemasaran. seperti pedagang pengumpul, pedagang kecil, dan pengecer. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: 1) mengetahui dan menganalsis saluran pemasaran bunga hortensia di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. 2) mengetahui dan menganalsis besarnya marjin pemasaran bunga hortensia, share biaya dan keuntungan lembaga pemasaran, serta sahare harga yang diterima petani pada masing-masing saluran pemasaran. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan skunder. Jumlah sampel sebanyak 29 petani sebagai responden dengan pertimbangan respondennya homogim dan 5 orang pedagang pengumpul, 5 pedagang kecil dan 15 pengecer sebagai informan. Penarikan sampel untuk prudusen (petani) menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan responden secara sengaja berdasarkan wilayah dusun dan luas lahan. Informan diambil dari pedagang pengumpul sampai dengan pedagang kecil, pengecer dan konsumen akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat model saluran pemasaran bunga hortensia, yaitu: Saluran I: PetaniPedagang PengumpulPedagang kecil Pengecer Konsumen; Saluran II: PetaniPedagang pengumpul Pedagang kecil Konsumen; Saluran III: PetaniPedagang pengumpul pengecer Konsumen. Marjin pemasaran terbesar diterima oleh pedagang pengumpul yaitu sebesar Rp 4.250,- dan terkecil diterima oleh pedagang kecil yaitu sebesar Rp 2,750,-. Biaya pemasaran tertinggi dikeluarka oleh pedagang pengumpul yaitu Rp 1.010,- per kg dan terendah petani yaitu Rp 170,- per kg. Keuntungan yang diperoleh masing-masing lembaga pemasaran adalah: petani Rp 2.930,- pedagang pengumpul Rp 3.240,- pedagang kecil Rp 2.480,- dan pengecer Rp 3.280,-. Tingkat efisiensi pemasaran di masing-masing lembaga pemasaran yaitu: petani sebesar 2%, pedagang pengumpul 9%, pedagang kecil 1% dan pengecer 1%. Saluran pemasaran yang paling banyak dipakai adalah saluran I yaitu sebesar 50% dan saluran pemasaran yang paling sedikit yaitu saluran IV sebesar 10%.
Keywords
efisiensi; saluran pemasaran
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Ayu Widari Upadani
Institutions
Politeknik Nasional Denpasar
Abstract
The condition of cocoa farmers in Melaya Distric,Jembrana Regency,have generally not been able to fulfill of their life quality standard from the sale of cocoa because of small land ownership,disease attacks and also due the lack of development of other businesses.This study aimed to determine and analyzed the factor that affect of cocoa farming and to determine the level community perception of cocoa commodity-based agro-tourism development in Melaya District,Jembrana Regency.The study was conducted with a survey as respondents. In addition to collecting data through questioners,in-depth interviews were also conducted with key informants. The data obtained were analyzed quantitatively and qualitatively. The results showed that the factors affecting of cocoa farming in Melaya District were product quality, product prices, market accocoa land area, water availability, pest and disease and climate change. The level of community perception of agro-tourism development plans is very accepting with a score of 60.27 (very accepting) and 39.73 (accepting)
Keywords
farming,cocoa,agro-tourism,Jembrana
Topic
Tata Ruang Aspek Kepariwisataan
Corresponding Author
Dewa Nyoman Sadguna
Institutions
Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan
Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa
Dewasadguna59[at]gmail.com
Abstract
Usaha budidya ikan dengan sistem Kantong Jaring Apung (KJA) telah berkembang sejak lama dan banyak ditekuni oleh para petani ikan di Danau Batur, Kintamani, Bangli. Namun seiring dengan perkembangan yang pesat ini ternyata yang masih menjadi permasalahan setelah berproduksi adalah sistem pemasarannya yang dirasakan belum memberikan keuntugan maksimal oleh para petani pembudidaya. Merujuk pada uraian tersebut diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem rantai/saluran pemasaran dan marjinnya pada produksi petani ikan nila sistem KJA di Danau Batur yang dilakukan melalui Survey. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling pada petani ikan nila sistem KJA di Danau Batur, Desa Kedisan, Kintamani, Bangli. Jumlah responden 26 orang diambil secara Sensus. Sedangkan snow ball sampling digunakan untuk menelusuri lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran hasil budidaya petani ikan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh (100%) hasil produksi petani ikan tersebut disalurkan melalui pedagang pengecer, sehingga sistem rantai pemasarannya hanya melalui satu tipe saluran pasar, yaitu dari petani langsung ke pedagang pengecer dengan marjin sebesar rata-rata Rp. 3.000 – sampai Rp. 8.000,- per kilogram ikan segar. Sementara bagian (share) harga yang diterima petani sebesar antara 90% sampai 77%. Oleh karena itu rekomendasi yang dapat disampaikan kepada petani ikan tersebut adalah menyalurkan hasil produksi di pengecer lokal.
Keywords
Rantai pasar, marjin pemasaran, kantong jaring apung
Topic
Manajemen dan Sumber Daya Air
Corresponding Author
Ni Komang Armaeni
Institutions
1) 2) Teknik Sipil, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
3) Arsitektur, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
Abstract
Aliran kas proyek suatu investasi di bidang perumahan menarik untuk diamati, sehingga dapat dipilih beberapa alternatif investasi yang paling rasional. Untuk kondisi di daerah perbatasan Kabupaten/Kota Denpasar belum ditemukan adanya kajian tentang analisis risiko investasi dalam bidang perumahan. Oleh karena itu penelitian ini sangat penting untuk dilaksanakan sehingga dapat memberikan pertimbangan kepada investor dalam berinvestasi. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui model aliran kas proyek pada investasi perumahan di daerah perbatasan Kota Denpasar. Proses pengumpulan data diawali dengan survey data di kantor REI (Real Estate Indonesia) cabang Bali dan beberapa pengembang proyek perumahan di daerah perbatasan Kota Denpasar. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan pengembang sebagai respondennya. Dalam penelitian tahun pertama ini, analisis dilakukan terhadap dua model investasi yaitu model 1 (100% modal pinjaman) dan model 2 (30% modal sendiri dan 70% modal pinjaman). Kontrol terhadap penilaian investasi menggunakan NPV (Net Present Value) dan BCR (Benefit Cost Ratio) dengan analisis risikonya menggunakan program @risk. Hasil analisis menunjukkan bahwa model 1 tidak memenuhi kriteria investasi, karena nilai NPV < 0 dan BCR < 1, sehingga tidak layak untuk dipilih. Sedangkan model 2 memiliki nilai NPV > 0 dan BCR > 1, sehingga layak untuk dipilih. Hasil simulasi program @risk dengan diagram Distribusi, untuk model 2 memiliki nilai probabilitas NPV > 0 sebesar 76.4% dan probabilitas BCR > 1 sebesar 77.1%. Hal ini berarti bahwa aliran kas model tersebut memiliki peluang paling besar untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sedangkan simulasi dengan Tornado terdapat 5 variabel yang berpengaruh yaitu luas lahan, jumlah unit rumah tipe 54/100, jumlah unit rumah tipe 45/100, jumlah unit rumah tipe 36/100 dan harga lahan per meter persegi.
Keywords
aliran kas, perumahan, penilaian investasi
Topic
Penataan Lingkungan Kawasan Bisnis
Corresponding Author
Sri Astuti
Institutions
1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
2) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
Abstract
ABSTRAK Pengoperasian angkutan antar jemput bagi siswa sekolah hendaknya dapat memenuhi kepentingan antara pemerintah sebagai pemegang kebijakan (Regulator), pengelola sebagai pelaksana operasional (Operator) dan khususnya orang tua siswa sebagai pengguna jasa (User). Tarif merupakan salah satu indicator dominan yang berpengaruh terhadap minat pengguna jasa menggunakan angkutan antar jemput sekolah sesuai hasil penelitian yang penulis telah lakukan sebelumnya, oleh karena itu perlu kiranya dilakukan analisis tarif sesuai dengan Kemampuan Membayar (Ability to Pay/ATP) dan Kemauan Membayar (Willingness to Pay/WTP) orang tua siswa selaku pengguna jasa. Pada penelitian ini data primer dikumpulkan dengan menyebarkan kuisioner pada 6 (enam) sekolah menengah pertama yang dijadikan sampel. Berdasarkan jumlah siswa pada ke enam sekolah tahun 2019 yaitu sebesar 6697 orang maka diambil sampel minimal dengan metode penarikan sampel secara acak dan bertingkat (stratified random sampling) sebesar 10 prosen dari populasi sehingga didapat sampel secara keseluruhan sebesar 670 orang. Data yang didapat dari hasil kompilasi data kuisioner adalah jumlah terbesar pendapatan keluarga perbulan Rp.5.500.000 sebesar 212 orang atau 31,64%, biaya transportasi keluarga perbulan Rp.550.000 sebesar 219 orang atau 32,69% , biaya transportasi untuk antar jemput perbulan Rp.100.000 sebesar 211 orang atau 31,49%, jarak dari rumah ke sekolah adalah 1 kilometer sebesar 123 orang atau 18,36%, waktu tempuh perjalanan yang diharapkan adalah 15 menit sebesar 510 orang atau 76,12% dan alternative layanan adalah alternative I yang meliputi tarif ideal yang diharapkan adalah Rp.5000 sebesar 348 orang atau 94% dengan kapasitas kendaraa16 orang, fasilitas kendaraan ada AC dan asuransi serta jarak perjalanan kurang dari 5 kilometer. Selanjutnya dilakukan analisis data primer untuk mendapatkan tarif Kemampuan Membayar (Ability to Pay) dan Kemauan Membayar (Willingness to Pay). Berdasarkan analisis data didapat tariff Kemampuan Membayar (Ability to Pay) sebesar Rp. 1.853,6/Km dan tariff Kemauan Membayar (Willingness to Pay) sebesar Rp. 2.451,2/Km.
Keywords
Angkutan, Tarif, ATP, WTP.
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Made Dessy Kristyani
Institutions
Universitas Warmadewa
Abstract
A financial cooperative with regards to the management of the use of funds and management of the resources of the Fund. To find out the extent of the financial performance of cooperation to achieve the goal, then its important to analyze the financial statements. This research aims to know the financial performance of the cooperative loan which is at the service of cooperatives and SMALL MEDIUM ENTERPRISES of Gianyar Regency. Types of data used are secondary data. The number of cooperative loans that became the sample of this research was a cooperative loan respectively make their financial reports to the Department of cooperatives and SMALL MEDIUM ENTERPRISES of Gianyar Regency. Data analysis techniques used in this research is descriptive qualitative analysis techniques, namely by describing the financial performance of cooperatives in financial ratios Liquidity Ratios, which include Solvency, profitability, and the ratio of The activity of the year 2014, 2015 and 2016 with the guided Sweets of cooperatives and SMEs RI No. 06/Per/M-KUKM/V/2006 of Cooperative rating financial performance Standards with financial ratios. The results showed that the performance of cooperative finance seen from the liquidity ratio current ratio, represented for KSP Prapen Mas, KSP KSP Eternity Funds and Sapta Ulakan Sari from the year 2014 to 2016 shows the conditions that less good, judging from the solvency ratio is represented with the Debt to Asset Ratio and the Debt to Equity Ratio to KSP Prapen Mas, from 2014 to 2016 shows good performance, KSP Sapta Funds Amerta well enough while the KSP Ulakan Sari still shows the condition is not good, judging from the ratio of profitability that is represented by the Net Profit Margin, Return On Assets and Return On Equity, show that the financial kineja KSP Prapen Mas votes of NPM is quite good, judged from ROA well and judged from excellent ROE, KSP Sapta Eternity Funds assessed from the NPM, ROA and ROE is good enough while the KSP Ulakan Sari votes of NPM and ROA are quite good and are rated from excellent ROE and judging from the ratio of activities judged from Total Assets Turnover mul AI years up to the year 2014 2016 all cooperatives indicates performance is very less.
Keywords
Financial performance, liquidity ratios, solvency ratio, ratio, the ratio of profittabilitas activity.
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
made suarta
Institutions
Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini berjudul aplikasi fine compost dan arang sekam sebagai sumber silika pada budidaya tanaman krisan, bertujuan untuk untuk mengetahui dosis fine compost dan arang sekam sebagai sumber silika serta interaksinya pada budidaya tanaman krisan. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial yang dilakukan dilapangan dalam green house. Pada penelitian ini menggunakan dua faktor yaitu : faktor pertama fine compost terdiri dari 3 taraf masing-masing terdiri dari : 0,5 ton ha-1 , 1.0 ton ha-1 , dan 1,5 ton ha-1 . Faktor kedua arang sekam terdiri dari 3 taraf yaitu : 100 kg ha-1 , 200 kg ha-1 , dan 300 kg ha-1 . Perlakuan fine compost berpengaruh sangat nyata (P < 0.01) pada semua variabel yang diamati. Berat segar bunga ekonomis tertinggi sebesar 88.83 g dihasilkan oleh perlakuan dosis fine compost 1,5 ton ha-1, dan terjadi peningkatan hasil sebesar 23.04% jika dibandingkan dengan perlakuan fine compost terendah. Perlakuan arang sekam berpengaruh nyata (P < 0.05) pada tinggi tanaman maksimum, panjang tangkai bunga, dan diameter bunga, serta berpengaruh sangat nyata (P < 0.01) pada variabel diameter batang, berat tangkai bunga, dan berat segar bunga ekonomis. Perlakuan dosis arang sekam 300 kg ha-1 menghasilkan berat segar bunga ekonomis tertinggi sebesar 80.78 g, dan terjadi peningkatan hasil sebesar 53.73% jika dibandingkan dengan perlakuan arang sekam terendah. Sedangkan interaksi antara perlakuan fine compost dan arang sekam berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel yang diamati.
Keywords
fine compost; arang sekam ; tanaman krisan
Topic
Pemanfaatan Air dan Tanah
Corresponding Author
Ketut Sudrama
Institutions
Universitas Warmadewa
Abstract
Folklore dapat dimengerti sebagai ekspresi budaya, ciptaan rakyat secara tradisional, primitif, dan beradab. Di dalamnya menggunakan sarana kata secara metrik dan prosa. Cerita tentang Bake dapat disebut sebagai cerita rakyat (folklore) yang mucul dalam lingkungan kebudayaan tertentu, dimengerti bersama oleh para pendukung kebudayaan bersangkutan, dan menjadi panduan hidup berdasar kepercayaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang masih berfungsinya bentuk-bentuk kearifan lokal yang tercermin dalam wujud cerita rakyat tentang Bake di samping juga untuk mendapat gambaran tentang cara penyembuhan dengan perantaraan Balian Bake, khususnya di desa Tengenan Dauh Tukad. Teori yang diterapkan adalah teori Folklor Indonesia. Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Dari hasil analisis dapat dikatakan bahwa kehadiran Balian Bake memiliki beberapa pengaruh/dampak, seperti: dampak psikologis, dampak sosial, dan dampak ekonomi.
Keywords
folklor, Bake, kearifan lokal.
Topic
Budaya dan Kearifan Lokal
Corresponding Author
NI KETUT SARIANI
Institutions
UNIVERSITAS WARMADEWA
Abstract
Persaingan industri perbankan di era global semakin ketat. Salah satu isu yang masih menghambat langkah maju BPD selain permodalan, brand awareness, kompetensi sumber daya manusia. Hal itu terbukti dari belum pernahnya PT. Bank BPD Bali meraih 10 BPD dengan service excellence. Padahal kualitas layanan akan sangat menentukan kepuasan nasabah. Apabila kepuasan nasabah dapat dicapai, maka bukan tidak mungkin nasabah akan loyal dan ikut merekomendasikan layanan keuangan yang disediakan PT. Bank BPD Bali. Adapun luaran yang merupakan target pada penelitian adalah publikasi pada jurnal internasional, baik atas hasil penelitian pada tahun pertama maupun pada tahun kedua. Populasi penelitian ini seluruh nasabah yang terdaftar memiliki tabungan dan atau kredit pada kantor pusat PT. Bank BPD Bali, dengan sampel sebanyak 70 orang. Teknik sampling dilakukan dengan mengkombinasikan purposive sampling dengan convenience sampling. Data dianalisis dengan teknik analisis SEM-PLS. Sedangkan pada tahun kedua data akan dilanjutkan dengan analisis SWOT, sehingga diketahui faktor internal serta faktor eksternal serta strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan kualitas layanan pada PT. BPD Bali. Hasil penelitian menunjukkan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah, loyalitas, dan word of mouth. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai strategi untuk meningkatkan kualitas layanan pada PT. BPD Bali mengingat kualitas layanan akan berdampak sangat tinggi bagi perkembangan PT. BPD Bali.
Keywords
BPD, kualitas layanan, kepuasan, loyalitas, word of mouth, strategi
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Ida Ayu Surasmi
Institutions
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa
Abstract
Risiko bisnis tidak hanya berdampak pada keputusan pendanaan perusahaan, tetapi juga berdampak pada kebijakan dividen. Ketika perusahaan memutusakna untuk membagikan dividen kepada pemegang saham, maka perusahaan diingatkan bahwa tujuan perusahaan adalah maksimalisasi nilai perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sasaran payout ratio sehingga sebagian besar didasarkan pada preferensi investor atas dividen versus keuntungan modal. Apakah investor lebih suka perusahaan membagikan laba dalam dividen tunai atau perusahaan membeli kembali saham, atau menggunakan kembali laba itu dalam operasi perusahaan yang akan menghasilkan keuntungan modal. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh risiko bisnis terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan dua cara pengukuran risiko bisnis yaitu varian rasio laba operasi terhadap total aset, dan degree of operating leverage. Variabel kontrol dimasukkan dalam model yaitu ukuran perusahaan, financial leverage, profitabilitas dan peluang pertumbuhan. Analisis data menggunakan regresi berganda. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia dengan periode pengamatan 2013-2017. Pengambilan sampel sejumlah 106 perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Risiko bisnis yang diukur dengan varians laba operasi berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen, Risiko bisnis yang diukur dengan DOL tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen, Debt to assets ratio ternyata tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, ROA berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Keywords
Kebijakan Dividen; Risiko bisnis; Ukuran perusahaan; Financial leverage; Profitabilitas dan peluang pertumbuhan
Topic
Penataan Lingkungan Kawasan Bisnis
Corresponding Author
Ni Putu Riasning
Institutions
a,b,c Universitas Warmadewa
Abstract
Perpajakan merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal yang dinamis. Penerimaan negara dari sektor perpajakan merupakan pilar utama pendapatan dalam APBN yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja pemerintah dalam rangka pembangunan nasional. Meskipun demikian, penerimaan perpajakan masih rendah ditunjukkan dengan tax ratio Indonesia lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini menguji peran denda, keadilan procedural dan kepercayaan otoritas pajak dalam meningkatkan kepatuhan pajak wajib pajak orang pribadi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung sehingga mampu meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak. Diharapkan dengan adanya model ini maka pihak pemerintah dalam hal ini sebagai fiskus yang selanjutnya mengoptimalisasi segala sesuatu yang berkenan dengan perilaku wajib pajak sehingga dapat memberikan implikasi positif pada peningkatan kesadaran wajib pajak untuk patuh. 98 orang wajib pajak di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung dipilih sebagai sampel metode convenience sampling. Data diolah dan dianalisis dengan bantuan SmartPLS 3.0 yang dipergunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa denda berpengaruh negatif terhadap kepercayaan otoritas pajak, interaksi denda dengan keadian procedural sebagai efek moderasi berpengaruh positip dan tidak signifikan terhadap kepercayaan otoritas pajak dan kepercayaan otoritas wajib pajak berpengaruh positip dan tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Keywords
Denda, Keadilan Prosedural, Kepercayaan Otoritas Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
I Wayan Runa
Institutions
Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa
Abstract
Tujuan jangka panjang Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi tentang disain dan manual pelestarian rumah tinggal tradisional untuk melestarikan arsitektur permukiman perdesaan, studi kasus: Desa Jatiluwih - Tabanan Bali sebagai desa wisata. Penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat perdesaan dalam jangka panjang, yakni masalah pelestarian arsitektur permukiman khususnya rumah tinggal, karena permukiman perdesaan terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman (kebudayaan dan teknologi). Metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan adalah metode kualitatif yang sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual yang khas (unik), sehingga setiap konteks itu ditangani dari segi konteksnya sendiri. Penelitian ini banyak berkaitan dengan sistem nilai, konsep, persepsi, keberagaman, keunikan, kearifan lokal dan keyakinan masyarakat tentang sesuatu di luar dirinya. Selain itu, penelitian yang dilakukan juga banyak berhubungan dengan hal-hal transendental atau realitas ganda yang dirasakan dan sangat dipercaya oleh masyarakat setempat tetapi sulit untuk dijelaskan keberadaannya. Sesuai dengan karakteristik objek studi (masalah penelitian), maka paradigma yang dipakai dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Dalam penelitian ini, unit penelitian/area pengamatan berupa keseluruhan latar rumah tinggal. Unit penelitian skala rumah tinggal di Desa Jatiluwih diharapkan dapat menghasilkan identifikasi atau informasi nilai-nilai/ide/gagasan tentang kearifan lokal rumah tinggal tradisional. Nilai-nilai itu diharapkan dapat dikembangkan untuk model pelestarian rumah tinggal yang mendapat pengaruh modernisasi atau menjadi objek daya tarik wisata. ”Variabel” yang diamati pada skala desa adalah pola dan wujud rumah tinggal tradisional. Ketika meneliti rumah tinggal yang terletak di kebun maka ”variabel” yang diamati adalah bagian-bagian yang menerus (inti) dan bagian yang berubah baik yang berkaitan dengan aktivitas sosial budaya dan fisik rumah. Pada Tahun Ke-2 diharapkan dapat menghasilkan Publikasi tentang Prototip, kebijakan, cara penerapan (manual) pelestarian permukiman. Manfaat penelitian bagi pemangku kepentingan (stakeholders) adalah sebagai pedoman dalam merevitalisasi pola dan wujud rumah tinggal sebagai akomodasi wisata sejalan dengan ditetapkannya Desa Jatiluwih sebagai desa wisata. Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi di Desa Jatiluwih dapat dikatakan berhasil jika memenuhi indikator capaian yaitu adanya: disain dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), maket (prototip), manual pelestarian, serta dalam sosialisasi masyarakat merasakan bahwa pelestarian itu sebagai suatu kebutuhan yang mendesak. Disain unit rumah tinggal sebagai akomodasi wisata hendaknya memperhatikan salah satu prinsip tata letak yaitu tata nilai setempat (hulu-teben). Biaya pembangunan akomodasi wisata akan selalu meningkat sejalan dengan nilai inflasi. Dengan adanya maket (prototipe) akan mempermud
Keywords
Rumah Tinggal; Rumah Tradisional; Arsitektur; Perdesaan; Desa Wisata
Topic
Budaya dan Kearifan Lokal
Corresponding Author
Mirsa Umiyati
Institutions
Universitas Warmadewa
Abstract
Balinese in particular and all languages in general, are cultural resources. The treasures of knowledge about the environment encoded, stored, and inherited in language. In a variety of verbal texts in Balinese recorded treasury of knowledge and experience, including traditional techniques of speech in utilizing, caring for, and preserving the diversity of natural resources in the environment of springs-upstream river especially. Tenganan Pegringsingan Village as one of the original villages, Baliaga, has the intended local wisdom. In this connection, the speech in the village has awig-awig in the form of verbal texts that carry out this ecological function. The aim of this research are to describe the concept of textual construction supported by the terminological ecolexicon which is typical of the use of Balinese language with varied features of Balinese language in the Tenganan dialect, to discover the meanings and values of texts as richness of local wisdom in caring for and preserving water resources with the upstream river environment, and to obtain facts about the level of knowledge and understanding of the milleneal generation in Tenganan Village as heirs to the values of local wisdom. This research is descriptive qualitative. Data obtained through in-depth structured interviews, observations, and recording. The location of this study is Tenganan Pegringsingan Village, Manggis District, Karangasem Regency. The framework of denotation meaning (literal) and external referential meaning helps dissect and find the meaning behind the verbal data. From the research results obtained, it was concluded that the study of Eco-text maintenance and environmental preservation has not touched on the deeper realm related to the preparation of environmentally friendly construction that will maintain environmental stability through speech which is the core of the study of Eco-texts in the study of ecolinguistic theory.
Keywords
Ecotourism, Ecotexs, Environmental Preservation
Topic
Budaya dan Kearifan Lokal
Corresponding Author
I Ketut Sukadana
Institutions
Fakultas Hukum Universitas Warmadewa
Abstract
ABSTRAK Merokok sudah menjadi kebiasaan dan banyak orang yang menjadi pecandu rokok, bahkan kebiasaan merokok sudah tidak mengenal usia, baik usia remaja hingga lanjut usia. Selain berdampak pada kesehatan diri sendiri, merokok juga dapat merugikan orang lain. Pemerintah Kota Denpasar yang telah membentuk Peraturan DaerahKota Denpasar No. 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Permasalahan yang dibahas adalah (1) Penerapan Perda Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Denpasar dan (2) Faktor-faktor penghambat Penegakan terhadap Perda Kota Denpasar tentang Kawasan Tanpa Rokok. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, dengan pendekatanan sosiologi hukum, dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitiannya adalah secara rutin melakukan sosialisasi, pemerintah juga senantiasa melakukan pembinaan-pembinaan dan tindakan yang bersifat refresif terhadap pelanggar Perda. Tindakan secara yustisial adalah tindakan hukum tetap terhadap pelanggar Peraturan Daerah (Perda) melalui proses peradilan dan dijatuhi sanksi sesuai ketentuan Perda. Hambatan yang dialami oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja dalam menegakkan Peraturan Daerah tentang kawasan Tanpa Rokok adalah antara lain tingkat kehadiran warga pendatang sangat tinggi, terbatasnya sarana prasarana yang tersedia, keterbatasan anggaran untuk mengadakan sosialisasi.
Keywords
merokok, kawasan, sanksi, hambatan
Topic
Budaya dan Kearifan Lokal
Corresponding Author
Indah Permatasari
Institutions
Universitas Warmadewa
Abstract
Industri pariwisata merupakan salah satu industri yang sangat berkembang di Bali. Dalam hal mendukung berkembangnya industri pariwisata khususnya di Bali, pengusaha pariwisata dalam hal ini berperan dalam hal menyediakan fasilitas pendukung demi berjalannya kegiatan pariwisata. Namun, permasalahan yang kemudian muncul ialah masih ditemui adanya pembangunan pada kawasan tempat suci yang seharusnya tidak boleh dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas penunjang pariwisata. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali khususnya dalam Pasal 50 ayat (2) yang menentukan radius kawasan tempat suci di sekitar Pura Sad Kahyangan dengan radius sekurang-kurangnya apeneleng agung setara 5.000 (lima ribu) meter dari sisi luar tembok penyengker pura. Penelitian ini mengkaji mengenai efektivitas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali terkait dengan pembangunan fasilitas penunjang pariwisata pada radius kawasan tempat suci di Kabupaten Badung. Keseluruhan data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis dengan cara menyusun data secara sistematis, diklasifikasikan, dan dihubungkan antara satu data dengan data yang lainnya. Dalam prakteknya masih ditemui adanya pelanggaran terkait dengan aturan radius kawasan tempat suci di sekitar Pura Sad Kahyangan khususnya di Pura Luhur Uluwatu. Keberadaan norma terkait dengan kawasan tempat suci jmengalami pro dan kontra dalam prakteknya bahkan terdapat beberapa permohonan judicial review yang diajukan ke Mahkamah Agung. Sehingga dibutuhkan suatu rekonstruksi hukum dengan melibatkan masyarakat, pemerintah sebagai pengambil kebijakan, akademisi serta tokoh masyarakat untuk menghasilkan hukum yang mampu untuk ditaati terkait dengan penetuan radius kawasan tempat suci di Kabupaten Badung. Peran penegak hukum juga harus dioptimalkan khususnya dalam hal menegakkan aturan khususnya terkait dengan adanya pelanggaran pada radius kawasan tempat suci khususnya di Kabupaten Badung.
Keywords
Pariwisata, Kawasan Tempat Suci, Tata Ruang
Topic
Tata Ruang Aspek Kepariwisataan
Corresponding Author
Putu GD Wirianta
Institutions
Program pascasarjana IHDN Denpasar
Abstract
Bali dikenal dengan pulau dewata dengan sejumlah naskah lontar sebagai peninggalan leluhur masa lampau yang mesti diperhatikan dan dilestarikan keberadaannya. Naskah lontar tersebut meliputi berbagai hal baik itu usada, wariga, juga sebagai prasasti yang telah dijadikan naskah atau telah disalin baik bahasa serta tulisannya untuk memudahkan bagi pecinta naskah dalam membacanya. Naskah lontar itu tersebar di seluruh kabupaten di Bali, dan dilestarikan pula oleh pemerintah khususnya di lingkungan Dinas Kebudayaan Provinsi sampai tingkat Kabupaten. Salah satu kabupaten terletak di bagian utara pulau Bali tepatnya di kabupaten Buleleng utamanya di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan telah ditemukan prasasti dan dinaskahkan terkait dengan keberadaan desa tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis substansi yang terdapat pada naskah Prasasti Desa Bengkala tersebut serta untuk mengetahui dan menganalisis implementasi terhadap isi naskah prasasti warga kolok di Desa Bengkala tersebut. Penelitian ini dilakukan di desa Bengkala kecamatan Kubutambahan kabupaten Buleleng. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan dokumentasi, berupa naskah prasasti warga kolok Desa Bengkala. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang menjadi substansi dari Naskah Prasasti Bengkala adalah ukuran dari Prasasti bengkala, isi Prasasti logam dengan alih bahasanya serta adanya prasasti batu dengan penjelasannya. Selanjutnya, terkait dengan implementasi terhadap warga kolok di Desa Bengkala bahwa adanya kebijaksanaan pemimpin yang turut membantu warga kolok dari masa kerajaan, adanya jabatan pemimpin yang terkait dengan prasasti Bengkala, adanya jenis-jenis pajak, adanya hal yang dilarang dan hal yang dibolehkan.
Keywords
Eksistensi, Warga kolok dan Isi dan Implementasi Prasasti Bengkala.
Topic
Budaya dan Kearifan Lokal
Corresponding Author
Putu GD Wirianta
Institutions
Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
Abstract
Aliran kas proyek suatu investasi di bidang perumahan menarik untuk diamati, sehingga dapat dipilih beberapa alternatif investasi yang paling rasional. Melanjutkan analisis risiko kriteria investasi perumahan di daerah perbatasan Kabupaten/Kota Denpasar, dilakukan analisis untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi risiko investasi perumahan di daerah perbatasan Kabupaten/Kota Denpasar tersebut. Adapun kontrol terhadap penilaian investasi menggunakan NPV (Net Present Value) dan BCR (Benefit Cost Ratio) dengan analisis risikonya menggunakan program @risk menunjukkan bahwa model dengan 30% modal sendiri dan 70% modal pinjaman memiliki nilai NPV > 0 dan BCR > 1, dan hasil simulasi program @risk dengan diagram Distribusi untuk model tersebut memiliki nilai probabilitas NPV > 0 sebesar 76.4% dan probabilitas BCR > 1 sebesar 77.1%. Hal ini berarti bahwa aliran kas model tersebut memiliki peluang besar untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi risiko investasi tersebut maka dilakukan simulasi dengan diagram Tornado pada program @risk. Hasil simulasi Tornado menunjukkan terdapat dua variabel yang signifikan memberikan korelasi negatif terhadap kriteria penilaian investasi (NPV dan BCR) yaitu luas lahan dan harga lahan per m2. Sedangkan tiga variabel yang memberikan korelasi positif adalah harga rumah tipe 54/100, harga rumah tipe 45/100 dan harga rumah tipe 36/100.
Keywords
Investasi Perumahan, Risiko, Lahan
Topic
Penataan Kawasan DAS
Corresponding Author
Anak Agung Ayu Erna Trisnadewi
Institutions
a,b,c Universitas Warmadewa
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SISKEUDES dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan Dana Desa. Pengelolaan keuangan desa menjadi sangat penting sebagai bagian dari pertanggungjawaban dana desa yang diberikan oleh pemerintah dan meningkat setiap tahun. Aplikasi SISKEUDES digunakan untuk memfasilitasi administrasi laporan keuangan dana desa. Penerapan aplikasi SISKEUDES akan mempercepat penyelesaian laporan keuangan dana desa secara akurat dan tepat waktu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua desa yang berjumlah 8 desa di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar yang menerima dana desa. Sampel ditentukan dengan metode sampel jenuh atau sensus. Teknik analisis data menggunakan Smart-PLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: keterlibatan pengguna memiliki efek positif dan signifikan terhadap kinerja departemen kesehatan; program pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja SISKEUDES serta dukungan manajemen puncak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja SISKEUDES.
Keywords
Kinerja Siskeudes, Keterlibatan Pengguna. Program Diklat dan Dukungan Manajemen Puncak.
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Ni Putu Anom Sulistiawati
Institutions
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa
Abstract
Proses fisiologi pembungaan sampai terbentuk calon buah, buah selanjutnya terbentuk buah panen tanaman jeruk Siam yang dialami masih relatif sulit, karena masih terbatasnya informasi tentang mempertahankan bunga yang sudah terinduksi masih tetap bertahan dipohon sampai terbentuknya calon buah atau fruit-set. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh tanaman jeruk tersebut maka penelitian ini menggunakan tanaman yang telah berumur enam tahun bertujuan untuk mengetahui fase-fase perkembangan bunga pada tanaman jeruk sampai terbentuk calon buah atau fruit-set. Tanaman buah-buahan menginterprestasikan isyarat tumbuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan dan endogen dari tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil identifikasi perubahan secara morfologi fase-fase pembungaan secara fisiologi mulai dari sebelum induksi, induksi, inisiasi sampai bunga mekar/full bloom. Fase-fase fisiologi perkembangan pembungaan ialah: a) Sebelum induksi, b) Induksi bunga c) perkembangan kuncup bunga menuju anthesis, d) pemekaran bunga tahap ketika terjadi pemekaran bunga atau anthesis. Hasil analisis statistik antara periode on-season dan off-season menunjukkan perbedaan yang tidak nyata selama perkembangan pucuk pada tanaman jeruk Siam, namun demikian pada periode off-season dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk waktu untuk perkembangan pembungaan yaitu masing-masing: 204,03 hari dan 172,41 hari.
Keywords
Pembungaan, Induksi, Inisiasi, Diferensiasi, Bunga Mekar dan C/N ratio
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Putu GD Wirianta
Institutions
Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Manado
Abstract
Pengaturan mengenai HAM tidak seluruhnya langsung berkaitan dengan perlindungan terhadap lingkungan hidup. Namun demikian bila diperhatikan, ada beberapa pasal dalam beberapa ketentuan tersebut yang dapat digunakan sebagai dasar hukum untuk melakukan berbagai tindakan yang bertujuan untuk melindungi lingkungan. Di lain pihak, pengaturan perlindungan terhadap lingkungan hidup justru sekaligus berarti penghargaan terhadap hak asasi manusia, terutama berkaitan dengan masalah hak untuk hidup, masalah kesehatan, gangguan atas propertinya sampai dengan penghargaan terhadap hak indigenous peoples. Penelitian ini ingin mengkaji korelasi sistem perlindungan yang dibangun terhadap hak asasi manusia dan lingkungan hidup global dan untuk mengetahui efektifitas sistem perlindungan lingkungan hidup yang mengedepankan hak masyarakat untuk menikmati lingkungan yang baik dan sehat sebagai hak asasi manusia. Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan deskriptif analisis melalui studi kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan pengumpulan data sekunder. Korelasi perlindungan hak asasi manusia dengan mewujudkan hak atas lingkungan yang baik dan sehat bagi manusia seringkali terabaikan karena kepentingan bisnis, politik dan proyek. Efektivitas perlindungan hak asasi manusia dan lingkugan hidup akan terwujud kalau negara sebagai pemegang otoritas dalam penyelenggaraan pembangunan selalu mengedepankan prinsip kepentingan umum.
Keywords
Sistem Perlindungan, Hak Asasi Manusia, Lingkungan Hidup
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Ni Made Anggriyani
Institutions
Universitas Warmadewa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abstract
Abstrak Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat ini masih belum bisa ditangani dengan baik, terutama pada negara-negara berkembang. Kemampuan pengelolaan sampah yang masih rendah dengan ketidakseimbangan produksi sampah membuat sampah menjadi menumpuk dimana-mana. Masalah sampah yang timbul di kota-kota besar adalah karena sulitnya pengumpulan, pengangkutan, pembuangan, pemanfaatan, dan pemusnahan sampah, baik sampah yang berasal dari rumah tanggga, pasar, industri maupun sampah kantor. Salah satu jenis sampah yang sulit untuk diuraikan adalah sampah plastik yang dapat menyebabkan timbulnya polusi plastik. Sampai saat ini, plastik memang masih menjadi bahan yang sulit tergantikan untuk berbagai kebutuhan masyarakat sehari-hari seperti kemasan makanan, tas, produk-produk elektronik, otomotif, mainan, dan masih banyak lagi lainnya. Penggunaan plastik akan terus meningkat mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, dan sifat insulasinya yang cukup baik. Hingga secara otomatis produksi sampah plastik akan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga perlu dikembangkan solusi jangka panjang yang dapat mengurangi sampah jenis ini sekaligus dapat menghasilkan produk lain yang bermanfaat. Semakin meningkatnya sampah plastik ini akan menjadi masalah serius bila tidak dicari penyelesaiannya. Permasalahan sampah atau limbah plastik perlu dipikirkan pemecahannya. Peningkatan jumlah penduduk yang semakin besar di Indonesia khususnya pada wilayah Kota Denpasar yang jelas berdampak pada terjadinya perusakan dan/atau pencemaran lingkungan sekitar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Data primer diperoleh melalui proses observasi dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian, wawancara mendalam dengan Kepala Dinas beserta beberapa staf Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, data sekunder yang diperoleh dari hasil dokumenter yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen serta arsip. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber data sehingga data yang disajikan merupakan data yang absah. Dari hasil penelitian ini maka diharapkan dapat mengetahui Implementasi Kebijakan Pemerintah Kota Denpasar terhadap Upaya Mengatasi Polusi Plastik di Lingkungan Hidup Perkotaan. Dengan demikian, diketahuilah peran pemerintah Kota Denpasar dan Peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan mengatasi masalah polusi plastik yang sangatlah penting guna meningkatkan kesadaran, kepedulian, tentang lingkungan dengan segala permasalahannya, dan dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, motivasi dan komitmen untuk bekerja secara individu dan kolektif terhadap pemecahan permasalahan dan mempertahankan kelestarian fungsi-fungsi lingkungan hidup di perkotaan. Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Polusi Plastik, Lingkungan Hidup Perkotaan
Keywords
Implementasi Kebijakan, Polusi Plastik, Lingkungan Hidup Perkotaan
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Ni Putu Sri Mariyatni
Institutions
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa
Abstract
RINGKASAN Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor kunci yang menentukan perkembangan suatu organisasi atau perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi. Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Kenyataan bahwa manusia sebagai asset utama dan sebagai ujung tombak perusahaan, harus mendapat perhatian serius dan dikelola dengan sebaik mungkin. Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu bagian penting yang perlu diterapkan dalam melaksanakan tugas di tempat kerja. Resiko kecelakaan serta penyakit akibat kerja sering terjadi karena pihak perusahaan tidak menerapkan program K3 dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada kinerja karyawan. Dengan adanya implementasi program K3 diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. PT Yakult Indonesia Persada Cabang Bali di Mengwi Badung yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian minuman sehat dalam kemasan botol kecil, sudah menerapkan program K3, namun dalam realisasinya belum sesuai dengan hak-hak yang seharusnya diperoleh karyawan, seperti saat rawat inap, saat mengalami kecelakaan kerja dan yang sejenisnya, sehingga karyawan merasa kurang adanya jaminan keamanan dan kenyamanan di tempat kerja mereka, hal ini merupakan salah satu dampak menurunnya kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya dampak implementasikan program K3 terhadap kinerja karyawan pada PT Yakult Indonesia Persada Cabang Bali di Mengwi Badung. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda. Hasil uji hipotesis parsial (t-test) diperoleh nilai signifikansi 0,001 < alpha = 0,05 ini berarti bahwa keselamatan kerja berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji hipotesis kedua juga mengemukakan bahwa keselamatan kerja berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja karyawan, ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,020 < = 0,05.
Keywords
Keselamatan kerja; Kesehatan kerja; Kinerja karyawan
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Ema Marsitadewi Komang
Institutions
Universitas Warmadewa
Abstract
ABSTRAK Data Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, jumlah timbulan atau dengan kata lain volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan di Bali terus meningkat setiap tahunnya.. Pada tahun 2015 timbulan sampah di Bali mencapai 10.266,40 meter kubik setiap harinya. Untuk tahun 2016 terjadi peningkatan sebanyak kurang lebih 2000 meter kubik sampah setiap harinya. Tepatnya pada tahun 2016 jumlah sampah menjadi 12.892 meter kubik. Tahun 2017 timbulan sampah menjadi 13.351,13 meter kubik per hari. Dari data timbulan sampah yang semakin meningkat setiap tahunnya Kota Denpasar menjadi penyumbang terbesar timbulan sampah di Bali. Dengan jumlah penduduk mencapai 880.600 jiwa, timbulan sampah yang dihasilkan Denpasar mencapai 3.719 meter kubik per hari. Klungkung menempati posisi kedua dengan timbunan sampah mencapai 2.893 meter kubik per hari. Menyusul Buleleng, Gianyar, Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli dan terakhir Karangasem dengan 162 meter kubik per hari. Overload kapasitas sampah yang terjadi diberbagai daerah di Bali termasuk diantaranya Kabupaten Klungkung ini dijadikan peluang bagi Bupati Klungkung dalam menghasilkan sebuah inovasi pengelolaan sampah di Kabupaten Klungkung. Inovasi tersebut dinamakan sebagai Program Tempat Olah Sampah Setempat. Inovasi yang diinisiasi oleh Bupati Klungkung ini menjadi satu-satunya inovasi pengelolaan sampah pemerintah daerah di Provinsi Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan langsung melakukan observasi dan wawancara di lapangan terhadap informan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan-laporan, artikel ilmiah atau penelitian sejenis yang berhubungan dengan Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Dari data tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa TOSS yang merupakan program inovasi dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Klungkung telah dilaksanakan di 15 desa dari 53 desa yang ada. Dalam pelaksanaannya, program TOSS ini mengalami banyak hambatan seperti kemampuan pengelolaan desa masing-masing, dana hingga keterbatasan pengadaan alat pengelolaan sampah. Namun secara umum, dapat dikatakan program ini merupakan berjalan dengan baik di beberapa desa khususnya di TOSS milik kota. TOSS ini juga telah menginisiasi sebuah pengetahuan sampah kepada anak-anak SD di Kabupaten Klungkung melalui kurikulum di pengajaran sekolah dasar di Kabupaten Klungkung.
Keywords
Pengelolaan Sampah, Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS), Kabupaten Klungkung
Topic
Budaya dan Kearifan Lokal
Corresponding Author
Made Dessy Kristyani
Institutions
Universitas Warmadewa
Abstract
Channeling credit funds or activities, of course, inseparable from the troubled credit risk arising from the inability of the debtor in paying off the debt to the Creditor. In the case of travel management in Kintamani LPD as a financial institution that is in the neighborhood of the village can not avoid Indigenous cases of cases of bad debt. Judging from the development of the realization of the increase of the credit disbursed on society LPD Sekecamatan Kintamani in the span of 3 years on 2014-2016 in a row as follows: in the year 2014 is Rp. 113,361,623,000.00, the year 2015 rising to Rp. 130,326,919,000.00 and in the year 2016 rose to Rp. 140,465,469,000.00. This followed a rise in the number of clients from year to year for 5 years each; in the year 2014 as many 11,437,000 clients, the year 2015 as much 11,460,000 customer and year 2016 as much as 11,469,000 the customer. From a number of existing clients and credit such as the above that per December 2016 recorded there is 8.20% LPD categories crashes, 21.31% categories are less healthy, 11.48% categories are quite healthy and only 59.02% fall into the categories of healthy with good development and positive. Then it can be raised an issue of how the implementation of the 3R (Rescheduling, Reconditioning, Restructuring) in handling credit problematic on LPD Kintamani. To answer this problem then the researcher using qualitative descriptive analysis to expose the 3R concept implementation in dealing with bad debt. Based on the results of observation and in-depth interview on respondents taken with methods of snowball sampling, then found that: based on the data analysis and discussion of conclusions can be drawn under the 3R principles Implementation in the handling bad debt on the existing indigenous village of LPD Kintamani havent done to its full potential. On the other hand the existence of doubts attitude of managers and supervisors party leniency, in this case, is the leader of the Indigenous Villages in the running of the agreement or the rules based on the customary law had been made in resolving the question of the legal law of LPD. There is a feeling of Ewuh Pakewuh supervisor in carrying out sanctions-sanctions on perpetrators of debtors who are not disciplined. This much is driven by a sense of brotherhood that still dominates in the management of LPD is not yet fully apply the principle of professionalism in doing business.
Keywords
3R Implementation, LPD debtor, village chief, customary law
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Gede Pasek Mangku
Institutions
Universitas Warmadewa
Abstract
Pembangunan di sektor pertanian yang kurang merata mengakibatkan terjadinya ketimpangan kondisi ekonomi diwilayah pedesaan. Tingkat pengetahuan dan penguasaan teknologi yang masih lemah juga menjadi penyebab pembangunan ekonomi di daerah pedesaan berjalan lambat. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan inovasi teknologi dan keterampilan kepada masyarakat desa Pangsan, meningkatkan rendemen dan kualitas minyak VCO yang dihasilkan, memfasilitasi akses pasar serta meningkatkan pendapatan ekonomi kelompok peserta. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di kelompok “Mekar Sari” dan “Sari Murni” Desa Pangsan, Kecamatan Petang Kabupaten Badung-Bali. Jumlah peserta kegiatan yang dilibatkan 30 orang yang terdiri dari 15 orang dari kelompok “Mekar Sari” dan15 orang dari kelompok “Sari Murni”. Metode kegiatan yang digunakan adalah survey, wawancara, dokumentasi, teori dan diskusi serta praktek. Kegiatan dilakukan selama empat bulan mulai dari bulan Agustus sampai Nopember 2019. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa, kelompok “Mekar Sari” dan “Sari Murni” sangat antosias mengikuti program kegiatan yang diberikan. Dari kegiatan yang sudah dilakukan tingkat pengetahuan dan keterampilan kelompok meningkat, rendemen minyak VCO yang dihasilkan meningkat dan memenuhi syarat mutu, akses pasar VCO lebih luas serta terjadi peningkatan pendapatan kelompok.
Keywords
inovasi, vco, metode sentrifugal, Desa Pangsan
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
Putu Dian Pradnyanitasari
Institutions
Faculty of Economics and Business, Warmadewa University, Jl. Terompong No.24, Sumerta Kelod, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali 80239
*dianunwar[at]gmail.com
Abstract
This study aims to analyze the effect of cash internal control, the suitability of compensation, and individual morality on the tendency of accounting fraud (fraud). This study used 36 respondents who worked at LPD Tabanan Regency. Determination of the sample using purposive sampling, namely sampling techniques with certain criteria. To answer the research hypothesis using analytical tools, namely multiple linear regression. The results showed that internal cash control, the suitability of compensation and individual morality harmed the tendency of accounting fraud.
Keywords
Cash Internal Control, Compensation Suitability, Individual Morality, Accounting Fraud Tendency
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
I Kadek Merta Wijaya
Institutions
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa, Denpasar
Abstract
Tata ruang terbentuk dari sistem aktivitas dan perilaku manusia. Hal tersebut dapat dijumpai pada tata ruang rumah tinggal etnik Bali. Sistem kepercayaan dan keyakinan masyarakat Hindu Bali yang secara turun temurun atau metradisi menjadi dasar yang kuat dalam memaknai ruang-ruang tersebut. Konsepsi akan ruang-ruang yang bernilai utama dan nista mewarnai tata ruang dan aktivitas di dalam wadah tersebut. Orientasi dan ruang yang bersifat utama lazimnya dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan ritual keagamaan dan hal-hal yang bersifat abstrak sedangkan aspek nista berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat sekular dan profan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji konsepsi dikotomi ruang dalam tata ruang arsitektur rumah tinggal etnik Bali antara lain (1) konsepsi ruang hulu dan teben; (2) konsepsi ruang sakala dan niskala; (3) konsepsi keseimbangan ruang-ruang dikotomi termasuk manajemen pengelolaan ruang dan (4) latar belakang yang mempengaruhi konsepsi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah naturalistik dekriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu (1) tata ruang di permukiman dataran tinggi lazimnya menggunakan konsep hulu dan teben dalam menentukan posisi yang bernilai utama dan bernilai rendah; (2) masing-masing ruang hulu dan teben memiliki ruang yang bersifat sekala dan niskala; (3) orientasi sebagai penanda posisi ruang hulu; (4) terdapat elemen penanda dan petanda ruang hulu dan teben serta sekala dan niskala; (5) nilai histori dan kepercayaan akan kekuatan-kekuatan alam yang memberikan perlindungan dan kehidupan merupakan cikal bakal pembentuk konsep dikotomi tersebut; dan (6) dikotomi ruang tersebut sebagai satu kesatuan yang membentuk keharmonisan ruang secara keseluruhan
Keywords
Dikotomi Ruang, Ruang Hulu dan Teben, Ruang Sekala dan Niskala, Semiotika Hulu dan Teben, Semiotika Sekala dan Niskala.
Topic
Budaya dan Kearifan Lokal
Corresponding Author
Made Suryanatha Prabawa
Institutions
Universitas Warmadewa
Abstract
Rumah adalah kebutuhan utama manusia untuk hidup di dunia ini. Menurut UU no.4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, sebuah rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau tempat tinggal dan media untuk pengembangan keluarga. Sebuah rumah sangat penting dalam hal mengembangkan keluarga yang sehat dan dengan demikian masyarakat yang baik. Kota Denpasar adalah kota yang terus berkembang dalam hal populasi kota (3,83% per tahun). Milenial adalah generasi yang berumur sekitar tahun 1988 hingga 2000 yang saat ini mereka berusia sekitar 15 hingga 35 tahun. Populasi milenial saat ini mendapat 1/3 dari total populasi di Indonesia dan merupakan orang yang sangat aktif di media digital. Revolusi Industri 4.0 mengubah cara milenial mendefinisikan diri mereka sendiri dan mengubah cara mereka hidup di dunia ini sehubungan dengan koneksi aktif mereka dengan gadget dan media sosial. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar rumah konvensional dapat memberikan ruang kenyamanan bagi orang-orang milenial, terutama dalam hal ini milenial yang sudah menikah dan memiliki anak. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi literatur; Kuisioner; dan Wawancara sebagai metode untuk mendapatkan informasi. Dari survei dan analisis, para peneliti menemukan bahwa banyak keluarga milenial mengubah kamar mereka di rumah mereka dalam hal kebutuhan fungsional. Mereka secara kreatif mengubah cara menggunakan ruang konvensional berdasarkan pada profesi mereka yang perlu bekerja di rumah seperti fotografer, pedagang online, arsitek lepas, dll. Mengapa mereka melakukan itu? karena komunikasi yang bekerja dengan klien dapat dilakukan melalui media sosial atau aplikasi komunikasi di telepon, dan saat mereka bekerja mereka juga dapat memantau anak-anak mereka dan melakukan hal-hal lain secara bebas seperti hobi.
Keywords
Perumahan, Kaum Milenial Berkeluarga, Kebutuhan Fungsional
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Corresponding Author
PUTU RISKI MARTINI
Institutions
Universitas Warmadewa
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keahlian profesional badan pengawas dan budaya paternalistik tehadap efisiensi penyaluran kredit LPD Kota Denpasar. Sampel dalam penelitian ini adalah ketua LPD dan kasir di LPD. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 70 auditor. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan datanya. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for Sosial Science). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keahlian profesional badan pengawas memiliki pengaruh positif antara keahlian profesional badan pengawas berpengaruh positif pada efisiensi penyaluran kredit LPD di Kota Denpasar. (2) Budaya Paternalistik memoderasi pengaruh Keahlian profesional badan pengawas pada efisiensi penyaluran kredit LPD di Kota Denpasar. Artinya, budaya paternalistik yang kuat, mampu memperkuat keahlian profesional badan pengawas dan berpengaruh efisiensi penyaluran kredit
Keywords
keahlian profesional badan pengawas dan budaya paternalistik tehadap efisiensi penyaluran kredit
Topic
Budaya dan Kearifan Lokal
Corresponding Author
A.A.Made Semariyani
Institutions
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa
Abstract
“Urutan” merupakan produk pangan analog sosis yang dibuat secara tradisional di Bali melalui proses fermentasi maupun tanpa fermentasi. Pembuatan “urutan” biasanya dilakukan pada saat hari raya Galungan dimana masyarakat memotong babi untuk keperluan upacara, sehingga daging yang tersedia cukup banyak. Masyarakat berupaya memperpanjang masa simpan daging tersebut dengan mengolahnya menjadi produk pangan yang dapat disimpan lebih lama. Untuk memenuhi selera konsumen, tuntutan pasar dan penganekaragaman pangan, bahan baku yang digunakan tidak lagi dari daging babi saja, tetapi sudah ada urutan yang dibuat dari daging ayam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya cemaran logam pada “urutan” ayam dalam upaya menjamin mutu dan keamanan pangan “urutan”ayam bagi konsumen.Target khusus yang ingin dicapai adalah mengetahui keamanan pangan “urutan” ayam dari segi cemaran logam berat sesuai dengan persyaratan sosis daging (SNI 01-3820-1995). Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan adalah membuat -urutan- ayam dengan formulasi terbaik dari penelitian sebelumnya yaitu formulasi penambahan lemak 10 % tanpa perlakuan fermentasi (Semariyani, dkk. 2017, Semariyani dan Sudiarta, 2018) kemudian dilakukan pengujian logam berat (Pb, Zn, Cu,), terhadap “urutan” ayam yang dihasilkan. Dari hasil uji akan diketahui apakah “urutan” tersebut aman atau tidak dikonsumsi setelah dibandingkan dengan standar mutu sosis daging (SNI 01-3820-1995) khususnya dari standar logam beratnya. Hasil yang diperoleh dari uji logam berat terhadap daging ayam dan “urutan” ayam yaitu kandungan Timbal (Pb) baik daging mentah, urutan mentah, dikukus, maupun yang digoreng nilainya berkisar antara 0,2167 sampai 1,0570 mg/kg, kandungan Tembaga (Cu) berkisar antara 0,0181 sampai 0,2718 mg/kg dan Zeng (Zn) berkisar antara 3,3727 sampai 7,1724 mg/kg semuanya memenuhi persyaratan standar sosis daging (SNI 01-3820-1995) yang mana persyaratan Pb adalah maksimal 2,0 mg/kg, Cu adalah maksimal 20 mg/kg sedangkan Zn maksimal 40 mg/kg. Sehingga “urutan” ayam yang dibuat dengan formula penambahan lemak 10% tanpa difermentasi aman untuk dikonsumsi.
Keywords
“urutan” daging ayam, keamanan pangan, logam berat
Topic
Kesejahteraan Masyarakat
Page 1 (data 1 to 30 of 94) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats