Event starts on 2017.11.30 for 1 days in Bandung
http://portal.fmipa.itb.ac.id/skf2017 | https://ifory.id/conf-abstract/WbzERXZP4
Page 1 (data 1 to 30 of 90) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Rizki Fahmi Sumaryono
Institutions
UPI
Abstract
Keywords
kualitas citra ,derajat anisotropis, trabecular thickness, trabecular separation
Topic
Fisika Bumi
Corresponding Author
E Emiliannur
Institutions
1Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,
Jl. Dr. Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
2Departemen Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia,
Jl. Dr. Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
3Profesor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia,
Jl. Dr. Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
4Departemen Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia,
Jl. Dr. Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
a)E-mail: emiliannur_sy[at]student.upi.edu
Abstract
Banyak penelitian belakangan ini mengkaji tentang keterampilan berpikir kritis, namun masih sedikit yang mengetahui tentang kecenderungan (disposisi) siswa untuk menggunakan keterampilan tersebut. Disposisi berpikir kritis merupakan satu bentuk kecenderungan seseorang untuk kritis dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan disposisi berpikir kritis Fisika siswa melalui penerapan model asesmen kinerja. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 68 siswa kelas XI IPA di salah satu Sekolah Menengah Atas di Sumatera Barat, Indonesia. Sampel kemudian dibagi menjadi kelas eksperimen kelompok 1 (32 orang) dan kelas eksperimen kelompok 2 (36 orang). Desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretest-posttest design. Data dikumpulkan melalui tes esai dan kuisioner DBK. Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan disposisi berpikir kritis siswa dengan N-gain sebesar 0.55 pada kelas eksperimen kelompok 1, dan sebesar 0.32 pada kelas eksperimen kelompok 2.
Keywords
asesmen kinerja, disposisi berpikir kritis, respon disposisi berpikir kritis siswa
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Juwansyah Sasmita
Institutions
Laboratorium Fisika Listrik dan Magnet,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Keywords
Fenomena Arus Eddy, Smartphone, koefisien redaman magnetik
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Wahyuni Andariwulan
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Salah satu pemanfaatan Efek Kacang Brazil (EKB) yang terkenal adalah pemisahan butiran atau segregasi pada campuran yang terdiri dari dua jenis karakteristik butiran. Perbedaan karakteristik tersebut dapat berupa perbedaan massa, massa jenis, ukuran, dan bentuk. Percobaan yang dilakukan oleh Stephan Ulrich, et al menggunakan dua jenis butiran yang berbeda ukuran sim 1.7/1.0 menunjukkan bahwa saat diberi getaran luar, butiran yang diameternya lebih besar dapat bergerak ke atas saat melalui tengah-tengah wadah. Sedangkan di dekat dinding wadah, terjadi pergerakan butiran kecil menuju ke bawah. Eksperimen yang kami lakukan bertujuan untuk menganalisis interaksi antar butiran yang berbeda ukuran melalui penyusunan butiran pada kondisi awal. Telah dilakukan penyusunan kondisi awal sebelum sistem digetarkan arah vertikal. Pertama membentuk dua lapisan dengan butiran besar di bawah, yang kedua lapisan butiran besar-kecil-besar-kecil. Kedua kondisi ini diaplikasikan dalam arah vertikal dan horizontal sehingga totalnya menjadi empat jenis kondisi awal. Terlihat bahwa saat digetarkan, butiran kecil seolah-olah mengitari butiran besar terlebih dahulu sebelum kondensasi di dasar wadah.
Keywords
efek kacang brazil, segregasi
Topic
Fisika Sistem Kompleks
Corresponding Author
Triati Dewi Kencana Wungu
Institutions
a) Program Studi Magister Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*dhiahanaaa[at]gmail.com
b) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132
c) Kelompok Keilmuan Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik gerak harmonik sederhana pada sistem pegas yang bermassa. Karakteristiknya meliputi posisi, percepatan, konstanta pegas, dan energi benda. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data melalui perekaman video yang kemudian dianalisis pada video tracker. Hasil analisis dipresentasikan dalam bentuk data dan grafik. Pada eksperimen gerak harmonik diperoleh karakteristik percepatan benda yang bergerak osilasi sebanding dengan posisi benda namun dengan arah yang berlawanan. Perhitungan konstanta pegas berdasarkan massa dan frekuensi benda. Grafik energi terhadap posisi menunjukkan bahwa energi mekanik sebanding dengan kuadrat amplitudo gerak benda. Kemudian untuk eksperimen perambatan gelombang stasioner diperoleh cepat rambat gelombang berdiri yang dipengaruhi tegangan tali. Hasil penelitian yang diperoleh dapat diimplementasikan sebagai media pembelajaran fisika pada materi Gelombang
Keywords
Gerak Harmonik Sederhana, Gelombang Stasioner, Video Tracker
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Richardo Barry Astro
Institutions
1Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 401322
2Laboratorium Fisika Nuklir,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) richardobarryastro[at]gmail.com
b) amirudin.dessy[at]gmail.com
c) dhiahanaaa[at]gmail.com
d) sitihumairo.z[at]gmail.com
e) dudung[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan koefisien gesek statik (mu_{s}) dan kinetik (mu_{k}) berbagai permukaan benda seperti kayu, kaca, dan aluminium. Penelitian dikaji melalui eksperimen gerak benda pada bidang miring. Sistem utama yang digunakan dalam eksperimen meliputi benda berbentuk balok dengan tiga jenis permukaan berbeda. Massa dan luas permukaan ketiga benda serta panjang bidang luncuran dibuat konstan, dengan sudut kemiringan bidang yang dapat diatur. Eksperimen untuk menentukan mu_{s} dilakukan dengan mencari sudut kemiringan bidang ketika benda tepat akan bergerak. Sedangkan untuk menentukan mu_{k} dengan cara mengamati luncuran benda dari puncak bidang miring yang kemudian didokumentasikan dalam bentuk video. Selanjutnya dilakukan analisa menggunakan aplikasi video tracker untuk memperoleh grafik kecepatan benda terhadap waktu dengan berbagai variasi sudut. Hasilnya diperoleh bahwa mu_{s} dan mu_{k} pasangan balok kayu < kaca < aluminium.
Keywords
Koefisien gesek statik, koefisien gesek kinetik, video tracker
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Yuni Warty
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Batu ginjal merupakan mineral dalam bentuk padat yang pembentukannya dimulai dari kristal kemudian agregat dan selang waktu tertentu akan terbentuk batu ginjal. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa kandungan mineral pada tiap lapisan batu ginjal. Lima buah sampel batu ginjal di karakterisasi dengan menggunakan Micro-CT. Sampel selanjutnya dipotong melintang dengan ketebalan kurang lebih 1 mm untuk dikarakterisasi dengan FTIR-ATR. Dari hasil pengukuran menunjukkan komposisi mineral pada tiap lapisan batu ginjal sama meskipun warna lapisan berbeda dengan menggunakan FTIR-ATR. Kandungan mineral batu ginjal adalah kalsium oksalat monohidrat, kalsium pospat, dan gabungan dari keduanya.
Keywords
Batu ginjal, FTIR-ATR, Micro-CT
Topic
Biofisika
Corresponding Author
Asril Pramutadi Andi Mustari
Institutions
(1) Program Studi Magister Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesa 10 Bandung 40132, Indonesia
(2) Kelompok Keahlian Fisika Nuklir dan Biofisika, Departemen Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesa 10 Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Telah dilakukan simulasi mengenai interaksi air yang dijatuhkan pada ketingian tertentu dari fluida minyak menggunakan metoda Moving Particle Semi-Implicit atau MPS. MPS merupakan metoda komputasi tanpa grid (grid-less method) dan berorientasi pada gerak partikel penyusun sistem. Metoda MPS digunakan sebagai hasil simulasi yang akan divalidasi dengan eksperimen. Sistem yang disimulasikan berupa aliran air dari ketinggian 10 cm, 20 cm dan 30 cm dari permukaan minyak yang berada pada suatu wadah berdimensi 15 cm x 4 cm. Hasil simulasi menunjukkan bahwa air akan mendesak minyak saat mencapai permukaan atas minyak serta tidak terjadi pencampuran homogen antara air dan minyak. Aspek Fisis yang akan ditinjau berupa tekanan awal partikel air saat dijatuhkan dari wadah, tekanan antar muka fluida saat pertama kali bersentuhan dan saat air telah mendesak semua partikel minyak keluar dari wadah.
Keywords
Air, Minyak, Tekanan, Metoda MPS, Partikel
Topic
Fisika Nuklir
Corresponding Author
Hessel Juliust
Institutions
Laboratorium Fisika Bumi
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Distribusi ukuran butir serta bentuk material penyusun batuan sedimen (grain sorting and shape) umumnya digunakan dalam interpretasi dari proses pengangkutan dan pengendapan pada proses pembentukan batuan sedimen. Dalam penelitian ini dianalisis pengaruh ukuran butiran terhadap parameter struktur batuan berpori dan permeabilitas absolutnya. Model digital dari mikrostruktur sampel batuan sedimen dibuat dengan variasi ukuran dan bentuk butir dengan porositas sama. Pada penelitian ini digunakan model butiran High Sphericity dan Rounded (bola sempurna) dan Pigeon Hole. Model Pigeon Hole berbasis fraktal dengan model bola sempurna yang dilingkupi oleh bentuk bola yang lebih kecil pada bagian kulitnya, yang bertujuan untuk memodelkan sementasi pada batuan sedimen. Kedua model ini dipilih sebagai representasi bentuk yang termasuk dalam kategori rounded karena keduanya tidak memiliki elongasi dan kecenderungan orientasi geometrik. Sampel yang dimodelkan berbentuk kubus dengan ukuran 256x256x256 piksel dengan ukuran piksel 7,5 &
Keywords
Batuan Berpori; Pigeon Hole; High Sphericity; Rounded
Topic
Fisika Bumi
Corresponding Author
Yuri Yogaswara
Institutions
1SMA Negeri 3 Bintan,
Dinas Pendidikan Provinsi Kepualau Riau
Jl. Tok Sadek No.3 Tembeling, Teluk Bintan, Kab. Bintan, Provinsi Kepualau Riau, Indonesia 29132
2Laboratorium Fisika Bumi
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) yogaswarayuri[at]gmail.com
b) fourier[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Telah dilakukan penelitian difraksi fraunhofer celah tunggal persegi melalui eksperimen. Pengambilan data jarak pola difrkasi dilakukan seperti percobaan difraksi biasa secara manual dengan menggunakan kertas milimeter blok dan data intensitas-jarak pola terang gelap terhadap terang pusat yang terjadi pada layar dilakukan dengan pengambilan citra pola difraksi yang terbentuk pada layar dengan menggunakan kamera ditigal. Pengolahan data dilakukan secara analitik dan komputasi menggunakan program Matlab. Analisis citra pola difraksi dimaksudkan untuk memperoleh data intensitas cahaya terhadap jarak pola terang gelap dalam grafik I-y menggunakan software Image-J. Pemrosesan yang dilakukan diantaranya akusisi citra, ditigalisasi citra (digitalisasi spasial dan intensitas), plot grafik dan normalisasi (transformasi gray level, translasi geomteri, dan analisis puncak). Proses akusisi citra dan ditigalisasi citra dilakukan pada software Image-J sedangan plot grafik dan proses normalisasi dilakukan pada program matlab. Hasil penelitian terjadi perbedaan cukup besar nilai intensitas pada puncak pola terang dianalsis dari grafik I-y antara data hasil analitik dan hasil ekperimen proses citra digital dengan software Image-J dengan perbandingan rata-rata 1 : 37, sedangkan nilai jarak pola terang/gelap yang dihasilkan dari eksperimen hampir persis sama dengan nilai hasil analitik perbedaannya relatif sangat kecil, dengan angka pembulatan nilai perbandingannya 1 : 1. Dari ketiga metoda yaitu analitik menggunakan persamaan, analisis citra digital menggunakan software Imagej, dan analisis manual menggunakan milimeter blok yang digunakan dalam memperoleh data jarak pola yang terjadi metoda analsis citra digital lebih akurat dibandingkan dua metoda yang lain. Validasi menggunakan data jarak pola terang/gelap tersebut untuk menghitung lebar celah dan panjang gelombang sinar yang digunakan. Diperoleh lebar celah 8.020494x10-5 m dengan galat 0.26% dan panjang gelombang sinar 6.317223x10-7 m dengan galat 0.17%. Sedangkan data referensi untuk lebar celah 8.00000 x10-5 m dan panjang gelombang sinar yang digunakan 6.32800x10-7 m.
Keywords
difraksi fraunhofer, pemerosesan citra digital
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Juwita Maharani
Institutions
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Evaluasi terhadap usaha maksimum yang dihasilkan oleh biomassa pertanian merupakan langkah paling penting yang diperlukan oleh berbagai sektor perusahaan yang tertarik pada renewable energy. Eksergi kimia pada berbagai jenis biomassa pertanian merupakan usaha maksimum yang dipengaruhi berbagai faktor. Artificial Neural Network (ANN) dan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) adalah metode yang sering digunakan untuk melakukan prediksi dengan kemampuannya untuk melakukan proses pembelajaran dari informasi yang ada. Dengan demikian, peneitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan akurasi dari kedua metode tersebut dalam memprediksi nilai eksergi kimia biomassa pertanian berdasarkan parameter-parameter yang mempengaruhinya. Pada metode ANN diimplementasi dengan tiga layer, sedangkan ANFIS diimplementasi dengan lima layer yang merupakan struktur standar ANFIS. Pada ANN dapat dilakukan perubahan jumlah node pada hidden layer agar dapat dihasilkan jaringan yang optimal. Sedangkan pada ANFIS digunakan model Takagi Sugeno Kang untuk memperoleh parameter premis dan konsekuen yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pelatihan dilakukan pada 40, 35, dan 30 data latih. Sedangkan pengujian dilakukan denga menggunakan 10, 15, dan 20 data uji. Hasil yang akan diperoleh adalah tingkat akurasi hasil uji data dari masing-masing metode. Didapatkan bahwa ANFIS adalah metode yang paling baik dalam memprediksi nilai eksergi kimia biomassa pertanian dengan tingkat akurasi hingga 99.3129%.
Keywords
ANFIS, ANN, Biomassa, Eksergi
Topic
Fisika Sistem Kompleks
Corresponding Author
Asril Pramutadi Andi Mustari
Institutions
(1) Program Studi Magister Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesa 10 Bandung 40132, Indonesia
(2) Kelompok Keahlian Fisika Nuklir dan Biofisika, Departemen Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesa 10 Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Simulasi model kecelakaan reaktor nuklir, khususnya pelelehan reaktor, dapat dimodelkan dengan menggunakan simulasi sederhana. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memodelkan kasus pelelehan reaktor adalah metode Moving Particle Semi-Implicit (MPS). Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap proses stratifikasi cairan immiscible melalui simulasi dan diverifikasi melalui eksperimen. Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa kerapatan cairan berpengaruh signifikan terhadap proses stratifikasi. Selain itu, viskositas kinematika cairan juga berpengaruh pada laju penetrasi cairan dalam membentuk stratifikasi.
Keywords
cairan immiscible, pemodelan stratifikasi cairan, meshless, metode MPS
Topic
Fisika Nuklir
Corresponding Author
Tisa Istiqomah Ariani
Institutions
Kelompok Keilmuan Fisika Material Elektronik, Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) tistiqomahariani[at]gmail.com
Abstract
Pada paper ini dilakukan perhitungan untuk mendapatkan arus elektron terpolarisasi spin pada spin-FET. Divais dimodelkan sebagai sumur kuantum trapezoid dengan struktur Fe-AlAs-Fe. Polarisasi spin pada bahan terjadi akibat efek inversion asymmetry. Perhitungan dilakukan dengan terlebih dahulu mencari nilai transmitansi dan polarisasi bergantung spin dengan menggunakan metode matriks transfer, kemudian nilai arus dihitung dengan menggunakan metode Gauss-Laguerre. Nilai arus untuk keadaan spin up lebih besar daripada keadaan spin down. Semakin tinggi temperatur dan semakin sempit lebar penghalang, semakin naik nilai arus. Namun, semakin besar sudut datang elektron, semakin rendah nilai arus.
Keywords
Arus, Dresselhauss, Gauss-Laguerre, matriks transfer, spin
Topic
Fisika Material Elektronik
Corresponding Author
Khairiah Lubis
Institutions
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muslim Nusantara Alwashliyah Medan
Jjl Garu II b SM Raja Medan
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang elektrolit baterai kulit durian (Durio zibethinus) sebagai solusi atasi krisis energi berbasis teknologi ramah lingkungan. Syarat agar suatu baterai dapat menghasilkan listrik adalah dengan adanya elektrolit. Elektrolit merupakan suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Alam sendiri telah menunjukkan elektrolit sayuran maupun buah-buahan kepada kita. Salah satunya adalah limbah kulit durian yang sudah berguna lagi dapat dimanfaatkan sebagai biobaterai karena mengandung mineral-mineral zat Kalium, Natrium, Mangan, Asam Folat tinggi yang bisa digunakan untuk mengalirkan ion positif dan negatif. Kandungan zat inilah yang kemudian menciptakan aliran listrik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dan eksperimen. Hasil yang diperoleh dari pengukuran tegangan dan arus bio-baterai ditabelkan dan dianalisa, kemudian dibuat grafik tegangan dan arus pada bio-baterai dibuat dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.
Keywords
Kulit Durian, Elektrolit, Krisis Energi, Ramah Lingkungan, Biobaterai
Topic
Fisika Material Elektronik
Corresponding Author
Etty Jaskarti
Institutions
Prodi Pendidikan Teknik Mesin STKIP 11 April Sumedang
Abstract
The purpose of this evaluation was to assess the implementation of KTSP on the performance of SMA Physics teachers whom graduated from PPPPTK-IPA training periode July 2007, the evaluation was done at July to October 2011 in grade X teachers at SMAN 1 and SMAN 2 Bandung. Includes material: physical quantities, measurement, vector and motion. The use of the Countenance Stake Model was known for its descriptive matrix and judgment matrix as an instrument for organizing evaluation data, while the Contingency-Congruence term was used to analyze data. Method : Evaluation of Countenance Stake model based on qualitative research with descriptive non experiment method. The curriculum evaluation methodology consists of five components; (1) curricular phenomenon, (2) collecting information data from the lesson preparation plan document, and observation (3) organizing data on the matrix framewok, (4) data analysis process , (5) decision-making. Result: Observation Matrix Analysis was done by Empirical Contingency, depicting the diversity of teacher teaching pattern, Intended Matrix Analysis was done by Logical Contingency shows the reality of curriculum implementation. Conclusion: Teacher teaching pattern was the quality of the curriculum implementation process, and the teaching material organization was the quality of curriculum implementation planning.
Keywords
Countenance Stake Evaluation Model, descriptive matrix, judgement matrix Contingency-Congruence, Logical Contingency, Empirical Contingency
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Ivan Muhammad Siegfried
Institutions
1) Program Magister Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2) Laboratorium Elektronika, Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Setiap hari, air dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Namun, tidak seluruh air layak untuk dipakai. Salah satu indikator bahwa air layak untuk dipakai adalah dengan mengukur kekeruhan air. Telah dibuat rancangan sistem pemurnian air menggunakan TSD-10 Turbidity Sensor dan SR-04 Ultrasonic Sensor berbasis mikro-kontroler Arduino. Hasil sinyal berupa data ketinggian dan kekeruhan diproses di Arduino dan diolah di perangkat lunak LabVIEW sehingga muncul tampilan keadaan sistem. Bedasarkan hasil keadaan sistem ini, perlakuan khusus akan diberikan untuk menangani dan memurnikan air keruh menggunakan kaporit yang setara menggunakan aktuator sehingga diharapkan proses pemurnian akan lebih efisien.
Keywords
Sistem Pemurnian Air, TSD-10 Turbidity Sensor, Arduino
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Fauziatul Fitria
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada siswa sejak mereka menempuh sekolah menengah. Bahkan siswa sudah mulai diperkenalkan tentang fenomena gejala alam sejak sekolah dasar. Namun, pada kenyataannya sebagian besar siswa memiliki perspektif negatif tentang fisika. Hal ini karena mereka tidak dapat memperoleh nilai yang baik meskipun mereka telah melakukan berbagai usaha. Berbagai penelitian juga telah banyak dilakukan untuk menemukan metode belajar yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Namun, hingga saat ini fisika masih menjadi salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Dari fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kesulitan yang dialami oleh siswa, yaitu dengan mendiagnostik adanya miskonsepsi yang terjadi selama pembalajaran fisika berlangsung. Tes diagnostik yang diberikan yaitu berupa beberapa gambar benda/sistem dan siswa diminta untuk menggambarkan diagram gaya dari benda/sistem tersebut. Hasil diagram gaya yang digambarkan oleh siswa nantinya akan dianalisis untuk setiap masing-masing benda/sistem.
Keywords
Miskonsepsi, fisika, diagnostik,metode, belajar
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Maya Rahma Zahara
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Eksperimen ini dilakukan untuk mengamati fenomena fluida statis dan dinamis pada sebuah bejana berhubungan yang memiliki empat tabung dengan bentuk dan diameter yang berbeda. Pada ekperimen fluida statis, pengamatan dilakukan dengan mengukur ketinggian air pada setiap tabung. Variasi dilakukan dengan menutup salah satu permukaan dan/atau beberapa tabung. Pada eksperimen fluida dinamis, pengamatan dilakukan dengan membuka salah satu/ beberapa keran dan melihat kelajuan penurunan fluida pada setiap tabung. Pengamatan menggunakaan rekaman video sehingga dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Eksperimen ini dapat digunakan sebagai pembelajaran fluida bagi peserta didik pada tingkat SMP maupun SMA.
Keywords
Fluida Statis, Fluida Dinamis
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Regina Lichteria Panjaitan
Institutions
1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Sumedang, Universitas Pendidikan Indonesia,
Jl. Mayor Abdurrahman 211, Sumedang, Indonesia, 45322
2) Kelompok Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha 10 Bandung, Indonesia, 40132
3) SEAMEO Regional Centre for QITEP in Science, Jalan Diponegoro 12, Bandung, Indonesia, 40115
Abstract
Dalam pembelajaran pemuaian volume di sekolah menengah atas, lazim ditemui soal-soal perhitungan tentang volume zat cair yang tumpah dari suatu wadah gelas berbentuk silinder jika dipanaskan pada suhu tertentu. Kalkulasi yang biasa dilakukan untuk soal-soal seperti ini adalah dengan menghitung berapa besar volume akhir zat cair setelah pemanasan, kemudian dicari selisihnya dengan volume wadah gelas setelah pemanasan. Umumnya volume gelas setelah pemanasan yang digunakan dalam perhitungan adalah volume gelas yang berbentuk silinder padat/pejal (dengan bahan gelas di tengahnya, seakan-akan tidak berongga, umumnya tanpa ada penjelasan yang komprehensif tentang ini), sementara pada kenyataannya gelas yang digunakan adalah gelas berongga. Secara logis, terdapat perbedaan perhitungan perubahan volume gelas hasil pemuaian untuk gelas berbentuk silinder pejal dengan gelas berongga. Dalam artikel ini, dipaparkan pendekatan-pendekatan matematis yang dilakukan sehingga perhitungan volume zat cair yang tumpah dari gelas silinder berongga setelah dipanaskan dapat tetap dikalkulasi dengan cara menghitung selisih volume akhir zat cair dengan volume akhir silinder pejal (dengan bahan gelas di tengahnya).
Keywords
pemuaian volume, pemuaian zat cair dalam gelas, koreksi perhitungan pemuaian
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Rachman Shaf
Institutions
Laboratorium Fisika Instrumentasi,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Keywords
Greenhouse, Soil Moisture Sensor, IoT
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
richard cahyadi
Institutions
Bandung Institute of Technology
Abstract
Keywords
Node MCU, IoT, Sensor
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Mehindra Luluk Baskoro
Institutions
Laboratorium Fisika Bumi,
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Telah dilakukan survey lapangan metode Self Potential (SP) di daerah Gunung Tangkuban Parahu dan sekitarnya untuk mengetahui anaomali potensial listrik di bawah permuakan daerah tersebut. Metode SP ini merupakan metode yang pasif yaitu pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat permukaan tanah dengan mengukur beda potensial alamiah diantara dua titik di permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat listrik batuan yang diakibatkan oleh keberadaan mineral bawah permukaan. Akusisi data SP menggunakan konfigurasi elektroda tetap dengan jarak interval tiap elektroda adalah 20 meter dan sebanyak 20 lintasan dengan menggunakan konfigurasi basis tetap (fixed base). Pada teknik ini salah satu elektroda dibuat tetap berada pada satu titik yang disebut titik referensi, sementara elektroda yang lain dipindah-pindah untuk setiap pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan nilai self potential yang didapat dengan nilai terendah -164.2 mV dan nilai yang tertinggi 396.33 mV. Dari nilai sebaran potensial tersebut dapat diprediksi juga arah aliran fluidanya.
Keywords
Tangkuban Parahu,Self Potential
Topic
Fisika Bumi
Corresponding Author
DICKY ZULFIKRIDIN
Institutions
1) Pengajaran Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesa No.10 Bandung, Indonesia
2) Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi
Kelompok Keilmuan Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesa No.10 Bandung, Indonesia
a) dicky.zulfikridin[at]gmail.com
b) rizqasitorus[at]gmail.com
c) hendro[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Metode induksi elektromagnetik merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengkarakterisasi penurunan kondisi susu. Masa kadaluarsa yang tercantum pada susu kemasan tidak dapat dijadikan acuan apabila susu mendapat perlakuan yang tidak baik seperti menyimpan susu pada temperatur tinggi, udara lembab dan cacat pada kemasan. Dalam penelitian ini, sample dalam kemasan diuji dengan memberi gangguan medan magnetik sedemikian rupa sehingga garis medan magnetnya menembus sample. Medan magnet yang keluar dari sample dideteksi perubahan medan magnetnya. Perubahan medan magnet ini akan dikaitkan dengan kondisi sample tersebut. Pengamatan ini akan dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama. Metode ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendeteksi adanya pengaruh bakteri terhadap medan magnet. Monitoring ini tidak hanya dapat digunakan untuk mengetahui kondisi susu tetapi juga dapat dikaitkan dengan keberadaan mikroba dan bakteri dalam susu karena pertumbuhan bakteri dan mikroba dalam susu dapat mengubah sifat fisik susu. Kami percaya bahwa penelitian ini akan mendukung pengembangan di dunia medis dan dan industri pangan yang ada di Indonesia. Selain itu, penelitian ini akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah bagi masyarakat.
Keywords
Non-Destructive, Induksi Elektromagnetik, Susu Kemasan
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Dina Rahmawati
Institutions
1Laboratorium Fisika Elektronika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Telah dilakukan karakterisasi sensor kelembaban tanah YL-69 untuk sistem penyiraman tanaman secara otomatis. Sensor YL-69 merupakan sensor yang mampu mendeteksi kelembaban dalam tanah. Sensor ini banyak digunakan untuk otomatisasi sistem penyiraman tanaman, namun cara penggunaan sensor yang kurang tepat membuat kerja sistem kurang efisien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakterisasi dari sensor YL-69. Karakterisasi yang dilakukan yaitu mencari hubungan tegangan dan panjang sensor yang di tancapkan terhadap nilai resistivitas. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa sensor YL 69 merupakan probe yang memiliki dua konduktor yang berfungsi untuk membaca kelembaban tanah dalam bentuk nilai resitansi. Hubungan panjang probe dengan nilai tegangan ADC maupun nilai resistivitas diperoleh bahwa semakin dalam probe sensor YL-69 menancap ke tanah maka nilai resistansi akan semakin menurun hal ini mewakili kondisi kelembaban tanah, semakin banyak kontak antara air atau tanah dengan probe sensor maka semakin sensitif sensor tersebut dalam membanca kondisi kelembaban tanah.
Keywords
Sensor Kelembaban Tanah, YL-69, Penyiraman Tanaman.
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Jesy Sry Novita
Institutions
1. Laboratorium Fisika Nuklir,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2Laboratorium Biofisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
3Laboratorium Sistem Kompleks
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
4Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Pengetahuan harus dipelajari untuk dipraktekkan. Masjid di Indonesia masih mempunyai sejumlah kompleksitas permasalahan diantaranya terkait shaff sholat. Ada beberapa kendala yang sering ditemui di masjid-masjid kampus maupun lingkup masjid pada umumnya yaitu : terhalangnya jamaah di depan untuk keluar ketika ada shaff jamaah baru dibelakang, adanya jamaah yang melewati jamaah lain yang sedang sholat, adanya jamaah yang tidak peka dengan kondisi ruangan masjid seperti mengambil tempat sholat di dekat pintu keluar masjid. Permasalahan ini dapat dimodelkan dengan menggunakan pemodelan berbasis agen (Agent Based Modeling). Agent Based Modeling adalah model simulasi yang menggambarkan interaksi antar individu (agen) dalam sebuah sistem yang kompleks dan dinamis. Agent Based Modeling berupa model simulasi prediktif yang dalam hal ini memodelkan interaksi setiap agen (individu jamaah) dalam sistem jamaah shalat sesuai dengan perilaku masing-masing individu jamaah tersebut. Setiap shaff dalam sholat berjamaah dapat diumpamakan sebagai tingkatan-tingkatan energi yang menggambarkan keadaan makro dari sistem sholat berjamaah. Sedangkan pola susunan jamaah dalam satu shaff merupakan keadaan mikronya. Keadaan makro dan mikro dari jamaah sholat dengan fisika statistik, dijadikan sebagai konfigurasi awal dalam pemodelan. Dengan melakukan pemodelan berbasis agen ini,kita dapat menemukan pola aliran individu jamaah di dalam ruangan masjid yang optimal dan efektif, dengan tetap memperhatikan ilmu fiqh, agar suasana sholat yang nyaman dapat terkondisikan.
Keywords
Agent Based Modeling, Fisika Statistik, Keadaan Makro dan Mikro, Shaff Sholat
Topic
Fisika Sistem Kompleks
Corresponding Author
Masrifah masrifah
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Pengembangan kompetensi guru abad 21 terkait dengan teknologi, pedagogi, dan konten pembelajaran, yang dikenal dengan Technological, Pedagogical, and Content Knowledge (TPACK) (Koehler & Mishra, 2008). Kerangka kerja TPACK sangat berguna untuk mengidentifikasi pengetahuan apa yang harus dimiliki guru untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan TPACK guru Fisika SMA/MA dengan responden berjumlah 30 orang guru Fisika SMA/MA dari beberapa sekolah di Maluku Utara. Kemampuan TPACK guru Fisika SMA/MA diidentifikasi menggunakan angket survey yang dikembangkan oleh Schmidt (2009) yang terdiri dari 7 komponen dalam bentuk skala likert. Instrumen juga dilengkapi dengan angket terbuka yang berbentuk esai untuk mendukung angket survey. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 4 komponen yang masih dalam kategori kurang, 1 komponen pada kategori cukup dan 2 komponen berada dalam kategori baik. Kemampuan TPACK guru masih terkendala pada komponen yang berkaitan dengan teknologi, sehingga mengindikasikan bahwa kemampuan guru dalam menggunakan dan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran masih belum maksimal. Hal itu disebabkan minimnya kemampuan guru dalam menggunakan teknologi dan keterbatasan sarana prasarana sekolah.
Keywords
Technological, Pedagogical, and Content Knowledge (TPACK), TIK, guru Fisika
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Wahyuni Handayani
Institutions
(a)Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia
(b)Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Telah dilakukan studi terhadap mahasiswa calon guru fisika untuk mengetahui keterampilan membaca teks sains. Uji keterampilan membaca meliputi keterampilan membaca tingkat literal dan inferensial. Untuk menguji keterampilan membaca tingkat literal mahasiswa diminta membaca sebuah wacana yang tersedia di dalam lembar tes kemudian menjawab soal-soal berbentuk pilihan ganda sedangkan untuk menguji keterampilan membaca tingkat inferensial soal-soal berbentuk benar-salah-tak teridentifikasi. Hasil studi memperlihatkan bahwa keterampilan membaca pada tingkat literal dan inferensial masih rendah. Keterampilan membaca umumnya diajarkan di kelas bahasa, namun berdasarkan observasi terhadap Rencana Program Semester pada mata kuliah Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia, tidak ditemukan adanya kegiatan pembelajaran yang secara khusus mengajarkan keterampilan membaca teks fisika. Demikian pula mata kuliah konten fisika cenderung menekankan aspek pemecahan masalah dan matematis. Hasil studi dapat digunakan sebagai referensi untuk merancang strategi pembelajaran keterampilan membaca teks fisika yang merupakan salah satu aspek keterampilan komunikasi sains.
Keywords
Teks sains;Literal; Inferensial
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Taufan Wiguna
Institutions
Balai Teknologi Survei Kelautan - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Abstract
Petrofisika menunjukkan besaran-besaran fisik batuan. Besaran-besaran tersebut dapat diperoleh melalui akuisisi logging pada sumur bor (well logging) yang biasanya dilakukan saat eksplorasi minyak dan gas bumi. Makalah ini bermaksud menjelaskan kontribusi fisika bagi ahli geologi untuk mempelajari sejarah pengendapan batuan, ketebalan lapisan, hingga sumberdaya alam yang ada. Data petrofisika yang digunakan antara lain Gamma Ray (GR), Spontaneous Potential (SP), Induction Deep Resistivity (IDRes), dan P-Wave.Data tersebutakan dikorelasikan dengan data serpihan batuan yang keluar saat pengeboran (cutting).Data yang disajikan pada makalah ini berupa data well log dan cutting pada kedalaman antara 3000 - 8300 feat dari muka air laut. Penentuan batas lapisan satuan batuan didasarkan pada perbedaan besaran fisik dan cutting. Batas lapisan satuan batuan yang dihasilkan berupa garis imajiner horizontal dan menjadi refrensi pada penentuan jorizon di lapisan seismik 2D.
Keywords
petrofisika, lapisan batuan, seismik, geologi
Topic
Fisika Bumi
Corresponding Author
Fauziah A.
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Pada suatu kawat melingkar yang diberi medan magnet homogen pada suatu luasan tertentu akan menghasilkan suatu torsi magnetik. Torsi tersebut dihasilkan dari hasil cross product antara momen magnet terhadap medan magnet yang menembus suatu luasan tertentu. Adapun torsi yang dihasilkan dari peristiwa ini, menyebabkan terjadinya gerak periodik pada kumparan kawat. Pada percobaan ini digunakan sensor magnetometer pada android sebagai pengganti dari sensor magnet yang digunakan untuk menghitung periode osilasi dari lilitan. Diperoleh hasil secara teori dan eksperimen dimana masing-masing memiliki nilai selisih error antara 0,5-7%.
Keywords
momen magnet, torsi, magnetometer, android
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Ari Saldi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Pada penelitian ini kami akan mengukur nilai tekanan kapiler dari batuan reservoir air yang berasal dari daerah Sragen. Tekanan kapiler ( Pc ) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada antara permukaan dua fluida yang tidak bercampur ( ca iran-cairan atau gas-cairan ) sebagai akibat dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka. Tekanan kapiler pada batuan merupakan kecenderungan rongga pori batuan untuk mengisi setiap pori batuan dengan fluida yang bersifat membasahi atau Wetting fase salah satunya air. Di latarbelakangi oleh penemuan keunikan susunan lapisan batuan di daerah Sragen. Lapisan batuan yang ditemukan dilapangan tampak tersusun menyerupai reflektor yang tegak. Dengan kondisi demikian kemungkinan air tanah hanya bisa terangkat ke permukaan melalui struktur horizontal transverse isotropic fracture. Metode penelitian diawali dengan mengukur sudut kontak dari batuan penyusun reservoir air yang diambil dari daerah Sragen. Dari informasi ini akan diukur tegangan permukaan di batuan tersebut . Sehingga diharapkan mendapat nilai tegangan kapiler dari batuan reservoir air yang berasal dari Sragen dari penelitian ini.
Keywords
batuan, reservoir, kapiler
Topic
Fisika Bumi
Page 1 (data 1 to 30 of 90) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats