Event starts on 2018.12.04 for 2 days in Bandung
http://portal.fmipa.itb.ac.id/skf2018 | https://ifory.id/conf-abstract/DmfrcVE6y
Page 1 (data 1 to 30 of 53) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Melyana Dwitasari
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Permasalahan lalu lintas di kota – kota besar di Indonesia, khusunya di kota Bandung saat ini sudah mulai meresahkan masyarakat khusunya pengguna jalan. Dimana volume kendaraan sudah hampir tidak dapat ditampung lagi oleh jalan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu semakin banyak penggunaan kendaraan pribadi, hambatan samping yang berupa pertokoan, sekolah, pusat perbenlanjaan, rumah sakit, dan kantor, serta penggunaan ruas jalan yang tidak semestinya seperti angkutan umum yang berhenti ditempat yang bukan tempat pemberhentian angkutan umum. Faktor – faktor tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan pada setiap jalan. Penumpukan dapat dipengaruhi oleh keterhubungan antar jalan tersebut. Oleh karena itu, untuk menganalisis penumpukan pada suatu ruas jalan, maka jalan dan simpang sebelumnya harus diperhitungkan. Sehingga pada paper ini, dapat dianalisa bahwa penumpukkan yang terjadi pada simpang Merdeka-Aceh berkaitan dengan simpang Merdeka-Riau yang memiliki tiga ruas jalan yaitu jalan R. E Martadinata dan jalan Ir.Juanda. dengan masing – masing ruas memiliki penjadwalan lampu lalu lintas yang berbeda – beda. Dengan demikian, secara dinamis arus lalu lintas kendaraan, semakin banyak jumlah kendaraan pada ruas jalan sebelumnya yang menuju ke ruas jalan pada simpang Merdeka-Aceh, maka akan terjadi penambahan jumlah kendaran pada ruas jalan tersebut pada waktu tertentu.
Keywords
Penumpukkan, Arus lalu lintas, Durasi lampu lalu lintas
Topic
Physics
Corresponding Author
Hilman Fikry
Institutions
a) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha no. 10, Bandung 40132, Indonesia
b) Program Studi Magister Sains Komputasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha no. 10, Bandung 40132, Indonesia
c) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha no. 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Telah dibuat suatu rancangan yang berfungsi untuk melakukan fluidisasi pada butiran seperti pasir. Pembuatan rancangan ini secara garis besar menggunakan kompresor angin sebagai sumber aliran fluida, pipa berlubang sebagai tempat keluarnya fluida menuju butiran, dan kotak kontainer sebagai tempat butiran tersebut diletakkan. Fluidisasi merupakan suatu proses pengubahan keadaan butiran dari keadaan padat statis menjadi keadaaan fluida dinamis. Proses tersebut terjadi ketika suatu fluida dialirkan ke atas melalui butiran sehingga butiran tersebut bersifat sebagai fluida. Efek peristiwa ini serupa dengan likuifaksi. Pada eksperimen ini ditentukan massa jenis butiran terfluidisasi berdasarkan prinsip gaya Archimedes. Dengan penentuan massa jenis butiran terfluidisasi, dapat ditentukan penurunan tekanan butiran tersebut. Selain itu, ditentukan juga kecepatan fluidisasi minimum melalui pengaturan tekanan angin kompresor dalam eksperimen.
Keywords
Fluidisasi, butiran terfluidisasi, gaya Archimedes
Topic
Physics
Corresponding Author
Nining Yuningsih
Institutions
(a) Program Studi Fisika
(b) Program Studi Sains dan Rekayasa Nuklir
Laboratorium Fisika Nuklir, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Email: (1)duwi_hariyanto[at]students.itb.ac.id, (2)ninng.yuningsih[at]students.itb.ac.id, (3)psidik[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Kebutuhan energi listrik meningkat seiring pertumbuhan populasi manusia. Pembangkit listrik yang ada belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan listrik, terutama pemenuhan energi listrik di remote area. Small long life Pressurized Water Reactor (PWR) merupakan salah satu solusi dan inovasi teknologi nuklir yang dapat menghasilkan energi listrik serta dapat dioperasikan dalam waktu yang lama tanpa isi ulang bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis neutronik small long life PWR berbahan bakar (Th,U)O2 dengan Gd2O3 dan Pa231 sebagai burnable poison. Metode perhitungan dalam penelitian ini menggunakan SRAC Code dengan library data nuklir JENDL – 4.0. Dalam penelitian ini dianalisis geometri teras reaktor dua dimensi R-Z dengan fraksi volume bahan bakar yang divariasikan. Pada penelitian ini dilakukan variasi fraksi Uranium-235, Gadolinium dan Protactinium-231 dalam bahan bakar. Hasil yang diperoleh yaitu desain PWR 420 MWt menggunakan bahan bakar 60% UO2 yang dapat beroperasi selama lebih dari 12 tahun tanpa isi ulang. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur desain small long life PWR menggunakan siklus bahan bakar Thorium-Uranium.
Keywords
Small Pressurized Water Reactor, long life, siklus bahan bakar Thorium-Uranium, burnable poison, SRAC.
Topic
Physics
Corresponding Author
Risky Afandi Putri
Institutions
1) Program Magister Pengajaran Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis percepatan sentripetal sepeda yang melintasi bundaran jalan dan kemiringan sudut antara sepeda dan garis normal. Pengambilan data dilakukan menggunakan sensor Ghyroscope dan sensor Accelerometer pada smartphone yang masing-masing digunakan untuk mengukur percepatan sentripetal dan kemiringan sudut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada lintasan dengan radius lingkaran R diperoleh hasil bahwa semakin besar percepatan sentripetal maka sudut yang dibentuk antara sepeda dan garis normal akan semakin besar. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan, nilai percepatan gravitasi bumi yang diperoleh sebesar 9,13 m/s2. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sensor Ghyroscope dan Accelerometer dapat digunakan untuk menganalisis percepatan sentripetal dan kemiringan sudut pada benda yang bergerak melingkar.
Keywords
Smartphone, Ghyroscope, Accelerometer, Sepeda.
Topic
Physics
Corresponding Author
Plato Martuani Siregar
Institutions
a*) KK Sains Atmosfer, Fakulty of earth science and Technology,Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
paltirajass[at]gmail.com
b) Meteorology Study Programme, Fakulty of earth science and Technology,Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Buah nanas (Ananas comosus) adalah salah satu komoditi andalan Kabupaten Subang. Produksi buah nanas di Kabupaten Subang pada 2016 sebesar 95.266 ton, menempati peringkat ke dua setelah buah pisang sebesar 2.274.779 ton. Produksi buah nanas yang dihasil berasal dari lahan kebun seluas 2.103 hektar dengan luas kebun yang dipanen seluas 42 hektar,wilayah kebun nanas in sebagian besar berada di Kecamatan Cagak, tentunya hal ini masih dikatakan kecil bila dibanding dengan luas potensi tanah di Kabupaten Subang. Kecamatan Cagak berada pada ketingggian 517 m dan pH tanah sebesar 4,3-6,0. Kondisi ini tentunya merepakan kondsi yang optimal untuk pertumbuhan pohon nanas. Selain kondisi fisik tanah,faktor iklim juga memberikan sumbangan yang signifikan terhadap pertumbuhan dan produktivitas pohon nanas. Maka untuk meningkatkan produksi nanas secara optimal di Kabupaten Subang maka perlu dilalukan studi secara spasial dan temporal untuk optimalisasi pemanfaat lahan untuk pohon nanas yang ada di Subang. Metoda yang terbaik untuk studi ini adalah dengan menggunakan teknologi remote sensing dan survai langsung kondisi kebun nanas,karena dengan metoda ini akan didapatkan gambaran spasial kondisi tataguna lahan daerah kajian secara detil dan bias di gabungkan scara spasial dengan unsur iklimnya. Data satelit yang digunakan dalam studi ini adalah data satelit lansat 8, yang beresolusi 30mx30m. Data diambil dari LAPAN dengan data yang dipilih merupakan data terbaru yang tidak ada halangan awan. Dengan bantuan software pengolah citra, dibuat peta indek hijau tanaman (NDVI) dan peta rupa Bumi, peta jenis tanah dibuat analisa peta kesesuaian tanah untuk pohon nanas. Dari tiga peta tersebut kemudian dioverlay untuk menghasilkan klasifikasi peta kesesuaian lahan untuk pohon nanas. Survey lapangan di beberapa nanas dilakukan untuk memverikasi kecocokan hasil pengolahan data dengan kenyataan yang ada. Dari pengolahan data didapatkan bahwa daerah yang paling cocok untuk perkebunan nanas terpusat pada kecematan Cagak dengan luas 50 % luas totalnya. Kondisi Iklim dengan curah hujan rata-rata 4000mm/tahun, hari hujan 17 hari serta pada level 517 dpl merupakan kondisi terbaik untuk pertumbuhan nanas.
Keywords
nanas,ndvi,landsat,hujan,citra
Topic
Physics
Corresponding Author
Aloysius Rusli
Institutions
Jurusan Fisika, FTIS, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
Abstract
Pada Jumat 16 November 2018, CGPM (Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran) di Versailles, di tepi barat daya Paris, Perancis, yang dihadiri wakil dari 54 negara anggota, secara bulat telah menyetujui Resolusi-Putusan untuk mendefinisi-ulang satuan Sistem Internasional (S.I.). Hal ini dapat dipandang suatu langkah bersejarah, karena beberapa segi fisika, dan juga beberapa pertimbangan metafisika. Segi fisikanya adalah, bahwa selanjutnya satuan S.I. tidak lagi dikaitkan dengan manusia, Bumi, maupun benda tertentu yang ternyata tidak sestabil harapan semula, dan tidak lagi dibatasi pada prosedur eksperimen ataupun realisasi tertentu, sehingga membebaskan berbagai pihak bertindak kreatif dalam memilih prosedur dan cara yang makin canggih dan teliti, asalkan hasil-hasil kreasi ini tetap konsisten dengan nilai tetapan alam yang disetujui tahun 2018 ini. Segi praktis fisika lain adalah, bahwa sekiranya suatu saat kita berjumpa dengan ilmuwan dari kecerdasan lain di jagad raya ini, yang mestinya juga sudah mengenal tetapan Planck dan lainnya itu, tetapi tentu dapat saja dengan bilangan berbeda, maka konversi data hasil pengukuran menjadi sederhana, dan komunikasi ilmiah langsung menjadi terbuka pada seluruh tataran ilmu yang terukur. Selain itu, ada konsekuensi yang bersifat metafisika, dalam arti memiliki segi atau pertimbangan yang berlandaskan kepercayaan ataupun asumsi, yang tidak dapat dituntut keterukurannya. Pertimbangan metafisika pertama adalah, bahwa disetujui sejumlah tetapan alam memang tetap, berdasarkan temuan bahwa setidaknya selama ~13,8 gigatahun usia jagad raya yang terukur, tetapan itu ditemukan tetap, sehingga diasumsikan untuk seterusnya mereka tetaplah tetap. Pertimbangan metafisika lain adalah, bahwa aturan alam yang telah ditemukan, juga akan tetap di masa depan. Kesadaran bahwa pertimbangan metafisika ini sebenarnya tidak dapat dijamin, dapat membuka pemikiran ke arah ada tidaknya tujuan dalam jagad raya ini, karena ini tampaknya juga termasuk hal tak terukur. Kiranya pemikiran tentang beberapa segi dan pertimbangan ini, patut disimak guru dan dosen fisika, kalau ingin lebih siap memberi suatu jawab yang baik atas pertanyaan siswa atau mahasiswa.
Keywords
definisi, Sistem Internasional, metafisika
Topic
Physics
Corresponding Author
Duwi Hariyanto
Institutions
(a)Program Studi Fisika
(b)Program Studi Sains dan Rekayasa Nuklir
Laboratorium Fisika Nuklir, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Email: (1)duwi_hariyanto[at]students.itb.ac.id, (2)psidik[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Pressurized Water Reactor (PWR) merupakan salah satu jenis pembangkit listrik tenaga nuklir paling dominan yang telah dioperasikan secara komersial untuk menghasilkan listrik di dunia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui desain teras tiga dimensi X-Y-Z PWR berumur panjang menggunakan bahan bakar (Th,U)O2 dengan penambahan burnable poison Gd2O3 dan Pa231. Bahan bakar kombinasi dari Thorium dan enriched Uranium memiliki rasio konversi yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakar lain sehingga dapat membuat reaktor beroperasi lebih lama. Isotop burnable poison memiliki penampang lintang absorpsi neutron termal yang besar sehingga dapat digunakan untuk menurunkan reaktivitas pembakaran. Geometri teras yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu tiga dimensi X-Y-Z dengan fraksi volume bahan bakar sebesar 40%. Metode perhitungan menggunakan kode komputer SRAC 2006 dari Japan Atomic Energy Agency (JAEA) dengan JENDL 4.0 sebagai library data nuklir. Pada penelitian ini dilakukan variasi fraksi Uranium dioksida, Uranium-235, Gadolinium, dan Protactinium-231 dalam bahan bakar. Hasil dalam penelitian ini yaitu desain teras tiga dimensi X-Y-Z PWR 800 MWt menggunakan bahan bakar 60% UO2 dengan pengayaan 11-13% U-235 yang dapat beroperasi selama 10 tahun tanpa isi ulang bahan bakar. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi desain PWR berumur panjang menggunakan siklus bahan bakar Thorium-Uranium.
Keywords
Pressurized Water Reactor, long life, siklus bahan bakar Thorium-Uranium, burnable poison.
Topic
Physics
Corresponding Author
Suhayat Minardi
Institutions
Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62 Mataram 83125
Abstract
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi adanya aktivitas sesar di Pulau Lombok yang membentang dari Lombok Timur hingga Lombok Tengah. Sumber anomaly gayaberat mikro antar waktu berada di permukaan dan di bawah permukaan, sehingga anomaly yang terdeteksi akan mencerminkan aktivitas yang terjadi di permukaan maupun di bawah permukaan. Data yang digunakan adalah data hasil pengukuran pada bulan Agustus 2016 dan April 2018. Pada periode tersebut terdeteksi adanya anomaly gayaberat mikro antar waktu sebesar 77 hingga 475 mikroGal. Hasil tersebut kemudian diverifikasi dengan data pengukuran geodetic (GPS) yang diukur pada periode waktu yang sama, dan hasilnya menunjukkan adanya aktivitas sesar di daerah penelitian.
Keywords
aktivitas sesar, anomaly antar waktu, gayaberat, geodetic
Topic
Physics
Corresponding Author
Alfina Taurida Alaydrus
Institutions
University of Mataram
Abstract
Bencana longsor menjadi bencana yang mengancam setiap datangnya musim hujan. Potensi longsor dapat dideteksi di permukaan melalui bentuk topografi dan vegetasinya dan di bawah permukaan dari lapisan batuan penyusunnya. Dari jenis batuan penyusunnya dapat diketahui keberadaan bidang gelincir yang merupakan lapisan tempat bergeraknya material longsor. Penelitian telah dilakukan untuk mendeteksi bidang gelincir berdasarkan nilai resistivitas dan kecepatan gelombang geser dengan menggunakan metode geolistrik dan seismic di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Hasil analisis menunjukkan batuan penyusun di daerh tersebut terdiri atas endapan tanah kohesi rendah, tanah lempung lapuk, pasir tersaturasi air, dan pasir tidak terkonsolidasi yang memiliki ketebalan mencapai (3,7 – 4,0) meter. Bidang gelicir terdeteksi berupa lapisan lempung denga potensi longsor menuju ke arah barat dengan jenis longsoran yang mungkin terjadi adalah longsoran translasi.
Keywords
geolistrik, kecepatan, longsor, reistivitas, seismic, translasi
Topic
Physics
Corresponding Author
Achmad Zacky Fairuza
Institutions
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
(1) fairuza.zacky1[at]gmail.com
(2) ekosatria004[at]gmail.com
(3) mitra.djamal[at]yahoo.co.id
Abstract
Closed Circuit Television (CCTV) semakin banyak digunakan di berbagai tempat salah satunya di ruang kelas. Fungsi dari CCTV adalah sebagai kamera pemantauan atau pengawasan yang tersambung dengan monitor dan menampilkan video secara langsung (Real-Time). Pada penelitian ini, dilakukan proses deteksi dan penghitungan orang pada suatu ruang kelas dengan memanfaatkan sistem kamera CCTV yang terpasang di pintu kelas dipadukan dengan pengolahan citra dan IoT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem kamera CCTV dengan pengolahan citra sehingga sistem dapat mendeteksi keberadaan orang serta menghitung jumlah orang yang masuk ke dalam kelas. Deteksi orang dilakukan dengan cara memisahkan antara background dan foreground menggunakan pengolahan citra berbasis OpenCV. Dalam kasus ini, karena pengukuran dilakukan di pintu ruang kelas, maka yang menjadi foreground object adalah manusia. Kemudian penghitungan jumlah orang juga menggunakan pengolahan citra berbasis OpenCV memanfaatkan prinsip virtual counting line. Selanjutnya dengan menggunakan IoT, pengiriman data ke cloud maupun client dapat dilakukan secara langsung, sehingga hasil pemantauan CCTV dapat diakses kapanpun dan dari lokasi manapun menggunakan gadget. Kemudian notifikasi akan muncul apabila ada perubahan data, misalnya kamera CCTV mendeteksi keberadaan atau perubahan jumlah orang di dalam kelas.
Keywords
IoT, Kamera, Pengolahan Citra, People Counting
Topic
Physics
Corresponding Author
Eko Januari Wahyudi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Perhitungan teoretis dari koreksi tidal (solid earth tide) di permukaan Bumi akibat Bulan dan Matahari sangat umum digunakan untuk pengolahan awal data gravimeter relatif. Koreksi tidal merupakan koreksi utama pada data mentah gravimeter relatif dengan orde bisa mencapai ± 300 μGal. Setelah koreksi tidal dilakukan pada data gravimeter relatif, beda pembacaan pada waktu yang berbeda dan pada lokasi pengamatan yang sama akan memperlihatkan kualitas drift dari skema pengukuran loop gravimeter relatif. Pada studi ini, kami melakukan evaluasi pada algoritma koreksi tidal yang sudah disusun dengan bahasa pemrograman Scilab pada penelitian sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan program koreksi tidal yang sudah disusun dengan nilai koreksi tidal yang terekam pada gravimeter Scintrex CG5 dari kegiatan survei time-lapse microgravity 2014 dan 2016. Daerah penelitian seluas 25 km2 berada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah diamati dengan gravimeter Scintrex CG5 dengan distribusi stasiun berupa grid. Lebih dari 4000 rekaman data mentah Scintrex CG-5 pada daerah penelitian memberikan perbedaan dengan rentang nilai antara -3 sampai 5 μGal. Berdasarkan sampel-sampel tersebut, rata-rata perbedaan nilai koreksi tidal adalah 1,46 μGal. Peta time-lapse terkait perbedaan koreksi tidal pada selang waktu akuisisi data dari perhitungan program yang dibuat dan rekaman gravimeter Scintrex CG5 pada titik pengamatan di daerah penelitian menunjukkan perbedaan pada rentang nilai antara -0.60 sampai 0.80 μGal.
Keywords
koreksi tidal, gravimeter relatif, akuisisi, time-lapse microgravity
Topic
Physics
Corresponding Author
Edyharto Yanuwar
Institutions
Laboratorium Fisika Teoretik,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Medan ghost muncul sebagai akibat dari kuantisasi medan gauge dengan konstrain (gauge fixing) melalui metode path integral. Dalam metode path integral tersebut, dengan memasukkan suatu bentuk identitas maka akan diperoleh suatu bentuk propagator efektif dari medan gauge dengan suatu konstrain tertentu (gauge fixing), dan metode ini disebut metode Faddeev - Popov. Keberadaan medan ghost yang bersifat Grassmann odd akan menyebabkan parameter transformasi gauge akan bersifat Grassmann odd, dan lahirlah transformasi BRST. Kemunculan medan ghost dengan sifat Grassmann odd ini juga dapat diperoleh melalui least action principle dengan transformasi gauge. Melalui least action principle ini, akan lebih terlihat bagaimana hubungan antara parameter transformasi BRST dengan medan ghost.
Keywords
Medan ghost, medan gauge, transformasi gauge, transformasi BRST, least action principle, metode Faddeev – Popov
Topic
Physics
Corresponding Author
Azka Zakiyyatuddin
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Menurut PPLS terdapat 130.572 anak yang memiliki disabilitas dari keluarga miskin. Dimana 12.51% diantaranya, atau 16.335 anak menyandang tunawicara. Ketidakmampuan seorang tunawicara untuk berbicara normal menjadikan mereka kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Saat ini, bahasa isyarat yang digunakan di Indonesia adalah BISINDO dan SIBI. Namun masih banyak yang tidak memahami bahasa isyarat tersebut. Proyek ini bertujuan untuk menjembatani komunikasi itu dengan membuat sebuah devais yang dapat mendeteksi gestur tangan penggunanya. Devais tersebut dilengkapi dengan gyroscope dan accelerometer dalam satu modul MPU6050. Sensor tersebut diletakan di setiap jari untuk mendeteksi orientasi setiap jari. Sebuah mikrokontroler Arduino Nano akan menganalisis data dari setiap sensor tersebut untuk mengidentifikasi gestur-nya dari library gestur yang telah dibuat. Kemudian, suara dari huruf/kata tersebut akan dikeluarkan oleh speaker sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lebih mudah
Keywords
komunikasi, tunawicara, bahasa isyarat, gestur
Topic
Physics
Corresponding Author
Hendra Halim
Institutions
Laboratorium Fisika Instrumentasi,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Keadaan rumah yang tidak berpenghuni untuk jangka waktu yang cukup lama bukanlah menjadi hal yang aneh di Indonesia, terutama pada perayaan Hari Raya Idul Fitri dimana mayoritas penduduknya melakukan mudik ke daerah asalnya meninggalkan rumah dalam keadaan kosong tak berpenghuni yang menjadi sasaran empuk untuk para pelaku pencurian dan perampokan untuk melakukan aksinuya. Karena itu, penulis ingin membuat sistem pengamanan rumah yang tidak berpenghuni yang berbasis Internet of Things (IoT). Sistem yang digunakan merupakan sistem sederhana dimana di dalam rumah yang kosong akan dipasangkan Passive Infrared Sensor (PIR) yang dapat mendeteksi keberadaan orang serta webcam camera yang berfungsi untuk melakukan pengambilan gambar. Kemudian gambar dikirim dengan menggunakan perangkat ESP8266 NodeMCU ke USER dan dari USER dapat dilihat gambar yang diambil. Jika USER merasa orang yang datan bukan orang yang dikenali maka USER apat menyalakan perintah untuk menyalakan alaram agar orang yang datang tidak melakukan aksinya. Semua pengiriman data dilakukan di dunia maya sehingga semua perangkat harus diregistrasikan dahulu ke dunia maya. Microcontroller yang digunakan untuk mengolah data dari PIR sensor adalah Arduino. Serta aplikasi yang digunakan untuk meliha gambar serta memberikan perintah untuk menyalakan alaram adalah Blynk App. Protokol yang digunakan adalah MQTT dan HTTP.
Keywords
Blynk App, ESP8266 NodeMCU, IoT, PIR Sensor, protokol, USER
Topic
Physics
Corresponding Author
Lalu Zulfikri
Institutions
a) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
Jl. Majapahit No. 62, Mataram 83115, Indonesia
*lailimardiana[at]unram.ac.id
Abstract
Gaharu merupakan salah satu jenis kayu yang memiliki nilai jual tinggi, hal ini terbukti bahwa lebih dari 2000 tahun Gaharu menjadi komoditas dengan nilai ekonomis tinggi karena memiliki aroma tersendiri. Kualitas gaharu alam ditentukan oleh kadar resin yang terkandung di dalamnya, semakin tinggi kadar resinnya semakin baik kualitasnya. Oleh karenanya pada penelitian ini dilakukan karakterisasi kandungan gas pada gaharu dari pohon Gyrinops versteegii. Karakterisasi gaharu dilakukan dengan bantuan sistem instrumentasi hidung elektronik yang dirancang untuk menentukan porsi masing-masing gas target yang teridentifikasi pada sampel gaharu Gyrinops versteegii. Penentuan porsi kandungan gas target pada sampel gaharu dibuat menjadi acuan dalam penentuan kualitas resin gaharu. Perancangan sistem hidung elektronik menggunakan sensor gas resistif, bekerja apabila material sensor berinteraksi dengan gas gaharu akan mengakibatkan penurunan resistivitas sensor. Sistem hidung elektronik terdiri dari sistem Hardware dan sistem Software yang memiliki fungsi tersendiri. Sistem hardware berfungsi membaca data dari uap pemanasan gaharu dan sistem software berfungsi mengakuisisi data. Sampel gaharu dibagi menjadi 3 tipe yang dibedakan berdasarkan warna dari gelap ke terang. Pada masing-masing tipe sampel gaharu, nilai konsentrasi dari kandungan gas target berupa alkohol terlihat berbeda pada waktu pengambilan data ke 50 detik oleh sensor TGS 822. Untuk konsentrasi gas target metana, propana dan isobutana terlihat berbeda pada waktu pengambilan data ke 60 detik oleh sensor TGS 813. Pada masing-masing sampel gaharu memiliki porsi kandungan gas target berupa gas alkohol lebih tinggi untuk gaharu dengan warna yang lebih gelap dan sebaliknya untuk nilai konsentrasi gas metana, propana dan isobutana yang rendah.
Keywords
Gaharu; Gyrinops versteegii; Hidung Elektronik; Kandungan gas; Karakterisasi
Topic
Physics
Corresponding Author
Ajeng Eliyana
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Telah dilakukan penumbuhan nano-katalis Perak (Ag) di atas substrat gelas Corning 7059 dengan metode evaporasi dan diikuti proses annealing pada suhu 400 0C selama 4 jam. Karakterisasi morfologi nano-katalis Ag menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan Energy Dispersive Analysis X-ray (EDX). Studi selanjutnya yang telah dilakukan adalah penumbuhan lapisan tipis CNT di atas substrat nano-katalis Ag dengan metode HWC In Plasma-VHF-PECVD pada temperatur deposisi 275 oC dan tekanan 300 mTorr. Daya rf yang digunakan yaitu 8 watt, dengan waktu deposisi selama 60 menit. Sumber karbon yang digunakan adalah gas metan (CH4) 99,999 %. Gas hidrogen (H2) digunakan untuk mengetsa lapisan oksida yang mungkin terbentuk selama proses pra-deposisi. Diameter dan panjang CNT di atas Ag/CG 7059 masing-masing sekitar 393 nm dan 376 nm, untuk sebaran partikel yang masih berbentuk bundel. Sedangkan diameter dan panjang untuk partikel yang berbentuk tube (CNT) masing-masing 125 nm dan 2,989 ïm. Pada daya tersebut terlihat adanya material CNT tumbuh dengan arah tegak lurus terhadap permukaan substrat dan sejajar permukaan substrat. Kakterisasi selanjutnya pada penumbuhan lapisan tipis CNT ini yaitu menggunakan UV-Visible Dari hasil pengukuran ini dihasilkan band gap 2,096 eV.
Keywords
Nano-katalis Ag, evaporasi, Uv-Vis, CNT, HWC In Plasma-VHF-PECVD,
Topic
Physics
Corresponding Author
Kurniati Abidin
Institutions
1. Jurusan Fisika ITB
2. Jurusan Fisika UNM
Abstract
Telah dilakukan penumbuhan CNT dengan metode HWC in plasma-VHF-PECVD pada temperatur 275 C dan tekanan 300 mTorr, dengan optimasi daya 20, 10 dan 8 watt. Serta waktu deposisi 50, 25 dan 14 detik. Dengan menggunakan nano-katalis Ag yang ditumbuhkan di atas subatrat gelas Corning 7059. Melalui karakterisasi SEM dihasilkan diameter dan panjang CNT yang terbentuk adalah 125 nm dan 1,650 - 2,989 mikrometer untuk daya 10 dan 8 watt, sedangkan pada daya rf 20 watt belum nampak CNT yang berbentuk tube. Selanjutnya akan dilakukan karakterisasi XRD untuk sampel daya rf 8 watt.
Keywords
CNT, HWC in plasma-VHF- PECVD, evaporasi
Topic
Physics
Corresponding Author
Lukas Primahatva Adhitya Krisna
Institutions
Departemen Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Perhitungan keadaan dasar atom helium secara analitik sangat sulit dilakukan karena kompleksitas integral pemecahan persamaan Schroedinger kasus terkait. Salah satu metoda perhitungan yang telah berkembang hingga saat ini adalah metoda Hartree-Fock-Roothan. Dalam penelitian ini, digunakan dua buah orbital Slater untuk mendekati fungsi gelombang sistem. Nilai optimal kedua eksponen orbital didapat dengan mencari titik global maksimum fungsi kedua parameter tersebut terhadap hasil konvergensi energi keadaan dasar atom helium. Konvergensi energi keadaan dasar itu sendiri dicapai melalui metode SCF (Self Consistent Field) pada persamaan Fock. Didapat bahwa nilai optimum eksponen orbital adalah (zeta_1)=1.435 dan (zeta_2)=2.595, yang merepresentasikan energi keadaan dasar sebesar 2,8736 Hartrees, atau 78,19 eV, dengan galat sekitar 1,27% dari hasil eksperimen.
Keywords
atom helium, Hartree-Fock-Roothaan, orbital slater, self consistent field
Topic
Physics
Corresponding Author
Rina Ratnasari
Institutions
a) Program Studi Fisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*rinaratnaa[at]gmail.com
b) Laboratorium Biofisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
rena[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan yang digunakan untuk merusak sel-sel kanker pada tubuh pasien dengan memanfaatkan energi radiasi pengion tanpa merusak struktur normal di sekitarnya. Sebelum dilakukan penyinaran, diperlukan suatu perencanaan terapi radiasi (Radiotherapy Treatment Planning, RTP) yang optimal agar tujuan radioterapi dapat tercapai. Pada saat pasien disinari dengan radiasi terdapat kemungkinan organ beresiko (Organ at Risk, OAR) di sekitar volume target mendapatkan dosis yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan parameter RTP (jumlah dan sudut penyinaran) yang sesuai agar RTP optimal, yaitu maksimum dosis diterima oleh volume target dan OAR di sekitarnya mendapatkan dosis radiasi seminimal mungkin. Pemilihan parameter RTP yang optimal dapat diperoleh melalui proses optimasi. Saat ini telah banyak berkembang metode optimasi, salah satunya yaitu optimasi sudut berkas penyinaran. Pada penelitian kali ini akan dilakukan proses optimasi sudut berkas penyinaran kasus kanker prostat dengan menggunakan metode Simulated Annealing pada perangkat lunak MATLAB untuk 5, 7, dan 9 sudut penyinaran. Berdasarkan proses optimasi yang dilakukan didapat konfigurasi sudut untuk kasus kanker prostat, yaitu (50.3º, 115.7º, 247.6º, 278.1º, 358.2º) untuk RTP 5 sudut penyinaran; (38.0º, 97.1º, 135.1º, 181.5º, 252.6º, 294.8º, 345.0º) untuk RTP 7 sudut penyinaran; dan (2.1º, 75.4º, 118.5º, 168.6º, 229.6º, 244.9º, 271.5º, 283.1º, 305.2º) untuk RTP 9 sudut penyinaran. Setelah didapatkan konfigurasi sudut berkas penyinaran hasil optimasi, kemudian dilakukan analisis melalui tampilan distribusi dosis dengan skala warna (dose color wash) dan kurva Dose Volume Histogram (DVH) kumulatif untuk RTP sebelum dan setelah optimasi. Dapat dilihat bahwa besar dosis yang diterima oleh OAR di sekitar volume target lebih kecil daripada sebelum dilakukan proses optimasi.
Keywords
Dose Volume Histogram, Optimasi, Radiotherapy Treatment Planning, Simulated Annealing, Sudut
Topic
Physics
Corresponding Author
Elsanita Sinaga
Institutions
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
*sinagaelsa5[at]gmail.com, **ekosatria004[at]gmail.com, ***mitra.djamal[at]yahoo.co.id
Abstract
Distribusi air di Indonesia, khususnya di kota Bandung masih menghadapi kendala, dimana air tidak megalir sepanjang waktu ke rumah-rumah. Keadaan ini jika tidak didukung oleh kebiasaan masyarakat untuk melakukan penghematan dan penampungan air, mengakibatkan sering terjadinya kekurangan air saat air dari PDAM tidak menyala, atau malah terjadinya kelebihan air karena lupa mematikan keran saat tidak digunakan. Akibatnya biaya air yang harus dibayarkan menjadi lebih besar dan tidak tepat sasaran. Sistem ini dibuat bertujuan agar pengguna dapat memantau apakah air dari PDAM sampai ke rumah melalui smartphone sehingga pengguna dapat memutuskan untuk mengalirkan air ke bak mandi atau tidak. Sensor tekanan dipasang pada pipa utama rumah untuk mendeteksi apakah tekanan cukup untuk mengalirkan air sampai ke keran di kamar mandi. Jika tekanan mencukupi, sensor ultrasonik pada bak mandi akan mendeteksi apakah air di bak penuh atau tidak. Jika tidak, maka sistem akan memberitahu pengguna bahwa air dapat dialirkan. Katup solenoid valve akan membuka jika pengguna memutuskan untuk mengalirkan air melalui smartphone. Sensor, aktuator, smartphone, serta algoritma sistem ini diintegrasikan menggunakan teknologi Internet of Things.
Keywords
Internet of Things, tekanan, aliran, hidrostatis.
Topic
Physics
Corresponding Author
Sparisoma Viridi
Institutions
Prodi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Memasak beberapa jenis makanan yang berbentuk bahan butiran dengan menggunakan proses sangrai yang umumnya memanfaatkan pasir yang dipanaskan, yang juga merupakan bahan butiran, menarik untuk dipelajari mengingat terdapat dua mekanisme permbatan panas dari wajan ke obyek makanan. Mekanisme pertama adalah melalui konduksi dengan kontak langsung antara wajan dengan butiran pasir yang dilanjutkan dengan beberapa butiran pasir sampai ke obyek. Dan yang kedua adalah melalui radiasi antara wajan ke butiran pasir dan butiran pasir ke obyek melalui ruang kosong di antara butiran. Mekanisme pertama diakomodasi oleh Hukum Fourier, sementara yang kedua oleh Hukum Stefan-Boltzmann. Untuk penyederhanaan dibahas sistem dalam satu dimensi dengan ukuran butiran yang sama akan tetapi obyeknya dapat memiliki ukuran yang berbeda. Susunan dinding wajan, butiran pasir, ruang kosong, dan obyek makanan dapat diacak sehingga dapat tercipta berbagai konfigurasi. Dibahas bagaimana proses perambatan panas dapat terjadi di dalam perose sangrai dan juga radiasinya ke ruang sekitarnya pada bagian atas permukaan pasir. Perambatan panas akibat konveksi sementara diabaikan.
Keywords
bahan butiran, sangrai, perambatan panas, simulasi, konfigurasi susunan
Topic
Physics
Corresponding Author
Laurentius Michael George
Institutions
Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10,Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Gempa adalah suatu getaran osilasi dengan frekuensi dan amplitudo tertentu. Gempa selalu menyebabkan kerusakan yang besar terhadap suatu bangunan atau infrastruktur mekanik lainnya seperti jembatan, jalan dan lain-lain. Sistem alat yang dibuat bermaksud untuk mensimulasikan gempa bumi beserta dengan metode pendeteksiannya. Gempa bumi disimulasikan dengan menggunakan sistem aktuator yang disusun oleh pasangan motor DC dan massa tak seimbang. Kecepatan motor DC tersebut dapat diatur dengan menggunakan PWM (pulse width modulation). Pendeteksian gempa tersebut dilakukan dengan menggunakan sensor accelerometer (MPU6050) yang terpasang langsung pada media simulasi osilasi gempa. Nilai threshold yang terdeteksi oleh sensor dicari dengan cara melakukan kalibrasi terhadap nilai acuan minimal terjadinya gempa. Data yang didapatkan dari sensor berupa amplitudo dan frekuensi yang akan dilakukan pengolahan untuk mendapatkan nilai besaran gempa (SR) dan perbandingan terhadap nilai frekuensi maksimal deteksi gempa. Ketika nilai threshold telah terlampaui, maka alat akan berbunyi menggunakan buzzer sebagai indikator dari gempa tersebut. Sistem aktuator, sensor, dan indikator diatur menggunakan Arduino.
Keywords
akselerometer, Arduino, gempa, unbalanced mass
Topic
Physics
Corresponding Author
M.Iqbal Mauludi (Ben Gurion)
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Abstrak Lebih dari 60% kasus baru dan sekitar 70% kematian akibat kanker di dunia terjadi setiap tahunnya di Afrika, Asia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Sinar UV merupakan salah satu penyebab kanker, yang memiliki panjang gelombang kurang dari 330 nm. Pada paper ini, akan dibuat alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang sinar UV dan intensitas sinar UV menggunakan sensor UV ML8521. Dalam proses pembuatan deteksi sensor UV ini, dilakukan beberapa proses kerja yang meliputi :pembuatan skema, karakterisasi sensor, Pembuatan rangkaian sensor , signal conditioning dan grafik fungsi transfernya, desain user interface dan merancang komunikasi antara sensor dengan smartphone. Data yang diperoleh akan diolah sehingga dapat ditampilkan tingkat radiasi sinar UV dan saran agar terhindar dari paparan sinar UV tersebut pada layar LCD. Tingkat radiasi sinar UV dan saran akan dikirim ke smartphone yang terhubung ke internet sehingga pengguna dapat mengetahuinya secara langsung.
Keywords
IoT, LCD, Radiasi UV, UV ML8521
Topic
Physics
Corresponding Author
Nurul Atiqah
Institutions
(a) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, 40132, Bandung, Indonesia
(b) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, 40132, Bandung, Indonesia
*nurulatiqah4693[at]gmail.com
Abstract
Salah satu pengobatan yang digunakan untuk mengobati kanker payudara adalah brakiterapi menggunakan sumber radioaktif yang diletakkan di dalam atau di dekat tumor (seed). Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan jumlah optimum seed pada brakiterapi kanker payudara dengan menggunakan sumber Pd-103. Phantom dibuat dengan ukuran 16x16x16 cm dengan kanker berukuran 2x2x2 cm yang terletak di pusat phantom. Laju dosis dihitung dengan menggunakan protokol dosimetri AAPM TG-43 yang disimulasikan dengan menggunakan PRISM. Jumlah seed divariasikan 1 hingga 10. Dosis yang telah diperoleh pada masing-masing jumlah seed akan dijadikan taksiran awal untuk mengetahui jumlah seed optimum untuk kanker payudara. Dengan mengetahui besar dosis optimum maka diperoleh jumlah seed optimum sekitar 271 seed.
Keywords
AAPM TG-43, Brakiterapi, Kurva Isodosis, Pd-103, PRISM
Topic
Physics
Corresponding Author
Ryna Aulia Falamy
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Pada penelitian ini dilakukan suatu eksperimen geolistrik resistivitas menggunakan konfigurasi Schlumberger sebagai pembelajaran untuk memetakan profil bawah permukaan tanah. Eksperimen dilakukan pada suatu bak plastik berukuran 40x28x30 cm yang diisi tanah dengan injeksi air dan lempeng tembaga. Hasil pemetaan menggunakan software Res2Dinv menunjukkan bahwa metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Schlumberger dapat digunakan untuk mengetahui adanya kandungan/potensi air serta mineral lainnya dalam tanah. Hal ini dapat dilihat dari perubahan penampang isoresistivitas tanah sebelum dan setelah injeksi air serta lempeng tembaga. Nilai resistivitas tanah sebelum injeksi berkisar antara 10-800 ohm-m, dengan injeksi air berkisar 10-100 ohm-m dan injeksi tembaga 1,7×〖10〗^(-7)ohm-m.
Keywords
Geolistrik, Resistivitas, Schlumberger
Topic
Physics
Corresponding Author
Nurul Fatimah
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Tumor control probability (TCP) merupakan salah satu alat evaluasi hasil perencanaan penyinaran radioterapi yang merepresentasikan probabilitas tumor yang mati akibat penyinaran radioterapi. Pada penelitian sebelumnya, diketahui bahwa faktor biologis sel yang paling dominan mempengaruhi nilai TCP adalah efek repair, yaitu kemampuan sel untuk memperbaiki diri setelah mengalami kerusakan akibat radiasi. Terdapat berbagai model yang dapat digunakan dalam perhitungan TCP, salah satunya adalah model equivalent uniform dose (EUD) yang dibuat berdasarkan surviving fraction pada distribusi dosis non-uniform. Hingga saat ini, belum ada TCP model EUD yang memperhitungkan efek repair. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memodifikasi TCP model EUD sehingga dapat memperhitungkan efek repair, serta menentukan pengaruh efek repair terhadap perhitungan TCP model EUD. Modifikasi pada model EUD dilakukan dengan substitusi parameter Lea-Catcheside G(tr) pada persamaan EUD berdasarkan asumsi bahwa surviving fraction sel klonogen pada tumor mengikuti model linear-kuadratik. Hasil modifikasi model ini disebut dengan model rEUD. Perhitungan TCP menggunakan model rEUD dan beberapa model EUD lain (cEUD dan cEUD-LQ) telah dilakukan pada 7 pasien kanker otak jenis glioblastoma. Pada penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa perhitungan TCP model cEUD-LQ sensitif terhadap cold spot, sehingga kurang sesuai jika digunakan pada pasien kanker otak dengan volume tumor yang relatif besar (hingga membentuk benjolan di kepala). Jika pasien dengan cold spot diabaikan, penambahan efek repair pada perhitungan TCP menggunakan model rEUD menyebabkan penurunan nilai TCP sebesar 0.0107% dan 13.9923% jika dibandingkan dengan model cEUD dan cEUD-LQ, sehingga efek repair perlu diperhitungkan dalam penentuan TCP model EUD.
Keywords
Efek repair, Equivalent uniform dose, Surviving fraction, Tumor control probability
Topic
Physics
Corresponding Author
Ulwan Arsalan Abdullah
Institutions
Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi,UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H.Nasution 105 Cibiru-Bandung,Indonesia
Abstract
Pada penelitian pengaruh gerhana bulan tanggal 28 juli 2018 terhadap kecerlangan langit malam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dilakukan untuk menganalisis proses terjadinya gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan total pada saat fenomena gerhana bulan blue blood moon, dengan membandingkan fase-fase gerhana dengan kecerlangan langit malam. Alat yang digunakan adalah teleskop Celestron C8-N dengan lensa fokus 1000mm f/5, kamera smartphone Samsung J5, dan Unihedron Sky Quality Meter (SQM-LU). Hasil yang didapat adalah gerhana bulan total pada tanggal 28 juli 2018 terjadi 2 gerhana yaitu gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan total dengan durasi gerhana selama 4 jam 21 menit, kontak awal gerhana terjadi pada pukul 01:13 WIB dengan kecerlangan langit sebesar 13,93 ({magnitudo/arsec^2}) ,puncak gerhana bulan total terjadi pada pukul 03:30 WIB dengan kecerlangan langit 18,4 ({magnitudo/arsec^2}) dan kontak akhir gerhana terjadi pada pukul 5:12 WIB dengan kecerlangan langit 15,7 ({magnitudo/arsec^2}).
Keywords
Gerhana Bulan, Unihedron SQM-LU, Skala Bortle, Teleskop
Topic
Physics
Corresponding Author
Reny Reny
Institutions
1Jurusan Fisika ITB, Jl. Ganesa 10, Bandung 40132
2Fisika Bumi dan Sistem Kompleks ITB Jl. Ganesa 10, Bandung 40132
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Karakteristik lapisan bawah permukaan bumi dapat dilihat dari perbedaan nilai parameter fisisnya. Nilai-nilai parameter fisis tersebut dapat diketahui dengan melakukan pengukuran di atas permukaan tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode seismik refraksi. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui efek dari jumlah shot terhadap kualitas hasil penampang yang didapatkan. Pengambilan data dilakukan menggunakan 24 geophone dengan spasi antar geophone berjarak 2.5 meter. Data pertama menggunakan 5 shot, data kedua menggunakan 9 shot. Kedua data tersebut berada pada lintasan dan geometri yang sama. Tahapan penentuan kecepatan dan kedalaman lapisan menggunakan metode intercept time dan metode tomografi seismik. Model yang dihasilkan memiliki dimensi panjang 60 meter dan kedalaman rata-rata 20 meter dari permukaan tanah. Berdasarkan hasil dari model lintasan pengukuran, didapatkan variasi distribusi kecepatan gelombang mulai dari 200 m/s sampai dengan ± 3000 m/s. Penggambaran hasil dari data 5 shot dan 9 shot memiliki perbedaan yang kontras dimana pada data 5 shot, lapisan yang tergambar hanya terlihat dua lapisan. Pada data 9 shot, hasil penampang ditemukan dua lapisan, namun pada lapisan kedua terdapat perbedaan kecepatan di titik 0-8 meter dan 44-60 meter. Data dengan 9 shot ini dapat digunakan untuk interpretasi menggunakan tomografi karena memiliki resolusi data lebih baik dibandingkan dengan data dari 5 shot.
Keywords
Seismik, refraksi, intercept time, tomografi.
Topic
Physics
Corresponding Author
Mega Aulia Lestari
Institutions
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Discovery,Inquiry dan Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Kecerdasan Intelektuan (IQ). Metode penelitian yang digunakan adalah metode True Eksperimental Posttest Control Design. Pengujian Hipotesis penelitian menggunakan Analisis Kovarian Sederhana Satu Jalur (ANAKOVA). Berdasarkan hasil analisis data perhitungan Anakova diperoleh F hitung = 9,123 lebih besar dari F tabel alpha (0,01)(0,05) =(3,13)(4,93),sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar fisika yang sangat signifikan antara siswa yang diajarkan model Discovery,Inquiry dan Problem Based Learning setelah mengontrol Intelligence Quotient (IQ). Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran Inquiry memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil belajar fisika siswa dengan rata-rata nilai hasil belajar fisika sebesar 72,71 dibandingkan model lainnya.
Keywords
Model Pembelajaran, Discovery, Inquiry, Problem Based Learning, IQ,Hasil Belajar
Topic
Physics
Corresponding Author
Meri Miranti
Institutions
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap hasil belajar yang ditinjau dari jenis kelamin peserta didik. Penelitian dilakukan di SMA Budhi Warman II Jakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu True Experiment Design. Pengujian hipotesis menggunakan analisis varian (ANAVA) dua jalur dan dilanjutkan dengan uji t-dunnet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua model yang digunakan, dibuktikan dengan nilai F(hitung) antar kolom = 16,70 lebih besar daripada F(tabel alpha 0,05) = 3,98. Selain itu diperoleh nilai F(hitung) antar baris = 13,02 lebih besar daripada F(tabel alpha 0,05) = 3,98, hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara peserta didik perempuan dan laki-laki. Interaksi antara model pembelajaran dengan jenis kelamin peserta didik juga diperoleh berdasarkan nilai F(hitung) interaksi = 4,00 yang lebih besar daripada F(tabel alpha 0,05) = 3,98.
Keywords
Problem Based Learning; Problem Solving; Jenis Kelamin; Hasil Belajar.
Topic
Physics
Page 1 (data 1 to 30 of 53) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats