Event starts on 2018.07.09 for 2 days in Bandung
http://portal.fmipa.itb.ac.id/snips2018 | https://ifory.id/conf-abstract/GNceYnjvT
Page 2 (data 31 to 60 of 130) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Sidik Permana
Institutions
1Laboratorium Fisika Nuklir
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung
Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jl. Tamansari No. 71 Bandung
Abstract
Telah dilakukan karakterisasi berkas neutron dan gamma di beamport reaktor Triga 2000 dalam rangka persiapan pengembangan fasilitas Prompt Gamma Neutron Activation Analysis (PGNAA). Karakterisasi dilakukan secara simulasi menggunakan metode Monte Carlo dengan program komputer MCNPX dan PHITS. Program MCNPX digunakan untuk mensimulasi fluks dan spektrum neutron-gamma di teras reaktor hasil reaksi fisi sedangkan program PHITS digunakan untuk mensimulasi distribusi fluks neutron-gamma di dalam beamport. Simulasi dilakukan dengan memodelkan geometri dan komposisi material komponen reaktor dan memodelkan sumber radiasi berupa reaksi fisi di teras reaktor. Hasil simulasi akan digunakan untuk memilih satu dari empat beamport yang paling layak untuk fasilitas PGNAA dengan kriteria diantaranya karakteristrik spektrum neutron dan rasio fluks neutron-gamma. Hasilnya mengindikasikan bahwa beamport tangensial memiliki karakteristik spektrum neutron dan rasio neutron-gamma lebih baik sehingga paling layak digunakan untuk fasilitas PGNAA.
Keywords
Berkas neutron-gamma, reaktor TRIGA, Monte Carlo
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
fita widiyatun
Institutions
a) Program Studi Informatika,
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,
Universitas Indraprasta PGRI,
Jl. Nangka No. 58C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan
fita.wdy[at]gmail.com
b) Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Indraprasta PGRI,
Jl. Nangka No. 58C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan
nenk_nen[at]yahoo.com
c) Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Indraprasta PGRI,
Jl. Nangka No. 58C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan
sudirman[at]unindra.ac.id
d) Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI,
Jl. Nangka No 58C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan
andrisuryana21[at]gmail.com
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi fisis larutan antosianin ekstraksi dari beras merah dan kedelai hitam. Karakterisasi fisis tersebut meliputi pengukuran densitas, kekeruhan, viskositas, pH, dan perubahan warna. Setelah memperoleh hasil analisis, kemudian dibandingankan antara keduanya untuk mengetahui sifat fisis dari ekstraksi kedua bahan tersebut.
Keywords
Antosianin, Kacang hitam, Kedelai hitam, sifat fisis
Topic
Material
Corresponding Author
Asep Rohiman
Institutions
Pusat Survei Geologi, Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Jl. Doponegoro No.57 Bandung 40122, Indonesia
*email : asep.rohiman[at]esdm.go.id
Abstract
Gunung Masurai adalah salah satu gunung berapi di Jambi, Indonesia. Literatur mengenai Gunung Masurai masih sangat terbatas. Padahal penelitian mengenai gunung berapi sangat penting sebagai deteksi dini terhadap bencana alam, seperti letusan gunung berapi dan gempa bumi. Melalui penelitian yang komprehensif periode letusan gunung berapi dapat diprediksi dan tindakan pencegahan yang optimal dapat dipersiapkan untuk meminimalkan korban bencana. Dalam penelitian ini, dilakukan studi mengenai geokima batuan dari Gunung Masurai. Sebanyak 120 sampel batuan dikarakterisasi menggunakan XRF ARL 9900 untuk unsur-unsur utama. Sedangkan untuk unsur-unsur jejak dan logam tanah jarang dikarakterisasi menggunakan ICP-MS. Kemudian sampel paleosol dan karbon dikarakterisasi penanggalan menggunakan alat carbon dating. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh klasifikasi batuan berdasarkan karakteristik secara geokimia yaitu : basal, andesit-basal, andesit, dasit, dan riolit. Batuan tersebut menyebar dari bagian selatan sampai ke utara Gunung Masurai. Berdasarkan hasil karakterisasi Carbon Dating, Gunung Masurai telah mengalami dua periode letusan. Batuan bagian utara Gunung Masurai berumur 29 kaBP sementara batuan dari bagian selatannya berumur 17,7 kaBP. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menghasilkan data yang lebih representatif dan valid sehingga menghasilkan kesimpulan yang lebih komprehensif.
Keywords
Masurai, Geokimia, vulkanik, LTJ, carbon dating
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Atik Muryati
Institutions
a)Prodi Kimia dan b)New and Renewable Energy Research Group
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang km 14,5 Yogyakarta 55584
*Email: rudy.syahputra[at]uii.ac.id
Abstract
Abstrak Biomassa merupakan sumber energi terbarukan untuk produksi energi listrik. Kandungan selulosa yang relatif tinggi dalam kayu sengon dan jati berpotensi sebagai bahan baku produksi energi listrik yang baik. Meskipun pendekatan termokimia (pirolisis dan gasifikasi) telah praktis digunakan untuk menghasilkan energi listrik, namun proses ini membutuhkan suhu tinggi (600-1.000 °C) dan katalis yang mahal. Sedangkan proses biologis yang dapat mengubah biomasa menjadi listrik dapat bekerja pada suhu rendah, namun energi yang dihasilkan rendah, kondisi reaksi yang spesifik dan membutuhkan waktu yang lama. Metode oksidasi biomasa dapat digunakan secara langsung untuk mengoksidasi biomassa menghasilkan arus listrik pada suhu rendah (<100 °C) dengan penambahan katalis asam. Pada penelitian ini serbuk gergaji kayu sengon dan jati dioksidasi dengan FeCl3.6H2O (0,1790 mol) melalui proses refluks pada suhu 95-98 °C selama 0, 2, 5 dan 10 jam serta penambahan HCl sebagai katalisator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu refluks tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap densitas daya yang dihasilkan. Nilai densitas daya biomassa sengon dan jati masing-masing sebesar 0,5935 mW/cm2 dan 0,5905 mW/cm2 dengan waktu optimum proses refluks selama 2 jam. Pengukuran konsentrasi sisa oksidator FeCl3 menunjukkan kecenderungan menurun seiring dengan bertambahnya waktu refluks. Persentase penguraian biomassa serbuk kayu sengon berbanding lurus dengan peningkatan waktu proses refluks, sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan pada penguraian biomassa serbuk kayu jati.
Keywords
Oksidasi Biomassa; FeCl3; Listrik; Jati; Sengon
Topic
Energi
Corresponding Author
Dasapta Erwin Irawan
Institutions
1. Institut Teknologi Bandung
2. Universitas Padjadjaran
Abstract
Kode sering diajarkan dalam pembelajaran sains. Selain dapat menuntun alur pikir, kode juga melatih ingatan serta kreativitas. Saat menulis laporan, sering kali kita menggabungkan narasi dengan kode dan luarannya menggunakan teknik salin tempel. Cara ini tidak praktis. Literate programming dapat membantu Anda menulis laporan (atau artikel) dengan menggabungkan narasi-kode-luaran secara otomatis. Dalam artikel ini, kami menayangkan aplikasi literate programming menggunakan Bahasa Python dengan Jupyter Notebook untuk melakukan analisis statistik sederhana terhadap data kualitas air tanah di Bandung. Dari hasil yang didapatkan, metode ini dapat digunakan untuk menjelaskan tahapan analisis sejak membuka data, memanipulasi data untuk menyiapkan data, visualisasi, hingga analisisnya secara naratif yang menyatu dengan kode perintah dan luaran prosesnya.
Keywords
literate programming, reproducible research
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Teguh Tarsito
Institutions
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Pembelajaran fisika yang bersifat abstrak yang disampaikan oleh guru dapat diselingi dengan media pembelajaran berupa alat peraga agar pembelajaran tersebut lebih bersifat konkret sebab siswa dapat melihat dan berinteraksi langsung dengan alat peraga tersebut. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman konsep fisika yang diajarkan. Berdasarkan hasil angket studi pendahuluan yang diberikan kepada beberapa guru fisika SMA di Jakarta dan sekitarnya yang sedang menjalankan studi S2 pendidikan fisika di Universitas Negeri Jakarta yaitu sebanyak 41 orang. Dari hasil angket tersebut didapat bahwa 21,95 % para guru di sekolahnya terdapat media pembelajaran untuk materi fluida dinamis, 4,8% menyatakan bahwa di sekolahnya terdapat media pembelajaran prototipe pompa untuk materi fluida dinamis, 100% menyatakan bahwa di sekolahnya tidak terdapat media pembelajaran prototipe pompa swashplate yang bagian dalam pompa terlihat sehingga prinsip kerja dapat diamati. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran fisika yang berupa alat peraga yang lebih sederhana, yaitu alat peraga prototipe pompa swashplate. Dimensi-dimensi prototipe pompa ini : Ukuran casing pompa :46x25x25 cm, Diameter piringan swashplate:11,5 cm, Sudut piringan dengan sumbu : 400, Debit rata-rata air untuk satu katup (variasi bola besar-besar) : 0,83 ml/s, Periode rata-rata 1 piston :1,42 /s.
Keywords
Prototipe pompa swashplate, fluida dinamis, media pembelajaran
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Didi Suhaedi
Institutions
Program Studi Matematika
Universitas Islam Bandung
Abstract
Komunikasi matematis, sebagai bagian dari daya matematis, merupakan suatu kemampuan yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa dalam mempelajari materi-materi matematika. Tumbuh kembangnya komunikasi matematis siswa sangat dipengaruhi oleh partisipasi aktif siswa secara kolaboratif dalam proses pembelajaran matematika. Lesson study sebagai pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student center) memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Diskusi kelompok dan kelas dapat menjadi wahana bagi siswa untuk melalukan peer colaboration dalam rangka mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa dan menguasai materi matematika. Makalah ini mendiskusikan tentang kontruksi kemampuan komunikasi matematis siswa melalui Lesson Study.
Keywords
komunikasi matematis, lesson study
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Choiryaldi Setya Pratama
Institutions
a) Program Magister Sains Komputasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
b) Program Studi Fisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Pada penelitian ini, Algoritma Genetika (AG) dengan Support Vector Machine (SVM) digunakan dalam mengidentifikasi potensi terjangkitnya penyakit kanker melalui deteksi ekspresi gen. AG digunakan dalam proses seleksi pemilihan fitur dari ekspresi gen sedangkan SVM digunakan dalam proses klasifikasi potensi terjangkitmya pemyakit pada pasien. Terdapat dua proses pengolahan data yaitu pre-processing data dan pre-filtering data yang memudahakan dalam proses pemilihan fitur. Data yang digunakan pada tahap pengujian system menggunakan tiga set data ekspresi gen pasien dengan kelas yang berbeda yaitu kanker karsinoma, kolon tumor dan leukemia. Pada tahap pengujian menggunakan validasi silang k-fold menghasilkan akurasi sebesar 98.67% untuk data set leukemia, 87.06% untuk data set kolon tumor dan 97.22% untuk data set kanker karsinoma.
Keywords
Ekspresi gen; Microarray data; Algoritma Genetika; Support Vector Machine; Kanker;
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Raka Firman Baskara
Institutions
Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Email : *firmanraka21[at]rocketmail.com
Abstract
Rumusan perhitungan ground state energi atom Berilium menggunakan teori perturbasi dan metode variasional telah dilakukan. Berdasarkan perhitungan eksak referensi diperoleh bahwa energi ground state dari atom Berilium yaitu sebesar -399.109544633322 eV. Setelah dilakukan perhitungan energi ground state atom Berilium tanpa memperhitungkan efek interaksi elektron, diperoleh bahwa nilai ground state energinya yaitu sebesar -544.22791932 eV dengan error sekitar 36.36% dari referensi. Kemudian dengan menggunakan teori perturbasi diperoleh koreksi energi sebesar 170.9965265643 eV sehingga diperoleh nilai energi ground state totalnya sebesar -373.231392755664 eV dengan error sekitar 6.48% dari referensi. Setelah itu dilakukan perhitungan energi ground state atom Berilium mengunakan metode variasional 1, 2 dan 4 parameter variasi secara bertahap dan diperoleh nilai ground state energinya masing-masing sebesar -386.6618152577 eV, -398.613989245888 eV dan -399.2269 eV dengan nilai error masing-masing sekitar 3.12%, 0.12% dan 0.02% dari referensi. Dapat disimpulkan bahwa nilai energi ground state yang diperoleh menggunakan metode variasional semakin mendekati nilai referensi ketika menggunakan jumlah parameter variasi yang semakin besar dan menghasilkan nilai error yang lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan teori perturbasi.
Keywords
Berilium, Energi Ground State, Metode Variasional, Teori Perturbasi
Topic
Teoretik
Corresponding Author
Nia Marito Pakpahan
Institutions
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Advent Indonesia
Jl. Kolonel Masturi No. 288, Parongpong, Bandung
Abstract
Model pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) dan model Problem Centered Learning (PCL) adalah model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian terhadap kedua model ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII F dan VIII G di SMPN 3 Lembang. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model SSCS berada pada kategori tinggi, sedangkan model PCL berada pada ketegori sedang. Terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memperoleh model SSCS dan siswa yang memperoleh model PCL.
Keywords
Berpikir Kreatif Matematis, Model Pembelajaran Search, Solve, Create and Share, Model Problem Centered Learning.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Aldwin Urian
Institutions
Universitas Advent Indonesia
Abstract
Metode Missouri Mathematics Project (MMP) dan metode Experiential Learning (EL) adalah metode pembelajaran alternatif yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa. Oleh karena itu pada penelitian ini kedua metode ini, diinvestigasi. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IIS 1 dan siswa kelas XI IIS 2 SMA Pasundan 8 Bandung. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes yang mengukur hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh metode pembelajaran MMP berada pada kategori sedang. Sedangkan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh metode EL berada pada kategori rendah. Terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang memperoleh metode pembelajaran MMP dan siswa yang memperoleh metode EL.
Keywords
Penalaran Matematis, Metode Missouri Mathematics Project, Metode Experiential Learning
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Etty Jaskarty
Institutions
a) Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin
STKIP Sebelas April Sumedang,
Jl. Anggrek Situ no. 19 Sumedang, Indonesia, 45323
* g4refiadi[at]gmail.com
Abstract
Abstrak Kinerja guru Fisika SMA yang merupakan alumni dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK-IPA) telah dievaluasi implementasi kurikulumnya pada kelas X di SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Negeri 2 Bandung. Penggunaan Model Countenance Stake lebih dikenal dengan matriks descriptive dan judgment sebagai instrumen untuk mengorganisasi data hasil evaluasi. Sementara istilah Contingency-Congruence dipergunakan untuk menganalisis data. Penelitian ini menggunakan metoda descriptive inquiry non-experiment dengan kriteria evaluasi meliputi: Struktur belajar Fisika bersifat hierarki, Teknik penulisan matriks, Teknik visualisasi matriks, dan Binary Square Symetric Similarity (BSSS) Matrix, dengan konversi data qualitatif-quantitatif pada kerangka stake matrix. Hasil analisis matriks observasi secara Empirical Contingency menggambarkan variabilitas pola guru mengajar. Sedangkan hasil analisis matriks Intended secara Congruence menunjukan implementasi kurikulum secara riilnya. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa pola guru mengajar merupakan kualitas proses implementasi kurikulum. Sedangkan organisasi bahan ajar merupakan kualitas perencanaan implementasi kurikulum.
Keywords
Countenance, Contingency-Congruence, Stake Matrix, BSSS Matrix
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Agus Solehudin
Institutions
a)Departemen Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung
b)Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin STKIP Sebelas April Sumedang
Jl. Anggrek Situ No. 19 Sumedang
*)Korespondensi e-mail: asolehudin[at]upi.edu
Abstract
Abstrak Tiang pancang pipa baja karbon di lingkungan air laut umumnya berada pada zona dasar laut (seabed), lumpur, air laut (submerged), percikan (tidal) dan atmosfir. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya korosi yang dapat menurunkan kekuatan dan umur pakai (life time) struktur tersebut. Metode dalam penelitian ini dimulai dari pemodelan persamaan matematis laju dengan persamaan sebagai berikut: r1= 0,0018 [H_2 S]^0,85 x expâ¡[12,6 × 〖10〗^(-3) ( (T-373)/T)] (mm/th), untuk temperature dibatasi lebih dari 273 K dan maksimum 373 K , konsentrasi H2S dibatasi lebih dari nol dan maksimum 500 ppm). r2=3,1 × 〖10〗^(-5) 〖 [H^+ ]〗^0,4 x expâ¡[12,6 ( (T-373)/T)] + 1,31 x log [H+] (mm/th). Dimana pH = -log [H+] dan pH dibatasi lebih dari nol dan maksimum 14. r3= 0,082 x 〖10〗^(-6) ω^(1/2 ) mm/t h, untuk aliran dibatasi lebih dari nol dan maksimum 300 rpm. r4 = 0,109 [Cl-]x + 0,319 mm/th, untuk konsentrasi Cl dibatasi lebih dari nol dan maksimum 5,25%. r5 = 8,7 + 9,86 x 10-3 (O2) – 1,48 x 10-7 (O2)2 – 2,37 x 10-3 (H2S)(O2) – 1,11 x 10-3 (O2)(pH) (mm/th, untuk konsentrasi Oksigen dibatasi lebih dari nol dan maksimum 100 ppm. r6 = 4,93 x 10-2 (CO2)(H2S) – 4,82 x 10-5 (CO2)(O2) (mm/th), untuk konsentrasi CO2 dibatasi lebih dari nol dan maksimum 100 ppm. r7 = [Cl-]a1 x [SO4 2-] a2 x [Ca2+ ] a3 (mm/th), untuk konsentrasi Cl-,SO4 2- dan Ca2+ dibatasi lebih dari nol dan maksimum 100 ppm, dan konstanta a1, a2, a3, tergantung dari pH. Sehingga persamaan laju korosi total dipeoleh: r tot = r1 + r2 + r3 + r4 + r5 + r6 + r7 dan persamaan umur pakai tiang pancang adalah: umur pakai = CA/(laju korosi total ) dimana CA adalah corrosion allowance. Model laju korosi yang diperoleh diverifikasi dengan data hasil percobaan secara curve fitting. Hasil penelitian yang diperoleh adalah prediksi umur pakai tiang pancang pipa karbon hasil model simulasi hampir sama dengan hasil percobaan yang memberikan perbedaan sekitar 1,2%.
Keywords
tiang pancang, laju korosi, baja karbon, life time, air laut
Topic
Material
Corresponding Author
Rizky Maiza
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan nilai percepatan benda, percepatan gravitasi bumi dan menganalisis gaya gesek berdasarkan teorema usaha–energi pada bidang miring. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan air track. Kecepatan benda direkam menggunakan sensor photogate. Dari hasil percobaan didapatkan nilai percepatan benda yang sebanding dengan bertambahnya kemiringan air track. Nilai percepatan gravitasi bumi yang didapatkan dari grafik hubungan percepatan dan sin θ adalah 9,8247(m/s2). Dibandingkan dengan dengan nilai percepatan gravitasi bumi secara teoritis, kesalahan dalam percobaan relatif kecil dengan persentase nilai error sebesar 0,47 %. Hasil analisis gaya gesek yang dihitung berdasarkan teorema usaha-energi juga kecil. Artinya, air track yang digunakan berada dalam kondisi yang cukup baik.
Keywords
Air track, gerak, bidang miring, usaha, energi.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Rasito Tursinah
Institutions
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung
Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jl. Tamansari No. 71 Bandung
Abstract
Konsentrasi gas radon di dalam rumah sangat dipengaruhi oleh laju lepasan gas radon dari bahan bangunan yang digunakan. Pemantauan konsentrasi gas radon di udara dalam rumah (indor) dan pengukuran laju lepasan gas radon dari jenis bahan bangunan menjadi penting dilakukan dalam rangka proteksi dan keselamatan. Telah dilakukan rancang bangun monitor gas Radon menggunakan sistem deteksi partikel alfa dengan bahan sintilator ZnS(Ag). Pengukuran dilakukan dengan cara menempatkan bahan bangunan di dalam wadah dan mengalirkan lepasan gas radon ke dalam chamber detektor. Di dalam chamber detektor, gas Radon dideteksi berdasarkan interaksi partikel alfa dengan detektor menghasilkan kelipan cahaya. Detektor yang dilengkapi tabung fotomultiplier mengubah kelipan cahaya menjadi muatan listrik yang kemudian dikonversi menjadi pulsa tegangan dan diperkuat oleh pre amplifier tipe peka muatan. Jumlah pulsa tegangan yang dihasilkan dihitung menggunakan arduino dan ditampilkan secara grafis menggunakan LabView. Konsentrasi gas radon akan sebanding dengan pulsa tegangan yang dihasilkan dikalikan dengan efisiensi chamber detektor. Perangkat monitor yang dibuat telah diuji untuk mengukur konsentrasi gas Radon indoor dan lepasan bahan zirkon berbentuk serbuk.
Keywords
gas radon, bahan bangunan, detektor sintilasi, arduino
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Muhammad Ilham
Institutions
1,6Laboratorium Fisika Nuklir,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no.10 Bandung, Indonesia, 40132
2,4,5Laboratorium Instrumentasi,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no.10 Bandung, Indonesia, 40132
3Laboratorium Fisika Sistem Kompleks,
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no.10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Penelitian terkait IoT (Internet of Things) khususnya aplikasinya dalam berbagai bidang telah banyak diminati oleh para peneliti. Tentu saja, hal ini tidak lepas dari peran IoT yang memberikan tawaran efisiensi, efektivitas serta kemudahan terhadap suatu pekerjaan. Pada penelitian ini kami telah memakai metode IoT dalam monitoring nilai temperatur tungku pemanas alat uji korosi pada logam cair yang dapat beroperasi dalam waktu yang lama. Selama alat ini bekerja, dibutuhkan data suhu setiap satu hingga 2 jam sekali (monitoring), sehingga monitoring secara manual akan tidak efisien. Namun, permasalahan tersebut dapat dimudahkan dengan bantuan IoT. Pada penelitian ini, digunakan beberapa komponen yaitu alat pemanas alat uji korosi pada logam cair dengan sensor suhu termokopel, Modul MAX6675 sebagai konverter, Wemos ESP8266 sebagai modul wifi dan mini-controller, high current relay module sebagai saklar otomatis, dan thinger.io sebagai server dimana data temperatur disimpan dan dipantau. Telah berhasil dilakukan monitoring temperatur pemanas berbentuk grafik terhadap waktu yang dapat diobservasi melalui internet.
Keywords
Internet of Things, monitoring,, alat uji korosi pada logam cair
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
RATIH LESTARI
Institutions
a) Department of chemistry, Faculty of mathematics and natural sciences, Islamic University of Indonesia
*15612115[at]students.uii.ac.id
b) Department of pharmacy, Faculty of mathematics and natural sciences, Islamic University of Indonesia
*006130103[at]uii.ac.id
Abstract
Dewasa ini ketergantungan manusia akibat rokok semakin meningkat. Menurut data WHO, jumlah perokok di dunia mencapai 1,2 miliar dan Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar setelah Cina dan India (Afiati, 2016). Asap rokok selain dapat membahayakan kesehatan perokok sendiri, juga dapat membahayakan lingkungannya, yaitu orang-orang yang berada disekitarnya. Berdasarkan hasil penelitian, asap rokok mengandung senyawa racun organoklorin yang dapat memicu pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae. Klebsiella pneumoniae merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan bronkitis kronik (Ikawati, 2011). Saat ini pengobatan untuk penyakit bronkrits kronik telah dilkukan dengan antibiotik dan obat oral akan tetapi memiliki kekurangan yaitu alergi, iodosinkranasi dan tidak efektif karena menyebabkan resistensi bakteri. Alternatif yang efektif dan efisien untuk pengobatan penyakit bronkitis adalah dengan memanfaatkan senyawa yang terkandung dalam bahan alam. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai obat bronkitis adalah kulit kakao. Kulit kakao merupakan limbah utama dari pengolahan biji kakao yaitu mencapai 70% dari keseluruhan buah. Penelitian sebelumnya, diketahui bahwa telah dilakukan isolasi terhadap senyawa flavonoid dari kulit buah kakao (Listyannisa, 2012). Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang diduga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae penyebab penyakit bronkitis (Kandou dkk., 2016). Pada penelitian ini kami memanfaatkan limbah kulit kakao yang menjadi permasalahan lingkungan di Indonesia sebagai solusi pengobatan penyakit bronkitis kronik dengan menggunakan metode nanospray yang berbasis lipid based formulation. Pemilihan metode nanospray bertujuan untuk memperkecil ukuran zat aktif suatu sediaan obat sehingga lebih mudah diabsorpsi kedalam sistemik atau sel target. Diharapkan dengan pembuatan sediaan nanospray dari limbah kulit kakao sebagai solusi pengobatan penyakit bronkitis ini merupakan langkah inovatif yang memberikan tiga keuntungan sekaligus yaitu (i) nilainya yang ekonomis (ii) sebagai solusi alternatif pengobatan penyakit bronkitis kronik yang tepat sasaran dan (iii) mampu mengatasi permasalahan lingkungan akibat limbah kulit kakao.
Keywords
Nano Spray Inhaler, Limbah Kulit Kakao, Klebsiella pneumonia , Bronkitis Kronik
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Devi Nurhanivah
Institutions
a) Physics, Faculty of Science and Mathematic, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*devinurhanivah[at]gmail.com
Abstract
Radioterapi masih menjadi cara efektif untuk pengobatan kanker. Tujuan radioterapi yaitu memaksimalkan dosis pada target kanker dan meminimalkan dosis pada organ sehat disekitar target. Terdapat beberapa tahapan dalam proses radioterapi diantaranya pengambilan citra, treatment planning system, simulasi, verifikasi, dan terapi. Dalam ranah fisika medis yang menentukan radioterapi mencapai tujuan tersebut terletak pada sistem perencanaanya atau biasa disebut dengan treatment planning system (TPS). TPS biasanya terdiri dari penentuan distribusi dosis, margin atau volume target, lamanya penyinaran dan homogenitas jaringan. Penentuan distribusi dosis menjadi salah satu yang penting dilakukan untuk verifikasi dosis. Ada kalanya suatu proses TPS tidak sesuai yang diharapkan, dikarenakan adanya suatu penyimpangan baik sistematik maupun penyimpangan acak, seperti pergerakan organ, hal ini dapat menyebabkan pergeseran distribusi dosis. Oleh karena itu, dalam penelitan kali ini akan dibahas mengenai optimasi sudut penyinaran dalam penentuan distribusi dosis menggunakan metode simulated annealing. Dalam metode simulated annealing ini melibatkan suatu fungsi objektif, yang mengevalusi sudut dan dosis agar hasil yang diperoleh optimal yaitu dengan meminimumkan nilai fungsi objektif. Selanjutnya, hasil distribusi dosis tersebut dibandingkan dengan distribusi dosis hasil dari TPS standar yang diperoleh dari percentage depth dose (PDD) dan profile dose (OA). Sehingga, distrbusi dosis yang diperoleh dengan evaluasi metode simulated annealing diharapkan lebih baik dibandingkan dengan TPS standar.
Keywords
Distribusi Dosis, Dosis Profile, Fungsi Objektif, PDD, Simulated Annealing, TPS
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Sartika Adi Ningrum
Institutions
Prodi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman Yogyakarta Indonesia 55584
*e-mail: Riyanto[at]uii.ac.id
Abstract
Rumah sakit merupakan tempat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang menjadikannya sebagai salah satu penghasil limbah cair yang berpotensi sebagai pencemar lingkungan karena mengandung berbagai macam senyawa yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu senyawa berbahaya tersebut adalah senyawa amonia. Kadar amonia di lingkungan perairan yang sangat tinggi dapat menjadi racun bagi ikan dan kehidupan akuatik lainnya dan menyebabkan eutrofikasi, sehingga air menjadi keruh dan berbau karena pembusukan lumut-lumut yang mati. Banyak metode yang digunakan untuk menurunkan kadar amonia salah satunya adalah metode elektrolisis. Dalam penelitian dilakukan penurunkan kadar amonia pada limbah cair rumah sakit menggunakan elektrolisis dengan memanfaatkan limbah elektroda Pb dan PbO2 yang diambil dari aki bekas karena Pb/PbO2 yang terdapat dalam aki yang tidak terpakai dapat bersifat racun apabila dibuang ke lingkungan. Proses elektrolisis limbah cair rumah sakit dilakukan dengan variasi tegangan, waktu, dan elektrolit untuk mengetahui kondisi penurunan kadar amonia yang paling optimum. Komposisi unsur dalam elektroda Pb dan PbO2 dianalisis menggunakan SEM-EDS dan hasil elektrolisis dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi elektroda Pb terdiri dari timbal (Pb) 76,52%, oksigen (O) 16,44% dan belerang (S) 7,04%. Komposisi elektroda PbO2 terdiri dari timbal (Pb) 75,64%, oksigen (O) 16,94% dan belerang (S) 7,42%. Setelah dilakukan elektrolisis, didapatkan kondisi tegangan, waktu elektrolisis, dan elektrolit terbaik untuk menurunan kadar amonia masing-masing adalah 15 V, 90 menit, dan NaCl 0,1 N. Persentase penurunan kadar amonia pada limbah cair rumah sakit JIH yang dielektrolisis pada kondisi terbaik sebesar 68,38%.
Keywords
amonia, elektroda Pb/PbO2, elektrolisis, limbah cair rumah sakit
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Ahmad Radhy
Institutions
(1)Program Studi Magister Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
(2)Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Perancangan sistem pemantauan kualitas udara dengan memanfaatkan GPS Ublox NEO-7M sebagai penentu lokasi dimana pengukuran kualitas udara dilakukan dan mikrokontroler ESP8266 Wemos merupakan data akuisisi atau pemrosesan data-data sensor. Sebagai tambahan pendukung, sensor yang dipasang untuk pengukuran suhu dan kelembapan menggunakan sensor DHT22 dan pengukuran gas CO menggunakan sensor gas MQ9. Pengujian sistem ini dilakukan di lingkungan kampus ITB sebagai lokasi yang akan dibandingkan dengan data output pada pembacaan koordinat GPS. Melalui teknologi Internet of Things (IoT), Sistem akuisisi data pemantauan kualitas udara dapat mengirimkan data-data sensor dan pembacaan koordinat lokasi GPS secara real-time dengan menggunakan protokol komunikasi Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) ke sebuah server. Perancangan sistem pada Node-RED merupakan sebuah server yang digunakan untuk menampilkan data visualisasi dan penyimpanan data.
Keywords
Global Positioning System (GPS), Internet of Things, Akuisisi data
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Triyanta Triyanta
Institutions
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi, FMIPA-ITB
Abstract
Pembelajaran Berbasis Riset (Research Based Learning-RBL) dikembangkan Jurusan Fisika FMIPA-ITB ketika Jurusan Fisika ITB sedang melaksanakan hibah kompetitif PHK B dan kemudian diimplementasikan sejak tahun 2006 sampai sekarang pada sejumlah matakuliah wajib Program Sarjana Fisika ITB dan pada matakuliah Fisika Dasar 1 dan 2 Program Tahap Persiapan Bersama ITB. RBL dikembangkan dengan maksud untuk mengembangkan “soft skills†mahasiswa dan memperkenalkan kegiatan riset lebih dini kepada mahasiswa. Pelaksanaan RBL bervariasi disesuaikan dengan karakteristik matakuliah. Pada matakuliah Fisika Dasar, RBL dilaksanakan dalam bentuk “hands on activitiesâ€. Di lain pihak pada awal tahun 2000-an, hampir bersamaan dengan masa pengembangan RBL, Amerika Serikat memperkenalkan STEM (Science Technology Engineering Mathematics) Education dengan tujuan untuk menarik minat lebih banyak siswa terhadap bidang STEM dan dengan harapan nantinya mereka meniti karir pada bidang STEM. Pendidikan STEM bersifat multidisiplin dan dilaksanakan secara “hands onâ€. Pada makalah ini akan disampaikan konsep-konsep dasar RBL dan Pendidikan STEM serta perbandingan antara keduanya.
Keywords
Research Based Learning, STEM education, hands on activities.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Widayani Widayani
Institutions
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Sains, khususnya Ilmu Pengetahuan Alam seperti Fisika, Kimia, dan Biologi; merupakan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tumbuh sejak lama, mengiringi pertumbuhan peradaban manusia. Sains dikembangkan melalui metode ilmiah, perkembangan sains hingga saat ini telah membawa pemahaman struktur sains yang relatif mapan. Meskipun demikian, sains dikembangkan terus menerus oleh para saintis di berbagai belahan dunia hingga pada saatnya kelak akan melengkapi khasanah sains saat ini dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Sains juga diajarkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia kepada generasi muda sejak kanak-kanak hingga remaja (usia SD hingga mahasiswa). Perkembangan teknologi dan sosial di masyarakat menuntut adanya perubahan dalam mengajarkan sains. Salah satu cara pembelajaran sains adalah dengan berbasis riset (Research Based Learning /RBL). RBL dikembangkan di beberapa Universitas di dunia dengan skema beragam, RBL di Program Studi Fisika ITB telah dikembangkan sejak 2005, yang dilaksanakan oleh dosen-dosennya yang aktif melakukan riset. Pelaksanaan RBL menuntut komitmen tinggi baik dari dosen maupun mahasiswa. Dengan RBL, selain materi pembelajaran dapat dipahami dengan lebih baik, juga diharapkan sikap-sikap positif peneliti pada umumnya dapat terlatihkan pada mahasiswa.
Keywords
Sains, metode ilmiah, RBL
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Ariq Dhia Irfanudin
Institutions
1) Program Sarjana Fisika,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A.H Nasution 105, Bandung, Indonesia 40614
a) 1157030004[at]student.uinsgd.ac.id
b) dinda.ravi.algifari[at]gmail.com
c) ikhsanmnoor[at]gmail.com
2) Laboratorium Fisika Nuklir dan Biofisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
d) dudung[at]fi.itb.ac.id
3) Laboratorium Sistem Modeling,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir Teori,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
Jl. A.H Nasution 105, Bandung, Indonesia 40614
e)yudha[at]uinsgd.ac.id
Abstract
Telah dibuat sebuah program untuk memodelkan fenomena fisis khususnya gerak parabola yang terjun ke air sebagai bahan pembelajaran yang mudah diakses melalui browser. Besaran-besaran seperti posisi awal, kecepatan awal, massa benda dan sudut tembakan dapat diatur sendiri oleh pengguna. Untuk menghasilkan data dan ilustrasi yang mendekati kejadian sebenarnya, ditambahkan faktor gravitasi maupun hambatan udara dan air. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode Euler untuk mendapatkan nilai perubahan posisi setiap waktunya. Program dan perhitungan disusun dalam bahasa pemograman javascript dan library p5.js agar dapat diakses dengan mudah melalui browser. Adapun hasil akhir pemodelan ini adalah nilai posisi dan waktu yang ditunjukan dalam bentuk animasi dan grafik.
Keywords
Pemodelan; Javascript; Gerak parabola; Metode Euler
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Asri Setyaningrum
Institutions
ITB
Abstract
Pemodelan fenomena efek Doppler dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara frekuensi yang didengar oleh pengamat dan frekuensi yang dipancarkan oleh sebuah sumber bergerak dengan kecepatan atau percepatan tertentu. Selanjutnya pemodelan ini dapat digunakan untuk pembuatan instrumen untuk mengukur kecepatan dan percepatan dari sebuah benda bergerak yang memancarkan bunyi dengan frekuensi tertentu Perancangan instrumen ini dijelaskan secara menyeluruh dimulai dari jenis “sensing element†yang digunakan,jenis “signal conditioning†yang digunakan, hingga tahap “signal processing†yang akan dilakukan. Hasil pemodelan data pada penelitian ini menunjukkan beberapa contoh perbandingan frekuensi yang ditangkap oleh receiver dengan frekuensi yang dipancarkan dari sebuah benda bergerak dengan kecepatan tertentu. Pemodelan ini juga menunjukkan data seperti apa yang akan didapatkan dari keluaran sebuah “mic condenser†dan yang kemudian akan dianalisis pada mikrokontroler menjadi data kecepatan dan percepatan benda. Kesimpulan dari penelitan ini adalah pembuatan instrumen pengukur kecepatan dan percepatan benda dengan menggunakan prinsip efek Doppler mungkin untuk dilakukan.
Keywords
Kecepatan, Percepatan, Efek Doppler, Frekuensi
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Ike Fitriyaningsih
Institutions
(a*)Fakultas Teknik Informatika dan Elektro, Institut Teknologi Del, Jl. Sisingamangaraja, Laguboti, Sumatera Utara, ike.fitriyaningsih[at]gmail.com
(b)Fakultas Teknik Informatika dan Elektro, Institut Teknologi Del, Jl. Sisingamangaraja, Laguboti, Sumatera Utara
Abstract
Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara. Pesona keindahan Danau Toba menjadikan daerah di kawasan tersebut layak menjadi tujuan wisata. Potensi kawasan Danau Toba sebagai obyek wisata telah diakui secara nasional. Namun, pengunjung Danau Toba mengalami pasang surut sejak adanya asap yang mengganggu lalu lintas udara dan krisis moneter pada tahun 1998. Taman Eden, Museum TB Silalahi Center dan Pulau Samosir adalah tiga destinasi wisata yang menarik di kawasan Danau Toba. Pemodelan jumlah wisatawan yang mendatangi ketiga daerah tersebut dapat dilakukan secara serentak menggunakan GSTAR (Generalized Space Time Autoregressive). GSTAR merupakan model data deret waktu yang mempertimbangkan aspek lokasi. Lokasi tempat wisata Taman Eden, Museum TB Silalahi Center dan Pulau Samosir berdekatan dan telah dihitung matriks bobonya menggunakan metode invers jarak (Fitriyaningsih, 2016) menggunakan data jumlah wisatawan bulanan selama tahun 2011-2015. Selama tiga tahun tersebut, pengunjung pulau samosir adalah yang terbanyak disusul kemudian TB Silalahi Center baru setelahnya Taman Eden. Struktur model GSTAR (3,1,0)12 yang akan digunakan untuk memodelkan jumlah wisatawan tiga tempat wisata tersebut adalah sebagai berikut: egin{bmatrix}Z1 \Z2\Z3 end{bmatrix}=egin{bmatrix} heta_1 & 0&0 \0 & heta_2&0\0&0& heta_3 end{bmatrix}+egin{bmatrix}0 & w_1&w_2 \w_3 & 0&w_4\w_5&w_6&0 end{bmatrix}egin{bmatrix}Z1_t \Z2_t\Z3_t end{bmatrix} Pendugaan parameter dapat menggunakan software R yang bersifat open source. Model GSTAR tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk meramalkan berapa jumlah wisatawan yang akan mengunjungi ketiga tempat wisata tersebut secara serentak.
Keywords
wisatawan, danau toba, peramalan, GSTAR, invers jarak.
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Aufa Numan Fadhilah Rudiawan
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Magnet kuat, seperti magnet NdFeB, saat ini banyak diproduksi dan dijual dalam bentuk bola. Bola-bola magnet ini dapat membentuk rantai panjang yang mengingatkan kita kepada sifat mekanik dari tali elastis. Dalam makalah ini akan ditunjukkan pemodelan kelengkungan kurva pada kasus rantai butiran magnetik terentang horizontal dengan mengasumsikan bahwa rantai tersebut menyerupai sebuah tali. Kemudian, ditunjukkan pula sejumlah kasus berbeda dengan menambahkan beberapa bola besi diantara rantai bola magnet. Sampel seperti ini (terdiri dari 2 bahan berbeda) dikenal sebagai bahan komposit. Pendekatan yang digunakan adalah persamaan gelombang pada tali dan fungsi kuadrat, dan metode beda hingga untuk membandingkan hasil eksperimen dan numerik, serta metode dinamika molekular untuk simulasi gaya antar butiran.
Keywords
besi, butiran, gaya, kelengkungan, komposit, magnet, tali
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Robieth Sohiburoyyan
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Suatu graf G =(V,E) terdiri dari dua himpunan hingga, V adalah himpunan tak kosong yang anggotanya disebut titik dan E adalah himpunan yang anggotanya disebut dengan sisi, yaitu himpunan pasangan tak teurut dari anggota V. Suatu graf memiliki pelabelan jarak ajaib jika terdapat konstanta ajaib k dan pemetaan bijektif l dari himpunan titik ke himpunan {1,2,...,n} sehingga untuk setiap titik x di G berlaku sum_{y in N(x)} l(y) = k. Graf yang memiliki pelabelan jarak ajaib dinamakan graf jarak ajaib. Tesis ini bertujuan untuk mendapatkan pelabelan jarak ajaib pada graf regular dengan orde paling banyak 18. Algoritma simulated annealing digunakan untuk mencari pelabelan jarak ajaib pada graf regular.
Keywords
pelabelan jarak ajaib, simulated annealing
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Hilmy Aliy Andra Putra
Institutions
Bandung Institute Of Technology
Abstract
Pendeteksian dan penghilangan bayangan merupakan salah satu proses penting yang sering dilakukan dalam pemrosesan citra dimana bayangan akan dikenali dan dibedakan dari benda aslinya kemudian dihilangkan dengan menggunakan metode-metode tertentu. Metode yang digunakan untuk mendeteksi objek dalam bentuk video adalah dengan menggunakan algoritma dari kombinasi Model Latar Belakang Non-parametrik dan Metode Beda Bingkai untuk menghitung jumlah piksel yang berbeda dari dua bingkai yang kontinu. Metode selanjutnya yang digunakan untuk mendeteksi dan menghilangkan bayangan pada objek dalam bentuk video adalah dengan berdasarkan Hue-saturation-Value (HSV). Awal mulanya, disimpan semua informasi latar belakang dalam bingkai. Kemudian bingkai selanjutnya dengan gambar objek akan dibandingkan dengan bingkai sebelumnya. Untuk meng-ekstrak objek yang bergerak, dilakukan Algoritma Pengurangan (Subtraction). Selanjutnya hasil citra dibagi menjadi 3 citra dalam bentuk ruang warna RGB (Red Green Blue) dan statistik intensitas dalam V channel dari ruang warna HSV untuk mendeteksi bayangan. Terakhir, penghilangan bayangan dapat dilakukan berdasarkan informasi bingkai-bingkai sebelumnya. Tujuan dari metode-metode tersebut adalah untuk mendeteksi objek, mendeteksi dan menghilangkan bayangan. Bayangan tersebut dapat dideteksi di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Kemudian hasil secara eksperimen menampilkan video dengan objek bergerak yang dapat dideteksi tanpa adanya bayangan pada objek tersebut.
Keywords
Model Latar Belakang Non-parametrik, Metode Beda Bingkai, Hue-saturation-Value (HSV), Algoritma Pengurangan
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Richardo Barry Astro
Institutions
1Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2Kelompok Keilmuan Fisika Material Elektronik,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
3Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a)richardobarryastro[at]gmail.com
b)fayfaridahratnaningsih[at]gmail.com
c)rina.asmarani16[at]gmail.com
d)akfiny[at]fi.itb.ac.id
e)neny[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Pengukuran parameter gerak benda pada eksperimen pesawat Atwood umumnya dilakukan secara manual. Pengukuran jarak tempuh menggunakan mistar atau meteran sedangkan pengukuran waktu tempuh benda dengan menggunakan stopwatch. Kedua proses pengukuran ini sangat rentan akan kesalahan, baik kesalahan dari faktor alat ukur ataupun kesalahan pada waktu pengambilan data. Salah satu solusi untuk mengurangi kesalahan pengukuran adalah dengan menggunakan aplikasi †Trackerâ€.†Tracker†merupakan perangkat lunak untuk menganalisis gerak benda melalui video. Selanjutnya dengan aplikasi†Trackerâ€, video dipecah menjadi kumpulan â€frame†sehingga dihasilkan parameter pengukuran yang lebih akurat. Data yang diperoleh dari eksperimen pesawat Atwood ini kemudian digunakan untuk menentukan momen inersia katrol yang digunakan. Momen inersia katrol yang diperoleh dari eksperimen pesawat Atwood dengan metode video tracking ini memberikan hasil sebesar 10,854 x10-5 kg.m2.
Keywords
Pesawat Atwood, â€Video Trackerâ€, Momen inersia katrol
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Fahyuddin Fahyuddin
Institutions
Universitas Halu Oleo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing dalam pengembangan pemahaman konsep dan penalaran siswa pada materi stoikiometri (bersifat kuantitatif) dan struktur atom (bersifat konseptual). Sampel penelitian ini terdiri dari 78 siswa kelas XI sekolah menengah atas yang terstribusi pada dua kelas. Salah satu kelas mendapatkan pembelajaran menggunakan inkuiri terstruktur dan satu kelas lainnya dengan inkuiri terbimbing. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa pada materi stoikiometri lebih baik pada kelas pembelajaran inkuiri terstruktur dibandingkankan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada materi kimia yang bersifat konseptual (struktur atom), tidak ada perbedaan pemahaman konsep siswa dari hasil pembelajaran kedua level inkuiri. Siswa dengan pengalaman yang relatif kurang pada proses inkuiri membutuhkan bimbangan secara terstruktur untuk dapat memahami dengan baik materi stoikimetri. Hasil analisis penalaran siswa menunjukkan bahwa penerapan level inkuiri terbimbing lebih baik dalam mengembangkan penalaran pengendalian variabel siswa dibandingkan dengan inkuiri terstruktur. Akan tetapi, pada pengembangan penalaran proporsional dan korelasional siswa tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa penerapan berbagai level inkuiri pada pembelajaran kimia harus disesuaikan dengan karekateristik materi dan pengalaman inkuiri siswa
Keywords
Level inkuiri, pemahaman konsep, penalaran, kimia kuantitatif, kimia konseptual
Topic
Pembelajaran
Page 2 (data 31 to 60 of 130) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats