Event starts on 2018.07.09 for 2 days in Bandung
http://portal.fmipa.itb.ac.id/snips2018 | https://ifory.id/conf-abstract/GNceYnjvT
Page 4 (data 91 to 120 of 130) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Djoko Untoro Suwarno
Institutions
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Abstract
Kemajuan di bidang komponen elektronika menghasilkan berbagai modul sensor dan modul mikrokontroler yang siap dipakai. Melalui board Arduino dapat dengan mudah dilakukan interfacing dengan banyak modul sensor. Hal ini dapat sebagai pendorong untuk pemanfaatan teknologi dalam pendidikan sains. Pengukuran konstanta waktu suatu sistem memerlukan peralatan yang dapat mengukur dengan waktu sampling yang cepat. Dahulu diperlukan peralatan yang besar seperti osciloskop atau DAQ menggunakan komputer. Pengukuran parameter yang berubah terhadap waktu dapat dilakukan dengan mudah menggunakan bantuan mikrokontroler. Pada penelitian ini telah dirancang dan diuji coba modul untuk pengukuran konstanta waktu sistem RC yang dapat terhubung dengan komputer sebagai media penyimpan dan penampil secara grafis. Peralatan yang dibangun sendiri dapat menangkap sinyal masukan berupa tegangan analog untuk 15 kanal. Resolusi untuk setiap kanal sebesar 12 bit. Peralatan yang dibuat sendiri membutuhkan biaya yang relatif murah dengan kemampuan yang tidak kalah dengan pabrikan.
Keywords
Pengukuran konstanta waktu RC, mikrokontroler, peralatan buatan sendiri, ADC
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Lisa Destarina
Institutions
1) Laboratorium Fisika Instrumentasi,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) lisa.desta07[at]gmail.com (corresponding author)
b) Huseinhsn95[at]yahoo.co.id
c) nina[at]fi.itb.ac.id
d) mitra[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Pemantauan aktivitas gunung api sangat diperlukan baik untuk penelitian kegunungapian maupun persiapan tanggap bencana. Untuk itu, perlu adanya sistem monitoring gunung api yang handal guna memperoleh data aktivitas gunung api yang real time sehingga dapat diaktifkan respon otomatis terhadap bencana ini. Salah satu parameter aktivitas gunung api adalah emisi gas CO2 sebab konsentrasi gas CO2 menunjukkan kedalaman magma. Pada penelitian ini, sistem monitoring dirancang menggunakan modul DT Sense MG811 sebagai sensor untuk mengukur konsentrasi gas CO2. Sensor ini dihubungkan ke papan mikrokontroler Arduino lalu data yang diperoleh dikirim secara real time menggunakan modul wifi ESP dan ditampilkan pada laman web service. Sistem ini akan dirakit pada Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau dikenal dengan istilah drone sehingga data dapat diambil tanpa kontak secara langsung.
Keywords
Monitoring CO2, Gunung Api, Modul Sensor MG811, Arduino, Modul Wifi
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Ikhsan Mochammad Noor
Institutions
a) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Komputasi,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri SunanGunungDjati Bandung,
Jl. A.H Nasution no. 105 Bandung, Indonesia, 40614
*ikhsanmnoor[at]gmail.com
b) Laboratorium Fisika Nuklir dan Biofisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Penelitian ini membandingkan efektivitas visualisasi gerak gelombang antara Visual Basic Application (excel) dan javascript (web browser). Dibutuhkannya sebuah visualisasi sederhana mengenai gerak gelombang dengan tersedia dan akrab dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan, membandingkan secara langsung antara proses pembuatan dan penggunaan sehingga didapat analisis tingkat kesulitannya. Dengan demikian didapatkan hasil program yang lebih effektif digunakan dan dibuat untuk simulasi gelombang.
Keywords
visualisasi, VBA , javascipt, gerak gelombang , efektivitas
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Nursakinah Annisa Lutfin
Institutions
Institute Teknologi Bandung
Abstract
Tujuan utama dari radioterapi adalah menghantarkan dosis semaksimum mungkin pada volume target dan seminimum mungkin pada jaringan sehat di sekitarnya, untuk mencapai tujuan ini banyak metode yang dilakukan salah satunya dengan pengembangan teknik perencanaan radioterapi. Pada penelitian ini dilakukan perencanaan pada TPS Eclipse Varian Medical System dengan menggunakan teknik 3-dimensional conformal radiation therapy (3DCRT) dan intensity modulated radiation therapy (IMRT) pada 6 pasien kanker paru-paru dengan dosis 2Gy/fraksi dan dosis total 50 Gy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil perencanaan teknik 3DCRT dan IMRT dengan evaluasi radiobiologi. Evaluasi radiobiolgi dilakukan dengan menghitung nilai probabilitas sel tumor yang mati atau Tumor Control Probability (TCP) model Zaider Minerbo, probabilitas komplikasi jaringan sehat atau Normal Tissue Control Probability (NTCP) model Lyman-Kutcher-Burman, dan Uncomplicated Tumor Control Probability (UTCP). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh TCP teknik 3DCRT yaitu 94,31±0,72 dan teknik IMRT yaitu 97,48±0,85 (P = 0,23), dan nilai NTCP 2,62±1,90 untuk teknik 3DCRT dan 1,79±0,22 untuk teknik IMRT (P = 0,23). Nilai UTCP 91,62±13,38 untuk 3DCRT dan 95,50±4,09 untuk teknik IMRT (P = 0,36). Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan evaluasi radiobiologi teknik IMRT memberikan kualitas perencanaan terapi radiasi yang lebih baik dibandingkan teknik 3DCRT.
Keywords
Radioterapi, 3DCRT, IMRT, TCP, NTCP, UTCP
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Iman Nurzaman
Institutions
1,2 Departemen Fisika,
Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
3Laboratorium Fisika Material Elektronik,
Kelompok Keilmuan Fisika Fisika Material Elektronik,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
4Laboratorium Fisika Bumi,
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) yogaswarayuri[at]students.itb.ac.id (corresponding author)
b) aiman.378[at]gmail.com
c) akfiny[at]fi.itb.ac.id
d)neny[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Rambut merupakan biomaterial berserabut yang tumbuh dari folikel dan ditemukan dalam dermis. Biomaterial penting pada rambut terdiri dari protein terutama keratin. Salah satu hal yang memengaruhi sifat mekanik rambut adalah diameter serat rambut tersebut. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan diameter dan modulus elastisitas dari rambut manusia dengan metode difraksi berbasis citra digital. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga sampel yang dikategorikan berdasar usia muda (17 tahun), usia sedang (30 tahun), dan usia tua (76 tahun). Diameter sampel rambut yang dihitung berdasarkan data percobaan difraksi berbasis citra digital diperoleh dalam orde 10^-5 meter (puluhan mikron); sedangkan modulus elastisitas sampel rambut berada pada orde 10^8 hingga 10^9 N/m2. Berdasarkan ketiga sampel yang digunakan, diameter terkecil dimiliki oleh rambut usia muda; modulus elastisitas rambut terbesar dimiliki oleh rambut usia muda juga; dan semakin besar diameter rambut, semakin kecil modulus elastisitasnya.
Keywords
Difraksi Cahaya, Diameter Rambut, Modulus Elastisitas Rambut, Citra Digital
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Henny Sudibyo
Institutions
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik - LIPI
Komplek LIPI Gedung 20, Jalan Sangkuriang, Bandung, Indonesia,40135
Abstract
Penelitian tentang potensi pembangkit listrik tenaga air telah dilakukan di Jorong Buah Dama, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat. Pada penelitian tersebut telah dihasilkan pengukuran potensi debit air 1,1m3/kg dan ketinggian air yang didapatkan yaitu sebesar 110.65m. Dari data tersebut dilakukan perhitungan dan diperoleh daya sebesar 985kW. Untuk membawa air dari bak penenang ke turbin diperlukan pipa yang mampu menahan tekanan yang cukup tinggi, pipa ini disebut pipa pesat atau penstock. Dasar perancangan pipa pesat ini adalah sama dengan perencanaan tangki dan vessel (bejana tekan). Kehilangan energi di penstock yang disebut head loss disebabkan faktor-faktor, seperti kekasaran permukaan pipa, tikungan, kerugian gesekan pada penstock, adanya percabangan dan sebagainya. Dari perhitungan di peroleh nilai- nilai head loss pada pipa penstock sebesar 0.05 m (entrance losses), 1.626m (pipe friction loses), 0.057m (losses of bends), 0.039m (losses of branches), 0.0495m (losses of branch pipe to gate valve), 0.05838m (losses of bend on branch, 0.053m losses of valve, 0.046m (losses of reducer),0.016m (losses of drafttube, jika dijumlahkan total head loss sbesar 2,33m. Sehingga net head sebesar 108,32m.
Keywords
head losses, penstock, pembangkit listrik, turbin
Topic
Energi
Corresponding Author
Eko Januari Wahyudi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Formula percepatan gravitasi tidal akibat Bulan dan Matahari membantu kita untuk menghitung koreksi tidal secara teoritis pada setiap waktu dan titik di permukaan Bumi. Aplikasi dari perhitungan percepatan gravitasi tidal tersebut sangat umum dilakukan pada tahap awal pengolahan gravimeter relatif. Pada pekerjaan ini, kami menyusun program koreksi tidal dengan menggunakan bahasa pemrograman scilab. Hasil perhitungan pada program tersebut selanjutnya diperbandingkan dengan nilai variasi tidal yang diamati dengan gravimeter kontinu (gPhone). Pola kurva yang ditunjukkan dari perbedaan nilai variasi tidal yang teramati dan perhitungan teoritis masih terlihat sebagai osilasi yang harmonik dengan rentang -6 sampai 6 μGal. Pola tersebut menunjukkan pengaruh ocean tidal loading (OTL) yang belum diperhitungkan pada pekerjaan ini.
Keywords
koreksi tidal, gravimeter relatif, gravity.
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Husnul Hamdi
Institutions
(a) Institut Teknologi Bandung
*husnulhamdi89[at]gmail.com
Abstract
Salah satu metode elektromagnetik yang digunakan pada pencitraan bawah permukaan bumi adalah metode Controlled Source Audio-Frequency Magnetotelluric (CSAMT). Metode CSAMT menggunakan sumber buatan berupa arus yang diinjeksikan kedalam bumi. Keberadaan sumber buatan membuat jarak antara sumber dengan receiver relatif lebih dekat jika dibandingkan dengan sumber telurik alami yang berada pada jarak sangat jauh. Pengukuran CSAMT harus dilakukan pada jarak pengukuran yang ideal pada zona jauh agar memenuhi asumsi gelombang bidang. Pengukuran pada jarak ideal pada zona jauh sulit untuk dipenuhi karena keterbatasan daya pancar dari sumber. Akibatnya data CSAMT pada zona dekat dan transisi perlu dikoreksi dari pengaruh efek sumber. Penerapan asumsi gelombang bidang dengan proses koreksi ini juga mengakibatkan hilangnya sebagian informasi data CSAMT pada zona dekat dan transisi. Dengan demikian diperlukan suatu teknik yang dapat mengatasi kondisi ini. Salah satu teknik yang digunakan adalah menggunakan persamaan solusi lengkap yang mampu mencakup semua zona pengukuran sehingga tidak diperlukan lagi koreksi data. Pada penelitian ini berhasil diperoleh persamaan solusi lengkap untuk menentukan persamaan medan listrik dan medan magnet.
Keywords
CSAMT, solusi lengkap, zona jauh
Topic
Kebumian
Corresponding Author
siti aminah
Institutions
1) Prodi kimia dan 2) New and Renewable Energy Reaserch Group, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Jl.kaliurang km 14,5 Yogyakarta 55584
*rudy.syahputra[at]uii.ac.id
Abstract
Telah dilakukan penelitian produksi gas H2 menggunakan metode biomass electroyisis. Biomass electrolysis adalah proses penguraian biomassa dengan proses oksidasi sehingga menghasilkan filtrat yang dielektrolisis untuk memproduksi H2. proses ini berjalan dengan menggunakan oksidator FeCl3.6H2O (0,179 mol) dan 5 mL HCl (37%) sebagai katalisator yang direfluks pada suhu 95-97 °C. Pada penelitian ini digunakan 0,5 g ; 5,0 g dan 10 g biomasa dengan waktu refluks selama 2 jam dan filtrat yang diperoleh dianalisis dengan spektroskopi UV-vis untuk mengetahui sisa konsentrasi Fe2+. Filtrat kemudian dicampur dengan aquadest pada perbandingan rasio volume 1:5, 1:10, dan 1:15 sebelum dielektrolisis dengan tegangan DC sebesar 15 V menggunakan elektroda titanium pada anoda dan stainles steel pada katoda. Volume gas H2 yang terbentuk dihitung dengan menggunakan prinsip pemindahan massa gas dalam bejana mengikuti asas Bernouli. Perubahan arus yang terbentuk akibat pembentukan gas H2 selanjutnya digunakan untuk menghitung volume gas H2 yang diperoleh secara teoritik mengikuti hukum Faraday. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar rasio campuran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume gas H2 yang dihasilkan, akan tetapi berpengaruh positif terhadap waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan gas H2. Pengukuran langsung volume gas H2 melalui percobaan yang dibandingkan dengan perhitungan teoritik menggunakan persamaan Faraday yaitu sebesar 12%. Gas H2 yang dihasilkan dapat digunakan pada pembangkit listrik dengan proses fuel cell.
Keywords
Biomass electrolysis, fuel cell, gas H2, Jerami padi
Topic
Energi
Corresponding Author
Resti Yunia Amri
Institutions
a) Jurusan Kimia dan b) New and Renewable Energy Research Group , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang km. 14, Yogyakarta, 55584 Indonesia
*rudy.syahputra[at]uii.ac.id
Abstract
Ketersediaan sumber daya untuk produksi energi listrik saat ini kian menipis. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya terbarukan yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Biomassa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan residu pertanian yang berpotensi untuk produksi energi listrik. Penelitian ini mengkonversi TKKS menjadi energi listrik melalui metode konversi langsung menggunakan media pasangan reaksi redoks pada temperatur rendah (80-100 ºC) dan tekanan atmosfer. Biomassa dan oksidator FeCl3.6H2O direfluks dan kemudian filtrat yang dihasilkan dari filtrasi digunakan sebagai reduktor dalam kompartemen anoda pada pengukuran densitas arus listrik menggunakan multimeter yang menghubungkan larutan elektrolit KMnO4 sebagai oksidator dalam kompartemen katoda dengan jembatan garam (7,45 gram KCl dan 4 gram agar). Potensi densitas arus listrik yang dihasilkan dievaluasi dengan menggunakan perbedaan konsentrasi oksidator FeCl3.6H2O (0,1; 0,2; 0,3 dan 0,4 mol) dan jenis elektroda (grafit dan Pt/C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas arus listrik yang diperoleh dari penggunaan elektroda Pt/C lebih tinggi dibandingkan dengan elektroda grafit. Pengukuran densitas arus menggunakan elektroda Pt/C dengan konsentrasi 0,2 dan 0,4 mol oksidator menghasilkan arus yang stabil selama 24 jam pengukuran dibandingkan dengan konsentrasi 0,1 dan 0,3 mol oksidator, sedangkan pada densitas arus yang stabil pada penggunaan elektroda grafit dihasilkan pada konsentrasi 0,1 dan 0,4 mol oksidator dibandingkan dengan konsentrasi 0,2 dan 0,3 mol oksidator. Densitas arus listrik mula-mula tertinggi yang dihasilkan pada penggunaan elektroda Pt/C yaitu pada konsentrasi 0,1 mol oksidator sebesar 7,97 mA sedangkan pada penggunaan elektroda grafit pada konsentrasi 0,1 mol oksidator yaitu sebesar 3,43 mA.
Keywords
produksi listrik, biomassa, tandan kosong kelapa sawit, reaksi redoks
Topic
Energi
Corresponding Author
Nanang Priatna
Institutions
Departemen Pendidikan Matematika,
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia,
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Indonesia, 40154
Abstract
Abstrak Perubahan pendidikan dalam bidang STEM dapat mempengaruhi minat siswa untuk menguasai dan berkarir di bidang STEM. Perubahan ini perlu untuk segera dilakukan mengingat tingginya kebutuhan SDM yang menguasai bidang STEM. Pendidikan STEM yang menekankan desain pemecahan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari belum banyak diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. Melalui kajian teoritis ini diperoleh model pembelajaran yang dapat mewakili prinsip pendidikan STEM yaitu pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek menekankan pada keaktifan siswa dalam memilih, merancang, dan memutuskan informasi yang digunakan selama pembelajaran berlangsung. Pembelajaran berbasis proyek tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif bidang STEM, lebih dari itu terdapat keterampilan lain yang secara tidak langsung dilatih. Kemampuan tersebut adalah kemampuan berpikir kritis siswa yang juga termasuk dalam keterampilan utama yang harus dilatih dalam pendidikan abad ke-21 ini.
Keywords
Project-based learning, STEM, berpikir kritis matematis
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Premana Premadi
Institutions
(1) KK Astronomi dan Observatorium Bosscha, FMIPA, Institut Teknologi Bandung
(2) Program Studi Fisika, FST, Universitas Nusa Cendana
Abstract
Untuk mengefektifkan pembelajaran matematika dan IPA di sekolah, penting untuk memberikan pengalaman belajar yang luas,dan berkesinambungan yang mengaitkan materi ajar dengan kehidupan sehari-hari. Untuk keperluan ini, sekaligus sebagai upaya mendekatkan astronomi pada masyarakat, proyek Observatorium Nasional di Timor mendirikan sebuah pusat belajar sains di Kabupaten Kupang. Fasilitas informal ini akan menjadi sumber belajar interaktif dengan dukungan program dan sumber daya manusia yang memadai yang dapat memicu rasa ingin tahu, dan daya pikir rasional, dan kreativitas yang terintegrasi dalam bidang Science Technology Engineering Mathematics pada siswa maupun guru. Upaya konkrit yang banyak dilakukan dengan menghadirkan kesempatan belajar yang istimewa, seperti aktivitas planetarium keliling yang telah menjangkau daerah pelosok, terbukti meningkatkan semangat belajar dan meyakinkan masyarakat akan pentingnya bersekolah dan adanya kesempatan yang sama untuk mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keywords
Pendidikan STEM; astronomi
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Aufa Maulida Fitrianingrum
Institutions
Physics Department, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*aufamaulidaf8[at]gmail.com
Abstract
Bakso merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia yang kesegarannya sulit dideteksi dengan cara manual. Untuk membantu permasalahan tersebut maka dibangun sebuah prototype alat pendeteksi kesegaran bakso. Prototype ini menggunakan sensor infrared guna mendeteksi serapan infrared dari bakso serta sensor gas MQ2 untuk mendeteksi gas yang dikeluarkan oleh bakso. Akuisisi data menggunakan bantuan mikrokontroler Arduino Uno berbasis ATMEGA328P-PU dan LabVIEW untuk perekaman data selama 24 jam. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi kesegaran bakso dilihat dari adanya tegangan masukan selama rentang waktu tersebut baik pada sensor infrared dan sensor gas. Rata-rata bakso segar berumur 3 jam dan selanjutnya akan ada perubahan fluktuatif selama 4 jam sehingga bakso menjadi tidak segar lagi.
Keywords
Bakso, Sensor Infrared, Sensor MQ2, Arduino Uno
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Joshua Dwi Prasetyo
Institutions
Laboratorium Elektronika, Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung
a) artjo26[at]gmail.com
b) alfi.rifqi[at]gmail.com
c) renato_fauzi[at]gmail.com
d) hendro[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Indeks bias adalah suatu definisi dari perbandingan antara kecepatan rambat gelombang cahaya pada keadaan vakum terhadap suatu medium yang dilewatinya tersebut. Pembiasan adalah suatu pembelokan dari gelombang ketika gelombang memasuki medium yang berbeda. Pada penelitian ini, kami merancang bangun suatu alat pengukur indeks bias cairan otomatis yang terdiri dari motor stepper, ldr, wadah berupa prisma, mikrontroler, dan dioda laser. Alat ini digunakan untuk mengukur sudut deviasi pada bahan yang terdapat pada prisma. Kalibrasi alat dilakukan untuk mengetahui hubungan linear antara sudut deviasi dengan indeks bias, kemudian dari persamaan yang didapatkan tersebut, dihitung indeks bias bahan lain. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa hasil eksperimen memiliki nilai lebih dekat dibandingkan pendekatan teoretis yang menggunakan asumsi satu bahan saja. Selain itu, didapatkan kesimpulan bahwa indeks bias berbanding lurus dengan sudut deviasi dan konsentrasi bahan.
Keywords
Indeks bias cairan; Otomatis; Prisma; Sudut deviasi; Konsentrasi bahan
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Nurhayati Hayati
Institutions
a) Teknik Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia, 23111
*firstnur1708[at]gmailcom
b) Fisika Nuklir dan Biofisika, Institut Teknologi Bandung, ITB, Bandung, Indonesia, 40132
c) Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia, 23111
d) Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia, 23111
Abstract
Telah dilakukan rancang bangun alat pirolisis sederhana. Jenis yang dibuat adalah alat pirolisis manual. Alat tersebut dibuat dari bahan kaleng bekas kue kering kapasitas 900 gram sebagai tabung reaktor yang disambungkan dengan pipa besi bekas sepanjang 1 m yang dibuat menyerupai huruf L. Dengan menggunakan kompor minyak tanah sebagai sumber kalor, reaktor yang telah dirancang mampu menampung sebesar 1000 gram sampah plastik polipropilena yang menghasilkan bahan bakar cair sebesar 645 mL. Alat tersebut mempunyai keuntungan tidak menggunakan daya listrik dan sangat mudah mengoperasikannya.
Keywords
Pirolisis; Reaktor; dan Bahan Bakar Cair
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Duwi Hariyanto
Institutions
Laboratorium Fisika Instrumentasi,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
(a)duwi_hariyanto[at]students.itb.ac.id
(b)pesta[at]students.itb.ac.id
(c)hendro[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur panjang objek di dalam air secara tak sentuh berbasis photogate dan sensor ultrasonik. Rancangan alat ukur panjang objek di dalam air menggunakan photogate yang disusun dari laser sebagai sumber cahaya dan sensor photodiode sebagai pendeteksi sumber cahaya, sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai pendeteksi jarak, motor DC sebagai penggerak, serta mikrokontroler Arduino sebagai pengolah sinyal keluaran rangkaian sensor dan pegendali motor DC melalui IC driver L293D. Hasil pengukuran objek di dalam air menggunakan alat dibandingkan dengan hasil pengukuran objek di ruang terbuka menggunakan penggaris. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata persentase error pengukuran objek dengan panjang 6 cm sampai dengan 25 cm di dalam air yaitu sebesar 1,11%. Dengan demikian, disimpulkan bahwa rancangan alat ukur panjang objek di dalam air berbasis photogate dan sensor ultrasonik mampu mengestimasi panjang objek yang memiliki panjang minimum 6 cm sesuai dengan hasil pengukuran menggunakan penggaris di ruang terbuka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam pengukuran panjang hewan akuatik seperti ikan, udang, dan kepiting, sebagai faktor kualitas pertumbuhan di bidang akuakultur maupun kualitas produk di bidang pangan.
Keywords
photogate, sensor ultrasonik, arduino, akuakultur
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Rindi Wulandari
Institutions
Laboratorium Instrumentasi Fisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
melatiiftacharo[at]gmail.com
Abstract
Detektor HPGe merupakan alat yang harus didinginkan ketika digunakan dan dapat dioperasikan pada suhu kamar. Untuk itu perlu dilakukan monitoring suhu dan kelembaban ditempat penyimpanan detektor HPGe guna menghasilkan kinerja yang optimal. Penelitian ini difokuskan guna membuat rancang bangun monitoring dan kontrol otomatis suhu dan kelembaban pada penyimpanan detektor HPGe. Pendeteksian suhu dan kelembaban pada sistem dilakukan dengan menggunakan sensor DHT22 yang dihubungkan ke Arduino Uno dan modul driver motor. Arduino uno memberi perintah “00000011†untuk mendeteksi suhu pada chamber, dan “00000101†untuk memulai deteksi kelembaban pada chamber, kemudian data yang dihasilkan oleh sensor DHT22 akan di tampilkan dan diproses oleh LabVIEW, yang selanjutnya digunakan untuk menggerakan kipas guna mengatur suhu dan kelembaban pada sistem tersebut dengan kondisi lampu pada chamber dibiarkan hidup (manual). Hasil yang diperoleh pada penelitian ini berupa rancang bangun monitoring dan kontrol otomatis suhu dan kelembaban pada penyimpanan detektor HPGe yang suhunya dapat diatur secara otomatis sesuai kebutuhan detektor HPGe.
Keywords
Derektor HPGe; kontrol otomatis suhu; Arduino Uno; Labview
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
mohamad amin
Institutions
a)Teknik Mesin, Politeknik Negeri Balikpapan
Jalan Soekarno Hatta KM 8, Balikpapan, Indonesia
*mohamad.amin[at]poltekba.ac.id
b)Teknik Mesin, Politeknik Negeri Balikpapan
Jalan Soekarno Hatta KM 8, Balikpapan, Indonesia
c)Teknik Elektro, Politeknik Negeri Balikpapan
Jalan Soekarno Hatta KM 8, Balikpapan, Indonesia
Abstract
Rancang bangun tombol panik ini berfungsi untuk membuat Desain dan sebuah alat yang memberikan informasi kepada Petugas Pemadam Kebakaran, Pimpinan Kepala Pemadam Kebakaran, Kepolisian, Lurah, Camat dan walikota bahwa ada bencana kebakaran di daerah yang tombol panik ditekan. Tombol panik terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian sistem pengirim sinyal/tanda dan sistem penerima sinyal. Pada sistem pemberi sinyal terdiri dari beberapa komponen utama yaitu push button, baterai, charger, arduino uno, mic, speaker dan Modul GSM. Sistem penerima sinyal/tanda untuk penerima dari pemadam kebakaran dan kepolisisan terdiri dari modul gsm, arduino, baterai, sirine, mic, speaker dan display sehingga dengan begitu petugas pemadam kebakaran dapat langsung mengetahui ada peristiwa kebakaran dan kepolisian dapat segera mengamankan jalur yang akan dilalui oleh petugas pemadam kebakaran dan untuk sistem penerima signal untuk Lurah, Camat, kepala dinas pemadam kebakaran dan Walikota langsung berupa SMS ke HP mereka masing-masing. Pada tombol panik ini juga tersedia mic dan speaker untuk komunikasi antara yang menekan tombol panik dengan petugas jaga pemadam kebakaran untuk menjelaskan posisi lebih lengkap dan kondisi ditempat bencana kebakaran. Dengan adanya tombol panik disetiap RT diharapkan dapat meminimalisir kerugian dari peristiwa kebakaran karena informasinya dapat secepat mungkin diterima oleh pihak yang berwajib.
Keywords
Tombol Panik, Tombol Info Kebakaran, Tombol Dinas Pemadam, Tombol
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Siti Nurul Khotimah
Institutions
1Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) aiman.378[at]gmail.com (corresponding author)
b) estrieser53[at]gmail.com
c) elvidasafitry[at]gmail.com
d) nurul[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Eksperimen ini dilakukan untuk menentukan hambat jenis dari pensil grafit dengan variasi tingkat kekerasan sampai tingkat kehitaman dari pensil dan pengaruh variasi jumlah goresan pensil dalam rangkaian listrik. Eksperimen dilakukan dengan membuat rangkaian listrik menggunakan goresan isi pensil. Jenis pensil yang divariasikan dari HB, B, 2B, 3B, dan 4B. Hasil yang diperoleh dari percobaan adalah semakin besar nilai B (blackness) pensil maka semakin kecil hambatan jenisnya, dan semakin banyak dan lebar goresan pensil, maka hambatannya mengecil.
Keywords
Rangkaian Listrik, Isi pensil, Hambat jenis
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Fajar Mukharom Darozat
Institutions
PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery)
Abstract
Dalam budidaya perikanan, biaya yang dihabiskan pembudidaya untuk penyediaan pakan ikan mencapai 70% dari total pengeluaran. Karena itu pemborosan pakan akibat overfeeding perlu dicegah sebisa mungkin. Diperlukan sistem yang dapat mengontrol pemberian pakan secara efektif. Sistem kontrol yang tersedia di pasaran saat ini relatif mahal dan tidak terjangkau oleh pembudidaya kelas menengah dan kecil. Pada penelitian ini, kami merancang sensor kekenyangan ikan berbasis akselerometer yang dapat dimanfaatkan sebagai sistem kontrol pemberian pakan ikan yang murah namun efektif. Sensor ini menggabungkan akeseloremer ADXL345, mikrokontroler ESP8266, sensor temperatur DS18B20, dan microSD sebagai media penyimpanan data yang direkam akselerometer dan sensor temperatur. Sistem diletakkan di dalam wadah berbentuk bola dengan diameter luar 74 mm. Sensor akan diapungkan di kolam, lalu akselerometer akan merekam percepatan sistem akibat riak air yang dihasilkan oleh aktivitas ikan saat makan dengan frekuensi 26 sampling/s. Setiap 4 detik, sensor akan mengekstrak tujuh fitur statistik yang akan dijadikan sebagai landasan pengambilan keputusan mengenai tingkat kekenyangan ikan. Sensor sukses bekerja ketika diuji pada kolam budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus). Hasil ini akan menjadi landasan penelitian selanjutnya berupa pengintegrasian sensor dengan mesin pemberi pakan otomatis.
Keywords
Accelerometer; Akselerometer; Akuakultur; Aquaculture; Oreochromis niloticus; Smart feeding; Tilapia
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Muhammad Najib Alyasyfi
Institutions
a)Physics Education Departement
Faculty of Mathematic and Natural Science
Indonesia University of Education
Jl. Dr. Setiabudhi no. 229 Bandung, 40154
*)mnajiba[at]student.upi.edu
b)Bosscha Observatory
Faculty of Mathematic and Natural Science
Bandung Institute of Technology
Jl. Peneropongan Bintang No.45, Lembang
Abstract
An automatic device that can measure and record six weather parameters has been built at Bosscha Observatory. Those six parameters: wind direction and velocity, air temperature and humidity, precipitation, and rain gauge and time-keeper, are measured and recorded periodically to a Micro SD card. The device is powered by a battery which is recharged using a mini solar PV panel. In addition to requiring precision and accuracy as normally prioritized in measurement device, our design particularly considers the economic aspect and the transparency of the inner working of the device. For the educational and empowerment perspective, it is important that all the applied scientific principles are comprehensible. Our objective is that this automatic weather measuring device, which is much needed in various open air work areas, can be easily learned and built by young technicians all over Indonesia using simple and easily available materials. We had calibrated our device to a standard commercial one and tested it in a number of places in Lembang. We plan to test this device in other areas to know the device reliability and construction strength against various weather conditions.
Keywords
Weather Measurement, easily to made, reability, educational
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Zahrotul Firdaus Tri Wahyu Lestari
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Ular mempunyai lima mode untuk pergerakan pada tanah atau permukaan tanah. Jenis dari locomotion ular yang digunakan bergantung pada beberapa faktor seperti jenis permukaan dan kecepatan. Gerakan yang paling umum digunakan ular adalah lateral undulation. Pada lateral undulation gelombang lateral lekukan diteruskan sepanjang tubuh dari kepala ke kaki. Lekukan menyentuh permukaan objek seperti batu atau tongkat, gaya yang ditimbulkan akan merusak bentuk lokal dari objek disentuh. Setiap seekor ular mendorong beberapa objek secara simultan, maka vektor gaya lateral akan saling menghilangkan satu sama lain dan meninggalkan vektor resultan yang mendorong ular untuk bergerak ke depan. Gerakan tersebut disimulasikan dengan sistem granular dengan memodelkan ular menjadi beberapa butiran yang disambungkan dengan pegas. Selain itu terdapat pegas lain yang panjangnya berbeda yang menghubungkan butiran sehingga butiran-butiran dapat membentuk lekukan. Kemudian pada lekukan tersebut diinteraksikan dengan lingkungan melalui gaya gesek, sehingga ular dapat bergerak dan berpindah sesuai dengan besar koefisien gesek.
Keywords
Gerak, Gaya gesek, Granular, Pegas, Simulasi, Ular
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Horasdia Saragih
Institutions
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Advent Indonesia
Jl. Kol. Masturi No. 288, Bandung Barat, Indonesia 40559
Abstract
Calcium diglyceroxide dapat digunakan dan sangat attraktif sebagai katalis pada proses transesterifikasi triglycerine untuk menghasilkan fatty acid methyl ester (biodiesel). Oleh karena itu, akhir-akhir ini usaha mensintesa calcium diglyceroxide mendapat banyak perhatian karena tuntutan untuk menghasilkan biodiesel dalam jumlah yang besar dan berharga murah. Calcium diglyceroxide tidak larut ke dalam biodiesel yang dihasilkan setelah transesterifikasi sehingga dengan mudah dapat dipisahkan. Selain itu calcium diglyceroxide dapat digunakan sebagai katalis secara berulang sehingga penggunaannya sangat menguntungkan. Pada penelitian ini calcium diglyceroxide telah disintesa. Proses sintesanya menggunakan calcium acetate dan glycerine. Beragam konsentrasi glycerine telah digunakan. Pengaruh konsentrasi glycerine diinvestigasi terhadap kualitas calcium diglyceroxide yang dihasilkan. Beberapa jenis karakterisasi digunakan untuk menganalisis calcium diglyceroxide yang dihasilkan, seperti: SEM/EDX, FTIR, dan XRD. Dari hasil karakterisasi yang dilakukan diperoleh bahwa calcium diglyceroxide hasil sintesa membentuk material padatan berstruktur kristal. Temperatur penumbuhannya 60oC. Struktur kristalnya sangat dipengaruhi oleh konsentrasi glycerine yang digunakan. Konsentrasi glycerine yang berbeda menghasilkan bidang-bidang kristal yang berbeda. Morfologi butirnya juga sangat dipengaruhi oleh konsentrasi glycerine. Calcium monoglyceride dan calcium triglycerine hadir sebagai pengotor pada kristal, yang jumlahnya sangat bergantung pada konsentrasi glycerine yang digunakan.
Keywords
Calcium Diglyceroxide, Glycerine, Biodiesel
Topic
Material
Corresponding Author
Sindy Oktava
Institutions
Universitas Advent Indonesia
Abstract
Kalsium gliseroksida telah disintesa dari cangkang telur dan telah digunakan sebagai katalis pada pembuatan biodiesel. Bahan dasar pembuatan biodiesel yang diguakan adalah minyak kelapa. Minyak kelapa ditransesterifikasi menggunakan metanol. Transesterifikasi minyak kelapa berbantuan katalis kalsium gliseroksida didasari oleh karena pengembangan biodiesel saat ini masih menggunakan katalis basa homogen seperti KOH. Katalis basa homogen memerlukan proses yang panjang dan biaya yang sangat besar. Selain itu katalis ini memiliki potensi untuk bereaksi kembali dengan biodiesel yang dihasilkan. Untuk menjawab permasalahan ini kalsium gliseroksida digunakan sebagai katalis pengganti. Kalsium gliseroksida disintesa dari CaCO3 dan gliserin. Pada penelitian ini parameter yang digunakan adalah perbandingan jumlah gliserin dalam pembuatan kalsium gliseroksida yang digunakan untuk proses transesterifikasi minyak kelapa. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa larutan gliserin sebanyak 20 ml dapat menghasilkan kalsium gliseroksida yang optimum sebagai katalis untuk proses transesteifikasi biodiesel. Konversi persentase biodiesel yang dihasilkan mencapai ± 90%.
Keywords
Kalsium gliseroksida, cangkang telur, biodiesel
Topic
Energi
Corresponding Author
Sri Yatmani
Institutions
1Program Studi Teknik Elektro, Institut Teknologi Indonesia,
Jl. Raya Puspiptek Serpong Tangsel, Indonesia, 15314
2Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Indonesia,
Jl. Raya Puspiptek Serpong Tangsel, Indonesia, 15314
3Program Studi Teknik Mesin, Institut Teknologi Indonesia,
Jl. Raya Puspiptek Serpong Tangsel, Indonesia, 15314
a)sri.yatmani[at]iti.ac.id(corresponding author)
b) yulinurul13[at]gmail.com
c) dwita.suastiyanti[at]iti.ac.id
Abstract
Sintesis material nanomultiferoic dengan kandungan aktif bariumtitanat (BaTiO3)dan bismuth ferrite oksida (BiFeO3) dilakukan menggunakan metode sol gel yang merupakan metode paling sukses dalam mempreparasi material berukuran nano. Material nanomultiferoic yaitu material keramik yang memiliki fungsional khusus (elektrik, optik, magnetik, dll). Sintesis Material nanomultiferoic dilakukan dengan variasi rasio (BaTiO3)dan bismuth ferrite oksida (BiFeO3) dengan perbandingan 1:1 dan temperatur kalsinasi 350°C selama 4 jam, kemudian dilanjutkan proses sintering dengan variasi temperatur 700°C; 750 °C dan 800°C dengan waktu sintering 2 ; 4 dan 6 jam. Hasil sintesis dilakukan pengujian sifat magnet dengan Permagraph, uji sifat listrik menggunakan polarisasi listrik, dan pengujian besar ukuran partikel dilakukan dengan instrumen Beckman Coulter DelsaTM Nano. Hasil uji sifat magnetik diukur dengan nilai tertinggi dari remanen yaitu sebesar 0,456 T, koersivitas 448,2 Ka/m, saturasi 0,59 T, dan energi magnetik (Perkalian Remanen dan Koersivitas) 204,38 yang dimiliki oleh campuran dengan proses sintering pada suhu 750 °C selama 6 jam. Pengujian sifat listrik diukur dengan tingginya nilai remanen polarisasi listrik sebesar 50,12 µC/cm2, medan listrik koersivitas 62,5 V/cm, saturasi polarisasi listrik 60,21 µC/cm2, dan Pr/Ps 0,83. Hasil pengujian ukuran besar partikel terkecil ditunjukkan sebesar 45 nm dengan proses sintering pada suhu 750 °C selama 6 jam.
Keywords
nanomultiferoic, sol gel, material, Barium Titanat, Bismuth Ferrite
Topic
Material
Corresponding Author
Muhammad Azka Sabil
Institutions
ITB
Abstract
Metal-Organic Framework (MOF) tipe MIL-53 (Al) diketahui memiliki stabilitas termal yang tinggi, dapat digunakan sebagai katalis reaksi alkilasi dan asilasi Friedel-Crafts, material absorben dan pemisahan gas CO2, dan sensor fluorosens 6-merkaptopurin. Metode konvensional dalam sintesis MIL-53 (Al) adalah metode solvotermal. Metode solvotermal dalam prosesnya menggunakan temperatur dan tekanan tinggi serta waktu reaksi yang lama. Metode lain yang dikembangkan adalah metode elektrosintesis. Metode ini diketahui dapat berjalan dalam waktu singkat, relatif mudah, dan tidak menggunakan temperatur serta tekanan tinggi (~25 oC, 1 atm). Pada penelitian ini, disintesis MIL-53 (Al) dengan metode elektrosintesis untuk berbagai variasi beda potensial dan pengaruh temperatur. Selain itu, MIL-53 (Al) hasil sintesis metode elektrosintesis dibandingkan terhadap MIL-53 (Al) hasil sintesis metode solvotermal dan metode stirring. MIL-53 (Al) dikarakterisasi menggunakan teknik analisa FTIR, PXRD, SEM, dan TGA. Seluruh produk MIL-53 (Al) hasil sintesis ketiga metode menunjukkan adanya pergeseran redshift pada serapan 1680 cm-1 ke 1600 cm-1 yang mengindikasikan terkoordinasinya ligan BDC (benzene dicarboxylate) pada logam aluminium. Puncak khas MIL-53 (Al)BP pada 2θ (9,30°; 12,58°; 17,76°; 25,10°; 27,16°) teramati pada difraktogram produk hasil sintesis dengan metode solvotermal dan metode stirring. Kedua produk tersebut memiliki kristalinitas berturut-turut sebesar 54,94% dan 27,77%. Namun, puncak khas MIL-53 (Al) yang berbeda pada 2θ (9,30° dan 17,76°) teramati pada difraktogram produk hasil sintesis dengan metode elektrosintesis. Puncak difraktogram ini bersesuaian dengan MIL-53 (Al)SP dan mempunyai fasa amorf. Citra SEM memperlihatkan MIL-53 (Al)BP memiliki ukuran partikel di antara 2,5-5 μm dan 50-400 nm untuk MIL-53 (Al)SP. Bentuk mirip trapezoid terlihat untuk MIL-53 (Al) hasil sintesis metode solvotermal, sedangkan bentuk granula terlihat untuk MIL-53 (Al) hasil sintesis metode stirring dan elektrosintesis. Karakterisasi TGA menunjukkan MIL-53 (Al) hasil solvotermal memiliki ketahanan termal lebih tinggi dengan temperatur dekomposisi mencapai 650 °C.
Keywords
MIL-53 (Al), Solvotermal, Stirring, Elektrosintesis, Metode Sintesis
Topic
Material
Corresponding Author
Rico Nurillahi
Institutions
Universitas Islam Indonesia
Abstract
Batik telah dinobatkan sebagai warisan budaya dunia oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sejak tahun 2009. Pelestarian dapat dilakukan dengan peningkatan produksi kain batik. Namun, sejauh ini peningkatan produksi tidak diimbangi dengan pengolahan air limbah yang efektif dan efesien terlebih industri batik menghasilkan air limbah dengan kandungan logam berat serta karakteristik COD dan BOD yang tinggi sehingga berdampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, pengolahan air limbah batik menjadi hal yang penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan katalis TiO2 yang termodifikasi abu vulkanik sehingga memiliki serapan energi yang lebih aktif untuk mendegradasi senyawa polutan dalam limbah batik cair. Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan oksidasi fotokatalitik dengan biaya rendah dan bahan baku yang melimpah dialam. Bahan fotokatalis dibuat dengan cara mendispersikan prekusor titanum kedalam suspensi material abu vulkanik yang diikuti dengan pengeringan dan kalsinasi. Karakterisasi material dilakukan dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Fluorescene (XRF), Fourier Transform InfraRed (FT-IR), Diffuse reflectance Uv-Visible dan Spektrofotmetri UV-Visible. Materi tersebut diaplikasikan pada fotooksidasi air limbah batik dengan variasi penambahan H2O2 dan kalium peroksodisulfat sebagai oksidator. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan oksidator kalium peroksodisulfat memiliki efektifitas lebih baik dibandingkan dengan penambahan H2O2 sehingga TiO2 termodifikasi abu vulkanik merupakan bahan potensial yang dapat dikembangkan untuk pengolahan limbah batik menggunakan mekanisme fotooksidasi dengan biaya murah serta ramah lingkungan.
Keywords
Abu Vulkanik, Fotokatalis, Limbah batik, TiO2
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Moedji Raharto
Institutions
1* Astronomy Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Bandung Institute of Technology
CAS building, 6th floor, Ganesha street no 10, Bandung 40132, West Java, Indonesia
e-mail: moedji[at]as.itb.ac.id or mraharto2009[at]gmail.com
2* Program Studi Ilmu Falak, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel jl A. Yani 117 Surabaya 60237, East Java, Indonesia
Email: sopwan[at]uinsby.ac.id
Abstract
Abstrak Penentuan Hari libur Nasional di Indonesia bersumber dari beberapa sistem kalendar. Pada umumnya dapat dikelompokkan dalam kalendar Matahari, kalendar Bulan dan kalendar Luni-Solar. Melalui kombinasi data astronomi dan aturan masing – masing kalendar dalam sistem kalendar Matahari, Bulan dan Luni Solar dapat difahami kerja kalendar. Pemahaman keanekaragaman sistem kalendar tersebut diharapkan akan membuka jalan memprediksi dan menetapkan hari libur nasional beberapa tahun ke depan. Prediksi hari libur nasional tahun 2018 &2019 dipaparkan dalam makalah ini.
Keywords
kalendar, hari libur nasional, kalendar Matahari, kalendar Bulan dan kalendar Luni-Solar
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Afrida Hafizhatul Ulum
Institutions
1Laboratorium Fisika Instrumentasi
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a)afridahafizhatul93[at]gmail.com
b)Huseinhsn95[at]yahoo.co.id
c)nina[at]fi.itb.ac.id
d)mitra[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Teknologi berbasis internet semakin populer dari hari ke hari dengan menawarkan sebuah fitur yang memudahkan pengguna dalam melakukan pengukuran dan pengendalian jarak jauh. Salah satu manfaat penggunaan fitur ini mampu mengukur kondisi gunung berapi tanpa melakukan pengukuran secara langsung. Pada penelitian kali ini, kami melakukan pengukuran gas sulfur dioksida (SO2) di gunung Guntur dengan menggunakan sensor TGS 2602. Sensor ini memiliki sensitivitas yang baik terhadap perubahan gas SO2. Data yang terukur pada sensor akan diolah mikrokokontroller dengan mengubah data tegangan menjadi data kadar gas (ppm) dan dikirimkan ke sebuah website dengan memanfaatkan fitur internet dari modul wifi ESP 8686. Data kadar gas SO2 tersebut bisa diakses pengguna secara kontinyu dan akan memberikan peringatan ketika kadar gas diambang batas normal yang digunakan yaitu 5 ppm.
Keywords
gas SO2, sensor TGS 2602, mikrokontroller, ESP 8686
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Hani Kurniawati
Institutions
a) Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*fahrizal.afrianto[at]students.itb.ac.id
b) Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
c) Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
d) Laboratorium Fisika Material Elektronik,
Kelompok Keilmuan Fisika Material Elektroni,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*akfiny[at]fi.itb.ac.id
e) Laboratorium Fisika Bumi,
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji transformasi energi pada lintasan loop the loop pada roller coaster. Penelitian dikaji menggunakan beberapa persamaan yang telah diturunkan dan dengan mengubah beberapa perubahan variabel seperti ketinggian awal peluncuran, jari-jari serta kecepatan yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi. Hasilnya diperoleh bahwa lintasan berbentuk clothoid membutuhkan lebih sedikit energi daripada loop berbentuk melingkar. Dalam kajian ini kereta roller coaster dianggap sebagai sebuah bola pejal yang menghasilkan ketinggian awal 2,47R pada loop berbentuk clothoid, sementara loop berbentuk lingkaran membutuhkan ketinggian awal lebih besar yaitu 2,7R. Pada lintasan clothoid juga memungkinkan kita untuk mengatur batas percepatan dan g-force yang dialami pengendara, sehingga lebih aman tanpa mengurangi sensasi ketegangan dalam menaiki roller coaster.
Keywords
roller coaster, kekekalan energi, loop the loop
Topic
Pembelajaran
Page 4 (data 91 to 120 of 130) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats