Event starts on 2015.12.16 for 2 days in Bandung
http://portal.fi.itb.ac.id/skf2015 | https://ifory.id/conf-abstract/X9H3ae2VT
Page 3 (data 61 to 90 of 145) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Sutrisnawati Mehora
Institutions
Prodi Magister Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
mehora13[at]yahoo.co.id
Abstract
Pembelajaran Fisika Kontekstual SDA adalah pembelajaran dengan menggunakan konsep pengetahuan fisika dengan mengkaitkan fenomena yang terjadi dalam kehidupan nyata yang salah satunya adalah sumber daya alam pertambangan nikel PT ANTAM Tbk. Pomalaa di Kolaka. Dimulai dari tektonik sulawesi dimana pada bagian timur sulawesi terdiri dari lengan timur dan lengan tenggara yang berasal dari Lempeng Pasifik yang terlipat ke atas karena tertahan oleh kaki benua Eurasia. Bergabungnya menjadi Sulawesi ditandai dengan batas aktif oleh sistem sesar Palu-Koro yang kemudian pada bagian timur sulawesi mengandung ofiolit dan kaya akan mineral ultramafik yang mengandung logam transisi Mg, Fe, Co, Ni yang menyebabkan munculnya mineral nikel di tanah pomala yang dicirikan dengan warna tanah merah kecoklatan. Dengan adanya cadangan nikel maka kegiatan selanjutnya dilakukan eksplorasi penambangan dengankegiatan pengoboran ,pengerukan, pengangkutan , pengapalan, pengolahan dan produksi. proses eksplorasi dan penambangan tidaklah sulit, karena Nikel dalam bentuk laterit . Dari Kegiatan-kegiatan tersebut maka fisika kontekstual sumber daya alam akan menjelaskan bagamaina proses fisika yang berlangsung pada pertambangan nikel pomalaa dimana peran fisika pada rekayasa dan teknologi dari tahap eksplorasi sampai pra pengolahan, disamping peran kuantum dari Nikel sebagai material magnetik dan pengikat elektron, pelindung oksidasi/karat dari logam utamanya yang melibatkan konsep dan hukum-hukum fisika.Untuk memudahkan pemahaman konsep fisika dalam pertambangan nikel sehingga mampu bersaing dalam dunia industri. Untuk memudahkan pemahaman konsep fisika dalam pertambangan nikel akan dibuat modul-modul pembelajaran yang berkaitan dengan pertambangan nikel tersebut.
Keywords
Tektonik sulawesi;Lengan timur mengandung ofiolit; Pertambangan nikel;Fisika kontekstual
Topic
Physics
Corresponding Author
Rustan Rustan
Institutions
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Abstract
Informasi ketinggian suatu tempat (elevasi) merupakan hal yang sangat penting di dalam analisis geospasial. Data elevasi tersebut umumnya disimpan dalam bentuk Digital Elevation Model (DEM). DEM selanjutnya diintegrasikan dengan data geospasial lainnya di dalam GIS untuk berbagai keperluan. Lembaga formal seperti USGS, NASA, METI secara aktif melakukan pengambilan data DEM melalui teknologi satelit dan menyediakan data DEM secara global dan dapat diperoleh secara online. Namun demikian, umumnya DEM yang tersedia gratis adalah DEM dengan ketelitian piksel 30 m x 30 m atau lebih besar. Khusus untuk wilayah Indonesia, ketersediaan data DEM dengan resolusi yang lebih tinggi masih sangat minimal. Padahal data DEM resolusi tinggi dibutuhkan untuk berbagai macam aplikasi misalnya sebagai data input dalam pemodelan debris flow. Pembuatan DEM dengan resolusi yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui interpolasi titik ketinggian. Data digital berupa ketinggian yang didapat dari ASTER GDEM 30 m diekstrak di ArcMap kemudian diubah menjadi data format point sebagai input untuk proses interpolasi. Pada penelitian ini, akan dilakukan pembuatan DEM resolusi 5 m x 5 m menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW). Penelitian ini akan dilakukan pada daerah yang rawan longsor di Jawa Barat.
Keywords
DEM, debris flow, interpolasi, GIS
Topic
Physics
Corresponding Author
valentinus galih vidia putra
Institutions
[1]Mahasiswa Politeknik STTT, Bandung
[2]Dosen Fisika Politeknik STTT, Bandung
[3]Dosen Teknik Tekstil Politeknik STTT, Bandung
Abstract
Dalam industri tekstil, Uji diameter benang adalah salah satu hal yang terpenting dalam menentukan kualitas benang seperti besar kekuatan benang dan jumlah bulu benang. Pada penelitian ini telah dibuat prototype alat uji diameter benang dengan menggunakan prinsip optic dan dimensi fractal. Hasil sampel uji menunjukkan prototype ini cukup baik dalam menguji diameter benang.
Keywords
Uji diameter benang, Matlab, Fractal
Topic
Physics
Corresponding Author
Hertalina Kilay
Institutions
1) Program Studi Magister Sains Komputasi, FMIPA ITB
2) Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
e-mail : killayetha[at]gmail.com
Abstract
Pulau Ambon adalah salah satu pulau di Provinsi Maluku yang menempati busur vulkanis dan tersusun oleh berbagai macam batuan yang tidak ikut masuk kedalam bumi pada waktu penunjaman. Keadaan ini membuat Pulau Ambon menjadi daerah rawan bencana alam seperti erosi dan longsoran yang sangat membahayakan kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya. Oleh karena itu, informasi mengenai daerah kerentanan longsoran di Pulau Ambon sangat diperlukan oleh masyarakat, sehingga dapat memperkecil kerugian moril maupun materil. Beberapa faktor yang menyebabkan Salah satu metode untuk prediksi adalah Backpropagation Neural Network (BPNN). Dalam studi ini parameter-parameter yang digunakan adalah keadaan geologi, curah hujan, kemiringan lereng, aspek kemiringan, ketinggian, patahan dan jenis tanah. Prediksi kerentanan lonsor kemudian akan dihitung dengan menggunakan BPNN dengan memasukan parameter-parameter dari penyebab terjadinya longsoran tersebut. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode ini diharapkan menghasilkan suatu informasi mengenai kerentanan longsoran di Pulau Ambon.
Keywords
Lonsoran, Backpropagation Neural Network
Topic
Physics
Corresponding Author
Risa Rezki Permatasari
Institutions
Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*risa.rezki[at]gmail.com
Abstract
Air tanah merupakan sumber daya alam yang sangat vital untuk menunjang kehidupan manusia sehari-hari. Pasokan air tanah yang cukup juga dibutuhkan di daerah pesisir. Namun, karena pertumbuhan penduduk yang besar dan semakin meningkatnya kebutuhan air untuk domestik dan pertanian, maka banyak yang mengeksploitasinya secara berlebihan sehingga menyebabkan penurunan kualitas air tanah dan jumlah pasokan air tanah berkurang terutama di daerah pesisir yang rentan terkena dampak intrusi air laut. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan sistem air tanah di daerah pesisir diperlukan pemahaman lebih baik dari proses dinamika air tanah. Salah satunya yaitu dengan pemodelan air tanah secara numerik. Dalam hal ini, Jaringan Syaraf Tiruan diterapkan sebagai pendekatan baru untuk pengelolaan air tanah di akuifer daerah pesisir dengan tujuan untuk menyelidiki efek dari faktor hidrologi, meteorologi, dan manusia pada laju aliran air tanah dalam akuifer. Data time series tanah yang berada di suatu pesisir dapat digunakan utuk memprediksi laju aliran dan konsentrasi klorida dalam air tanah dengan menggunakan beberapa sumur uji. Selanjutnya akan diperoleh gambaran fisis perilaku sistem akuifer yang dapat divisualisasikan dalam bentuk pemodelan laju aliran dan konsentrasi klorida dalam air tanah di daerah pesisir.
Keywords
air tanah, intrusi, jaringan syaraf tiruan, pemodelan
Topic
Physics
Corresponding Author
Wenny Wahyuni
Institutions
(a) Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*wenny.wahyuni.zahda[at]gmail.com
(b) Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Wall of death adalah suatu wahana bermain di mana si pengendara sepeda motor mengelilingi tong yang berbentuk silinder tanpa terjatuh. Kebanyakan masyarakat awam mengira atraksi tersebut terjadi karena adanya magik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena ini secara fisika melalui pemodelan secara tiga dimensi yang menggunakan metode Euler. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa atraksi ini dipengaruhi oleh kecepatan sepeda motor, di mana semakin besar jari-jari dari tong maka kecepatan sepeda motor harus semakin besar juga, semakin besar kecepatan sepeda motor saat mengelilingi tong (silinder) maka energi yang dibutuhkan juga semakin besar. Apabila dinding silinder memiliki sudut vertikal sebesar 90o (Ɵ=90o) maka apabila kecepatan sepeda motor diperlambat, sepeda motor tersebut akan jatuh ke bawah tetapi jika kecepatan terus bertambah maka sepeda motor akan tetap pada lintasannya.
Keywords
Gaya Sentripetal, Pemodelan, Wall of Death
Topic
Physics
Corresponding Author
Sena Prayoga
Institutions
Program Studi Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Tujuan penulisan makalah ini adalah merancang pemodelan pembelajaran fisika untuk siswa kelas 8 di Indonesia menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri. Pemodelan pembelajaran ini dapat meningkatkan keinginan belajar dan kualitas hasil belajar peserta didik khususnya untuk mempelajari fisika. Pemodelan ini dapat digunakan oleh guru agar memiliki model praktis pengajaran berbasis inkuiri serta mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pembelajaran berbasis inkuiri digunakan karena pembelajaran berbasis inkuiri bukan hanya sekedar metode pengajaran melainkan bagaimana secara alami sesungguhnya manusia belajar. Para peneliti menemukan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri perlu untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis inkuiri melibatkan peserta didik dalam masalah penyelidikan nyata dengan menghadapkan mereka dengan cara penyelidikan, membantu peserta didik mengidentifikasi masalah konseptual atau metodologis dalam wilayah investigasi, dan meminta peserta didik merancang cara mengatasi masalah. Perancangan model pembelajaran disusun sesuai materi pelajaran berdasarkan silabus kurikulum nasional yang digunakan tahun 2015 dengan tetap konsisten terhadap alokasi waktu pembelajaran. Hal tesebut membuat pemilihan jenis tingkatan inkuiri yang tepat untuk setiap materi diperlukan dalam perancangan model pembelajaran. Hasil akhir yang didapatkan adalah sebuah model pembelajaran fisika kelas 8 berbasis inkuiri.
Keywords
pembelajaran berbasis inkuiri
Topic
Physics
Corresponding Author
Nurmasyitah Nurmasyitah
Institutions
Program Studi Magister Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Kapasitor plat sejajar terdiri dari dua plat yang masing-masing memiliki luas penampang A. Kedua plat dalam keadaan saling sejajar dan terpisah sejauh d yang lebih kecil dibandingkan dimensi linear plat. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan suatu kapasitor untuk menyimpan muatan listrik. Pada umumnya, diantara dua plat disisipi material dielektrik, sebagai contoh kertas, mika dan cairan (air dan larutan elektrolit). Kapasitansi kapasitor dapat dapat diukur menggunakan alat LCR meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstanta dielektrik larutan NaCl. Kapasitor plat sejajar dibuat dari Aluminium berbentuk lingkaran berdiameter 20 cm. Alat LCRmeter digunakan untuk mengukur kapasitansi ketika kapasitor disisipi udara (Co), ketika disisipi acrylic (Ca) dan ketika ruang diantara dua plat berisi larutan NaCl dalam petri dish yang dibuat dari bahan acrylic(Cl). Ketebalan acrylic divariasikan dari 1 mm, 2 mm,3 mm, 5 mm dan 10 mm untuk memperoleh kurva hubungan kapasitansi (Ca) terhadap ketebalan acrylic (d) sehingga konstanta dielektrik acrylic dapat ditentukan. Kapasitansi (Cl) merupakan tiga kapasitor seri dari acrylic, larutan NaCl dan acrylic sehingga kapasitansi larutan NaCl dapat ditentukan. Akhirnya, konstanta dielektrik larutan NaCl dapat diperoleh. Untuk mengetahui hubungan kapasitansi dengan konsentrasi NaCl maka dilakukan pengukuran dengan variasi konsentrasi NaCl sebesar 10 mM, 50 mM, 150 mM, 300 mM dan 400 mM.
Keywords
Kapasitansi Kapasitor, Kapasitor Plat Sejajar, Konsentrasi Larutan NaCl, Konstanta Dielektrik
Topic
Physics
Corresponding Author
Irnin Agustina Dwi Astuti
Institutions
Universitas Indraprasta PGRI
Abstract
Telah dilakukan eksperimen penentuan massa jenis air dengan menggunakan metode Microcomputer Based Laboratory (MBL). Eksperiman ini bertujuan untuk menentukan nilai massa jenis air sesuai teori hukum Archimedes. Massa jenis adalah perbandingan massa terhadap volume zat. Massa jenis air secara teori adalah 1000 kg m-3. Alat dan bahan yang digunakan pada eksperimen ini diantaranya yaitu laptop, Software Logger Pro, Apparatus hukum Archimedes, sistem MBL (LabQuest mini interface, force sensor), air (fluida) dan jangka sorong. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah dengan analisis regresi liniear yaitu hubungan antara gaya angkat Fa terhadap Volume benda yang tercelup V. Nilai massa jenis air yang diperoleh dalam eksperimen sebesar (1029�23.01) kg m-3,dengan ralat relatif sebesar 2.9 %. Hal ini tidak sama dengan nilai secara teori dikarenakan pengaruh suhu di dalam ruangan pada saat melakukan eksperimen.
Keywords
archimedes, massa jenis air, MBL
Topic
Physics
Corresponding Author
moh toifur
Institutions
Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Alamat: Jl. Prof. Soepomo Janturan Umbulharjo Yogyakarta 55164
Email: mtoifur[at]yahoo.com
Abstract
Telah diteliti fenomena self heating pada eksperimen pengukuran suhu rendah berbantuan transduser konfigurasi 2-WCB (Wire Configuration Bridge) dan 3-WCB melalui penentuan nilai Lead Resistance (RL). Sebagai sensor suhu digunakan lapisan Cu panjang 30 cm, tebal 18 m dan lebar divariasi dari 1.0 mm sampai 2.5 mm. Penentuan lead resistance dilakukan dengan menyelesaikan secara numerik sistem persamaan bervariabel RL dan RTD (Resistance Temperature Detector) dengan masukan berupa 3 tahanan pada kedua jenis rangkaian WCB dan tegangan tegangan output sensor. Hasil penelitian menunjukkan adanya self heating dengan nilai RL yang cukup signifikan mempengaruhi nilai RTD. Akibat adanya RL ini maka pada transduser 2-WCB memiliki nilai RTD yang lebih kecil dari transduser 3-WCB besar sehingga tegangan output RTD transduser 2-WCB lebih besar dari tegangan output transduser 3-WCB. Adanya self heating ini juga menyebabkan tegangan sensor tidak menunjukkan pola yang teratur terhadap kenaikan temperatur medium.
Keywords
Self heating, rangkaian konfigurasi 2-WCB, 3-WCB, Resistance temperature detector, lead resistance.
Topic
Physics
Corresponding Author
Duden Saepuzaman
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains (KPS) siswa yang mengikuti pembelajaran inkuiri dengan mempergunakan eksperimen nyata-virtual (PVE), eksperimen virtual-nyata (VPE), eksperimen virtual (VE), dan eksperimen nyata (PE). Penelitian ini mempergunakan empat kelompok sampel, kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran inkuiri dengan menggunakan eksperimen nyata (PE) sedangkan ketiga kelompok eksperimen masing-masing diberi perlakuan pembelajaran inkuiri menggunakan eksperimen nyata-virtual (PVE sebagai Eksperimen 1), eksperimen virtual-nyata (VPE sebagai Eksperimen 2), dan eksperimen virtual (VE sebagai Eksperimen 3). Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan desain Comparison Group Design. Hasil analisis perbandingan peningkatan (Ngain) penguasaan konsep menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk keempat kelompok (ANOVA, Sig. = 0.00 < α = 0.05). Kelompok PVE menunjukkan nilai rerata Ngain paling tinggi dan ketika diuji statistik menununjukan perbedaan yang signifikasi dibanding tiga kelompok lainnya. Hal yang sama terjadi pada perbandingan peningkatan keterampilan proses sains siswa. Kelompok PVE menunjukkan nilai rerata Ngain keterampilan proses sains paling tinggi dan ketika diuji statistik menununjukan perbedaan yang signifikasi dibanding tiga kelompok lainnya. Tetapi rerata Ngain keterampilan proses sains kelompok VE tidak berbeda signifikan dengan kelompok PE. Berdasarkan analisis dan uji statistik disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri dengan menggunakan kombinasi eksperimen nyata-virtual (Virtual-Physical Experiment) secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa SMA dibandingkan model pembelajaran inkuiri dengan menggunakan eksperimen virtual-nyata (Virtual-Physical Experiment), eksperimen virtual (Virtual Experiment), maupun eksperimen nyata (Physical Experiment)
Keywords
eksperimen nyata-virtual, penguasaan konsep, keterampilan proses sains
Topic
Physics
Corresponding Author
Dindin Nasrudin
Institutions
1)Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
*email:horenasrudin[at]gmail.com
2)Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Pengalaman belajar siswa dalam proses pembelajaran yang tidak utuh menjadi salah satu penyebab rendahnya pemahaman konsep siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat dijadikan salah satu solusi untuk diterapkan, karena dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk menjalani setiap proses pembelajaran dengan masalah sebagai starting point-nya. Berdasarkan pengalaman belajar tersebut diharapkan pemahaman konsep siswa akan menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah. Pemahaman yang dimaksud adalah pemahaman (comprehension) berdasarkan taxonomi Bloom yang meliputi kemampuan translasi (menterjemahkan), interpretasi (menafsirkan), dan ekstrapolasi (meramalkan). Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest posttest time series design. Sampel penelitian adalah 32 siswa kelas VIII C salah satu SMP swasta di kota Bandung. Instrumen yang digunakan berupa tes pemahaman konsep. Hasil rerata indeks gain ternormalisasi pada seri I = 0.42, seri II = 0.47, dan seri III = 0,65. Hal ini menunjukkan bahwa model Pembelajaran Berbasis Masalah secara efektif dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Keywords
Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Pemahaman Konsep
Topic
Physics
Institutions
Program Studi Pendidikan Fisika
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Email: noriagustini[at]gmail.com
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang perbedaan peningkatan pemahaman konsep antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran ICARE dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvesional. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain randomized pretest-posttest control group design. Sampel penelitian sebanyak dua kelas yang dipilih secara cluster random pada kelas XI salah satu SMA Negeri di kota Kayuagung, Sumatera Selatan tahun ajaran 2015/2016. Sesuai dengan analisis dan kriteria Hake (1999) hasil penelitian menunjukan rata-rata gain yang dinormalisasi 〈g〉 untuk pemahaman konsep pada kelas eksperimen 0.39, sedangkan kelas kontrol 0.30, Keduanya berada pada kriteria sedang, hal ini menunjukan terdapat perbedaan yang disignifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam peningkatan pemahaman konsep. Untuk besar nilai d ukuran pengaruh (effect size) menggunakan rumus Cohen yaitu sebesar 0.58 dengan kriteria pengaruh sedang. Walaupun kriteria menunjukan pengaruh yang sedang namun, kelas yang mendapatkan model pembelajaran ICARE lebih baik dibandingkan kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional.
Keywords
Model Pembelajaran ICARE, Pemahaman Konsep
Topic
Physics
Corresponding Author
Chaerul Rochman
Institutions
Prodi Pendidikan Fisika FTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Penerapan pendekatan saintifik dalam praktek pembelajaran di kelas merupakan langkah yang penting dalam pengembangan kependidikan sains. Penelitian ini merupakan penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik model 5M pada pembelajaran fisika di sekolah menengah pertama dan dikaitkan dengan kemampuan literarasi sains. keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik model 5M dengan rata-rata keterlaksanaan pembelajaran sebesar 83,25% dengan interpretasi sangat baik. Kemampuan literasi sains peserta didik dalam pembelajaran pada materi kalor dan penerapannya rata-rata sebesar 73,08 dan nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,84 katagori tinggi. Jawaban peserta didik berdasarkan katagori literasi sains bervariasi dan bersifat dinamis.
Keywords
Pendekatan saintifik model 5M, literasi sains, Katagori jawaban literasi
Topic
Physics
Corresponding Author
Taufan Wiguna
Institutions
Balai Teknologi Survei Kelautan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Gedung 1 BPPT, Lantai 18, Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340
*Email: taufan.wiguna[at]bppt.go.id
Abstract
Perkembangan geologi kelautan tidak luput dari kemajuan teknologi-teknologi yang menerapkan konsep fisika, salah satunya gelombang akustik. Berbagai riset geologi kelautan mulai dari pantai hingga laut dalam, maupun dari permukaan dasar laut hingga kilometer dalamnya dari dasar laut akan selalu menerapkan teknologi gelombang akustik dengan tujuan memperoleh informasi geologi pada lapisan kerak bumi. Teknologi tersebut antara lain: multibeam echosounder (MBES), side scan sonar (SSS), sub-bottom profiler (SBP), dan seismic multi channel (MCS). Masing-masing teknologi memiliki parameter gelombang akustik yang khas sehingga mempengaruhi tipe dan kualitas data. Makalah ini memaparkan hasil-hasil riset geologi kelautan dari penerapan gelombang akustik pada sebuah paket teknologi dan dapat menjadi acuan bagi para peneliti dan perekayasa dalam inovasi teknologi agar kebutuhan teknologi maju untuk riset geologi kelautan dan industri maritim dapat terpenuhi.
Keywords
gelombang akustik, geologi kelautan, teknologi, geofisika
Topic
Physics
Corresponding Author
Heni Pujiastuti
Institutions
(1) Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten
(2) Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan matematis terhadap hasil belajar fisika. Penelitian ini mengunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dapat diartikan sebagai penelitian deskriptif yang bersifat asosiatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan matematis, hal ini dilakukan untuk memperoleh data kemampuan matematis mahasiswa. Sedangkan Instrumen yang digunakan untuk memperoleh gambaran tentang hasil belajar fisika, yaitu memberikan soal-soal yang berbentuk hitungan dalam bentuk uraian. Hasil yang didapat menunjukan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar fisika khususnya dalam penyelesaian soal-soal hitungan fisika, mahasiswa harus dapat meningkatkan kemampuan dasar matematematis dengan cara memahami konsep matematika dengan baik dan memperbanyak latihan menyelesaikan soal-soal dasar matematika.
Keywords
kemampuan matematis, hasil belajar fisika
Topic
Physics
Corresponding Author
Muhammad Ikhsan Alturisa
Institutions
Fakultas Teknik Mesin dan Kedirgantaraan, Institut Teknologi Bandung
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Dipandang dari mekanisme reaksinya, sintesis perovskite metal halida hibrida, seperti methylammonium lead iodide (CH3NH3PbI3), terlihat sederhana. Reaksi berlangsung mengikuti kaidah stoikometri secara umum. Akan tetapi, struktur tersebut tidak dibentuk oleh ikatan kovalen maupun ikatan ionik. melainkan sepertinya dibentuk oleh interaksi lemah seperti gaya Coulomb pada yang bekerja pada dua muatan berlawanan. Dari hasil penelitan yang telah dilakukan, tampak bahwa derajad konversi dipengaruhi oleh konsentrasi PbI2 dan metilamin yag digunakan. Spektrum XRD menunjukkan adanya sisa kristal PbI2 pada sampel yang dibuat dengan konsentrasi kurang dari 1 molar. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa interaksi dalam keadaan larutan, yang dimediasikan oleh pelarut yang digunakan, ikut menentukan proses terbentuknya kristal perovskite hibrida ini. Selanjutnya, dari hasil karakterisasi kurva J-V, tampak bahwa kehadiran PbI2 yang tidak terkonversi tersebut membuat karakteristik kerjanya menurun.
Keywords
kristal perovskite hibrida, kristalisasi, sel surya
Topic
Physics
Corresponding Author
Rudi Haryadi
Institutions
Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten
Abstract
Pemecahan masalah merupakan salah satu kegiatan fisika yang dianggap penting, baik oleh guru maupun siswa, melalui pembelajaran Active learning ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa serta memberikan kesempatan yang besar kepada siswa untuk belajar secara aktif, sehingga diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa ke arah yang lebih baik, dan siswa akan terus merasakan manfaatnya. Dengan penggunaan tipe belajar Guided note taking dalam belajar fisika, tentunya diharapkan akan memberikan motivasi pada siswa, bahwa belajar fisika memiliki manfaat dan kegunaan yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan desain kelompok kontrol pretes-postes (pretest-posttest control group design). Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP yang ada di Kota Serang. Sampel akan diambil dua kelas secara acak dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas lainnya sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa tes kemampuan pemecahan masalah. Tes yang digunakan berbentuk uraian, hal ini dimaksudkan agar langkah dan cara berpikir siswa dalam menyelesaikan soal dapat lebih tergambar dengan jelas. Hasil yang diperoleh adalah nilai fisika setelah diterapkan pembelajaran Pendekatan active learning dengan tipe strategi belajar guided note taking rata-ratanya 63,61, sedangkan pada kelas kontrol rata-ratanya 56,75. Berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata dengan uji t diperoleh t hitung (2,6220) > ttabel (1,6682) maka H0 ditolak. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan, bahwa pada aspek kognitif hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Sehingga dalam hal ini hipotesis diterima, yaitu dengan menggunakan pembelajaran active learning dengan tipe strategi belajar guided note taking berpengaruh terhadap pemecahan masalah fisika siswa. Oleh sebab itu penggunaan active learning dengan tipe strategi belajar guided note taking ini dapat diterapkan dalam proses belajar dan pembelajaran.
Keywords
Active learning, Guided note taking, Pemecahan Masalah Fisika.
Topic
Physics
Corresponding Author
Egi Yuliora
Institutions
Fisika FMIPA Institut Teknologi Bandung (ITB)
Abstract
Industri minyak dan gas bumi sangat penting bagi kehidupan terkait dengan perannya sebesar 60% dalam supply energi primer Indonesia. Ilmu fisika memiliki peranan yang sangat luas dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi, baik itu sebagai pengevaluasi formasi untuk mengetahui karakteristik formasi batuan yang akan dibor. Proses evaluasi formasi terdiri dari berbagai metode salah satunya adalah analisis well logging. Resistivitas listrik merupakan salah satu metode pengukuran data logging yang dapat memberikan informasi esensial berupa parameter fisika diantaranya permeabilitas dan saturasi fluida dari formasi batuan. Dengan resistivity tools, permeabilitas dan saturasi fluida dapat ditentukan menggunakan hukum ohm. Zona yang kita ukur resistivitasnya adalah zona uninvaded zone dimana zona yang memiliki hidrokarbon dengan konduktivitas yang rendah. Dengan pengetahuan tentang resistivity merupakan aplikasi ilmu fisika yang dimanfaatkan dalam pembacaan data well logging.
Keywords
Resistivitas listrik, Parameter fisika, Well logging
Topic
Physics
Corresponding Author
Maryati Maryati
Institutions
1. Universitas Indoensia
2. Balai Besar Logam dan Mesin
Abstract
Aluminium dissimilar 5083-7075 telah berhasil disambung menggunakan metoda friction stir welding (FSW) dengan bentuk sambungan butt joint. Kecepatan putar merupakan salah satu parameter yang penting dalam FSW. Perubahan kecepatan putar akan berpengaruh pada karakteristik sifat mekanik dan struktur mikro. Parameter pengelasan yang digunakan adalah welding speed sebesar 29 mm/min dengan variasi kecepatan putar sebesar 525 rpm, 680 rpm, 910 rpm, dan 1555 rpm. Untuk mengetahui kekuatan mekanik lasan dilakukan pengujian kekuatan tarik dan kekerasan serta untuk melihat mikrostrukturnya akan menggunakan mikroskop optik dan scanning electron microscope (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan kekerasan lebih kecil dibandingkan base materials dan tidak terdapat cacat pada kecepatan putar 680 rpm.
Keywords
FSW, Aluminium 5083-7075, Kekuatan Tarik, Kekerasan, Struktur Mikro
Topic
Physics
Corresponding Author
Tanti Dewinggih
Institutions
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Fakultas Teknik Mesin dan Kedirgantaraan, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Diawali oleh publikasi oleh Snaith dan Gratzel secara terpisah yang melaporkan penggunaan perovskait metal halida hibrida sebagai bahan aktif sel surya, bahan ini banyak dikaji secara intensif. Meski telah terbukti dapat menghasilkan efisiensi konversi yang tinggi, bahan ini masih perlu kajian sifat fisis yang lebih dalam. Perovskite anorganik telah banyak dikaji terkait dengan sifat kemagnetan bahan dan transpor listriknya, seperti magnetisasi bahan, ferroelektrisitas dan superkonduktvitas. Perovskait metal halida hibrida belum banyak dikaji sifat kelistrikannya apalagi sifat optiknya. Sayangnya, kajian itu tidak mudah karena perovskite ini dibentuk oleh ikatan Coulomb saja sehingga struktur kristal yang terbenuk sangat bergantung pada parameter pembuatan, seperti konsentrasi, suhu dan bahkan cara pelapisannya. Dalam presentasi ini, kami akan menunjukkan hasil preparasi lapisan kristal perovskite hibrida methylammonium lead iodide (CH3NH3PbI3) dan menunjukkan bagaimana karakteristik kurva J-V dari sel surya yang dibentuknya berubah terhadap suhu. Perubahan tersebut kemudian ditafsirkan sebagai perubahan struktur kristal yang kemudian mengubah karakteristik persambungan dengan lapisan transpor.
Keywords
perovskite, sel surya
Topic
Physics
Corresponding Author
Yuant Tiandho
Institutions
Departemen Fisika
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Aliran fluida merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pengolahan minyak. Bentuk aliran fluida dipengaruhi oleh bilangan Reynold fluida tersebut. Karena temperatur dapat mengubah viskositas dan densitas minyak maka nilai bilangan Reynoldnya juga akan dipengaruhi oleh temperaturnya. Nilai bilangan Reynold sebagai fungsi temperatur dapat diturunkan dari model yang disusun oleh Alomair terkait hubungan antara viskositas dengan temperatur. Dari hubungan antara temperatur terhadap bilangan Reynold, kami mengamati proses pembentukan vorteks pada aliran minyak mentah menggunakan metode beda hingga. Analisis dilakukan untuk minyak mentah yang terjebak dalam kotak dengan bagian atas bersinggungan dengan minyak mentah yang mengalir.
Keywords
Aliran fluida, termodinamika fluida, vorteks, minyak mentah
Topic
Physics
Corresponding Author
Fitriyanti Nakul
Institutions
a) Kelompok Keahlian Fisika Material dan Elektronik, Program Studi Fisika,
FMIPA, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132 Indonesia
b) Research Center for Nanosciences and Nanotechnology (NRCN)
Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132 Indonesia
*E-mail: ferry[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Fabrikasi lapisan tipis memiliki berbagai keuntungan, terutama dari segi penyimpanan dan aplikasi yang luas karena sifat dari bahan lapisan tipis dapat dimodifikasi sesuai dengan divais yang diinginkan. Pada penelitian ini lapisan tipis carbon nanodots-epoxy resin telah berhasil dideposisi di atas substrat kaca menggunakan metode spin coating. Carbon nanodots (CNDs) sebagai material berpendar, diperoleh dari hasil sintesis senyawa urea [(NH2)2CO] dan asam sitrat [C6H8O7] menggunakan microwave-assisted. Campuran CNDs-epoxy resin terbentuk dari pendispersian CNDs powder pada larutan epoxy resin. Lapisan tipis yang terbentuk menunjukkan sifat berpendar ketika disinari oleh sinar UV. Sifat optik lapisan tipis CNDs-epoxy resin dengan variasi konsentrasi molar larutan dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-vis. Hasil pengamatan menunjukkan nilai transmitansi yang berbeda. Besar nilai transmitansi bergantung pada besar konsentrasi molar larutan. Selain itu, penentuan nilai energi band gap juga dihitung menggunakan metode Touc plot. Kisaran perubahan nilai energi bandgap yang diperoleh menunjukkan adanya kebergantungan nilai energi band gap terhadap ukuran partikel. Energi band gap lapisan CNDs-epoxy resin diidentifikasi memiliki karakteristik direct band gap.
Keywords
CNDs-epoxy resin; Lapisan tipis; Spin coating; Energi band gap
Topic
Physics
Corresponding Author
Sanny Suryanty Silaban
Institutions
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Telah dilakukan penelitian pengembangan media simulasi virtual pada pembelajaranfisika, guna meremediasi miskonsepsi pada konsep Perubahan Wujud Zat. Media simulasi virtual dapat digunakan untuk memvisualisasikan fenomena Perubahan Wujud Zat yang bersifat mikroskopis dan tidak dapat dilihat dengan pengamatan langsung. Pada penelitian ini, media simulasi virtual diaplikasikan pada model pembelajaran ECIRR (Elicit, Confront, Identify, Resolve, Reinforce). Media simulasi virtual digunakan pada tahapan Resolve untuk meremediasi miskonsepsi siswa. Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMA di Bandung Barat dengan metode campuran (mix method) kualitatif-kuantitatif. Sampel penelitian ditentukan dengan purposive sampling, dengan kriteria yang dijadikan sebagai sampel adalah siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi Perubahan Wujud Zat. Dari perbandingan rata-rata N-Gain yang dinormalisasi dan kuantitas miskonsepsi sebelum dan sesudah penggunaan media simulasi virtual pada siswa yang mengalami miskonsepsi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan media simulasi virtual dapat meremediasi miskonsepsi siswa pada materi PerubahanWujud Zat.
Keywords
Pengembangan, Media Simulasi Virtual, Pengubahan Konsepsi, Perubahan Wujud Zat
Topic
Physics
Corresponding Author
Miftahul Husnah
Institutions
a) Kelompok Keahlian Fisika Material dan Elektronik, Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
b) National Research Center for Nanotechnology (NRCN)
Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
*ferry[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Grafena merupakan alotrop karbon yang berbentuk lembaran datar tipis di mana setiap atom karbon memiliki ikatan sp2 dan dikemas dalam bentuk kisi kristal seperti sarang lebah, yang mempunyai ketebalan satu atom. Grafena menjadi pusat perhatian dunia dalam beberapa tahun ini karena sifatnya yang luar biasa dan memiliki potensi besar untuk aplikasi nanoelektronik material serta aplikasi lain diberbagai bidang. Salahsatu metode sintesis grafena yang digunakan yaitu proses sintesis kimiawi dengan cara mereduksi oksida grafena, namun dalam proses sintesis ini memerlukan waktu yang cukup lama serta penggunaan asam berbahaya yang banyak, sehingga perlu dilakukan perlakuan sintesis yang dapat menghasilkan grafena (rGO) dengan waktu yang lebih singkat dan proses sintesis yang aman serta kulaitas yang lebih baik. Pada penelitian ini grafena di sintesis dengan bantuan microwave, dengan metode yang proses sintesisnya cepat, mudah dan safety. Karakterisasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu XRD, FT-IR, SEM dan 4 point probe. Dari hasil XRD dan FT-IR menunjukkan rGO telah berhasil disintesis, dan hasil Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan morfologi rGO berbentuk lembaran-lembaran tipis dengan nilai konduktivitas listrik yang baik yaitu 1,9 S/cm.
Keywords
Grafena; Konduktivitas listrik; Reduced graphene oxide
Topic
Physics
Corresponding Author
Nikmatul Husna
Institutions
1Kelompok Keahlian Fisika Magnetik dan Fotonik, Institut Teknologi Bandung, Bandung
2Kelompok Keahlian Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
3Jurusan Fisika Institut Teknologi Sumatera
Abstract
Biosensor optik berdasarkan surface plasmon resonance (SPR) menunjukkan potensi untuk deteksi cepat dan sensitif kontaminan kimia dan biologi di lingkungan. Untuk menghasilkan fenomena SPR, lapisan logam yang sangat tipis dideposisikan di atas permukaan prisma sehingga terjadi resonansi osilasi antara gelombang cahaya datang dengan elektron-elektron bebas pada logam menghasilkan gelombang plasmon pada bidang batas logam/dielektrik. Namun, pada riset ini mikrokanal yang dibuat dari polimer hibrid akan menggantikan prisma. Hal ini dilakukan agar mendapatkan sebuah sistem SPR portable dengan biaya murah. Penelitian ini menitikberatkan pada fabrikasi mikrokanal polimer hibrid. Polimer hibrid terbuat dari TMSPMA dan difabrikasi dengan metode sol gel dan fotopolimerisasi. Pola mikrokanal yang terbentuk dilapisi dengan metal dan bahan dielekrik lain agar dapat menghasilkan fenomena surface plasmon. Jika sampel antigen yang diletakkan di atas lapisan dielektrik berikatan dengan antibodi, maka sinyal output yang dihasilkan akan menghasilkan pergeseran dip. Sejauh ini solusi yang sudah ditemukan adalah pembuatan mikrokanal polimer hibrid dengan metode sol gel dan fotopolimerisasi.
Keywords
mikrokanal, polimer hibrid, surface plasmon resonance
Topic
Physics
Corresponding Author
Kiar Vansa Febrianti
Institutions
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Telah dilakukan penelitian pengembangan yang menghasilkan bahan ajar berupa modul digital fisika berbasis discovery learning untuk materi kinematika gerak lurus. Penelitian dilakukan di laboratorium pendidikan fisika FMIPA UNJ untuk tahap pengembangan dan di SMAN 2 Bekasi serta SMAN 54 Jakarta untuk tahap uji lapangan penggunaan modul digital. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development dan mengacu pada model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Tampilan modul menggunakan software 3D PageFlip Professional 1.7.6. dan kontennya dibantu dengan beberapa software, seperti AVS Video Editor, iSpring Suite 6, Macromedia Flash Professional 8, dan Microsoft Office. Modul digital divalidasi oleh 4 dosen ahli materi dan 3 dosen ahli media, serta diuji coba oleh 4 pendidik dan 82 peserta didik. Hasil validasi dan uji coba menunjukkan persentase capaian sebesar 92,94% dari ahli materi, 84,73% dari ahli media, 90,75% dari pendidik fisika SMA, dan 84,87% dari peserta didik SMA. Dari segi karakteristik modul didapatkan hasil penilaian dari para ahli untuk self instructional 90,26%, self contained 91,82%, stand alone 91,15%, adaptif 92,71%, dan user friendly 91,67% dengan rata-rata seluruh karakteristik modul sebesar 91,52%. Adapun hasil evaluasi peserta didik setelah menggunakan modul digital adalah 89,10% pada ranah kognitif C3 (memakai/menerapkan). Modul digital fisika berbasis discovery learning pada pokok bahasan kinematika gerak lurus untuk peserta didik SMA kelas X peminatan fisika telah memenuhi kriteria dan layak digunakan sebagai bahan belajar mandiri sebelum pembelajaran dimulai di dalam kelas.
Keywords
Pengembangan, Modul Digital, Discovery Learning, Kinematika Gerak Lurus, 3D PageFlip Professional
Topic
Physics
Corresponding Author
Rd. Risma Farissa Nurasiah
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran fisika berbasis komputer dalam pembelajaran alat optik. Materi alat optik yang dikembangkan dalam multimedia komputer ini meliputi sub pokok bahasan mata, kacamata, kamera, dan lup untuk jenjang sekolah menengah pertama. Metode pengembangan multimedia yang digunakan adalah Multimedia Development Life Cycle yang terdiri dari enam tahap, yaitu concept (pengonsepan), design (perancangan), material collecting (pengumpulan materi), assembly (pembuatan), testing (pengujian), dan distribution (pendistribusian). Dalam multimedia komputer ini, tersedia beberapa menu yang dapat dipilih yaitu petunjuk, kompetensi, peta konsep, e-book, simulasi, latihan, dan evaluasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Dilakukan penyebaran angket kepada 35 orang siswa yang telah mengikuti pembelajaran alat optik dengan menggunakan multimedia komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan multimedia komputer alat optik yang dikembangkan.
Keywords
Multimedia komputer, alat optik
Topic
Physics
Corresponding Author
Ajeng Suryani
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Abstract
Pada masa kini penggunaan media komputer sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Namun secara umum penggunaan media komputer dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih banyak hanya menggunakan program Microsoft power point berupa tulisan-tulisan diselingi gambar tanpa menyisipkan animasi ataupun video dalam pembuatan multimedia tersebut. Padahal dengan adanya animasi ataupun video akan membuat pembelajaran di dalam kelas lebih variatif dan tidak monoton juga agar siswa dapat belajar secara mandiri. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran fisika berbasis komputer pada pokok bahasan gerak lurus. Dalam multimedia ini terdapat menu kurikulum, peta konsep, animasi & video, e-book, contoh soal, dan evaluasi. Metode penelitian yang digunakan adalah 4D yaitu metode penelitian yang terdiri dari empat tahap. Tahapan 4D tersebut adalah define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa respon siswa melakukan pembelajaran menggunakan multimedia komputer yang dikembangkan adalah positif.
Keywords
multimedia komputer, gerak lurus
Topic
Physics
Corresponding Author
Widyaningrum Indrasari
Institutions
1)Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta
2)Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Sensor fluxgate merupakan sensor vektor magnetik yang mempunyai sensitivitas tinggi dan dapat mengukur medan magnet DC maupun AC pada rentangan 100 pT � 0,5 mT. Sensor fluxgate banyak digunakan untuk menentukan medan magnetik bumi, navigasi, dan mendeteksi material berdasarkan sifat magnetiknya. Dalam paper ini, akan dipaparkan karakterisasi sensor fluxgate dalam mendeteksi medan magnetik lemah dari sumber medan AC, dengan variasi kuat arus sumber medan magnetik serta variasi material magnetik pengganggu. Sumber medan yang digunakan terdiri dari pembangkit sinyal sinusoida, penguat daya, dan solenoida. Sementara itu sensor yang digunakan mempunyai sensitivitas 34 mV/μT dan 755 mV/μT. Sensor dapat mengukur perubahan medan magnet AC lemah hingga 0,5 �T. Hasil pengukuran sensor kemudian dibandingkan dengan perhitungan secara teori berdasarkan Hukum Hukum Biot-Savart serta menggunakan alat ukur standar berupa fluxmeter.
Keywords
fluxgate, medan magnet AC, material magnetik pengganggu, fluxmeter
Topic
Physics
Page 3 (data 61 to 90 of 145) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats