Event starts on 2015.06.08 for 2 days in Bandung
http://portal.fi.itb.ac.id/snips2015 | https://ifory.id/proceedings/z4pZjcJkq
Front PDF (2,836 kB) Back PDF (166 kB)
Page 4 (data 91 to 120 of 168) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Elva Firma
Institutions
Sekolah Pasca sarjana Program Pendidikan Fisika
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Berdasarkan pengamatan, rendahnya hasil belajar siswa tampak dari kurangnya respon yang diberikan siswa tehadap pertanyaan dan penjelasan guru selama pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan buku belum memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh penggunaan bahan ajar dalam seting pembelajaran science technology society (STS) terhadap hasil belajar fisika siswa, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Jenis penelitian ini berupa pra eksperimental dengan rancangan randomized control group only design. Instrument yang digunakan untuk menjaring pencapaian hasil belajar aspek kognitif berbentuk soal objektif, sedangkan aspek psikomotor dan aspek afektif menggunakan lembar observasi. Berdasarkan anlisis data yang dilakukan diketahui bahwa siswa yang menggunakan bahan ajar dalam seting STS memiliki hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan bahan ajar. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang berarti penggunaan bahan ajar dalam seting pembelajaran STS terhadap hasil belajar siswa.
Keywords
Bahan ajar, pembelajaran STS, hasil belajar
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Dzikri Rahmat Romadhon
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Medan listrik statis homogen sebesar 2,0 dan 2,4 kV/m dipaparkan pada biji kacang hijau (Vigna radiata) dan padi ciherang (Oryza sativa) dengan variasi waktu 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Sebelum dipaparkan terhadap medan listrik, biji-bijian direndam selama 2 jam dalam air tanah. Medan listrik statis dibangkitkan dengan menyusun dua lempeng plat seng berdiameter 15 cm dan dengan jarak antar lempeng 0,5 cm. Masing-masing lempeng dihubungkan dengan kutub positif dan negatif catu daya arus searah. Setelah biji-bijian terpapar oleh medan listrik, biji-bijian tadi ditempatkan pada cawan yang telah dilapisi kapas yang telah dibasahi. Biji yang telah muncul bakal akar sepanjang 2 mm dianggap telah berkecambah. Pada kacang hijau, semua biji yang terpapar oleh medan listrik sebesar 2,0 kV/m berkecambah lebih banyak daripada kelompok kontrol di akhir pengukuran, 56% lebih banyak dari kontrol untuk kelompok dengan waktu paparan 150 menit. Untuk medan listrik 2,4 kV/m tiga kelompok dengan waktu paparan 90, 120, dan 150 menit berkecambah lebih banyak daripada kelompok kontrol di akhir pengukuran, 70% lebih banyak dari kontrol untuk kelompok dengan waktu paparan 150 menit. Pada padi ciherang, tiga kelompok biji dengan waktu papar 30, 120, dan 150 menit pada medan listrik sebesar 2,0 kV/m berkecambah lebih banyak daripada kelompok kontrol, 17% lebih banyak dari pada kontrol untuk waktu paparan 150 menit. Sedangkan pada paparan medan listrik sebesar 2,4 kV/m hanya kelompok dengan waktu paparan 60 menit yang berkecambah lebih banyak daripada kontrol, 10% lebih banyak.
Keywords
Medan listrik statis, Kacang hijau, Padi, Perkecambahan, Waktu paparan
Topic
Lain-lain (ETC)
Corresponding Author
Linda Marlinda
Institutions
AMIK BSI Jakarta
Abstract
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur � unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses belajar sangatlah penting dimana proses belajar bagi para siswa SMU IPA merupakan inti proses pendidikan dan pembelajaran ke tingkat dewasa. Kendala yang dialami oleh para siswa dalam mempelajari mata pelajaran fisika, matematika, kimia adalah banyak rumus yang harus dipelajari sehingga menyebabkan turunnya minat dan prestasi siswa untuk memahami pelajaran ini sangat besar. Dewasa ini perkembangan penggunaan CD education dan animasi berbasis android sangatlah pesat diberbagai bidang ilmu, begitu juga dalam dunia pendidikan. Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu kemampuan, minat, bakat, motivasi. Sedang yang berasal dari luar diri siswa seperti keluarga, lingkungan luar, sekolah seperti metode pengajaran, konsep pengajaran, media pembelajaran atau alat bantu, sifat guru, bakat, kondisi sosial dan ekonomi. Model analisa data yang digunakan untuk menggambarkan pengaruh penggunaan CD education dan Animasi berbasis android sebagai salah satu alat bantu untuk meningkatkan minat belajar siswa SMU IPA menggunakan SPSS
Keywords
CD education, Animasi berbasis Android, Minat Belajar Siswa SMU IPA
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Gabriella Mega
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Fenomena kucuran air yang terlihat membeku saat selang air digetarkan telah marak dikenal. Frekuensi untuk membuat pola kucuran terlihat merambat naik, diam, dan merambat turun adalah 23 Hz, 24 Hz, dan 25 Hz berturut-turut. Pengamatan lebih jauh dengan berbagai diameter selang dilaporkan dalam tulisan ini. Kecepatan perambatan sebagai fungsi dari frekuensi juga disajikan. Sebagai sumber frekuensi sinusoidal digunakan piranti lunak Tone Generator v 3.04 dari NCH Software. Sinyal yang dikeluarkan kemudian diperkuat dengan suatu amplifier yang tegangan bolak-baliknya diukur dengan menggunakan multimeter. Hubungan antara tegangan Vpp keluaran dengan amplitudo kucuran air juga disajikan. Diduga fenomena ini merupakan salah satu contoh fenomena gelombang stasioner pada aliran air.
Keywords
kucuran air, vibrasi, gelombang stasioner.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
defi nurlatifah
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi Scientific Approach bermuatan nilai dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa. Muatan nilai tersebut merupakan nilai religius yang disisipkan pada setiap tahapan yang terdapat dalam Scientific Approach. Metode penelitian yang digunakan adalah metode weak eksperimen dengan desain One-Group Pre test-Post test. Subjek penelitian yaitu siswa kelas X SMA Negeri 9 Tasikmalaya yang terdiri dari 30 orang siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data hasil penelitian berupa pretest dan posttest keterampilan berpikir kreatif siswa yang diolah melalui program SPSS for windows dengan uji Paired Sample t-test. Berdasarkan analisis hasil belajar siswa perolehan rata-rata posttest setelah pembelajaran dengan Scientific Approach sebesar 46,17 sedangkan rata-rata pretest sebelum pembelajaran dengan Scientific Approach diperoleh hasil rata-rata tes sebesar 25,97 dengan rata-rata N-gain yang diperoleh sebesar 0,57.
Keywords
Scientific approach, muatan nilai, berpikir kreatif
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Anas Santria
Institutions
a) Program Studi Magister Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung
*anas.santria[at]gmail.com
b) Program Studi Magister Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung
Abstract
Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh jenis sumber karbon terhadap pembuatan dan sifat bacterial cellulose (BC). Sumber karbon yang digunakan adalah air kelapa, air cucian beras, air rambutan, air singkong, jagung, pisang, gula tebu, glukosa dan fruktosa. Masing-masing sumber karbon tersebut difermentasi menggunakan acetobacter xylinum dengan sumber nitrogen ammonium sulfat, (NH4)2SO4. Semua sumber karbon berhasil difermentasi menjadi BC kecuali glukosa. Glukosa bukan sumber karbon yang sesuai bagi perkembangan acetobacter xylinum dengan sumber nitrogen ammonium sulfat. Semua BC hasil fermentasi dipanen ketika BC sudah mencapai ketebalan 1 cm. BC yang paling cepat dipanen adalah BC dari sumber karbon air kelapa (6 hari), sedangkan BC dari sumber karbon yang lain berkisar antara 9-18 hari. Kadar air BC dari masing-masing sumber karbon dihitung dengan cara membandingkan selisih massa BC basah dan kering terhadap BC basah. Hasilnya, BC dengan kadar air tertinggi adalah BC air singkong (99,6%) dan kadar air BC dari sumber karbon lainnya berkisar antara 98% � 99%. Morfologi BC dianalisis dengan menggunakan SEM (Scanning Electronic Microscope) pada pembesaran 20.000 kali. Hasilnya menunjukkan bahwa BC air singkong memiliki celah serat paling besar, yaitu 5-200 nm, sedangkan BC sumber karbon lain seperti air cucian beras dan rambutan memiliki celah serat 5-100 nm.
Keywords
bacterial cellulose, fermentasi, acetobacter xylinum, SEM
Topic
Inovasi (INV)
Corresponding Author
Sutarno Hartosuwarno
Institutions
1-3Department of Metallurgical Engineering-Faculty of Mining and Petroleum
4Faculty of Mechanical & Aeronautical Engineering
Bandung Institute of Technology, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Indonesia
a)Corresponding author: 1hartosuwarno[at]gmail.com
b)syonis[at]mining.itb.ac.id; c)akhmad[at]mining.itb.ac.id; d) tdirgantara[at]ftmd.itb.ac.id
Abstract
Penelitian ini mengevaluasi pengaruh kalsia alumina yang terbentuk sebagai produk samping dalam proses sintesa busa aluminium. Senyawa ini terbentuk dari penggunaan kalsium karbonat (CaCO3) sebagai sumber agen pembusa karbon dioksida (CO2). Pembentukan kalsia alumina (CaO.Al2O3) ini selain berfungsi sebagai sumber pembusa juga untuk meningkatkan viskositas dan memperkuat dinding rongga pori busa aluminium. Salah satu hasil evaluasi pengaruh Kalsia alumina adalah kurva zetha yang mengkorelasikan antara porositas maksimum pada 85 % terjadi pada kadar kalsia alumina 2.7 %.
Keywords
Busa Aluminium, Kalsia alumina, porositas
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
ENDA AMELIA TARIGAN
Institutions
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh implementasi metode praktikum berbasis Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran IPA Terpadu untuk meningkatkan pengetahuan konsep sains siswa SMP. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment dengan desain peneliti The Non-Equivalen Pretest-Postest Design. Sampel penelitian terdiri dari 61 orang siswa kelas VII dari salah satu SMPN di Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan tes penguasaan konsep terhadap implementasi metode berbasil PBL. Teknik analisis data menggunakan uji Normalitas, uji N-Gain, dan Uji Mann Withney yang diuji menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 and Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan nilai Sig 2-Tailed Mann-Whitney sebesar 0,006 < α (0,05) maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil ini diperoleh dari data peningkatan penguasaan konsep untuk siswa yang menggunakan praktikum berbasis PBL sebesar 0,19 dengan kategori rendah dan untuk siswa yang menggunakan metode praktikum verifikasi sebesar 0,14 dengan kategori rendah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari implementasi praktikum berbasis PBL pada pembelajaran IPA Terpadu untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa.
Keywords
praktikum berbasis PBL, praktikum verifikasi, penguasaan konsep
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
DWI INDAH SURYANI
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Open Inquiry dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry pada tema suhu dan perubahan. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment dengan desain penelitian Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel penelitian terdiri dari 56 orang siswa kelas VII dari salah satu SMP N di Kota Palembang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan tes penguasaan konsep. Teknik analisis data menggunakan uji Normalitas, uji Homogenitas, uji N-Gain, uji t, dan uji Mann Withney dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi Sig (2-Tailed) adalah 0,02 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Diperoleh dari data peningkatan penguasaan konsep untuk siswa yang menggunakan model pembelajaran Open Inquiry sebesar 0,69 dengan kategori sedang dan untuk siswa yang menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry sebesar 0,73 dengan kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan penguasaan konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran Open Inquiry dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry pada tema suhu dan perubahan.
Keywords
Open Inquiry, Guided Inquiry, Penguasaan Konsep
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Lintang Ratri Prastika
Institutions
Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr. Setiabudi No.29, Bandung, Indonesia
*lintang.r.prastika[at]gmail.com
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar siswa setelah digunakan I-games dalam pembelajaran, efektifitas pembelajaran menggunakan I-games, serta tanggapan siswa mengenai penggunaan I-games dalam pembelajaran fisika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lemah (weak experimental) dengan desain penelitian the one group pretest-posttest design. Sampel penelitian adalah kelas X-C di salah satu SMA Negeri di kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes prestasi belajar (pretes dan postes), angket, dan observasi. Hasil penelitian yang diperoleh selama tiga pertemuan adalah siswa mengalami peningkatan prestasi belajar sebesar 39,2% untuk pertemuan ke-1; 44,9% untuk pertemuan ke-2; dan 46,8% untuk pertemuan ke-3. Efektifitas pembelajaran pertemuan ke-1 dan ke-2 tergolong sedang, dan pertemuan ke-3 tergolong tinggi. Sebanyak 73,77% siswa memberikan tanggapan yang baik terhadap penggunaan I-games dalam pembelajaran fisika di kelas. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah digunakan I-games dalam pembelajaran.
Keywords
instructional games, prestasi belajar, efektivitas
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Aprina Defianti
Institutions
Sekolah Pascasarjana UPI
Abstract
Praktikum merupakan metode yang efektif dalam membelajarkan IPA ke siswa. Melalui praktikum, siswa lebih dapat memahami konsep IPA dari pada sekadar mendengar atau membaca penjelasan konsep, terutama pada konsep IPA yang tidak dapat teramati langsung oleh mata. Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran IPA harus dapat mengintegrasikan berbagai konsep sehingga siswa memiliki pemahaman yang menyeluruh terhadap suatu fenomena. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat praktikum IPA yang mengintegrasikan konsep Fisika dan Biologi dalam satu set alat. Penggunaan alat praktikum tersebut membantu siswa mengeksplorasi konsep gelombang, jenis-jenis gelombang mekanik, sifat gelombang, gelombang bunyi, mekanisme proses mendengar dan bagian-bagian indra pendengaran. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan yang terdiri dari tahap define, design, dan develop. Pada tahap define, dilakukan studi terhadap standar isi kurikulum 2013 pada pelajaran IPA SMP guna menentukan alat praktikum yang akan dikembangkan. Sedangkan pada tahap design, dilakukan proses mendesain dan membuat alat menggunakan bahan-bahan yang aman dan mudah diperoleh sehingga dapat direplikasi dan digunakan pada pembelajaran di sekolah. Selanjutnya untuk tahap develop, dilakukan kajian empirik, uji coba dan expert judgment oleh pakar pendidikan.
Keywords
pengembangan, alat praktikum, integrasi, gelombang, indra pendengaran
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Hanna Nurul Husna
Institutions
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
hanna.nurul.husna[at]student.upi.edu
Abstract
Makalah ini memaparkan hasil penelitian tentang pengembangan bahan ajar berbasis pembelajaran IPA Terpadu model Webbed dengan tema: Gunung Berapi. Pengembangan bahan ajar ini dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa bahan ajar merupakan komponen yang penting dalam suatu pembelajaran. Pembelajaran IPA terpadu harus mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu alam, karena itu dibutuhkan suatu bahan ajar yang komprehensif dan memenuhi kebutuhan pembelajaran. Penelitian ini merupakan tahapan awal dari tahapan pengembangan bahan ajar. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan langkah-langkah: (1) menentukan tema dan keterpaduannya dengan sub topik yang dipadukan; (2) menganalisis KI dan KD; (3) menentukan indikator dan tujuan pembelajaran; (4) membuat lesson con-sequencce map; (5) merumuskan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil kajian tersebut, dapat dikemukakan hasil dari penelitian ini: bahan ajar yang dihasilkan berupa handout yang dilengkapi dengan lembar kerja siswa dan asesmennya.Hasil penelitian ini masih harus ditindaklanjuti dengan menguji penggunaannya terhadap hasil belajar siswa serta pendapat siswa dan guru tentang bahan ajar ini.
Keywords
bahan ajar, IPA Terpadu Model Webbed, Gunung Berapi
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
NURUL ASHRI
Institutions
PRODI IPA SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Abstract
Dari hasil observasi mengenai bahan ajar berupa buku teks IPA yang digunakan di kelas VII SMP, ditemukan bahwa buku teks yang digunakan di sekolah-sekolah berbasis sebuah kurikulum terbaru tersebut memiliki beberapa kekurangan terutama dalam hal konten. Salah satu kekurangannya adalah dalam hal sistematika bahasan materi. Selain itu, tuntutan peraturan pemerintah mengenai pembelajaran IPA yang seharusnya disajikan terpadu juga menjadi kendala dalam menemukan buku ataupun bahan ajar yang benar-benar ideal. Sebuah bahan ajar yang ideal yang sistematikanya sesuai dengan tuntutan pembelajaran terpadu dapat diperoleh dengan cara mengembangkan bahan ajar sendiri, salah satunya menggunakan metode 4 Step Teaching Material Development (4S TMD). Metode pengembangan bahan ajar tersebut terdiri dari empat tahapan yaitu Seleksi, Strukturisasi, Karakterisasi dan Reduksi Didaktik. Tahapan yang kemudian akan dibahas lebih lanjut merupakan tahapan awal penyusunan bahan ajar yang terdiri dari seleksi, strukturisasi dan karakterisasi. Sementara itu, metode penelitian yang digunakan adalah Research dan Development (R&D). Pada tahapan seleksi dilakukan pemilihan segala bentuk informasi yang terkait dengan tema bahan ajar yang telah dipilih yaitu mengenai energi dan lingkungan. Dilanjutkan dengan tahapan strukturisasi yang berkaitan dengan usaha membentuk struktur kognitif siswa melalui komponen-komponen yang terdiri dari peta konsep, struktur makro dan multipel representasi. Hasil strukturisasi digabungkan dengan hasil seleksi kemudian dirunut sehingga menghasilkan sebuah draft bahan ajar yang siap diujicoba. Ujicoba merupakan bagian dari tahapan karakterisasi untuk membedakan antara konsep yang mudah dan sulit. Hasil ujicoba menunjukkan rerata persentasi tiap item soal mencapai 31%. Hal tersebut menunjukkan draft bahan ajar yang disusun masih membutuhkan proses reduksi dedaktik.
Keywords
bahan ajar, 4S TMD
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Handini Nurpratami
Institutions
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Laju reaksi merupakan salah satu konsep abstrak dengan contoh konkrit yang memerlukan penjelasan level representasi submikroskopis menggunakan teori tumbukan. Namun bahan ajar seringkali mengabaikan keterhubungan level representasi makroskopis dan simbolik dengan level representasi submikroskopis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar yang memenuhi keterhubungan tiga level representasi pada materi laju reaksi. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap: 1) studi pendahuluan 2) desain produk 3) validasi dan uji coba. Dari hasil penelitian didapatkan suatu produk bahan ajar yang memiliki karakteristik penyajian materi dengan menghubungkan tiga level representasi kimia. Representasi makroskopik disajikan melalui suatu fenomena di lingkungan yang dapat terlihat dan disertai dengan langkah-langkah percobaan yang mudah dilakukan. Representasi submikroskopik disajikan dalam bentuk teks, gambar dan video. Representasi simbolik disajikan dalam persamaan reaksi kimia dan perhitungan yang relevan. Validasi konten dilakukan melalui pertimbangan ahli. Subjek uji coba kelayakan adalah tiga guru sekolah menengah dan 20 orang mahasiswa. Berdasarkan hasil validasi dan uji coba diperoleh kesimpulan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran kimia.
Keywords
Bahan Ajar, Laju Reaksi, Multipel Representasi.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Hani Haviyani
Institutions
UIN sunan gunung djati bandung
Abstract
Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan produk berupa bahan ajar sel volta yang berorientasi multipel representasi kimia. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : 1) studi pendahuluan 2) design produk 3) validasi dan uji coba untuk mengetahui kelayakan produk. Dari penelitian dihasilkan suatu produk bahan ajar yang memiliki karakteristik penyajian materi dengan menghubungkan tiga level representasi (level makroskopik, level submikroskopik dan level simbolik) dilengkapi dengan mode representasi gambar dan multimedia. Representasi makroskopik disajikan melalui fenomena di lingkungan disertai dengan langkah-langkah percobaan yang mudah dilakukan. Representasi submikroskopik disajikan dalam teks, gambar dan video. Representasi simbolik disajikan melalui persamaan reaksi dan perhitungan yang relevan. Validasi konten dilakukan melalui pertimbangan ahli dan uji coba kelayakan bahan ajar terhadap 20 orang mahasiswa dan 3 orang guru sekolah menengah. Berdasarkan hasil validasi dan uji coba diperoleh kesimpulan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran kimia.
Keywords
Bahan Ajar, Sel Volta, Multipel Representasi
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Aldino Adry Baskoro
Institutions
a) sekolahalam minangkabau
Jalan Ujung Pandang No 11, Padang 25135, Indonesia
*aldino.a.baskoro[at]gmail.com
b) langitselatan
Bandung
Abstract
Pada makalah ini dibahas tentang pemanfaatan media roket air di Sekolah Alam Bandung (SAB) dan sekolahalam minangkabau (SAM) dalam pembelajaran sains (IPA) di tingkat pendidikan dasar. Peluncur roket air yang digunakan adalah peluncur hasil desain peneliti yang telah dikembangkan sejak tahun 2008. Pembelajaran dengan media roket air disajikan secara interaktif yang disampaikan melalui metode eksperimen dan problem solving. Kaitan materi-materi pembelajaran disesuaikan dengan tingkatan kelas sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar di dalam kurikulum. Dari hasil kegiatan roket air yang diperkenalkan mulai dari kelas 4 di SAB maupun di kelas 6 di SAM ditemukan bahwa para siswa sangat menyenangi kegiatan ini. Berdasarkan hal tersebut, beberapa model pembelajaran berbasis aktivitas roket air dikembangkan tidak hanya sebatas pembuatan dan peluncuran roket standar berbahan botol minuman soda volume 600 ml dan 1,5 liter. Adapun pengembangan aktivitas yang memanfaatkan media roket air antara lain pembuatan dan peluncuran roket panjang, roket berparasut, roket berkamera, simulasi pendaratan rover, proyek pembuatan peluncur mandiri, dan roket air dua tingkat. Hasil dari berbagai kegiatan roket air yang telah dilakukan di SAB dan di SAM disusun dalam urutan kegiatan yang berjenjang mulai dari kelas IV, V, dan VI.
Keywords
roket air, interaktif, eksperimen
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Ajeng Suryani
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Abstract
Keterampilan proses sains merupakan salah satu keterampilan yang perlu dilatihkan pada siswa untuk mengimbangi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad 21 ini. Saat ini intrumen evaluasi keterampilan proses sains hanya berupa lembar observasi yang kadangkala memberikan celah untuk guru menilai siswa secara subjektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan intrumen tes untuk keterampilan proses sains siswa SMP pada materi gerak. Indikator yang digunakan pada intrumen ini terdiri dari enam indikator sesuai yang dikemukaan oleh Dewi (2008), sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Research and Development (R & D). Tahapan pengembangan instrumen tes ini adalah membuat indikator soal, membuat soal, judgement oleh ahli materi dan ahli evaluasi, revisi soal, uji coba, dan mengimplementasikan soal di sekolah, yaitu di SMP Negeri 12 Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intrumen tes yang dikembangkan telah layak untuk digunakan sebagai intrumen tes keterampilan proses sains siswa SMP pada materi gerak.
Keywords
intrumen tes, keterampilan proses sains, gerak
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
FITRI NURMAYANTI
Institutions
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran fisika berbentuk modul elektronik yang saintifik dengan strategi pembelajaran PDEODE (Predict � Discuss I � Explain I � Observe � Discuss II � Explain II ). Metode penelitian yang digunakan adalah research and development (R&D) menggunakan model ADDIE (Analyze � Design � Develop � Implementation � Evaluation). Modul dikembangkan dengan menggunakan program 3D PageFlip Proffesional. Program ini dapat diperkaya dengan tampilan video, animasi, dan evaluasi online. Modul yang dihasilkan sudah diujicobakan secara terbatas kepada siswa kelas XI SMA. Hasil ujicoba terbatas ini memperlihatkan bahwa ada ketertarikan siswa terhadap modul yang dihasilkan. Namun, ada beberapa bagian yang memerlukan perbaikan seperti pada tampilan. Tes formatif dan sumatif yang ditampilkan dengan menggunakan program iSpring akan langsung mendapatkan umpan balik berupa skor dan terpantau pula melalui e-mail guru.
Keywords
media pembelajaran, modul elektronik fisika, PDEODE, pembelajaran saintifik
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Nur Eli Purnamasari
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 40154, Indonesia
*nur_purnamasari[at]ymail.com
Abstract
Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan di abad 21 yang semakin berkembang dengan pesat. Keterampilan berpikir kritis sangat perlu dilatihkan kepada siswa agar siswa berpikir dan mengajukan permasalahan secara kritis tentang konsep IPA yang dipelajari. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP melalui pengembangan multimedia komputer. Dalam rangka mencapai tujuan, digunakan media komputer supaya siswa dapat dengan mudah memahami materi perpindahan kalor yang abstrak menjadi lebih riil. Dalam multimedia komputer ini, terdapat beberapa menu yang dapat dipilih yaitu e-book, animasi, video, contoh soal, dan evaluasi. Metode penelitian yang digunakan adalah 4D yang terdiri dari 4 tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Adapun langkah-langkah dalam pengembangan media komputer yaitu menentukan materi yang akan diambil, membuat storyboard, membuar flowchart, pembuatan multimedia dibantu oleh ahli, judgement multimedia, revisi multimedia, implementasi di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP di Lembang Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa meningkat setelah digunakan multimedia komputer pada konsep perpindahan kalor.
Keywords
Multimedia komputer; Kemampuan berpikir kritis; Perpindahan kalor
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Abdul Latip
Institutions
(a*) Mahasiswa Program Magister Program Studi Pendidikan IPA SPs UPI
a_latip12[at]yahoo.com
(b) Dosen Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengembangkan multimedia pembelajaran berbasis literasi sains untuk siswa SMP pada tema teknologi. Pengembangan ini didasarkan pada peran multimedia dalam pembelajaran sains yang dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna agar visi literasi sains yaitu membekali siswa dengan pengetahuan konsep sains yang benar serta mampu menerapkan konsep sains pada fenomena kehidupan sehari-hari dapat tercapai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan desain ADDIE (Analysis, Design, Developement, Implementation, Evaluation), tahap analysis, design, dan development merupakan tahap pengembangan multimedia pembelajaran berbasis literasi sains. Sementara tahap implementation dan evaluation merupakan tahap penerapan multimedia pembelajaran berbasis literasi sains pada pembelajaran di kelas di salah satu sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas penggunaan multimedia pembelajaran berbasis literasi sains terhadap peningkatan capaian literasi sains siswa SMP pada domain konteks sebesar 83,34%, domain pengetahuan sains sebesar 57,02%, domain kompetensi sains sebesar 62,35% dan domain sikap sains sebesar 60,12%. Nilai efektifitas tersebut menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran berbasis literasi sains memiliki peranan dalam meningkatkan capaian literasi sains siswa SMP pada materi IPA dengan tema teknologi.
Keywords
Multimedia Pembelajaran, Literasi Sains, Sains dan Teknologi, IPA Terpadu
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
INDRA KUSUMA WARDANI
Institutions
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
Abstract
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Perangkat pembelajaran dikembangkan menggunakan model 4D dengan desain penelitian one group pre-test post-test design yang diimplementasikan pada tiga kelas replikasi di FMIPA Unipdu Jombang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria validitas, kepraktisan dan ke-efektifan. Hal ini didasarkan pada tingkat reliabilitas dari setiap kriteria yang menunjukkan persentase lebih dari 80%. Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah pada setiap kelas replikasi menunjukkan peningkatan n-gain lebih dari 0,3. Nilai n-gain berkriteria tinggi ditunjukkan oleh indikator analisis, perumusan variabel percobaan, identifikasi strategi dan evaluasi solusi. Pada penelitian ini aktivitas mahasiswa dominan pada kegiatan pembelajaran untuk mengerjakan LKM dan melakukan percobaan ilmiah. Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Keywords
Model pembelajaran inkuiri terbimbing, keterampilan berpikir kritis, kemampuan pemecahan masalah
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Fourier Dzar Eljabbar Latief
Institutions
Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
Abstract
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sering tidak disukai oleh siswa maupun mahasiswa. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pendekatan kontekstual dengan pengamatan maupun eksperimen yang menarik, dan menggunakan perangkat modern yang mudah digunakan. Dalam makalah ini, pengamatan dan eksperimen mengenai gerak lurus dalam topik mekanika akan dilakukan dengan menggunakan teknik Multiple Exposure. Multiple Exposure adalah suatu teknik yang digunakan untuk merekam dua atau lebih adegan dan menggabungkannya dalam satu frame. Teknik ini biasanya digunakan untuk merekam dua atau lebih adegan baik gerak maupun diam dalam suatu frame dengan tujuan untuk menghasilkan gambar agar terlihat lebih dramatis dinamis dan artistik, namun dalam penelitian ini dimanfaatkan untuk mendeteksi apakah sebuah objek yang bergerak lurus memiliki kecepatan konstan (GLB) atau memiliki percepatan (GLBB). Besaran posisi dan waktu adalah besaran yang dapat langsung teramati menggunakan teknik Multiple Exposure yang dapat diperoleh dengan teknik pengolahan dan analisis citra digital sederhana. Dalam pengamatan dan percobaan yang dilakukan, sebuah mainan yang dilengkapi dengan sumber cahaya lampu LED bergerak sepanjang lintasan lurus. Perangkat kamera yang digunakan dirangkaikan dengan perangkat tambahan berupa papan berputar dengan lubang yang akan menjadi celah bagi kamera untuk menangkap gambar dari objek yang bergerak. Dari hasil percobaan yang dilakukan, dengan mengubah gaya penggerak benda, teramati adanya percepatan yang berbeda-beda. Untuk sistem dengan gaya penggerak sebesar 0,08 N, percepatan yang dihasilkan adalah 8,28 m/s^2, untuk gaya sebesar 0,10 N percepatannya adalah 20,08 m/s2, sedangkan untuk gaya sebesar 0,28 N percepatannya adalah 58,23 m/s^2. Dari percobaan sederhana ini, dapat disimpulkan bahwa perangkat yang dibuat dapat mengidentifikasi jenis gerak lurus (GLB/GLBB) dan dapat digunakan untuk menghitung percepatan sistem benda tersebut.
Keywords
kinematika, gerak lurus, percepatan, multiple exposure
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Dimas Praja Purwa Aji
Institutions
a) Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*dmspraja2105[at]gmail.com
Abstract
Dalam pengamatan efek kacang brazil dua dimensi (EKB 2-D), untuk membantu menganalisa fenomena yang terjadi adalah dengan mengamati keadaan granular bed dan intruder tiap saatnya. Untuk mengamatinya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengambil gambar sistem EKB 2-D tiap saatnya. Namun, dari gambar tersebut masih diperlukan pengolahan selanjutnya agar didapat data kuantitatif sehingga bisa didapatkan gambaran fenomena EKB 2-D yang terjadi. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah piranti lunak yang menampilkan data kuantitatif hasil digitasi posisi granular bed maupun intruder EKB 2-D dari gambar percobaan. Tulisan ini dibuat sebagai dokumentasi pengembangan piranti lunak yang telah dibuat dalam digitasi posisi granular bed maupun intruder EKB 2-D. Pengembangan piranti lunak tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pengguna yang ingin mencoba menganalisa data gambar hasil percobaan EKB 2-D.
Keywords
Digitasi; Efek Kacang Brazil Dua Dimensi; Piranti Lunak; Posisi; Web Browser
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Shinta Purnamasari
Institutions
Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
*shinta.purnamasari.s.pd[at]student.upi.edu
Abstract
Pembelajaran IPA harus bisa memberikan pengalaman belajar secara langsung pada siswa, sehingga siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep dan teori, tetapi juga dapat mempelajari IPA sebagai proses melalui praktikum. Pada jenjang SMP/MTs, pembelajaran IPA dilakukan secara terpadu agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan prosedur praktikum IPA Terpadu pada tema kesehatan kulit yang dapat diterapkan di SMP/MTs. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Tahapan yang dilakukan terdiri atas studi pendahuluan dan pengembangan model berupa uji coba terbatas. Pengumpulan data menggunakan angket penilaian dosen ahli, lembar observasi dan pertanyaan pada prosedur praktikum. Prosedur praktikum yang dikembangkan memiliki kualitas sangat baik berdasarkan penilaian dosen ahli dengan persentase rata-rata sebesar 90% yang meliputi, aspek didaktik (90,62%), aspek konstruksi (87,5%), dan aspek teknis (93,75%). Prosedur praktikum juga memiliki tingkat keterbacaan sangat baik (88,89%).
Keywords
pengembangan praktikum, praktikum IPA terpadu, kesehatan kulit, tabir surya.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Hera Wati Hera
Institutions
Universita Terbuka
Abstract
Kesalahan konsep (miskonsepsi) merupakan salah satu permasalahan yang sering ditemukan dalam pembelajaran fisika. Dugaan kuat yang menjadi penyebab miskonsepsi adalah tingginya abstraksi konsep pada mata pelajaran fisika. Kesalahan konsep yang sering terjadi pada mata pelajaran fisika adalah pada topik gerak. Makalah ini bermaksud untk mengungkapkan kesalahan konsep yang terjadi pada guru Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mengajarkan mata pelajaran fisika khususnya tentang topik gerak peluru. Lebih lanjut, makalah ini menggambarkan bagaimana pengembangan simulasi program pembelajaran dengan bahasa pemrograman web HTML5/CSS3 diharapkan dapat digunakan untuk meminimalisir miskonsepsi gerak peluru dan dapat diakses menggunakan jaringan internet melalui tutorial online dan mobile phone guna mendukung konsep pembelajaran jarak jauh dengan baik. Hasil menunjukkan bahwa miskonsepsi guru tentang topik gerak peluru terjadi pada: 1) definisi gerak peluru; 2) analisis komponen vektor gerak peluru; 3) besaran dan dimensi gerak peluru.
Keywords
Miskonsepsi, gerak peluru, pengembangan simulasi berbasis HTML.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Meliyani Hasanah
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini berfokus pada upaya penggunaan simulasi komputer pada pembelajaran konsep suhu dan kalor menggunakan model pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE). Pengembangan simulasi komputer berbasis POE bertujuan untuk membantu siswa SMA dalam mempelajari konsep suhu dan kalor dengan lebih mudah. Simulasi ini juga dapat digunakan untuk uji praktikum secara dinamis yaitu tidak hanya di dalam kelas dan laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pengembangan ADDIE yang meliputi tahap Analyze, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Subjek penelitian ini berjumlah 39 siswa kelas X di salah satu SMA di kota Cimahi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan simulasi komputer dalam pembelajaran suhu dan kalor berbasis POE membuat siswa menjadi lebih antusias dan lebih mudah menjawab pertanyaan yang diajukan terkait konsep tersebut. Selain itu, penelitian ini juga dapat mengidentifikasi konsep esensial pada suhu dan kalor yang masih belum dipahami oleh siswa.
Keywords
simulasi komputer, POE, suhu, kalor
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Agung Nugraha
Institutions
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Abstract
Sifat koligatif larutan merupakan salah satu konsep kimia yang memiliki karakteriristik sebagai konsep abstrak dengan contoh yang konkret. Melalui penelitian kelas dilakukan penggunaan Modul Elektronik (E-Module) pembelajaran pada konsep sifat koligatif larutan untuk mengembangkan kemampuan literasi kimia terhadap Siswa. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas siswa pada pembelajaran sifat koligatif larutan berbantuan E-Module untuk mengembangkan kemapuan literasi kimia di kelas dan menganalisis kemampuan literasi kimia siswa pada pembelajaran sifat koligatif larutan berbantuan E-Module di kelas. Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI F 2 SMK Farmasi As-Shifa Ciparay dengan jumlah siswa 39 orang, jumlah laki-laki 5 orang dan jumlah perempuan 34 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes kemampuan literasi siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru dengan interprestasi baik sekali dan kemampuan literasi kimia siswa berdasarkan kelompok tinggi, sedang, dan rendah masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 77. Proses pembelajaran dengan penggunaan E-Module padakonsep sifat koligatif larutan dapat mengaktifkan siswa dengan baik dan dapat mengembangkan kemampuan literasi kimia siswa pada konsep sifat koligatif larutan.
Keywords
E-Module pembelajaran sifat koligatif larutan, literasi kimia siswa, konsep sifat koligatif larutan.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Jesi Pebralia
Institutions
ITB
Abstract
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan kejadian untukbisa mengetahui suhu suatu benda yang mempunyai suhu tinggi. Pengukuran secara kontak pada suhu tinggi sulit untuk dilakukan karena akan merusak alat ukur yang digunakan. Oleh sebab itu, telah dirancang detektor pengukur suhu secara non-kontak menggunakan sensor inframerah MLX90614 berbasis arduino dan labview. Setiap benda yang mempunyai suhu di atas 0o C dapat memancarkan radiasi inframerah. Sensor inframerah dapat mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan oleh sebuah objek. Parameter yang diukur oleh sensor untuk menentukan suhu sebuah benda adalah emisivitas dan panjang gelombang pancaran radiasi inframerah. Arduino digunakan untuk mengolah dan membaca hasil pengukuran suhu yang dilakukan oleh sensor dan labview digunakan untuk menampilkan hasil pengukuran suhu dalam bentuk grafik.
Keywords
sensor inframerah MLX90614, suhu, non-kontak, arduino dan labview
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
ketut lasmi
Institutions
Prodi Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat mengatasi kesulitan masyarakat akibat naik turunnya harga BBM karena pencabutan subsidi oleh pemerintah. Energi terbarukan ini bisa segera diaplikasikan ke masyarakat dalam rangka pemenuhan keperluan energi nasional. Biogas merupakan energi alternatif yang dibuat dengan memanfaatkan kotoran sapi melalui proses anaerobik digestion. Sehubungan dengan hal ini, maka salah satu terobosan yang dilakukan dengan membuat alat pencampur biogas dan udara melalui pipa venturi satu fase(mengganti bensin dengan biogas) dengan menggunakan teori dasar mekanika fluida .Agar menghasilkan energi listrik yang baik maka terlebih dahulu diselidiki laju aliran biogas dengan flow meter, saat mengalir menuju alat pencampur biogas dan udara untuk menuju ruang bakar. Saat biogas keluar dari alat pencampur menuju ruang bakar, laju alirannya dibuat tetap sehingga menghasilkan perbedaan tekanan antara biogas dan udara. Dengan adanya beda tekanan ini maka terjadi pembakaran biogas sehingga dapat memutar generator listrik(genset) untuk memperoleh konversi energi dari biogas menjadi energi listrik yang dapat diaplikasikan sebagai alat penerangan masa depan
Keywords
Biogas, alat pencampur,konversi energi
Topic
Energi (ENG)
Corresponding Author
WAWAN WAHYU
Institutions
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI) BANDUNG
Abstract
Efikasi diri peserta didik perlu dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Efikasi diri merupakan prasyarat mutlak bagi peserta didik agar dapat menumbuhkan aktivitas dan kreativitasnya sehingga sangat penting untuk dikaji dan perlu mendapatkan perhatian serius. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan efikasi diri peserta didik melalui penerapan Teknik Jigsaw II dalam kegiatan pembelajaran kimia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Subyek penelitian sebanyak 79 peserta didik kelas XI IPA tahun pelajaran 2013/2014 di salah satu SMAN kota Padang, terdiri dari kelas eksperimen (n=40) dan kelas kontrol (n=39). Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari 3 jenis, yakni kuesioner efikasi diri (KED), pedoman wawancara (PW), dan lembar observasi (LO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri peserta didik kelas eksperimen (N-gain rata-rata =0,61) lebih tinggi daripada kelas kontrol (N-gain rata-rata =0,41). Hasil wawancara menunjukkan bahwa peserta didik dan pendidik memberikan tanggapan yang positif terhadap penerapan Teknik Jigsaw II dalam pembelajaran kimia. Hasil observasi menunjukkan bahwa antusiasme belajar peserta didik cukup baik (rata-rata aktivitas=72,38). Oleh karena itu, disarankan bahwa efikasi diri peserta didik perlu dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan pembelajaran IPA pada topik dan jenjang yang berbeda.
Keywords
efikasi diri peserta didik, pembelajaran kimia, Teknik Jigsaw II
Topic
Pembelajaran (EDU)
Page 4 (data 91 to 120 of 168) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats