Event starts on 2019.09.05 for 1 days in Jakarta
http://sim2019.confcentral.org | https://ifory.id/conf-abstract/HacBqzNkL
Page 1 (data 1 to 30 of 99) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Manuel Rolando
Institutions
a) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta
Abstract
Indonesia adalah negara yang memiliki kawasan perairan yang luas, sehingga sering disebut sebagai negara maritim yang terdiri dari berbagai pulau. Hal ini menjadikan transportasi laut menjadi moda transportasi yang efektif. Pelabuhan adalah tempat dimana terjadi pergantian antar moda transportasi, yaitu dari darat ke laut, serta memiliki beberapa fasilitas inti serta penunjang yang wajib tersedia. Salah satunya adalah terminal penumpang pelabuhan yang memiliki kegiatan embarkasi dan debarkasi didalamnya. Perencanaan alur sirkulasi memerlukan kajian terhadap unsur-unsur sirkulasi seperti pencapaian ke bangunan, bentuk ruang sirkulasi, serta pola sirkulasi didalam terminal penumpang pelabuhan. Hasil penelitian ini menunjukan alur sirkulasi dari kegiatan embarkasi maupun debarkasi dari terminal penumpang pelabuhan dan pentingnya penataan alur sirkulasi pada bangunan untuk menghindari crossing sirkulasi penumpang, barang, maupun pengantar.
Keywords
Sirkulasi, Embarkasi, Debarkasi, Terminal, Pelabuhan
Topic
Evaluasi Kualitas Komponen Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Arryka Febianti Putri
Institutions
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perancanaan, Universitas Trisakti.
Abstract
Perkembangan di Indonesia memicu pembangunan di beberapa kawasan di Indonesia, salah satunya di kawasan Ciketing Udik. Dampak dari pembangunan tersebut yaitu masalah banjir yang diakibatkan ketidakmampuan saluran untuk menampung dan mengalirkan air di dalamnya serta berkurangnya daerah resapan air sehingga diperlukan upaya untuk penangann banjir tersebut. Tujuan analisa ini yaitu untuk mengetahui kapasitas maksimum kolam dan kedalaman kolam tampungan akibat penerapan drainase berwawasan lingkungan dengan konsep zero runoff sebagai upaya penanggulangan banjir di Ciketing Udik berdasarkan aspek hidrologi dan hidraulika. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan metode water balance, diperoleh hasil rancangan kolam tampungan seluas 5,5 ha dengan kedalaman maksimum 4 m dan kapasitas maksimum kolam tampungan yaitu 227.710 m3.
Keywords
Kolam Tampungan,Polder, Water Balance
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Bunga Yubi Nabiilah
Institutions
a),b) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti
Jalan Kyai Tapa No. 1, Jakarta 11440, Indonesia
*bungayubi[at]gmail.com
c) Jurusan Metalurgi, Universitas Indonesia
Jalan Margonda Raya, Depok 16424, Indonesia
Abstract
Kebutuhan beton semakin meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur yang sedang marak di Indonesia ini. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi beton memungkinkan penggunaan limbah sebagai bahan pembentuk beton. Di kota Sulawesi Tenggara, memiliki potensi sumber daya nikel cukup besar, yaitu sebesar 97.4 miliar ton yang tersebar seluas 480 ribu Ha (Prasetyo et al., 2015). Tujuan dari penelitian ini adalah analis kekuatan tarik beton dengan menggunakan bubuk terak nikel (NSP) sebagai bahan substitusi parsial semen untuk beton mutu tinggi. Benda uji dibuat dengan faktor air semen (FAS) 0.31 dan dibandingkan dengan beton 100% semen OPC Tipe 1 (Reference). Substitusi NSP terhadap semen sebesar 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% dengan umur beton 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Karakteristik fisik meliputi bubuk terak nikel dan semen dengan menggunakan metode Le Chatelier. Karakteristik mekanik meliputi kemudahan pekerjaan di lapangan (workability) dan kuat tarik belah. Beton menggunakan admixture jenis superplasticizer Sika Viscocrete 8015. Hasil pengujian kuat tarik belah untuk beton substitusi NSP umur 28 hari mencapai 5% dari nilai kuat tekan.
Keywords
Beton mutu tinggi; Bubuk terak nikel; Substitusi parsial semen; Kuat tarik belah
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Mutia Rahmawati
Institutions
a), b) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat
*mutia.mutmut.mr[at]gmail.com
c) Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat
Abstract
Bubuk terak nikel merupakan limbah dari produksi peleburan bijih nikel yang sudah dikelola oleh PT. INDOFERRO, dengan kadar Fe yang terbilang kecil. Laporan Kemenperin 2018 mendapati bahwa dari total 40 ton produksi nikel per tahun, 30 ton akan menjadi limbah atau terak. Sehingga penumpukan limbah terak nikel terjadi di Sulawesi Tenggara, limbah yang dibiarkan menumpuk akan berbahaya bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dari material non-ferrous pada beton geopolimer. Beton geopolimer merupakan inovasi beton yang ramah lingkungan dan dapat dikategorikan sebagai green concrete, karena tidak menggunakan semen sama sekali sehingga emisi CO₂ akibat pembuatan semen dapat dikurangi. Bahan-bahan seperti abu terbang dan terak diketahui memiliki sifat pozzolanic, namun diperlukan prekursor yang dapat mengaktifkan ikatan Si-O-Al sehingga reaksi ikatan terjadi, prekursor tersebut ditemukan di dalam campuran NaOH dengan Na₂SiO₃. Pada penelitian ini bubuk terak nikel akan diuji secara fisik dengan botol Le Chatelier Standard dan pengujian kimia XRF. Beton geopolimer dengan komposisi 50% abu tebang 50% bubuk terak nikel akan diamati, dengan kadar molaritas 6 M dan 12 M dan rasio Na₂SiO₃ : NaOH adalah 2,5 : 1. Benda uji akan melalui proses rest period selama 24 jam kemudian proses curing dengan cara steam dengan suhu 60°C selama 24 jam. Kuat tekan diumur 28 hari pada beton geopolimer didapatkan sebesar 55,97 MPa dengan molaritas 12 M, sedangkan pada kadar molaritas 6 M sebesar 49,97 Mpa, hal ini terjadi akibat kadar alkalinitas dalam larutan alkali.
Keywords
Beton Geopolimer, Bubuk Terak Nikel, Abu Terbang
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Aldio Andara
Institutions
Universitas Trisakti, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Teknik Sipil
Abstract
Air Hujan dapat dimanfaatkan dengan cara dipanen untuk keperluan toilet dan pertamanan pada Gedung Indonesia One pada musim kemarau. Digunakan air hujan dengan harapan dapat menghemat penggunaan air bersih, menghemat biaya penggunaan air, dan mencegah terjadinya banjir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan rainwater tank eksisting pada Gedung Indonesia One dalam memenuhi kebutuhan air yang diperlukan berdasarkan keseimbangan antara suplai dan kebutuhan air. Analisis dari penelitian ini diperlukan data analisis potensi suplai air hujan yang di dapat dari data luas atap dan data hujan harian, bulanan, tahunan yang akan dihitung dengan analisis kebutuhan air toilet dan pertamanan pada gedung. Data tersebut untuk mendapatkan hasil perhitungan water balance dan perhitungan perubahan tampungan tangki RWT (Rainwater Tank). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa desain tangki RWT eksisting yang dihitung sebesar 234,72 m3 dengan potensi air hujan yang dapat ditampung sebesar 4591,29 m3/tahun dan kebutuhan air toilet dan pertamanan 276,77 m3/bulan dinilai kurang efisien dalam pemanfaatannya karena hanya dapat menampung 38% dari total potensi suplai air yang dapat ditampung.Dengan meningkatkan kapasitas tangki RWT menjadi 500 m3, tangki dapat menampung 88% dari total potensi suplai air.
Keywords
Rainwater harvesting, water balance, Indonesia One
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Ade laely fitriyani Kardin
Institutions
(a),(b) Jurusan Teknik Sipil, Unversitas Trisakti
Jalan Kyai Tapa No.1, Jakarta 11440, Indonesia
*adelakardin[at]gmail.com
Abstract
Beton merupakan salah satu bahan konsruksi yang sangat penting. Dengan adanya perkembangan konstruksi yang cepat sehingga mengakibatkan produksi semen juga meningkat. Akan tetapi, industri semen merupakan salah satu penyumbang polutan yang cukup besar pada pencemaran udara maka diperlukan alternative bahan lain sebagai pengganti semen. Salah satu bahan konstruksi yang digunakan untuk menggantikan semen adalah fly ash. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai kuat tekan pada beton geopolimer yang dipengaruhi oleh variasi molaritas. Pada penelitian ini variasi molaritas yang digunakan yaitu 6M, 8M, dan 10M dengan perbandingan alkali natrium hidroksida dan natrium silikat adalah 1:1. Pengujian beton dilakukan pada umur beton 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari dengan curing suhu oven 120 ºC. Nilai kuat tekan beton geopolimer pada umur 28 hari dengan molaritas 6M dan 8M memiliki nilai kuat tekan yang sama yaitu 12,58 N/mm2. Nilai kuat tekan beton geopolimer dengan molaritas 10M memiliki nilai kuat tekan yaitu 11,26 N/mm2. Berat jenis beton geopolimer 8M lebih ringan dibandingkan dengan berat jenis beton geopolimer 6M dan 10M.
Keywords
geopolimer, fly ash, alkali, molaritas dan kuat tekan
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Isma Fajar
Institutions
Universitas Trisakti, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Abstract
Pembangunan Bendungan Kering (dry dam) Ciawi bertujuan sebagai upaya pengendalian banjir DKI Jakarta yang diakibatkan luapan air Sungai Ciliwung. Bendungan kering adalah bangunan bendung yang dibangun untuk mengkontrol banjir dengan membiarkan aliran sungai mengalir dengan bebas selama kondisi normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui reduksi banjir Sungai Ciliwung Hulu akibat dibangunnya Bendungan Kering Ciawi, dengan melakukan analisis hidrograf satuan sintetik (HSS) untuk mendapatkan hidrograf banjir rancangan dengan periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun, setelah itu dilakukan analisis penelusuran banjir lewat waduk untuk mendapatkan reduksi banjir Sungai Ciliwung. Hasil perhitungan didapatkan Bendungan Ciawi dapat mereduksi banjir Sungai Ciliwung Hulu sebesar Q2 = 1,24%, Q5 = 14,12%, Q10 = 20,08%, Q25 = 26,81%, Q50 = 31,27%, dan Q100 = 35,33%. Hasil ini membuktikan dengan dibangunnya Bendungan Kering Ciawi dapat mereduksi banjir Sungai Ciliwung Hulu, sehingga diharapkan dapat mereduksi banjir di wilayah DKI Jakarta.
Keywords
Hidrograf Satuan Sintetik; Penelusuran Banjir
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Huriyah Nada Kamilia
Institutions
Universitas Trisakti, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Abstract
Banjir yang menggenangi pemukiman warga di wilayah DKI Jakarta salah satunya terjadi karena meluapnya Sungai Ciliwung. Luapan ini terjadi karena penampang sungai yang tidak dapat menampung besarnya debit banjir. Tujuan penelitian ini agar dapat mengetahui penampang yang mengalami luapan dengan melakukan analisis hidrologi dan analisis hidrolika dengan menggunakan bantuan program HEC-RAS. Tahap perhitungan dilakukan dengan menghitung data curah hujan menggunakan rata-rata aljabar, analisis distribusi frekuensi, uji distribusi frekuensi, perhitungan aliran dasar dan perhitungan debit banjir rencana kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun dengan metode HSS Nakayasu. Untuk analisis hidrologi, perhitungan debit menggunakan Distribusi Log Normal dengan besar debit banjir kala ulang Q2Tahun = 265.26 m³/detik, Q5Tahun = 305.93 m³/detik, Q10Tahun = 329.77 m³/detik, Q25Tahun = 354.93 m³/detik, Q50Tahun = 376.22 m³/detik dan Q100Tahun = 394.74 m³/detik. Hasil perhitungan debit banjir rencana digunakan untuk analisis hidrolika menggunakan program HEC-RAS sehingga diperoleh beberapa penampang yang terdapat luapan banjir melebihi ketinggian tebing sungai.
Keywords
Banjir; HEC-RAS; Penampang
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Reinaldy Lagha
Institutions
Universitas Trisakti
Abstract
Penyediaan air bersih belum sepenuhnya merata di Indonesia. Masyarakat di beberapa daerah khususnya pedesaan harus mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Itulah yang dialami masyarakat desa laang tanduk yang bermukim di dataran tinggi dengan sumber air yang tidak terjamin kebersihannya. Maka dari itu, pemerintah merencanakan reservoar dan jaringan distribusi yang dinilai mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Namun, perlu untuk menganalisa kembali perencanaan yang ada untuk memastikan kebutuhan masyarakat telah tercukupi dan karena sifatnya yang tidak hanya melihat kualitas dan kuantitas melainkan kontiniuitas, melihat penduduk yang terus bertambah sehingga dipertimbangkan kebutuhan masyarakat di tahun mendatang. Hasil analisa menyatakan, pada tahun 2017 kebutuhan air sebesar 5,103 lt/dt di jam puncak dengan kapasitas reservoar 50 m³ dan terdiri dari pipa berdimensi 2,5-8 inci. Adanya pertumbuhan penduduk menyatakan kebutuhan air meningkat menjadi 9,548 lt/dt dengan kapasitas tampungan 95 m³ dan pipa berdimensi 3-12 inci. Akibat perbedaan elevasi dan terdapat kehilangan energi yang signifikan, menyebabkan penggunaan pompa di 2 titik. Dengan ini, disimpulkan bahwa perencanaan yang ada telah memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih namun di tahun mendatang pada tahun 2030, baik kapasitas reservoar maupun sistem transmisi yang diwadahi oleh pipa tidak relevan lagi untuk digunakan sehingga kapasitas reservoar dan saluran transmisi harus diperbesar.
Keywords
Kebutuhan air bersih, kapasitas reservoar, saluran transmisi, pompa
Topic
Keberlanjutan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Vivi Ade Setiana
Institutions
Universitas Trisakti
Abstract
Ibukota DKI Jakarta merupakanjsalah satu kota terpadat penduduknya dengan aktifitas penduduk yang tinggi. Aktifitas penduduk diimbangi pula dengan penggunaan transportasi. Baik transportasi umum maupun transportasi pribadi. Salah satu permasalahan yang masih belum juga tuntas ialah kemacetan. Jalan Palmerah Barat merupakanpsalah satu ruas jalan dengan kemacetan yang cukup parah. Untuk membuktikannya, maka dilakukan suatu penelitian sederhana. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana penelitian dimulai dari pengumpulan data-data yang dibutuhkan secara aktual dengan beberapa survei. Dan perhitungannya dengan mencari Derajat Kejenuhan (DS) dan kecepatan bergerak yangtdialami kendaran-kendaraan pada tiga titik tinjauan, didapatlah DS di titik tinjau sebelum pasar sebesar 0,89, DS di titik tinjau pada pasar sebesar 1,05 dan DS di titik tinjau setelah pasar sebesar 0,89. Lalu didapat pula kecepatan bergerak di titik tinjau sebelum pasar sebesar 32,05 km/jam, di titik tinjau pada pasar sebesar 27,5975 km/jam dan di titik tinjau setelah pasar sebesar 33,35 km/jam. Nilai tundaan di depan pasar akibat adanya hambatan samping yang disebabkan oleh pedagang kaki limakdan angkot ngetem adalah sebesar 10 menit. Hasilnya membuktikanqbahwaYmemangKada tundaan lalu lintas yang terjadi di depan pasar. Dari angka tersebut dikarenakan banyak angkot yang ngetempdan terdapat penyempitan lajur operasi didepan pasar yang diakibatkan adanya pedagang kaki lima dan motor yang berhenti di trotoar dengan aktifitas jualpbeli di trotoar. Oleh karena itu perlu adanyaspenerapan solusiNoperasi yang terbaik untuk meningkatkan arus lalumlintas pada ruas jalan tersebut.
Keywords
Arus LaluhLintas, Kemacetan,Kendaraan, Antrean
Topic
Produktifitas dan Efektifitas Kinerja Komponen Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Intania Rizki Kumalasari
Institutions
Teknik Sipil, Universitas Trisakti
Abstract
Kemacetan merupakan salah satu masalah yang masih belum tersatasi pada kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah kemacetan di Jalan Tol Jakarta – Cikampek, dimana Tol Jakarta – Cikampek merupakan urat nadi dalam sistem jaringan Tol Trans Jawa. Kemacetan dalam tol ini berlangsung hampir sepanjang hari dan terus menerus yang disebabkan oleh aktivitas pekerjaan pembangunan tol layang Jakarta – Cikampek II. Penelitian ini mengambil kasus kerugian biaya kemacetan yang dihitung berdasarkan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dan Nilai Waktu. Dimana perhitungan BOK dengan mengacu pada metode Pasific Consultant International (PCI) 1988 dan pada perhitungan nilai waktu dilakukan perbandingan antara perhitungan nilai waktu berdasarkan teori Herbert Mohring dimana metode ini merupakan formulasi dari turunan BOK. Berdasarkan hasil analisis, biaya kerugian kemacetan Tol Jakarta – Cikampek berdasarkan pendekatan yang dipakai Kementrian-PU pada tahun 2017 kerugian sebesar Rp. 3.563.693.084.000 dan kerugian pada tahun 2018 sebesar Rp. 2.825.156.410.000.
Keywords
PCI 1988, Nilai waktu, Kemacetan, Biaya Kemacetan, Tol Jakarta - Cikampek
Topic
Produktifitas dan Efektifitas Kinerja Komponen Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Syarifah Turahmah
Institutions
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti.
Abstract
Banjir yang terjadi di Kawasan Cidawolong telah menjadi permasalahan berkesinambungan. Frekuensi banjir mencapai 10 kali/tahun dengan luas genangan lebih kurang 12 ha dan tinggi genangan berkisar 0,3 sampai 1,5 m. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir banjir yang terjadi digunakan sistem polder yaitu dengan mendesain kolam tampungan dikawasan tersebut. Analisa kolam tampungan dengan meperhitungkan keseimbangan air pada kolam atau water balance. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh debit banjir rencana yang akan masuk kedalam kolam tampungan dengan kala ulang 5 tahun adalah 21,477 m3/detik. Kapasitas maksimum kolam tampungan dan pompa dengan luas kolam polder 49744 m2 diperoleh kapasitas tampungan 104369,044 m3, dan kedalaman air kolam polder 2,098 m.
Keywords
Kolam tampungan, Sistem polder, Water balance
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Patrickson Christian Sianturi
Institutions
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti
Abstract
Pada masa ini dunia teknik sipil masih terus berkembang, seiring dengan berjalannya waktu maka akan muncul solusi-solusi baru untuk berbagai permasalahan di dunia teknik sipil. Fondasi salah satunya, fondasi merupakan sebuah komponen utama dari struktur bangunan. Pembuatan fondasi dengan tiang bor memerlukan proses perhitungan yang akurat untuk mendapatkan daya dukung ultimit dari tiang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pembagian proporsi dari daya dukung friksi dan ujung tiang bor dengan menggunakan analisis statis yaitu dengan metode t-z yang didasari oleh metode Reese & Wright yang nantinya akan menghasilkan nilai penurunan yang terjadi pada sebuah tiang dengan beban tertentu berdasarkan beban maksimum dan diameter tiang, kemudian dari hasil tersebut akan dapat ditentukan pembagian proporsi friksi dan ujung tiangnya.
Keywords
Gaya friksi; Gaya ujung; Uji beban statik
Topic
Evaluasi Kualitas Komponen Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Dhita Indriani
Institutions
Universitas Trisakti
Abstract
Di ruas Jalan Sewo – Lohbener banyak ditemukan kendaraan yang bermuatan lebih yang dapat menyebabkan kerusakan dini pada perkerasan jalan dan akan mengurangi umur rencana perkerasan jalan. Berdasarkan hal tersebut perlu dianalisis pengaruh muatan lebih terhadap umur rencana perkerasan jalan. Untuk mengetahui seberapa besar penurunan umur rencana dan sisa umur rencana jalan dilakukan perhitungan data jembatan timbang muatan sumbu terberat (MTS) di lapangan, mengetahui sumbu dan distribusi beban kendaraan, lalu lintas harian rata – rata awal umur rencana (LHRo), lalu lintas harian rata – rata akhir umur rencana (LHRn), menganalisis perhitungan faktor kerusakan kendaraan (VDF), beban sumbu standar ekivalen (ESAL) rencana, beban sumbu standar ekivalen (ESAL) normal, beban sumbu standar ekivalen (ESAL) beban berlebih. Kemudian menganalisis perhitungan kumulatif beban sumbu standar ekivalen (CESAL) rencana, kumulatif beban sumbu standar ekivalen (CESAL) normal, kumulatif beban sumbu standar ekivalen (CESAL) beban berlebih akibat muatan lebih di lapangan. Dari hasil analisis dan perhitungan tersebut didapat pengurangan umur rencana jalan selama 1,814 tahun dari umur rencana 10 tahun, dengan demikian sisa umur rencana menjadi 8,186 tahun.
Keywords
Faktor Kerusakan Kendaraan, Beban Sumbu Standar Ekivalen, Kumulatif Beban Sumbu Standar Ekivalen.
Topic
Evaluasi Kualitas Komponen Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Muhammad Fauzaan
Institutions
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan energi dan air pada bangunan yang menerapkan system green roof. Pengambilan data penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dan perbandingan terhadap bangunan konvensional. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai green roof dan manfaatnya sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam membuat bangunan yang ramah lingkungan. Karena selain ramah lingkungan faktor lain yang sangat diperhatikan dalam pembuatan bangunan dengan system green roof adalah faktor ekonomi, karena dapat menghemat biaya pada penggunaan listrik dan air.
Keywords
: Atap Hijau, Bangunan Hijau, Hemat Energi, Kualitas Air, Perpustakaan UI
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
cintya puput zulaida
Institutions
Universitas Trisakti fakultas teknik sipil dan perencanaan
Abstract
Limbah konstruksi menjadi masalah utama dalam sebuah proyek konstruksi karena hal ini berdampak pada lingkungan sekitar proyek. Untuk itu perlu dilakukannya manajemen terhadap limbah konstruksi. Analisis dan pengelolaan limbah konstruksi dengan metode lean construction ini dilakukan untuk mengetahui penyebab limbah konstruksi,berapa wastage material terbesar pada proyek konstruksi dan bagaimana cara pengelolaan limbah konstruksi. Teknik analisa data dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya wawancara dengan narasumber dan menghitung material terpasang, menghitung material sisa terbesar dan Analisa waste level. Dari hasil wawancara dan perhitungan material yang ditinjau adalah penyebab terjadinya limbah yaitu karena adanya defect (cacat produk ), over production ( produk yang berlebih ) dan over inventory (kelebihan stok barang), jenis-jenis limbah konstruksi yang dihasilkan adalah semen, bata merah, batu makadam dan kayu yang sudah keropos, sisa material terbesar yang dihasilkan dalam proyek yang diteliti adalah sisa material besi D8 sebesar 6510.31 dan wastage level terbesar yang dihasilkan dalam proyek ini adalah material D10 yaitu sebesar 11.874%. Pengelolaan limbah konstruksi dalam proyek ini adalah dengan cara menghilangkan barang sisa yaitu dengan metode reuse dan recycle, kemudian dengan menentukan depan tepat pendapat material menurut pendapat konsumen yaitu dengan cara melakukan pemesanan sesuai schedule yang sedang dikerjakan, dan yang terakhir dengan menjaga sisa material.
Keywords
Limbah konstruksi, lean construction, wastage level
Topic
Evaluasi Kualitas Komponen Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Tubagus Muhamad Ramadhani Aradea
Institutions
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universtias Trisakti, Jakarta
Abstract
ABSTRAK Pembangunan konstruksi diatas tanah lunak merupakan suatu permasalahan yang cukup besar di bidang geoteknik dikarenakan daya dukung tanah yang rendah serta tanah lunak umumnya terdiri dari tanah yang sebagian besar adalah butir-butir sangat kecil serta mempunyai kerapatan rongga yang rendah, hal ini mengakibatkan air pori yang ada di dalam tanah terperangkap dan memerlukan waktu yang lama untuk dapat keluar seluruhnya sehingga penurunan tanah lunak terjadi pada waktu yang lama. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan perbaikan pada tanah lunak sebelum dilakukan konstruksi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode prefabricated vertical drain (PVD), metode ini dapat mempercepat proses keluarnya air pori pada tanah dikarenakan nilai permebilitasnya yang besar sehingga proses penurunan akan terjadi lebih cepat. Kecepatan penurunan tanah lunak dipengaruhi oleh nilai koefisien konsolidasi arah radial (C_h), jarak pemasangan PVD, serta konfigurasi pemasangan. Semakin kecil nilai konsolidasi arah radial maka semakin lama penurunan terjadi, semakin kecil jarak pemasangan PVD maka semakin cepat penurunan terjadi, dan penurunan yang terjadi akibat konfigurasi segitiga lebih cepat dibandingkan konfigurasi persegi. ABSTRACT Construction on soft soils is a big problem in the geotechnical field because the bearing capacity of the soil is low and soft soils generally consist of soil which is mostly very small grains and has a low cavity density, this results in existing pore water trapped in the soil and requires a long time to dissipate entirely so that the settlement in soft soil occurs in a long time. To overcome this, it is necessary to do improvement on soft soil before construction. The method used in this study is the method of Prefabricated Vertical Drain (PVD), this method can accelerate the process of pore water discharge in the soil due to the large permeability value so that the process of settlement will occur more quickly. Soft soil settlement rate is affected by the value of the radial consolidation coefficient (C_h), the distance of the PVD installation, and the configuration of the installation. The smaller the consolidation value of the radial direction, the longer the settlement occurs, the smaller the distance of the PVD installation, the faster the settlement occurs, and the decrease that occurs due to the triangle configuration is faster than the square configuration
Keywords
Tanah lunak, penurunan, prefabricated vertical drain (PVD).
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Adhitya Putra Pratama
Institutions
Universitas Trisakti
Abstract
Negara Indonesia mengalami perkembangan secara pesat di berbagai sektor, khususnya di sektor industri. Maka dengan itu sangat dibutuhkan sarana dan prasarana sebagai penunjang aktivitas tersebut. Sehingga banyak terjadinya pembangunan di berbagai daerah, hal ini memberikan berbagai dampak salah satunya dampak negatif. Salah satu cara dalam menangani masalah tersebut dengan cara menerapkan konsep bangunan yang ramah lingkungan (green building). Konsep green building berupaya melakukan efisiensi dan konservasi energi agar mengurangi penggunaan energi yang berlebih. Sekaligus mengurangi emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi energi terhadap pengurangan emisi karbon pada gedung Alamanda Tower. Pada penelitian ini, penulis menggunakan data dari observasi pada gedung Alamanda Tower serta menggunakan SNI 03-6389:2011 dan Panduan Pengguna Bangunan Gedung Hijau Jakarta berdasarkan Peraturan Gubernur No.38 Tahun 2012. Hasil penelitian ini adalah nilai OTTV sebesar 66.48 Watt/m2 melebihi nilai yang telah ditentukan sebesar 45 Watt/m2. Nilai tersebut dapat mempengaruhi beban pendinginan dan konsumsi energi.
Keywords
Emisi; Konservasi Energi; OTTV
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Calvin Idhar
Institutions
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta
Abstract
ABSTRAK Air bersih di kota Jakarta merupakan aspek yang harus ditingkatkan baik dari kuantitas maupun kualitasnya. Dengan penduduknya yang padat serta aktivitasnya menyebabkan kebutuhan air bersih di kota Jakarta sangat tinggi. Strategi ketersediaan air bersih di Jakarta merupakan hal yang harus diperhatikan guna mendukung pembangunan yang pesat serta keberlangsungan kehidupan dan kegiatan di kota Jakarta. Salah satu upaya dan strateginya adalah dengan menerapkan konsep bangunan hijau atau green building. Dalam menerapkan konsep green building terdapat aspek Konservasi Air yang tujuannya adalah menghemat dan menjamin ketersediaan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang hasil dari upaya peningkatan Konservasi Air pada bangunan green building. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang dilakukan terhadap gedung Waskita, dengan observasi secara langsung terhadap objek yang ditinjau, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian “Analisis Potensi Peningkatan Sertifikasi Green Building Terhadap Konservasi Air Gedung Waskita” dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan upaya untuk meningkatkan sertifikasi green building memberikan dampak yang sangat besar terhadap konservasi air gedung Waskita. ABSTRACT Fresh water in the city of Jakarta is an aspect that must be improved in terms of both quantity and quality. With its dense population and activities causing the need for fresh water in the city of Jakarta is very high. The strategy of the availability of clean water in Jakarta is something that must be considered in order to support rapid development and the continuation of life and activities in the city of Jakarta. One of the efforts and strategies is to apply the concept of green buildings. In applying the concept of green buildings there are aspects of Water Conservation whose purpose is to save and guarantee the availability of clean water.This study aims to provide an overview of the results of efforts to improve Water Conservation in green buildings. This study uses a descriptive approach to the Waskita building, with direct observation of the object being reviewed, interviews and documentation to get the data needed. Based on the result of “Analysis Of Potential For Increasing Green Buiding Certification On Water Conservation Waskita Building” can be concluded that making efforts to improve green building certification has a very large impact on the water conservation of Waskita buildings.
Keywords
Green Building, Konservasi Air, Gedung Waskita
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Christian Sakti Hotasi
Institutions
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti
Abstract
Dinding penahan tanah adalah sebuah struktur yang didesain dan dibangun untuk menahan tekanan lateral tanah ketika terdapat perubahan dalam elevasi tanah yang melampaui sudut geser dalam tanah. Bangunan dinding penahan dapat terbuat dari bahan kayu, pasangan batu, beton hingga baja. Dinding penahan tanah merupakan komponen struktur bangunan penting utama untuk jalan raya dan bangunan lingkungan lainnya yang berhubungan dengan tanah berkontur atau tanah yang memiliki elevasi berbeda. Untuk menganalisa stabilitas pada dinding penahan tanah, besar nilai tekanan lateral tanah sangat diperhatikan. Selain besarnya tekanan lateral tanah, kedalaman penggalian sangat diperhatikan. Penggalian lebih dari sedalam 7.5 meter, diperlukan pemasangan strutting sebagai support dinding penahan tanah. Untuk menganalisa deformasi pada dinding penahan tanah menggunakan program Plaxis 2D dan dibandingkan dengan Inklinometer. Pengaruh strutting terhadap dinding penahan tanah sangat besar pada proyek MPP Office ini, karena penggalian sedalam 18.25 meter. Sehingga tanpa adanya struting akan menyebabkan keruntuhan pada galian. Besar perbedaan hasil dari analisa secara teoritis dan data lapangan sebesar 49.5%
Keywords
Dinding penahan tanah; tekanan lateral tanah; strutting ; deformasi ; Plaxis 2D ; Inklinometer
Topic
Evaluasi Kualitas Komponen Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Eka Sulistiawati
Institutions
Universitas Trisakti
Abstract
Energi adalah kebutuhan pokok setiap manusia yang sebagian besar terpenuhi oleh energi yang bersumber dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas alam. Namun, keberadaan bahan bakar fosil yang digunakan pada kebanyakan pembangkit listrik semakin lama semakin menipis dan menghasilkan emisi karbondioksida. Pengembangan pembangunan berkelanjutan dengan konsep green building menciptakan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi dapat membantu menyelamatkan krisis energi. Salah satu energi terbarukan yang memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai sumber energi listrik di Indonesia adalah sel surya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui solusi yang efektif dalam penerapan panel surya pada 2 tipe rumah yang berbeda, dilihat dari aspek ekonomi, efisiensi energi, dan usaha mengurangi CO2 dengan menggunakan panel surya. Hasil dari analisis yang dilakukan dalam 25 tahun kedepan dengan cara membandingkan antara penggunakan listrik panel surya dengan penggunaan listrik PLN pada rumah tipe 62 m2 dapat menghemat biaya sebesar Rp 172.813.581,13 dan dapat mengurangi emisi CO2 hingga 64,23%. dan untuk tipe rumah 86 m2 dapat menghemat biaya sebesar Rp. 255.134.657,60 dan dapat mengurangi emisi CO2 hingga 79,69%
Keywords
Analisis Energi, Emisi Gas CO2, Green Building, Panel Surya
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Muhammad Ismail Bawazir
Institutions
Universitas Trisakti
Abstract
Berkurangnya ruang terbuka hijau, meningkatnya polusi udara, air dan tanah merupakan dampak yang timbul dari pembangunan jika tidak memperhatikan faktor lingkungan. Konsep Green Building hadir dan menjadi suatu kebutuhan di tengah fenomena global warming yang sedang melanda bumi. Green Building didefinisikan sebagai sebuah perencanaan dan perancangan bangunan melalui sebuah proses yang memeperhatikan lingkungan dan menggunakansumber daya secara efisien pada seluruh siklus hidup bangunan dari mulai perancangan, pembangunan, pemeliharaan dan renovasi. Pada penelitian kali ini penulis ingin menganalisa seberapa besar tingkat kemudahan dalam pembangunan yang terdapat dalam kategori tepatgunalahan pada green building dari sudut pandang developer yang dimana belum dibahas dalam penelitian sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada developer yang sudah pernah terlibat dalam proses pembangunan green building, lalu akan dihitung dan dipresentasikan dalam bentuk diagram kartesius Importance-Performance Analysis. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor1 merupakan yang memiliki nilai Mudah dalam kemudahan pembangunan dan Sangat Bermanfaat dalam pemanfaatan pada masa operasional.
Keywords
green building, Importance-Performance Analysis
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Irfandi Zulmi
Institutions
UNIVERSITAS TRISAKTI
Abstract
The retaining wall used in this project is a contiguous pile type with a reinforcement system ground anchor. At the time of excavation work in progress, there was a failure on the retaining wall in one side close to the road in the city of Surabaya. Because it needs to be analyzed regarding the cause of the case. The program that will be used to analyze is BMCOLPY/G from which program we can find deflection, moment, shear and anchor force that occurs during excavation. From the calculation results, the anchor on layer 1 exceeds the ultimate limit of the pressure cable, thereby causing damage or losing the strength to hold the retaining wall. By knowing the cause of the case, the designers will pay more attention in designing the retaining wall.
Keywords
contiguous pile, failure, anchor
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Muhammad Hendrananta
Institutions
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti
Abstract
The limitation of energy sources, especially non-renewable energy sources or the world energy crisis and the emergence of environmental problems due to energy use in buildings are the negative impacts caused by the building sector. Therefore, energy efficiency in buildings is a must. Intelligent building systems can make a building use less energy when compared to buildings that do not use this system. Energy reduction also has an impact on reducing environmental damage caused by energy. Smart building systems are a harmonious blend of automation, communication and environmental planning to create truly good buildings. This study will compare two buildings using smart building systems. The comparable variables are energy, lighting, monitoring, charging electric cars, water use, and air regulation. Through comparison, it can be seen how the implementation of the above variables into the form of building design. All design and system solutions that are used, are for one purpose, energy efficiency.
Keywords
Smart Building, Energy efficiency, Technology.
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Noviani Rahmadiah
Institutions
(a)Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta
(b)Dosen Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta
Abstract
Untuk menanggapi isu terkini, yang mempertimbangkan bahwa pelestarian kearifan lokal dan keperluan akan solusi dampak global warming menjadi penting dalam perancangan bangunan, maka dibutuhkan pendekatan tertentu yang sesuai. Sehubungan dengan hal tersebut, penggabungan pendekatan arsitektur Bioklimatik dan arsitektur tradisional Bali pada tulisan ini mungkin dapat menjadi alternatif solusi. Integrasi kedua pendekatan tersebut dipertimbangkan sesuai dalam kasus perancangan proyek Pusat Riset dan Teknologi Energi Terbarukan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah merumuskan konsep pola bangunan dan ruang berdasarkan prinsip – prinsip dari kedua pendekatan tersebut. Metode yang digunakan untuk merumuskan integrasi konsep tersebut adalah melalui survei lapangan dan studi pustaka. Rumusan konsep sebagai hasil studi mengadopsi unsur arsitektur bioklimatik dalam aspek kenyaman termal (pencahayaan alami, penghawaan dan material bangunan) yang digabungkan dengan aspek kearifan lokal dalam hal tata letak bangunan, zonasi dan material
Keywords
Pusat Riset, Bioklimatik, Arsitektur Bali.
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Muhammad Rifqi Salim
Institutions
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti
Abstract
Pada saat ini, arsitektur Islam dikaitkan dengan atap lengkung serta kemegahan, seperti bentuk kubah pada masjid. Namun menurut Prof K Cresswell, bentuk atap kubah pada masjid bukanlah berasal dari Islam dan tidak menjelaskan makna arsitektur yang berdasarkan ajaran Islam. Tulisan ini akan membahas penggunaan arsitektur Islam pada perancangan masjid menggunakan tiga studi banding. Untuk mengetahui bagaimana penerepan konsep arsitektur Islam pada masjid, unsur fisik masjid menjadi bahan pembahasan. Komparasi menjadi metode penelitian yang digunakan, dengan membandingkan tiga bangunan masjid yang menggunakan konsep arsitektur Islam. Unsur fisik yang diteliti terdiri dari bentuk bangunan, bentuk atap, menara, serambi, ruang shalat, dan mihrab.
Keywords
Arsitektur Islam, Masjid, Unsur Fisik.
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Floretta Feny
Institutions
Universitas Trisakti
Abstract
Pariwisata saat ini merupakan salah satu sektor penghasil devisa terbesar di Indonesia. Wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) menjadi salah satu pariwisata yang sedang berkembang. Pariwisata MICE ini sendiri membutuhkan sebuah tempat yang sanggup mewadahi segala aktifitas yang berkaitan dengan pertemuan, insentif, konvensi, dan juga pameran. Oleh karena itu, sebuah gedung pusat konvensi sangat dibutuhkan untuk dibangun di kota-kota besar yang sedang berkembang di bidang pariwisatanya, termasuk Kota Surakarta. Gedung konvensi di Kota Surakarta ini, nantinya akan menjadi sebuah bangunan yang menjadi pusat kegiatan pariwisata di Surakarta. Sehingga, perlu adanya bangunan yang menarik dari segi fungsi, bentuk dan estetika. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui konsep programatik untuk bangunan pusat konvensi di Kota Surakarta yang mungkin terbangun dari segi aspek estetika. Aspek estetika ini menghasilkan sebuah konsep yang baik dari segi proporsi, irama, keseimbangan, aksen, warna, dan skala dengan pertimbangan pendekatan modern futuristik yang maju dan berorientasi terhadap perubahan di masa mendatang serta memunculkan ciri khas dinamis sebagai karakteristik di Kota Surakarta
Keywords
Convention Centre, Estetika, Modern, Surakarta
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Aqila Sindriatama Adhiono
Institutions
Universitas Trisakti
Abstract
Pembangunan gedung bertingkat merupakan solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk masalah keterbatasan ketersediaan lahan. Dengan pembangunan gedung bertingkat dapat meningkatkan kapasitas ruang perkantoran, sehingga kebutuhan perkantoran akan terpenuhi. Untuk menyikapi hal tersebut maka pada Tugas Akhir ini akan dibahas bagaimana cara mendesain bangunan perkantoran yang menggunakan struktur baja. Tujuan dari perancangan struktur ini adalah dapat mengasilkan struktur baja pada bangunan perkantoran yang tahan terhadap gempa. Perancangan ini mengacu pada peraturan “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung” (RSNI3 1726:201X) dan “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung” (SNI 1729:2015) serta menggunakan metode LRFD. Bangunan perkantoran ini direncanakan terdiri dari 6 lantai. Sistem penahan gempa untuk bangunan perkantoran ini adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
Keywords
LRFD, Perkantoran, SRPMK, Struktur Baja.
Topic
Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Dwi Marthin Kesaulya
Institutions
Universitas Trisakti
Abstract
Perlintasan sebidang adalah perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan. Perlintasan sebidang pada Jl. K. H. Hasyim Ashari ditutup permanen pada oktober 2017 yang lalu yang disebabkan oleh lamanya penutupan palang sehingga menyebabkan kemacetan kendaraan yang parah. Perlintasan keretanya melayani kereta dengan frekuensi kereta yang melewati selama sehari sebanyak 263 kereta. Dimana sewaktu peak hour pagi sebanyak 16 kereta, peak hour sore sebanyak 15 kereta dan peak hour kereta sebanyak 17 kereta. Setelah perlintasan sebidang ini ditutup untuk kendaraan, arus kendaraan yang semula melewati perlintasan sebidang ini dialihkan ke flyover yang ada di atasnya. Hal ini menyebabkan penumpukan kendaraan sehingga menaikkan nilai derajat kejenuhan (DS) flyover yang setelah penutupan sebesar 1.06 dan dimana sebelum penutupan sebesar 0.82 dimana terjadi kenaikan DS sebesar 22.64 %. Lamanya penutupan palang yang menjadi penyebab ditutup perlintasan ini sebenarnya dapat diefektifkan keadaan idle closing time-nya dimana idle closing time yaitu waktu jeda penutupan yang mana keadaan aktualnya sebesar 1826 s dan setelah diefektifkan sebesar 2325 s. Sehingga dengan mengefektifkan idle closing time didapatkan penambahan waktu sebesar 499 s. Maka penutupan permanen perlintasan sebidang tidaklah efektif dan harus dibuka kembali dengan mengefektifkan idle closing time-nya.
Keywords
Penutupan Permanen, Perlintasan Sebidang, Idle Closing Time, DS
Topic
Produktifitas dan Efektifitas Kinerja Komponen Lingkungan Terbangun
Corresponding Author
Michael Hasiholan
Institutions
Universitas Trisakti, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Abstract
Penutupan permanen perlintasan kereta api di Jalan Angkasa berpengaruh dengan kinerja ruas Jalan Angkasa karena terjadi penumpukan kendaraan di underpass ruas Jalan Angkasa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penutupan permanen perlintasan sebidang Jalan Angkasa dan juga mencari solusi optimal sehingga kereta dapat melintas dengan aman dan dampak kemacetan lalu lintas yang diakibatkan penutupan seminim mungkin. Pada penelitian ini, penulis menggunakan data durasi kondisi palang pintu perlintasan untuk melihat menganggur selama proses penutupan yang tersedia dan menggunakan MKJI 1997 untuk menganalisis kinerja ruas jalan kondisi eksisting dan kondisi sebelum ditutup permanen. Hasil evaluasi waktu menganggur selama peroses penutupan didapatkan 2105 detik pada peak hour pagi, 2481 pada peak hour sore dan 2001 detik pada peak hour kereta, hasil analisis kinerja ruas jalan kondisi eksisting menggunakan MKJI 1997 didapatkan DS 0,70 pada peak hour pagi, DS 1,22 pada peak hour sore dan DS 1,08 pada peak hour kereta dan hasil analisis kinerja ruas jalan kondisi sebelum penutupan menggunakan MKJI 1997 didapatkan DS 0,52 pada peak hour pagi, DS 1,00 pada peak hour sore dan DS 0,90 pada peak hour kereta Jadi, dapat disimpulkan solusi optimal yang disarankan adalah dengan membuka kembali perlintasan pada Jalan Angkasa dengan syarat mengefektifkan waktu kosong sebelum kereta melewati perlintasan sehingga kereta api dapat tetap melintas dengan aman dan waktu yang bisa dibuka untuk kendaraan dapat melintas menjadi lebih banyak sehingga dapat mengurangi kemacetan pada underpass ruas Jalan Angkasa.
Keywords
Derajat Kejenuhan, Penutupan Permanen, Perlintasan Sebidang , Waktu Menganggur.
Topic
Evaluasi Kualitas Komponen Lingkungan Terbangun
Page 1 (data 1 to 30 of 99) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats