Page 26 (data 751 to 753 of 753) | Displayed in 30 data/page
Corresponding Author
Triati Dewi Kencana Wungu
Institutions
a) Program Studi Magister Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132
*estrieser53[at]gmail.com
b) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132
c) Kelompok Keilmuan Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132
Abstract
Eksperimen ini dilakukan untuk menentukan cepat rambat gelombang air dengan memvariasikan massa sumber getar (m) dan mengamati pola interferensi gelombang air pada tangki riak dengan variasi jarak antar celah. Ukuran massa yang divariasikan adalah 4,2 gram, 5,7 gram, dan 23,0 gram sedangkan jarak antar celah (d) yang divariasikan yaitu 2 cm, 4 cm, dan 8 cm. Hasil yang diperoleh dari percobaan pertama berupa hubungan massa dengan cepat rambat gelombang. Nilai cepat rambat gelombang untuk massa sumber getar dengan m = 4,2 gram adalah 29,14 cm/s, sumber getar m = 5,7 gram adalah 30,67 cm/s, dan sumber getar m = 23,0 gram adalah 32,86 cm/s. Semakin besar massa sumber getar maka semakin besar nilai cepat rambat gelombangnya. Pada percobaan kedua diperoleh hubungan jarak antar celah dengan jarak rata-rata pola interferensi. Jarak pola maksimum yang berdekatan (y) dengan d = 2 cm adalah 5,5 cm, jarak antar celah d = 4 cm adalah 2,0 cm, dan jarak antar celah 8 cm adalah 1,0 cm. Semakin besar jarak antar celah maka semakin kecil jarak rata-rata pola interferensi maksimum yang berdekatan.
Keywords
Tangki Riak, Cepat Rambat Gelombang, Pola Interferensi
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Khairil Anwar
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Salah satu alat musik tradisional etnik Mbojo adalah �Gambo�. Masyarakat etnis Mbojo-NTB memanfaatkan alat musik tradisional sebagai hiburan, upacara adat, untuk keperluan medis, juga memberikan nilai-nilai pendidikan dan religi. Namun penggunaan sebagai media pembelajaran sains belum pernah dilakukan karena belum adanya informasi yang dapat menjadi referensi untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Oleh karena itu, telah dilakukan telaah alat musik tradisional �Gambo� sebagai penunjang materi pembelajaran fisika yang praktis, efisien, dan teruji. Metode pengumpulan data adalah studi pustaka dan studi kasus pada fenomena bunyi gambo dengan memanfaatkan teknologi applikasi smartphone dan komputer untuk mengkaji karakteristik akustiknya yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi filosofis dari penciptaan alat musik Gambo adalah dari segi religi yang terkait dengan rukun iman dan Islam serta nilai pendidikan. Sementara itu informasi fisis dan matematis rata-rata pelarasan nada pada alat musik gambo adalah pada nada G, C, F atau dengan bunyi nada sol, do, fa (untuk nada dasar do = C), dengan frekuensi dasar yang diperoleh sesuai dengan nilai frekuensi dari sistem tangga nada dalam teori musik internasional yaitu G4; C4; F3.
Keywords
Kata kunci : Gambo, karakteristik akustik, pembelajaran sains,
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Kendid Mahmudi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Deretan gunungapi di Busur kepulauan Sumatra-Jawa-Nusatenggara dihasilkan oleh zone subduksi di mana Lempeng Eurasia diselusupi dan terangkat oleh Lempeng Indo-Australia. Gesekan antar kedua lempeng pada kedalaman sekitar 135 km menghasilkan lelehan ( magma) yang naik keatas ke daerah ekstensi cari dan hasilkan retakan ke atas dan muncul permukaan menjadi gunungapi. Jalan magma keatas suatu waktu tertentu tertutup/terekat oleh magma, sehingga magma mencari jalan lain sehingga terbentuk gunungapi baru lebih muda. Gunung Raung termasuk gunungapi yang telah mempunyai kaldera, sehingga kantung magmanya agak dangkal dari dasar kalderanya. Perjalanan magma ke puncak bisa terdeteksi getarannya oleh seismograf di permukaan. Dengan mempelajari karakter aliran , getaran dan rekaman seismogramnya, status kegiatan gunung dapat diketahui. Adanya danau dan air tanah di sekitar kawah, maka Raung akan secara berkala akan mengembuskan uap air ( erupsi freatik). Pemelajaran lanjut akan dilakukan untuk menentukan tingkat kebahayaan Raung.
Keywords
gunungapi subduksi, episod erupsi, tingkat kebahayaan
Topic
Inovasi (INV)
Page 26 (data 751 to 753 of 753) | Displayed in 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats