Event starts on 2016.07.21 for 2 days in Bandung
http://portal.fi.itb.ac.id/snips2016 | https://ifory.id/proceedings/4chQ7E9Cp
Front PDF (511 kB) Back PDF (87 kB)
Page 1 (data 1 to 30 of 152) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Amanatulhay Pribadi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Institut Pertanian Bogor
Abstract
Benda uji (Phantom) diperlukan untuk membangkitkan data untuk mengkaji kinerja algoritma inversi EIT. Dikembangkan sebuah simulator pembangkit data (boundary data simulator, BDS) yang akurat berbasis rangkaian listrik dengan menggunakan pola arus tetanggaan (neighbouring current pattern) untuk pengujian inversi EIT. Bangun phantom, banyaknya inhomogenitas, geometri inhomogenitas (bangun, ukuran, dan posisi), konduktifitas latar, konduktifitas inhomogenitas, dan impedansi kontak elektroda diberikan sebagai variable dari BDS. Data set berbeda dapat dibangkitkan dengan mengganti variable input dari BDS, dan inversi untuk mendapatkan citra dapat direkonstruksi semisal menggunakan EIDORS (electrical impedance tomography and diffuse optical tomography reconstruction software) yang memfasilitasi Complete Electrode Model (CEM).
Keywords
EIT, CEM, BDS, EIDORS
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Yoice Srikandace
Institutions
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Abstract
Keanekaragaman kapang endofitik yang berasal dari organisme laut yang sangat tinggi merupakan salah satu sumber antioksidan yang aktif. Kapang endofitik Aspergillus spp yang berasal dari hewan dan tumbuhan laut sebagai antioksidan belum banyak ditelusuri dan diteliti aktivitasnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh medium fermentasi yang optimal untuk menghasilkan metabolit antioksidan yang aktif dari Aspergillus spp. Kapang endofitik yang berhasil diisolasi dari 3 organisme laut (terumbu karang,cacing laut dan tumbuhan patah tulang) asal laut Pameungpeuk Garut, Jawa Barat adalah Aspergillus spp (SF3, CkF5 dan PtF9). Produksi metabolit antioksidan dari Aspergillus spp menggunakan media fermentasi Potato Dextrose Broth (PDB), Sarbourd Broth (SB) dan Malt Extract Broth (MEB) dengan waktu fermentasi 14 hari pada suhu ruang dengan kecepatan 120 rpm di atas shaker. Hasil fermentasi kapang diekstraksi dengan etil asetat dan etanol serta diuji aktivitasnya dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aspergillus SF3, CkF5 dan PtF9 mampu menghasilkan antioksidan yang aktif. Media fermentasi yang terbaik menghasilkan antioksidan yang tinggi adalah PDB dengan aktivitas tertinggi berasal dari Aspergillus PtF9 (bio.EtOH) yaitu 90,57%. Aspergillus SF3 dan CkF5 memiliki aktivitas tertinggi masing-masing sebesar 83,86% (bio.EtOH) dan 82,61% (EtOH). Pada media SB dan MEB, aktivitas antioksidan yang tertinggi berasal dari ekstrak etil asetat Aspergillus PtF9 sebesar 86,25% dan 83,86%. Pada media SB dan MEB tidak semua kapang mampu menghasilkan antoksidan.Skrining fitokimia menunjukkan bahwa semua ekstrak kapang mengandung alkaloid, fenolik, terpenoid dan tanin.
Keywords
antioksidan, Aspergillus, fitokimia, metode DPPH
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Djoko Untoro Suwarno
Institutions
Program Studi Teknik elektro
Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta
Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Arus eddy merupakan fenomena yang terjadi pada medan magnet yang menembus suatu konduktor dan menimbulkan arus pusaran (arus eddy). Fenomena arus eddy antara lain berupa perlambatan saat suatu magnet dijatuhkan melalui pipa tembaga, adanya tolakan pada batang aluminium dan sebagainya. Mahasiswa sering kali kesulitan untuk mengamati dan memahami efek arus eddy. Pada makalah ini akan dibahas tentang peralatan untuk peraga efek arus eddy. Peralatan ini menggunakan magnet yang dipasang pada keping CD dan diputar menggunakan motor pemutar CD. Fenomena yang diperagakan atau ditunjukkan antara lain adanya gaya tolakan pada uang logam, pembangkitan listrik akibat perubahan medan magnet, perlambatan dan pengereman putaran motor CD. Melalui alat peraga ini mahasiswa lebih mudah memahami fenomena arus eddy maupun dapat mengetahui aplikasi dari arus eddy.
Keywords
arus eddy, alat peraga, tegangan induksi, magnet berputar, perlambatan putaran
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Heriyanto Syafutra
Institutions
Heriyanto Syafutra1), Agus Kartono2) , Hanna Afida3)
1Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor
email: hsyafutra[at]apps.ipb.ac.id
2Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor
email: hsyafutra[at]apps.ipb.ac.id
3Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor (Mahasiswa Program Sarjana Fisika)
Abstract
Abstract Algoritma particle swarm optimization (PSO) pertama kali dikenalkan oleh Dr. Eberhart and Dr. Kennedy pada tahun 1995. Algoritma ini meniru perilaku interaksi kawanan burung atau serangga ketika menemukan lokasi sumber makanan. Kawanan ini memiliki kecerdasan individu dan kecerdasan kelompok yang memungkinkan mereka dapat menentukan posisi sumber makanan dengan cepat dan tepat. Pada penelitian ini, posisi sumber makanan adalah konstanta � konstanta pada minimal model termodifikasi. Sedangkan kriteria posisi terbaik sumber makanan adalah nilai error kuadrad antara hasil simulasi dan data eksperimen Intravenous Glucose Tolerance Test (IVGTT). Untuk mengetahui sejauh mana hubungan linier hasil simulasi dengan data eksperiman digunakan nilai koefisien korelasi (R2), dengan nilai R2 yang besar maka bisa dikatakan hasil simulasi telah dapat mendekati data eksperimen dengan baik. Konstanta sensitivitas glukosa (Sg) dan sensitivitas insulin (Si) pada model metabolisme glukosa dalam darah (model meminimal model termodifikasi) dapat dijadikan dasar penentuan apakah seseorang terkena diabetes atas tidak. Hasil yang didapatkan, algoritma particle swarm optimization dapat memprediksi konstanta pada model minimal model termodifikasi dengan baik sehingga mampu memberikan nilai R2 di atas 80% pada untuk setiap data eksperimen.
Keywords
PSO, diabetes, minimal model termodifikasi, sensitivitas glukosa, sensitvitas insulin
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Dewanto Kamas Utomo
Institutions
ITB
Abstract
Berdasarkan kebutuhan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu terhadap sampel yang diamati pada eksperimen surface plasmon resonance maka diperlukan suatu rancangan alat pemanas. Salah satu cara untuk membuat alat pemanas yang terbaik adalah menganalisa bahan isolator terbaik agar panas dari bahan konduktor dapat terfokus pada sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur suhu pada dua bidang isolator yang berbeda pada pemanas 5V DC untuk mendapatkan bagian bidang isolator terbaik. Pemanas ini terbuat dari resistor batang keramik dengan resistansi 1 ohm dan daya 20 watt. Resistor batang keramik ini terdiri dari sisi yang berbeda yaitu sisi material yang terbuat dari keramik dan sisi material yang terbuat dari semen rapuh (diasumsikan seperti gypsum). Alat pengukuran suhu pada penelitian ini menggunakan sensor LM35. Alat kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah mikrokontroller arduino, Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur suhu pada dua bidang yaitu bidang keramik dan bidang semen yang terdapat pada alat pemanas. Tampilan hasil pengukuran pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak LabVIEW. Pengukuran suhu dilakukan pada masing sisi material keramik dan sisi material semen rapuh hingga suhu mencapai titik jenuh. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah suatu hasil analisa isolator terbaik untuk rancangan alat pemanas yang akan digunakan pada eksperimen surface plasmon resonance.
Keywords
suhu, isolator, resistor
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Devi Pratiwi Sudrajat
Institutions
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan hasil analisis konten bahan ajar dan representasi konsep sel Volta berdasarkan struktur makro wacana dan kriteria keterhubungan representasi kimia dalam buku teks kimia SMA/MA kelas XII. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Analisis wacana dilakukan terhadap dua buku sekolah elektronik kimia (Buku A dan B) yang diambil berdasarkan hasil studi pendahuluan dan wawancara mengenai penggunaan BSE di beberapa sekolah wilayah Bandung Timur. Berdasarkan analisis konten, kedua buku tersebut mengacu pada standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan namun memiliki perbedaan dalam eksplanasi konten, dari struktur makro wacana kedua buku tersebut memiliki keterbatasan dalam kedalaman materi pada beberapa konsep kunci yang terdapat dalam buku teks meliputi perbedaan kespontanan reaksi redoks, penjelasan jembatan garam, penulisan notasi sel, penggunaan standar elektroda hidrogen dan kurangnya konteks sel Volta dalam kehidupan. Dalam penyajian materi buku B lebih mengembangkan berpikir induktif dibandingkan buku A. Representasi yang terkandung dalam kedua buku sebagian besar meliputi makroskopik dan simbolik serta lebih besar memiliki representasi yang bersifat implisit. Keterhubungan representasi pada kedua buku hampir seluruhnya terkait dengan teks, namun sebagian besar dalam buku A dan buku B tidak memiliki kalimat penghubung langsung antara teks dan gambar. Setiap representasi memiliki keterangan gambar yang sesuai dan pada kriteria keterhubungan setiap representasi multiple sebagian besar saling berkaitan.
Keywords
Analisis Bahan Ajar, Konsep Sel Volta, Buku teks Kimia SMA/MA, Keterhubungan Representasi Kimia
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Dian Pravitasari
Institutions
Program Studi Statistika, Universitas Islam Indonesia
*dianpravitasari12[at]gmail.com
Abstract
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Kabupaten Purworejo menyumbang kasus malaria terbesar di Provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2011. Salah satu peran penting epidemiologi dalam penyakit infeksi adalah mempelajari penyebaran penyakit dalam dimensi waktu, tempat dan karakteristik orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelompokkan wilayah endemis penyakit malaria di Kabupaten Purworejo tahun 2015 denga menggunakan cluster K-Means dan mengetahui autokorelasi spasial dalam penyebaran kasus malaria melalui metode Indeks Moran�s dan Moran�s Scatterplot. Hasil dari penelitian ini pengelompokkan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok 1 adalah wilayah endemis sedang, kelompok 2 wilayah endemis rendah dan kelompok 3 adalah wilayah endemis tinggi dengan nilai validasi cluster F-measure sebesar 93,75%. Untuk autokorelasi spasial melalui pengujian secara statistik nilai Zhitung 2,309 yang berarti bahwa kasus malaria tidak terjadi secara random dengan kata lain terdapat pengaruh kedekatan antar lokasi pada banyaknya kasus malaria yang terjadi.
Keywords
Malaria, K-Means, Indeks Moran�s, Morans Scatterplot
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Putri Hanifah Liani
Institutions
1. Theoretical High Energy Physics and Instrumentation Group, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
2. Magnetic and Photonics Physics Group, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
3. Institut Teknologi Sumatra, Lampung, Indonesia
Abstract
Pada sensor serat optik berstruktur taper, geometri sensor menjadi parameter utama yang dapat mempengaruhi sensitivitas sensor. Fabrikasi sensor serat optik dengan struktur taper dilakukan dengan pemanasan menggunakan gas LPG dan oksigen sambil ditarik secara perlahan oleh tapering rig. Tapering rig terdiri dari sebuah pengendali motor stepper berbasis controller SMCI35 yang berfungsi untuk mengatur pergerakan stage. Struktur taper berdiameter 100nm dapat dihasilkan. Hasil eksperimen dapat dijelaskan secara kuantitatif menggunakan geometri ruang.
Keywords
sensor serat optik; surface plasmon resonance; tapered
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Nasihun Amin
Institutions
1 Departemen Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Telah dilakukan penelitian kuantitatif deskriptif pada siswa SMA di Bandung Raya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsepsi siswa SMA di Bandung raya pada konsep dinamika fluida melalui instrumen tes diagnostic: Dynamic-Fluid Conceptual Change Inventory (DFCCI) bentuk Four-Tier Test. Penelitian kuantitatif deskriptif ini dianalisis menggunakan persentase jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi maupun yang menguasai konsep pada fluida dinamis untuk jenjang SMA. Intrumen tes diagnostic DFCCI diteskan pada 76 siswa untuk tiga sekolah negeri di Bandung Raya, masing-masing sekolah terdiri dari; sekolah A: 30 siswa; sekolah B: 25 siswa; dan sekolah C: 21 siswa. Berdasarkan analisis data tersebut, dapat dianalisis bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 18%, tidak paham konsep 15%, memahami konsep 31%, paham sebagian 34% dan tidak dapat dikodekan sebesar 2% untuk sekolah A. Untuk sekolah B diperoleh data pada kategori miskonsepsi sebesar 17%, tidak paham konsep 19%, memahami konsep 24%, paham sebagian 33% dan tidak dapat dikodekan sebesar 7%. Sedangkan sekolah C diperoleh data miskonsepsi sebesar 29%, tidak paham konsep 24%, memahami konsep 19%, paham sebagian 27% dan tidak dapat dikodekan sebesar 1%. Berdasarkan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa sekolah A memiliki penguasaan konsep paling baik dibandingkan sekolah B dan C. Sedangkan sekolah yang memiliki miskonsepsi paling rendah adalah sekolah B dibandingkan sekolah A dan C.
Keywords
Tes diagnostic, Dynamic-Fluid Conceptual Change Inventory (DFFCI), Four-Tier Test, SMA
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Dominikus Arif Budi Prasetyo
Institutions
Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman
* dominic_abp[at]yahoo.co.id
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan dan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Geometri model TIMSS. Soal-soal yang dikerjakan merupakan soal pilihan ganda yang telah disusun untuk mendukung pembelajaran Matematika SMP kelas VII Kurikulum 2013. Soal yang diberikan meliputi topik bentuk geometri (6 soal), kesebangunan (1 soal), garis sejajar (1 soal), ukuran geometri (4 soal), ukuran sudut (4 soal), sistem koordinat (2 soal) dan transformasi geometri (3 soal). Sedangkan ranah yang diukur meliputi pengetahuan (6 soal), penerapan (11 soal), dan penalaran (4 soal). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek pada penelitian ini adalah 24 orang siswa kelas VII SMP Kanisius Sleman. Hasil uji coba diperoleh rata-rata hasil tes siswa adalah 44,25 yang tergolong dalam kategori rendah dengan rincian sebanyak 1 siswa (4,2%) tergolong dalam kategori sangat baik, 5 siswa (20,8%) tergolong dalam kategori baik, 4 siswa (16,7%) tergolong dalam kategori sedang, 9 siswa (37,5%) tergolong dalam kategori rendah, dan 5 siswa (20,8%) tergolong dalam kategori sangat rendah. Dalam penelitian ini juga diperoleh bahwa 6 soal (28,6%) dalam kategori sulit, 13 soal (61,9%) dalam kategori sedang, dan 2 soal (9,5%) dalam kategori mudah. Kategori kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal untuk topik bentuk geometri, kesebangunan, garis sejajar dan ukuran geometri tergolong rendah, topik ukuran sudut dan transformasi geometri tergolong sedang, dan topik sistem koordinat tergolong tinggi. Kategori kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pada ranah pengetahuan tergolong sedang dan pada ranah penerapan dan penalaran tergolong rendah. Kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut antara lain lupa harus menggunakan rumusnya, kurang cermat dalam membaca soal, dan kurang memahami maksud dari soalnya. Sedangkan dari segi materi, siswa kurang memahami titik koordinat, besar sudut, kesebangunan, dan transformasi. Materi transformasi tidak diajarkan lagi di SMP tetapi sudah pernah diajarkan di SD, sedangkan materi keliling dan luas masih ada beberapa yang terbalik konsepnya.
Keywords
Kurikulum 2013, pembelajaran Matematika, soal geometri, TIMSS
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Muhammad Arsyad
Institutions
Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini adalah studi deskriptif yang bertujuan untuk melihat kualitas pendidikan melalui asesmen kerangka kerja Literasi Sains dengan berfokus pada pembelajaran IPA di kota Bandung. Studi dilakukan dengan melihat kemunculan indikator-indikator Literasi Sains berdasarkan PISA 2015, yang dilaksanakan pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung. Data dikumpulkan menggunakan empat macam instrumen yang digunakan untuk menganalisis 19 sampel naskah Soal Ujian Tengah Semester dari 19 SMP yang tersebar dan representatif di semua wilayah di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek yang paling dominan muncul dari empat domain literasi sains adalah adalah Aspek Pengetahuan dengan jumlah poin 346. Sedangkan adapun sub-indikator aspek Pengetahuan yang paling sering muncul adalah tentang Gerak dan Gaya sebanyak 45 poin. Meskipun demikian, diperoleh data bahwa kemunculan literasi sains pada Soal UTS pada SMP-SMP di Kota Bandung masih rendah.
Keywords
Analisis; Literasi Sains; PISA 2015.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
INTAN DILLIA NURHADI
Institutions
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
JL. A.H. Nasution 105, Bandung - Indonesia 40614
*Intandillia_nurhadi[at]yahoo.com
Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh perubahan jarak sumber radiasi ke permukaan medium atau Source to Surface Distance (SSD) dan luas lapangan penyinaran (Field Size) terhadap distribusi dosis pada pesawat Linear Accelerator (LINAC) menggunakan metode Monte Carlo � EGSnrc. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk pemodelan dan simulasi head linac pada BEAMnrc, model virtual linac dibuat berdasarkan data karakteristik pada pesawat Linac Varian Clinac iX yang kemudian output-nya diperoleh informasi karakteristik foton beam menggunakan BEAMDP, sementara pemodelan dan simulasi water phantom dikerjakan pada DOSXYZnrc ukuran phantom (40�40�40) (cm^3), menggunakan berkas foton 6 MV, pengujian variasi SSD (80 cm, 90 cm, 100,1 cm, 110 cm, 120 cm) dan variasi field size (6�6 cm^2), (10�10 cm^2), (20�20 cm^2) untuk memperoleh kurva Percentage Depth Dose (PDD) dan Profile Dose. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin dekat jarak sumber radisi ke permukaan medium (SSD), semakin besar sebaran dosis yang diserap oleh water phantom. Semakin besar luas lapangan (field size), semakin besar sebaran dosis yang diserap oleh water phantom. Pada variasi SSD dan Field Size, dosis radiasi akan terus naik mulai dari permukaan medium 0 cm sampai pada kedalaman Dmax, kemudian dosis turun setelah melewati kedalaman Dmax.
Keywords
Monte Carlo � EGSnrc, Linear Accelerator (LINAC), Source to Surface Distance (SSD) , field size, photon beam, Percentage Depth Dose (PDD) dan Profile Dose.
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Nur Faizin
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Fenomena fisika yang berkaitan erat dengan proses grinding adalah peristiwa tumbukan antar dua benda. Dalam penelitian ini proses yang dikaji yaitu tumbukan antara material butiran dengan bola baja. Pada umumnya proses grinding material, berlangsung di dalam sebuah silinder yang diisi dengan bola baja. Silinder tersebut diputar hingga menghasilkan dua mode gerak yaitu cataracting dan cascading. Mode gerak cataracting dimanfaatkan untuk menumbuk material, sedangkan mode cascading berfungsi sebagai penggerus material. Untuk mempermudah terbentuknya dua mode ini, dinding silinder dibuat bergerigi. Energi ikat material merupakan salah satu faktor yang menentukan hancur tidaknya material. Energi ikat rata-rata material yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 1,36 joule. Parameter yang digunakan sebagai indikator baik tidaknya proses grinding yaitu banyaknya kelolosan
Keywords
material butiran, bola baja, silinder, energi ikat
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Annas Nasrudin
Institutions
ITB
Abstract
Pada kali ini kami menghadirkan gabungan metode Multi-Particle Collision Dynamics (MPCD) dan Molecular Dynamics (MD) untuk melakukan simulasi aliran fluida 2-dimensi pada larutan bermuatan. Fluida di representasikan dalam berbentuk partikel bulat yang dihitung menggunakan metode multi particle collision dynamics, dan untuk interaksi muatan partikel di hitung dengan menggunakan metode molecular dynamics. Fluida mengalir dalam pipa searah sumbu x, dengan ditambahkannya pipa adalah untuk melihat interaksi tumbukan antar partikel dengan menambahkan syarat batas dan daerah batas interaksi partikel. Aliran poiseuille yang ditentukan pada awal dari simulasi adalah untuk melihat interaksi fluida terhadap muatan partikel yang berbeda. Sifat sistem yang telah disimulasikan dalam selang waktu 50 kali tahap simulasi yang akan menunjukan perbedaan ketika anion dan kation terpisah dari sistem.
Keywords
aliran fluida, MPCD, MD, ionik
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Henny Dwi Bhakti
Institutions
a) Sains Komputasi, ITB
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ITB
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, 40132
*hennydwibhakti[at]gmail.com
b) Laboratorium Fisika Bumi dan Sistem Kompleks
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ITB
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, 40132
**acep[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Indonesia terletak di lokasi jalur gunung api (ring of fire) sehingga memiliki potensi energi geotermal yang besar. Potensi energi geotermal indonesia diperkirakan 8.000 � 10.000 MW dan merupakan 40% dari cadangan energi geotermal di dunia. Namun, pemanfaatan energi geotermal ini sangat rendah, hanya 4% dari total potensi. Pemanfaatan energi geotermal di indonesia umumnya sebagai pembangkit listrik tenaga. Konsumsi listrik semakin meningkat namun produksi geotermal stagnan, sehingga diperlukan strategi-strategi untuk pengembangan lapangan geotermal. Salah satu strategi yang digunakan untuk pengembangan lapangan adalah memprediksikan kelakuan (behavior) dari sumur geotermal. Hal ini penting untuk penentuan skenario dan kebijakan produksi dari suatu lapangan geotermal tersebut. Parameter-parameter yang digunakan untuk mendeskripsikan potensi dan kelakuan dari sumur geotermal adalah temperatur (T), dan tekanan (P). Sehingga dalam penelitian ini, parameter temperatur dan tekanan tersebut dipredksikan dengan menggunakan artifial neural network (ANN). Parameter inputan yang diapakai adalah letak sumur (x.y), kedalaman sumur (z), laju alir injeksi (Qinj), dan temperatur injeksi (Tinj). Lapangan geotermal yang disimulasikan memiliki enam sumur produksi dan satu sumur injeksi yang membentuk pola inverted seven spot. Hal pertama yang dilakukan adalah pembangkitan model data. Model data yang dipakai adalah model M-1, M-2, dan M-3. Data yang digunakan untuk prediksi adalah data produksi selama setahun. Data-data tersebut terbagi menjadi dua, yaitu data training dan data uji. Data training yang digunakan adalah data produksi selama 11 bulan pertama, sedangkan data uji yang digunakan adalah data produksi bulan ke 12. Hasil prediksi ANN ini kemudian dibandingkan dengan data uji. Korelasi antara data uji dan data hasil prediksi ANN diekspresikan melalui nilai error dan Mean Square Error (MSE). Semakin kecil nilai error dan MSE, maka prediksi semakin akurat. Dari simulasi yang dilakukan, didapatkan nilai error untuk model M-1 adalah 0.0251 untuk prediksi temperatur, dan 0.0303 untuk prediksi tekanan, dengan nilai MSE sebesar 0.0036. Nilai error untuk model M-2 adalah 0.0283 untuk prediksi temperatur, dan 0.0468 untuk prediksi tekanan, dengan nilai MSE sebesar 0.000716. Sedangkan untuk model M-3, didapatkan nilai error 0.0445 untuk temperatur, dan 0.0566 untuk tekanan, dengan nilai MSE sebesar 0.0001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ANN dapat memprediksikan kelakuan sumur geotermal dengan baik dan akurat, hal ini dibuktikan dengan nilai error dan MSE yang sangat kecil.
Keywords
Artificial Neural Network, sumur geotermal, tekanan, temperatur
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Alifian Mahardhika Maulana
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Random Matrix Theory (RMT), diperkenalkan oleh Dyson dan Mehta, merupakan metode yang dapat menjelaskan tingkat energi dari nuklei yang kompleks. Belakangan ini telah diaplikasikan pada noise filtering dalam deret waktu finansial, terutama pada sistem dengan dimensi yang cukup besar seperti pasar saham, oleh beberapa penulis termasuk Plerou et al. dan Laloux et al. Keduanya telah melakukan analisis pada pasar saham US dan menemukan bahwa nilai eigen matriks korelasi dari return konsisten dengan perhitungan yang menggunakan return acak, dengan pengecualian untuk beberapa nilai eigen yang besar. Teori portofolio modern merupakan salah satu teori yang digunakan untuk memaksimalkan keuntungan dari sebuah portofolio. Namun, permasalahan yang timbul pada keadaan ekonomi saat ini menyebabkan teori portofolio modern belum cukup mampu menjelaskan cara memaksimalkan portofolio. Dalam karya tulis ini, penulis ingin menerapkan metode RMT untuk dapat menghilangkan efek noise dari data historis untuk kemudian hasil filtering digunakan dalam perhitungan grafik perbatasan efisien portofolio serta analisis distribusi seperti yang dinyatakan dalam teori portofolio modern. Penerapan metode RMT ini berhasil dilakukan pada saham-saham yang masuk dalam daftar portofolio LQ45 Indonesia dengan hasil return maksimum sebesar 1.9 persen dengan probabilitas risiko maksimum sebesar 1, serta dari grafik perbatasan efisien dapat dilihat bahwa return optimal sebesar 1.4 persen dengan probabilitas risiko maksimum sebesar 0.5.
Keywords
matriks, nilai eigen, portofolio, vektor eigen
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Arfian Alimansyah
Institutions
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Hari ini, saham merupakan sebuah komoditas yang semakin sering ditransaksikan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah saham yang ditransaksikan maupun jumlah trader saham. Dengan alasan ini, maka diperlukan analisis saham yang dapat dipercaya. Salah satu cara untuk melakukan analisis saham adalah dengan melakukan pendekatan secara stokastik kepada dinamika perubahan nilai saham tersebut. Dalam sebuah sistem stokastik, pergerakan data tidak mengikuti sebuah persamaan tertentu sehingga untuk memperkirakan pergerakannya akan digunakan sistem probabilitas. Terdapat beberapa cara untuk memperkirakan pergerakan stokastik dan Hidden Markov Model (HMM) merupakan salah satunya. Pada penelitian ini, akan dilakukan simulasi HMM kepada 10 saham yang ada di indonesia. Dimana akan di bandingkan hasil simulasi 5 saham bluechip dengan 5 saham non-bluechip.
Keywords
Fluctuation Rate, Hidden Markov Model, Return Price, RMSE
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Joko Sampurno
Institutions
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura
Abstract
Telah diidentifikasi sebaran intrusi air laut di Pantai Kura-Kura, Tanjung Gundul, Bengkayang berdasarkan nilai konduktivitas bawah permukaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode konduktivitas elektromagnetik (EM-conductivity). Kedalaman pengukuran bervariasi dari 3 meter hingga 6 meter dari permukaan tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi nilai konduktivitas berkisar 0 mS/m hingga 170 mS/m. Zona intrusi air laut dinterpretasikan sebagai zona yang memiliki nilai konduktivitas lebih dari 130 mS/m. Berdasarkan nilai tersebut diduga bahwa pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan terjadi intrusi air laut sejauh 10m dari bibir pantai.
Keywords
Metode Elektromagnetik, Intrusi Air Laut, Konduktivitas Batuan
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Yohanes Engge
Institutions
(1,2) Program magister pengajaran fisika
(3) Departemen fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
engge_yohanes[at]yahoo.com, a_risat86[at]yahoo.com, lilik.hendrajaya2[at]gmail.com
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang �Belajar Fisika Kontekstual Sumber Daya Alam Air Terjun PLTMH Lokomboro Pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur� dengan tujuan belajar dan menyusun bahan ajar fisika kontekstual pada Air Terjun PLMTH Lokomboro. Sumber Daya Alam yang ada di daerah perluh kita ketahui dan dipelajari sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup serta dapat dijaga kelestariannya. Untuk mempelajari keberadaan serta manfaat Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di suatu daerah, maka perluh adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bidang pendidikan. Salah satu ilmu yang dapat digunakan untuk memahami Sumber Daya Alam adalah ilmu fisika, karena dari proses terjadi atau terbentuk hingga pada pemanfaatan Sumber Daya Alam tersebut dapat di pahami dari hukum-hukum fisika yang berlaku. Belajar fisika kontekstual Sumber Daya Alam adalah salah satu cara untuk memahami Sumber Daya Alam dan memahami fisika. Cara tersebut dapat dilaksanakan dalam dunia pendidikan melalui proses belajar-mengajar serta pembuatan bahan ajar atau modul fisika yang bersifat kontekstual Sumber Daya Alam terutama yang ada di daerah yang mampu dijangkau oleh mahasiswa atau siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur dan studi kasus berupa tinjauan lapangan. Dari hasil penelitian tersebut telah dibuat suatu bahan ajar fisika kontekstual sumberdaya alam air terjun PLMTH Lokomboro Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang disesuaikan dengan silabus pembelajaran di STKIP Weetebula, Sumba Barat Daya-NTT.
Keywords
Fisika SDA, Fisika Kontekstual, Fisika PLTMH, Fisika Air Terjun
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Aloysius Rusli
Institutions
Jurusan Fisika, FTIS, Universitas Katolik Parahyangan
Ciumbuleuit 94
Bandung 40141
Indonesia
Abstract
Literasi ilmu (science literacy) dapat diartikan sebagai kemampuan-memahami-ilmu-sebagai-hasil-karya-manusia, sedangkan literasi cara ilmiah (scientific literacy) dapat dibedakan dari itu dari segi perhatian-lebihnya pada segi proses ilmiahnya. Kedua literasi ini tampak makin dibutuhkan masyarakat masa kini, akibat melimpahnya hasil ilmu, sehingga perlu dikuasai cara menyaring keabsahan berbagai informasi melimpah itu, ditambah pula dengan cara menyarikan makna-makna yang tak terukur (metafisis) tetapi yang mulai makin diperlukan pada masa kini, agar manusia dapat tetap bertahan sebagai pengendali ilmu dan teknologi. Salah satu cara menumbuhkan literasi ilmu dan cara ilmiah ini adalah dengan menelusuri sejarah berkembangnya konsep �atom�, karena dapat menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku manusia dalam memaknai apa yang diamatinya dalam alam raya ini. Dari penelusuran ini, ingin ditunjukkan bahwa inovasi pembelajaran tentang ini perlu makin dikembangkan.
Keywords
Literasi ilmu, literasi cara ilmiah, atom, metafisika
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Uum Yuliani
Institutions
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Telah dilakukan pemodelan pesawat Linac Varian untuk memperoleh Percentage Depth Dose dan profil menggunakan variasi gantry 0�,15�, 30�, 45� pada sumbu vertikal terhadap permukaan, luas lapangan 10x10cm2 , berkas foton 4 MV dan simulasi Monte Carlo. Percentage Depth Dose dan profil ini menggambarkan distribusi dosis dalam suatu phantom air berukuran 40x40x40 cm3, perubahan gantry ini merupakan salah satu factor yang menentukan distribusi dosis sampai ke pasien Hasil penelitian menunjukan perubahan Dmax pada Percentage Depth Dose yang dipengaruhi oleh perubahan sudut gantry mengakibatkan penambahan luas daerah build up sehingga dapat dipakai untuk terapi pada daerah yang dalam. Dan hasil grafik profil yang diperoleh menunjukan ketidak simetrisan pada daerah kuadran positif memiliki distribusi dosis yang lebih sedikit dibanding kuadran negatif serta adanya kemiringan permukaan sehingga hal ini dapat dimanfaatkan untuk beberapa kasus terapi yang memerlukan kedalaman dan kemiringan tertentu, perhitungan dosis lebih akurat dan dapat meminimalisir efek samping.
Keywords
Pesawat Linac Varian, Percentage Depth Dose, Profil, Gantry, dan Monte Carlo.
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
sayahdin Alfat
Institutions
(a) Magister Sains Komputasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
(b) Fisika Kebumian dan Sistem Kompleks, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bansung 40132, Indonesia
Abstract
Pemodelan transfer panas dan massa sudah dikembangkan untuk mensimulasikan proses pengeringan biji kopi. Penelitian ini menggunakan persamaan Luikov untuk menganalisis aliran panas dan massa pada suatu media kapiler berpori dan pada penelitian ini juga melibatkan variabel tekanan. Selain menganalisis pengaruh tekanan, tujuan utama dari penelitian ini juga melihat pengaruh variasi variabel-variabel thermo-physic suatu produk. Studi ini sudah menggunakan koordinat kartesian dalam 2 dimensi dan secara umum asumsi yang digunakan pada studi kali ini adalah produk bersifat isotropik dan homogen, proses konveksi panas dan difusi air melalui seluruh permukaan bahan. Sistem persamaan Luikov sudah diselesaikan menggunakan metode elemen hingga (MEH) dengan P2-element yang tersedia pada software FreeFEM++.
Keywords
2D, Transfer Panas, Transfer Massa, Persamaan Luikov, Methode Elemen Hingga
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Susanti Sihono
Institutions
Program Studi Magister Pengajaran Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Penentuan konstanta dielektrik bahan padatan telah dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan LCR meter dan prinsip kerja kapasitor plat sejajar yaitu dengan cara mengukur kapasitansi yang divariasikan terhadap jarak antara plat yang berisi bahan dielektrik. Ada enam bahan dielektrik yang ditentukan dengan hasil dari yang terkecil sampai yang terbesar berturut-turut yaitu styrofoam (1.09 � 0.74), kain flanel (1.31 � 0.14), triplek (2.07 � 0.11), akrilik (2.89 � 0.16), kertas buram (3.13 � 0.18) dan kaca (4.01 � 0.56). Dengan menggunakan satu nilai jarak antar plat, urutan nilai konstanta dielektrik untuk tiga bahan berikut kain flanel (1.75 � 0.006), akrilik (3.29 � 0.006), kaca (5.58 � 0.006) tetap sama dengan hasil yang menggunakan variasi nilai jarak antar plat.
Keywords
dielektrik, kapasitor plat sejajar, LCR meter
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Nadya Amalia
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Eksperimen menggunakan model sistem pegas-massa 2 dimensi telah dilakukan untuk menjelaskan gerak stick-slip. Perpindahan masing-masing blok massa akibat penyisipan benda uji direkam dengan menggunakan kamera video dan keadaan masing-masing blok massa yang berinteraksi dengan benda uji pada setiap selang waktu diklasifikasikan sebagai stick atau slip.
Keywords
sistem pegas-mass, stick-slip
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
wina fitria dewi marieta
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI
Abstract
Hendaknya sebuah pembelajaran tidaklah bersifat imitatif, namun didasarkan pada landasan yang kuat. Salah satunya dengan melihat hambatan yang dialami oleh peserta didik pada materi yang akan diberikan. Peserta didik sering kali tidak menyadari bahwa konsep yang sama dapat diterapkan pada permasalahan lain dalam konteks yang berbeda, hambatan seperti ini disebut hambatan epistemologis. Dengan mengetahui hambatan yang teridentifikasi diharapkan dapat mengantisipasi respon yang muncul juga meminimalisir munculnya hambatan tersebut pada pertemuan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hambatan epistemologis yang dialami oleh peserta didik pada materi gerak lurus berubah beraturan pada arah horizontal. Instrumen pada penilitian ini adalah dua buah soal uraian terbuka yang diberikan pada 139 peserta didik pada sebuah SMA negeri dikota Bandung. Hambatan epistemologis yang dialami peserta didik yaitu tidak dapat memaknai besaran dan tanda matematis secara fisis, tidak memahami bahwa percepatan terjadi ketika kecepatan dan percepatan memiliki tanda sama, serta perlambatan terjadi ketika tanda pada percepatan dan kecepatan berbeda, belum memahami percepatan atau perlamabatan sebagai perubahan kecepatan setiap waktu, tidak dapat menentukan kecepatan awal, kecepatan akhir, waktu awal dan atau waktu akhir, tidak memahami hubunga antara kecepatan akhir, kecepatan awal, percepatan dan perubahan waktu, serta tidak memahami bahwa kecepatan pada hubungan antara perpindahan dan perubahan waktu adalah kecepatan rata-rata.
Keywords
hambatan epistemologis, gerak lurus berubah beraturan pada arah horizontal
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Iin Suminar
Institutions
Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan multi representasi siswa SMA pada materi fluida statis setelah diterapkan pembelajaran Argument-Based Inquiry menggunakan pendekatan multi representasi. Kemampuan multi representasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan mentranslasikan dan menginterpretasikan suatu representasi ke representasi lain. Kemampuan mentranslasikan suatu representasi ke representasi lain meliputi membuat representasi lain dari suatu representasi yang dapat dilihat dari hasil lembar kegiatan representasi siswa sebagai perkembangan kemampuan multi representasi dari pertemuan ke pertemuan yang ditentukan dengan menggunakan rubrik. Kemampuan memilih representasi lain yang setara dengan representasi yang disajikan dapat dilihat dari hasil tes kemampuan multi representasi. Tes kemampuan multi representasi disajikan dengan menyediakan tipe soal gambar-verbal, gambar-grafik, grafik-verbal, verbal-diagram benda bebas, diagram benda bebas-verbal, gambar-matematika, verbal-matematika dan diagram benda bebas-matematika. Peningkatan kemampuan multi representasi ditentukan dengan menggunakan gain skor yang ternormalisasi. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA kelas X di salah satu SMA swasta di Bandung. Hasil penelitian menunjukkan gain skor yang ternormalisasi kemampuan multi representasi sebesar 0.51. Kemampuan multi representasi berdasarkan tipe soal menunjukkan gain skor yang ternormalisasi tipe soal gambar-verbal sebesar 0,57, gain skor yang ternormalisasi tipe soal gambar-grafik sebesar 0,44, gain skor yang ternormalisasi tipe soal grafik-verbal sebesar 0,73, gain skor yang ternormalisasi tipe soal verbal-diagram benda bebas sebesar 0.32, gain skor yang ternormalisasi tipe soal diagram benda bebas-verbal sebesar 0,65, gain skor yang ternormalisasi tipe soal gambar-matematika sebesar 0,46, gain skor yang ternormalisasi tipe soal verbal-matematika sebesar 0,34, dan gain skor yang ternormalisasi tipe soal diagram benda bebas-matematika sebesar 0,72.
Keywords
Argument-based inquiry, multi representasi
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Afni Nelvi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Monitoring dinamika kekeringan dan kebasahan menjadi penting dilakukan mengingat dampak signifikan yang dapat ditimbulkannya pada berbagai aspek. Standardized Precipitation Index (SPI) merupakan indeks yang digunakan untuk menentukan besarnya penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam suatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dan seterusnya). Nilai curah hujan tiga bulanan pada tahun 2015 akan diproses dengan menggunakan software scopic sehingga didapatkan nilai SPI. Secara umum, berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Padang mengalami kekeringan selama periode tersebut dengan nilai SPI berturut-turut (-1.3,-0.42, -0.72, 0.77, -0.17, 1.3, 0.12,-0.32, -0.55, -1,1). Hasil analisis ini dapat memonitor kejadian kekeringan meteorologis. Informasi kekeringan meteorologis dapat digunakan sebagai indikator tingkat defisit air di suatu wilayah. Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk monitoring kebasahan yaitu kejadian penyimpangan curah hujan diatas normalnya. Kekeringan yang terjadi pada tahun 2015 didukung oleh peristiwa El-Nino yang mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami defisit curah hujan.
Keywords
kekeringan dan kebasahan, scopic, SPI, kekeringan meteorologis, El-Nino
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Nia Nurhayati
Institutions
a) Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Pengetahuan mengenai lokasi terjadinya gerakan tanah sangat dibutuhkan dalam kajian mitigasi bencana pergerakan tanah, khususnya pada daerah rawan yang berpotensi terjadinya longsor seperti di daerah Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kab. Bandung Barat yang dapat mengakibatkan jalur transportasi terhambat dikarenakan tertutupi oleh longsoran. Penelitian ini menerapkan metode geofisika Geolistrik Resistivitas konfigurasi Wenner untuk mengidentifikasi penampang bawah permukaan. Pengukuran resistivitas batuan dilakukan dengan tiga lintasan menggunakan alat Naniura NRD 22 S. Berdasarkan kondisi geologis serta hasil pengukuran geolistrik resistivitas yang telah dilakukan, lapisan tanah di wilayah desa Cihideung diinterpretasi sebagai pasir tufaan dan lempung dengan resistivitas berturut turut yaitu 253Ωm - 2776Ωm dan 23,1Ωm-1250Ωm Interpretasi 2D resistivitas pada lintasan 2 menunjukkan adanya bidang gelincir berbentuk cekung dengan kemungkinan bergerak secara rotasi dengan kemiringan bidang 14�. Sesuai dengan penampang 3D yang diperoleh, bidang gelincir berbentuk cekung juga terdapat pada bagian tengah lintasan yang mengarah ke timur. Dengan kondisi tanah, kemiringan serta letak lokasi penelitian yang berada �5m diatas pemukiman dan jalan raya Parongpong, menjadikan wilayah desa Cihideung wilayah yang berpotensi longsor.
Keywords
longsor; bidang gelincir; resistivitas; konfigurasi wenner
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Ria Amora
Institutions
Universitas Islam Indonesia
Abstract
Pada awal tahun 2016 wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia memang tengah memuncak, penyakit tersebut disebabkan oleh virus dengue dan menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Berdasarkan data tahun 2015 di RSUD R. Syamsudin SH, didapatkan bahwa DBD memasuki 10 besar penyakit yang banyak terjadi selama tahun 2015 dan menjadi urutan ketiga setelah penyakit Gastro Enteritis dan Congestive Heart Failure. Seiring dengan banyaknya pasien kasus DBD akan memungkinkan data dengan jumlah skala yang sangat besar dapat terakumulasi, dengan memanfaatkan data tersebut penulis ingin menerapkan salah satu teknik data mining dengan perhitungan statistika dalam melakukan diagnosis penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Metode yang digunakan adalah Na�ve Bayes dengan menggunakan sebanyak 73 data pasien kasus DBD dan suspect DBD yang di rawat inap di RSUD R. Syamsudin, SH periode 01 Januari - 06 Februari 2016. Hasil analisis menunjukan bahwa gejala demam, sakit kepala, mialga, artalgia, ruam, leukopenia, manifestasi perdarahan, trombosit dan hematokrit menunjukan adanya perbedaan antara pasien kasus DD dan DBD, sehingga atribut-atribut tersebut bisa menjadi indikator untuk mendiagnosis penyakit DD dan DBD. Sedangkan gejala nyeri retro-orbital tidak menunjukan perbedaan antara pasien kasus DD dan DBD, maka gejala nyeri retro-orbital tidak bisa dijadikan sebagai indikator untuk mendiagnosis penyakit kasus DD dan DBD. Hasil analisis juga menunjukan bahwa ketepatan klasifikasi pasien kasus DD dan DBD menggunakan model Na�ve Bayes pada penelitian ini adalah sebesar 93% atau memiliki nilai error sebesar 7%.
Keywords
Demam Dengue, Demam Berdarah Dengue, Data Mining, Na�ve Bayes
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Ea Cahya Septia Mahen
Institutions
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Makalah ini berisikan pemaparan hasil penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme calon guru fisika berupa penguasaan konsep pada materi kelistrikan dan sikap ilmiah mahasiswa calon guru Fisika di Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung melalui model siklus belajar. Penelitian dilakukan di dua kelas yaitu kelas yang menggunakan model siklus belajar dibandingkan dengan model nonsiklus belajar (kelompok kontrol). Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan konsep dan sikap ilmiah antara kelompok yang menggunakan model siklus belajar dibanding kelompok kontrol. Jika dilihat dari rata-rata penguasaan konsep kelistrikan dan rata-rata sikap ilmiah setelah diterapkan model siklus belajar, kelas yang menggunakan model siklus belajar lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Keywords
siklus belajar, pemahaman konsep, sikap ilmiah
Topic
Pembelajaran
Page 1 (data 1 to 30 of 152) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats