Indonesia Conference Directory


<< Back

Abstract Topic: Pembelajaran (EDU)

Page 1 (data 1 to 30 of 213) | Displayed ini 30 data/page

�BALLOON POWERED CAR� SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, DAN MATHEMATICS)
Irma Rahma Suwarma, S.Si, M.Pd, PhD, Puji Astuti, S.Pd, Endah Nur Endah, S.Si

Show More

Corresponding Author
Irma Rahma Suwarma

Institutions
Universitas pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini merupakan bagian dari implementasi pertama pendidikan STEM dalam rancangan pembelajaran formal pada tingkat sekolah menengah pertama di Indonesia. Siswa diminta merancang mobil bertenaga balon (balloon-powered car) sebagai media untuk memahami konsep gerak lurus beraturan dalam pembelajaran IPA. Sampel dari penelitian ini adalah 30 orang siswa sekolah menengah pertama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis STEM ini mampu meningkatkan motivasi dan memberikan pengalaman dalam proses engineering (rekayasa). Selain itu, pembelajaran ini mampu meningkatkan prestasi siswa dalam ujian akhir sekolah.

Keywords
STEM, balloon-powered car, motivasi, prestasi

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/tA2LzVHWJfCv


�Pengaruh Metode Resitasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati�
Mohamad Fahmi

Show More

Corresponding Author
MOHAMAD FAHMI

Institutions
PENDIDIKAN BIOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati menggunakan metode resitasi dengan pembelajaran konvensional, pengaruh penggunaan metode resitasi dan untuk mendeskripsikan respon siswa pada materi keanekaragaman hayati menggunakan metode resitasi. Hipotesis penelitian ini adalah metode resitasi berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati. Pada penelitian ini digunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilaksanakan di kelas VII SMPN 17 Kota Bandung. Populasi 10 kelas, diambil dua kelas untuk sampel sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah siswa masing-masing kelas 36 siswa. Pengumpulan data menggunakan tes kognitif sebanyak 20 soal pilihan ganda dan angket. Data penelitian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji Mann-Whitney. Rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi sangat baik (87,36), peningkatan hasil belajar (N-Gain) sedang (0,63). Pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional sangat baik (82,73), peningkatan hasil belajar (N-Gain) sedang (0,59). Hasil uji t nilai posttest kelas eksperimen dan kontrol diperoleh thitung 2,89 > ttabel 2,36. Hasil uji Mann-Whitney untuk nilai N-Gain diperoleh Zhitung 7,89 > Ztabel 1.65 pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis angket menunjukan respon siswa kuat terhadap pembelajaran dengan metode resitasi (80,34%) dan respon siswa terhadap pembelajaran konvensional kuat (77,03%). Dapat disimpulkan bahwa metode resitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati.

Keywords
metode resitasi, keanekaragaman hayati, hasil belajar, analisis dan N-Gain.

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/tCRq8e9dKPEU


Aktifitas Siswa SMP Pada Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Media Video Game IPA
Rosita Putri Rahmi Haerani* dan Riandi

Show More

Corresponding Author
rosita putri rahmi haerani

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siwa pada saat pembelajaran IPA menggunakan media video game. Game yang digunakan dalam penelitian ini adalah game yang telah dikembangkan peneliti untuk pembelajaran IPA pada konsep Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan, Game ini berjudul �Selamatkan Dunia Digital!�. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan dilaksanakan disalah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat pada kelas VII Tahun ajaran 2015/2016,melibatkan 1 kelas berjumlah 22 siswa yang dipilih secara acak untuk memperoleh gambaran aktivitas siswa saat berinteraksi dan belajar dengan menggunakan video game. Pada penelitian ini digunakan Instrumen berupa Lembar observasi selama pembelajaran berlangsung sebanyak dua kali pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan video game baik pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebesar 100%. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pada setiap pertemuan, seluruh aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran video game IPA dapat terlaksana. Walapun seluruh kegitatan terlaksana, berdasarkan hasil pengamatan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada aktivitas dalam masing-masing kegiatan pembelajaran menggunakan media video game IPA.

Keywords
media pembelajaran, Video game IPA, Aktifitas siswa.

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/FG8JHEN2gv7a


Aktivitas Siswa Melalui Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam Berbantuan Mind Map
Shelly Efwinda* dan Wahyu Sopandi

Show More

Corresponding Author
Shelly Efwinda

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam berbantuan mind map diimplementasikan untuk memperoleh gambaran aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif dan dilaksanakan di salah satu SMP Negeri di Bandung Barat kelas VII semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Melibatkan 2 kelas yang memiliki karakteristik yang sama dan dipilih secara acak sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari 39 siswa menggunakan pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam berbantuan mind map sedangkan kelas kontrol terdiri dari 37 siswa menggunakan pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Masalah Tema Hujan Asam tanpa bantuan mind map. Pada penelitian ini digunakan lembar observasi selama pembelajaran berlangsung sebanyak dua kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) persentase rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar 94% 2) persentase rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran pada kelas kontrol sebesar 91%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran IPA Terpadu berbasis masalah tema Hujan Asam dengan bantuan mind map hampir seluruh tahapan pembelajarannya dapat terlaksana. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada masing-masing model pembelajaran yang diimplementasikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Keywords
aktifitas siswa, pembelajaran berbasis masalah, hujan asam, mind map

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/fwhzW9cDJtdC


Analisis dan Kontribusi Kemampuan Konsep Dasar Fisika, Literasi Kurikulum Pembelajaran dan Psikologi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Mahasiswa Pendidikan Fisika
Chaerul Rochman

Show More

Corresponding Author
Chaerul Rochman, M.Pd

Institutions
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya gambaran yang memadai dan komprehensif tentang katakteristik dan kontribusi kemampuan mahasiswa calon guru fisika dalam menguasai materi subyek (literasi konsep dasar fisika) (Norris & Phillips, 2003; Fensham, 2002; Uus, 2013), literasi pedagogi/kurikulum dan pembelajaran (Chaerul, 2013; Hobson, 2008; Soobard & Rannikmae, 2011), literasi psikologi pembelajaran (Farida dkk, 2014; Post, 2011), serta kemampuan dalam menyusun lembar kegiatan peseta didik (LKPD) pada jenjang persekolahan. Untuk itu dilakukan penelitian yang menitik beratkan kepada bagaimana analisis literasi konsep dasar fisika, literasi kurikulum pembelajaran, literasi prikologi pembelajaran serta bagaimana kemampuan dalam menyusun LKPD para mahasiswa program studi Fisika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis kolaboratif menggunakan metode kombinasi/mixed methods (Creswell, 2012; Trowbridge, 1996; ) yang menggunakan data kuantitatif dan kualitatif secara terintegrasi baik sekuensi maupun konten. Data diperoleh dari 75 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika yang sedang dan telah mengikuti mata kuliah Fisika Dasar, Kurikulum dan Pembelajaran, Belajar dan Pembelajaran serta mereka yang sudah melakukan praktik penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Teknik pengumpulan data menggunakan data ujian semester, pertanyaan terbuka, kuesioner pernyataan serta portofolio penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) (. Analisis data yang digunakan adalah analisis konstruk dari keempat data dan analisis korelasional sederhana dari seluruh variabel penelitian serta analisis katagorisasi literasi dari jawaban sampel. Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) adanya profil literasi konsep dasar fisika, literasi kurikulum pembelajaran, literasi psikologi pembelajaran serta kemampuan dalam menyusun LKPD para mahasiswa program studi Fisika yang bervariasi, (2) Adanya kecenderungan jawaban literasi konsep dasar fisika mahasiswa berturut-turut berkatagori nominal, procedural/konsepsional, fungsional dan multidimensional; (3) Adanya korelasi pada katagori sedang antara masing-masing variabel; (4) Kontribusi yang paling besar terhadap Kemampuan mahasiswa dalam penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah literasi Kurikulum dan Pembelajaran dibanding dengan kedua variabel lainnya.

Keywords
Kemampuan konsep dasar fisika, literasi kurikulum dan pembelajaran, literasi psikologi pembelajaran, dan kemampuan penyusunan lembar kegiatan peserta didik (LKPD)

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/YRTyXW63LcVK


Analisis Deskriptif Tes Tiga Tingkat pada Materi Optika Geometri dan Alat Optik
Dea Agnes, Ida Kaniawati, Agus Danawan

Show More

Corresponding Author
Dea Agnes

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi optika geometri dan alat optik dengan menggunakan tes tiga tingkat. Tes tiga tingkat adalah tes diagnostik yang dapat mengukur tingkat pemahaman siswa dengan melihat alasan siswa memilih jawaban dan tingkat keyakinannya. Setiap butir soal dirancang memiliki tiga tingkat, tingkat konten (content tier) untuk mengukur kemampuan pengetahuan Optika Geometri dan Alat Optik; tingkat alasan (reason tier) untuk mengukur kemampuan penjelasan atau eksplanatori pengetahuan yang mendasari memilih salah satu jawaban; dan tingkat kepercayaan (confidence tier) untuk mengukur derajat keyakinan dalam menentukan jawaban dan alasan yang dipilih. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di salah satu SMA di Kota Bandung dengan jumlah sekitar 25 � 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen tes diagnostik yang disusun mampu mengklasifikasikan tingkat pemahaman siswa yakni siswa yang memahami konsep, siswa yang tidak memahami konsep dan siswa yang mengalami miskonsepsi.

Keywords
Tes Tiga Tingkat, Miskonsepsi, Optika Geometri dan Alat Optik

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/REcWNvKJHthj


Analisis Didaktik Berdasarkan Profil Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Topik Suhu dan Kalor
Sanny Suryanty Silaban S.Pd, Dr. Setya Utari M.Si

Show More

Corresponding Author
Sanny Suryanty Silaban

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis didaktik berdasarkan profil penguasaan konsep siswa pada Suhu dan Kalor. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam memahami konsep Suhu dan Kalor, baik konsep secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan konsep mempengaruhi bagaimana siswa menerapkan konsep yang sudah dipelajarinya ke dalam masalah Fisika maupun peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Hasil observasi di lapangan membuktikan proses pembelajaran di sekolah belum melatihkan penguasaan konsep secara optimal. Maka penelitian ini dilakukan untuk menemukan cara-cara dalam mengajarkan materi Suhu dan Kalor yang dapat melatihkan kemampuan penguasaan konsep siswa secara optimal. Metode penelitian ini adalah deskriptif, Untuk mendapatkan profil penguasaan konsep siswa, penelitian dilakukan pada 40 orang siswa di salah satu SMA di kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan profil penguasaan konsep siswa masih rendah. Kelemahan siswa dalam menjawab soal materi Suhu dan Kalor adalah: kesalahan dalam memahami konsep, kesalahan menghitung, dan kesalahan pada penerapan materi suhu dan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan profil penguasaan konsep siswa, maka dilakukan analisis didaktik dan hasilnya digunakan untuk perancangan proses pembelajaran yang dapat melatihkan kemampuan penguasaan konsep siswa pada materi Suhu dan Kalor

Keywords
Analisis didaktik, Penguasaan Konsep, Suhu dan Kalor

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/mcjvt2LWudbx


Analisis Fenomena Efek Arus Eddy menggunakan Bantuan Sensor Magnet pada Smartphone
Juwansyah Sasmita, Hanifah Harudini, Dadang Suhendra, Ferry Iskandar

Show More

Corresponding Author
Juwansyah Sasmita

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Fenomena Arus Eddy merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi bahan pengajaran dalam praktikum fisika di perguruan tinggi, oleh karena itu untuk mendukung pratikum ini kami mengembangkan modul praktikum pada peristiwa Arus Eddy dengan bantuan sensor magnet pada smartphone. Dalam praktikum telah dapat diamati perubahan kecepatan suatu magnet yang menggelinding diantara dua buah konduktor non magnetik yang terukur oleh sensor magnet pada smartphone. Perhitungan yang dilakukan yaitu sesuai dengan persamaan Hukum II Newton pada bidang miring dengan penambahan koefisien redaman magnetik. Hasil pengukuran dengan menggunakan sensor magnet pada smartphone dapat menghasilkan nilai yang lebih presisi karena dalam praktikum ini magnet yang bergerak pada lintasan kurang dari 1,0 detik.

Keywords
Arus Eddy, Smartphone, koefisien redaman magnetik

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/wVe8QTydmRDn


Analisis Hubungan Aktivitas Writing to Learn dengan Keterampilan Komunikasi Lisan Siswa dalam Pembelajaran Science Writing Heuristic
Winda Yusefni

Show More

Corresponding Author
Winda Yusefni

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas writing to learn terhadap keterampilan berkomunikasi siswa secara lisan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan Science Writing Heuristic (SWH). Keterampilan komunikasi lisan yang diamati terdiri dari empat aspek, yaitu mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan yang diamati saat diskusi kelompok dan diskusi kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang mengambil sampel satu kelas terdiri dari 23 siswa kelas VIII di salah satu SMPN Sumatera Barat tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai aktivitas writing to learn diperoleh dari penulisan laporan menggunakan format SWH yang dinilai menggunakan rubrik penskoran yang dirumuskan Burke dan Greenbowe, sedangkan data keterampilan komunikasi lisan siswa diperoleh dari lembar observasi. Teknik pengolahan data hasil penelitian dianalisis dengan melakukan perhitungan persentase menggunakan bantuan program Microsoft office excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum aktivitas writing to learn memberikan kontribusi mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara lisan. Namun tidak semua siswa yang mempunyai kemampuan menulis yang baik dapat menunjukkan kemampuan yang baik dalam berkomunikasi lisan.

Keywords
Writing to Learn, Keterampilan Komunikasi Lisan, Pendekatan SWH

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/MBpaxwn6NQkV


ANALISIS KANDUNGAN FREKUENSI HARMONIK AKORD DMayor PADA ALAT MUSIK GITAR
Khairil Anwar*, Sparisoma Viridi

Show More

Corresponding Author
Khairil Anwar

Institutions
*Program Pascasarjana Pendidikan IPA Fisika,
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
dan
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Bunyi alat musik gitar merupakan salah satu gejala fisika yang menarik untuk dikaji, karena menghasilkan nada kompleks yang merupakan superposisi dari banyak nada murni (harmonik). Kualitas bunyi, warna bunyi, dan karakteristik akustik berbagai alat musik gitar berbeda-beda, salah satu nya bergantung pada kandungan frekuensi harmonik sebagai akibat dari kualitas dawai dan resonator gitar. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas bunyi gitar adalah menganalisis kandungan harmonik bunyi nada dan akord. Akord merupakan prinsip utama dalam memainkan alat musik gitar, salah satunya akord Dmayor yang dapat dibentuk dengan berbagai konfigurasi senar pada suatu fret, misalnya akord Dmayor pola-1, pola-2, dst. merupakan superposisi berbagai nada. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui kandungan frekuensi harmonik nada-nada penyusun akord dan akord Dmayor sendiri. Data sinyal gelombang bunyi dianalisis dengan teknik FFT (Fast Fourier Transform) berbantuan software MacScope II dan Matlab untuk memperoleh frekuensi harmonik. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa akord Dmayor pola-1 tersusun oleh nada-nada D3IV, l = 0,651 m, f0 = 147,81 Hz, A3III, l = 0,569 m, f0 = 221,66 Hz, D4II, l = 0,528 m, f0 = 292,73 Hz; dan F4

Keywords
Tangga Nada, akord Dmayor, Fast Fourier Trasform.

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/M8PXr7GWU4ay


ANALISIS KARAKTER SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GAMES EDUKATIF TERINTEGRASI MATERI GERHANA PADA SISWA SD
Diki Abdul Kodir Munsyi (a*), Winny Liliawati (a), Ika Mustika Sari (a)

Show More

Corresponding Author
DIKI ABDUL KODIR MUNSYI

Institutions
a)Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
*diki.abdul[at]student.upi.edu

Abstract
Seiring dengan semangat pemerintah untuk memperbaiki atau meningkatkan karakter masyarakat Indonesia, semua elemen masyarakat terutama para pendidik diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang mendukung program pemerintah tersebut. Semakin dini menanamkan karakter, maka penanaman karakter itu akan semakin kuat. Peneliti telah melakukan penelitian untuk menganalisis karakter siswa yang tertanam melalui pembelajaran Games Edukatif Terintegrasi pada materi Gerhana kelas VI di SDN Sukaresmi II Kabupaten Garut. Karakter yang tertanam pada pada siswa dalam penelitian ini yaitu religius, jujur, disiplin, komunikatif, kerja keras, kreatif, tanggung jawab dan gemar membaca. Bentuk penelitian yang dilakukan yaitu metode analisis deskriptif. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi karakter siswa mencakup lembar peniaian karakter oleh diri sendiri, lembar penilaian karakter oleh observer, dan lembar penilaian karakter oleh teman kelompok, dan angket respon siswa terhadap pembelajaran. Pengolahan data karakter yang tertanam pada siswa dengan menghitung karakter total siswa yang muncul kemudian disusun dalam bentuk statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan karakter yang tertanam pada siswa rata-rata yaitu Religius 85%, Jujur 73 %, Kerja Keras 65 %, Komunikatif 65 %, Kreatif 64 %, Disiplin 84 %, Tanggung jawab 78 %, dan Gemar Membaca 88 %. Aktifitas kegiatan siswa mempunyai kategori tinggi dengan presentase kegiatan pembelajaran masing-masing pertemuan yaitu 95 %, 99 %, 96 %, dan 99 %. Berdasarkan angket respon terhadap pembelajaran, siswa mempunyai tanggapan positif terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran games edukatif terintegrasi dapat menanamkan karakter pada siswa sekolah dasar.

Keywords
Model Pembelajaran Games Edukatif Terintegrasi; Karakter

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/RAVNTdbHBGkm


Analisis Kemampuan Interpretasi Grafik Kinematika pada Mahasiswa Calon Guru Fisika
Bambang Subali (a*,b), Dadi Rusdiana (b), Ida Kaniawati (b), Harry Firman (b)

Show More

Corresponding Author
Bambang Subali

Institutions
a) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
Jl. Raya Sekaran Gunungpati, Semarang, Indonesia.

b) Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Jl. Raya Setiabudi 229 Bandung, Indonesia.

Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kemampuan membaca grafik kinematika pada mahasiswa pendidikan fisika. Metode penelitian yang dipergunakan ini adalah metode penelitian campuran (Mixed Method Research) dengan desain Exploratory Design : Instrumen Development Model (QUAN Emphasized). Sampel penelitian ini adalah 58 mahasiswa terdiri atas 38 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan 20 mahasiswa sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kemampuan interpretasi grafik mahasiswa calon guru fisika untuk kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yaitu pada kelas eksperimen sebesar 84 % mampu menginterpretasi grafik kinematika sedangkan kelas kontrol sebesar 82 %. Hasil analisis kemampuan interpretasi grafik mahasiswa calon guru fisika diperoleh bahwa 1) mahasiswa masih kesulitan dalam menempatkan sumbu koordinat sebagai varibel penelitian, 2) dalam penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa yang hanya membaca trend garis pada grafik kinematika tanpa mengkaitkan dengan arti fisisnya, 3) Mahasiswa masih kesulitan dalam merumuskan persamaan matematik dari grafik yang telah dibuat, sehingga membuat interpretasi menjadi tidak tajam, serta 4) kemampuan interpretasi mahasiswa berkait dengan kemampuan pemahaman konsep, oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan interpretasi yang baik, maka perlu dibangun kemampuan konsep kinematika pada mahasiswa calon guru fisika.

Keywords
Kemampuab grafik, Kinematika, Calon guru fisika

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/actDqnE8Lej2


Analisis Kinerja Mengajar Calon Guru Biologi Pada Kegiatan Pembelajaran Biologi
Popong Nurasiah*, Bambang Supriatno

Show More

Corresponding Author
Popong Nurasiah

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Telah dilakukan penelitian deskriptif tentang kinerja calon guru Biologi sebagai agen pembelajaran Biologi di sekolah. Penelitian ini bertujuan menggali informasi tentang kualitas kinerja mahasiswa calon guru Biologi dalam pembelajaran Biologi pada saat kegiatan Program Latihan Profesi (PLP). Kinerja disini adalah kemampuan calon guru Biologi dalam merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian pembelajaran Biologi. Populasi adalah seluruh kinerja mahasiswa calon guru Biologi UPI yang sedang melaksanakan kegiatan PLP di SMA Negeri Kota Bandung semester genap tahun ajaran 2014/2015. Sampel adalah 8 kinerja calon guru Biologi yang diambil dengan teknik sampel acak. Instrumen yang digunakan adalah rubrik penilaian menggunakan rating scale. Data yang didapat berasal dari data hasil analisis rencana pelaksanaan pembelajaran, data observasi proses pembelajaran, dan data penilaian pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kinerja calon guru Biologi dalam merencanakan pembelajaran adalah 78,04% (baik), sementara kinerja dalam melaksanakan pembelajaran di kelas adalah 70,68% (cukup), dan kegiatan penilaian pembelajaran adalah 59,75% (cukup).

Keywords
Kata-kata kunci: kinerja, mahasiswa calon guru Biologi, pembelajaran Biologi, PLP

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/g9nNJGtH4ke3


Analisis Penalaran Moral Menggunakan Defining Issue Test (DIT) dan Soal Isu-Isu Sains pada Tema Hidrosfer
Elis Yudianingsih*, Winny Liliawati, Heni Rusnayati, dan Nuryani Y Rustaman

Show More

Corresponding Author
Elis Yudianingsih

Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr Setiabudi No. 229, Bandung 40154, Indonesia
*elis_yudia[at]yahoo.com

Abstract
Penelitian dilatarbelakangi oleh munculnya permasalahan pembentukan karakter siswa di sekolah yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral. Untuk mengungkap permasalahan tersebut, penelitian dimulai dengan merancang soal penalaran moral berbasis isu-isu sains. Dengan mengacu pada rubrik Lickona, diharapkan instrument tersebut dapat mengukur moral feeling, moral knowing, dan moral behavior siswa. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian survey crosssectional. Subjek penelitiannya adalah siswa SMP dari berbagai strata yang ada di wilayah Bandung. Sebagai pembanding tingkat penalaran moral siswa mengenai isu-isu sains, digunakanlah instrument standar Defining Issue Test (DIT) yang merupakan adaptasi dari James Rest. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum memiliki moral feeling, moral knowing, dan moral behavior sepenuhnya, serta penalaran moralnya masih berada dalam tahap konvensional. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan pembelajaran berbasis karakter khususnya dalam ilmu sains, sehingga pendidikan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotor.

Keywords
Penalaran moral, Karakter, Isu-isu sains, Defining issue test

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/Ctp2WRf9qgJh


ANALISIS PERSEPSI GURU DAN KENDALA DALAM PELAKSANAAN KEGITAN �PEMBELAJARAN DENGAN MODEL KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI �KERINCI JAMBI
Lina Purwanti (a*), Asrial (b)

Show More

Corresponding Author
Lina Purwanti

Institutions
a) Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Kimia Universitas Jambi, Jambi
*purwantilina29[at]yahoo.com

b) Dosen Program Studi Magister Pendidikan Kimia Universitas Jambi, Jambi

Abstract
Artikel ini melaporkan hasil penelitian terkait persepsi guru terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif di Kerinci Jambi. Kegiatan pembelajaran dan kendala-kendala yang dihadapi guru juga akan dilaporkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari tiga responden yang memilki kualifikasi pendikan berbeda. Data dikumpulkan menggunakan wawancara. Metode kualitatif Miles dan Huberman digunakan dalam menganalisis data. Berdasarkan hasil analisis diperoleh informasi bahwa semua responden setuju jika diterapkan model pembelajaran kooperatif di kelas karena menurut responden pembelajaran tersebut akan memberikan manfaat yang positif bagi siswa termasuk meningkatkan aktivitas pembelajaran. Namun seorang responden menyatakan belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif. Sementara dua orang responden telah menggunakan model kooperatif dengan frekuensi minimal. Guru melaporkan bahwa sebagian besar siswa belum siap dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif. Fasilitas yang kurang dan waktu yang terbatas juga ikut berkontribusi terhadap minimnya penerapan model kooperatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif belum dilaksanakan secara optimal di Kerinci Jambi. Temuan ini merekomendasikan pentingnya pelaksanaan penelitian lanjutan dalam usaha mengoptimalkan penerapan model kooperatif bagi guru kimia di daerah pedesaan seperti Kerinci Jambi.

Keywords
Persepsi Guru, Kegiatan Pembelajaran, Kendala, Model Pembelajaran Kooperatif

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/N9nxpkfyewba


ANALISIS PERSEPSI GURU TERHADAP KEBUTUHAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP KOTA JAMBI
Pauline DewiTriani, S.Pd1), Prof.Dr.M.Rusdi, M.Sc2),

Show More

Corresponding Author
Pauline Dewi Triani

Institutions
1) Mahasiswa Magister Program Studi Pendidikan KimiaUniversitas Jambi, Jambi Email:dwitirani93[at]gmail.com
2) DosenProgramStudi Pendidikan KimiaUniversitas Jambi, Jambi

Abstract
Artikel ini melaporkan hasil penelitian yang berhubungan dengan persepsi guru IPA terhadap kebutuhan perangkat pembelajaran berpendekatan pemecahan masalah di Kota Jambi.Sejauh mana guru IPA dalam memahami pendekatan pemecahan masalah serta hal-hal apa saja yang diperlukan dalam mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran juga dilaporkan. Metode deskriptif kualitatif telah digunakan pada penelitian ini.Data dari tiga orang responden yang dipilih secara random dikumpulkan menggunakan metode wawancara.Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua responden setuju terhadap pengembangan perangkat pembelajaran berpendekatan pemecahan masalah.Namun,peneliti menemukan bahwa guru hanya sekedar tahu apa itu pendekatan pemecahan masalah, guru juga kurang memahami penerapan penggunaan pendekatan pemecahan masalah. Selain itu, guru masih menggunakan perangkat pembelajaran yang belum berbasis pemecahan masalah saat mengajar. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan perangkat pembelajaran berpendekatan pemecahan masalah belum banyak ditemukan disekolah. Untuk itu perlu dilakukannya kegiatan penelitian lanjutan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang mampu melatih siswa untuk dapat memecahkan masalah yang sesungguhnya.

Keywords
persepsi guru, perangkat pembelajaran, pendekatan pemecahan masalah, Pembelajaran IPA.

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/b4f38RxMpvnC


Analisis Pola Hubungan Kecerdasan Majemuk dengan Karakter Siswa Sekolah Menengah Pertama Pada Kasus Gunung Meletus
Maryam Musfiroh, Winny Liliawati, Heni Rusnayati, Nuryani Y. Rustaman

Show More

Corresponding Author
Maryam Musfiroh

Institutions
Departemen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Pendidikan karakter telah menjadi wacana yang hangat dibicarakan oleh para pakar pendidikan. Pasalnya, kasus-kasus moral yang sering terjadi pada beberapa siswa sekolah menengah pertama, khususnya di kota Bandung, disebabkan oleh pendidikan yang hanya menekankan pada aspek kognitif saja dengan mengabaikan penanaman karakter di dalamnya. Penelitian kualitatif dengan metode survey crossectional terhadap 40 siswa SMP kelas 9 di Kota Bandung telah memberikan suatu pola hubungan antara tipe kecerdasan siswa berdasarkan angket identifikasi kecerdasan majemuk yang diadaptasi dari model Howard Gardner dengan karakter siswa yang diukur melalui Tes Dilema Moral pada kasus gunung meletus. Pola tersebut menghasilkan siswa dengan kecerdasan Verbal-Linguistik; Logis-Matematis memiliki karakter tinggi pada Moral-Knowing. Siswa dengan kecerdasan Visual-Spasial; Musikal; dan Intrapersonal memiliki karakter tinggi pada Moral-Feeling. Sedangkan untuk Moral-Action, tingkatan tertinggi dimiliki oleh kelompok siswa dengan kecerdasan Kinestetik; Interpersonal; dan Naturalis.

Keywords
Kecerdasan Majemuk, Karakter, dan Tes Dilema Moral (TDM).

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/QyfATLnpEPqg


ANALISIS PROFIL PEMAHAMAN KONSEP DAN KONSISTENSI KONSEPSI SISWA SMA PADA TOPIK FLUIDA STATIS
Marlis

Show More

Corresponding Author
Marlis s.pd

Institutions
Sekolah Pascasarjana Program Pendidikan Fisika
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa dalam memaknai dan memahami suatu konsep yang diberikan. Pemahaman konsep ini mencakup kemampuan mengubah suatu informasi dari suatu bentuk kebentuk lain, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menarik kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan. Dengan pemahaman konsep, semua permasalahan yang mencakup konsep tersebut dapat dipecahkan. Pemahaman konsep yang baik akan membawa seorang siswa pada kekonsistenan terhadap konsepsi yang dimilikinya, dimana siswa dapat menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang menguji konsep yang sama walaupun disajikan dalam konteks yang berbeda. Hasil studi pendahuluan menunjukkan kebanyakan siswa masih memiliki pemahaman konsep yang rendah. sehingga kebanyakan dari mereka inkonsistensi terhadap konsepsi yang dimilikinya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap pengembangan tes esai sebagai langkah awal dan hasilnya dapat digunakan dalam analisis didaktik. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode survei pada siswa kelas X yang sudah mempelajari materi fluida statis. Hasil penelitian dapat memberikan informasi untuk kajian penelitian selanjutnya yang dihipotesiskan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan menjadikan siswa konsistensi terhadap konsepsinya.

Keywords
Pemahaman konsep, konsistensi konsepsi, fluida statis

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/mv7qX8CZcL6E


Analisis Reasoning Skill Siswa dan Strategi Pembelajaran yang digunakan Guru pada Pembelajaran Biologi
Ardi Kurniaid* dan Ari Widodo

Show More

Corresponding Author
Ardi Kurniadi

Institutions
master student of UPI

Abstract
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran siswa pada pembelajaran biologi kelas XI SMA di wilayah Kota Bandung. Data penelitian ini didapatkan melalui observasi dan analisis video pembelajaran di kelas, pre-test dan post-test siswa, dan analisis RPP guru kelas tersebut. Berdasarkan hasil analisis, guru menerapkan pembelajaran konvensional dengan menggunakan media power point dan tanya jawab. Hasil pre-test siswa menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan penalaran pada tingkat generating reasons (tingkat pertama) lebih banyak dibandingkan elaborating reasons (tingkat kedua). Pada hasil post-test siswa yang telah menunjukkan pada tingkatan kedua meningkat jumlahnya dibandingkan hasil pre-test. Hasil penelitian ini menggambarkan kondisi nyata di lapangan yang dapat dimanfaatkan guru dalam mengembangkan reasoning skill siswa.

Keywords
reasoning skill siswa, strategi pembelajaran, argumentative, biologi

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/HVEtjvZuBpnw


Analisis Strategi Metakognisi Guru Biologi Kelas XI SMA di Kabupaten Sumedang
Dian Anggriani Melinda* dan Ana Ratna Wulan

Show More

Corresponding Author
DIAN ANGGRIANI MELINDA

Institutions
master student of UPI

Abstract
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menggali strategi metakognisi yang biasa digunakan guru mata pelajaran biologi kelas XI SMA di wilayah Kabupaten Sumedang. Data di dalam penelitian ini digali melalui observasi kelas, wawancara dan analisis RPP kelas XI. Penelitian ini melibatkan 5 orang guru sampel yang dipilih dari sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 di Kabupaten Sumedang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semua guru sampel telah menerapkan strategi metakognisi pada tahap Planning dan secara tidak langsung pada tahap Monitoring namun belum untuk tahap Evaluating. Tahap planning yang dilakukan guru memiliki perbedaan terutama dalam jenis pertanyaan yang diajukan guru, penyampaian kegiatan, dan strategi pembentukan kelompok. Hasil penelitian ini menggambarkan kondisi nyata di lapangan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan profesionalisme guru terutama dalam kemampuan menggunakan strategi metakognisi sehingga meningkatkan output siswa.

Keywords
strategi metakognisi,planning,monitoring,evaluating,biologi

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/Ayg6bqrhD9LM


Bahan Ajar Fisika Tanah Vulkanik dan Industri PT. Semen Djawa (SCG) Sukabumi untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama
Pipit Yuanastia Heriyanti, Lilik Hendrajaya

Show More

Corresponding Author
Pipit Yuanastia Heriyanti

Institutions
ITB

Abstract
Pembelajaran kontekstual terkalit lingkungan alam tempat tinggal siswa diperlukan agar siswa memahami potensi yang dimiliki aerahnya, sehingga diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk kesejahteraan hidupnya. Kabupaten Sukabumi dengan sumber daya alam mineral yang melimpah dari gunung Gede memiliki industri semen yang dikelala oleh PT. Semen Djawa (SCG). Kajian ini diperlukan untuk membuat perangkat bahan ajar siswa yang terkait dengan tanah vulkanik gunung Gede dan indusri semen di Sukabumi. Dari observasi lapangan bahan baku pembuatan semen sukabumi adalah Bentonite yang tersusun atas SiO2 (63,99%), Al2O3 (11,46%), Fe2O3 (1,88%), TiO2 (0,35), CaO (3,83%), MgO (1,3%), K2O (0,6%), Na2O (0,12%), LOI (16%). Hasil dari kajian ini digunakan dalam pembelajaran fisika, yaitu berupa usulan modul praktikum dan observasi serta modul bahan ajar fisika tanah vulkanik dan semen.

Keywords
Vulkanik, Semen, Modul Pembelajaran, Pembelajaran Kontekstual

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/2PzWNgdVTfJK


Bahan Ajar Modul IPA Terintegrasi dengan Tema Kesehatan yang disusun Menggunakan 4 Steps Teaching Material Development
Anita Marina Maryati*, Any Fitriyani

Show More

Corresponding Author
Anita Marina Maryati

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Model kurikulum terintegrasi telah banyak disebutkan dapat membuat pembelajaran sains lebih bermakna bagi peserta didik. Pada kenyataannya di lapangan, sains belum diajarkan secara terintegrasi, melainkan masih secara terpisah antar disiplin-disiplinnya. Bahan ajar, sebagai satu dari tiga komponen utama dalam pembelajaran, harus dapat disajikan dengan tepat untuk mencapai pembelajaran sains yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan menyusun modul bahan ajar IPA terintegrasi dengan tema Kesehatan, untuk kelas 8 IPA SMP. Metodologi penelitian ini termasuk ke dalam penelitian dan pengembangan pendidikan (Education Research and Developmet). Adapun penyusunan bahan ajar dilakukan dengan metode 4S TMD (4 Steps Teaching Material Development) yang terdiri dari tahap seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi didaktik. Pada tahap seleksi ditentukan materi-materi yang akan dibelajarkan kepada siswa. Pada tahap strukturisasi dibuat struktur makro dan peta konsep dari pokok-pokok materi dalam bahan ajar. Pada tahap karakterisasi ditentukan bagian-bagian mana saja dari materi yang termasuk karakter mudah, sulit, sederhana, dan kompleks. Pada tahap reduksi didaktik, dilakukan pengurangan tingkat kesulitan agar bahan ajar dapat dipahami siswa dengan lebih mudah.

Keywords
bahan ajar, modul, integrasi, kesehatan, 4S TMD

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/AJvPrWnR4Zth


Belajar Fisika dari Sungai Cimanuk
Iman Nurzaman

Show More

Corresponding Author
IMAN NURZAMAN

Institutions
ITB

Abstract
Sungai telah menjadi faktor utama pendukung keberadaan suatu peradaban. Sedangkan perkembangan peradaban berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan. Pemanfaatan sungai untuk pembelajaran selain dapat meningkatkan taraf berpikir dan taraf hidup masyarakat, juga dapat turut menjaga kelestarian sungai itu sendiri. Sungai Cimanuk?yang berhulu di kaki gunung Papandayan Kabupaten Garut dan mengalir hingga muaranya di Indramayu, telah dimanfaatkan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga non-pemerintah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Manfaat ini akan menjadi lebih besar jika dibuat laboratorium alam, yaitu tatanan yang mempergunakan alam sebagai media untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Laboratorium alam di sungai Cimanuk dapat dibuat untuk mempelajari banyak hal, namun untuk kajian ini, dibatasi pada penyusunan bahan ajar untuk mempelajari Fisika yang diselaraskan dengan penerapan kurikulum 2013 Revisi, yaitu memadukan materi pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan sehingga pembelajaran dapat lebih bersifat kontekstual dan dilaksanakan melalui hands-on activities. Konten materi yang dibahas dalam bahan ajar adalah: 1) sifat fluida yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah; 2) praktik pengukuran panjang, kedalaman, dan luas penampang sungai; 3) praktik pengukuran debit dan laju aliran fluida; 4) praktik penerapan prinsip Bernoulli, seperti pembuatan venturimeter sederhana; 5) praktik pembuatan hidram. Segmen sungai Cimanuk yang dipilih yang berlokasi di dekat sekolah dari tingkat SD hingga SMA di kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut, dan dijadikan sebagai purwa-rupa paket laboratorium alam dan bahan ajarnya agar dapat diterapkan di sungai lain yang memiliki karakteristik serupa.

Keywords
sungai, cimanuk, fluida, pramuka

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/4cDLTMdPEaHK


Belajar Fisika di Teluk dan Delta Kepulauan Indonesia Timur (Persiapan Materi Praktikum Fisika Alam untuk Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Pattimura dan Universitas Musamus)
Sanny Virginia Aponno (a*), Lilik Hendarjaya (b)

Show More

Corresponding Author
Sanny Virginia Aponno

Institutions
a) Program Studi Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*sanny.aponno[at]gmail.com
b) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Indonesia Timur secara fisika tektonik terdiri dari pulau-pulau yang muncul dari lempeng Samudra Pasifik ( Maluku Utara ), busur kepulauan subduksi pinggiran Eurasia dan Samudra Hindia yang terdorong dan tertekuk ( Maluku tengah ) dan Pulau Papua yang merupakan kaki benua Australia yang terangkat. Kepulauan gunung api mempunyai pantai dan teluk sempit dengan jalan raya sejajar, pantai. Pulau besar mempunyai pantai berbakau, banyak sungai dan endapan delta yang subur serta pegunungan tinggi mengandung intrusi dan urat-urat mineral. Praktikum Fisika Alam seperti berikut dapat dikembangkan : mekanika/kinematika jalan raya, aliran sungai curam, erosi dan sedimentasi, geometri topografi, perhitungan volume puncak-pucak pegunungan, angin, matahari, penguapan, sifat listrik bumi yang dapat menuju ke rekayasa penelolaan smberdaya alam ( hayati dan ESDM ).

Keywords
tektonik Indonesia Timur, karakter pulau-pulaunya, fisika kontekstual, praktikum fisika alam.

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/6hqVf74LGHjY


Demi Penyadaran Ilmu dan Literasi Sains: Mengapa Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi Bernilai Sama Dengan Kuadrat Bilangan Pi?
Aloysius Rusli

Show More

Corresponding Author
Aloysius Rusli

Institutions
Jurusan Fisika, FTIS, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung 40141, Indonesia

Abstract
Literasi sains (Science Literacy) merupakan salah satu kelengkapan penting seorang manusia di peradaban mutakhir ini, yang makin diwarnai dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Literasi biasanya didahului oleh kesadaran akan sains dan manfaatnya. Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan keterkaitan dua satuan dasar pertama Sistem Internasional, yaitu detik dan meter, diajukan hasil studi kecil ini. Sebagai picu perhatian, dipilih judul yang menonjolkan "keanehan" bahwa nilai percepatan gravitasi di permukaan Bumi praktis sama dengan nilai kuadrat bilangan yang menunjukkan perbandingan keliling suatu lingkaran dengan garis tengahnya; dua besaran yang sepintas tidak tampak memiliki hubungan apapun. Maka bagaimana mungkin nilainya dapat amat, atau cukup mirip satu dengan lainnya. Ternyata ini terjadi akibat pengaitan satuan detik yang sudah dikenal sejak jaman Sumeria 30 abad yang lalu, dengan satuan meter yang dirintis menjelang Revolusi Perancis 2+ abad yang lalu, melalui apa yang disebut sebagai "bandul detik". Akhirnya, ternyata satuan meter bukannya dikaitkan dengan satuan detik, melainkan dikaitkan dengan ukuran Bumi, akibat pertimbangan yang dapat disebut pertimbangan politik. Dengan demikian dapat ditunjukkan betapa berbagai pertimbangan dalam komunitas manusia, dapat saling berpengaruh, sehingga literasi sains kiranya perlu disertai pula oleh literasi tentang pergaulan manusia sedunia.

Keywords
science literacy, science awareness, time unit, distance unit

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/fzXMAg9nPKyc


Desain Didaktis Pembelajaran Hukum Hooke Berdasarkan Hambatan Belajar Siswa
Kinanti Mugi Lestari*, Ida Kaniawati, Ridwan Efendi

Show More

Corresponding Author
Kinanti Mugi Lestari

Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai panduan pembelajaran di kelas memegang peranan yang sangat penting bagi seorang pendidik. Maka, ketika seorang siswa mengalami masalah akademik di sekolah, mungkin saja salah satu faktor yang menyebabkannya yaitu karena terdapat kekurangan dalam RPP yang dijadikan panduan mengajar guru, sehingga dapat membuat siswa mengalami hambatan belajar (Learning Obstacle). Untuk itu, dibuatlah desain didaktis untuk membantu mengurangi hambatan belajar yang dialami siswa. Desain didaktis mencakup prediksi respon siswa, sehingga guru dapat menyiapkan skenario yang dapat dijadikan respon terhadap respon siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung, dengan sampel yaitu siswa kelas XI dan siswa kelas X. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan Tes Kemampuan Responden kepada sampel. Tes Kemampuan Responden diberikan dua kali; pertama, kepada siswa kelas XI. Dari hasil analisis Tes Kemampuan Responden, diperoleh data mengenai beberapa hambatan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Kemudian dibuatlah desain didaktis untuk pembelajaran Hukum Hooke, yang kemudian desain tersebut diimplementasikan pada pembelajaran Hukum Hooke berikutnya di kelas X, sehingga dapat diketahui kefektifan dan keefisiensian desain tersebut terhadap hambatan belajar siswa pada pembelajaran Hukum Hooke.

Keywords
Desain Didaktis, Hambatan Belajar (Learning Obstacles), Hukum Hooke

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/BvYbphH6Urku


Desain Multimedia Berbasis Android berorientasi Keterampilan Berpikir Kritis pada Konsep Asam dan Basa
Eka Yuliani, Neneng Windayani, Sari

Show More

Corresponding Author
Eka Yuliani

Institutions
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract
Keterampilan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang penting untuk dimiliki siswa. Salah satu konsep kimia yang membutuhkan pengembangan ini adalah konsep asam dan basa. Agar sejalan dengan capaian Kurikulum 2013, maka hal ini dapat diintegrasikan dengan TI. Salah satu bentuk pengintegrasiannya adalah dengan pemanfaatan smartphone dalam pembelajaran kimia. Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain multimedia yang memanfaatkan smartphone dengan sistem operasi android dalam pembelajaran kimia pada konsep asam dan basa. Desain media ini dibuat sesuai dengan langkah pengembangan yang direkomendasikan oleh Borg & Gall yang terdiri dari 10 langkah pengembangan, yang diadaptasi dengan mengelompokannya ke dalam dua tahap, yaitu pengumpulan informasi dan pembuatan desain. Desain yang dihasilkan terdiri dari menu utama yang berisi kompetensi (meliputi kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator) materi pembelajaran tentang asam dan basa, permainan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis, serta dilengkapi profil pembuat multimedia dan pilihan untuk keluar dari multimedia tersebut.

Keywords
Multimedia, Android, Keterampilan Berpikir Kritis, Asam dan Basa

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/rMv2cmhLDWHt


DESAIN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA CAHAYA DAN WARNA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP
Uzi Fauziah

Show More

Corresponding Author
Uzi Fauziah

Institutions
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain penelitian pengembangan bahan ajar IPA Terpadu Tema Cahaya dan Warna. Bahan ajar merupakan komponen yang sangat penting untuk menunjang tercapainya Proses Belajar Mengajar (PBM) yang optimal, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang khusus, sebab masih banyak bahan ajar yang keluasan dan kedalamannya belum sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar juga terkait dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru seperti yang tercantum dalam lampiran Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, bahwa guru sebagai pendidik profesional diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar sesuai mekanisme yang ada dengan memperhatikan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik. Kurikulum 2013 menuntut adanya keterpaduan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sehingga diperlukan pengintegrasian keterampilan, tema, konsep, serta topik. Penyajian konsep-konsep IPA pada bahan ajar IPA Terpadu diawali dengan fenomena yang ada di sekitar siswa dan membahasnya dengan tinjauan dari empat bidang kajian, yakni Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Salah satu fenomena yang dekat dengan siswa adalah fenomena cahaya dan warna. Cahaya dan Warna penting serta menarik untuk dipelajari karena fenomena ini dialami siswa setiap saat, dan berkaitan dengan semua benda/objek dalam kehidupan sehari-hari khususnya objek yang dipelajari dalam IPA.

Keywords
Bahan Ajar, IPA, IPA Terpadu

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/GvUfkWFqzQ8H


Deskripsi Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis Materi Alat Optik
Rd. Risma Farissa Nurasiah, Parsaoran Siahaan, dan Achmad Samsudin

Show More

Corresponding Author
Rd. Risma Farissa Nurasiah

Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Abstract
Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang perlu dimiliki setiap siswa supaya tidak tertinggal dalam persaingan dunia yang semakin ketat. Berbagai upaya untuk melatihkan dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa perlu diimbangi dengan alat ukur tes yang sesuai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menyusun dan mengkaji karakteristik instrumen tes keterampilan berpikir kritis pada materi alat optik untuk siswa SMP. Tes disusun dari lima indikator yang dikembangkan berdasarkan keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985) pada aspek ability. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang mendeskripsikan data kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui teknik tes dan telaah kualitatif oleh beberapa ahli (expert judgement). Data kuantitatif diperoleh dari pola jawaban siswa pada tes sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil judgement instrumen oleh ahli materi dan ahli evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes keterampilan berpikir kritis yang disusun layak digunakan sebagai instrumen tes untuk mengidentifikasi keterampilan berpikir kritis siswa SMP pada materi alat optik, yaitu pada sub materi mata, kamera, dan lup.

Keywords
instrumen tes, keterampilan berpikir kritis, alat optik

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/mRpLgZDX3HNA


DEVELOPING TOOL KIT OF BIPOLAR MOTOR STEPPER CONTROLER
Cahyaning Nur Karimah, Syifaul Fuada, Dyah Lestari

Show More

Corresponding Author
FUADA S

Institutions
Electronic and Photonic Universitas Indonesia
Microelectronic, Institut Teknologi Bandung
Teknik Elektro, Universitas Negeri Malang

Abstract
Abstract� Motor stepper is one an example electromagnetic device that change electric energy to mechanic energy, now motor stepper is implemented on every industrial activity in this technology era, we are know that Selecting the best motor for your application depends on a few key design criteria for your system including cost, positional accuracy requirements, torque requirements, drive power availability, and acceleration requirements. Seeing a lot of applied science on the stepper motor, so the trainer of Stepper Motor controlling is required to developed for understanding of students both from theory and practice very easy. Through this project, hopes to materialize a learning media that caters to the learning process at Vocational High School. This project contains material about: (1) Stepper motors principle, and (2) Shaft drive control, (3) Controller and driver wiring, (4) Control of the number of pulses, and (5) Sequential control. This paper described how to develop motor stepper controlling focus on bipolar motor and controlling CW and CW. With the trainer allows the learners to be able to learn with easy, fun and achievable goals as expected. Accordingly, an educator is required to be able to improve the effectiveness of learning so that the learning can be useful..

Keywords
Trainer of Motor Stepper controlling, Make easy learning, CW and CCW controlling, Vocational High School applied, development

Topic
Pembelajaran (EDU)

Link: https://ifory.id/abstract/mK6REuYb9TJU


Page 1 (data 1 to 30 of 213) | Displayed ini 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats