Event starts on 2015.12.16 for 2 days in Bandung
http://portal.fi.itb.ac.id/skf2015 | https://ifory.id/conf-abstract/X9H3ae2VT
Page 2 (data 31 to 60 of 145) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Sitti Ahmiatri Saptari
Institutions
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia
DepartemenFisika, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
Abstract
Polusi interferensi gelombang elektromagnetik cukup serius muncul dalam beberapa tahun terakhir ini. Untuk mengimbangi dampak negatif dari polusi tersebut, para peneliti mencoba mengembangkan material yang mampu menyerap gelombang elektromagnetik. Salah satunya adalah material yang berbasis lantanum manganat. Pada penelitian ini material La0,67Ba0,33Mn1-yNiy/2Tiy/2O3 (y = 0; 0,02; 0,04 dan 0,06) telah berhasil disintesis dengan metode reaksi padatan. Hasil refinement pola difraksi sinar X menunjukkan bahwa material La0,67Ba0,33Mn1-yNiy/2Tiy/2O3 memiliki struktur kristal monoklinik untuk seluruh variasi doping. Sifat magnetik bahan dikarakterisasi dengan menggunakan permagraph. Hasil kurva histerisis menunjukkan bahwa material La0,67Ba0,33Mn1-yNiy/2Tiy/2O3 termasuk bahan magnet lunak. Sifat penyerapan gelombang elektromagnetik diuji dengan menggunakan VNA (Vector Network Analyzer) pada rentang frekuensi 8-12,4 GHz. Hasilnya harga reflection loss yang paling optimum diperoleh pada frekuensi 11,58 GHz sebesar -14,3 dB untuk sampel La0,67Ba0,33Mn0,94Ni0,03Ti0,03O3.
Keywords
lantanum manganat, substitusi Ni-Ti, penyerap gelombang mikro
Topic
Physics
Corresponding Author
Ely Rismawati
Institutions
1. Program Studi Magister Pengajaran Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung
2. Kelompok Keahlian Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Perilaku partikel dalam aliran udara tergantung pada sifat aerodinamika suatu partikel tersebut. Gaya aerodinamika yang ada selama gerak relatif antara udara dan bahan berbeda setiap partikel yang berbeda. Sifat aerodinamika dipengaruhi oleh kadar air. Biji-bijian memiliki kemampuan untuk menyerap air yang disebut dengan imbibisi. Syarat terjadinya imbibisi yaitu perbedaan tekanan antara biji dengan air, dimana tekanan air lebih kecil dari pada tekanan biji, ada daya tarik-menarik yang spesifik antara air dan biji. Penambahan volume dalam peristiwa imbibisi adalah lebih kecil dari pada penjumlahan volume zat mula-mula, dengan zat yang diimbibisikan apabila dalam keadaan bebas. Perbedaan ini diduga karena zat atau molekul yang diimbibisikan harus menempati ruang diantara moleku-molekul zat yang mengimbibisi sehingga volume zat yang diimbibisikan tertekan lebih kecil dari pada bila dalam keadaan bebas. Banyaknya air yang diserap selama proses imbibisi umumnya kecil dan cepat. Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh efek termal dan kadar air terhadap sifat dan aerodinamika biji-bijian. Metode ini memanfaatkan microwave. Biji-bijian diberi 3 perlakuan, yaitu perendaman, perendaman dan pemanasan, serta pengeringan. Analisa pada penelitian ini diantaranya yaitu hubungan antara daya serap biji-bijian terhadap waktu, hubungan antara daya serap biji-bijian terhadap temperatur, dan hubungan antara kadar air terhadap faktor koreksi aerodinamika. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui daya serap biji-bijian ketika di rendam, diberi efek panas dan dikeringkan serta mengkaitkannya terhadap sifat dan aerodinamika biji-bijian.
Keywords
efek termal, kadar air, daya serap, aerodinamika
Topic
Physics
Corresponding Author
Hafizh Arrizal Fakhri
Institutions
a)Kelompok Keahlian Fisika Material dan Elektronik, Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
b)Research Center for Nanoscience and Nanotechnology, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
*ferry[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Graphene memiliki sifat listrik yang menarik. Dari perhitungan ab initio dengan menggunakan teori fungsional kerapatan (Density Functional Theory (DFT)) diperoleh celah pita energi graphene murni bernilai nol (0). Secara eksperimen, graphene dapat juga diperoleh dari hasil mereduksi graphene oxide (GO) menjadi reduced graphene oxide (rGO). Besarnya celah pita rGO yang diperoleh melalui perhitungan secara DFT lebih besar dibandingkan graphene murni. Besarnya celah pita energi ini dipengaruhi oleh adanya cacat (defect) pada graphene berupa vacancy maupun adanya ikatan epoxy, carbonyl, dan hidroxyl. Selain celah pita energi adanya vacancy dan gugus fungsi pada graphene memengaruhi density of state (DOS) dari graphene itu sendiri.
Keywords
Teori fungsional kerapatan; rGO; Vacancy; Gugus Fungsi; Sifat Listrik
Topic
Physics
Corresponding Author
Prasiwi Handari Jati
Institutions
(a) Kelompok Keahlian Fisika Material dan Elektronik, Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
(b) Research Center for Nanoscience and Nanotechnology, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
*ferry[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Carbon nanodots (CNDs) merupakan material yang menarik untuk diteliti karena memiliki sifat fotoluminensensi yang dapat dikontrol dan biocompatibility yang baik. Pada penelitian ini, CNDs disintesis melalui metode pemanasan gelombang mikro dari larutan asam sitrat (C6H8O7) dan urea [(NH2)2CO]. Waktu pemanasan gelombang mikro divariasikan untuk mengetahui pengaruh lamanya interaksi gelombang mikro dengan sampel terhadap sifat fotoluminesensi yang dihasilkan. Serbuk CNDs dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR) untuk mengamati ikatan molekul yang terbentuk dan Spectroflourophotometer untuk mengamati spektrum pendaran. Selain itu, serbuk CNDs dikarakterisasi menggunakan UV-Vis Spectroscopy untuk mengetahui transisi optik yang terjadi pada sampel.
Keywords
CNDs; Fotoluminensensi; Gelombang Mikro.
Topic
Physics
Corresponding Author
Niken Rara Galih Amithya Parastuti
Institutions
Departemen Astronomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Tatasurya kita terdiri atas sebuah bintang sebagai pusat dengan delapan planet, dan banyak benda kecil seperti satelit, komet, dan asteroid. Dinamika orbit benda kecil adalah masalah n-benda yang tidak bisa diselesaikan secara analitik, sehingga harus diselesaikan dengan menggunakan integrasi numerik. Tulisan ini mengetengahkan dinamika orbit Asteroid 1566 Icarus di bawah kendali efek gravitasi Newtonian secara klasik (classical Newtonian) maupun dengan mengikutsertakan efek termal, yaitu efek Yarkovsky. Efek Yarkovsky adalah gaya yang disebabkan adanya rentang waktu sebuah benda kecil untuk menerima panas dari Matahari dan kemudian meradiasikannya kembali. Efek Yarkovsky bekerja maksimal untuk benda-benda berdiameter 10 cm hingga 10 km. Efek ini dicobakan pada Asteroid 1566 Icarus yang berdiameter 1,3 km, dan merupakan kelompok Apollo dan juga sebagai earth crosser. Asteroid ini disebut earth crosser karena orbitnya memotong orbit Bumi. Selain itu dengan a=1.07802 au dan e=0.82677, Asteroid 1566 Icarus memiliki jarak perihelion q=0,18674 au atau kurang dari jarak perihelion planet Merkurius. Karena alasan itu, dicobakan efek Yarkovsky pada telaah dinamika orbit asteroid 1566 Icarus. Intergasi numerik n-benda sangat peka terhadap input data, oleh sebab itu, dibuat 99 tiruan data awal sebagai masukan pada proses integrasi numerik. Dengan demikian akan diperoleh 100 tiruan (clone) Asteroid 1566 Icarus. Proses cloning dibuat dengan menggunakan random number dari data elemen orbit Asteroid 1566 Icarus pada epoch 2456800.5 (23 Mei 2014)terhadap standard deviasi σ. Integrasi kemudian dilakukan dalam rentang 105 tahun dari epoch tersebut. Hasil integrasi memperlihatkan bahwa dengan efek Yarkovsky, dinamika orbit 1566 Icarus masih berada pada daerah rentang 100 buah clone Asteroid 1566 Icarus. Dengan demikian, dalam jangka waktu 100.000 tahun, efek Yarkovsky tidak mengubah dinamika orbit Asteroid 1566 Icarus kecuali pada rentang-rentang peristiwa papasan dekat yang ditunjukkan oleh lompatan-lompatan elemen orbit.
Keywords
asteroid, 1566 Icarus, efek Yarkovsky, classical Newtonian
Topic
Physics
Corresponding Author
IHSAN UDIN
Institutions
Material Science, Physic Department, F-MIPA, University of Indonesia
Abstract
XLPE insulation material is very commonly used in electrical cable industry. Due to the highly level flammability of XLPE which have low value of Limiting Oxygen Index (LOI) between 18-19% make this material requires improvement. Antimony trioxide (Sb2O3) is very commonly used as a flame retardant additive in PVC material, will be used to increase the LOI value of XLPE. By applying the composition of Sb2O3 with the variation of 2%, 4% and 6%, we found that the LOI value increased to up to 22%. The negative effects should be aware because we also found that addition of Sb2O3 on XLPE materials led to a decrease in the value of the electrical resistivity by 1 order.
Keywords
antimony trioxide, XLPE, Limiting Oxygen Index, electrical resistivity
Topic
Physics
Corresponding Author
Robiatul Muztaba
Institutions
Program Studi Astronomi, Observatorium Bosscha, FMIPA ITB, Bandung, Indonesia
Abstract
Telah dibuat program perangkat lunak galeri spektrum bintang B-emisi (Be) dengan menggunakan MultiMediaBuilder (MMB) berbasis Java. Bintang Be adalah bintang kelas B yang diselimuti oleh selubung gas yang menghasilkan garis emisi pada deret Balmer dan mempunyai ekses radiasi infra merah. Galeri tersebut berisi spektrum pengamatan yang telah dilakukan sejak tahun 2007 hingga tahun 2015. Dari pengamatan variasi ini diharapkan akan dapat dimengerti pembentukan selubung bintang Be. Kontribusi terhadap pengetahuan kita akan evolusi yang enigmatik dari bintang Be akan membawa manfaat besar dalam memahami evolusi yang holistik dari bintang masif yang umumnya berotasi cepat dan mempunya peran besar dalam pengayaan materi antar bintang dalam galaksi. Selain spektrum bintang Be, galeri tersebut juga memuat materi dasar, metode pengamatan, dan metode pengolahan data mentah hasil pengamatan. Total spektrum yang ada dalam galeri tersebut berjumlah 111 spektrum. Adapun klasifikasi spektrum dipilih berdasarkan tipe spektrum yaitu spektrum bintang B normal, spektrum bintang B dengan garis emisi tunggal, spektrum bintang B dengan garis emisi ganda disertai garis absorpsi yang lemah, dan spektrum bintang B dengan garis emisi spektrum ganda yang disertai garis absorpsi yang kuat di panjang gelombang Hα (6562.817 �). Perangkat lunak galeri bintang Be ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan pendidikan untuk sekolah tingkat menengah dan perguruan tinggi.
Keywords
Be, spektrum, garis emisi, garis absorpsi, galeri
Topic
Physics
Corresponding Author
nanang wahyudi a.h.
Institutions
Program Studi Magister Pengajaran Fisika
Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung
Abstract
Materi fisika kadang sulit dipahami dan kurang menarik jika tidak dikaitkan dengan konteksnya. Perkembangan game android yang banyak diminati memberikan peluang untuk menjadi salah satu solusinya. Untuk itu dibuat game simulasi edukasi 3D pada materi gerak parabola dengan platform android menggunakan Unity 5 edisi personal. Perangkat lunak pendukung yang digunakan yaitu Blender, Monodevelop dan Gimp. Selain itu digunakan data citra satelit Aster GDEM Pegunungan Bromo untuk pembuatan terrain. Genre game tersebut memadukan unsur simulasi, edukasi dan First Person Shooter (FPS). Scene utama terdiri dari simulasi gerak parabola, profil alutsista, dan permainan FPS tank. Ketrampilan berpikir dilatih dengan memanfaatkan hierarki inquiry dan variabel fisis pada gerak parabola berupa impuls, kecepatan awal, sudut global, massa peluru, grafitasi, jarak dan selisih tinggi posisi awal dan target. Lokasi Pegunungan Bromo dan kutipan pada Loading Scene digunakan untuk mengintegrasikan dengan disiplin ilmu lain meliputi materi Geografi, Sejarah dan Kewarganegaraan.
Keywords
gerak parabola, game android, simulasi, edukasi, unity 5
Topic
Physics
Corresponding Author
Djoko Suwarno
Institutions
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kampus Paingan, Maguwoharjo Sleman 55284
Indonesia
Abstract
Telah dilakukan percobaan untuk melihat fenomena getaran osilasi teredam dengan menggunakan batang kayu yang diberi magnet dan batang aluminium. Magnet dan aluminium berfungsi sebagai peredam dengan fungsi jarak. Magnet yang bergerak menimbulkan efek arus eddy pada batang aluminium dan berakibat memperlambat osilasi pada batang kayu. Variasi jarak antara batang kayu yang diberi bandul magnet dengan batang aluminium mulai dari 20 mm sampai 0 mm. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tracker video. Hasil yang diperoleh yaitu terjadi getaran osilasi yang teredam kritis pada jarak 2mm. Jarak lebih dari 2mm akan mengakibatkan osilasi kurang teredam, sedangkan jarak kurang dari 2 mm berakibat osilasi teredam lebih.
Keywords
getaran osilasi; pendulum; teredam kritis; tracker video
Topic
Physics
Corresponding Author
Ea Cahya Septia Mahen
Institutions
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email:
1ea.cahya[at]gmail.com
2adeyetin[at]gmail.com
Abstract
Salah satu substansi penting dari semua bidang profesi dan disiplin akademis adalah berpikir kritis. Untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kami menggunakan model pembelajaran creative problem solving (CPS) dalam proses pembelajaran di kelas. Desain penelitian one group pre-test posttest telah dipilih dalam penelitian ini untuk mencari data efektivitas metode CPS dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Sampel penelitian adalah 34 siswa kelas VIII MTsN Talaga di Majalengka. Deskripsi dan interpretasi statistik digunakan untuk analisis data. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa 56 % siswa mengalami peningkatan keterampilan berpikir kritis yang tinggi dan sisanya menunjukkan peningkatan keterampilan kritis dengan kategori cukup. Rata-rata indeks gain ternormalisasi adalah 0,71 yang termasuk dalam kategori tinggi. Sehingga, CPS memiliki peluang yang baik untuk digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran fisika.
Keywords
Model Pembelajaran CPS, Keterampilan Berpikir Kritis, Quasi Eksperimen.
Topic
Physics
Corresponding Author
Mochamad Februarianto
Institutions
ITB
Abstract
Metode Resistivitas merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang memanfaatkan suatu rangkaian elektroda dengan satu pasang elektroda yang menginjeksikan arus ke bumi dan memanfaatkan sepasang atau lebih elektroda lainnya untuk mengukur beda potensial listrik. Beda potensial yang terjadi merupakan fungsi tak-linear dari distribusi resistivitas bawah permukaan yang dinyatakan oleh persamaan differensial parsial (PDP) eliptik jenis Poisson. Inversi dari potensial terukur adalah mendapatkan distribusi resistivitas bawah permukaan yang dinyatakan oleh koefisien PDP. Escript adalah sebuah solver berbasis Metode Elemen Hingga (MEH) dengan lingkungan pemrograman berbasis Python yang user friendly. Dengan menggunakan MEH bangun struktur geologi dan topografi yang tak beraturan dengan mudah terakomodasi. Untuk masalah resistivitas, Escript mengimplementasikan pendekatan potensial sekunder, dimana PDP di dekomposisi menjadi potensial primer yang diakibatkan oleh sumber arus dan potensial sekunder yang diakibatkan oleh perubahan akibat adanya distribusi resistivitas. Potensial primer dihitung secara analitik, dan masalah syarat batas untuk potensial sekunder dicari solusinya menggunakan MEH nodal. Pendekatan ini menghapuskan singularitas yang diakibatkan oleh sumber arus, dan memberikan model resistivitas 3D yang lebih akurat. Untuk menyelesaikan masalah inversi, Escript menggunakan strategi first optimize then discretize menggunakan skema quasi-Newwton dalam bentuk metode limited-memory Broyden-Fletcher-Goldfarb-Shanno (L-BFGS). Evaluasi cost-function memerlukan PDP sekunder untuk setiap pasang arus sumber dan solusi dari PDP adjoint-state yang terkait dengan gradien cost-function terhadap resistivitas bawah permukaan. Hessian dari suku regularisasi digunakan sebagai pre-conditioner, yang memerlukan solusi PDP tambahan untuk setiap langkah iterasi. Solusi PDP tambahan ini ternyata dengan natural dapat dirumuskan dengan mudah dalam kerangka MEH. Akan diperlihatkan beberapa contoh numerik berasal dari survey geolistrik skema Schlumberger secara sintetis, dan apabila ada waktu dari data survey yang dikumpulkan dari lapangan.
Keywords
Resistivitas DC, Geofisika, Escript, Metode Elemen Hingga, Python
Topic
Physics
Corresponding Author
Mohamad Rendi Astono Sentosa
Institutions
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
*moh.rendi[at]gmail.com
Abstract
Aliran fluida kental di antara pelat sejajar, pelat tidak sejajar, dan percabangannya dikaji dengan simulasi berbasis metode finite element menggunakan piranti lunak COMSOL Multiphysics. Aliran fluida kental dimodelkan secara matematis berdasarkan persamaan Navier-Stokes untuk mencari besar kecepatan alirannya. Fluida kental yang semula diam kemudian diberi beda tekanan di kedua ujung sehingga fluida mengalir. Alirannya semula bersifat turbulen, yaitu profil kecepatannya parabola terpancung, kemudian menjadi laminer, yaitu profil kecepatan parabola. Telah diamati bahwa fluida kental untuk pelat sejajar dengan panjang pelat L1 = 0,01 m, lebar pelat L2 = 0,001 m, beda tekanan di kedua ujung ΔP = 133 Pa dan time step Δt = 0,001 s memiliki aliran bersifat laminer dan mencapai keadaan stasioner pada saat t = 0,142 s dan menghasilkan besar kecepatan maksimum umaks = 0,3071 m/s. Kemudian untuk aliran fluida di antara pelat tidak sejajar dengan ukuran panjang L1 = 0,01 m, lebar di ujung masukan dan keluaran masing-masing adalah sebesar L2 = 0,001 m dan L2 = 0,0012 m, beda tekanan ΔP = 133 Pa, dan time step Δt = 0,01 s diperoleh keberlakuan prinsip kontinuitas dimana besar kecepatan semakin mengecil seiring bertambahnya lebar di antara dua pelat. Lalu, dari hasil simulasi untuk sistem pelat tidak sejajar yang bercabang diperoleh profil kecepatan yang memiliki dua nilai maksimum ketika mendekati percabangan.
Keywords
Aliran laminer, Finite element, Fluida kental, Prinsip kontinuitas, Profil kecepatan
Topic
Physics
Corresponding Author
Heri Sutanto
Institutions
Jurusan Fisika, FMIPA
Universitas Diponegoro
Semarang
Abstract
Salah satu bahan semikonduktor yang digunakan sebagai fotokatalis adalah Zinc Oxide (ZnO). Banyak penelitian menunjukkan bahwa penambahan perak (Ag) didalam ZnO dapat meningkatkan aktivitas fotokatalitik. Dalam studi ini, kami mengkaji sifat optik dan mikrostruktur dari lapisan tipis ZnO yang didopan Ag pada substrat kaca yang dideposisi menggunakan metode sol-gel teknik spray coating. Struktur dan morfologi dipelajari dengan menggunakan difraktometer sinar-X (XRD), dan Scanning Electron Microscopy (SEM) serta sifat optik menggunakan UV-Vis. Hasil uji XRD menunjukkan penurunan puncak difraksi pada (002) dengan penambahan Ag. Citra SEM menunjukkan bahwa kehadiran Ag mempengaruhi morfologi film tipis. Transmitansi spektrum dari UV-Vis menunjukkan pengaruh Ag pada sifat optik. Transparansi film tipis meningkat dan menunjukkan adanya pola frinji pada spektrum-nya.
Keywords
Semikonduktor, Spray Coating, Celah Pita Energi, Fotokatalis.
Topic
Physics
Corresponding Author
Ahmad Royani
Institutions
Abstract
Pada percobaan ini dipelajari kinetika pelarutan mangan dari kalsin hasil pemanggangan bijih mangan kadar rendah. Percobaan pelarutan dilakukan dengan menggunakan reaktor gelas kapasitas 1 liter. Percobaan dilakukan dengan melarutkan 75 gram kalsin dalam 750 ml larutan 12% H2SO4 dengan kecepatan pengadukan 400 rpm. Variabel yang diamati meliputi temperatur pelarutan dari 30 oC sampai 75 oC dan waktu pelarutan dari 0,5 jam sampai 3 jam. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa laju pelarutan mangan meningkat apabila temperatur dinaikkan dari 30 oC sampai 75 oC dan waktu pelarutan diperpanjang dari 0,5 jam sampai 3 jam. Hasil optimum didapat pada temperatur 75 oC selama 3 jam dengan persen mangan terekstrak sebesar 84,61%.
Keywords
Bijih Mangan, Kinetika Reaksi, Pelarutan Selektif, Ekstraksi Mangan.
Topic
Physics
Corresponding Author
Rifaatul Maulidah
Institutions
a) Program Studi Magister Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung
*rmaulidah[at]gmail.com
b) Kelompok Keahlian Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Pembahasan siklus kerja dan efisiensi kerja pada materi termodinamika di tingkat SMA selama ini dipahami siswa sebagai perumusan matematis saja. Padahal banyak informasi yang dapat digali lebih jauh mengenai kerja sebuah mesin dan pemahaman mengenai aplikasinya. Mesin stirling sebagai contoh aplikasi mesin dengan pembakaran luar, memiliki prinsip kerja yang dapat menjelaskan konsep dan hukum-hukum termodinamika. Bahkan pembuatan alat mesin stirling selisih suhu rendah dapat dipraktekkan dengan mudah menggunakan barang bekas dan bahan yang mudah didapat. Sebuah media pembelajaran bertema mesin stirling dapat menjadi alternatif solusi untuk membantu guru menyampaikan materi termodinamika khususnya pembahasan siklus kerja dan efisiensi kerja mesin kepada siswa. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan langkah menentukan tema dan keterpaduannya dengan sub materi yang hendak disampaikan dalam pembelajaran, membuat lesson map mengenai konsep termodinamika yang dapat dipelajari melalui kerja mesin stirling, merumuskan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan di dalam kelas, dan menentukan tujuan akhir yang hendak dicapai dari penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan kajian tersebut dapat dikemukakan hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran berupa presentasi materi dan video bertema mesin stirling pada materi termodinamika serta evaluasi pembelajarannya.
Keywords
media pembelajaran, siklus kerja dan efisiensi kerja, mesin stirling.
Topic
Physics
Corresponding Author
- Jerfi
Institutions
Magister Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Gelombang evanescent merupakan hasil dari peristiwa pemantulan internal total, ketika suatu sinar dilewatkan melalui prisma dalam arah tertentu, dan sinar tersebut akan mengalami pemantulan pada bagian dalam prisma yang bersentuhan dengan sampel. Hasil analisis geometri dan hukum Snell menunjukkan bahwa posisi sudut dari detektor tidak hanya ditentukan oleh sudut insiden cahaya saja tetapi juga oleh ukuran prisma, indeks bias prisma dan posisi detektor dari sumbu rotasi prisma. Dengan mengetahui hubungan antara sudut rotasi prisma dan sudut rotasi detector terhadap sudut datang cahaya, maka formulasi ini dapat digunakan unttuk mengontrol posisi sampel pada prisma dan detector dalam sebuah program berbasis labview yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk percobaan SPR (Surface Plasmon Resonance).
Keywords
Labview, SHOT 602, SPR
Topic
Physics
Corresponding Author
Asna Lutfa
Institutions
Magister Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Metode geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang bertujuan untuk mendeteksi sifat kelistrikan bawah permukaan bumi. Metode ini diterapkan dengan menginjeksikan arus ke dalam tanah melalui dua elektroda arus, kemudian mengukur beda tegangan di antara dua elektroda potensial yang diterima di permukaan. Berdasarkan data pengukuran arus dan beda potensial, maka nilai resistivitas masing-masing lapisan dapat dihitung. Nilai resistivitas yang diperoleh merupakan nilai resistivitas semu, bukan nilai resistivitas sebenarnya. Untuk memperoleh nilai resistivitas sebenarnya, maka dilakukan pemodelan dan inversi. Berdasarkan pemodelan dan inversi yang dilakukan, diperoleh penampang litologi, nilai resistivitas dan ketebalan dari masing-masing lapisan. Dalam paper ini dibuatlah suatu model lapisan bumi untuk memahami metode geolistrik. Model lapisan bumi tersebut dibuat pada suatu bak dengan ukuran panjang 150 cm, lebar 75 cm, serta tinggi 100 cm, dan terdiri dari tiga lapis medium, yaitu pasir pasang, pasir beton, dan tanah liat. Masing-masing lapisan memiliki ketebalan 20 cm. Metode geolistrik yang diterapkan menggunakan konfigurasi Schlumberger.
Keywords
geolistrik, schlumberger, resistivitas, ketebalan
Topic
Physics
Corresponding Author
Budhi Anto
Institutions
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Riau
Pekanbaru
Abstract
Salah satu parameter kualitas daya listrik arus bolak-balik adalah tingkat kandungan harmonisa baik pada sinyal tegangan maupun pada sinyal arus, yang masing-masingnya dinyatakan oleh total harmonic distortion tegangan (THDv) dan total harmonic distortion arus (THDi). Untuk mengukur THD biasanya digunakan alat yang dinamakan power quality analyzer. Namun harga satu unit alat tersebut sangat mahal untuk kalangan non-profesional seperti para akademisi dan hobbis yang hanya menggunakannya sesekali saja. Paparan ini menampilkan metode pengukuran THDi berbiaya murah dan akurat serta dapat direalisasikan menggunakan alat dan bahan yang dapat diperoleh dengan mudah. Untuk menampilkan sinyal arus digunakan sensor kumparan rogowski dan osiloskop. Kumparan rogowski dipilih karena sensor ini bersifat linier dan mempunyai pita frekuensi yang lebar. Sinyal arus bolak-balik menghasilkan fluks magnet yang berubah-ubah menembus penampang kumparan rogowski. Selanjutnya fluks magnet tersebut menghasilkan tegangan induksi pada ujung-ujung kumparan rogowski. Tegangan induksi tersebut kemudian masuk ke rangkaian integrator. Keluaran rangkaian integrator adalah suatu sinyal tegangan yang bentuknya sama dengan bentuk arus bolak-balik yang diukur. Sinyal tegangan tersebut kemudian ditampilkan pada osiloskop. Gambar arus bolak-balik yang ditampilkan pada layar osiloskop kemudian diolah secara numerik untuk menghitung nilai rms-nya dan nilai rms dari sinyal fundamentalnya, kemudian nilai THDi dihitung berdasarkan nilai-nilai rms tersebut.
Keywords
total harmonic distortion arus, kumparan rogowski, rangkaian integrator, osiloskop, metode numerik
Topic
Physics
Corresponding Author
Bayu Adi Nugraha Putra
Institutions
Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi
Program Studi Fisika
Institut Teknologi Bandung, 40132
*bay.adi[at]hotmail.com
Abstract
Standard Model merupakan salah satu model yang dapat menjelaskan dinamika partikel elementer dan interaksinya dengan baik. Namun pada energi tinggi ditemukan pengamatan yang tidak sesuai dengan Standard Model. Salah satu yang menarik adalah peristiwa electroweak symmetry breaking, dimana simetri electroweak break down menjadi simetri elektromagnetik, yang merusak sifat unitary dari Standard model. Untuk memulihkan sifat unitary tersebut, digunakan koreksi radiatif yang menyebabkan keberadaan massa Higgs ringan tidak terlihat natural. Untuk itu dikembangkan model composite Higgs di mana Higgs berupa composite dari Goldstone boson yang muncul karena peristiwa symmetry break down. Dalam pembahasan digunakan perhitungan dari symmetry break down SO(4)→SO(3). Dengan demikian diharapkan agar didapatkan sifat Higgs pada energi tinggi yang sesuai dengan data percobaan.
Keywords
Model Composite Higgs; Standard model; Symmetry break down
Topic
Physics
Corresponding Author
Adam Malik
Institutions
Prodi Pendidikan Fisika, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMKM 2 Cibiru Kota Bandung, menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dan siswa tidak terlibat langsung dalam memecahkan persoalan selama proses pembelajaran. Model pembelajaran POGIL diterapkan untuk membimbing siswa melalui kegiatan eksplorasi agar dapat membangun pemahaman sendiri dari sumber atau informasi yang didapatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan KPM siswa pada materi elastisitas dan hukum Hooke. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-eksperimen dengan desain penelitian One-Group Pretest-Postest Design dengan subjek siswa kelas X TSM SMKM 2 Cibiru. Data hasil peningkatan KPM siswa dperoleh melalui tes uraian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan KPM siswa dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,38 berkategori sedang. Selanjutnya diperoleh Zhitung (4,82) > Ztabel (1,69), berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian model pembelajaran POGIL dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan KPM siswa.
Keywords
POGIL, KPM, elastisitas dan hukum Hooke
Topic
Physics
Corresponding Author
Sparisoma Viridi
Institutions
Fisika ITB
Abstract
Suatu sistem yang terdiri dari dua buah butiran dan satu pegas diusulkan untuk memodelkan gerak mikororganisme sederhana. Panjang pegas dapat berubah secara internal mirip dengan kontraksi otot. Saat panjang pegas berkontraksi secara sinusoidal konstanta kekasaran kedua butiran juga harus diubah sehingga resultan gaya gesek fluida pada sistem dapat membuat sistem bergerak ke satu arah. Sinergisasi antara kontraksi otot dan perubahan konstanta kekasaran menentukan jenis gerak sistem. Terdapat mode di mana sistem hanya berosilasi di tempat dan juga mode di mana sistem dapat bertranslasi.
Keywords
model butiran, dinamika molekuler, gerakan mikroorganisme
Topic
Physics
Corresponding Author
imanul jihad
Institutions
1 Program Studi Astronomi, FMIPA ITB, Indonesia
2 Observatorium Bosscha, FMIPA, ITB, Indonesia
3 Koyama Astronomical Observatory, Kyoto Sangyo University, Japan
Abstract
Dalam tahun 2015, Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Memorandum of Understanding dengan Kyoto Sangyou University (KSU). Salah satu perwujudan kolaborasi ITB dan KSU ini adalah dalam pengamatan Novae menggunakan spektrograf kompak NEO-R1000 (Novae and Emission line Objects with Resolution of 1000) yang dipasang pada teleskop TPOA Celestron C-11 (D=28 cm, F/10.0) didukung oleh penyangga ekuatorial Losmandy G11 di dalam gedung atap geser GAO-ITB, Observatorium Bosscha, Lembang. Spektrograf ini mengunakan slit panjang, kisi transmisi dan kamera CCD SBIG ST-8 XME. Konfigurasi unik optik dalam spektrograf ini adalah cermin kolimator dan lensa kamera yang perbandingan panjang fokusnya (3:1) menjadikannya memiliki karakteristik laju tinggi. Dengan lebar slit 65 m (4.7) dipadu dengan kisi transmisi permanen 600 baris/mm dan dilengkapi kamera CCD ST-8 XME (9 mikron per piksel, 15301024 piksel), maka diperoleh resolusi, R=/=1000 pada panjang gelombang 580 nm dengan liputan spektrum 400-800 nm. Spektrogaf NEO-R1000 memiliki alat tambahan berupa hollow cathode tube Fe-Ne-Ar yang digunakan sebagai lampu pembanding. Plastik susu (acrylic) dan lampu halogen digunakan untuk membuat spektrum flatfield sebagai kalibrator. Tujuan utama spektrograf ini adalah digunakan untuk mengamati Novae di langit selatan sebagai bagian dari jejaring spektroskopi novae KSU-ITB. Selain itu spektrograf ini dapat digunakan untuk mengamati objek-objek emisi lainnya seperti Planetary Nebulae, Komet, bintang-bintang tipe P Cygni, bintang Be dan lainnya. Spektrograf ini sukses digunakan untuk mengamati Nova Sgr2015 no 2 dalam bulan Juni 2015. Pengembangan berikutnya spektrograf tersebut dapat dipasang pada rotator untuk pengamatan optimum dari obyek-obyek membentang. Untuk mengatasi beban berlebih pada teleskop dapat dikembangkan serat optik.
Keywords
obsevational, astronomical, spectrograph
Topic
Physics
Corresponding Author
Albert Sulaiman
Institutions
Geostech Laboratory, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Kawasan Pupspiptek Serpong, Tanggerang Selatan.
Abstract
One of an importance application of physics in daily lives is atmospheric diffusion problem i.e description of contaminant transport in the atmosphere. Something we released into the atmosphere will undergo a diffusion processes. How and what will happen to substance was very important in life because determining the quality of human life. In this paper the transport of airbone contaminant will be studied by solving advection-diffusion equation. Various analytic solutions and the environmental implication will be given. We illustrate our results with an application to the study of zinc emission of a smelter operation and haze dispersion from forests burning.
Keywords
atmospheric difusion, forest, Gaussian
Topic
Physics
Corresponding Author
Aulia Alfa Fithriyah
Institutions
Program Studi Magister Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Sumber Energi listrik alternatif dapat dihasilkan dari air laut sebagai salah satu sumber daya alam yang melimpah di bumi. Air laut mengandung ion-ion diantaranya 〖Na〗^+ dan 〖Cl〗^- dengan salinitas sekitar 35 g/kg. Sebagai tiruan air laut dibuat Larutan NaCl dengan salinitas 5, 15, 25, 35, dan 45 g/kg. Pencelupan dua elektroda dari bahan yang berbeda ke dalam larutan NaCl menghasilkan medan listrik yang dapat menyebabkan ion 〖Na〗^+ bergerak menuju elektroda dengan potensial negatif dan ion 〖Cl〗^- bergerak menuju elektroda dengan potensial positif. Pergerakan ion-ion ini akan menghasilkan arus listrik yang terukur pada amperemeter. Elektroda yang digunakan terbuat dari bahan tembaga, seng dan aluminium sehingga ada tiga pasang elektroda. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa arus listrik bergantung pada banyak faktor, diantaranya salinitas larutan, luas plat elektroda dan bahan elektroda. Arus listrik terbesar dihasilkan dari pasangan elektroda yang memiliki beda potensial terbesar. Kenaikan nilai salinitas larutan dan luas plat elektroda menghasilkan arus listrik yang semakin besar pula. Namun kondisi ini memiliki batas nilai tertentu, sehingga jika nilai optimalnya dilampaui maka arus listrik yang dihasilkan tidak berubah secara signifikan.
Keywords
Energi listrik; bahan elektroda; ukuran elektroda; salinitas
Topic
Physics
Corresponding Author
henny dwi bhakti
Institutions
1) Program Studi Magister Sains Komputasi, FMIPA ITB
2) Kelompok Keahlian Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
* hennydwibhakti[at]gmail.com
Abstract
Posisi Indonesia terletak di jalur gunung api, sehingga Indonesia memiliki potensi geothermal yang besar. Potensi geotermal di Indonesia diperkirakan sebesar 8.000-10.000 MW dan 40% cadangan geotermal di dunia berada di Indonesia. Tetapi pemanfaatan energi geotermal di Indonesia masih sangat rendah, yaitu masih sebesar 4% dari total potensi yang dimiliki. Sehingga perlu ditingkatkan pemanfaatan geotermal untuk berbagai kebutuhan di Indonesia dengan pemilihan lokasi penempatan sumur yang optimal. Penentuan penempatan sumur merupakan aspek kunci yang memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan proyek. Menentukan lokasi sumur adalah permasalahan yang kompleks dan melibatkan banyak faktor termasuk pertimbangan geologi, biaya, dan kemampuan teknik. Salah satu metode yang memiliki akurasi dan efektifitas yang optimal adalah metode neural network. Untuk menekan biaya produksi dan efisiensi waktu, maka dilakukan prediksi penempatan sumur yang optimal dengan parameter lokasi, laju aliran injeksi dan temperatur dengan menggunakan metode neural network. Pertama yang dilakukan adalah memodelkan sumur, kemudian model dianalisis dan dioptimasikan penempatan sumur. Dalam optimasi ini dihasilkan lokasi sumur yang optimal dengan indikasi temperatur yang paling tinggi dan tekanan yang perubahannya tidak berubah secara drastis. Dari studi ini diharapkan diperoleh hasil produksi kumulatif yang maksimum.
Keywords
Kata kunci: geotermal, optimasi, neural network
Topic
Physics
Corresponding Author
Rouf Rouf
Institutions
Program Studi Magister Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Partikel merupakan objek yang memiliki massa, posisi, kecepatan, serta terpengaruh oleh gaya, tetapi tak berdimensi ruang. Namun kumpulan sistem partikel bisa menjadi sistem yang memiliki dimensi ruang. Berdasarkan penjelasan tersebut, struktur massa nonrigid dapat didekati dengan menggunakan sistem N partikel yang dihubungkan oleh beberapa "pegas" sederhana. Terdapat-benda-benda riil yang cenderung jatuh pada orientasi tertentu, trajektori gerak jatuh bebas sistem massa nonrigid ini relatif berbeda dengan gerak jatuh bebas partikel sederhana. Paper ini mensimulasikan gerak suatu benda yang tersusun oleh sistem partikel dimana distribusi massa, efek konstanta pegas, dan gesekan udara merupakan aspek penting yang harus diperhitungkan. Dilakukan juga perbandingan antara gerak pusat massa sistem massa nonrigid dengan gerak partikel sederhana. Diperkirakan semakin heterogen distribusi massa sistem partikel, orientasi gerak benda akan semakin acak.
Keywords
Kata kunci : Euler-verlet, Gerak jatuh bebas, massa nonrigid, sistem partikel
Topic
Physics
Corresponding Author
Horasdia Saragih
Institutions
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Advent Indonesia
Jl. Kol. Masturi No. 288 Parongpong, Bandung Barat, Indonesia
e-mail: horas[at]unai.edu
Abstract
Di dalam paper ini diuraikan bagaimana seurutan gelembung udara dihadirkan ke dalam suatu ruang reaksi berbentuk tabung dan bagaimana pengaruhnya ketika dilakukan penumbuhan nanopartikel ZnO di dalamnya. Kehadiran gelembung udara di dalam tabung ternyata dapat memisahkan campuran prekursor ke volume-volume kecil yang relatif sama. Volume-volume kecil tersebut dapat diperkecil lagi dengan memperbesar kerapatan gelembung udara di dalam tabung. Terbentuknya volume-volume kecil di dalam tabung menyebabkan campuran prekursor mengalir secara sirkulatif. Aliran sirkulatif ini memberi manfaat signifikan untuk mempercepat proses pencampuran prekursor menjadi homogen dalam waktu yang singkat. Campuran prekursor yang bervolume kecil dan dengan ukuran yang relatif sama tersebut menghasilkan nanopartikel ZnO berukuran rata-rata relatif kecil dengan distribusi ukuran yang sangat sempit. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa menggunakan kerapatan gelembung udara yang lebih tinggi menghasilkan ukuran rata-rata nanopartikel ZnO yang lebih kecil. Oleh karena itu menggunakan gelembung udara pada saat menumbuhkan nanopartikel di dalam ruang berbentuk tabung memberikan pengaruh yang sangat bermanfaat
Keywords
Gelembung udara, penumbuhan nanopartikel, nanopartikel ZnO, ruang berbentuk tabung
Topic
Physics
Corresponding Author
Fatimah Fatimah
Institutions
Magister Fisika, FMIPA ITB
Abstract
Kebisingan merupakan salah satu masalah yang umum dialami oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan yang identik dengan berbagai macam aktivitas masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mereduksi kebisingan pada suatu ruangan yaitu dengan menggunakan bahan-bahan penyerap suara yang harganya sangat mahal. Oleh karena itu dibuat suatu papan komposit penyerap bunyi dari limbah kulit pinang dengan menggunakan matriks epoxy sebagai perekat. Papan komposit dibuat dengan fraksi perekat 10%, 15%, 20% dan 25% dan selanjutnya sampel papan komposit diuji koefisien serap bunyinya. Dari hasil pengujian sampel diperoleh kesimpulan bahwa papan komposit serat kulit pinang dapat menyerap bunyi. Hal ini terlihat dari koefisien serap rata-rata papan komposit diperoleh 0,11 untuk fraksi perekat 10%, 0,06 untuk fraksi perekat 15%, 0,05 untuk fraksi perekat 20% dan 0,11 untuk fraksi perekat 25%. Hal ini sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh ISO 10534-2:1998 (GB/T 18696.2-2002) bahwa suatu material dapat menyerap bunyi jika memiliki koefisien serap bunyi lebih besar dari 0,05. Selain itu, diperoleh bahwa kerapatan suatu papan dapat mempengaruhi besar koefisien serap bunyi papan tersebut. Dari fraksi perekat 10%, 15%, dan 20% terlihat bahwa koefisien serap bunyi berkurang seiring dengan bertambahnya fraksi perekat atau bertambahnya tingkat kerapatan papan.
Keywords
Kulit pinang, koefisien serap bunyi
Topic
Physics
Corresponding Author
Ahmad Muhammad -
Institutions
Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, ITB
Abstract
Indonesia dikenal dengan sebutan Ring of Fire, hampir sekitar 54 % potensi panas bumi dunia terdapat di Indonesia. Sebanyak 252 lokasi panas bumi di Indonesia tersebar mengikuti jalur pembentukan gunung api yang membentang dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Maluku. Dengan total potensi sekitar 27 GWe. Panas Bumi sebagai salah satu energi terbarukan dan ramah lingkungan, potensinya yang besar ini perlu ditingkatkan kontribusinya untuk mencukupi kebutuhan energi domestik yang akan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap sumber energi fosil yang semakin menipis. Dalam penelitian ini menggunakan metode volumetrik dengan tinjauan panas bumi pada daerah �Y� yang bertujuan untuk mengetahui cadangan energi panas bumi yang terdapat disuatu daerah, yang hasilnya akan dihitung berdasarkan data integrasi dari badan geologi, geokimia dan geofisika serta dapat mengetahui seberapa besar energi panas bumi yang dihasilkan dan juga dalam pemanfaatannya. Dari hasil perhitungan diperoleh energi listrik yang dapat dimanfaatkan sebesar 70.32 MWe.
Keywords
Energi, Panasbumi, Volumetrik.
Topic
Physics
Corresponding Author
saeful nurdin
Institutions
(a)* Balai Diklat Keagamaan Bandung
(b) FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) berbantuan exelearning dengan tidak berbantuan exelearning. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 siswa kelas-X IPA di salah satu Madrasah Aliyah Negeri di Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode quasi-experimental. Data hasil penelitian yang didapat melalui analisis N-gain kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan PBM berbantuan exelearning terdapat peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan PBM tanpa bantuan exelearning. Hubungan kemampuan kognitif dengan keterampilan berpikir kreatif siswa yang menggunakan PBM bantuan exelearning ditandai dengan indeks korelasi yang signifikan sebesar rxy = 0,55, dan sumbangan antara variabel kemampuan kognitif dengan variabel keterampilan berpikir kreatif sebesar 30,67%. Untuk tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan exelearning hampir seluruh siswa memberikan sikap setuju dengan taraf signifikansi kuat. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) berbantuan exelearning secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Keywords
Kemampuan Kognitif, Keterampilan Berpikir Kreatif, Pembelajaran Berbasis Masalah, Exelearning.
Topic
Physics
Page 2 (data 31 to 60 of 145) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats