Event starts on 2019.11.25 for 2 days in Bandung
http://skf2019.fmipa-itb.org | https://ifory.id/proceedings/zx2pyYReP
Front PDF (600 kB) Back PDF (335 kB)
Page 1 (data 1 to 24 of 24) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Fourier Dzar Eljabbar Latief
Institutions
a) Program Studi Magister Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*fourier[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Pada penelitian ini dikembangkan metode dan perangkat yang dapat digunakan dalam melakukan analisis kuantitatif fenomena tumbukan dua dimensi yang terjadi pada permainan karambol, yaitu dengan menggunakan analisis citra digital yang diambil dengan teknik long exposure. Long exposure merupakan teknik pengambilan gambar pada kamera yang mampu merekam seluruh jejak benda, khususnya benda yang memancarkan cahaya dan bergerak pada suatu waktu tertentu. Agar jejak gerak benda dapat dianalisis, maka jejak gerak benda yang bersifat garis kontinu harus diubah menjadi jejak yang diskrit. Perangkat kamera yang telah dilengkapi fitur long exposure harus diletakan di depan sebuah piringan berlubang yang berputar. Piringan ini berfungsi sebagai pencacah (chopper), yaitu celah bagi kamera untuk menangkap lintasan dari biji karambol dan mengubahnya menjadi jejak-jejak diskrit. Analisis sebagai validasi awal dilakukan dengan membandingkan deteksi kecepatan awal biji karambol yang dilepaskan oleh pelontar. Hasil pengukuran kecepatan dibandingkan dengan acuan yang diambil dari data yang diperoleh dengan analisis video digtital, yang selama ini sudah banyak digunakan dalam berbagai percobaan mekanika. Dari data yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa data kecepatan awal lontaran biji karambol yang diperoleh dengan analisis citra digital yang diambil dengan teknik long exposure pada chopper dengan 4 lubang dan berputar dengan kecepatan putar ±1540 rpm tidak jauh berbeda dengan hasil kecepatan awal referensi. Dari data di atas dapat diperoleh standar deviasi (SD) dan standar deviasi relatif (SDR) masing-masing sebesar 0,045 dan 1,01%. Adapun galat relatif kecepatan awal antara data hasil analisis citra digital dengan data hasil analisis video digital adalah 1,13%, nilai ini masih berada pada batasan yang dapat diterima dan menunjukkan bahwa perobaan ini memiliki nilai akurasi yang cukup baik. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa metode analisis citra digital dengan teknik long exposure sudah cukup akurat dalam mengukur kecepatan awal biji karambol dan dapat digunakan untuk analisis fenomena tumbukan yang lebih lanjut.
Keywords
eksperimen Fisika; tumbukan; kecepatan awal; long exposure
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Emma Amalia Sholihah
Institutions
a) MA PUI Putri Talaga
Jl. Jend. Ahmad Yani 41 Talaga Majalengka 45463, Indonesia
*emmaamalia28[at]gmail.com
b) Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Proses pembuatan kue merupakan salah satu proses fisika yang melibatkan konsep aliran panas. Secara matematis, konsep aliran panas dapat dimodelkan dengan menggunakan persamaan diferensial yang disebut sebagai persamaan difusi. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menentukan waktu pemanggangan optimum dengan meninjau hubungan temperature pemanggangan sebagai fungsi waktu, suhu awal adonan kue, dan struktur geometri permukaan kue. Persamaan difusi dipandang sebagai masalah syarat batas awal yang dapat diselesaikan dengan menggunakan metode separasi variabel. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa struktur permukaan atas kue merupakan faktor dominan untuk menentukan waktu optimum pemanggangan tersebut.
Keywords
Aliran Panas; Persamaan Difusi; Separasi Variabel
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Muhammad Baharuddin Rusyda
Institutions
Laboratorium Fisika Teoretik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*rusyda[at]students.itb.ac.id
**agussuroso[at]fi.itb.ac.id
***wahid[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Teori relativitas Einstein memprediksi adanya koreksi potensial yang sebanding dengan (frac{1}{r^3}) terhadap potensial gravitasi Newtonian untuk gerak orbit. Penambahan koreksi ini mengakibatkan terbentuknya orbit yang tidak tertutup terutama ketika radius orbit tidak terlalu besar dibandingkan dengan radius Schwarzschild sumber. Pergeseran (presesi) orbit ini telah diamati pada Merkurius dan sesuai dengan prediksi yakni sekitar (44^{primeprime}) per abad. Meski begitu, penambahan koreksi relativistik ini mengakibatkan persamaan differensial orbit tidak dapat diselesaikan secara analitik, sehingga metode perturbasi diperlukan. Metode perturbasi sebagai metode aproksimasi akan memberikan simpangan dari nilai yang seharusnya. Pada penelitian ini digunakan metode numerik untuk menyimulasikan dinamika orbit akibat koreksi relativistik dan dicoba perhitungan parameter orbit dengan ketelitian yang lebih tinggi dari metode perturbasi. Simulasi telah dilakukan dan pembandingan terhadap dinamika orbit Newtonian menunjukkan bahwa tingkat akurasi yang diperlukan telah tercapai. Analisis data relativistik menggunakan ekspansi Fourier memberikan nilai presesi sebesar (42.9768^{primeprime}) per abad, berbeda sekitar (0.003^{primeprime}) dibandingkan hasil perhitungan termutakhir oleh Park dkk. [1]
Keywords
Dinamika orbit; Metode numerik; Presesi Merkurius; Teori relativitas Einstein
Topic
Fisika Teoretik
Corresponding Author
Nining Yuningsih
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Indonesia memiliki wilayah yang luas dengan banyak pulau. Banyaknya lokasipenduduk yang jauh atau terpencil membuat distribusi energi terutama energi listrik menjadi tidak merata. Hal tersebut membuat biaya pokok penyediaan (BPP) pembangkitan lebih tinggi daripada tempat lainnya. Contohnya Nias, Mentawai, dan pulai terpenil lainnya memiliki BPP Rp. 3.041 sedangkan Jawa Barat, Bali dan di pulau besar lainnya hanya Rp. 985. selain itu rasio elektrifikasi daerah terpencil juga belum mencapai 100%. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia sehingga dibutuhkan pembangkit listrik alternatif yang kompetitif. penelitian ini akan dibahas analisis pembangkit listrik dari berbagai sumber energi seperti energi nuklir, batu bara, minyak dan gas. Analisis yang akan dibahas meliputi sisi ekonomis, lama hidup pembangkit, keramahan terhadap lingkungan sehingga mendapatkan pembangkit listrik yang kompetitif yang dapat diterapkan di daerah-daerah tertentu terutama daerah terpencil sehingga BPP yang harus ditanggung tidak terlalu berbeda jauh. Hasilnya, pembangkit listrik dengan menggunakan sumber energi nuklir memiliki sisi ekonomis yang paling rendah, usia pembangkit lebih lama dan lebih ramah lingkungan dengan emisi gas karbondioksida yang rendah.
Keywords
Pembangkit Listrik, Nuklir, Batu Bara, Minyak dan Gas
Topic
Fisika Nuklir
Corresponding Author
Yunita Riztyana
Institutions
Program Studi Magister Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Pengukuran besaran-besaran fisis pada sistem benda-pegas vertikal yang bergerak harmonis, yakni periode getaran dan konstanta gaya pegas umumnya masih dilakukan pada eksperimen Fisika di tingkat sekolah menengah atau tingkat dasar perguruan tinggi. Besaran ini dapat diukur dalam 2 keadaan, yakni keadaan sistem yang sedang diam (disebut keadaan statik, pengukurannya disebut pengukuran statik) dan keadaan sistem yang sedang bergerak (disebut keadaan dinamik, pengukurannya disebut pengukuran dinamik). Pada tingkat sekolah menengah, pada umumnya digunakan stopwatch untuk mengukur periode getaran pegas. Sebagai alternatif, pengukuran periode pegas dapat dilakukan dengan menganalisis rekaman video digital dari gerak osilasi benda dengan piranti lunak Tracker (free-open source software). Dengan metode alternatif ini, posisi benda ketika berosilasi dapat ditampilkan melalui kurva posisi terhadap waktu. Dari kurva ini siswa terbantu untuk memvisualisasikan dan memahami persamaan simpangan pada gerak harmonik sederhana. Dalam penelitian ini, telah dilakukan pengukuran periode osilasi benda yang digantung pada sebuah pegas vertikal (T_{A}), periode osilasi benda yang tergantung pada 2 buah pegas vertikal yang tersusun seri (T_{B}), dan periode osilasi benda yang tergantung pada 2 buah pegas vertikal yang tersusun paralel (T_{C}). Gerak osilasi mula-mula direkam dengan menggunakan kamera dengan laju pengambilan video 59 fps. Video kemudian dianalisis dengan Tracker dan ditampilkan kurva posisi vs waktu dari benda. Dari data kurva ini, seseorang dengan mudah dapat menentukan periode getaran pegas dengan menghitung waktu puncak-puncak yang menunjukkan bahwa keadaan gerak benda telah kembali pada keadaan semula atau benda telah menempuh 1 getaran. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan simulasi perhitungan periode getaran pegas yang sama menggunakan data konstanta gaya pegas yang diperoleh lewat keadaan statik. Dengan kondisi statik, konstanta 2 buah pegas yang digunakan ialah (k_{1}=(9.58pm5.19 imes10^{-3}) N/m) dan (k_{2}=(9.95pm8.87 imes10^{-3}) N/m). Hasil yang diperoleh pada keadaan dinamik ialah sebagai berikut: (T_{A}=(7.29 imes10^{-1}pm9.63 imes10^{-3}) s); (T_{B}=(9.76 imes10^{-1}pm2.11 imes10^{-2}) s); (T_{C}=(7.05 imes10^{-1}pm1.82 imes10^{-2}) s). Sementara itu, simulasi perhitungan yang dilakukan berdasarkan konstanta gaya pegas yang diperoleh dari pengukuran keadaan statik ialah sebagai berikut: (T_{A}=(7.04 imes10^{-1}pm2.40 imes10^{-4}) s); (T_{B}=(1.27pm7.60 imes10^{-4}) s); (T_{C}=(6.80 imes10^{-1}pm1.94 imes10^{-4}) s). Hasil pengukuran pada keadaan dinamik lebih akurat dalam menentukan periode getaran karena dianalisis langsung dari rekaman benda yang bergetar, sementara hasil yang diperoleh dari perhitungan masih bersifat teoritis. Analisis lebih jauh dapat dilakukan untuk menentukan pendekatan keadaan mana yang lebih akurat dalam menentukan konstanta gaya pegas: statik atau dinamik.
Keywords
osilasi harmonik sederhana, periode, pengukuran statik, pengukuran dinamik, Tracker, analisis video digital
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Mirda Prisma Wijayanto
Institutions
a) Laboratorium Fisika Teoritik Energi Tinggi Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
*mirda.prisma.wijayanto[at]students.itb.ac.id
b) Indonesia Center for Theoretical and Mathematical Physics (ICTMP),
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Proses evolusi keadaan suatu sistem baik klasik maupun kuantum disebabkan oleh interaksi antara sistem tersebut dengan lingkungan. Untuk interaksi yang bersifat adiabatik, maka evolusi keadaan sistem kuantum selain dideskripsikan oleh fasa dinamik juga dideskripsikan oleh fasa geometrik yang disebut Berry phase. Berry phase merupakan kuantitas fisis lokal yang invarian terhadap transformasi Gauge. Untuk menjamin invariansi, diperlukan suatu medan Gauge yang didefinisikan sebagai Berry curvature. Dalam penelitian ini dikaji efek Berry phase dan Berry curvature terhadap dinamika sistem kuantum diantaranya untuk dinamika spinor dalam medan magnet yang berotasi secara adiabatik dan dinamika elektron Bloch. Dalam meninjau dinamika elektron Bloch diperoleh bahwa nilai kecepatan transport elektron sebanding dengan nilai Berry curvature. Secara fisis dapat disimpulkan bahwa dinamika sistem tidak hanya dipengaruhi oleh gaya eksternal yang bekerja melainkan juga dipengaruhi oleh sifat geometri dari sistem tersebut.
Keywords
Dinamika Adiabatik; Sistem Kuantum; Berry Phase; Berry Curvature
Topic
Fisika Teoretik
Corresponding Author
Agri Faturahman
Institutions
Kelompok Keahlian Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Email: agri.faturahman[at]gmail.com
Abstract
Massa Hawking merupakan salah satu bentuk massa kuasilokal yang banyak dimodifikasi untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah modifikasi massa Hawking bermuatan untuk membuktikan ketidaksamaan tipe Penrose. Dalam makalah ini akan ditinjau modifikasi massa Hawking bermuatan tersebut untuk dimensi tinggi. Selanjutnya, dalam makalah ini juga dibuktikan bahwa definisi massa Hawking bermuatan untuk dimensi tinggi memenuhi syarat limit massa kuasilokal di tak hingga sama dengan massa ADM. Syarat limit massa kuasilokal di tak hingga ini berlaku untuk metrik Schwarzschild-Tangherlini dan metrik Reisnerr-Nordstorm-Tangherlini.
Keywords
hypersphere, massa kuasi lokal, massa ADM, mean curvature, metrik.
Topic
Fisika Teoretik
Corresponding Author
Fenfen Fenda Florena
Institutions
Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha 10 Bandung, 40132, Indonesia.
*fenda.florena[at]gmail.com
Abstract
Solusi persamaan Schrodinger bergantung waktu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Split-Step Fourier. Metode ini membagi time step di ruang koordinat-x menjadi dua half-steps dengan interval waktu yang cukup kecil untuk memberikan solusi numerik yang lebih stabil. Solusi yang diperoleh diantaranya solusi dalam ruang posisi dan momentum yang dapat dihubungkan oleh Fast-Fourier Transform untuk mendapatkan bentuk diskrit sesuai dengan teorema sampling Nyquist-Shannon. Dalam penelitian ini, fungsi gelombang terlokalisasi direpresentasikan oleh paket gelombang Gaussian dengan meninjau dinamikanya dalam sumur potensial tak hingga 1 dimensi, serta efek terobosan oleh potensial tangga dan potensial kotak.
Keywords
Schrodinger equation; split-step fourier, Nyquist-shannon, gaussian wave
Topic
Fisika Teoretik
Corresponding Author
Imam Muhamad Sidiq
Institutions
a) Jurusan Fisika, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan A. H. Nasution 105, Bandung 40614, Indonesia
*imammsaqb1998[at]gmail.com
b) Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan, Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jalan Tamansari 71, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Penelitian tentang distribusi temperatur menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan distribusi temperatur pada teras reaktor nuklir berdasarkan variasi laju aliran pendingin. Hasil simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) menunjukkan bahwa pada laju aliran pendingin yang lebih rendah yaitu 0.01 cm⁄s temperatur terdistribusi terpusat disekitar bahan bakar dibandingkan dengan laju aliran pendingin yang lebih tinggi yaitu 1 cm⁄s dimana temperatur terdistribusi cukup merata di teras reaktor nuklir. Distribusi temperatur pada teras reaktor memiliki pola yang berbeda dari setiap laju aliran pendingin. Untuk laju aliran pendingin yang cukup rendah terjadi perpindahan panas dengan model konveksi bebas atau alamiah (free/natural convection) sedangkan pada laju aliran yang cukup tinggi terjadi perpindahan panas model konveksi paksa (forced convection).
Keywords
Computational Fluid Dynamics; Distribusi temperatur; Aliran pendingin
Topic
Fisika Nuklir
Corresponding Author
Robi Dany Riupassa
Institutions
a) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
b) Kelompok Keahlian Fisika Nuklir dan Biofisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*novit[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Studi tentang sirkulasi alamiah bahan pendingin pada reaktor nuklir dapat dilakukan secara eksperimen maupun simulasi komputer. Saat ini telah dilakukan eksperimen dengan desain sistem loop tertutup berpendingin air. Maksimum perbedaan temperatur pemanas dan pendingin yang digunakan pada eksperimen yaitu 80 C. Sistem loop tertutup yang telah dibangun akan dikembangkan untuk mengoptimalkan laju aliran bahan pendingin. Optimasi selanjutnya dilakukan melalui pemodelan berbasis computational fluid dynamics (CFD). Pada penelitian ini, sistem loop tertutup dimodelkan untuk beberapa jenis fluida dengan perbedaan temperatur pemanas dan pendingin diatas 80 C. Hasil perhitungan akan memperlihatkan distribusi temperatur serta kecepatan aliran fluida. Selain pengaruh perbedaan temperatur pemanas dan pendingin, pengujian sistem untuk beberapa jenis fluida juga dapat menunjukkan pengaruh densitas fluida terhadap kecepatan aliran.
Keywords
Sirkulasi Alamiah; CFD
Topic
Fisika Nuklir
Corresponding Author
Horasdia Saragih
Institutions
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Advent Indonesia
Jl. Kol. Masturi No. 288 Parongpong, Bandung Barat, Indonesia
Abstract
Penumbuhan lapisan tipis In2-2xTi2xO3 di atas substrat gelas telah dilakukan dengan teknik metal organic chemical vapor deposition (MCVD). Prekursor yang digunakan adalah In(TMHD)3, Titanium(IV)isopropoxide (TTIP) dan gas O2. Parameter optimum penumbuhan dan lapisan tipis In2-2xTi2xO3 dengan berbagai ketebalan dan konsentrasi Ti, diperoleh. Sifat optik lapisan dan morfologi butir penyusun lapisan, dianalisis. Seluruh lapisan dengan konsentrasi Ti sampai 5% dan dengan ketebalan sampai 531 nm, transparan pada rentang panjang gelombang sinar tampak dengan transmitans ≥ 80%. Elemen dadah Ti memberi pengaruh terhadap tingkat transmitans, morfologi permukaan dan lebar celah pita optik lapisan. Lapisan tipis In2-2xTi2xO3 dengan konsentrasi Ti yang lebih tinggi menghasilkan transmitans yang lebih rendah, morfologi permukaan yang lebih kasar dan celah pita optik yang lebih besar.
Keywords
Dadah Ti, sifat optik, lapisan tipis, In2-2x Ti2xO3, MOCVD
Topic
Fisika Material Elektronik
Corresponding Author
Rahmawati Rahmawati
Institutions
a) Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154, Indonesia
b) Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar 90221, Indonesia
*rahmawatisyam[at]unismuh.ac.id
Abstract
Keterampilan pemecahan masalah merupakan salah satu dari tujuh keterampilan berpikir yang penting di kehidupan abad 21. Proser pembekalan keterampilan pemecahan masalah dapat dilakukan melalui pembelajaran dan asesmen. Peran asesmen dalam melatihkan keterampilan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mengembangkan instrumen penilaian yang baik dan dapat mengukur keterampilan pemecahan masalah, khususnya dalam fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes keterampilan pemecahan masalah pada materi kelistrikan dan kemagnetan. Instrumen tes disusun berdasarkan kerangka kerja indikator pemecahan masalah model IDEAL oleh Bransford & Stein yaitu identifikasi masalah, penentuan tujuan, representasi masalah, eksplor strategi, jalankan stategi, dan melihat serta mempelajari kembali solusi pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan model pengembangan instrumen tes Oriondo & Antonio yang terdiri dari lima tahap, yaitu planning, developing preliminary of product, preliminary field testing, dan main field testing. Sebanyak tiga puluh enam butir soal dikembangkan berdasarkan enam indikator keterampilan pemecahan masalah yang dikelompokkan menjadi enam pokok soal terkait materi hukum Ohm, energi dan daya penghantar arus listrik, hukum Kirchhoff, rangkaian RC tentang pengisian dan pengosongan kapasitor, medan magnet, dan gaya magnet. Validasi isi ditentukan berdasarkan penilaian para ahli dan dianalisis untuk menentukan nilai koefisien CVR dan I-CVI. Validasi empirik bertujuan untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen tes yang dianalisis menggunakan pemodelan Rash berbantukan aplikasi program Winsteps version 3. 68. 2. Hasil pengembangan menunjukkan secara keseluruhan butir soal bersifat valid dengan tingkat reliabilitas tinggi (nilai Alpha Cronbach = 0,92). Berdasarkan penilaian para ahli dan ujicoba pada beberapa sampel maka disimpulkan bahwa instrumen tes keterampilan pemecahan masalah topik kelistrikan dan kemagnetan dapat digunakan.
Keywords
instrumen tes keterampilan pemecahan masalah. Koefisien CVR dan I-CVI, model Rasch, program Winsteps, materi kelistrikan dan kemagnetan
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Cherly Salawane
Institutions
a) Program Studi Pendidikan IPA, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
Jl. Kelud Utara III Semarang, Indonesia 50237
*salawaneeinar[at]gmail.com
b,c,d) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia 50229
e) Program Studi Pendidikan Fisika Universitas PGRI Semarang
Jln. Lontar No.1 Semarang, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan model perkuliahan sains kebencanaan debu vulkanik berpendekatan LiTMas (lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang dikembangkan untuk mitigasi bencana debu vulkanik. Perangkat perkuliahan sebagai penunjang pengembangan model sains kebencanaan berpendekatan LiTMas meliputi buku panduan model, RPS (rencana pembelajaran semester), SAP (satuan acara perkuliahan), buku referensi, media perkuliahan, panduan praktikum, panduan simulasi bencana (PSB), produk perkuliahan, dan instrumen evaluasi mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode research and development (R&D). Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian ini diharapkan menghasilkan model perkuliahan sains kebencanaan berpendekatan LiTMas yang valid, praktis, dan efektif untuk mitigasi bencana debu vulkanik akibat dari aktivitas vulkanik gunung api.
Keywords
Model perkuliahan, debu vulkanik, LiTMas
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Horasdia Saragih
Institutions
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Univeritas Advent Indonesia
Jl. Kol. Masturi No. 288 Parongpong, Bandung Barat, Indonesia
Abstract
Material calcium acetate monohydrate memiliki banyak bidang terapan. Terutama akhir-akhir ini banyak digunakan untuk menjadi bahan baku katalis untuk mentransesterifikasi triglycerine menjadi biodiesel. Oleh karena itu jumlah kebutuhan terhadap material ini sangat tinggi. Untuk mememuhi kebutuhan tersebut, berbagai sumber bahan baku telah dicari. Selain itu berbagai teknik penumbuhan kristalnya serta karakteristik kristal yang ditumbuhkan terus dipelajari. Pada penelitian ini penumbuhan calcium acetate monohydrate dengan menggunakan bahan baku cangkang telur sebagai sumber calcium telah dilakukan. Karakteristik kristal yang dihasilkan dan morfologi kristalnya telah diinvestigasi. Dari hasil kristal yang ditumbuhkan telah dipelajari karakteristik tumbuh kristalnya, jenis strukturnya, besaran parameter kisinya, ukuran rata-rata kristalitnya, besaran strain yang terjadi di dalam kisi kristalnya, jenis fase pengotor, persentasi masing-masing fase yang tumbuh, dan kuantifikasi parameter long-range order kristalnya. Pada paper ini semua hal tersebut, diuraikan.
Keywords
Penumbuhan kristal, calcium acetate monohydrate, cangkang telur
Topic
Fisika Material Elektronik
Corresponding Author
Estiyanti Ekawati
Institutions
Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Dalam rumah bersumber energi mandiri, dan tidak terhubung dengan jaringan listrik PLN, media penyimpanan energi yang digunakan adalah baterai yang merupakan pemasok arus listrik searah (Direct Current, DC). Namun, perangkat sistem kelistrikan yang umum ditersedia di Indonesia adalah sistem kelistrikan bolak-balik (Alternating Current, AC). Penggunaan perangkat kelistrikan AC pada sumber daya DC ini akan menimbulkan persoalan rugi daya yang tinggi akibat konversi mode listrik berulang melalui inverter (DC-AC) maupun adaptor (AC-DC). Untuk itu, dibangun prototipe sistem kelistrikan DC skala rumah tangga. Kinerja prototipe ini dibandingkan dengan sistem kelistrikan AC, dalam hal konsumsi daya, durasi nyala, serta biaya investasi. Pembangunan prototipe didahului dengan studi beban listrik yang sesuai dengan sistem kelistrikan DC. Perancangan prototipe sistem meliputi pemilihan tegangan jaringan, perancangan kelistrikan, perancangan kabel listrik, perancangan konverter daya DC-DC, dan modifikasi beban listrik. Hasil pengujian prototipe menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi daya sistem kelistrikan DC lebih rendah 40,52% hingga 85,37% dari sistem kelistrikan AC. Hasil simulasi pemakaian beban listrik terjadwal dengan kapasitas baterai 50 Ah, 24 V untuk sistem kelistrikan DC menunjukkan durasi nyala dua kali lebih lama dibandingkan sistem kelistrikan AC. Dari segi investasi jaringan listrik, sistem kelistrikan DC memiliki biaya investasi yang lebih rendah sebesar 26,12% dari sistem kelistrikan AC.
Keywords
Sistem Kelistrikan, DC, AC, Efisiensi
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Sani Maulana Sulaiman
Institutions
a) Laboratorium Fisika Instrumentasi,
Kelompok Keilmuan Fisika Instrumentasi dan Robotika,
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
Jl. A.H. Nasution no.105 Bandung, Indonesia, 40614
*sani.maulana24[at]gmail.com
b)Laboratorium Penelitian dan Pengembangan,
PT. Adhim Aju Sejahtera,
Jl. Babakan Wardana no. 146 Bandung, Indonesia, 40292
Abstract
Dalam dunia industri penggunaan pipa besi yang tertanam didalam tanah berfungsi menyalurkan minyak, gas dan air panas. Serangan korosi dapat menyebabkan kerusakan struktur pipa dan menyebabkan kebocoran pipa. Oleh karena itu diperlukan evaluasi pipa secara berkala agar dapat mengantisipasi terjadinya kebocoran pipa. Penelitian ini dilakukan untuk merancang bangun alat evaluasi pipa besi yang tertanam didalam tanah dengan metode DCVG (Direct Current Voltage Gradient) dan CIPS (Current Interval Potential Survey). Pada alat datalogger ini di bangun menggunakan smart tablet dan mikrokontroler atxmega 32a dengan sinkronisasi GPS GNSS sehingga menghasilkan grafik secara kualitatif yang menyatakan tingkatan kerusakan struktur lapisan pada pipa.
Keywords
Korosi, DCVG, CIPS, Mikrokontroler, GPS GNSS
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Sani Maulana Sulaiman
Institutions
a) Jurusan Fisika,
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
Jl. A.H. Nasution no. 105 Bandung, Indonesia, 40614
*sani.maulana24[at]gmail.com
b) Laboratorium Penelitian dan Pengembangan,
PT. Adhim Aju Sejahtera,
Jl. Babakan Wardana no. 146 Bandung
Abstract
Jalur pipa besi yang tertanam dalam tanah pada dunia industri merupakan salah satu elemen yang memegang peran penting yaitu sebagai jaringan rantai produksi. Kerusakan pada struktur pipa yang biasanya terjadi disebabkan oleh serangan korosi. Penelitian ini dilakukan untuk membuat alat Current Interrupter. Current Interrupter merupakan salah satu alat untuk melakukan metode survey CIPS (Close Interval Potential Survey) dan DCVG (Direct Current Voltage Gradient). Current Interrupter yang dibuat menggunakan dua mikrokontroler. ATmega 128L untuk mengintrupsikan nyala dan mati pada alat katoda proteksi. ATXmega 32A untuk sinkronisasi GPS GNSS (Global Navigation Satellite System) dengan penyesuaikan data waktu GPS dengan alat datalogger.
Keywords
korosi; CIPS; DCVG; Current Interrupter; GPS GNSS
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Dela Maratul Kamilah
Institutions
a) MA PUI Putri Talaga
Jl. Jend. Ahmad Yani 41 Talaga Majalengka 45463, Indonesia
*maratulkamilahdela[at]gmail.com
b) Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Gerak parabola merupakan salah satu sub topik pembelajaran fisika tingkat sekolah menengah atas. Gerak parabola merupakan gerakan partikel dengan kecepatan awal dan sudut elevasi tertentu akibat pengaruh gaya gravitasi dimana lintasan partikel berbentuk parabola. Pada umumnya, pembelajaran pada pokok bahasan gerak parabola hanya terbatas untuk kasus 2-dimensi. Dalam penelitian ini persamaan – persamaan gerak parabola akan digeneralisasi untuk kasus 3-dimensi dengan mempertimbangkan adanya pengaruh gesekan udara (kecepatan angin). Hasil yang didapatkan kemudian disimulasikan dengan menggunakan Matlab. Input yang diberikan berupa data kecepatan awal, kecepatan angin, posisi awal, sudut elevasi, percepatan gravitasi, dan waktu. Output yang diperoleh adalah kecepatan akhir, posisi akhir pada koordinat sumbu x, y, z, jarak dan tinggi maksimal yang dicapai partikel sebelum berhenti, serta visualisasi gerak partikel yang dijalankan menggunakan program GUI (Graphical User Interface).
Keywords
Gerak Parabola 3-dimensi; Matlab; Graphical User Interface
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Sitti Hadijah Binti Marfin
Institutions
1,2,3Program Studi Magister Pengajaran Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
4Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) sittihadijahbintimarfin[at]students.itb.ac.id (corresponding author)
b) dudung[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Gelombang dua dimensi (2D) merupakan rambatan getaran pada suatu permukaan air atau sebuah membran. Penelitian ini bertujuan untuk menyimulasikan persamaan gelombang dua dimensi (2D) pada membran persegi menggunakan spreadsheet excel berbantuan makro VBA. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dan numerik. Penentuan solusi analitik persamaan gelombang dua dimensi pada membran persegi menggunakan syarat batas untuk semua waktu t, syarat awal dan tanpa kecepatan awal dengan metode pemisahan variabel. Solusi analitik ini berupa integral dari fungsi polinomial orde dua. Pada penelitian ini, penentuan solusi numerik menggunakan aturan 1/3 Simpson untuk divisualkan ke dalam makro VBA excel.
Keywords
Persamaan gelombang 2D, membran persegi, makro VBA excel
Topic
Fisika Teoretik
Corresponding Author
Ai Asri Fauziah
Institutions
a) MA PUI Putri Talaga
Jl. Jend. Ahmad Yani 41 Talaga Majalengka 45463, Indonesia
*asrifauziah2001[at]gmail.com
b) Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Tumbukan merupakan salah satu sub topik pembelajaran fisika tingkat sekolah menengah atas. Pada umumnya, pembelajaran pada pokok bahasan tumbukan hanya terbatas untuk interaksi dua partikel dengan sekali tumbukan. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis peristiwa dinamika tumbukan bola pantul dimana tumbukan berlangsung sebanyak $n-$kali. Tumbukan bola dengan lantai diasumsikan bersifat elastis sehingga pola nilai tinggi pemantulan dapat dianggap sebagai suatu deret geometri. Sebagai langkah pertama adalah membentuk persamaan tinggi pantulan bola ke-$n$, kecepatan bola saat turun dan naik, serta menentukan waktu tempuh untuk setiap ketinggian yang diperoleh secara analitik. Hasil yang diperoleh kemudian disimulasikan dengan menggunakan Matlab. Input yang diberikan berupa data jari - jari bola, percepatan gravitasi, ketinggian dan kecepatan awal. Output yang dihasilkan berupa simulasi gerak dan plot lintasan bola yang dijalan dengan menggunakan program GUI (Graphical User Interface)
Keywords
Tumbukan Bola Pantul; Matlab; Graphical User Interface
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Dhewa Edikresnha
Institutions
a )Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences,
b) Research Center for Biosciences and Biotechnology, Institute for Research and Community Services,
c) Department of Pharmaceutics, School of Pharmacy,
Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Hidrogel adalah struktur jaringan tiga dimensi yang diproduksi dari polimer hidrofilik. Hidrogel dapat diproduksi dengan metode freeze-thaw, dimana persilangan antar polimer menggunakam suhu beku hingga -25 oC dan dicairkan pada suhu ruang serta tidak melibatkan reaksi kimia. Makalah ini melaporkan tentang derajat pengembangan dari hidrogel polivinilalkohol yang dibuat dengan variasi jumlah cycle dan durasi freeze-thaw , serta juga menganalisis kadar air yang dikandung oleh sampel hidrogel tersebut. Dari hasil eksperimen, dapat ditunjukkan bahwa setiap hydrogel mengalami derajat pengembangan serta kadar air yang bergantung yang bergantung kepada jumlah cycle dan freeze-thaw yang dilakukan. Hasil ini dapat diteliti lebih lanjut sehingga hydrogel yang dibuat dapat dimanfaatan secara optimum untuk berbagai macam aplikasi.
Keywords
Hidrogel, cycle, freze thaw,derajat pengembangan, Polivinil alkohol
Topic
Fisika Material Elektronik
Corresponding Author
Estiyanti Ekawati
Institutions
Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Dalam sebuah sistem kelistrikan DC diperlukan suatu konverter daya DC-DC. Konverter DC-DC digunakan untuk mencatu tegangan pada nilai tetap yang sesuai dengan kebutuhan setiap beban listrik. Terdapat dua metode konversi pada konverter DC-DC yaitu linier dan pensaklaran. Berdasarkan prinsip kerjanya, konverter DC-DC tipe pensaklaran memiliki efisiensi konversi daya yang lebih tinggi dari tipe linier. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan konverter DC-DC tipe pensaklaran menggunakan LM2678-5 dan konverter DC-DC tipe linier menggunakan LM7805 (linier standar) dan LM2940 (linier low drop). Konverter-konverter tersebut memiliki tegangan luaran 5 V. Untuk melakukan perbandingan efisiensi konversi daya, ketiga konverter DC-DC tersebut digunakan untuk mencatu beban listrik berupa telepon genggam dalam sistem kelistrikan DC. Hasil pengujian menunjukkan bahwa efisiensi konversi daya rata-rata pada konverter DC-DC tipe pensaklaran adalah 79%, tipe linier standar 18%, tipe linier low drop 19%. Keunggulan efisiensi konversi daya membuat konverter DC-DC dengan metode pensaklaran sangat disarankan pada sistem kelistrikan DC.
Keywords
Konverter DC-DC, Efisiensi Konversi Daya, Linier, Pensaklaran
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Aloysius Rusli
Institutions
Jurusan Fisika, FTIS, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung 40141, Indonesia
Abstract
Sebagai suatu alternatif tambahan bagi jenis sumber energi terbarukan, makalah ilmiah tahun 2012 dalam jurnal Complexity, oleh Eric Shinn dkk, dari University of Illinois at Urbana-Champaign, dirujuk sebagai gagasan yang menarik, walaupun masih ada sejumlah masalah teknis yang perlu diatasi. Konsep yang digunakan, yang tampaknya agak diilhami oleh penelitian Henry Moseley (1887-1915), fisikawan Inggris yang mengukuhkan konsep “nomor atom”, adalah mengkonversi energi kinetik 5,6 MeV pancaran partikel alfa dari isotop radioaktif sintetis Americium-242, menjadi energi potensial listrik. Hal itu dilakukan dengan melewatkan partikel alfa itu pada susunan seri kapasitor-nano, yang terbuat dari tumpukan 5 ribu lembaran monoatomik grafena, dengan tebal total 2,5 milimeter, yang diberi medan listrik 1 GV/m untuk menghentikan partikel alfa tersebut. Hasilnya adalah bahwa partikel alfa itu mengambil elektron dari grafena, dan menjadi gas atom Helium yang netral. Kekurangan elektron yang terjadi dalam rangkaian listrik berkapasitor-nano itu, lalu dapat menimbulkan arus listrik. Hasil perhitungannya meramalkan dapat dihasilkannya daya listrik 22 mW jika Americiumnya berjumlah 1 curie (= 37 gigabecquerel). Dalam makalah ini hendak ditunjukkan bagaimana gagasan ini dapat dipahami dengan beberapa konsep Fisika Dasar, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ilustrasi yang mengaitkan hasil penelitian dengan materi kuliah Fisika Dasar. Hal ini dipandang bermanfaat untuk lebih mendekatkan dunia penelitian fisika dengan dunia pendidikan fisika dasar, dan membina semangat kreativitas dan sikap memecahkan masalah, kekhasan manusia dalam menangani kecerdasan buatan robotik.
Keywords
energi terbarukan, radioaktivitas, sel listrik
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Agus Safril
Institutions
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Abstract
Banjarnegara bagian selatan merupakan wilayah pegunungan sehingga rawan terhadap bencana baik bencana longsor, banjir dan kebakaran hutan dan lahan. Kewaspadaan pada saat awal musim hujan pada saat tanah retak terisi air berpotensi tinggi terjadi tanah longsor. Di wilayah hilir berpotensi banjir karena hujan di wilayah hulu. Selain bahaya di musim hujan, pada musim kemarau Banjarnegara juga rawan kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan karakteristik bencana tersebut diperlukan penelitian karakteristik curah hujan dan precipitable water pada periode EL Nino dan La Nina. Penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui sifat hujan bulanan pada periode EL Nino dan La Nina. Penelitian juga ditujukan untuk mengetahui maju dan mundurnya musim kemarau dan musim hujan EL Nino dan La Nina. Potensi uap air (precipitable water) dianalisis untuk mendapatkan potensi awal musim. Metode penelitian dilakukan dengan analisis statististik deskriptif dengan menghitung frekuensi sifat curah hujan BN (Bawah Normal), AN (Atas Normal) dan N (Normal). Data curah hujan dasarian dihitung panjang rata-rata musim hujan dan kemarau pada saat ENSO dibandingkan rata-rata-rata normal untuk mendapatkan pola variabilitas musim. Hasil sementara menunjukkan frekuensi El Nino sifat hujan dominan BN sedangkan pada pada saat La Nina bervariasi curah BN-AN. Dominasi sifat hujan BN umumnya pada saat El Nino kuat tahun 1991 dan 1992 dan 1997-1998. Hasil lain yang diharapkan diperoleh pola awal musim hujan musim hujan dan kemarau serta potensi uap air yang muncul menjelang awal musim.
Keywords
Variabiltitas, awal musim, El Nino, La Nina Precipitable water
Topic
Fisika Bumi
Page 1 (data 1 to 24 of 24) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats