Page 530 (data 15871 to 15900 of 15933) | Displayed in 30 data/page
Corresponding Author
Ria Trisnia Naufalina
Institutions
Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, Jl. Dr. Setiabudhi No.229, Bandung, 40154
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang bagaimana hasil belajar siswa pada materi momentum dan impuls setelah diterapkan metode pembelajaran demonstrasi yang dipadukan dengan teknik pembelajaran "Take-Away". Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Penelitian ini melibatkan siswa SMA kelas XI di salah satu SMA di kota Tasikmalaya yang berjumlah 33 orang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal pilihan ganda, soal essai dan rubrik penilaian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan kognitif siswa berada pada kategori tinggi dengan nilai N-Gain sebesar 0,71. Kemampuan afektif siswa meningkat pada aspek kejujuran namun mengalami penurunan pada aspek tanggung jawab. Aspek menanggapi pernyataan dan mengajukan pertanyaan yang termasuk kedalam kemampuan psikomotor juga mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan respon positif siswa terhadap teknik pembelajaran "Take-Away". Dengan demikian, teknik pembelajaran "Take-Away" mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi momentum dan impuls.
Keywords
Teknik pembelajaran "Take-Away", hasil belajar
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
bambang achdiat achdiat
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Mesin panas gas ideal merupakan alat yang mampu mengkonversi energi panas menjadi usaha mekanik. Mesin ini bekerja dengan cara mengubah volume dan tekanan gas pada mesin akibat dari perubahan suhu. Jika perubahan suhu juga mampu mengubah besaran fisika pada sistem yang lain, maka memungkinkan adanya mesin panas dengan sistem selain gas ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan dihasilkannya usaha mekanik dari mesin panas dengan sistem tegangan permukaan pada selaput tipis sabun. Emile Clapeyron menuliskan persaman umum gas ideal (PV = nRT) yang kemudian digunakan untuk membuat mesin panas gas ideal. Persamaan ini analogi dengan persamaan keadaan tegangan permukaan selaput tipis sabun, ((ɣ- ɣo)A = aT). Langkah-langkah yang dilakukan adalah menemukan kesamaan besaran intensif dan ekstensif dari gas ideal dan selaput tipis sabun dalam persamaan keadaannya, kemudian menurunkan fungsi energi dalamnya, kapasitas panasnya, menggambarkan proses isotermik dan adiabatiknya dalam siklus Carnot, kemudian menghitung usaha mekanik dan efisiensi dari masing-masing sistem. Besaran intensif pada gas ideal adalah tekanan (P) dan pada selaput tipis sabun adalah tegangan permukaan ( ). Besaran Ekstensif pada gas ideal adalah volume (V) dan pada selaput tipis sabun adalah luas permukaan (A). Besaran intensif dan ekstensif ini sama-sama terpengaruhi oleh suhu. Perbedaan sistem termodinamika gas ideal dan selaput tipis sabun terlihat jelas pada bentuk siklus Carnot yang dihasilkan, khususnya pada proses adiabatik. Hal ini dikarenakan perbedaan notasi kerja, dimana kerja pada gas ideal dW = -PdV, sedangkan pada selaput tipis sabun dW = dA. Sehingga pada gas ideal nilai CP > CV, sedangkan pada selaput tipis sabun Cγ < CA. Penurunan persamaan keadaan pada selaput tipis sabun menunjukan bahwa mesin panas juga bisa dibuat dengan menggunakan sifat tegangan permukaan pada selaput tipis sabun.
Keywords
Kata kunci : Mesin panas, Usaha Mekanik, Selaput tipis sabun
Topic
Energi (ENG)
Corresponding Author
henny dwi bhakti
Institutions
1) Program Studi Magister Sains Komputasi, FMIPA ITB
2) Kelompok Keahlian Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
* hennydwibhakti[at]gmail.com
Abstract
Posisi Indonesia terletak di jalur gunung api, sehingga Indonesia memiliki potensi geothermal yang besar. Potensi geotermal di Indonesia diperkirakan sebesar 8.000-10.000 MW dan 40% cadangan geotermal di dunia berada di Indonesia. Tetapi pemanfaatan energi geotermal di Indonesia masih sangat rendah, yaitu masih sebesar 4% dari total potensi yang dimiliki. Sehingga perlu ditingkatkan pemanfaatan geotermal untuk berbagai kebutuhan di Indonesia dengan pemilihan lokasi penempatan sumur yang optimal. Penentuan penempatan sumur merupakan aspek kunci yang memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan proyek. Menentukan lokasi sumur adalah permasalahan yang kompleks dan melibatkan banyak faktor termasuk pertimbangan geologi, biaya, dan kemampuan teknik. Salah satu metode yang memiliki akurasi dan efektifitas yang optimal adalah metode neural network. Untuk menekan biaya produksi dan efisiensi waktu, maka dilakukan prediksi penempatan sumur yang optimal dengan parameter lokasi, laju aliran injeksi dan temperatur dengan menggunakan metode neural network. Pertama yang dilakukan adalah memodelkan sumur, kemudian model dianalisis dan dioptimasikan penempatan sumur. Dalam optimasi ini dihasilkan lokasi sumur yang optimal dengan indikasi temperatur yang paling tinggi dan tekanan yang perubahannya tidak berubah secara drastis. Dari studi ini diharapkan diperoleh hasil produksi kumulatif yang maksimum.
Keywords
Kata kunci: geotermal, optimasi, neural network
Topic
Physics
Corresponding Author
Rany Nuraini
Institutions
Laboratorium Biofisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132a)
ranynuraini25[at]gmail.com
Abstract
Pada radioterapi, salah satu parameter yang perlu diperhatikan adalah probabilitas kerusakan sel tumor setelah diradiasi atau dikenal sebagai tumor control probability (TCP). Model TCP yang paling sederhana dan banyak digunakan adalah model distribusi Poisson. Tetapi pada model ini tidak diperhitungkan adanya efek proliferasi sel, yaitu respon biologi sel dimana sel tumor dapat menggandakan diri dan membentuk populasi yang baru. Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan ditinjau penentuan TCP menggunakan model poisson dengan memperhitungkan efek proliferasi sel dan dosis yang bergantung waktu. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan model death birth ratio. Model ini merupakan kasus khusus dari proses Markov bergantung waktu dimana keadaan sel hanya bergantung pada dua kriteria, birth yang menambah jumlah sel dan death yang menurunkan jumlah sel sebesar satu. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa perbandingan nilai dosis saat TCP mencapai maksimum antara kedua model tersebut dengan tingkat perbedaan berkisar 1,4%. Hal ini berarti bahwa model ini dapat digunakan untuk menentukan nilai TCP dengan baik.
Keywords
model Poisson, Proliferasi, Tumor Control Probability
Topic
Biofisika
Corresponding Author
Devi Pratiwi Sudrajat
Institutions
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan hasil analisis konten bahan ajar dan representasi konsep sel Volta berdasarkan struktur makro wacana dan kriteria keterhubungan representasi kimia dalam buku teks kimia SMA/MA kelas XII. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Analisis wacana dilakukan terhadap dua buku sekolah elektronik kimia (Buku A dan B) yang diambil berdasarkan hasil studi pendahuluan dan wawancara mengenai penggunaan BSE di beberapa sekolah wilayah Bandung Timur. Berdasarkan analisis konten, kedua buku tersebut mengacu pada standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan namun memiliki perbedaan dalam eksplanasi konten, dari struktur makro wacana kedua buku tersebut memiliki keterbatasan dalam kedalaman materi pada beberapa konsep kunci yang terdapat dalam buku teks meliputi perbedaan kespontanan reaksi redoks, penjelasan jembatan garam, penulisan notasi sel, penggunaan standar elektroda hidrogen dan kurangnya konteks sel Volta dalam kehidupan. Dalam penyajian materi buku B lebih mengembangkan berpikir induktif dibandingkan buku A. Representasi yang terkandung dalam kedua buku sebagian besar meliputi makroskopik dan simbolik serta lebih besar memiliki representasi yang bersifat implisit. Keterhubungan representasi pada kedua buku hampir seluruhnya terkait dengan teks, namun sebagian besar dalam buku A dan buku B tidak memiliki kalimat penghubung langsung antara teks dan gambar. Setiap representasi memiliki keterangan gambar yang sesuai dan pada kriteria keterhubungan setiap representasi multiple sebagian besar saling berkaitan.
Keywords
Analisis Bahan Ajar, Konsep Sel Volta, Buku teks Kimia SMA/MA, Keterhubungan Representasi Kimia
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Nadya Amalia
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Eksperimen menggunakan model sistem pegas-massa 2 dimensi telah dilakukan untuk menjelaskan gerak stick-slip. Perpindahan masing-masing blok massa akibat penyisipan benda uji direkam dengan menggunakan kamera video dan keadaan masing-masing blok massa yang berinteraksi dengan benda uji pada setiap selang waktu diklasifikasikan sebagai stick atau slip.
Keywords
sistem pegas-mass, stick-slip
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Melisa Cahyadi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Pesatnya kemajuan teknologi sudah merambah di semua bidang termasuk bidang pendidikan. Penggunaan perangkat elektronik baik komputer maupun handphone sudah menjadi hal yang biasa di kalangan pelajar. Adanya aplikasi microsoft excel di komputer dapat kita gunakan sebagai media pembelajaran yang tidak terikat ruang dan waktu. Salah satu aplikasinya adalah pembuatan simulasi dengan menggunakan Visual Basic for Application (VBA) yang ada di microsoft excel. Dengan pembuatan simulasi ini, diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep fisika pada materi osilasi pegas. Pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan VBA memberikan manfaat diantaranya konten pembelajaran dapat dikemas dalam bentuk yang lebih menyenangkan. Selain itu konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak atau sulit dilakukan percobaannya karena keterbatasan alat dan jam tatap muka di sekolah dapat divisualikasikan dengan bantuan simulasi. Simulasi yang dibuat meliputi osilasi harmonik sederhana, osilasi teredam dan osilasi paksa. Untuk osilasi harmonik sederhana, variabel-variabel yang dapat divariasikan adalah amplitudo, massa beban dan konstanta pegas. Variasi massa beban atau konstanta pegas mempengaruhi periode pegas yang telah diuji secara eksperimen. Untuk osilasi harmonik teredam ada tambahan variabel faktor redaman yang akan menentukan jenis osilasinya yaitu critically damped, under damping atau over damping. Osilasi teredam dalam eksperimen dilakukan dengan cara mencelupkan benda yang berosilasi dalam cairan air, air sabun, dan alkohol. Pada osilasi harmonik paksa, ada tambahan variabel gaya eksternal yang akan mempengaruhi amplitudo dari pegas.
Keywords
Visual Basic for Application, osilasi, pegas
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Srie Soedewi
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Ekonofisika merupakan cabang ilmu fisika yang memiliki banyak aplikasi, salah satunya adalah pada analisis saham. Studi ini akan menganalisis sifat volatilitas dari 5 sektor berbeda di Indonesia dan potensi kontribusinya serta keterkaitannya terhadap angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Analisis sifat volatilitas saham berguna untuk memprediksi risiko dan memiliki pengaruh penting dalam pengambilan keputusan investasi. Analisis dalam penelitian ini dengan melakukan pemodelan ARCH-GARCH pada pergerakan lima perusahaan saham dengan sektor yang berbeda yang terdaftar pada Indeks Kompas100, yaitu PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Central Asia (Persero) Tbk (BBCA), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR). Kelima saham tersebut masing-masing mewakili sektor yang berbeda, diantaranya adalah pertambangan, otomotif, perbankan, properti, dan infrastruktur. Model ARCH-GARCH digunakan untuk mengestimasi keberadaan residual yang tidak konstan (heteroscedasticity) dari sebuah data. Potensi risiko dapat dilihat dari model volatilitas yang dihasilkan dari metode ARCH-GARCH tersebut. Hasil dari studi ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi berbagai tipe investor dalam memprediksi potensi saham sehingga dapat mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Keywords
ARCH, GARCH, Heteroskedastisitas, Return, Saham, Volatilitas
Topic
Physics
Corresponding Author
Ila Lailatun Sholihah
Institutions
Laboratorium Listrik dan Magnet,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Osilasi sederhana seperti gerak pendulum dan osilasi pegas telah sangat umum dilakukan pada pratikum fisika dasar. Kami telah berhasil mengembangkan praktikum osilasi teredam pada pegas dengan memanfaatkan sensor magnet yang terdapat pada smartphone. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati gerak osilasi secara langsung yang ditampilkan melalui grafik dan menentukan frekuensi disertai konstanta redaman. Perhitungan teori dilakukan menggunakan persamaan Lagrange kemudian dibandingkan dengan hasil praktikum. Pegas yang digunakan memiliki konstanta pegas sebesar 3 N/m2. Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai frekuensi pada grafik osilasi memiliki tingkat kesalahan relatif dibawah 10% terhadap perhitungan teori. Sedangkan frekuensi pada osilasi pegas menghasilkan tingkat kesalahan relatif sebesar 17,84 %. Hal tersebut dikarenakan gerakan pegas dipengaruhi oleh elastisitas pegas yang menghasilkan konstanta redaman sebesar 0,73.
Keywords
Smartphone,osilasi pegas, frekuensi, konstanta redaman
Topic
Pendidikan Fisika
Corresponding Author
Djoko Untoro Suwarno
Institutions
Program Studi Teknik elektro
Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta
Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Arus eddy merupakan fenomena yang terjadi pada medan magnet yang menembus suatu konduktor dan menimbulkan arus pusaran (arus eddy). Fenomena arus eddy antara lain berupa perlambatan saat suatu magnet dijatuhkan melalui pipa tembaga, adanya tolakan pada batang aluminium dan sebagainya. Mahasiswa sering kali kesulitan untuk mengamati dan memahami efek arus eddy. Pada makalah ini akan dibahas tentang peralatan untuk peraga efek arus eddy. Peralatan ini menggunakan magnet yang dipasang pada keping CD dan diputar menggunakan motor pemutar CD. Fenomena yang diperagakan atau ditunjukkan antara lain adanya gaya tolakan pada uang logam, pembangkitan listrik akibat perubahan medan magnet, perlambatan dan pengereman putaran motor CD. Melalui alat peraga ini mahasiswa lebih mudah memahami fenomena arus eddy maupun dapat mengetahui aplikasi dari arus eddy.
Keywords
arus eddy, alat peraga, tegangan induksi, magnet berputar, perlambatan putaran
Topic
Inovasi
Corresponding Author
IIP SUPARNA
Institutions
Prodi Pendidikan Fisika, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat - Indonesia
iipsuparna90[at]gmail.com
Abstract
Pembelajaran sains seperti fisika harus menjadikan pebelajar memiliki kemampuan memahami materi ajar fisika yang sangat diperlukan dalam kemajuan sains di Indonesia. Untuk itu diperlukan inovasi model pembelajaran yang dapat memenuhi tuntunan tersebut, salah satunya adalah model pembelajaran lerning cycle 7E yang diintegrasikan dengan strategi peer instruction. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peningkatan kemampuan memahami materi ajar pada siswa SMA kelas XI sebagai dampak implementasi learning cycle 7E integrasi peer instruction pada materi fluida statis. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental dengan desain penelitian control-group-pretest-postest. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Majalengka provinsi Jawa Barat yang dipilih secara acak kelas melalui pengundian. Analisis data dilakukan dengan uji-t, yang didahului dengan uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman materi ajar siswa yang menggunakan pembelajaran learning cycle 7E integrasi peer instruction lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran learning cycle 7E. Hasil ini diindikasikan oleh rata-rata skor gain yang dinormalisasi kemampuan memahami materi ajar meningkat sebesar 0,43 dengan kategori sedang.
Keywords
peer instruction, learning cycle 7E, pemahaman materi ajar, fluida statis
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Handini Nurpratami
Institutions
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung
Abstract
Laju reaksi merupakan salah satu konsep abstrak dengan contoh konkrit yang memerlukan penjelasan level representasi submikroskopis menggunakan teori tumbukan. Namun bahan ajar seringkali mengabaikan keterhubungan level representasi makroskopis dan simbolik dengan level representasi submikroskopis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar yang memenuhi keterhubungan tiga level representasi pada materi laju reaksi. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap: 1) studi pendahuluan 2) desain produk 3) validasi dan uji coba. Dari hasil penelitian didapatkan suatu produk bahan ajar yang memiliki karakteristik penyajian materi dengan menghubungkan tiga level representasi kimia. Representasi makroskopik disajikan melalui suatu fenomena di lingkungan yang dapat terlihat dan disertai dengan langkah-langkah percobaan yang mudah dilakukan. Representasi submikroskopik disajikan dalam bentuk teks, gambar dan video. Representasi simbolik disajikan dalam persamaan reaksi kimia dan perhitungan yang relevan. Validasi konten dilakukan melalui pertimbangan ahli. Subjek uji coba kelayakan adalah tiga guru sekolah menengah dan 20 orang mahasiswa. Berdasarkan hasil validasi dan uji coba diperoleh kesimpulan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran kimia.
Keywords
Bahan Ajar, Laju Reaksi, Multipel Representasi.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Budiman Nasution
Institutions
a)Prodi Sains Komputasi, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*budimannasution9[at]gmail.com
b)Prodi Sains Komputasi, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
c)Kelompok Keahlian Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Daerah Sumatera Utara memiliki beberapa area panas bumi yang dua diantaranya terletak di daerah Tapanuli bagian Selatan. Keadaan ini bisa dijadikan solusi untuk memecahkan masalah kebutuhan energi dengan melakukan eksplorasi energi panas bumi. Dalam proses eksplorasi ini, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Dimana salah satu tahapan awal yang harus dilakukan untuk ekplorasi panas bumi adalah mengetahui besar cadangan energi area tersebut. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan menyelesaikan persamaan panas (heat equation) menggunakan metode elemen hingga. Serta dengan mengumpulkan data luas area panas bumi dan kedalaman sumber panas bumi dari area yang akan diprediksi cadangan energi panas buminya. Maka, akan dapat dilakukan pemrograman dengan menginput data luas area panas bumi ( Ω ) dan kedalaman sumber panas ( Γ ) serta beberapa parameter lainnya. Sehingga dengan proses tersebut diharapkan akan dapat diprediksi seberapa besar cadangan energi panas bumi yang terkandung pada area tersebut.
Keywords
Persamaan Panas; Metode Elemen Hingga; Pemrograman
Topic
Physics
Corresponding Author
Dina Rahmawati
Institutions
1Laboratorium Fisika Elektronika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Telah dilakukan karakterisasi sensor kelembaban tanah YL-69 untuk sistem penyiraman tanaman secara otomatis. Sensor YL-69 merupakan sensor yang mampu mendeteksi kelembaban dalam tanah. Sensor ini banyak digunakan untuk otomatisasi sistem penyiraman tanaman, namun cara penggunaan sensor yang kurang tepat membuat kerja sistem kurang efisien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakterisasi dari sensor YL-69. Karakterisasi yang dilakukan yaitu mencari hubungan tegangan dan panjang sensor yang di tancapkan terhadap nilai resistivitas. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa sensor YL 69 merupakan probe yang memiliki dua konduktor yang berfungsi untuk membaca kelembaban tanah dalam bentuk nilai resitansi. Hubungan panjang probe dengan nilai tegangan ADC maupun nilai resistivitas diperoleh bahwa semakin dalam probe sensor YL-69 menancap ke tanah maka nilai resistansi akan semakin menurun hal ini mewakili kondisi kelembaban tanah, semakin banyak kontak antara air atau tanah dengan probe sensor maka semakin sensitif sensor tersebut dalam membanca kondisi kelembaban tanah.
Keywords
Sensor Kelembaban Tanah, YL-69, Penyiraman Tanaman.
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Pathya Rupajati
Institutions
Institut Teknologi Indonesia
Abstract
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Kampung Margasari adalah penggunaan cara konvensional dalam memisahkan biji padi dari tangkainya. Cara konvensional atau cara manual ini memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan banyak tenaga manusia, serta menghasilkan kualitas gabah yang rendah. Hasil perancangan mesin perontok padi terbuat dari material logam besi dengan ketebalan 3 cm dan menggunakan tenaga mesin sebesar 5 hp. Kapsitas kerja mesin paddy thresher ini adalah 500 kg/jam dan mempunyai kecepatan putar silinder 600-630 rpm. Tipe mesin perontok padi ini menggunakan konstruksi tipe drum tertutup. Mesin ini dilengkapi dengan dua roda, sehingga mesin tersbut dapat dipindah-pindahkan ke tempat lokasi panen yang berbeda-beda. Hal ini yang menjadi salah satu kelebihan dari mesin perontok padi ini. Proses pembuatan diawali dengan persiapan material, yaitu batangan besi yang dibengkokan sebagai alat perontok padi. Mesin perontok padi yang telah dilakukan proses uji coba di Kampung margasari ini telah menghasilkan kualitas padi yang lebih baik dengan kadar pengotor yang minimum. Keberadaan pengotor pada padi mengalami penurunan yang awalnya sebelum menggunakan paddy thresher 15,72% turun menjadi 2,40%. Selain itu, dengan penggunaan mesin secara efektif menurunkan waktu produksi sebesar 75% dan mengalami pengurangan jumlah pekerja sebesar 50%.
Keywords
paddy thresher, konvensional, kecepatan putar silinder, drum tertutup.
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Rinaldo Marimpul
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Studi sistematik mengenai penumbuhan lapisan tipis, dapat memberikan pemahaman terkait mekanismenya pada skala atomik dan juga memberikan informasi parameter pada metode eksperimen. Proses penumbuhan film tembaga pada substrat silikon berdasarkan metode evaporasi termal, telah dilakukan dengan menggunakan metode dinamika molekul. Potensial AlSiMgCuFe meam digunakan untuk mendeskripsikan interaksi Cu-Cu, Si-Si dan Cu-Si. Variasi temperatur annealing 400, 500, 600, 700, 800 & 900 K dianalisis pengaruhnya terhadap struktur kristal film yang terbentuk. Diperoleh informasi bahwa temperatur 700 K merupakan temperatur minimum agar terjadi proses rekristalisasi. Analisis struktur kristal menunjukkan bahwa proses annealing telah memperbaiki struktur kristal film. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa temperatur 700, 800 & 900 K dapat direkomendasikan sebagai parameter temperatur annealing. Selain itu, ditunjukkan bahwa difusi atom, sebagai inisiasi proses rekristalisasi, terjadi dalam orde pikosekon.
Keywords
Molecular dynamic, thin film growth, annealing, diffusion
Topic
Material
Corresponding Author
Reni Fathiyah Azkiani
Institutions
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan model pembelajaran 3C3R pada konsep larutan penyangga serta mengetahui keterampilan proses sains (KPS) siswa setelah pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model 3C3R pada konsep larutan penyangga. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kelas, adapun subjek penelitiannya siswa kelas XI MIA 5 SMAN 26 Bandung. Instrumen yang digunakan berupa LKS dan tes evaluasi KPS. Hasil penelitian ini meliputi kemampuan siswa pada tiap tahapan model pembelajaran 3C3R, diperoleh nilai rata-rata setiap tahapan sebagai berikut: tahapan Researching Context memliki nilai rata-rata 88, Researching Content 88,89, Researching Connection 86,67, Reasoning Context 86,67, Reasoning Content 70,59, Reasoning Connection 93,33, Reflecting Context 90, Reflecting Content 76, dan Reflecting Connection 93,33. Adapun pengembangan keterampilan proses sains dilihat dari hasil tes evaluasi diperoleh nilai rata-rata setiap indikator, diantaranya nilai kemampuan mengelompokkan sebesar 89,25, mengkomunikasikan sebesar 79,33, meramalkan sebesar 84,75, merencanakan percobaan sebesar 85,83, menafsirkan sebesar 70,89, dan mengajukan pertanyaan sebesar 91. Maka diperoleh rata-rata nilai keseluruhan indikator sebesar 83,51 dengan kategori sangat baik.
Keywords
3C3R, Keterampilan proses sains, Larutan penyangga.
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Santi Hatmanti
Institutions
a) Program Studi Magister Sains Komputasi FMIPA ITB
*santi_ululalbaab[at]yahoo.co.id
b) Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
Abstract
Pulau Ambon merupakan salah satu daerah yang berpotensi terjadi bencana longsor. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan kesiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana longsor adalah dengan melakukan peringatan dini. Dalam penelitian ini akan dilakukan estimasi kerentanan terjadinya longsor dengan menggunakan metode pendekatan data mining Support Vector Machine (SVM). Fungsi kernel yang akan digunakan adalah kernel Polynomial (PL) dan kernel Radial Distribution Function (RBF). Pada studi ini, parameter-parameter longsor yang digunakan adalah sudut kemiringan, aspek kemiringan, jenis tanah, penggunaan lahan dan curah hujan. Dengan menggunakan parameter-parameter tersebut, indeks kerentanan longsor akan dihitung dengan menggunakan metode SVM dengan dua fungsi kernel. Dari studi ini diharapkan dapat memberikan informasi dini tentang kerentanan longsor di Pulau Ambon.
Keywords
kerentanan longsor, support vector machine
Topic
Physics
Corresponding Author
Ivan Muhammad Siegfried
Institutions
1) Program Magister Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2) Program Doktor Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132
3) Kelompok Keahlian Fisika Nuklir dan Biofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Metode Hartree-Fock merupakan salah metode numerik untuk mencari fungsi gelombang dan energi untuk sistem banyak partikel. Metode ini menggunakan prinsip pendekatan medan sentral dan metode variasi yang dapat diterapkan pada atom kompleks dengan jumlah partikel lebih dari dua. Pada penelitian ini, fungsi gelombang dihitung menggunakan kode program Javascript yang akan memperoleh kerapatan elektron, suku potensial hatree dan fock, potensial interaksi dan energi total pada keadaan dasar (ground state). Metode hartree fock diterapkan dengan delapan suku ekspansi tipe Slater Type Orbital (STO) dan persamaan Self-Consistent Field (SCF) untuk solusi eigen. Dari perhitungan akan diketahui fungsi gelombang dan energi dari suatu system N-partikel. Hasil perhitungan akan dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan analitik dan pendekatan numerik lain.
Keywords
Metoda Hartree-Fock, Slater Type Orbital (STO), Self-Consistent Field (SCF), Javascript
Topic
Fisika Komputasi
Corresponding Author
Hanifah Widya Putri
Institutions
Prodi Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Jakarta
Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta 13320
Abstract
Krisis energi mendorong kepada pengembangan sumber energi alternatif seperti panel surya. Salah satu jenis panel surya adalah DSSC. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kulit buah rambutan (Nephelium Lappaceum) sebagai fotosensitizer dalam Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) serta mengetahui sifat optik DSSC. Berbeda dengan fotosensitizer lainnya, pigmen merah pada kulit rambutan ini secara alami menghasilkan pelebaran absorbsivitas. Struktur DSSC berbentuk sandwich yang terdiri dari kaca konduktif sebagai substrat, TiO2 sebagai bahan semikonduktor, dye alami sebagai donor elektron dan elektrolit sebagai transfer electron. Pendahuluan hasil X-Ray Diffraction lapisan tipis TiO2 menunjukkan intensitas relatif tinggi,dengan pola difraksi anatase. Sistem kristal berbentuk tetragonal dengan FWHM berada pada rentang 0.134-0.21. Karakterisasi spektroskopi UV-Vis digunakan untuk mengevaluasi sifat optik dalam sel surya. Hasil penelitian menunjukan bahwa fotosensitizer menghasilkan absorpsi gelombang pada panjang gelombang 469nm, 491nm, dan 501 nm, dengan absorbsi sebesar 3.49; 3.61; serta 4.00 secara berturut-turut
Keywords
Sel Surya, DSSC, Ekstraksi Kulit Rambutan, Sifat Optik
Topic
Energi
Corresponding Author
Himmatus Syarifah
Institutions
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Abstract
PLTU Paiton merupakan kawasan pembangkit listrik yang memiliki 8 unit pembangkit yang terletak di kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. PLTU Paiton memanfaatkan bahan bakar fosil batubara sebagai bahan bakar utamanya serta PLTU yang menggunakan batubara terbesar kedua. Total batubara yang dibutuhkan untuk memproduksi listrik yang dapat melayani Jawa, Madura dan Bali adalah sebesar 12,144 juta ton per tahun. Oleh karena itu, emisi yang dihasilkan juga sangat besar. Aktivitas produksi listrik dari PLTU tersebut juga menghasilkan hasil samping berupa limbah padat, cair dan gas yang berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang dihasilkan antara lain CO2 dan CH4. Inventarisasi emisi gas rumah kaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat emisi maupun status emisi GRK pada periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi emisi yang dihasilkan dari aktivitas produksi PLTU Paiton Probolinggo. Sumber emisi yang diinventarisasi yaitu sektor energi meliputi konsumsi pemakaian batubara dan konsumsi energi transportasi serta sektor limbah. Jenis-jenis polutan yang diinventarisir adalah CO2 dan CH4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui survei data dan observasi lapangan. Penelitian ini mengacu pada IPCC Guideline tahun 2006 dengan metode Tier 1 dan Tier 2. Estimasi nilai beban emisi yang dihasilkan diperoleh dari pendekatan persamaan data aktivitas dikalikan dengan faktor emisi. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh bahwa emisi CO2 terbesar dihasilkan dari sektor energi. Pada penggunaan bahan bakar batubara sumber stasioner mengeluarkan emisi sebesar 4.949,63 kTonCO2/tahun unit 1&2. Sedangkan unit 5&6 mengeluarkan emisi sebesar 7.423,73 kTonCO2/tahun. Begitupula emisi CH4 terbesar dihasilkan dari sektor penggunaan bahan bakar batubara sumber stasioner unit 1&2 yaitu 0,05 kTonCH4/tahun. Serta 0,07 kTonCH4/tahun untuk unit 5&6.
Keywords
energi, inventarisasi emisi GRK, IPCC 2006, limbah, PLTU
Topic
Energi
Corresponding Author
ISMIARA INDAH ISMAIL
Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 , Bandung 40154, Indonesia
*mia_ismiara[at]yahoo.com
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi listrik dinamis melalui tes diagnostik tiga tahap. Konsep listrik dinamis terdiri dari konsep: arus, beda potensial, dan rangkaian listrik tertutup. Three Tier Test merupakan alat penilaian untuk menentukan konsepsi siswa, apakah siswa memberikan respon yang benar untuk pertanyaan dengan memahami alasannya. Three Tier Test memiliki karakteristik tiga tingkatan, yaitu tingkat pertama adalah pertanyaan pilihan ganda, tingkat kedua adalah penyajian alasan jawaban pada tingkat pertama, kemudian tingkat ketiga adalah pertanyaan tentang keyakinan atau Confidence Rating atas jawaban pada tingkat pertama dan kedua. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Pengembangkan tes yang berupa pertanyaaan dan alasan terbuka diberikan kepada siswa tingkat SMA dengan jumlah sekitar 25-30 siswa di salah satu SMA Negeri di kota Cimahi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat temuan bahwa tes tersebut dapat menganalisis dan menggolongkan siswa ke dalam memahami konsep, yang mengalami miskonsepsi, dan siswa yang tidak memahami konsep.
Keywords
Diagnostik; Miskonsepsi; Listrik dinamis; Three tier test
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Hertalina Kilay
Institutions
1) Program Studi Magister Sains Komputasi, FMIPA ITB
2) Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB
e-mail : killayetha[at]gmail.com
Abstract
Pulau Ambon adalah salah satu pulau di Provinsi Maluku yang menempati busur vulkanis dan tersusun oleh berbagai macam batuan yang tidak ikut masuk kedalam bumi pada waktu penunjaman. Keadaan ini membuat Pulau Ambon menjadi daerah rawan bencana alam seperti erosi dan longsoran yang sangat membahayakan kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya. Oleh karena itu, informasi mengenai daerah kerentanan longsoran di Pulau Ambon sangat diperlukan oleh masyarakat, sehingga dapat memperkecil kerugian moril maupun materil. Beberapa faktor yang menyebabkan Salah satu metode untuk prediksi adalah Backpropagation Neural Network (BPNN). Dalam studi ini parameter-parameter yang digunakan adalah keadaan geologi, curah hujan, kemiringan lereng, aspek kemiringan, ketinggian, patahan dan jenis tanah. Prediksi kerentanan lonsor kemudian akan dihitung dengan menggunakan BPNN dengan memasukan parameter-parameter dari penyebab terjadinya longsoran tersebut. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode ini diharapkan menghasilkan suatu informasi mengenai kerentanan longsoran di Pulau Ambon.
Keywords
Lonsoran, Backpropagation Neural Network
Topic
Physics
Corresponding Author
Ivan Muhammad Siegfried
Institutions
1) Program Magister Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2) Laboratorium Elektronika, Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Setiap hari, air dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Namun, tidak seluruh air layak untuk dipakai. Salah satu indikator bahwa air layak untuk dipakai adalah dengan mengukur kekeruhan air. Telah dibuat rancangan sistem pemurnian air menggunakan TSD-10 Turbidity Sensor dan SR-04 Ultrasonic Sensor berbasis mikro-kontroler Arduino. Hasil sinyal berupa data ketinggian dan kekeruhan diproses di Arduino dan diolah di perangkat lunak LabVIEW sehingga muncul tampilan keadaan sistem. Bedasarkan hasil keadaan sistem ini, perlakuan khusus akan diberikan untuk menangani dan memurnikan air keruh menggunakan kaporit yang setara menggunakan aktuator sehingga diharapkan proses pemurnian akan lebih efisien.
Keywords
Sistem Pemurnian Air, TSD-10 Turbidity Sensor, Arduino
Topic
Fisika Instrumentasi
Corresponding Author
Toni Kus Indratno
Institutions
Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan
Abstract
Telah dilakukan penelitian terkait penerapan model pembelajaran Inquiry Learning dalam mata kuliah Eksperimen Fisika di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada mahasiswa terkait cara kerja seorang scientist (ilmuwan). Dalam kegiatan praktikum, biasanya telah disediakan buku petunjuk lengkap dengan cara kerjanya, mahasiswa hanya cukup mengikuti langkah demi langkah pengambilan data sampai dengan analisis data. Namun dalam Eksperimen Fisika ini mahasiswa hanya disediakan aparatus eksperimen dan ditunjukan gejala fisikanya saja. Setelah itu mahasiswa merumuskan sendiri tujuan eksperimennya. Tujuan eksperimen ini di-breakdown dari pertanyaan ilmiah yang mereka susun sebelumnya terkait gejala fisika yang ditunjukan. Mahasiswa juga menyusun hipotesis, rencana eksperimen dan prediksi hasil eksperimen sebelum mereka melakukan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Eksperimen Fisika dengan metode Inquiry Learning:(1) dapat meningkatkan cara berfikir kritis mahasiswa. Hal ini ditunjukan dengan beragamnya pertanyaan ilmiah dan tujuan eksperimen walau dengan satu apparatus saja. (2) mendapat persepsi yang baik dari mahasiswa. Hal ini terlihat pada hasil angket persepsi yang termasuk dalam kategori baik.
Keywords
Eksperimen Fisika; Inquiry Learning
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Hendro Hitijahubessy
Institutions
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*hitijahubessy.hendro[at]yahoo.com
Abstract
Minyak jelantah adalah limbah dari pemanasan minyak yang berulang-ulang dan mempunyai kualitas yang tidak baik untuk dikonsumsi lagi oleh manusia. Pemanfaatan minyak jelantah pada beberapa daerah di Indonesia biasanya digunakan kembali untuk campuran dalam bahan makanan dan juga biasanya dilakukan recovery minyak jelantah dengan menggunakan bahan alami seperti kulit pisang segar untuk meningkatkan kualitas minyak. Proses recovery minyak jelantah dari hasil menggoreng ayam dengan menggunakan kulit pisang telah dilakukan dalam penelitian ini. Hasil pengamatan yang diperoleh dari penggunaan kulit pisang sebagai adsorben dalam penelitian ini dibandingkan dengan adsorben magnesol yang sudah diakui WHO untuk digunakan sebagai adsorben untuk recovery minyak dalam industri makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit pisang segar dapat meningkatkan kualitas minyak jelantah dari hasil menggoreng ayam dengan kadar kulit pisang 5 % dan waktu perendaman serta pengadukan selama 8 jam. Peningkatan kualitas minyak ditunjukkan dengan perubahan warna, rasa, bau dan persentasi penurunan kadar air, bilangan asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan iod dan massa jenis berturut-turut sebesar 40,47 %, 52,6 %, 6,33 %, 8,75 %, dan 0,62 %. Persentasi kenaikan terjadi pada bilangan penyabunan, sehingga kenaikan bilangan penyabunan sebesar 6,48 %. Berdasarkan semua indikator pengujian yang ada maka dapat disimpulkan bahwa kulit pisang segar mampu berfungsi sebagai adsorben untuk meningkatkan kualitas minyak bekas atau minyak jelantah.
Keywords
Minyak, kulit pisang, magnesol, Musa paradisiaca L., recovery minyak, kualitas minyak.
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Elva Firma
Institutions
Sekolah Pasca sarjana Program Pendidikan Fisika
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Berdasarkan pengamatan, rendahnya hasil belajar siswa tampak dari kurangnya respon yang diberikan siswa tehadap pertanyaan dan penjelasan guru selama pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan buku belum memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh penggunaan bahan ajar dalam seting pembelajaran science technology society (STS) terhadap hasil belajar fisika siswa, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Jenis penelitian ini berupa pra eksperimental dengan rancangan randomized control group only design. Instrument yang digunakan untuk menjaring pencapaian hasil belajar aspek kognitif berbentuk soal objektif, sedangkan aspek psikomotor dan aspek afektif menggunakan lembar observasi. Berdasarkan anlisis data yang dilakukan diketahui bahwa siswa yang menggunakan bahan ajar dalam seting STS memiliki hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan bahan ajar. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang berarti penggunaan bahan ajar dalam seting pembelajaran STS terhadap hasil belajar siswa.
Keywords
Bahan ajar, pembelajaran STS, hasil belajar
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Nur Adhi Nugroho
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Saham merupakan salah satu instrumen dalam pasar keuangan. Karakteristik dari data indeks harga saham yaitu sifatnya yang berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, untuk meminimumkan resiko yang dihadapi para investor maka perlu adanya sistem yang mampu memprediksi trend harga saham. Dalam makalah ini, akan dibahas Support Vector Regression (SVR) untuk menentukan prediksi closing harga saham. SVR merupakan pengembangan dari SVM untuk kasus regresi. Tujuan SVR adalah membuat suatu fungsi regresi untuk menentukan hyperplane terbaik. Tahap yang juga penting sebelum implementasi ke dalam SVR yaitu data mining dan data processing. Pengambilan data saham melalui yahoo finance kemudian pemrosesan data dilakukan menggunakan Excel. Kedua tahap ini diperlukan untuk menghindari data saham perusahaan yang kosong dan menghapus data waktu yang tidak diperlukan. Saham yang digunakan yaitu dari 9 sektor industri di Indonesia. Data indeks saham periode 2005-2014 akan digunakan sebagai data set training. Kemudian performansi tingkat keakuratan SVR akan dibandingkan dengan data periode 2015.
Keywords
Data Mining, Data Processing, Regresi, Saham, Support Vector Regression (SVR)
Topic
Physics
Corresponding Author
Sindy Oktava
Institutions
Universitas Advent Indonesia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Abstract
Penelitian transesterifikasi minyak kelapa berbantuan katalis kalsium glyceroxide didasari oleh karena pengembangan biodiesel pada umumnya masih menggunakan katalis basa homogeni. Namun katalis basa homogeni memerluan proses yang panjang dan biaya yang sangat besar. Selain itu katalis ini memiliki potensi untuk bereaksi kembali dengan biodiesel yang dihasilkan. Untuk menjawab permasalahan yang dialami saat ini kalsium glyceroxide dapat digunakan untuk proses metil ester. Kalsium glyceroxide disintesis dari CaCo3 + glycerol, CaCo3 diperoleh dari cangkang telur yang selama ini dianggap sebagai sampah. Metode untuk menghasilkan kalsium glyceroxide sangatlah sederhana. Pada penelitian ini parameter yang digunakan adalah perbandingan jumlah glycerol dalam pembuatan kalsium glyceroxide yang digunakan untuk proses transesterifikasi minyak kelapa. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa larutan glycerol sebanyak 20 ml, dapat menghasilkan kalsium glyceroxide yang optimum sebagai katalis untuk proses transesteifikasi biodiesel.
Keywords
Transesterifikasi, minyak kelapa, kalsium glyceroxide
Topic
Biofisika
Corresponding Author
NUR TRI YONO
Institutions
Magister Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran yaitu berupa alat praktikum termoelektrik generator sebagai sumber energi. Metode penelitian yang digunakan adalah research and development (R&D) menggunakan model ADDIE (Analyze�Design�Develop�Implementation�Evaluation). Media didesain dan dikembangkan dengan menggunakan aplikasi Solid Works. Media ini dilengkapai dengan layar yang dapat menampilkan besaran suhu, kuat arus, dan tegangan yang dihasilkan dari suatu termoelektrik, selain itu media ini mudah untuk digunakan karena peserta didik tidak perlu merakit dari awal dan pengukuran lebih presisi karena berbasis digital. Media yang dikembangkan telah divalidasi oleh para ahli media dan ahli materi pembelajaran. Hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa termoelektrik generator layak digunakan sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan sumber energi di kelas XII MIA.
Keywords
media pembelajaran, termoelektrik generator, model ADDIE
Topic
Pembelajaran
Page 530 (data 15871 to 15900 of 15933) | Displayed in 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats