Event starts on 2017.07.26 for 2 days in Bandung
http://portal.fmipa.itb.ac.id/snips2017 | https://ifory.id/conf-abstract/RFdrG9aTL
Page 5 (data 121 to 142 of 142) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Bram Yohanes Setiadi
Institutions
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
*email: bramyohanes.94[at]gmail.com
Abstract
Gerak granular (objek berupa butiran) dapat digunakan untuk mepresentasikan ulang berbagai fenomena fisis dalam kehidupan sehari-hari. Aliran fluida, distribusi objek tertentu, bahkan interaksi sosial dapat dianalogikan sebagai respon gerak dari granular. Butiran bergerak dari tempat dengan potensi energi yang lebih tinggi menuju yang lebih rendah. Penelitian ini menggunakan medan magnet sebagai sumber energi (gangguan) yang menyebabkan granular berbahan logam merespon dengan gerakan. Medan magnet dihasilkan menggunakan solenoid yang terkuantisasi. Lempeng-lempeng logam diberikan pada bagian tengah solenoid untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan. Variasi nilai kuat arus (I) timbul sebagai respon dari variasi beda potensial (V) input, yang dimonitor menggunakan mikrokontroler. Arah arus listrik juga menjadi variabel terikat yang dikendalikan secara manual menggunakan saklar Double Pole Double Throw (DPDT). Hasil rancang bangun berupa sistem kontrol kuat medan magnet eksternal dan arah polarisasinya, serta respon gerakan granular logam berdipol magnet secara translasi (sliding) dan rotasi.
Keywords
granular, medan magnet, mikrokontroler, solenoid
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
Dimas Syafindra
Institutions
Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
Jl.Rawamangun Muka, Jakarta Timur, 13220
Abstract
Pengujian secara elektrokimia memerlukan suatu perangkat khusus yang dinamakan potensiostat. Potensiostat berfungsi untuk mengatur potensial listrik antara elektroda kerja (working electrode) dan elektroda pembanding (reference electrode) serta mengukur arus listrik antara elektroda kerja dan elektroda bantu (counter electrode) didalam sel elektrokimia. Potensiostat dapat diaplikasikan dalam berbagai keperluan seperti monitoring lingkungan, mengontrol kualitas makanan dan obat-obatan, biosensor, sensor kimia, pelapisan material, analisis korosi, dan analisis sifat-sifat material. Namun, potensiostat yang beredar saat ini memiliki ukuran besar dan harga mahal. Pada penelitian ini dikembangkan suatu potensiostat dengan rangkaian sistem yang lebih sederhana sehingga mengurangi biaya pembuatan yang dikeluarkan, menggunakan LM324 sebagai Op-Amp dan mikrokontroler ATXMEGA32D4AU sebagai pengontrol sistem. Rentang pengaturan potensial listrik yang dapat diberikan antara -1500mV dan +1500mV dengan rentang pembacaan arus listrik antara -3mA dan 3mA dan memiliki kesalahan (error) maksimum sebesar 2.92%.
Keywords
mikrokontroler ATXMEGA32D4, potensiostat
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
Roni Stiawan
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Perangkat lunak rekonstruksi gambar 2 dimensi dari data penyerapan radiasi telah berhasil dibuat menggunakan pemrograman java. Proses rekonstruksi gambar menggunakan teknik proyeksi iteratif. Data yang dibutuhkan untuk dapat merekonstruksi gambar menggunakan aplikasi ini adalah data-data penyinaran dari empat sudut dengan tiap sudut memiliki selisih sebesar 45 derajat. Hasil pencitraan berbentuk persegi dan dapat berupa grayscale atau warna. Aplikasi ini dapat menunjukkan bagian yang memiliki dosis penyerapan radiasi yang tertinggi dengan jelas dan dapat membedakan posisi dua objek yang berdekatan dengan ukuran berbeda, namun tidak dapat memberikan detail yang baik untuk objek dengan permukaan yang tidak teratur.
Keywords
Pencitraan, Rekonstruksi Iteratif, empat sudut penyinaran
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Inggit Alfiani Julianti
Institutions
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka No.1, Jakarta, 13220, Indonesia
Abstract
Telah dilakukan proses sintesis dari komposisi matriks Al-Cu-Mg dengan filler SiC dengan proses anneling hasil dari stir casting untuk mendapatkan komposit logam Al-Cu-Mg/SiC. Diawali dengan peleburan Alumunium yang dicampur dengan Cu (1.8%) , Mg (4.4%) dan variasi SiC dalam bentuk serbuk yang terlebih dahulu dicampurkan agar lebih homogen. Variasi SiC yang digunakan antara lain 2.5 % , 2.8% , dan 3.1 % . Proses peleburan terjadi pada suhu 900oC sampai berbentuk fasa semisolid. Setelah itu dilakukanlah proses pengadukan komposit menggunakan stirr casting dengan kecepatan 250 rpm selama 10 menit. Paduan yang dihasilkan akan dicetak dan di dinginkan pada suhu ruang untuk selanjutnya akan dipotong. Setelah itu dilakuakan prosses anneling selama 2 jam dengan suhu 450 oC dan di aging selama 16 jam pada 160 oC. Setelah itu sampel akan dipotong untuk di uji SEM (Scanning Electron Microscope), XRD (X-Ray Diffraction), EDS (Energy Dispersive X-ray Spectroscopy), DTA (Differential Thermal Analysis), serta uji kekerasan bahan Hardness Vickers dan pengujian densitas. Hasil penelitian ini menunjukan pada pengujian SEM ditemukannya partikel SiC yang menunjukan bahwa Al-Cu-Mg/SiC merupakan material komposit dan terjadi peningkatan sifat mekanik dan termal dari komposit logam setelah mengalami proses anneling dan aging.
Keywords
matriks Al-Cu-Mg ; filler SiC; komposit logam Al-Cu-Mg/SiC; stir casting ;anneling; aging
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
Adhi Kusumadjati
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Telah dibuat suatu program untuk menggambarkan gerakan osilator harmonis dan osilator teredam terkopel 1D menggunakan bahasa pemrograman JavaScript. Program dibangun berdasarkan metode Euler. Sistem pertama terdiri dari sebuah benda yang berada dalam sistem pegas tanpa redaman sehingga osilasi yang terjadi berupa osilasi harmonis sederhana. Sistem kedua terdiri dari 1 benda, 2 benda, dan 3 benda yang diberikan redaman sehingga osilasi yang terjadi berupa osilasi teredam. Hasil simulasinya berupa waktu dan posisi tiap benda yang digambarkan melalui grafik. Diperoleh hubungan antara amplitudo maksimum terhadap banyaknya benda dalam sistem osilasi terkopel.
Keywords
Simulasi, Osilasi terkopel, Amplitudo maksimum
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Geby Saputra
Institutions
ITB
Abstract
Brakiterapi (radioterapi internal) adalah salah satu cara dalam pengobatan kanker/tumor dengan pemaparan zat radioaktif di sekitar jaringan tumor/kanker. Dewasa ini, percobaan-percobaan terkait brakiterapi dapat dilakukan dengan menggunakan tools simulasi menggunakan bantuan teknologi komputasi. Hal ini sebagai langkah awal untuk mengetahui persentasi keberhasilan dan dampak yang ditimbulkan untuk organ sehat disekitar titik kanker/tumor serta untuk mengurangi resiko terpapar zat radioaktif, kepada para tenaga medis, pada saat berlangsungnya proses brakiterapi. Dalam penelitian kali kami menggunakan program simulasi yang berbasis metode monte carlo, yaitu metode pendekatan secara numerik terhadap proses stokastik, dalam penelitian ini kami menggunakan software MCNPX (Monte Carlo N Particle Extended. Hasil simulasi brakiterapi kanker payudara dengan sumber Ir-192 menunjukan bahwa dosis maksimum tepat pada daerah kanker sekitar 5.19779 x 10-2 Gy dalam waktu lima sampai sepuluh menit, serta dosis serap pada organ kritis (jantung, ginjal, kepala (otak), paru-paru, tulang belakang dan lambung), masih dibawah dosis ambang yang telah ditetapkan.
Keywords
brakiterapi, dosis, kanker, MCNPX, radioaktif
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Anisya Lisdiana
Institutions
1 Program Magister Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2 Kelompok Keilmuan Kimia Fisik dan Anorganik
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Kompleks nikel(II) berstruktur oktahedral umumnya berwarna dan dapat menyerap sinar tampak dan inframerah dekat sehingga dapat digunakan untuk menentukan kekuatan ligan secara spektrometri. Dari deret spektrokimia diketahui air berperan sebagai ligan lemah dengan energi pembelahan orbital ( extit{d}) ((Delta_o)) sebesar 8518 cm(^{-1}). Sedangkan 2,2( ^{prime} )-bipiridin adalah contoh ligan kuat dengan (Delta_o) sebesar 12660 cm(^{-1}) karena ligan tersebut mengandung dua atom donor nitrogen yang dapat berperan sebagai bidentat dan membentuk kompleks mono inti. Ligan ( extit{1H})-1,2,4-Triazol (Htrz) memiliki tiga atom nitrogen tetapi hanya dua yang menjadi donor pasangan elektron terhadap ion pusat dan kompleks yang terbentuk umumnya berupa kompleks polimerik. Kompleks Ni(Htrz)(_3)Cl(_2).3H(_2)O telah disintesis dari NiCl(_2).6H(_2)O dan Htrz. Kompleks ini berupa padatan berwarna ungu dan bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan. Dari data IR diperoleh energi vibrasi torsi cincin triazol pada 634 cm(^{-1}) yang membuktikan bahwa kompleks tersebut memiliki struktur polimerik. Kompleks ini larut sempurna dalam air menghasilkan larutan yang warnanya sama dengan warna padatannya. Spektrum larutan kompleks ini pada daerah tampak dan inframerah dekat menunjukkan tiga puncak khas yang merupakan identitas struktur oktahedral. Dari puncak ketiga pada 929 nm (10764 cm(^{-1})) dapat ditentukan bahwa ligan Htrz memiliki kekuatan menengah.
Keywords
Komples Nikel(II), 1H-1,2,4-Triazol, Oktahedral, Kekuatan Medan Ligan
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
Herlina Panggabean
Institutions
Institute Teknologi Bandung
Abstract
Gas karbondiokasida (CO2) digunakan sebagai contoh dalam mempelajari sintesis dan reaksi gas pada mata pelajaran kimia di lingkungan sekolah menengah atas (SMA). Di laboratorium, gas CO2 disintesis dari padatan kapur dan asam. Kemudian, gas dialirkan ke dalam larutan barium hidroksida untuk menghasilkan kekeruhan pada larutan, tetapi kekeruhan tersebut seringkali tidak teramati. Ini dikarenakan kelarutan barium hidroksida dalam air. Kondisi tersebut diatasi dengan penambahan zat atau pereaksi. Namun, penambahan zat mengakibatkan bertambahnya limbah di lingkungan yang tidak sejalan dengan konsep Green Chemistry. Oleh karena itu didesaian suatu alat skala kecil untuk sintesis gas. Alat skala kecil tersebut terdiri dari botol plastik sebagai tempat terjadinya reaksi yang dilengkapi alat suntik plastik kecil berisi pereaksi dan alat suntik plastik sebagai penampung gas. Untuk mengetahui kelayakan alat tersebut dilakukan uji coba berupa sintesis gas CO2 dari 0,1 g sampel CaCO3 yang tidak murni. Gas yang dihasilkan dapat mendorong piston pada alat suntik penampung gas hingga mencapai volume 11,5 mL. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat diketahui kerapatan gas CO2 rata-rata sebesar 1,8 g/L dan kemurnian sampel rata-rata 46%. Hasil lain dari percobaan diperoleh gas CO2 yang dapat menghilangkan warna indikator phenolphthalein dari larutan basa. Dengan demikian, alat sintesis gas skala kecil dapat digunakan untuk mengetahui volume gas CO2, kemurnian sampel, kerapatan gas CO2, dan reaksi gas CO2.
Keywords
Sintesis, Gas CO2, Alat Skala Kecil
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Ahmad Suaif
Institutions
a) Laboratorium Elektronika,
Kelompok Keilmuan Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*ahmadsuaif[at]s.itb.ac.id
b) Departemen Fisika ,
Institut Teknologi Sumatera,
Jl. Terusan Ryacudu, Lampung 35365, Indonesia
Abstract
Pengukuran sedimentasi layang dikembangkan secara luas dengan menerapkan beragam metode spektroskopi. Pada paper ini, telah dikembangkan Sistem Pengukuran Sedimentasi Layang Sungai Cikapundung Bandung dengan menggunakan Spektroskopi Infrared. Selain digunakan pasangan transmiter dan receiver berupa LED dan fotodioda, dikembangkan pula sistem monitoring yang wireless dengan tujuan mengirimkan informasi secara kontinu yang dapat dipantau kapan saja dan dimana saja. Pada pengukuran ini, pengambilan data dilakukan pada Pintu Air Teras Cikapundung Bandung. Sejumlah air yang masuk ke sensor membawa informasi tegangan yang lantas kemudian diterjemahkan untuk mendapatkan informasi sedimentasi layang air Sungai Cikapundung Bandung. Berdasarkan pengukuran, diperoleh nilai laju sedimentasi layang sebesar 0.058701553 g/mL, dengan nilai transmitansi terukur sebesar 84.65% dan nilai absorbansi 15,35%
Keywords
Sungai Cikapundung Bandung, sedimentasi layang, wireless system
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
Harianto Wibowo
Institutions
1) Laboratorium Elektronika,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) hariantowb[at]gmail.com
b) husniihsudha[at]yahoo.co.id
c) alsolkajer[at]gmail.com
d) nina[at]fi.itb.ac.id
e) mitra[at]fi.itb.ac.id
Abstract
Pada penelitian ini telah dirancang sistem penghitungan jumlah penumpang kendaraan menggunakan dua buah sensor ultrasonik HC SR04. Dengan menggunakan Internet of Things (IoT), data hasil pengukuran diolah dan dikirim oleh NodeMCU ESP8266 ke ponsel sehingga didapatkan data jumlah penumpang secara real time yang dapat dipantau dari jarak jauh. Data dapat diakses melalui aplikasi Blynk pada ponsel bersistem operasi android.
Keywords
Sensor ultrasonik; Internet of Things; jumlah penumpang
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
Fakhri Rahadian Budi
Institutions
Bandung Institute of Technology
Abstract
Pada penelitian ini, telah dirancang sistem yang dapat mendeteksi kantuk pada pengendara berdasarkan frekuensi detak jantung (BPM) yang dideteksi oleh Pulse Sensor Arduino Module. Sinyal lalu diproses menjadi 3 macam output: menghidupkan komponen motor getar yang kontak dengan bagian tubuh pengendara, menghidupkan buzzer, dan menghidupkan lampu penanda kantuk di bagian luar mobil untuk memperingati pengendara lain.
Keywords
Arduino, Peringatan Dini, Pulse Sensor
Topic
Instrumentasi (INS)
Corresponding Author
Nur Afifah Zen
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Osilasi sederhana seperti gerak pendulum dan osilasi pegas telah sangat umum dilakukan pada pratikum fisika dasar. Kami telah berhasil mengembangkan praktikum osilasi teredam pada pegas dengan memanfaatkan sensor magnet yang terdapat pada smartphone. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati gerak osilasi secara langsung yang ditampilkan melalui grafik dan menentukan frekuensi disertai konstanta redaman. Perhitungan teori dilakukan menggunakan persamaan Lagrange kemudian dibandingkan dengan hasil praktikum. Pegas yang digunakan memiliki konstanta pegas sebesar 3 N/m2. Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai frekuensi pada grafik osilasi memiliki tingkat kesalahan relatif dibawah 10% terhadap perhitungan teori. Sedangkan frekuensi pada osilasi pegas menghasilkan tingkat kesalahan relatif sebesar 17,84 %. Hal tersebut dikarenakan gerakan pegas dipengaruhi oleh elastisitas pegas yang menghasilkan konstanta redaman sebesar 0,73.
Keywords
Smartphone, osilasi pegas, frekuensi, konstanta redaman
Topic
Pembelajaran (EDU)
Corresponding Author
Meqorry Yusfi
Institutions
Laboratorium Komputasi Lanjut
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda Density Functional Theory (DFT) untuk menghitung sifat-sifat elektronik dan struktur geometri dari Cadmium (Cd)-montmorillonite berbasis mineral lempung untuk aplikasi di bidang lingkungan. Untuk mendapatkan optimasi struktur maka dalam perhitungan ini dilakukan variasi penempatan posisi Cd diatas permukaan montmorillonite. Dari hasil perhitungan didapat bahwa energi adsorpsi Cd pada permukaan montmorillonite sebesar positif 36,114 eV. Energi gap berubah dari 4,327 eV menjadi 2.588 eV dengan penambahan Cd.
Keywords
Cadmium-montmorillonite, DFT, lempung
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
Setyanto Cahyo Pranoto
Institutions
Pusat Sains Antariksa - LAPAN
Abstract
Gempa Bumi hampir setiap tahun terjadi di bagian belahan dunia dengan mengeluarkan energi dalam jumlah yang sangat besar. Energi ini mengalir dari sumber gempa dalam bentuk gelombang melalui bagian interior Bumi, termasuk bagian yang paling dalam. Gelombang gempa mengalami propagasi ke permukaan sehingga dapat terekam oleh seismograf dalam bentuk sismogram. Disisi lain gelombang ini juga berkontribusi pada total medan magnet yang terukur pada magnetometer landas Bumi. Anomali geomagnet atau gangguan geomagnet itu sendiri dapat terjadi akibat aktifitas eksternal maupun internal medan magnet Bumi. Dalam makalah ini digunakan perbandingan antara komponen Z terhadap komponen H medan magnet Bumi untuk mengkarakteristik anomali geomagnet yang dapat diasosiasikan dengan kejadian seismik (gempa besar). Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya penyimpangan variasi harian komponen Z terkait aktifitas seismik.
Keywords
Medan magnet bumi, Seismik, Gempa
Topic
Kebumian (EPS)
Corresponding Author
Annisa Aprilia
Institutions
1 Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21, Jatinangor 45363
2 Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10, Bandung 40132
Abstract
Lapisan tipis ZnO Nanorod terdoping aluminium telah berhasil dipreparasi menggunakan metoda self-assembly. Proses penumbuhan dilakukan di atas substrat konduktif AZO (aluminum doped ZnO) dan FTO (fluorine tin oxide). Lapisan ZnO:Al nanorod selanjutnya akan digunakan sebagai fotoanoda pada sel surya tersensitisasi dye / DSSC (dye sensitized solar cell). Untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh dopan aluminium terhadap pertumbuhan struktur ZnO nanorod pada jenis subtrat yang berbeda, maka konsentrasi aluminium (Al) pada lapisan inisiator (seed layer) dan larutan penumbuh (growth solution) divariasikan sebesar 0 wt% (undoped), 1 wt% dan 0,5 wt% terhadap zinc nitrate heksahidrat dan Zinc acetate dihidrate (raw material). Struktur ZnO yang terbentuk dianalisa berdasarkan data spektrum difraksi sinar-X (XRD) dan diketahui bahwa terdapat puncak Zinc Aluminate (ZnAl2O4) pada lapisan ZnO: Al nanorod yang ditumbuhkan di atas substrat AZO maupun FTO. Spektrum XRD pada lapisan ZnO:Al nanorod yang dilapisi pada substrat AZO menghasilkan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan penumbuhan pada subtrat FTO. Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh kondisi lattice mismatch antara substrat dan lapisan ZnO: Al, sehingga menghasilkan kualitas Kristal yang berbeda. Morfologi dari lapisan ZnO: Al nanorod diamati menggunakan perangkat scanning electron microscope (SEM) dan diketahui bahwa orientasi pertumbuhan ZnO tegak lurus terhadap substrat sehingga membentuk struktur rod (batang). Lapisan ini kemudian diaplikasikan sebagai fotoanoda pada sel surya tersensitisasi dye dengan efisiensi yang berhasil dicapai sebesar 0,78 % untuk lapisan FTO/ZnO:Al (1 wt%).
Keywords
ZnO nanorod, Zinc aluminate, self assembly, difraksi sinar-x, sel surya dssc
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
Agus Solehudin
Institutions
1,2,3,4Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, FPTK - Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
*) Email: asolehudin[at]upi.edu
Abstract
Jenis baja yang digunakan untuk pipa penyalur crude oil di bawah laut adalah baja API 5L Grade B. Kerusakan yang sering muncul pada permukaan pipa baja adalah terjadinya korosi. Korosi adalah kerusakan material karena reaksi dengan lingkungannya. Salah satu cara untuk pencegahan korosi adalah dengan menggunakan proteksi katodik. Terdapat dua metode proteksi katodik, yakni metode arus tanding (impressed current) dan metode anoda korban (sacrificial anode). Untuk mengkaji laju korosi pada pipa baja API 5L Grade B pada penelitian ini dilakukan dengan metode weight loss dan pengukuran potensial. Sampel diteliti di lingkungan air laut pada tiga jenis perbedaan zona, yaitu zona atmosfer; zona terpercik; dan zona terendam. Hasil penelitian yang diperoleh adalah laju korosi dengan menggunakan metode weight loss pada pipa baja API 5L Grade B pada lingkungan air laut dengan pH 8,1 sebesar 0,0223 mpy (dalam zona atmosfer); 0,0387 mpy (pada zona terpercik); dan sebesar 0,0630 mpy (pada zona terendam). Kemudian dengan penggunaan metode pengukuran potensial didapatkan nilai potensial (Ekorr) pada pipa tanpa proteksi sebesar -0,27 Volt dan pada pipa dengan proteksi sebesar -0,67 Volt. Hasil pengamatan secara visual terlihat bahwa terjadi degradasi pada permukaan dari pipa yang tidak diproteksi katodik baik metode arus tanding. Sedangkan pada pipa yang diproteksi katodik metode arus tanding terlihat secara visual bahwa terjadi degradasi lapisan pada pipa yang kemungkinan disebabkan oleh arus dan anoda grafit yang digunakan tidak dapat melindungi pipa tersebut dengan seharusnya.
Keywords
proteksi katodik, arus tanding, anoda grafit, baja API 5L Grade B, air laut
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
Yudhi Kurniawan
Institutions
Quantum Semiconductors and Devices Laboratory, Kelompok Keilmuan Fisika Material Elektronik,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
*yudhi_kurniawan[at]s.itb.ac.id
**yudi[at]fi.itb.ac.id (corresponding author)
Abstract
Pada studi ini, kami mempelajari struktur pita energi dan rapat keadaan elektron sistem ZnO dan ZnO_{1-delta} (delta = 12.5%) wurtzite yang dihitung dengan metode generalized gradient approximation (GGA) + U (U = energi Hubbard) berbasis density-functional theory (DFT). Perhitungan struktur pita energi menghasilkan celah pita energi (it E_{g}) pada sistem ZnO dan ZnO_{1-delta}; masing-masingnya sebesar 1.10 eV bertipe langsung (Gamma
ightarrow Gamma;) dan 1.78 eV bertipe tak langsung (M
ightarrow K). Sementara itu, perhitungan rapat keadaan elektron terpolarisasi spin pada kedua sistem tersebut menghasilkan bentuk simetri yang menunjukkan sifat nonmagnetik. Rapat keadaan elektron kedua sistem tersebut juga menunjukkan dua pita valensi terdekat dengan tingkat Fermi yang berasal dari hibridisasi keadaan Zn 3d dan O 2p. Dengan adanya vakansi oksigen, kedua pita valensi tersebut bergeser menuju tingkat energi yang lebih rendah dan sebuah puncak tambahan, yang berasal dari hibridisasi Zn 4s dan O 2p, muncul di daerah it E_{g}. Di sisi lain, pita konduksi kedua sistem tersebut berasal dari hibridisasi keadaan Zn 4s dan O 2p. Studi ini menunjukkan peran penting vakansi oksigen terhadap modifikasi sifat elektronik ZnO dan dapat digunakan sebagai panduan untuk eksperimen.
Keywords
Celah pita energi, Density functional theory, Generalized gradient approximation, Koreksi Hubbard, Rapat keadaan elektron
Topic
Material (MAT)
Corresponding Author
muhammad rizka Taufani
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Telah dibahas mdoel kosmologi empat dimensi yang berangkat dari metrik Friedmaan-Robertson-Walker (FRW) untuk alam semesta yang homogen dan isotropi. Di pihak lain, medan skalar dalam relativitas umum digunakan untuk menganalisa solusi skenario alam semesta yang terjadi. Dalam tulisan ini dipakai model kopling derivatif tak minimal medan skalar dipakai untuk menentukan solusi dinamika alam semesta dengan cara menganggap medan skalar ini sebagai fluida ideal. Persamaan yang didapatkan digunakan pada satu dari empat syarat energi yang berlaku di alam semesta terkait dengan pemilihan parameter koplingnya. Telah didapatkan hasil bahwa tiap pemilihan parameter kopling tersebut untuk syarat energi lemah(weak energy condition) memberikan skenario pengembangan alam semesta yang berbeda?beda. Hasil tersebut disajikan dalam daerah pada kurva terhadap yang terkait dengan pemilihan parameter kopling yang diapakai.
Keywords
kopling derivatif tak minimal, model standar kosmologi, syarat energi lemah
Topic
Teoretik (THE)
Corresponding Author
Anwar Dolu
Institutions
1. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah
2. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL),
Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.
3. Jurusan Teknik Penerbangan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD),
Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat
4.Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL),
Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat
Abstract
Dalam kajian ini, struktur yang ditinjau adalah bangunan lepas pantai (offshore), dengan model beban stokastik sesuai spektrum gelombang Pierson-Moskowitz (P-M). Tanggap struktur dalam hal ini adalah tanggap statistik perpindahan dalam bentuk tanggapvarians, standar deviasidan fungsi kepadatan probabilitas (probability density functions). Metode penyelesaian tanggap statistik berdasarkan teori getaran acak dengan penyelesaian rata-rata kuadrat (mean square) dengan aplikasi integral konvolusi dan transformasi Fourier serta aplikasi metode analitik sesuai persamaanFokker-Planck-Kolmogorov dan metode numerik berdasarkan simulasi Monte Carlo. Dari hasil analisis untuk model SDOF pada bangunan lepas pantai, dengan eksitasi spektrum P-M, maka diperoleh standar deviasi perpindahan txx=0,145 m . Dengan probabilitas melampaui 3.txx adalah 0.26%, maka diperoleh perpindahan x = 0.434 m. Sesuai pendekatan spektrum gelombang Pierson-Moskowitz (P-M) dengan idealisasi derau putih (white noise), maka diperoleh standar deviasi perpindahan txx=0.703m . Berdasarkan metode Fokker-Planck-Kolmogorov diperoleh standar deviasi perpindahan txx=0.703m, dan sesuai simulasi Monte Carlo diperoleh txx=0.686m.
Keywords
Tanggap stokastik, Spektrum P-M, white noise, Monte-Carlo, FPK, standard deviation, PDF.
Topic
Komputasi dan Pemodelan (COM)
Corresponding Author
RAKOTOVAO Lovanantenaina Omega
Institutions
a) University of Antananarivo
Ankatso Antananarivo 101 Madagascar
b) Divisi Fisika Bumi dan Sumber Daya Alam dan Mineral Departemen Fisika Institut Teknology Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
Abstract
Formerly, the world rift separated two large supercontinents including Laurasia and Gondwana. Planetary accretion, differentiation into crust, mantle, and core, ongoing processing by magmatism, dynamics and thermal evolution, and the generation of magnetic fields, are all processes controlled by the physical properties and phase equilibria of planetary materials. Here we review a method, based on new developments in thermodynamic theory for plates tectonics. Madagascar, one of the largest islands in the world, has been the focus of several studies to unravel the history of amalgamation of the Gondwana supercontinent and related tectonic process. The island of Madagascar, situated between the coasts of East Africa and the Indian Ocean and became individualized, and found its predominant metamorphic and magmatic base, Phanerozoic sedimentary rocks and volcanic rocks, where it currently stands. Due to Madagascars basement optimization has been subdivided into six domain as: Domain of Antongil- Masora compartmentalized in subdomain Antongil and subdomain Masora, the block of Antananarivo, the Tsaratanana Thrust Sheet, Itremo sheet, Domaine of Bemarivo, and southern Madagascar.
Keywords
Global tectonics, supercontinents, Gondwana, thermal process, mineral and fossils energy, Madagascars basement
Topic
Kebumian (EPS)
Corresponding Author
Yuri Yogaswara
Institutions
1,2)Program Studi Magister Pengajaran Fisika
Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a) yogaswarayuri[at]students.itb.ac.id
b) hendrajaya3[at]gmail.com
Abstract
Tektonik dan Mineralisasi Bauksit Pulau Bintan, dikaji melalui studi literatur hasil penelitian, jurnal, paper dan buku referensi yang terkait. Data pendukung diperoleh dengan melakukan wawancara pada bagian eksplorasi dan pertambangan di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) Provinsi Kepulauan Riau, serta studi lapangan melalui observasi bekas tambang di 7 kecamatan yang ada di Kab. Bintan, yaitu Kec. Teluk Bintan, Kec. Bintan Timur, Kec. Bintan Pesisir, Kec. Sri Kuala Lobam, Kec.Gunung Kijang, Kec. Mantang, Kec. Sri Bintan dan di Kota Tanjungpinang yaitu di 3 kecamatan yaitu Kec. Tanjungpinang Timur, Kec. Bukit Bestari dan Kec. Tanjungpinang Kota. Semua daerah yang menjadi objek observasi masuk ke dalam provinsi Kepulauan Riau. Kajian dan kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagimana tekonik terbentuknya Pulau Bintan dihubungkan dengan terjadinya mineralisasi bauksit yang ada di pulau tersebut. Hasil studi literatur menunjukan bahwa pembentukan Pulau Bintan mengikuti pembentukan struktur sumatra, yang digambarkan oleh van Bemmelen (1949) dan dalam hal lempeng tektonik oleh Hamilton (1979). Unsur struktural utama Sumatera dan Wilayah sekitarnya dihubungkan dengan subduksi sistem Sumatra, yaitu wilayah Backarc, membentang ke arah timur laut dari Barisan Pegunungan, melintasi Selat Malaka ke pantai timur Semenanjung Melayu, yang ditempati oleh cekungan sedimen Tersier. Mineralisasi bauksit di Pulau Bintan dikaitkan dengan metaluminous ke peraluminous vulkanik Arc Granit dari Sabuk Timur (Schwartzet al. 1995) sekitar 230 Ma (Cobbinget al. 1992). Dikaitkan granitoid dan mineralisasi dari mencairnya mantel litosfer sebagai akibat dari subduksi (Paleo-Tethys) kerak samudera, asimilasi puncak benua satuan batuan dan proses kristalisasi fraksional. Hasil observasi lapangan keterdapatan mineral yang ada dari 10 kecamatan diperoleh mineralisasi yang terdapat di pulau Bintan menurut stratigrafinya yaitu, pertama formasi Aluvial terdapat di Busung Kec. Sri Kuala Lobam, kedua formasi Goungon terdapat di Kawal Kec. Gunung Kijang, Tembeling Kec.Teluk Bintan, Pulau Kelong Kec. Bintan Pesisir, ketiga formasi Andesit terdapat di Km.44 Kec. Sri Bintan, keempat formasi Granit terdapat Dompak Kec. Bukit Bestari, Senggarang Kec. Tanjungpinang Kota, Air Raja Kec. Tanjungpinang Timur, Pulau Mantang Kec. Mantang, dan Wacopek Kec. Bintan Timur. Hal ini sesuai dengan peta Geologi lembar Tanjungpinang, Sumatera dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi oleh Kusnama dkk, 1994.
Keywords
Subduksi Sistem Sumatra, Mineralisasi Bauksit Pulau Bintan
Topic
Kebumian (EPS)
Corresponding Author
Hilda Foricma
Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi pesawat sederhana melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan KPS. Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest, menggunakan populasi siswa kelas VIII yang berada di bawah pengajaran guru yang sama di salah satu SMPN di Kabupaten Bandung dan sampling 35 orang yang diperoleh secara random. Pengukuran kemampuan kognitif dalam penelitian ini menggunakan tes essay yang berjumlah 19 soal dan dibatasi pada ranah kognitif C2 (Memahami), C3 (Menerapkan), dan C4 (Menganalisis), dengan reliabilitas soal 0,84. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan KPS dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dengan nilai gain ternormalisasi 0,66 (kategori sedang). Untuk kemampuan kognitif ranah C2 mengalami peningkatan 0,64 dalam kategori sedang, ranah C3 mengalami peningkatan 0,33 dalam kategori sedang, dan ranah C4 mengalami peningkatan 0,18 dalam kategori rendah.
Keywords
Kemampuan Kognitif , Pendekatan KPS
Topic
Pembelajaran (EDU)
Page 5 (data 121 to 142 of 142) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats